Kebijakan Strategi Pemenuhan SDM Puskesmas Dan Klinik (KAPUSRENGUN) PDF
Kebijakan Strategi Pemenuhan SDM Puskesmas Dan Klinik (KAPUSRENGUN) PDF
Arah pengembangan upaya kesehatan, semula lebih ke arah kuratif, terus bergerak ke arah
promotif dan preventif sesuai kondisi dan kebutuhan = Penguatan Peran FKTP
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)
Total
1. 1 (satu) klinik melayani 10.000 penduduk
Puskesmas saat 2. Pelaksanaan fungsi UKP NON DTPK
DTPK ini 10.017 3. Pengelolaan dapat dilakukan oleh
PEMBERDAYAAN Pemerintah dan Swasta MENINGKATKAN PERAN
4. Kebutuhan tenaga untuk 1 klinik (10.000 KLINIK
FUNGSI PUSKESMAS penduduk) :
a. 1 dokter : 2.500 penduduk = 4 dokter
b. 1 dokter gigi
c. 8 perawat
d. 2 bidan
e. 1 analis Kebutuhan
f. 1 tenaga administrasi Klinik 26.807
g. 1 manajer
6. Pelayanan farmasi 2 - 4 klinik dilakukan 1. Proyeksi penduduk tahun 2019
oleh 1 apotik sebanyak 268.074.565, kebutuhan
1. Jumlah Puskesmas di DTPK 7. kebutuhan nakes dapat disesuaikan klinik sebanyak 26.807.Klinik
sebanyak 2.388 unit *, terdiri dari dengan Permenkes No 9 Tahun 2014 2. Kebutuhan tenaga untuk 26.807
2.264 unit (T/ST ) dan Perbatasan tentang Klinik atau dapat dihitung klinik adalah :
124 unit kebutuhan riil menggunakan analisis a. Dokter = 107.228 org
2. Pemberdayaan fungsi Puskesmas beban kerja kesehatan (ABK Kesehatan) b. Dokter Gigi = 26.807 org
kepada UKM dan UKP 8. Puskesmas di wilayah non DTPK c. Perawat = 214.456 org
3. Pemenuhan nakes di Puskesmas penekanan pada fungsi UKM d. Bidan = 53.614 org
DTPK dibantu oleh Pusat 9. Moratorium pembangunan Puskesmas di e. Analis = 26.807 org
wilayah non DTPK f. Tenaga adm = 26.807 org
* Data 2017
g. Manajer = 26.807 org
DUA SAYAP PUSKESMAS
1. Pemberdayaan
Penguatan yankes masyarakat
2. Pendekatan keluarga
Keterpaduan
Teknologi Tepat
Pemerataan; dan
Guna; dan
Kesinambungan.
PENGELOLAAN SDM di PUSKESMAS
Perencanaan kebutuhan SDMK Puskesmas harus
dilakukan secara tepat dan terstruktur merujuk
Jumlah dan jenis sesuai standar regulasi
ketenagaan Puskesmas Rekrutmen, Penempatan, Peningkatan Kompetensi
dan Pengembangan Karir SDMK Puskesmas harus
Penempatan SDM Kesehatan sesuai selaras dengan Perencanaan Kebutuhan dan
Pengembangan SDMK
kualifikasi dan kompetensi dengan job Membuat sistem reward dan punishment yang
desc yang jelas sesuai bagi SDMK Puskesmas
Optimalisasi fungsi monitoring dan evaluasi kinerja
SDM Kesehatan Non Tenaga Kesehatan
SDMK Puskesmas secara reguler
sangat dibutuhkan untuk
melaksanakan fungsi administratif dan
keuangan
Manajemen SDM Puskesmas harus dapat menjamin
Optimalisasi peran dan fungsi pejabat keterlaksanaan 2 sayap Puskesmas dan seluruh
fungsional kesehatan sesuai Program Puskesmas dengan baik, tidak hanya
kompetensi profesi berorientasi kepada output program
Standar Ketenagaan Puskesmas Berdasarkan Permenkes 75/2014
Puskesmas
Puskesmas Kawasan Puskesmas Kawasan kawasan Terpencil
Perkotaan Pedesaan dan Sangat
No. Jenis Tenaga Terpencil
Non RI RI Non RI RI Non RI RI
1 Dokter / Dokter Layanan
1 2 1 2 1 2
Primer
2 Dokter Gigi 1 1 1 1 1 1
3 Perawat 5 8 5 8 5 8
4 Bidan 4 7 4 7 4 7
5 Tenaga Kesmas 2 2 1 1 1 1
6 Tenaga kesling 1 1 1 1 1 1
7 Ahli teknologi Lab. medic 1 1 1 1 1 1
8 Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
9 Tenaga kefarmasian 1 2 1 1 1 1
10 Tenaga Adminintrasi 3 3 2 2 2 2
11 Pekarya 2 2 1 1 1 1
Jumlah 22 31 19 27 19 27
Masih terdapat maldistribusi tenaga di Puskesmas. Kondisi ini menjadi kendala dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan bergerak, terutama di DTPK, daerah yang tidak diminati dan daerah
bermasalah kesehatan.
Sumber : Badan PPSDMK, 2019
“Klinik adalah fasilitas pelayanan
KLINIK kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan
yang menyediakan pelayanan medik
dan/ atau spesialistik“
Menurut jenis pelayanannya klinik terbagi menjadi klinik utama dan klinik pratama.
KOMPOSISI SDMK
DI FKTP
PENGEMBANGAN
PENDAYAGUNAAN SDMK
DI FKTP
FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN JKN PERMASALAHAN SDMK
antara lain :
Peserta JKN semakin meningkat / hampir 200 juta jiwa
Penyiapan Career
Pemetaan Supply dan Pathway yang
Demand SDMK di FKTP terstruktur dan
yang Rasional sistematis bagi SDMK di
FKTP
Masih banyak Puskesmas yang kesulitan memperoleh tenaga kesehatan, terutama Puskesmas yang
belum berstatus sebagai BLUD
Puskesmas dan Klinik masih kurang mendapat perhatian dari Pemda, fungsi monitoring dan
evaluasi serta sistem reward dan punishment terhadap SDMK Puskesmas dan Klinik belum
optimal
Optimalisasi perencanaan/pemetaan kebutuhan SDMK FKTP (Puskesmas dan Klinik), diikuti dengan
upaya pemenuhan SDMK secara tepat (permanen dan temporer), hingga ke pelosok
Biaya kesehatan/beban layanan di FKTP (Puskesmas dan Klinik) harus diupayakan agar lebih besar, diikuti
dengan peningkatan besaran kapitasi yang berbasis kinerja serta seiring dengan peningkatan kompetensi
SDMK FKTP dan kewenangan FKTP. Pertumbuhan FKTP Non Puskesmas (Klinik) menjadi prioritas
Pada daerah dengan penduduk padat (jumlah peserta JKN yang besar) dengan tenaga
kesehatan telah memadai, pelayanan kesehatan didorong untuk lebih mengarah
kepada FKTP Non Puskesmas (Klinik), sementara Puskemas secara bertahap harus
mulai mengurangi UKP dan bergeser ke (mengutamakan) UKM.
FKTP Non Puskesmas (Klinik) didorong untuk berperan serta dalam UKM, sehingga
perlu memasukkan upaya promotif dan preventif dalam kriteria penilaian kinerja
FKTP sesuai dengan filosofi kapitasi (contoh seperti PIS-PK, GERMAS)
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan di DTPK dapat diintervensi Pemerintah Pusat dengan
insentif yang memadai (temporer), namun Pemda harus didorong untuk mampu memenuhi
SDMK di wilayahnya (permanen)