Anda di halaman 1dari 110

BAHAN AJAR

OTOMATISASI TATA KELOLA HUMAS

Disusun Oleh :
RINI SUSANTI, S.Pd.MM

UNTUK

2018 KELAS
XI

SMK N 1 LEMBAH GUMANTI


PROGRAM
BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI STUDI KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN
TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019
BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya

sehingga bahan ajar tentang Otomatisasi Tata Kelola Humas yang disusun untuk siswa/i kelas

XI Bidang Studi Keahlian Bisnis & Manajemen, Program Studi Keahlian Manajemen

Perkantoran , Kompetensi Keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran ini dapat

diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Bahan ajar ini disusun dengan tujuan utama agar siswa/i dapat mencapai kompetensi

dasar yang telah ditentukan di dalam proses pembelajaran. Di dalam modul ini dipaparkan

secara singkat dan jelas materi pembelajaran serta dilengkapi pula dengan evaluasi yang akan

mendukung ketercapaian kompetensi dasar sesuai dengan yang diharapkan.

Penulis meyakini bahwa dalam pembuatan bahan ajar ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna

penyempurnaan modul ini di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Alahan Panjang, 2018

Penulis

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


ii

DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
PETA KONSEP MODUL ………………………………………………………………….. iii
A. Kompetensi Inti .................................................................................
1
B. Kompetensi Dasar ............................................................................. 2
C. Tujuan Pembelajaran ........................................................................ 2
D. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar .................................................... 3
4
Peta Konsep Ruang Lingkup Humas ........................................................................ 54

Kegiatan Pembelajaran 1 ............................................................. 5


5
A. Ruang Lingkup Kehumasan..................................................................... 4
B. Sejarah Perkembangan Humas............................................................... 4
C. Pengertian Humas ………………................................................................ 11
D. Fungsi humas ............................................................................................... 14
E. Ruang Lingkup Humas ……...................................................................
19
F. Mamfaat Public Relation .........................................................................
G. Tujuan Public Relation ………………………….......................................... 2323
Rangkuman Kegiatan Belajar 1 …………………………………………………. 2524
Evaluasi ………………………………………………………………………………….. 26

Kegiatan Belajar 2

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian KOmpetensi KB. 2..... 29


C. Tujuan Pembelajaran KB 2.................................................................................. 30

Peta KOnsep Regulasi Kehumasan..................................................................... 31


31
A. Pengertian Regulasi …………………………………………………………….. 32
B. Regulasi Bidang Kehumasan ………………….. ……………………………
33
C. Rangkuman Kegiatan Belajar 2 …………………………………………... .
35
Evaluasi Kegiatan Pembekaharan 2 …………………………………………… 36

Kegiatan Belajar 3

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian KOmpetensi KB. 2....... ..........


39
B. Tujuan Pembelajaran KB 3.......................................................................... 40

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


Peta KOnsep Regulasi Kehumasan............................................................ 40
42
A. Pengertian Khalayak………………………………………………
B. Macam- macam khalatak …………………………………………… ……. 42
C. Alasan- alasan Penetapan Khalayak ………………………………….. 44
D. Jenis khalayak public Relation ………………………………………….. 45
50
Rangkuman Kegiatan Belajar 3 ………………………………………….
51
Evaluasi Kegiatan Pembekaharan 3 …………………………………….

Kegiatan Belajar 4

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian KOmpetensi KB. 4... 54


55
B. Tujuan Pembelajaran KB 3.............................................................................
56
Peta KOnsep Kode Etik ..................................................................................

A. Pengertian Etika dan Kode Etik ………………………………………….. 58


B. Macam- macam etika…………………………………… …………………… 59
C. Macam- macam khalatak ………………………………………………..… 59
D. Pembagian Etika Secara Umum…… …………………………………….
61
E. Mamfaat Etika ………….. …………………………………………………...
F. Fungsi Kode Etik Dalam Kegiatan Humas …………………………… 61
G. Macam- macam KOde Etik …………………………………………………. 65
Rangkuman Kegiatan Belajar 4 …………………………………………… 66

Evaluasi Kegiatan Pembekaharan 4 ……………………………………. 67

Kegiatan Belajar 5

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian KOmpetensi KB. 5... 70


71
B. Tujuan Pembelajaran KB 5..........................................................................
72
Peta KOnsep Hakekat Pelayanan Prima ...............................................
73
A. Hakekat pelayanan Prima ………………………………………………… 74
B. Jenis- jenis pelayanan prima ……………………………………………... 76
C. Prinsip C. pelayanan prima ……………………………………………………… 79
D. Konsep pelanggan ………………………………………………………………
80
E. Pentingnya pelayanan prima kepada pelanggan ………………………
F. Aturan pelayanan prima terhadap pelanggan ………………………….. 83
G. Factor- factor yang menentukan harapan pelanggan ……………… 84
H. Kualitas pelayanan yang diharapkan pelanggan …………………. … 88
I. Sikap dalam melayani pelanggan ………………………………………. …..

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


92
Rangkuman kegiatan Belajar 5 ………………………………………… 97
Evaluasi Kegiatan Belajar 5 ………………………………………… 98

DAFTAR PUSTAKA

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


iii

RUANG LINGKUP KEHUMASAN

RUANG LINGKUP KEHUMASAN

RUANG LINGKUP KEHUMASAN

RUANG LINGKUP KEHUMASAN

RUANG LINGKUP KEHUMASAN

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


1

A. Kompetensi Inti SMK Kelas X

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, kerjasama,
responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Mengirim pesan kepada public, Mengunakan media ( foto) untuk menyampaikan
pesan kepada public., Membuat Mou dengan DUDI,Mengolah informasi yang
diterima dari media secara efektif dan efisien, memilah jenis organisasi profesi humas,
mempraktekkan kegiatan humas internal/eksternal
4. Mendeskripsikan Humas, menjelaskan : media humas, macam-macam humas, profil
humas, organisasi profesi humas, kegiatan internal/eksternal public relation

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian KOmpetensi

KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi

3.1. Memahami ruang 3.1.1. Menjabarkan ruang lingkup kehumasan


3.1.2. Mengidentifikasi fungsi kehumasan
lingkup Kehumasan 3.1.3. Mengemukakan aspek-aspek kehumasan

4.1. Melakukan 4.1.1. Mengidentifikasi ruang lingkup kehumasan


pengelompokkan 4.1.2. Mengklasifikasi pengelompokan ruang lingkup
ruang lingkup kehumasan
kehumasan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


2

1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan ruang
lingkup kehumasan dengan tepat dan benar.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
fungsi kehumasan dengan tepat dan benar.
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengemukakan
aspek- aspek kehumasan dengan tepat dan benar.
4. Setelah melihat tayangan vidio, peserta didik dapat mengidentifikasi ruang
lingkup kehumasan dengan tepat dan benar.
5. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengklasifikasi
pengelompokan ruang lingkup kehumasan dengan tanggung Jawab.

D. Petunjuk Penggunaan Bahan


Ajar

Petunjuk bagi peserta didik


1. Setiap peserta didik wajib mempelajari bahan ajar ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari bahan ajar ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku dari
sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka siswa
yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai KKM.
6. Siswa yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran
berikutnya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


3

SEJARAH PERKEMBANGAN
HUMAS

PENGERTIAN HUMAS

FUNGSI HUMAS

ASPEK- ASPEK KEHUMASAN


RUANG LINGKUP
KEHUMASAN

RUANG LINGKUP HUMAS

MAMFAAT PUBLIC RELATION

TUJUAN PUBLIC RELATION

KATA KUNCI : SEJARAH PERKEMBANGAN


HUMAS, PENGERTIAN HUMAS, FUNGSI HUMAS,
RUANG LINGKUP HUMAS, MAMFAAT PR, TUJUAN
PR

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


4

KEGIATAN
BELAJAR 1

RUANG LINGKUP KEHUMASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN HUMAS

1) Perkembangan Awal PR

Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan
adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil
menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas
upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.

Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-


unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan
masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.

Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu.
Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi
ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat
magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.

Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai
berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi.
Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan
meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik
merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.

Dilihat dari perkembangan sejarahnya, berkomunikasi untuk mempengaruhi cara


pandang dan perilaku seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Dari situs – situs yang
ditemukan oleh para arkeologis di Irak pada abad 18, tampak bahwa usaha melakukan hal ini
sudah dilakukan. Pada masa Yunani dan di abad pertengahan masa kejayaan Romawi, ide

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


5

mengenai "opini publik sudah muncul. Hal ini tampak pada slogan Vox Populi, Vox
dei (the voice of the people is the voice of God). Public Relations sudah mulai digunakan
berabad – abad lalu di Inggris. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya konsep memerlukan
pihak ketiga sebagai fasilitator komunikasi dan penyelaras anantara pemerintah dan
rakyatnya.

Perkembangan PR sebagai ilmu mengalami perkembangan yang sesuai dengan


perkembangan jamannya atau perkembangan masyarakat itu sendiri. Hal tersebut dalpat
dilihat dalam prakteknya perkembangan PR setiap tahuunya mengalami perbedaan dan dapat
dikategorikan sebagai berikut:

• PR event ( Propaganda, kampanye, penyuluhan mulai abab 17-PD I, II)

• Press Release (mulai tahun 1920)

• PR agency (mulai 1970)

• PR Crisis (mulai 1980)

Repution Management (mulai 1990)

Pada bab 17, peekembangan PR hanya ditujukan dalam kehidupan politik, karena saat
itu memang aktivitas komunikasi dan ilmu komunikasi banyak dipraktekan dalam kehidupan
politik, dalam hal ini adalah mencari massa dengan cara berkampanye , propaganda termasuk
untuk memeberikan penyuluhan, sehingga kalau dilihat dari model komunikasinya pada saat
itu model komunikasi masih dilakukan dengan model komunikasi satu arah yaitu dari
komunikator pada komunikan.

Selanjutnya mulai tahun 1920, PR bukan hanya digunakan untuk propaganda,


kampanye dan penyuluhan saja, tapi karena perkembanagn masyarakat dan teknologi
termasuk perkembangan politik sudah semakin membaik, maka aktivitas komunikasi dalam
hal ini kegiatan PR sudah mulai dilakukan untuk press release, karena pada saat itu
perkembangan media sudah mulai ada. Kalau dilihat dari model komunikasinya maka saat ini
sudah bias dikatakan terjadi proses komunikasi dua arah (model komunikasi dua arah)

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


6

Perkembangan selanjutnya adalah menjelang tahun 1970, mulai ada PR agency yang
berfungsi sebagai konsultan untuk menanggani masalah hubungan antara perusahaan dan
khalayaknya. Selanjutnya PR memasuki dunia krisis karena saat itu sudah mulai muncul
krisis-krisis management dan salah satu yang harus bertanggung jawab dalam menanggani
masalah ini adalah PR salah satunya dengan menjaga image, menembalikan image dan
membentuk image baru berkaitan dengan krisis management tersebut.

Perkembangan yang terakhir menjelang tahun 1990 adalah PR berfungsi menjalankan


fungsi management yaitu reputasi management, dalam hal ini PR semakin komplek tugas,
fungsi dan peranannya dalam hal membentuk, menjaga, dan memperbaiki image perusahaan.

2) Sejarah perkembangan PR dunia

Pada perkembangannya konsep Public Relations di Amerika dimulai sekitar tahun


1900 an yang dipelopori oleh Ivy Lee dengan " The Declaration of Principles". Ivy Lee
dianggap sebagai " the father of Public Relations" karena deklarasi asasnya itu, meskipun
demikian sebetulnya konsep Public Relations di Amerika sudah ada sejak tahun 1850.(
Broom, 2000; 102).

Selanjutnya berdasarkan sejarahnya perkembangan PR dapat kita lihat dalam periodesisasi


tahun sebagai berikut.

Abad ke-19: PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan
pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tahun Gambaran Kronologis PR

1865- 1900 PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan
pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

1900 - 1918 Publik masih dianggap bodoh

1918 - 1945 Publik diberi informasi dan dilayani

1925 Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


7

1928 Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di Fakultas sebagai mata
kuliah wajib. Di samping itu banyak diadakan kursus- kursus yang bermutu

1945- 1968 Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui

1968 Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian


yang rutin dan kontinue.

Di Amerika perkembangannya lebih kerah bisnis

1968- 1979 Publik dikembangkan diberbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek
saja

1979- 1990 Profesional/ Internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan
kualitas

1990- sekarang

a. Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku
secara nasional/ internasional

b. Membangun kerjasama secara lokal nasional, internasional

c. Saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek sesuai dengan
kebutuhan era global/ informasi

3) Perkembangan PR di Indonesia

Pentingnya memahami sejarah perkembangan Public Relations adalah untuk


mengawali pemahaman terhadap perkembangan PR di Indonesia. Jika dilihat dari sejarahnya
sebetulnya, PR di Indonesia dimulai sangat jauh dari yang sudah dilakukan oleh pemikir-
pemikir di Eropa atau Amerika bahkan Australia. PR di Indonesia dimulai di tahun 1950 an
dengan konsep yang berbeda dengan konsep yang dianut di negara lain. Berdasarkan
pengamatan peneliti dan juga seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth Goenawan Anantao

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


8

dalam Public Relations In Asia an Anthology, Public Relations di Indonesia belum


terlalu pesat perkembangannya (Ananto, 2004; 265)

Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun1950. Perkembangan


hubungan masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat
itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk
mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh
kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka kegiatan kehumasan mulai
dilembagakan dengan menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang
dilakukan lebih banyak untuk ke luar organisasi (Onong, 1991; 12)

Public Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh
PERTAMINA, sebuah perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia memang sudah
banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep
Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak – pihak tersebut dengan berbagai macam
pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya.

Radio republik Indonesia juga merupakan lembaga yang mulai menggunakan dan
memasukan humas dalam struktur organisasinya, lalu menerbitkan 3 majalah berkala untuk
pegawai dan pendengarnya.

Perkembangan selanjutnya adalah tahun 1952, PR mulai ada pada perusahaan minyak
asing di Indonesia yaitu Stanvac Indonesia (milik Belanda-Amerika) menggunakan
komunikasi PR untuk melalukan pendekatan dengan pemerintah indonesia, dilanjutkan oleh
perusahaan minyak asing PTCaltex Pacipic Indonesia (modal Amerika) yang menggunakan
aktivitas PR dalam kegiatanya.

Tahun 1954, Garuda Indonesian Airways mulai mengembangkan unit PR. Di tahun
1955, diikuti oleh Mabes Polri menjadi institusi pemerintah pertama yang memiliki unit PR.
Sekalipun demikian, beberapa angkatan bersenjata juga memiliki unit informasi yang dibawa
kontrol presiden waktu itu. Di tahun 60-an, istilah ”purel” sebagai akronim public relations
makin populer digunakan ketimbang term kehumasan. Tahun 1962, merupakan cikal bakal
pembentukan Humas secara Resmi melalui Presidium Kabinet perdana Mentri juanda.
Selanjutnya Tahun 1967-1971, terbentuk suatu wadah berbentuk * Badan Koordinasi

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


9

Kehumasan Pemerintah. Perkembangan humas di Indonesia selanjutnya adalah


Tahun1967, Didirikan koordinasi antar Humas Departement atau Lembaga Tinggi Negara yg
disingkat BAKOR, selanjutnya sampai menjelang tahun 1970 pemahaman mengenai humas
belum sepenuhnya diketahui sehingga banyak kesalah pahaman mengenai humas terutama
mengeai fungsi, peranan dan tugasnya *.

Akhirnya menjelang pertengahan februari 1970 mulai ada titik terang karena
departemen Penerangan mulai memunculkan direktorat hubungan masyarakat di bawah
derolterat jenderal penerangan. Selanjutnya tahun 1971 pemerintah memunculkan Badan
koordinasi humas pemerintah, dilanjutkan oleh terbentuknya PERHUMAS (Perhimpunan
Hubungan Masyarakat Indonesia), lalu perkembangan selanjutnya adalah semakin banyaknya
perusahaan-perusahaan yang memiliki devisi humas, dan munculnya biro konsultan PR yang
klemudian membentuk Asosiasi perusahaan PR. Tercatat sebagai konsultan PR “Pertama”
Adalah PT Inscore Zecha yang dipimpin M. Alwi Dahlan tercatat sebagai konsultan PR
pertama yang berdiri di Indonesia tahun 1972. Kebanyakan mereka mengelola kepentingan
publisitas dalam bentuk iklan

Pada Tahun1972-1993, Muncul PR kalangan profesional pada lembaga swasta umum, yg


ditandai dengan didirikannya suatu wadah profesi Humas,yaitu perhumas pada tangal 15
Desember 1972. Pendirinya : Wardiman Djojonegoro,Marah Joenoes,Nana Sutresna,M
Alwi,Dahlan,Feisal Tamim,Wisaksono Noerhadi,Imam Sarjono,Dengan ketuanya Marah
Joenoes. Disamping itu juga tercatata sejak tahun 1970, sekitar 20 tahun national
Development Information Office mendukung pengelolalaan PR pemerintah RI untuk dunia
internasional.

Kemudian Tangal 10 april 1987, Di jakarta dibentuk suatu wadah profesi Humas yg
disebut APPRI ( Assosiasi Perusahaan Public relation Independen ) Yg merupakan suatu
wadah profesi berbentuk organisasi dari perusahaan yg independent yangbertujuan:

1.Mewujudkan fungsi PR yang jujur,Bertanggung jawab sesuai dengan kode etik

2. Memberi Informasi terhadap Klien bahwa APPRI memberi Nasehat dalam PR

3.Mengembangkan kepercayaan umum atas PR

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


10

Perkembangan menjelang tahun 1990 di Indonesia sudah menunujukan perkembangan


yang baik,dimana sudah mulai terbentuk perhimpunan-perhimpuan dan asosiasi yang
menunjukan adanya perhimpunan yang dibuat oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang
yang sama. Misalnya saja pada tangal 27 Nopember 1995 Terbentuk Himpunan Humas Hotel
Berbintang.

Saat ini perkembangan kedudukan PR sudah semakin baik, bukan karena semakin
banyaknya perusahaan yang memeiliki PR akan tetapi dalam kedudukanya PR di suatu
perusahaan juga semakin membaik, hal ini bisa dilihat dari kedudukan dalam PR sudah pada
top managemen, artinya mereka memiliki fungsi yang baik dan diperlukan dalam kaitanya
pengambilan keputusan dan penyampaian informasi.

4) . Perkembangan Praktek PR

Dari hari ke hari PR di Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan PR


di dunia atau Asia. Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen PR disebutkan
bahwa Public Relations digunakan untuk kepentingan usaha dalam bentuk seperti Olimpiade
Korea Selatan, Glassnot Perestroika, Kasus Lemak Babi 1988,dll. Olimpiade yang
diselenggarakan oleh tuan rumah Korea Selatan di tahun 1988 menggunakan salah satu jasa
konsultan PR. Olimpiade adalah suatu event international yang waktu ini masih sangat greget
dimana seluruh perhatian orang tertuju ke sana. Sebagai tuan rumah Korea Selatan ingin
bangkit menunjukkan eksitensi dirinya yang memang salah satu keinginannya adalah
membuka pasar di dunia untuk memasarakan produk – produknya.

Glasnost dan Perestroika merupakan kampanye PR dalam karya politik sebuah negara.
Untuk mengubah negaranya, Michael Gorbachev melontarkan konsep ini untuk mengubah
persepsi dunia tentang Uni Soviet dan membuka bangsanya bagi dunia luar.

Kasus – kasus tersebut adalah kasus – kasus yang terjadi hampir 20 tahun yang lalu.
Sementara ini masih hangat di tahun 2000 an pada saat negara – negara di Asia terjadi krisis
SARS, Hongkong dan Singapura menangani khusus pemulihan citra wisata negaranya dengan
menyewa seorang konsultan PR.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


11

Di Indonesia sendiri banyak kasus-kasus yang berkembang yang berkaitan denga


fungsi PR dalam menjalankan fungsi management, mulai dari masalah membentuk image,
mengembalikan image damapi dengan menanggani krisis yang ada dalam managementnya.

Dari kasus – kasus yang ada sebetulnya tampak bahwa PR adalah sebuah fungsi
komunikasi yang terencana, tetapi memang kenyataannya masih banyak salah pandang
mengenai hal ini.

B. PENGERTIAN HUMAS

Menurut F. Rachmadi, Public Relations dalam


Teori dan Praktek (1992 :7), menyebutkan
bahwa Humas adalah :

“Usaha untuk menciptakan hubungan yang


harmonis antara satu badan atau organisasi
dengan masyarakat melalui suatu proses
komunikasi timbal balik atau dua arah.
Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya
mutual understanding, mutual confidence dan
image yang baik. Ini semua merupakan langkah-
langkah yang harus ditempuh oleh Humas untuk
mencapai hubungan yang harmonis”

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search

Dari uraian diatas jelas disebutkan bahwa


Humas adalah suatu proses untuk menciptakan hubungan baik dan harmonis antara
perusahaan atau organisasi dengan publik sehingga dapat menciptakan image baik dan positif
tentang perusahaan atau organisasinya.

Sedangkan menurut J.C Seidel yang dikutip oleh Abdurrachman, Dasar-Dasar Public
Relations (1995 : 25), bahwa public relations adalah :

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


12

“Public relations adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen
untuk memperoleh good will dan pengertian dari para langganannya, pegawai-pegawainya
dan publik pada umumnya. Ke dalam, mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap
diri sendiri. Ke luar, dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.“

Dari uraian diatas bahwa humas adalah proses untuk menjalin hubungan dengan
publiknya untuk menumbuhkan saling pengertian dan memperoleh good will dengan
mengadakan kegiatan ke dalam dan ke luar.

Jadi dari semua definisi dapat ditarik kesimpulan bahwa humas adalah suatu kegiatan
untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan
publiknya agar tercapai sikap saling pengertian dan tentunya menciptakan citra atau image
baik dan positif perusahaan.

Humas dapat memberikan kontribusi dalam proses strategi management melalui 2


cara, menurut Kasali (1994:44), yaitu :

“Pertama melakukan tugasnya sebagai bagian dari strategi manajemen keseluruhan organisasi
dengan melakukan survey atas lingkungannya dan membantu mendefinisikan misi, sasaran
dan objectives organisasi/perusahaan. Keterlibatan PR dalam proses menyeluruh ini akan
memberi manfaat yang besar bagi perusahaan dan sekaligus bagian PR itu sendiri. Khususnya
pada level korporet, tanpa keterlibatan itu PR akan melakukan kegiatan secara membabi buta.
Ia hendaknya menjadi penghias perusahaan yang menghabiskan uang dengan sia-sia.”

Dari uraian diatas menjelaskan bahwa dalam proses strategi managemennya, humas
melakukan survey dan membantu perusahaan dalam mencapai sasarannya agar perusahaan
mendapat keuntungan dari adanya keterlibatan humas sepenuhnya.

Menurut Ruslan Rosady dalam bukunya Manajemen PR dan Media Komunikasi


(2005:22), seorang humas dituntut untuk memiliki 4 kemampuan, yaitu :

1. Memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis suatu persoalan berdasarkan fakta


lapangan, perencanaan kerja, komunikasi dan mampu mengevaluasi suatu problematic
yang dihadapinya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


13

2. Kemampuan untuk menarik perhatian melalui berbagai kegiatan publikasi yang


kreatif, inovatif, dinamis dan menarik bagi public dan target sasaran.

3. Mampu untuk mempengaruhi pendapat umum, melalui kekuatan humas (power of the
PR) dalam merekayasa pandangan yang searah dengan kebijakan organisasi atau
instansi yang diwakilinya itu dalam posisi yang saling menguntungkan.

4. Kemampuan humas menjalin suasana percaya, toleransi saling menghargai, good will
dan lain sebagainya dengan berbagai pihak.”

Dengan demikian maka pendukung program kerja dan peran pokok humas adalah demi
kepentingan umum dapat memelihara komunikasi yang baik dengan pihak dalam (intern)
maupun di luar (ekstern) organisasi tersebut.

Fungsi pokok Humas menurut Canfield and Moore (Muhammad Fauzi, 1997:3) dalam
Hakekat dan Peran PR adalah sebagai berikut :

a. Menafsirkan opini publik kepada pimpinan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah
laku masyarakat.

b. Mengingatkan pimpinan akan arah pemikiran politik, social dan ekonomi.

c. Memperhatikan unsur-unsur manajemen dalam melaksanakan kegiatan yang


menguntungkan diri kepada hubungan antara perusahaan dengan masyarakat.

d. Menyarankan langkah-langkah kebijaksanaan yang harus ditempuh untuk menanggulangi


hubungan tersebut agar tetap terjalin hubungan yang harmonis.

Pada dasarnya, humas (Public Relations) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang
diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan)
maupun organisasi yang non komersial. Karena humas merupakan salah satu elemen yang
menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Arti penting humas sebagai sumber
informasi terpercaya kian terasa pada era globalisasi dan “banjir informasi” seperti saat ini.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


14

C. FUNGSI HUMAS

Dibawah ini terdapat beberapa fungsi-fungsi humas

1. Fungsi utama humas

Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya


meliputi berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling
utama, yaitu:

• Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi engan


publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian
• Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya
• Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum
sebagaimana mestinya
• Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim
pendapat publik yangmenguntungkan organisasi/lembaga
• Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapt umum

2. Fungsi humas menurut IPRA

Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada
tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15
pokok yaitu:

• Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia.


• Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
• Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi
saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
• Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi
yang utuh
• Mencegah konflik dan salah pengertian
• Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
• Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


15

• Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen


• Memperbaiki hubungan industrial
• Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum

• Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan
anggota untuk keluar dari institusi.• Memasyarakatkan produk atau layanan
• Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
• Menciptakan jadi diri institusi
• Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
• Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi

3. Fungsi Humas menurut Canfield

Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problems


mengemukakan tiga fungsi humas , yaitu:

• Mengabdi kepada kepentingan umum (it should serve the public‟s interest)
• Memelihara komunikasi yang baik ( Maintain good communication)
• Menitik beratkan ,oral dan tingkah laku yang baik( And stress good morals and manners)

4. Fungsi humas menurut Edward L. Bernaus

Mengenai fungi humas Edward L. Bernaus seorang pelopor humas di Amerika Serikat
dalam bukunya Public Relations (1952) terdapat tiga fungsi humas, yaitu:

• Memberikan informasi kepada masyarakat


• Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka
• Melakukan usaha-usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga atau
organisasinya dengan publiknya atau sebaliknya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


16

5. Fungsi Humas sebagai fungsi Manajemen

Fungsi Intern (ke luar)

• PR harus mampu mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran/citra masyarakat


yang positif terhadap segala tindakan atau kebijaksanaan organisasi/lembaga. Oleh
karena itu, setiap anggota organisasi harus mampu memberikan image positif yang
mewakili organisasinya.
• Penghubung antara menejemen dan publiknya
Fungsi Ekstern (ke dalam)
• PR harus mampu mengenali/mengidentifikasikan hal-hal yang dapat menimbulkan
sikap/gambaran yang negatif dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan/kebijakan
dijalankan
• Memberi nasehat pada menejemen mengenai semua perkembangan luar atau dalam,
yang menyangkut pengeruh hubungan perusahaan dengan publiknya.
• Membuat penelitian dan penafsiran bagi kepentingan menejemen mengenai sikap-
sikap yang ada sekarang atau diperkirakan sebelumnya pada public utama atas urusan
perusahaan

• Bertindak untuk kepentingan menejemen dalam merencanakan dan meleksanakan


fungsi-fungsi umum

6. Fungsi humas menurut Philip Kesly

Fungsi humas menurut Philip Kesly seorang petugas humas terkemuka dalam
tulisannya “Managing the human Climate”, bahwa setiap bidang atau kegiatan humas
mempunyai kaitan dengan bidang lainnya dan petugas humas itu harus mengetahui bidang
atau kegiatan mana yang sesuai dengan program organisasinya.

Berdasarkan bidang-bidang yang dicakup kegiatan humas diatas Philip Kesly


menyimpulkan ungsi humas, sebagai berikut:

• Humas adalah fungsi menejemen yang dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi

• Membantu pelaksanaan program organisasi

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


17

• Memberi nasehat, petunjuk dan konsultasi dalam pelaksanakan kegiatan organisasi

• Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan keuangan dan kepegawaian

• Menumbuhkan kesadaran akan perlunya komunikasi dalam menejemen

• Memberikan informasi secara terbuka dan akurat, untuk menghilangkan keraguan


terhadap sesuatu hal

• Menyampaikan informasi secara jujur tanpa menambah atau mengurangi hakekat yang
sesunggunya

• Berusaha untuk menarik perhatian publik Terhadap organisasi maupun terhadap


keluarnya

D. ASPEK- ASPEK KEHUMASAN

1. Aspek Pelayanan

aspek layanan untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses-prinsipnya


bisnis penjualan kegiatan, tetapi juga orang untuk pemasaran, layanan pelanggan, dan
dukungan teknis. Tujuan keseluruhan adalah untuk menemukan, menarik dan menang klien
baru, memelihara dan mempertahankan orang-orang perusahaan sudah memiliki, menarik
mantan klien kembali ke flip,dan mengurangi biaya pemasaran dan pelayanan klien.

Contoh: Pada sebuah perusahaan dibutuhkan layanan yang baik agar klien tertarik dan
bertahan pada perusahaan tersebut, bersikap ramah tamah terhadap clien.

2. Aspek Komunikasi

Perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-way
communications). Definisi mengenai humas kemudian memasukkan kata-kata seperti
reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between (antara). Dengan demikian pengertian
humas sudah mengandung pengertian aksi timbal balik (interaktif).

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


18

Contoh: Sebelum para karyawan perusahaan melakukan unjuk rasa kenaikan gaji,
public relations harus melibatkan semua staff perusahaan yang bersangkutan untuk mencegah
aksi dan umpan balik. Public relations menggunakan informasi untuk mengembangkan
sebuah rencana aksi dirancang untuk meminimalkan resiko unjuk rasa dan kemudian
melaksanakan rencana terbaik sebelum terjadi unjuk rasa oleh karyawan perusahaan.

3. Aspek Kesetiaan

Mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling


berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi ,sikap dan opini untuk
mencapai suatu kesuksesan sebuah perusahaan dimana dia berada.

Contoh: menjaga suatu rahasia perusahaan oleh pegawai dan karyawan demi kelancaran
jalannya perusahaan.

4. Aspek Produktivitas

Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia
karena makna produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) untuk selalu
meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang (Sedermayanti,1996:142).
Pandangan yang lebih mengandung arti filosofi itu memberi arti filosofi dan spirit yang cukup
mendalam dan memungkinkan setiap orang yang memahaminya memandang kerja,baik
secara individual atau kelompok dalam suatu organisasi sebagai suatu keutamaan dalam hal
mengutamakan bekerja dengan mengacu kepada unsur efisiensi dan efektivitas yang
merupakan penjabaran secara teknis dari konsep produktivitas. Menurut dewan produktivitas
Nasional Indonesia 1983,dikatakan bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental
(attitude of mind) yang selalu mempunyai pandangan :'Mutu kehidupan hari ini harus lebih
baik dari kemarin,dan esok lebih baik dari hari ini'. Secara umum produktivitas mengandung
pengertian perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan
sumber daya yang digunakan (input). (Sedermayanti,2009:197). Dapat dikatakan bahwa
kinerja sebagai suatu hasil yang atau output dari suatu proses pelaksanaan tugas akan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


19

berpengaruh terhadap produktivitas/kerja.Semakin baik kinerja seorang pegawai ,berarti


pegawai tersebut juga semakin produktif atau produktivitanya semakin meningkat.

Contoh: Merancang iklan yang menarik dan berbeda dengan yang lain sehingga menarik klien
untuk bergabung sehingga dapat meningkatkan produktivitas di perusahaan.

5. Aspek Etika Moral

Public relation adalah merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik .Dalam
public relation kode etik disebut sebagai kode etik publik relation atau kode etik kehumasan
atau etika profesi humas. Professional Humas ( Public relation Officer by professional)
berfungsi untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan kedepan,yaitu pergeseran sistem
pemerintah otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globalisasi
yang ditandai dengan munculnya kebebasan pers ,mengeluarkan pendapat ,opini dan
berekspresi yang terbuka ,serta kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan pasar
bebas ,khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis lainnya yang mampu
menerobos batas-batas wilayah suatu negara ,sehingga dampaknya sulit dibendung oleh
negara lain sebagai target sasarannya .

Contoh: tidak menggunakan cara atau sistem yang menyinggung klien dalam proses
berjalannya perusahaan.

E. RUANG LINGKUP HUMAS

Ruang Lingkup Humas meliputi hubungan publik internal (internal public relations) dan
hubungan publik eksternal(external public relations).

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


20

1. Ruang Lingkup Humas


– Internal Public

Relations Ruang lingkup humas


internal adalah orang-orang yang

merupakan bagian dari suatu


instansi atau perusahaan tertentu.
Dalam hal ini, seorang humas
menjadi PR untuk orang-orang

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search

dalam instansi atau perusahaan tersebut, tentunya sesuai dengan jabatan atau kedudukannya
masing-masing. Hal ini disesuaikan dengan sifat, jenis, atau karakteristik dari organisasi itu
sendiri.

Ruang lingkup humas internal meliputi:

a. Employee Relations(Hubungan dengan para pekerja) Para pekerja di sini merupakan


bagian yang berperan penting untuk mencapai tujuan perusahaan atau suatu instansi.
Oleh karena itu, mereka harus dirangkul dengan membuat dan mempertahankan
hubungan baik agar para pekerja juga dapat memberikan potensi terbaik mereka untuk
kemajuan perusahaan. Caranya dengan berkomunikasi dengan mereka secara pribadi
untuk mengetahui apa yang mereka inginkan atau bahkan yang mereka keluhan dalam
pekerjaannya yang dapat menghambat kemajuan perusahaan.Menjaga hubungan baik ini
dapat dilakukan dengan perlakuan yang adil, adanya ketenangan dan kenyamanan dalam
bekerja, adanya perasaan diakui oleh perusahaan, adanya reward, ada pula sarana
untukmenyalurkan perasaan mereka atau tempat tempat mereka berekspresi seperti
majalan intern, dan lain sebagainya.

b. Stockholder Relations (Hubungan dengan para pemegang saham) Ruang lingkup humas
dalam hal ini hubungan baik harus dibina dengan para pemegang saham. Mereka yang
membantu perusahaan atau suatu instansi tetap bertahan. Hubungan yang terjadi
haruslah hubungan yang sangat baik. Tidak peduli besar atau kecilnya

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


21

sahammereka.Untuk menjaga hubungan dengan para pemegang saham,kita bisa


melakukan hal-hal sebagai berikut.

• Memberikan selamat kepada para pemegang saham yang baru agar mereka merasa
dianggap dan dihargai oleh perusahaan atau instansi kita.
• Selalu memberikan laporan perkembangan perusahan secara berkala agar mereka
mendapatkan informasi perkembangan sahamnya dengan baik.
• Mengirimkan majalah perusahaan agar mereka mengetahui informasi-informasi terbaru
dalam perusahaan atau juga majalah ektern yang juga memberitakan tentang
perkembangan perusahaan atauinstansi.
• Mengadakan pertemuan-petemuan agar tercipta hubungan yang harmonis, adanya saling
pengertian dan peningkatan kepercayaan para pemegah saham.

c. Labour relations (Hubungan dengan para buruh) Ruang lingkup humas dalam hal ini
seorang PR bertugas untuk menjaga hubungan baik antara pimpinan dengan para
buruh. Pelaksanaan ruang lingkup humas ini untuk menjaga terjadinya
kesalahpahaman dan hubungan yang buruk antara atasan dan bawahan.

d. Manager relations(Hubungan dengan para manajer)Manajer adalah orang-orang


terpilih yang berandil besar dalam menentukan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu,
hubungan baik harus dijaga. Di sinilah ruang lingkup humas berperan. Caranya bisa
dengan memberikan tunjangan jabatan, adanyacoffe morning, mobil dinas, rumah
dinas, dan lain sebagainya.

e. Human relations (Hubungan sesama manusia)Ruang lingkup humas ini menyangkut


hubungan yang baik yang harus dibina oleh perusahaan dengan seluruh
wargaperusahaan sebagai manusia agar timbul rasa persaudaraan, kesetiakawanan, dan
nantinya akan memunculkanteam workyang baik untuk mencapai tujuan instansi atau
perusahaan.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


22

2) Ruang Lingkup Humas – External Public Relations

Ruang lingkup humas ini mencakup tugas seorang humas dalam menjaga hubungan
baik dengan pihak luar. Hal ini untuk menciptakan nama baik yang sangat penting
untukperusahaan atau instansi. Bentuk-bentuk hubungannya yaitu sebagai berikut:

1.Press relations

Kegiatannya meliputipress release, press conference, press interview, press room,


press reception,dan adanyapress tour.

2.Government relations

Ruang lingkup humas ini adalah menjaga hubungan baik dengan pemerintah
diperlukan karena akan banyak sekali kepentingan-kepentingan yang di dalamnya terdapat
peran pemerintah. Salah satu caranya dengan mensponsori kegiatan-kegiatan pemerintahan.

3.Community relations

Menjaga hubungan baik dengan warga setempat agar tidak ada pihak yang merasa
dirugikan. Salah satu caranya dengan memberikan beasiswa. Inilah ruang lingkup humas yang
berhubungan dengancommunity relations.

4.Customer relations

Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan karena mereka adalah aset terbesar
yang menguntungkan perusahan. Caranya dengan memberikan kalender,merchandise, dan
sebagainya.

5.Consumer relations

Menjaga hubungan baik dengan para konsumen agar apayang kita pasarkan dapat
diterima baik oleh konsumen. Caranya dengan memberikan info yan lengkap mengenai
produk atau jasa yang ditawarkan.

sudah banyak saya jelaskan diatas tentang gambaran dan ruang lingkup HUMAS. Sekarang
Bagaimana HUMAS dapat bermanfaat ?

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


23

F. MANFAAT PUBLIC RELATIONS

Menurut Frank Jeffkins dalam bukunya Public Relations, manfaat khusus keberadaan
Public Relations meliputi kegunaan PR dalam pengelolaan atau pelaksanaan, antara lain :

1. Manajemen krisis

Tidak ada satu pun perusahaan yang bebas krisis. Minimal mereka mempunyai resiko
mengalami krisis. Maka tim PR yang ada di dalam struktur perusahaan bertugas untuk
menyelesaikan krisis yang terjadi dengan serangkaian persiapan dan kesiapan
tersendiri.

2. Penerbitan Desk-top

PR bertanggung jawab atas jurnal internal komputer perusahaan. Oleh karena itu,
biasanya perusahaan memiliki bagian internal relations untuk mengurusi hal tersebut.

3. Identitas perusahaan

Identitas perusahaan merupakan sebuah wahana komunikasi bagi segenap karyawan


perusahaan, para pemilik saham, para agen atau dealer, konsumen, lembaga-lembaga
keuangan dan berbagai pihak lainnya yang punya kepentingan dan kaitan dengan
organisasi. Tim PR adalah bagian yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan
memelihara identitas sebuah perusahaan.

4. Hubungan parlementer

PR wajib menjalin hubungan parlementer yang baik. Hubungan parlementer dalam


konteks ini adalah hubungan-hubungan antara berbagai organisasi dengan pihak
pemerintah, para anggota parlemen, serta para birokrat dari berbagai departemen dan
instansi pemerintah. Legistator atau regulator adalah publik yang sangat penting dalam
keberlangsungan usaha suatu perusahaan.

5. PR financial

Sebagai sebuah perusahaan yang telah go public, maka perusahaan memerlukan tim
PR yang melakukan kegiatan-kegiatan PR di seputar peristiwa keuangan atau bisnis

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


24

dalam rangka mendukung rencana perusahaan kliennya untuk memasuki bursa saham
atau dalam rangka mendukung peluncuran laporan keuangan tahunan.

G. TUJUAN PUBLIC RELATIONS

Tujuan Public Relations secara umum „menciptakan dan memelihara saling


pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa
dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan.‟ Dengan adanya kata „saling‟ maka
organisasi pun harus dapat memahami publiknya.

Tujuan lain keberadaan PR menurut Charles S. Steinberg adalah menciptakan opini


publik yang favourable tentang kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh badan yang
bersangkutan (Abdurachman,2001:116).

Selain itu tujuan PR juga untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik
(goodwill) publiknya, serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk
menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik (Soemirat dan
ardianto,2002:89).

sekarang para Pembaca sudah memiliki gambaran umumnya tentang HUMAS.


Terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk membaca . Semoga artikel ini bermanfaat
bagi para pembaca.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


25

RANGKUMAN

Di Indonesia sendiri banyak kasus-kasus yang berkembang yang berkaitan


denga fungsi PR dalam menjalankan fungsi management, mulai dari masalah
membentuk image, mengembalikan image damapi dengan menanggani krisis
yang ada dalam managementnya.

Dari kasus – kasus yang ada sebetulnya tampak bahwa PR adalah


sebuah fungsi komunikasi yang terencana, tetapi memang kenyataannya masih
banyak salah pandang mengenai hal ini.

Humas adalah proses untuk menjalin hubungan dengan publiknya untuk


menumbuhkan saling pengertian dan memperoleh good will dengan
mengadakan kegiatan ke dalam dan ke luar.

Aspek layanan untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi


proses-prinsipnya bisnis penjualan kegiatan, tetapi juga orang untuk pemasaran,
layanan pelanggan, dan dukungan teknis. Tujuan keseluruhan adalah untuk
menemukan, menarik dan menang klien baru, memelihara dan mempertahankan
orang-orang perusahaan sudah memiliki, menarik mantan klien kembali ke
flip,dan mengurangi biaya pemasaran dan pelayanan klien.

Tujuan Public Relations secara umum „menciptakan dan memelihara


saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi
tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan.‟ Dengan
adanya kata „saling‟ maka organisasi pun harus dapat memahami publiknya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


26

E. EVALUASI
I. Pilihan Berganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar

1. Humas merupakan usaha yang dilakukan dan organisasi untuk bisa mendapatkan
kerjasama dengan sekelompok orang, membantu organisasi melaksanakan interaksi
yang efektif, serta melakukan aktifitas komunikasi dengan publik utama.
Pernyataan tersebut merupakan pengertian humas menurut …

a. The Public Relations Society of America


b. International Public Relations Association (IPRA)
c. The British Institute Of Public Relation
d. Public Relations News
e. Cultip, Center dan Broom

2. Praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat ….

a. Pengertian humas
b. Tugas humas
c. Peran humas
d. Fungsi humas
e. Media humas

3. Menarik simpati masyarakat agar perusahaan dapat dikenal publik dengan baik ...........

a. Pengertian humas
b. Tugas humas
c. Peran humas
d. Fungsi humas
e. Media humas

4. Dibawah ini yang merupakan fungsi utama humas …


a. Menggunakan komunkasi untuk memperngaruhi pendapat umum
b. Mendidik melalui kegiatan non profit

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


27
c. Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan publik
d. Memberikan kejelasan informasi kepada masyarakat
e. Mengevaluasi program- program organisasi

5. Pernyataan dibawah ini yang merupakan fungsi humas menurut Djanalis Djanaid.....
a. Fungsi Konstruktif dan fungsi korektif
b. Menigkatkatkan pengertian mengenai demokrasi
c. Menciptakan jadi diri institusi
d. Mencegah konflik dan salah pengertian
e. Memberikan penerangan kepada masyarakat

6. Fungsi yang mendorong humas membuat aktifitas ataupun kegiatan- kegiatan yang
terencana berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif, pernyataan ini merupakan
merupakan fungsi humas …
a. Fungsi korektif
b. Fungsi humas menurut IPRA
c. Fungsi humas Expert preciber communication
d. Peran humas konstruktif
e. Fungsi humas menurut Edward L. Bernays

7. Yang tidak termasuk fungsi humas menurut IPRA adaalah …


a. Fungsi Konstruktif dan fungsi korektif
b. Menigkatkatkan pengertian mengenai demokrasi
c. Menciptakan jadi diri institusi
d. Mencegah konflik dan salah pengertian
e. Memberikan penerangan kepada masyarakat

8. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh aspek kehumasan pelayanan untuk public
relation adalah ..............
a. Merancang pesan tematik yang dirancang oleh organisasi
b. Melakukan segmentasi media
c. Bersikap ramah tamah terhadap clien
d. Menjaga citra perusahaan kepada masyarakat
e. Organisasi melibatkan masyarakat untuk membuat keputusan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


28

9. Dari pernyataan dibawah ini yang merupakan contoh pentingnya aspek kehumasan dalam
publik rellation adalah …
a. Menjadikan orang lain memahami suatu pesan demi menjaga reputasi atau citra lembaga
yang diwakilinya
b. Melakukan segmentasi media
c. Bersikap ramah tamah terhadap clien
d. Menjaga citra perusahaan kepada masyarakat
e. Organisasi melibatkan masyarakat untuk membuat keputusan

10. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh aspek kehumasan etika dan moral untuk
Publicc Relation adalah ........
a. Merancang pesan tematik yang dirancang oleh organisasi

b. Melakukan segmentasi media

c. Bersikap ramah tamah terhadap clien

d. Menjaga citra perusahaan kepada masyarakat

e. Tidak menggunakan metode yang menghina Clien

II. Essay
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !
1. Uraikalanlah perkembangan humas di Indonesia !
2. Kemukakanlah pengertian humas !
3. Uraikanlah fungsi- fungsi humas !
4. Kemukanlah aspek- aspek kehumasan !
5. Jabarkanlah ruang lingkup humas !

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


29

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, kerjasama,
responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Mengirim pesan kepada public, Mengunakan media ( foto) untuk menyampaikan
pesan kepada public., Membuat Mou dengan DUDI,Mengolah informasi yang
diterima dari media secara efektif dan efisien, memilah jenis organisasi profesi humas,
mempraktekkan kegiatan humas internal/eksternal
4. Mendeskripsikan Humas, menjelaskan : media humas, macam-macam humas, profil
humas, organisasi profesi humas, kegiatan internal/eksternal public relation

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi

3.2 Memahami regulasi 3.2.1. Mengemukakan regulasi bidang kehumasan


bidang kehumasan 3.2.2. Menguraikan macam-macam regulasi bidang
4.2. Melaksanakan kehumasan
regulasi bidang 4.2.1. Mengidentifikasi regulasi kehumasan
kehumasan 4. 2.2 Mengklasifikasi pengelompokan ruang lingkup
kehumasan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


30

C. Tujuan Pembelajaran

1.Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengemukakan


regulasi bidang kehumasan dengan tepat dan benar.
2.Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menguraikan macam-
macam regulasi bidang kehumasan dengan tepat dan benar.
3.Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
regulasi bidang kehumasan dengan tepat dan benar.
4.Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Mengklasifikasi
pengelompokan ruang lingkup kehumasan dengan tepat dan benar.

D. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

1. Setiap peserta didik wajib mempelajari bahan ajar ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari bahan ajar ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku dari
sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka siswa
yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai KKM.
6. Siswa yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran
berikutnya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


31

UNDANG-
UNGANG TATA
KELOLA HUMAS
REGULASI BIDANG
KEHUMASAN

PERMENDAGR
I TATA
KELOLA
HUMAS

KATA KUNCI : UNDANG-


UNDANG TATA KELOLA
HUMAS, PERMENDAGRI
TATA KELOLA HUMAS

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


32

A. PENGERTIAN REGULASI

Apa itu regulasi? Pengertian Regulasi adalah suatu peraturan yang dibuat untuk
membantu mengendalikan suatu kelompok, lembaga/ organisasi, dan masyarakat demi
mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan bersama, bermasyarakat, dan bersosialisasi.
Tujuan dibuatnya regulasi atau aturan adalah untuk mengendalikan manusia atau
masyarakat dengan batasan-batasan tertentu. Regulasi diberlakukan pada berbagai lembaga
masyarakat, baik untuk keperluan masyarakat umum maupun untuk bisnis.
Istilah regulasi banyak digunakan dalam berbagai bidang, sehingga definisinya
memang cukup luas. Namun secara umum kata regulasi digunakan untuk menggambarkan
suatu peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk menjelaskan apa arti regulasi, maka kita harus melihat pada bidang apa regulasi
tersebut dipakai. Regulasi diterapkan pada peraturan hukum negara, peraturan perusahaan,
dan lain-lain.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


33

B. REGULASI BIDANG KEHUMASAN

Reformasi pada tahun 1998 silam telah membawa perubahan yang signifikan dalam
system pemerintah Negara. Berbagai krisis yang melanda Indonesia melahirkan kesadaran
dan kebututhan terhadap adanya tatakelola pemerintah yang baik (good public government)
yang menjamin transparansi, akuntabilitas, efektifitas, dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintah.

Untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik, perlu dilakukan pembangunan
aparatur Negara melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur
Negara di pusat dan daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan dibidang
lainyya.

Penigkatan profesionalisme aparatur Negara untuk mewujudkan tata pemerintahan


yang baik, bersih, berwibawa, bertanggung jawab, dan professional akan mampu memdukung
pembangunan nasional yang mendorong terwujudnya bangsa yang berdaya saing untuk
mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.

Dalam konteks kehumasan, profesionalisme hubungan masyarakat (humas) sebagai


ujung tombak pengelolaan informasi dibangun melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi
sumber daya manusia, penguatan struktur dan infrastruktur, sistem dan prosedur, komunikasi
organisasi, serta manajemen komunikasi krisis dalam upaya menciptakan tata kelola
kehumasan yang baik sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang baik.

Kesepakatan bersama tiga men teri tentang reevitalisasi fungsi humas pada instansi
pemerintah kesekretariatan lembaga Negara, pemerintah daerah, dan badan usaha milik
negaramenegaskan bahwa revitalisasi fungsi humas adalah melaksanakan prinsip- prinsip tata
kelola kehumasan yang baik sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang baik.

Undang – undang no 14 Tahun 2008 pasal 7 mengamanatkan bahwa setiap badan


public wajib membangun dan mengembangkan system informasi dan dokumentasi untuk
mengelola informasi public secara baik dan efisien sehingga layanan informasi dapat
memberikan akses dengan mudah. Bahkan setiap badan public perlu melakukan pengelolaan
informasi dan dokumentasi yang dapat menjamin penyediaan informasi yang mudah, cermat,

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


34

cepat dan akurat. Pengelolaan informasi dan dokumentasi dimaksud mengacu Peraturah
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Dalam Peraturan Mentri Pendayaangunaan Aparatur Negara Nomor


PER/12/M.PAN/08/TAHUN/2007 tentang Pedoman Hubungan masyarakat di Lingkungan
Instansi Pemerintah disebutkan bahwa Visi Praktisi Humas Pemerintah adalah tercipta SDM
humas Pemerintah yang profesional, terbentuknya system manajemen humas pemerintah,
serta iklim yang kondusif dan dinamis untuk kelancaran pelaksanaan tugas humas.

Selain beberapa aturan diatas, berikut beberapa aturan yang dijadikan pedoman dalam
bidang kehumasan.

a. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan nasional
b. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Infmasi dan
Transaksi Elektronik.
c. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementrian
Negara
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 Tentang
Pembentukan Organisasi Kementrian Negara.
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 Tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementrian Negara, serta sususnan Organisasi,
tugas dan fungsi Eselon I Kementrian Negara Republik Indonesia.
f. Innstruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
g. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
371/KEP/M.KOMINFO/8/2007 tentang Kode Etik Humas Pemerintah.
h. PerMenPAN dan RB No. 27 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Audit
Komunikasi di Instansi Pemerintah.
i. PerMenPAN dan RB No. 28 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Komunikasi
Organisasi di Instansi Pemerintah.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


35

j. PerMenPAN dan RB No. 29 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Komunikasi


Krisis di Instansi Pemerintah.
k. PerMenPAN dan RB No. 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Tata Kelola
Kehumasan di Instansi Pemerintah.
l. PerMenPAN dan RB No. 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Infrastruktur
Hubungan Masyarakat di Instansi Pemerintah.
m. PerMenPAN dan RB No. 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pemetaan
Pemangku Kepentingan di Lingkungan Instansi Pemerintah.
n. PerMenPAN dan RB No. 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Hubungan
Media di Lingkungan Instansi Pemerintah.

RANGKUMAN

Regulasi adalah suatu peraturan yang dibuat untuk membantu mengendalikan


suatu kelompok, lembaga/ organisasi, dan masyarakat demi mencapai tujuan tertentu
dalam kehidupan bersama, bermasyarakat, dan bersosialisasi.
Tujuan dibuatnya regulasi atau aturan adalah untuk mengendalikan manusia
atau masyarakat dengan batasan-batasan tertentu. Regulasi diberlakukan pada berbagai
lembaga masyarakat, baik untuk keperluan masyarakat umum maupun untuk bisnis.
Dalam konteks kehumasan, profesionalisme hubungan masyarakat (humas)
sebagai ujung tombak pengelolaan informasi dibangun melalui peningkatan kapasitas
dan kompetensi sumber daya manusia, penguatan struktur dan infrastruktur, sistem dan
prosedur, komunikasi organisasi, serta manajemen komunikasi krisis dalam upaya
menciptakan tata kelola kehumasan yang baik sebagai bagian dari tata kelola
pemerintahan yang baik.

Dalam Peraturan Mentri Pendayaangunaan Aparatur Negara Nomor


PER/12/M.PAN/08/TAHUN/2007 tentang Pedoman Hubungan masyarakat di
Lingkungan Instansi Pemerintah disebutkan bahwa Visi Praktisi Humas Pemerintah
adalah tercipta SDM humas Pemerintah yang profesional, terbentuknya system
manajemen humas pemerintah, serta iklim yang kondusif dan dinamis untuk
kelancaran pelaksanaan tugas humas.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


36

E. EVALUASI
I. Pilihan Berganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar

1. suatu peraturan yang dibuat untuk membantu mengendalikan suatu kelompok,


lembaga/ organisasi, dan masyarakat demi mencapai tujuan tertentu dalam
kehidupan bersama, bermasyarakat, dan bersosialisasi , …
a. Pengertian regulasi
b. Fungsi regulasi
c. Tujuan regulasi
d. Aspek- aspek regulasi
e. Azas regulasi

2. Yang dimaksud dengan regulasi kehumasan adalah ….


a. Aturan untuk bagian kehumasan di satu instansi
b. Aturan untuk masyarakat yang berhubungan dengan sebuah instansi
c. Upaya pembatasan yang dilakukan untuk mengatur humas agar bekerja sesuai
dengan peraturan dan kode etik yang telah ditentukan
d. Agar masyarakat tidak seenaknya ketika berhubungan dengan sebuah instansi
e. Peraturan untuk masyarakat tertentu yang menggunakan jasa sebuah orgasasi/
instansi

3. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diatur dalam undang- undang ...


a. Inpres No 7 tahun 1999
b. Undang- undang RI Nomor 11 tahun 2008
c. Peraturan Presiden RI Nomor 47 tahun 2009
d. Undang- undang RI Nomor 25 Tahun 2005
e. Undang- undang dasar negara RI

4. PermenPAN dan RB Pedoman Umum hubungan Media di Lingkungan Instansi


Pemerintah diatur dalam PermenPAN dan RB …

a. PermenPAN dan RB Nomor 55 Tahun 2011


b. PermenPAN dan RB Nomor 31 Tahun 2011
c. PermenPAN dan RB Nomor 30 Tahun 2011
d. PermenPAN dan RB Nomor 54 Tahun 2011
e. PermenPAN dan RB Nomor 29 Tahun 2011

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


37

5. PermenPAN dan RB Pedoman Umum hubungan Media di Lingkungan Instansi


Pemerintah

a. PermenPAN dan RB Nomor 55 Tahun 2011


b. PermenPAN dan RB Nomor 31 Tahun 2011
c. PermenPAN dan RB Nomor 30 Tahun 2011
d. PermenPAN dan RB Nomor 54 Tahun 2011
e. PermenPAN dan RB Nomor 29 Tahun 2011

6. Fungsi yang mendorong humas membuat aktifitas ataupun kegiatan- kegiatan yang
terencana berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif, pernyataan ini
merupakan merupakan fungsi humas …
a. Fungsi korektif
b. Fungsi humas menurut IPRA
c. Fungsi humas Expert preciber communication
d. Peran humas konstruktif
e. Fungsi humas menurut Edward L. Bernays
7. undang- undang yang mengatur tentang keterbukaan informasi publik
adalah …
a. Undang- undang No 14 Tahun 2008
b. PermenPAN dan RB Nomor 31 Tahun 2011
c. PermenPAN dan RB Nomor 30 Tahun 2011
d. PermenPAN dan RB Nomor 54 Tahun 2011
e. PermenPAN dan RB Nomor 29 Tahun 2011
8. Regulasi Komunikasi Organisasi di Instansi Pemerintah diatur dalam undang-
undang ….

a. PermenPAN dan RB Nomor 55 Tahun 2011

b. PermenPAN dan RB Nomor 31 Tahun 2011


c. PermenPAN dan RB Nomor 30 Tahun 2011
d. PermenPAN dan RB Nomor 28 Tahun 2011
e. PermenPAN dan RB Nomor 29 Tahun 2011
9. Regulasi tentang Pembentukan Organisasi Kementrian Negara
Diatur dalam undang- undang …

a. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 47 Tahun 2009


b. PermenPAN dan RB Nomor 31 Tahun 2011

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


38
c. PermenPAN dan RB Nomor 30 Tahun 2011
d. PermenPAN dan RB Nomor 54 Tahun 2011
e. PermenPAN dan RB Nomor 29 Tahun 2011

10. Regulasi yang mengatur tentang pedoman hubungan masyarakat di Lingkungan


Instansi Pemerintah ........

a.Undang- undang RI Nomor 11 tahun 2008


b.Peraturan Presiden RI Nomor 47 tahun 2009
c.Inpres No 7 tahun 1999

d. Undang- undang RI Nomor 25 Tahun 2005

e. PER/12/M.PAN/08/TAHUN 2007

II. Essay
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !

1. Uraikanlah pengertian Regulasi !


2. Kemukakanlah latar belakang terbentuknya Regulasi !
3. Jelaskanlah 5 Undang- undang yang mengatur tentang tata kelola kehumasan !
4. Kemukakanlah regulasi yang mengatur tentang pers !
5. Menurut pendapat anda, apakah regulasi tata kelola lehumasan pasa saat ini sudah
berjalan sebagaimana mestinya !

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


39

A. Kompetensi Inti SMK Kelas X

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
kerjasama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Mengirim pesan kepada public, Mengunakan media ( foto) untuk menyampaikan
pesan kepada public., Membuat Mou dengan DUDI,Mengolah informasi yang
diterima dari media secara efektif dan efisien, memilah jenis organisasi profesi
humas, mempraktekkan kegiatan humas internal/eksternal
4. Mendeskripsikan Humas, menjelaskan : media humas, macam-macam humas,
profil humas, organisasi profesi humas, kegiatan internal/eksternal public relation

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi

3.3 Memahami khalayak 3.3.1. Menjabarkan definisi khalayak atau publik


humas 3.3.2. Mengidentifikasi macam-macam khalayak
3.3.3. Mengemukakan alasan- alasan penetapan
khalayak
3.3.4. Menguraikan jenis khalayak Publik relation
4.1.1. Mengidentifikasi khalayak humas
4.1.2. Mengkasifikasi pengelompokkan khalayak
4. 3 Melakukan
humas
pengelompokan
khalayak humas

C. Tujuan Pembelajaran

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


40

1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjabarkan


definisi khalayak atau publik dengan tepat dan benar.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
macam- macam khalayak dengan tepat dan benar.
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Mengemukakan
alasan- alasan penetapan khalayak dengan tepat dan benar.
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menguraikan
jenis khalayak public relation dengan tepat dan benar
5. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Mengidentifikasi
identifikasi khalayak humas dengan tepat dan benar.
6. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Mengklasifikasi
pengelompokan khalayak humas dengan tepat dan benar.

D. Petunjuk Penggunaan bahan ajar

Petunjuk bagi peserta didik


1. Setiap peserta didik wajib mempelajari bahan ajar ini sesuai dengan kegiatan
belajar yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari bahan ajar ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku
dari sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang
diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka
siswa yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai
KKM.
6. Siswa yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran
berikutnya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


41

DEFENISI KHALAYAK

KHALAYAK MACAM- MACAM KHALAYAK


HUMAS

ALASAN- ALASAN PENETAPAN


KHALAYAK

KATA KUNCI : DEFENISI KHALAYAK, MACAM-


MACAM KHALAYAK, ALASAN- ALASAN
PENETAPAN KHALAYAK

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


42
KEGIATAN BELAJAR 3

KHALAYAK HUMAS

A. DEFENISI KHALAYAK/ PUBLIK

Khalayak (public) adalah kelompok atau orang- orang yang berkomunikasi

dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Istilah khalayak

bermakna majemuk, yakni publics, dikarenakan berbeda dari yang diindikasikan

oleh defenisi dari beberapa kamius tertentu kegiatan- kegiatan humas tidak

diarahkan kepada khalayak dalam pengertian yang seluas- luasnya (masyarakat

umum). Setiap organisasi memiliki sendiri khalayak khususnya. Bahwa suatu

organisasi atau perusahaan tidak hanya menyelenggarakan komunikasi dengan staf

atau konsumen saja.

B. MACAM- MACAM KHALAYAK


Ada 8 khalayak utama humas yang paling sering menjadi subjek khalayak dari

berbagai macam organisasi secara umum . kedelapan khalayak tersebut sebagai

berikut.

1) Masyarakat luas

Segmen masyarakat yang menjadi khalayak bagi suatu organisasi yang

lain. Khalayak pasar swalayan, Pemda, Instansi nuklir, pabrik,

laboratorium riset, hotel, bandara udara, pelabuhan laut, lembaga

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


43

pendidikan, rumah sakit, penjara umum, barak militer, dan markas

besar polisi jelas berlainan satu sama lain.

2) Calon pegawai atau anggota

Tidak ada tertarik melamar untuk menjadi anggota atau pegawai suatu

organisasi apabila mereka tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh

organisasi itu, serta sejauh mana potensinya sebagai majikan yang

baik.

3) Pegawai atau anggota

Pegawai atau anggota suatu orgaisasi meliputi suatu orang yang bekerja

pada atau menunjang suatu organisasi, yakni mulai dari pucuk

pimpinan (pihak manajemen ) dan para eksekutif , petugas gudang,

pabrik dan laboratorium, staf kantor atau admministrasi umum, staf

divisi pelayanan dan penjualan, staf transportasi, dan sebagainyo.

4) Pemasuk

Ada dua jenis pemasok, yakni yang memasok jasa- jasa seperti air

bersih dan energy, serta pemasok berbagai macam bahan baku serta

komponen produksi.

5) Masyarakat keuangan

Kesediaan untuk membeli saham dari suatu perusahaan emiten

didasarkan pada pengetahuan (calon) pembeli latar belakang, kinnerja

dan prospek ekonomis dari perusahaan emiten yang bersangkutan. Jika

suatu perusahaan gagal memberi informasi yang benar, harga sahamnya

bisa merosot secara tajam. Kalau hal seperti ini terjadi dan dibiarkan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


44

berlarut- larut, maka kepemilikannya segera terancam akan diambil

alih oleh pihak- pihak lain.

6) Distributor

Distributor adalah mereka yang menangani fungsi perantara antara

produsen dan konsumen.

7) Konsumen dan pegawai

Yang disebut konsumen dan pemakai produk bukan hanya rumah

tangga, tetapi juga perusahaan pembeli dalam partai besar yang lazim

disebut sebagai pemasok sekunder.

8) Pencipta atau pimpinan pendapat umum

Mereka sangat berpengaruh karena merekalah para pencipta atau

pemimpin pendapat umum. Jika mereka mengatakan sesuatu itu baik

atau buruk,, masyarakat luas akan memercayai dan mengikutinya.

C. ALASAN- ALASAN PENETAPAN KHALAYAK

Ada beberapa alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan harus

mengenali atau menetapkan unsur masayarakat luas yang menjadi

khalayaknya. Adapunalasan yang dimaksud sebagai berikut.

a) Unutk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling

tepat unutk dijadikan sasaran atau program kehumasan.

b) Untuk meciptakan skala prioritas, sehubungan dengan adanya

keterbatasan angaran dan sumber- sumber daya lainnya.

c) Untuk memilih media dan teknik humas yang sekiranya paling sesuai.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


45

d) Untuk mempersiapkan pesan- pesan sedemikian rupanya agar cepat dan

mudah diterima.

D. JENIS KHALAYAK PUBLIIK RELATION

Khalayak public relation dibagi menjadi dua, yakni khalayak internal public relations

dan khalayak eksternal public relations.

1. Khalayak Publik Intern (internal public relations)

Dalam hubungan ini terdapat hubungan dengan karyawan (employee

relations), hubungan dengan pemegang saham (stakeholder relations).

1) Hubungan dengan karyawan (employee relations)

employee relations merupakan suatu kekuatan yangn hidup dan

dinamis yang dibina dan diabadikan dalam hubungan dengan

perorangan dibelakang bangku kerja kayu, atau dibelakang meja tulis.

Demikian ungkapan seorang ahli Purel Archibaid William. Dengan

demikian PR bukan hanya duduk dikantornya, melainkan harus

berkomunikasi langsung dengan para karyawan, employee relations

dilakukan antara lain adalah untuk menciptakan bentuk hubungan atau

komunikasi dua arah yang baik antara pihak manajemen dengan para

karyawan. Dengan senantiasa berkomunikasi dengan mereka yakni

mendatangi mereka dan bercakap- cakap dengan mereka akan diketahui

sikap, pendapat, kesulitan, keinginan, harapan dan perasaannya.


BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI
46

2) Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)

Seorang praktisi PR professional akan berperan sangat penting,

terutama dalam menjaga kepercayaan stockholder terhadap perusahaan.

Dengan demikian kegiatan PR dalam rangka untuk menjaga

kepercayaan stockholder dapat dilkukan dengan memelihara hubungan

dengan para pemegang saham. Ini sangat penting sebab besar kecilnya

modal menentukan besar kecilnya perusahaan, sehingga hubungan

stockholder tidak lain adalah untuk tujuan memajukan perusahaan.

Komuniaksi dengan mereka dapat dilakukan misalnya dengan cara

sebagai berikut :

a) Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru

Komunikasi seperti ini menimbulkan kesan baik, dimana para

pemegang saham merasa dihargai dan dihormati dan mereka

akan menganggap perusahaan kita adalah perusahaan yang

bonafide

b) Memberikan laporan

Laporan mengenai perkembangan perusahaan adalah

merupakan kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai

kegiatan yang harrmonis, dimana ini juga menanamkan

kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.

c) Mengirimkan majalah organisasi

Majalah organisasi merupakan medium yang baik untuk

membina hubungan baik/harmonis dengan para pemegang

saham, selain majalah intern juga tidak ada salahnya mereka

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


47

dikirim majalah intern, sehingga mereka mengetahui atau dapat

mengikuti perkembangan perusahaannya beserta segala

kegiatannya.

3) Mengadakan pertemuan

Pertemuan secara face to face adalah bentuk komunikasi yang lain

untuk membina hubungan yang harmonis, meningkatkan pengertian

bersama, dan meningkatkan kepercayaan. Ini dapat dilakukan dengan

cara menyelenggarakan pertemuan antara pimpinan organisasi dengan

para pemegang saham sehingga akan menambah eratnya hubungan,

dapat juga diadakan pertemuan lengkap dengan seluruh karyawan,

misalnya acara hala bihalal, peringatan ulang tahun perusahaan

pertemuan yang membicarakan masalah pembagian keuntungan,

penjualan saham baru. Dsb.

2. Khalayak public Ekstern (eksternal public relations)

Publik eksternal atau Stakeholders Eksternal adalah unsur-unsur yang berada

di luar kendali perusahaan (Uncontrollable). Adapun yang termasuk dalam

stakeholders antara lain :

a. Hubungan dengan Konsumen ( Customer Relations)

Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan

baik dengan para konsumen agar produk yang kita buat dapat diterima dengan

baik oleh para konsumen. Salah satu kegiatan mengadakan hubungan baik

dengan consumer sama dengan costumer yaitu dengan pelayanan melalui

iklan, karena disamping mempromosikan hasil produksi perusahaan yang

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


48

tentunya memberikan keuntungan di pihak perusahaan juga ada

keuntungannya bagi pihak consumer yaitu bagi pihak consumer merupakan

input tentang bagaimana barang tersebut digunakan dan apa keuntungannya

jika consumer menggunakan barang tersebut.

b. Hubungan dengan Pemerintah (Goverment Relations)

Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan

dengan pemerintah (Goverment Relations), baik pemerintah pusat maupun

daerah atau dengan jawatan-jawatan resmi yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan. Peran pemerintah dibutuhkan untuk menciptakan lapangan

pekerjaan, menyediakan modal, melindungi para karyawan, melindungi

sumber alam, mengatur hukum, mengatur dan merangsang minat investasi

modal asing dan sebagainya.5 Adapun Bentuk hubungan Government

Relations, antara lain :

 Memberikan ucapan selamat hari jadi pemerintah, pemerintah daerah

atau kota.

 Pengiriman agenda bagi instansi-instansi pemerintah terkait

 Mengadakan kegiatan kesenian, olah raga, mensponsori kegiatan baik

dalam konteks nasional maupun internasional dalam rangka

mengharumkan nama bangsa.

 Mengundang pejabat pemerintah untuk meresmikan suatu acara

perusahaan.

 Melakukan kegiatan lobby secara baik dengan pihak pemerintah untuk

memperlancar suatu kegiatan perusahaan.


BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI
49

c. Hubungan dengan komunitas (Community Relations)

Public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik

dengan masyarakat setempat, yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan

perusahaan. Yang dimaksud dengan Community disini adalah masyarakat

sekitar/masyarakat setempat/tetangga. Adapun Kegiatan Community Relations

yang harus dilaksanakan, misalnya :

 Memberikan beasiswa bagi yang memerlukan khususnya bagi

masyarakat sekeliling perusahaan.

 .Mendirikan sekolah-sekolah dalam usaha menggalakan pendidikan.

 Mendirikan asrama-asrama bagi mereka yang memerlukan.

 Mendirikan tempat ibadah.

 Mengadakan pembagian makanan, dll.

d. Hubungan dengan pendidikan

Kegiatan public relations ini dalam rangka mengatur dan membina hubungan

baik dengan lembaga-lembaga pendidikan. Misalnya:

 Memberikan sumbangan dana untuk pendidikan.

 Memberikan sumbangan untuk pembangunan sekolah.

 Memberikan beasiswa.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


50

RANGKUMAN

Khalayak (public) adalah kelompok atau orang- orang yang berkomunikasi


dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Istilah khalayak
bermakna majemuk, yakni publics, dikarenakan berbeda dari yang diindikasikan
oleh defenisi dari beberapa kamius tertentu kegiatan- kegiatan humas tidak
diarahkan kepada khalayak dalam pengertian yang seluas- luasnya (masyarakat
umum). Setiap organisasi memiliki sendiri khalayak khususnya. Bahwa suatu
organisasi atau perusahaan tidak hanya menyelenggarakan komunikasi dengan staf
atau konsumen saja. Ada 8 khalayak utama humas yang paling sering menjadi
subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum yaitu : masyarakat
luas, calon pegawai atau anggota, pemasok, masyarakat keuangan, distributor,
konsumen dan pegawai, pimpinan pendapat umum.

Ada beberapa alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan harus
mengenali atau menetapkan unsur masayarakat luas yang menjadi khalayaknya.
Adapunalasan yang dimaksud sebagai berikut.

a) Unutk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling


tepat unutk dijadikan sasaran atau program kehumasan.
b) Untuk meciptakan skala prioritas, sehubungan dengan adanya
keterbatasan angaran dan sumber- sumber daya lainnya.
c) Untuk memilih media dan teknik humas yang sekiranya paling

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


51

E. EVALUASI

I. Pilihan Berganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar

1. Yang dimaksud dengan khalayak adalah, …


a. Sekelompok atau orang- orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi,
baik secara internal maupun eksternal
b. Sekelompok orang- orang yang tinggal dilingkungan organisasi
c. Satu orang yang jadi mitra organisasi
d. Seluruh karyawan organisasi/ instansi
e. Seluruh anggota keluarga karyawan

2. Dibawah ini yang merupakan khayak utama humas adalah ….


a. Anak, ibu dari karyawan
b. Masyarakat luas, pegawai, pemasuk, konsumen
c. Keluarga karyawan, Masyarakat luas, pegawai, pemasuk
d. Keluarga karyawan, Masyarakat luas, distributor, pemasuk
e. Konsumen, distributor dan anggota keluarga karyawan

3. Yang menjadi khalayak masyarakat luas bagi sebuah sekolah...


a. Orang tua siswa, masyarakat yang tinggal disekitar
b. pemerintah yang berkomunikasi dengan sekolah
c. Guru, penjaga sekolah
d. Kepala Dinas dan Kepala Sekolah
e. Setiap unsur karyawan sekolah

4. Yang termasuk kedalam pegawai atau anggota pada Khalayak utama humas
adalah ….
a. Mulai dari pucuk pimpinan dan para eksekutif, petugas gudang, pabrik dan
laboratorium, staf kantor atau administrasi umum, staf divisi penjualan, staf
transportasi

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


52
b. wakil kepala sekolah dan kepala sekolah dan guru
c. Kepala dinas, kepala sekolah dan guru
d. staf kantor atau administrasi umum, staf divisi penjualan, staf transportasi
e. Mulai dari pucuk pimpinan dan para eksekutif, petugas gudang

5. Pernyataan dibawah ini yang merupakan salah satu alasan pokok penetapan
khalayak adalah ….
a. Tujun yang hendak dicapai luput dari jangkauan
b. Pihak perusahaan tidak akan puas dengan usaha karyawan
c. Untuk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat
untuk dijadikan sasaran atau program kehumasan
d. Supaya tujuan cepat tercapai
e. Untuk mencapai keuntungan bagi perusahaan

6. Yang termasuk khalayak public intern sebuah perusahaan adalah …


a. Seluruh karyawan dan pimpinan
b. Hubungan dengan keluarga karyawan
c. Hubungan dengan pimpinan perusahaan
d. Hubungan dengan Karyawan, hubungan dengan pemegang saham
e. Hubungan dengan pimpinan

7. Pernyataan di bawah ini yang merupakan bentuk kegiatan hubungan perusahaan

dengan pemegang saham …

a. Menyatakan selamat kepada pemegang saham baru

b. Pengiriman karangan bunga

c. Mendirikan sekolah- sekolah dalam rangka menggalakkan pendidikan

d. Mengadakan pembagian makanan

e. Mendirikan tempat ibadah

8. Pernyataan dibawah ini yang tidak termasuk kedalam bentuk hubungan khalayak
dengan masyarakat sekitar ( Community relations) …
a. Mengadakan pembagian makanan
BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI
53

b. Mendirikan sekolah- sekolah dalam rangka menggalakkan pendidikan


c. Mendirikan tempat ibadah
d. Mengadakan pertemuan rapat
e. Mendirikan asrama- asrama bagi mereka yang memerlukan

9. Pernyataan dibawah ini yang tidak termasuk kedalam bentuk hubungan khalayak
dengan pemerintah adalaah …

a. Memberikan beasiswa bagi yang memerlukan khususnya bagi masyarakat


sekeliling perusahaan
b. Memberikan ucapan selamat hari jadi pemerintah , pemerintah daerah atau kota
c.
d. PermenPAN dan RB Nomor 54 Tahun 2011
e. PermenPAN dan RB Nomor 29 Tahun 2011

10 Dari pernyataan dibawah ini yang tidak merupakan peran pemerintah dalam
hubungan ekstern khalayak humas adalah ........

a. Menciptakan lapangan pekerjaan


b. Menyediakan modal
c. Mengatur hukum
d. Melindungi para karyawan
e. Mendirikan tempat ibadah

II. Essay
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !
1. uraikanlah pengertian kgalayak !
2. Kemukakanlah macam- macam khlayak humas !
3. Jelaskan 5 alasan penetapan khalayak !
4. Jelaskanlah 5macam khalayak internal !
5. Kemukanlah 3 kegiatan dengan khalayak eksternal !

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


54

A. Kompetensi Inti SMK Kelas X :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, kerjasama,
responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Mengirim pesan kepada public, Mengunakan media ( foto) untuk menyampaikan
pesan kepada public., Membuat Mou dengan DUDI,Mengolah informasi yang
diterima dari media secara efektif dan efisien, memilah jenis organisasi profesi humas,
mempraktekkan kegiatan humas internal/eksternal
4. Mendeskripsikan Humas, menjelaskan : media humas, macam-macam humas, profil
humas, organisasi profesi humas, kegiatan internal/eksternal public relation

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi

3.4 Menerapkan profesi 3.4.1. Mengemukakan pengertian etika dan kode


humas etik profesi
3.4.2. Menentukan fungsi kode etik profesi humas
4.4 Melaksanakan etika 3.4.3. Mengkalsifikasi macam- macam kode etik
humas
dan kode etik profesi 4.4.1. Mengidentifikasi etika dan kode etik profesi
humas
humas
4.4.2. Melaksanakan etika dan kode etik profesi
humas

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


55

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengemukakan


pengertian etika dan kode etik profesi dengan tepat dan benar.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Menentukan
fungsi kode etik profesi humas dengan tepat dan benar.
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Mengklasifikasi
macam- macam kode etik humas dengan tepat dan benar.
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
ruang lingkup kehumasan dengan tepat dan benar
5. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Melaksanakan
etika dan kode etik profesi humas dengan tepat dan benar.

D. Petunjuk Penggunaan bahan ajar

Petunjuk bagi peserta didik


1. Setiap peserta didik wajib mempelajari bahan ajar ini sesuai dengan kegiatan
belajar yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari bahan ajar ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran,
buku dari sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang
diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik
menjawab soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka
siswa yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai
KKM.
6. Siswa yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran
berikutnya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


56

PENGERTIAN ETIKA DAN


KODE ETIK

MACAM- MACAM ETIKA

PEMBAGIAN ETIKA
SECARA UMUM

MAMFAAT ETIKA

PROFESI
HUMAS FUNSI KODE ETIK DALAM
KEGIATAN HUMAS

KODE ETIK PROFESI

FUNGSI KODE ETIK


PROFESI

MACAM – MACAM KODE


ETIK HUMAS

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


57

KEGIATAN BELAJAR 4

A. PENGERTIAN ETIKA DAN KODE ETIK

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu
dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


58

menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis dan penerapan

konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis

(practical philosophy).

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat

spontan kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis

kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu

untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.

Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena

itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku

manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia,

etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk

terhadap perbuatan manusia.

Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika

normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

Pengertian Etika Menurut Para Ahli

 Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma – norma yang menjadi pegangan

seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

 Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik

dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai

benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


59

 Menurut Sumaryono (1995) : Etika berkembang menjadi studi tentang manusia

berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang

menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya.

 Selain itu etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan

ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui

kehendak manusia.

B. MACAM- MACAM ETIKA

Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan

buruknya prilaku manusia :

a. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan

rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam

hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta

sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau

diambil.

b. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola

prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai

sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi

norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


60

a. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia

bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika

dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam

bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika

umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai

pengertian umum dan teori-teori.

b. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang

kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil

keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya

lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun,

penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang

lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi

yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil

suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada

dibaliknya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :

 Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap

dirinya sendiri.

 Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku

manusia sebagai anggota umat manusia.

Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan

satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai

anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


61

manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat,

negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun

tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.

Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi

atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual

saat ini adalah sebagai berikut :

o Sikap terhadap sesama

o Etika keluarga

o Etika profesi

o Etika politik

o Etika lingkungan

o Etika idiologi

D. MAMFAAT ETIKA

Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut ,

o Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.

o Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana

yang boleh dirubah.

o Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.

o Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


63

E. FUNGSI KODE ETIK DALAM KEGIATAN HUMAS

Menurut Gibson dan Michel (1945:449) fungsi dari kode etik adalah sebagai

pedoman atau perlindungan dalam pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi

masyarakat sebagai seorang profesional. Sedangakan menurut Biggs dan Blocher

(1986:10) mengemukakan 3 fungsi dari kode etik, yaitu:

a. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah

Dengan adanya kode etik yang mengatur hubungan antara praktisi humas

dengan pihak pemerintah akan semakin memperjelas tentang apa yang boleh

dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi sangat

penting, karena dengan terjalinya hubungan baik dengan pihak pemerintah

sebagai pemangku kebijakan suatu daerah tentunya sangat berpengaruh

terhadap jalanya perusahaan, sehingga adanya kode etik ini dapat

meminimalisir tindak semena-mena pemerintah terhadap perusahaan.

b. Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi

Dengan adanya kode etik humas akan memberikan penjelasan tentang

bagaimana cara menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja, yang

tentunya akan sangat berpengaruh terhadap performa dan motivasi kerja dari

masing-masing aggota humas.

c. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi

Dengan adanya kode etik humas tentunya sangat berkaitan dengan hasil

kerja para praktisi dalam profesi humas. Praktisi humas yang bijaksana tidak

akan memberikan kemudahan terhadap penyelewengan kerja, yang mana

tindakan tersebut akan berdampak negatif baik terhadap dirinya sendiri

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


64

maupun terhadap perusahaan. Praktisi humas yang baik, yang taat terhadap

kode etik adalah mereka yang meminimalisir sekecil apapun kesalahan

dalam berkeja serta menjaga nama baik profesinya.

F. KODE ETIK PROFESI

kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu

kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila

ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma

hukum.

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis

dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata

cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa

sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi

perbuatan yang tidak professional.

G. FUNGSI KODE ETIK PROFESI

Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai

seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok

yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:

a) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip

profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,

pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang

tidak boleh dilakukan.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


65

b) .Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang

bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu

pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu

profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan

kerja (kalangan sosial).

c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang

hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa

para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh

mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau

norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan

klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi

dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna

jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang

harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau

user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari

pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode

etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.

Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral,

sanksisosial, dijauhi, di-banned dari pekerjaannya, bahkan mungkin dicopot dari jabatannya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


66

H. MACAM- MACAM KODE ETIK


HUMAS
Ada 4 macam kode etik yang harus praktisi humas taati. Keempat kode etik tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Code of conduct, yaitu etika perilaku sehari-hari terhadap integritas pribadi, klien

dan majikan, media dan umum, serta perilaku terhadap rekan seprofesi.

b. Code of profession, yaitu etika dalam melaksanakan tugas/profesi humas.

c. Code of publication, yaitu etika dalam kegiatan proses dan teknis publikasi.

d. Code of enterprise, yaitu menyangkut aspek peraturan pemerintah seperti hukum

perizinan dan usaha, hak cipta, merk, dll.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


67
E. EVALUASI
I. Pilihan Berganda

1. Ilmu yang mempelajari tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu yang
mempelajari tentang adat kebiasaan dikenal dengan istilah :
a. Budaya b. Etika
c. Moral d. Norma
e. ikatan adat

2. Nilai- nilai atau norma – norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, merupakan pengertian etika menurut
….
a. Menurut Bertens
b. Menurut KBBI
c. Menurut Sumaryono
d. Menurut sudarmanti
e. Menurut Prayitno

3. Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku
manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai, merupakan etika ….

a. Etika normtif
b. Etika umum
c. Etika khusus
d. Etika deskriptif
e. Etika media massa

4. Etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai, merupakan jenis etika …
a. Etika normatif
b. Etika umum
c. Etika khusus

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


68
d. Etika deskriptif
e. Etika media massa
5. Pernyataan dibawah ini yang tidak merupakan mamfaat etika adalah …
a. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
b. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang
boleh dirubah.
c. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
d. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.
e. Dapat membuat keamanan
6. Pernyataan dibawah ini yang termasuk kedalam fungsi kode etik dalam kegiatan humas
menurut Biggs dan Blocher.....
a. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi
b. Melindungi organisasi dari kejatan
c. Melindungi karyawan dari pengaruh budaya luar
d. Melindungi organisasi dari pungli
e. Menjadikan organisasi lebih berkembang
7. Suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat
tertentu,merupakan pengertian dari …
a. Fungsi kode etik
b. Peran kode etik profesi
c. Mamfaat kode etik
d. Pengertian kode etik profesi
e. Mamfaat etika
8. yang merupakan fungsi kode etik profesi adalah …
a. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan
b. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi pemerintah tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
c. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi pemerintah terhadap
organisasi
d. Kode etik profesi sebagai wadah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
e. sebagai pandangan untuk mengatur etika.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


69

9. Di bawah ini yang bukan merupakan kode etik kehumasan adalah ..............
a. Code of conduct
b. Code of profession
c. Code of publication
d. Code of enterprise
e. Code og relation

10. etika perilaku sehari-hari terhadap integritas pribadi, klien dan majikan, media dan
umum, serta perilaku terhadap rekan seprofesi, merupakan pengertian etika humas ….
a. Code of conduct
b. Code of profession
c. Code of publication
d. Code of enterprise
e. Code og relation

II. Essay

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar

1. uraikanlah pengertian etika menurut 2 orang hali !


2. kemukakanlah macam- macam etika dalam menentukan baik buruknya prilaku
manusia !
3. uraikanlah 4 mamfaat etika !
4. uraikanlah fungsi kode etik menurut Biggs dan Blocher !
5. uraikanlah finsi kode etik professional !

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


70

A. Kompetensi Inti SMK


Kelas X :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, kerjasama,
responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Mengirim pesan kepada public, Mengunakan media ( foto) untuk menyampaikan
pesan kepada public., Membuat Mou dengan DUDI,Mengolah informasi yang
diterima dari media secara efektif dan efisien, memilah jenis organisasi profesi
humas, mempraktekkan kegiatan humas internal/eksternal
4. Mendeskripsikan Humas, menjelaskan : media humas, macam-macam humas, profil
humas, organisasi profesi humas, kegiatan internal/eksternal public relation

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi

3.5 Menerapkan 3.5.1. Mengemukan hakekat pelayanan prima


pelayanan prima 3.5.2. Menjabarkan jenis-jenis pelayanan prima
kepada pelanggan 4.5.1. Mengidentifikasi pelayanan prima kepada
pelanggan
4.5 Melaksanakan 4.5.2. Melaksanakan pelayanan prima kepada pelanggan
pelayanan prima sesuai dengan standar prosedur
kepada pelanggan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


71

C.Tujuan Pembelajaran

1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Mengemukan


hakekat pelayanan prima dengan tepat dan benar.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Menjabarkan
jenis-jenis pelayanan prima dengan tepat dan benar.
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
pelayanan prima dengan tepat dan benar
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat melaksanakan
pelayanan prima kepada pelanggan dengan tepat dan benar.

D. Petunjuk Penggunaan bahan ajar

Petunjuk bagi peserta didik


1. Setiap peserta didik wajib mempelajari bahan ajar ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari bahan ajar ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku dari
sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka siswa
yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai KKM.
6. Siswa yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran
berikutnya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


72

Hakekat Pelayanan Pria

Jenis- Jenis Pelayanan Prima

Prinsip- prinsip Pelayanan Prima

Konsep Pelanggan

Pentingnya Pelayanan Kepada Pelanggan

Aturan Pelayanan Prima Terhadap


Pelanggan
PELAYANAN
PRIMA
Faktor- factor yang menentukan harapan
Pelanggan

Kualitas Layanan Yang di harapkan


Pelanggan

Sikap dalam Melayani Pelanggan

Penghargaan Kepada Pelanggan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


73

KEGIATAN BELAJAR 5

MENERAPKAN PELAYANAN PRIMA KEPADA PELANGGAN

A. MENGEMUKAN HAKEKAT PELAYANAN

Secara sederhana, pelayanan prima (service

excellence) adalah suatu pelayanan yang terbaik

dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.

Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu

pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan

yang memenuhi standar kualitas adalah suatu

pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan

pelanggan/masyarakat.

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search

Dalam pelayanan prima terdapat dua elemen yang saling berkaitan, yaitu pelayanan dan

kualitas. Kedua elemen tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh tenaga pelayanan

(penjual, pedagang, pelayan, atau salesman). Konsep pelayanan prima dapat diterapkan pada

berbagai organisasi, instansi, pemerintah, ataupun perusahaan bisnis.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


74

Perlu diketahui bahwa kemajuan yang dicapai oleh suatu organisasi/perusahaan

tercermin dari setandar pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya.

Organisasi/perusahaan yang belum maju pada umumnya kualitas pelayanan yang diberikan di

bawah standar minimal. Pada Organisasi/perusahaan yang sudah berkembang kualitas

pelayanan telah memenuhi standar minimal. Sedangkan di Organisasi/perusahaan maju

kualitas pelayanan terhadap pelanggannya di atas standar minimal.

Terdapat beberapa definisi tentang kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh para ahli.

Dan dari sejumlah definisi tersebut terdapat beberapa kesamaan, yaitu:

 Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan

 Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan

 kualitas itu mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan

 kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Vincent Gespersz menyatakan bahwa kualitas pelayanan meliputi dimensi-dimensi

sebagai berikut:

 Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan proses.

 Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau kepetatan pelayanan.

 Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku bisnis.

 Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam penanganan keluhan

pelanggan.

 Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang melayani

serta fasilitas pendukung lainnya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


75

 Kualitas pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan, tempat

parkir, ketersediaan informasi, dan petunujuk/panduan lainnya.

 Kualitas pelayanan berhubungan dengan kondisi lingkungan, kebersihan, ruang

tunggu, fasilitas musik, AC, alat komunikasi, dan lain-lain

Konsep Pengembangan Pelayanan Prima

1. Konsep Attitude (Sikap)

Calon pembeli selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan

menyenangkan dari pramuniaga agar kepuasan pembeli dapat terpenuhi, serta kemungkinan

besar pengalamannya disampaikan pada pihak lain yang akhirnya menjadi promosi gratis bagi

perusahaan.

Pelayanan berdasarkan sikap ini terdiri dari :

 Penampilan serasi (cara berhias, cara berbusana, dan raut muka).

 Berpikir positif (tidak mencari kesalahan pembeli, tidak apriori, dan melayani dengan

hormat).

 Sikap menghargai (tutur bahasa baik, sikap sopan santun, mendengar saran dan

mencatat pesanan, serta memenuhi kebutuhan dengan konsisten).

2. Konsep Attention (Perhatian)

Untuk mendapatkan keinginan calon pembeli, penjual dapat menunjukkan perhatian

dengan cara berkomunikasi yang menarik. Bentuk perhatian pelayanan ini yaitu :

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


 Mendengar dan memahami kebutuhan pelanggan. 76

 memperhatikan perilaku pelanggan.

 Mencurahkan perhatian penuh pada pelanggan.

3. Konsep Action (Kegiatan)

Dalam menghadapi pembeli tidak hanya berdasarkan sikap dan perhatian saja, tetapi

harus diikuti tindakan. Bentuk pelayanan ini yaitu...

 Mencatat pesanan pelanggan.

 Mencari kebutuhan.

 Penegasan kembali pesanan.

 Mewujudkan kebutuhan pelanggan.

 Menyatakan terimakasih dengan harapan kembali membeli lagi.

B. MENGKLASIFIKASI JENIS-JENIS PELAYANAN PRIMA

Pelayanan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Core Service

Core Service adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan yang merupakan

produk utamanya, misalnya untuk hotel adalah penyediaan kamar.

2. Facilitating Service

Facilitating Service adalah fasilitas pelayanan plus kepada pelanggan, misalnya

pelayanan front office pada hotel.

3. Supporting Service

Supporting service merupakan pelayanan tambahan atau pendukung untuk

meningkatkan nilai pelayanan atau untuk membedakan dengan pelayanan-pelayanan

dari pihak pesaingnya, misalnya hotel dan restoran pada satu tempat.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


77
C. MENENTUKAN PRINSIP- PRINSIP PELAYANAN PRIMA

Kebijakan Pemerintah Kompetensi pelayanan prima yang diberikan oleh

aparatur pemerintah kepada masyarakat selain dapat dilihat dalam Instruksi Presiden (Inpres)

Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada

Masyarakat dan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003, juga dipertegas dalam Rancangan

Undang Undang Pelayanan Publik. Kualitas pelayanan publik bahkan hendaknya disesuaikan

dengan tuntutan era globalisasi. Masyarakat selama ini memiliki persepsi bahwa pelayanan

yang diberikan aparatur pemerintah cenderung kurang bahkan tidak berkualitas. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya pengaduan atas perilaku oknum aparat pemerintah yang memberikan

pelayanan. Salah satu keluhan yang sering terdengar adalah selain berbelit-belit akibat

birokrasi yang kaku, juga perilaku oknum aparat yang sering kurang bersahabat. Realita

tersebut memerlukan kepedulian aparatur pemerintah agar masyarakat memperoleh layanan

prima. Keprimaan layanan selanjutnya akan mendapatkan pengakuan atas kualitas pelayanan

yang memuaskan pelanggan.

Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Menpan, 2003:3) menjelaskan prinsip-

prinsip pelayanan prima sebagai berikut:

1. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan

mudah dilaksanakan

2. Kejelasan:

a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik;

b. Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan

pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan/sengketa dalam pelaksanaan

pelayanan publik;

c. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.


BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI
78
3. Kepastian Waktu

Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah

ditentukan.

4. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.

5. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian

hukum.

6. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk

bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan

dalam pelayanan publik.

7. Kelengkapan sarana dan prasarana Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja

dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi

telekomunikasi dan informatika (telematika).

8. Kemudahan Akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah

dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan

informatika.

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan

dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.

10. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang

nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas

pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain. Kualitas

pelayanan publik mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pemerintah menegaskan

pentingnya penataan dan perbaikan seperti dimaksud dalam Surat Edaran Mengemukakan

pengertian pelanggan.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


79

D. MENGEMUKAKAN KONSEP PELANGGAN

1. Pengertian pelanggan

Pelanggan merupakan konsumen berupa

pembeli ataupun pengguna jasa yang

melakukan kegiatan pembelian ataupun

penggunaan jasa secara berulang-ulang

dikarenakan kepuasan yang diterimanya dari

penjual ataupun penyedia jasa.

2. Jenis-jenis Pelanggan

a. Pelanggan Internal

Pelanggan internal merupakan pelanggan yang tidak mengonsumsi suatu barang

ataupun jasa secara langsung. Pelanggan tipe ini membeli barang ataupun jasa untuk dijual

kembali oleh orang lain. Pelanggan jenis ini dapat berupa produsen suatu barang ataupun agen

penjualan yang bekerja sama dengan perusahaan penyedia barang ataupun jasa. Pelanggan

jenis ini akan didapatkan oleh perusahaan dengan jalan memberikan berbagai keuntungan

untuknya. Dengan memberikan keuntungan yang lebih untuk pelanggan ini, maka pelanggan

ini akan tetap setia menjadi pelanggan perusahaan Kita.

b. Pelanggan Eksternal

Pelanggan eksternal merupakan pelanggan yang secara aktif langsung mengonsumsi

barang ataupun jasa yang mereka beli. Pelanggan jenis ini sering juga disebut sebagai

konsumen akhir. Pelanggan tipe ini biasanya berhasil didapatkan oleh sebuah perusahaan

dikarenakan mutu dan kualitas dari barang ataupun jasa yang dirasakan oleh pelanggan ini.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


80

Dengan memberikan kualitas terbaik dari barang ataupun jasa yang kita jual, kita akan

mendapatkan komitmen yang besar dari pelanggan eksternal ini.

Dari kedua jenis pelanggan tersebut, pada dasarnya pelanggan yang memberikan

keuntungan lebih besar adalah pelanggan internal. Pelanggan internal lebih memiliki andil

yang besar dalam proses penemuan pelanggan-pelanggan baru untuk perusahaan, sedangkan

pelanggan eksternal cenderung tidak memberikan kontribusi yang besar terhadap

pertambahan pelanggan sebuah perusahaan.

c. Pelanggan Antara

Pelanggan Antara adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan

sebagai pemakai akhir produk.

E. MENGEMUKAKAN PENTINGNYA PELAYANAN PRIMA

KEPADA PELANGGAN

Pelayanan prima biasanya berhubungan erat dengan bisnis jasa pelayanan yang

dilakukan dalam upaya untuk memberikan rasa puas dan menumbuhkan kepercayaan

terhadap pelanggan atau konsumen, sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau

diperhatikan dengan baik dan benar.

Pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan juga merupakan strategi dalam

rangka memenangkan persaingan. Akan tetapi tidak cukup hanya memberikan rasa puas

dan perhatian terhadap pelanggan saja, lebih dari itu adalah bagaimana cara merespon

keinginan pelanggan, sehingga dapat menimbulkan kesan positif dari pelanggan.

Pelayanan prima hasus ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang handal,

mempunyai visi yang jauh ke depan dan dapat mengembangkan strategi dan kiat pelayanan

prima yang mempunyai keunggulan.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


81

Di samping itu, harus diupayakan terus menerus untuk meningkatkan kemampuan para

petugas pelayanan agar dapat menumbuhkan dedikasi dan memberikan pelayanan sebaik-

baiknya kepada pelanggan untuk tetap setia menggunakan produk barang dan jasa kita,

tanpa sempat lagi melirik atau memakai produk lain.

Betapa pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan karena keberhasilan

pelayanan prima dapat juga menimbulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pelayanan prima dapat menimbulkan keputusan pihak pelanggan untuk segera membeli

produk yang kita tawarkan pada saat itu juga.

2. Pelayanan prima dapat menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhdap produk kita.

3. pelayanan prima diharapkan dapat mempertahankan pelanggan agar tetap loyal (setia)

menggunakan produk kita.

4. Pelayanan prima diharapkan dapat mendorong pelanggan untuk kembali lagi membeli

produk kita.

5. Pelayanan prima dapat menghindarkan terjadinya tuntutan-tuntutan terhadap penjual

yang tidak perlu.

F. BEBERAPA HAL YANG DIATUR DALAM PELAYANAN

PRIMA TERHADAP PELANGGAN

Pelayanan pelanggan atau customer service adalah upaya melayani pelanggan dengan

sikap, perhatian, dan tindakan yang ramah, cepat, dan tepat oleh penjual. Costumer service

sangat erat kaitannya dengan service excellence atau pelayanan prima. service excellence

adalah pelayan utama terhadap pelanggan. Komponen- komponen dalam pelayanan meliputi

kualitas produk dan layanan yang dihasilkan, cara memberikan layanan dan hubungan antar

pribadi yang terbentuk melalui pelayanan tersebut.

Berikut beberapa hal yang yang diatur dalam pelayanan prima secare umum.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


82
a. Penampilan

Penampilan merupakan keseluruhan dari cara berpakaian, berbicara, gerak- gerik

sikap, dan perilaku dengan tujuan agar dapat membuat pelanggan terkesan.

Penampilan ini harus dijaga dengan baik dan prima selama jam kerja.

b. Sikap dan prilaku

Pada saat berhubungan dengan pelanggan sering kali sikap dan prilaku kita

diperhatikan oleh pelanggan, terutama sikap yang menolong dan peduli terhadap

kebutuhan pelanggan.

c. Cara berpakaian

Cara kita berpakakian harus serasi antara baju dan celana termasuk mengunkan warna

yang terkesan berlebihan.

d. Cara berbicara

Berbicara dengan pelanggan harus jelas, singkat dan tidak bertele- tele. Jangan

berbicara mengenai hal- hal bukan pada pokok permasalahan dan hindari pembicaraan

yang merendahkan pelanggan.

e. Gerak gerik

Pada saat melayani pelanggan, kita harus memperhatikan atau menjaga gerak- gerik

anggota badan karena hal ini akan selalu diperhatikan oleh pelanggan pada saat kita

memberikan pelayanan.

f. Cara bertanya

Dalam memberikan pelayanan, kita jug harus mengetahui sifat- sifat pelanggan yang

berbeda- beda trutama dlaam hal bertannya kepada pelanggan. Bila pelanggan

pendiam, maka karyawanlah yang harus proaktif untuk bertanya atau memulai

pembicaraan sehingga membuat pelanggan mau berbicara. Sedangkan apabila

pelanggan yang banyak bertanya, sebaiknya karyawan mendengarkan dengan baik dan

menjawab dengan baik pula.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


83

G. MENGEMUKAKAN ATURAN PELAYANAN PRIMA TERHADAP


PELANGGAN

Aturan – aturan dalam service excellence meliputi penampilan professional,

pedoman dalam penampilan diperusahaan, sikap profesional dalam mengonfirmasikan

keputusan pelanggan, memberikan pelayanan prima.

a) Penampilan professional di sini dimaksudkan bahwa penampilan pelayanan

haruslah energik, menarik, progresif, serta antisipasif.penampilan energik,

meliputi berpenampilan sopan, luwes, rapi, bersih dan serasi, serta berupaaya

agar pelanggan merasa puas dan senang.

b) Pedoman dalam penampilan fisik

Penampilan fisik bisa meliputi pakaian dan perlengkapan yang digunakan,

rambut, wajah dan tubuh , perhiasan serta menjaga kebersihan diri.

c) Sikapprofesional dalam mengkonfirmasi keputusan pelanggan

Konformasi merupakan penegasan yang harus dilakukan oleh seorang pelayan

kepada pelanggan. Hal ini berpengaruh terhadap pengesahan keputusan yang

dibuat oleh pelanggan.

d) Memberikan pelayanan prima

Pelayanan prima meliputi :

1) Pelayaan dengan sikap (attitude) dengan berpenampilan serasi,berfikir

positif, dan bersikap menghargai

2) Pelayanan dengan perhatian (attention)

3) Pelayanan dengan tindakan (action) meliputi pencatatan pesanan,

kebutuhan, dan pernyataan terimakasih kepada pelanggan.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


84

4) Mampu melakukan komunikasi dengan menerapkan prinsip dasar

komunikasi.

5) Mampu berkomunikasin secara verbal dan non verbal

6) Mampu bekerja dalam pelayanan secara individu dan kelompok

H. MENGEMUKAKAN FACTOR- FACTOR YANG MENENTUKAN


HARAPAN PELANGGAN

Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan

kualitas produk (barang dan jasa) dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya adalah hubungan

yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasinya,

pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Dengan demikian,

harapan pelangganlah yang melatarbelakangi mengapa dua organisasi pada bisnis yang

samadapat dinilai berbeda oleh pelanggannya. Dalam konteks kepuasan pelanggan, umumnya

harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya

(Zeithmal,et al., 1993). Pengertian ini didasarkan pada pandangan bahwa harapan merupakan

standar prediksi. Selain standar prediksi, ada pula yang menggunakan harapan sebagai standar

ideal.

Umumnya faktor-faktor yang menentukan harapan pelanggan meliputi kebutuhan

pribadi, pengalaman masa lampau, rekomendasi dari mulut ke mulut, dan iklan.

Zeithaml, et al. (1993) melakukan penelitian khusus dalam sektor jasa dan

mengemukakan bahwa harapan pelanggan terhadap kualitas suatu jasa terbentuk oleh

beberapa faktor berikut:

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


85

1. Enduring Service Intensifiers

Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabildan mendorong pelanggan untuk

meningkatkan sensitivitas terhadap jasa. Faktor ini meliputi harapan yang disebabkan oleh

orang lain dan filosofi

pribadi seseorang tentang jasa. Seorang pelanggan akan berharap bahwa ia patut dilayani

dengan baik pula apabila pelanggan lainnya dilayani dengan baik oleh pemberi jasa. Selain

itu, filosofi

individu (misalnya seorang nasabah bank) tentang bagaimana memberikan pelayanan yang

benar akan menentukan harapannya pada sebuah bank.

2. Personal Needs

Kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi kesejahteraannya juga sangat

menentukan harapannya. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisik, sosial, dan

psikologis.

3. Transitory Service Intensifiers

Faktor ini merupakan faktor individual yang bersifat sementara (jangka pendek) yang

meningkatkan sensitivitas pelanggan terhadap jasa.

Faktor ini meliputi:

a. Situasi darurat pada saat pelanggan sangat membutuhkan jasa dan ingin

perusahaan bisa membantunya (misalnya jasa asuransi mobil pada saat terjadi

kecelakaan lalu lintas).

b. Jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuannya untuk

menentukan baik buruknya jasa berikutnya

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


86

c. Situasi darurat pada saat pelanggan sangat membutuhkan jasa dan ingin perusahaan

bisa membantunya (misalnya jasa asuransi mobil pada saat terjadi kecelakaan lalu

lintas).

d. Jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuannya untuk

menentukan baik buruknya jasa berikutnya.

4. Perceived Service Alternativies

Perceived Service Alternatives merupakan persepsi pelanggan terhadap tingkat atau derajat

pelayanan perusahaan lain yang sejenis. Jika konsumen memiliki beberapa alternatif, maka

harapannya terhadap suatu jasa cenderung akan semakin besar.

5. Self-Perceived Service Roles

Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat keterlibatannya dalam

mempengaruhi jasa yang diterimanya. Jika konsumen terlibat dalam proses pemberian jasa

dan jasa yang terjadi ternyata tidak begitu baik, maka pelanggan tidak bisa menimpakan

kesalahan sepenuhnya pada si pemberi jasa. Oleh karena itu, persepsi tentang derajat

keterlibatannya ini akan mempengaruhi tingkat jasa/pelayanan yang bersedia diterimanya.

6. Situational Factors

Faktor situasional terdiri atas segala kemungkinan yang bias mempengaruhi kinerja jasa,

yang berada diluar kendali penyedia jasa. Misalnya pada awal bulan biasanya sebuah bank

ramai dipenuhi para nasabahnya dan ini akan menyebabkan seorang nasabah menjadi

relatif lama menunggu. Untuk sementara waktu, nasabah tersebut akin menurunkan tingkat

pelayanan minimal yang bersedia diterimanya karena keadaan itu bukanlah kesalahan

penyedia jasa.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


87

7. Explicit Service Promises

Faktor ini merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) oleh organisasi

tentang jasanya kepada pelnggan. Janji ini bisa berupa iklan, perjanjian, atau komunikasi

dengan karyawan organisasi tersebut

8. Implicit Service Promises

Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan jasa, yang memberikan kesimpulan

bagi pelanggan tentang jasa yang bagaimana yang seharusnya dan yang akan diberikan.

Petunjuk yang memberikan gambaran jasa ini meliputi biaya untuk memperolehnya

(harga) dan alat-alat pendukung jasanya. Pelanggan biasanya menghubungkan harga dan

peralatan (tangible assets) pendukung jasa dengan kualitas jasa. Harga yang mahal

dihubungkan secara positif dengan kualitas yang tinggi. Misalnya, kendaraan angkutan

umum yang sudah tua dan kotor dianggap hanya cocok bagi masyarakat bawah yang lebih

mementingkan tiba di tujuan dari pada kenyamanan saat perjalanan

9. Word of Mouth (Rekomendasi/Saran dari Orang lain)

Word-of-Mouth merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) yang

disampaiakn oleh orang lain selain organisasi (service provider) kepada pelanggan. Word-

of-Mouth ini biasanya cepat diterima oleh pelanggan Karena yang menyampaikannya

adalah mereka yang dapat dipercayainya, seperti para ahli, teman,keluarga, dan publikasi

media massa. Di samping itu, Word-of - Mouth juga cepat diterima sebagai referensi

karena pelanggan jasa biasanya sulit mengevaluasi jasa yang belum dibelinya atau belum

dirasakannya sendiri

10. Past Experience

Pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau diketahui pelanggan

dari yang pernah diterimanya di masa lalu.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


88

Harapan-harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan semakin

banyaknya informasi (nonexperience information) yang diterima pelanggan serta semakin

bertambahnya pengalaman pelanggan. Pada gilirannya, semua ini akan berpengaruh terhadap

tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan

I. KUALITAS PELAYANAN YANG DIHARAPKAN PELANGGAN

Pengertian kualitas jasa atau pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi

harapan pelanggan.Menurut Lewis & Booms (dalam Tjiptono, 2012:157) mendefinisikan

kualitas pelayanan secara sederhana, yaitu ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Artinya kualitas pelayanan ditentukan

oleh kemampuan perusahaan atau lembaga tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai

dengan apa yang diharapkan atau diinginkan berdasarkan kebutuhan pelanggan/pengunjung.

Dengan kata lain, faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah pelayanan

yang diharapkan pelanggan/pengunjung dan persepsi masyarakat terhadap pelayanan tersebut.

Nilai kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan perusahaan dan stafnya dalam

memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.

Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan atau dalam hal

ini pengunjung untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan lembaga atau instansi

pemberi pelayanan jasa. Ikatan hubungan yang baik ini akan memungkinkan lembaga

pelayanan jasa untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan/pengunjung serta

kebutuhan mereka. Dengan demikian penyedia layanan jasa dapat meningkatkan kepuasan

pengunjung dengan memaksimalkan pengalaman pengunjung yang menyenangkan dan

meminimumkan pengalaman pengunjung yang kurang menyenangkan. Apabila layanan yang

diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan pelanggan, maka kualitas yang diterima atau

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


89

dirasakan sesuai dengan harapan pelanggan, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai

kualitas ideal, tetapi sebaliknya jika layanan yang diterima atau dirasakan lebih rendah dari

yang diharapkan maka kualitas layanan dipersepsikan rendah.

Ada beberapa pendapat mengenai dimensi kualitas pelayanan, antara lain

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Saleh (2010:103) yang melakukan penelitian khusus

terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasi sepuluh faktor utama yang

menentukan kualitas jasa. Kesepuluh faktor tersebut adalah:

1) Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan

kemampuan untuk dipercaya (dependbility). Hal ini berarti perusahaan memberikan

jasanya secara tepat semenjak saat pertama. Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang

bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal

yang disepakati.

2) Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang

dibutuhkan pelanggan.

3) Competence, artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan dan

pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu.

4) Accessibility, meliputi kemudahan untuk menghubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi

fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, saluran

komunikasi perusahaan mudah dihubungi, dan lain-lain.

5) Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang dimiliki

para kontak personal.

6) Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan pada bahasa yang dapat

mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


90

7) Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mecakup nama perusahaan,

reputasi perusahaan, karakterisktik pribadi kontak personal, dan interaksi dengan

pelanggan.

8) Security, yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan

secara fisik (physical safety), keamanan finansial (financial security), dan kerahasiaan

(confidentiality)

9) Understanding/Knowing the Customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan

pelanggan.

10)Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang

dipergunakan, atau penampilan dari personil.

Perkembangan selanjutnya, Zheithalm et al dalam Ariani (2009:180)

menyederhanakan sepuluh dimensi di atas menjadi lima dimensi pokok yang dikenal dengan

SERQUAL (service quality) yang terdiri dari:

1. Bukti fisik (tangibles) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana

fisik perusahaan yang dapat diandalkan serta keadaan lingkungan sekitarnya merupakan

salah satu cara perusahaan jasa dalam menyajikan kualitas layanan terhadap pelanggan.

Diantaranya meliputi fasilitas fisik (gedung, buku, rak buku, meja dan kursi, dan

sebagainya), teknologi (peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan), serta penampilan

pegawai.

2. Keandalan (reliability) adalah kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sesuai

dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


91

harapan pelanggan yang tercermin dari ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua

pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi.

3. Daya tanggap (responsiveness) adalah kemauan untuk membantu pelanggan dan

memberikan jasa dengan cepat dan tepat dengan penyampaian informasi yang jelas.

Mengabaikan dan membiarkan pelanggan menunggu tanpa alas an yang jelas

menyebabkan persepsi yang negative dalam kualitas pelayanan.

4.Jaminan (assurance) adalah pengetahuan, kesopan-santunan dan kemampuan para pegawai

perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini

meliputi beberapa komponen, antara lain:

a. Komunikasi (communication), yaitu secara terus menerus memberikan informasi

kepada pelanggan dalam bahasa dan penggunaan kata yang jelas sehingga para

pelanggan dapat dengan mudah mengerti apa yang diinformasikan pegawai serta

dengan cepat dan tanggap menyikapi keluhan dan komplain dari para pelanggan.

b. Kredibilitas (credibility), perlunya jaminan atas suatu kepercayaan yang diberikan

kepada pelanggan, believability atau sifat kejujuran, menanamkan kepercayaan,

memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan pada masa yang akan datang.

c. Keamanan (security), adanya suatu kepercayaan yang tinggi dari pelanggan akan

pelayanan yang diterima. Tentunya pelayanan yang diberikan mampu memberikan

suatu jaminan kepercayaan.

d. Kompetensi (competence) yaitu keterampilan yang dimiliki dan dibutuhkan agar

dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dapat dilaksanakan dengan optimal.

e. Sopan santun (courtesy), dalam pelayanan adanya suatu nilai moral yang dimiliki

oleh perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Jaminan akan

kesopan-santunan yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kondisi dan

situasi yang ada.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


92

5. Empati (empathy) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau

pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan

konsumen dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki suatu pengertian dan

pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta

memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

J. SIKAP DALAM MELAYANI PELANGGAN

Pelanggan atau konsumen memiliki sikap dan perilaku

yang berbeda-beda dalam mensikapi sesuatu hal, maka

Anda perlu memperhatikan dan memahaminya dengan

baik. Anda harus memiliki cara sendiri yang dapat

dijadikan patokan dalam melayani pelanggan, karena

sikap yang kurang baik akan berpengaruh terhadap

hasil pelayanan yang diberikan.

Sikap yang dapat Anda berikan tergantung dari kondisi atau situasi saat berhadapan

langsung dengan pelanggan atau konsumen dari awal sampai dengan akhir, berikut ini sikap

yang harus Anda perhatikan dalam melayani pelanggan atau konsumen.

1. Memberi kesempatan pelanggan berbicara

Anda harus memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada pelanggan atau konsumen

untuk mengemukakan keinginannya. Dalam hal ini Anda harus dapat menyimak dan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


93

berusaha memahami keinginan dan kebutuhannya dengan baik, sehingga tidak terjadi salah

informasi yang dapat menyebabkan kesalah pahaman

2. Mendengarkan baik-baik

Selama pelanggan mengemukakan pendapatnya hendaknya Anda mendengar dan

menyimak baik-baik apa saja point yang dikemukakan pelanggan. Anda diharapkan dapat

menghindari gerakan yang dapat menyinggung pelanggan, terutama gerakan tubuh yang

dianggap kurang sopan

3. Tidak menyela pembicaraan

Sebelum pelanggan selesai berbicara, Anda hendaknya tidak memotong atau menyela

pembicaraan. Usahakan menanggapi pelanggan jika benar-benar telah selesai berbicara

sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

4. Ajukan pertanyaan

Jika terdapat hal-hal yang kurang jelas atau kurang lengkap, Anda dapat mengajukan

pertanyaan. Pengajuan pertanyaan kepada pelanggan dilakukan apabila pelanggan sudah

selesai berbicara. Pengajuan pertanyaan hendaknya dengan bahasa yang baik, sopan,

singkat dan jelas.

5. Jangan marah dan jangan mudah tersinggung

Kadang-kadang seorang pelanggan bertingkah diluar batas. Namun dalam hal ini Anda

diharapkan tidak menyinggung pelanggan, baik dalam cara berbicara, bersikap dan nada

bicara. Selain itu, Anda diharapkan tidak mudah marah terhadap pelanggan yang

bertemperamen tinggi. Usahakan tetap sabar dalam melayaninya

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


94
6. Jangan mendebat pelanggan

Jika terdapat hal-hal yang kurang disetujui, usahakan memberikan penjelasan dengan cara

yang sopan. Anda diharapakan tidak berdebat atau memberikan argumen yang tidak dapat

diterima oleh pelanggan

7. Jaga sikap sopan, ramah, dan selalu berlaku tenang

Selama melayani pelanggan atau konsumen, Anda diharapkan mampu memberikan dan

menunjukkan sikap sopan santun dan ramah tamah. Selain itu emosi juga harus tetap

terkendali dan selalu berlaku tenang dalam menghadapi pelanggan yang kurang

menyenangkan

8. Jangan menangani hal-hal yang bukan wewenangnya

Seorang karyawan sebaiknya tidak menangani hal-hal yang bukan merupakan pekerjaan

atau tanggung jawabnya. Serahkan tugas-tugas tersebut kepada karyawan yang berhak,

sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan informasi

9. Tunjukkan sikap perhatian dan sikap ingin membantu

Pelanggan yang datang ke tempat usaha atau perusahaan Anda pada prinsipnya mereka

ingin dibantu. Oleh karena itu, berikan perhatian sepenuhnya dan tunjukkan bahwa Anda

memang ingin membantunya.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


95

B. PENGHARGAAN KEPADA PELANGGAN

Hendaknya suatu perusahaan atau

penjualan suatu produk selalu

memberikan beberapa penghargaan kecil

seperti pemberian pernak- pernik hadiah

kepada pelanggan. Cara tersebut bisa

membuat pelanggan akan lebih

mengingat produk yang telah dijual dan

kemungkinan akan kembali membelinya.

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;

Bentuk- bentuk pengahrgaan kepada pelanggan sebagai berikut :

a. pemberian hadiah

dalam pemberian hadiah, PPh atas hadiah dan penghargaan diatur dengan

KEP-395/PJ./2001. Aturan ini masih berlaku meskipun konsiderans yang

digunakan masih menggunakan Undang- undang PPh yang lama. Pokok –

pokok isi keputusan Dirjen Pajak tersebut, sebagai berikut.

1) Pengertian hadiah

 Hadiah undian

Hadiah undian adalah hadiah dengan nama dan dalam bentuk

apapun yang diberikan melalui undian.

 Hadiah perlombaan

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


Hadiah atau penghargaan perlombaan adalah hadiah atau

penghargaan yang diberikan melaui perlombaan atau adu

ketangkasan
96
 Hadiah jasa pekerjaan

Hadiah sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatanlainnya

adalah hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang

diberikan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan

yang dilakukan oleh penerima hadiah.

 Penghargaan

Imbalan yang diberikan sehubungan dengan prestasi dalam

kegiatan tertentu.

2) pajak hadiah

pajak atas hadiah undian dikenakan pajak penghasilan sebesar 25% dari

jumlah penghasilan bruto dan bersifat final.

3) ketentuan pajak hadiah

pajak atas hadiah atau penghargaan perlombaan, penghargaan dan

hadiah sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatanlainnya

dikenakan pajak penghasilan.

4) hadiah langsung

tidak termasuk dalam pengertian hadiah dan penghargaan yang

dikenakan pajak penghasilan adalah hadiah langsung dalam penjualan

barang atau jasa sepanjang diberikan kepada semua pembeli atau

konsumen akhir tanpa diundi dan hadiah tersebut diterima langsung

oleh konsumen akhir pada saat pembelian barang atau jasa.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


97

RANGKUMAN

Secara sederhana, pelayanan prima (service excellence) adalah suatu


pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi
standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu
pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan.
berbagai organisasi, instansi, pemerintah, ataupun perusahaan bisnis.
Perlu diketahui bahwa kemajuan yang dicapai oleh suatu
organisasi/perusahaan tercermin dari setandar pelayanan yang diberikan kepada
pelanggannya. Organisasi/perusahaan yang belum maju pada umumnya kualitas
pelayanan yang diberikan di bawah standar minimal. Pada
Organisasi/perusahaan yang sudah berkembang kualitas pelayanan telah
memenuhi standar minimal. Sedangkan di Organisasi/perusahaan maju kualitas
pelayanan terhadap pelanggannya di atas standar minimal.
Terdapat beberapa definisi tentang kualitas pelayanan yang dikemukakan
oleh para ahli. Dan dari sejumlah definisi tersebut terdapat beberapa kesamaan,
yaitu:
 Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan
 Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan
 kualitas itu mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan
lingkungan
 kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
 Pelanggan merupakan konsumen berupa pembeli ataupun pengguna jasa
yang melakukan kegiatan pembelian ataupun penggunaan jasa secara
berulang-ulang dikarenakan kepuasan yang diterimanya dari penjual
ataupun
BAHAN AJAR :penyedia jasa. XI
HUMAS KELAS
98
E. EVALUASI

I. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

1. Yang merupakan dua elemen yang saling berkaitan Dalam pelayanan prima
adalah:
a. Budaya dan budaya
b. Etika dan norma
d. pelayanan dan kualitas
e. Kualitas dan etika

2. Dari pernyataan dibawah ini yang merupakan konsep pengembangan pelayanan


prima adalah ….

a. Konsep Attitude , norma


b. Konsep Attention, etika
c. Konsep Action
d. Action, Attitude , Attention
e. Action, Attitude

3. Pelayanan prima diklasifikasin kedalam tiga bentuk , dari pilihan dibawah ini yang
meruapakan jenis pelayanan prima adalah ….
a. Core Service, Facilitating Service, Supporting Service
b. Core Service, Facilitating, controlling
c. Facilitating, controlling, accuating
d. controlling, accuating
e. organizing, Core Service, Facilitating

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


4. Pernyataan dibawah ini yang meruapakan undang- undang tentang prinsip- prinsip
pelayanan prima …
a. Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Menpan, 2003:3)
b. Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2006 (Menpan, 2003:3) 99
c. Keputusan Menpan Nomor 60 Tahun 2003 (Menpan, 2003:3)
d. Keputusan Menpan Nomor 59 Tahun 2005 (Menpan, 2003:3)
e. Keputusan Menpan Nomor 73 Tahun 2003 (Menpan, 2003:3)
5. Pernyataan dibawah yang merupakan defenisi pelanggan eksternal adalah …
a. mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, secara langsung
sebagai pemakai akhir produk.
b. pelanggan yang bertindak atau berperan sebagai perantara, dan sebagai
pemakai akhir produk.
c. mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai
pemakai akhir produk.
d. pelanggan yang tidak mengonsumsi suatu barang ataupun jasa secara langsung
e. pelanggan yang secara aktif langsung mengonsumsi barang ataupun jasa yang
mereka beli

6. Pernyataan dibawah ini yang tidak merupakan mamfaat keberhasilan dari


diterapkannya pelayanan prima adalah .....
a. mendorong pelanggan untuk kembali lagi membeli produk kita
b. menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhdap produk kita
c. menimbulkan keputusan pihak pelanggan untuk segera membeli produk yang
kita tawarkan pada saat itu juga
d. mempertahankan pelanggan agar tetap loyal (setia) menggunakan produk kita.
e. Menjadikan organisasi lebih berkembang

7. Penampilan harus dijaga dengan baik dan prima selama jam kerja,contoh dari
penampilan tersebut adalah …
a. Cara berbicara
b. Cara duduk
c. Cara jalan
d. berpakaian, berbicara, gerak- gerik
BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI
e. cara makan

8. Factor- factor yang tidak menentukan harapan pelanggan dibawah ini adalah …
100
a. Enduring Service Intensifiers,
b. Personal Needs
c. Transitory Service Intensifiers
d. Self-Perceived Service Roles
e. controlling

9. Yang tidak termasuk kedalam SERQUAL (service quality) adalah..............


a. Code of conduct
b. Jaminan (assurance)
c. Daya tanggap (responsiveness)
d. Keandalan (reliability)
e. Bukti fisik (tangibles)

10. Berikut ini sikap yang tidak harus Anda perhatikan dalam melayani pelanggan
atau konsumen ….
a. Tidak memberikan kesempatan pelanggan untuk berbicara
b. Mendengarkan baik-baik
c. Tidak menyela pembicaraan
d. Ajukan pertanyaan
e. Jangan marah dan jangan mudah tersinggung

II. ESSAY

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar

1. Uraikanlah hakekat pelayanan prima !

2. Jabarkanlah prinsip- prinsip pelayanan prima !

3. Jabarkanlah aturan- aturan pelayanan prima terhadap pelanggan !

4. Uraikanlah factor- factor yang menentukan harapan pelanggan !

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


5. Kemukakanlah bentuk penghargaan rerhadap pelanggan !

101

KUNCI JAWABAN
PILIHAN GANDA

KEGIATAN BELAJAR 1

1. A
2. A
3. D
4. A
5. A
6. D
7. A
8. E
9. A
10. E

KEGIATAN BELAJAR 2

1. A
BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI
2. C
3. D
4. D
5. C
102
6. D
7. A
8. D
9. A
10. E

KEGIATAN BELAJAR 3

1. A
2. B
3. A
4. A
5. C
6. D
7. A
8. D
9. A
10. E

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


103

KEGIATAN BELAJAR 4

1. B
2. A
3. D
4. A
5. E
6. A
7. D
8. A
9. E
10. A

KEGIATAN BELAJAR 5

1. D
2. D
3. A
4. A
5. E
6. E
7. D

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI


8. E
9. A
10. A

Referensi:
 Jefkins, Frank. 1994. Public Relations Techniques. Butterworth Heinemann.
 Jefkins, Frank. 1986. Planned Press and Public Relations. Edisi 2. Blackie.
 Prof. Drs. H.A.W. Widjaja. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta:
PT.Bumi Aksara.
 Ruslan, Rosady. 2005. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
 Davis, Anthony. 2005. Everything You Should Know About Public Relations. Jakarta:
PT.Elex Media Komputindo.
 Seidel. 1947. Stores. Jilid 33. National Retail Merchants Association, Inc.
 Burlingame, Dwight. 1990. Library Development:A Future Imperative. Routledge.
 Dozier, David M, dkk. 1995. Manager's guide to excellence in public relations and
communication management. Routledge.
 Canfield, Bertrand. R. 1968. Public relations; principles, cases, and problems. R. D.
Irwin.
 Wikipedia.
 Adnan, hamdan dan Hafied Cangara.1996.Prinsip-prinsip Hubungan
Masyarakat.Surabaya,Usaha Nasional.
 Coulsan,Colin dan Thomas.2002.Public Relations Pedoman Praktis untuk
PR.Jakarta.Sinar Grafika Offset.
 Jefkins, frank.1992.Public Relations.Jakarta. Erlangga.
 Oexley,Harold.1993.Public Relations,Persiapan dan Pengembangannya.PT. BPK
Gunung Mulia
 Rumanti,Sr.Maria Assumpta.2002.Public Relations Teori dan
Praktek.Jakarta.PT.Gramedia Widiasarana.
 Soemirat,soleddanElvinaroArdianto.2004.Dasar-dasar Public Relations.Bandung.
Remaja Rosdakarya.
 Uchjana effendy, onong.1993.Human Relations dan Public
Relations.Bandung. Mandar Maju.

BAHAN AJAR : HUMAS KELAS XI

Anda mungkin juga menyukai