Anda di halaman 1dari 44

i

PEDOMAN MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN


(AIK 3)

TRI WIDYASTUTI
IKA SOFIA RIZQIANI

2020

i
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
KEMUHAMMADIYAHAN (AIK 3)

Dimensi
Capaian Pembelajaran (CP-MK)
Kompetensi
Mata Kuliah Kemuhammadiyahan 3
Sikap M1 Mahasiswa mengetahui sejarah, ideologi dan perjuangan
Muhammadiyah

Keterampilan M2 Mahasiswa mampu memahami sejarah,ideologi dan


Umum perjuangan muhammadiyah

Keterampilan M3 Mahasiswa mampu mengaktualisasikan nilai-nilai sejarah,


Khusus ideologi, dan perjuangan Muhammadiyah dalam
kehidupan pribadi, bermasyakat dan bernegara

Pengetahuan M4 Mahasiswa mampu menginternalisasikan misi


persyarikatan Muhammadiyah dalam berbagai aspek
kehidupan

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahirrahmaanirrahim,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT Pedoman Pendidikan Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK 3) untuk mahasiswa di UMMI ini dapat
diselesaikan dengan baik. Buku ini dimaksudkan sebagai pedoman
penyelenggaraan Pendidikan AIK di UMMI agar ada standarisasi baik standar
kompetensi, isi, proses, evaluasi, dan sarana serta fasilitas. Tujuannya adalah agar
pelaksanaan Pendidikan AIK dapat berlangsung secara efektif dan mencapai tujuan
sebagaimana diharapkan.
Buku pedoman ini hanya memuat Pendidikan AIK yang bersifat standar,
masing-masing PTM diberi kewenangan untuk melakukan improvisasi, terutama
untuk program-program pengayaan. Bagi dosen pengampu mata kuliah AIK
diwajibkan untuk menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan Deskripsi Perkuliahan dan Silabi AIK yang ada dalam buku pedoman
ini.
Komitmen dan kepedulian semua pihak, terutama para pimpinan PTM dan
seluruh dosen pengampu mata kuliah AIK untuk menerapkan buku pedoman ini
sangat diharapkan, termasuk masukan dan saran untuk perbaikan di masa datang.
Akhirnya, semoga kehadiran buku pedoman ini bermanfaat untuk meningkatkan
mutu Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di Universitas
Muhammadiyah Sukabumi.

Sukabumi, Juli 2020


Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN


(AIK 3) .................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 7
A. Latar Belakang dan Tujuan Mata Kuliah Kemuhammadiyahan
(AIK 3) .................................................................................................... 7
B. Standar Kompetensi Lulusan AIK ..................................................... 10
C. Deskripsi Mata Kuliah Kemuhammadiyahan 3 ................................ 11
D. Landasan Hukum dan Kurikulum ..................................................... 11
KETENTUAN MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN (AIK 3) ........ 13
A. Tujuan Perkuliahan ............................................................................. 13
B. Ruang Lingkup Materi Perkuliahan .................................................. 13
C. Ringkasan Materi Tatap Muka........................................................... 14
D. Ketentuan dan Kewajiban Mahasiswa ............................................... 22
E. Tugas dan Tanggung Jawab Dosen Pembimbing AIK .................... 23
PELAKSANAAN MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN (AIK 3) ... 24
A. Waktu Kegiatan .................................................................................... 24
B. Tahapan Perkuliahan........................................................................... 25
C. Persiapan Perkuliahan ......................................................................... 25
D. Pelaksanaan Kajian Literasi ............................................................... 25
1. Tujuan Kajian Literasi .................................................................. 25
2. Tahap Kajian Literasi ................................................................... 26
1) Mahasiswa mencari referensi terlebih dahulu terkait
kajian literasi ........................................................................ 26
2) Mahasiswa melaksanakan kajian literasi........................... 26
E. Tata Cara Pelaksanaan Kajian Literasi ............................................. 26
F. Presentasi Hasil Kajian Literasi ......................................................... 27
G. Penilaian Kajian Literasi ..................................................................... 27

iv
H. Ketentuan Penulisan ............................................................................ 27
I. Penyusunan Laporan ........................................................................... 28
J. Evaluasi Perkuliahan ........................................................................... 28
PENUTUP ............................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31
LAMPIRAN 1 ...................................................................................................... 32
A. TEMA KAJIAN LITERASI................................................................ 32
B. INSTRUMEN KAJIAN LITERASI ................................................... 33
C. DAFTAR HADIR MAHASISWA ...................................................... 34
D. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN ....................................... 35
C. PENILAIAN AKHIR ........................................................................... 36

v
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
LAMPIRAN 1 ..................................................................................................... 32
A. TEMA KAJIAN LITERASI ........................................................................ 32
B. INSTRUMEN KAJIAN LITERASI ......................................................... 33
C. DAFTAR HADIR ...................................................................................... 34
D. SISTEMATIKA LAPORAN ..................................................................... 35
E. PENILAIAN AKHIR ................................................................................. 36
1. PENILAIAN PEMBEKALAN (A) .................................................... 36
2. PENILAIAN PELAKSANAAN KAJIAN LITERASI (B) ................ 37
3. PENILAIAN PRESENTASI LAPORAN (C)..................................... 38
4. PENILAIAN LAPORAN (D) ........................................................... 39
LAMPIRAN 2 ................................................................................................... . 40
FORMAT PENILAIAN AKHIR ....................................................................... 40
LAMPIRAN 3 .................................................................................................... 41
CONTOH DESAIN COVER ............................................................................. 41
CONTOH LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... 42

vi
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Tujuan Mata Kuliah Kemuhammadiyahan (AIK 3)


Sebagai kampus Muhammadiyah, UMMI memiliki cita-cita dan
tanggung jawab dalam melanjutkan perjuangan khittah KH. Ahmad Dahlan.
seperti Perguruan Tinggi lainnya, fungsi keberadaannya sebagai institusi
Perguruan Tinggi khususnya PT Muhammadiyah. Berbeda dengan PTN atau
PTS non Muhammadiyah, UMMI tidak saja mewujudkan kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian, tetapi juga harus melakukan proses
pembentukan karakter yang berbasis pada nilai-nilai ajaran Islam. Di sisi
lain, sebagai amal usaha Muhammadiyah dalam bidang Pendidikan, UMMI
juga harus menjalankan fungsi sebagai sarana dakwah amar ma’ruf nahi
munkar guna mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Tanggung jawab dakwah ini tidak hanya milik UMMI secara
institusi, tetapi juga seluruh mahasiswa UMMI. Hal ini karena dakwah
sesungguhnya merupakan tanggung jawab setiap seorang muslim. Dakwah
di sini tentu bukan dakwah dalam arti ceramah atau sejenisnya sebagai
seorang da’i/penceramahan. Akan tetapi dakwah dalam makna setiap muslim
selalu berupaya dengan sungguh-sungguh mewujudkan misi kerisalahan dan
kerahmatan Islam dalam kehidupannya sehari-hari.
Dakwah dalam konteks ini adalah bagian dari keimanan setiap
muslim, karena iman tidak hanya terhenti pada aspek keyakinan dan
pengakuan, melainkan teraktualisasi dalam amal sholeh. Pengembangan ini
menjadi sangat penting agar amal usaha senantiasa berada di depan dalam
semua kebaikan (fastabiq al khairaat/avant garde) guna memenuhi tuntutan
masyarakat dan tuntutan zaman. Oleh karenanya, Pimpinan UMMI harus
bisa menciptakan suasana kehidupan Islami dalam amal usaha yang menjadi
tanggung jawabnya dan menjadikan amal usaha yang dipimpinnya sebagai
salah satu alat da'wah maka tentu saja usaha ini menjadi sangat perlu agar
juga menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan

7
pemikiran tersebut, maka buku pedoman pembinaan Kemuhammadiyahan
(AIK 3) bagi mahasiswa ini disusun.
Pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan Islam modern
yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara iman dan
kemajuan yang holistik. Dari rahim pendidikan Muhammadiyah diharapkan
lahir generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya,
sekaligus mampu menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Inilah
pendidikan Islam yang berkemajuan. (Pedoman AIK PTM : 2013)
Visi Pendidikan Muhammadiyah sebagaimana tertuang dalam
Putusan Muktamar Muhammadiyah ke 46 tentang Revitalisasi Pendidikan
Muhammadiyah: “Terbentuknya manusia pembelajar yang bertaqwa,
berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam ipteks sebagai perwujudan
tajdid dakwah amar ma’ruf nahi munkar” (Berita Resmi: 2010, hal. 221)
Sedangkan Visi UMMI adalah ”Terwujudnya Universitas Muhammadiyah
Sukabumi yang Unggul dalam Keilmuan dan Ke-Islaman pada tahun 2022”.
Visi tersebut mengharuskan PTM terutama Universitas
Muhammadiyah Sukabumi untuk meningkatkan mutu dalam berbagai aspek
termasuk pendidikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). PTM
mengemban amanah untuk mewujudkan salah satu misi Muhammadiyah
yaitu menyelenggarakan pendidikan AIK sebagai bagian dari dakwah amar
makruf nahi munkar.
Pendidikan AIK juga menjadi kekuatan PTM karena dapat menjadi
basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh
civitas akademika. Keberhasilan pendidikan AIK menjadi salah satu
indikator ketercapaian misi penyelenggaraan dan pengelolaan PTM.
Peningkatan mutu proses dan hasil (outcome) pendidikan AIK harus
dilaksanakan terus menerus dan tersistem.
Tujuan umum pendidikan AIK adalah terbentuknya manusia
pembelajar yang bertaqwa, berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam
IPTEKS sebagai perwujudan tajdid dakwah amar makruf nahi munkar.

8
Sedangkan tujuan umum tersebut dijabarkan menjadi tujuan yang lebih
terukur sebagai berikut:
1. AIK I (Aqidah Akhlak) : Membentuk sarjana muslim yang mengenal diri
dan Tuhan, misi, tujuan dan manfaat hidupnya sebagaimana dituntunkan
dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. AIK II (Ibadah Muamalah) : Membentuk sarjana muslim yang taat dan
benar dalam beribadah, unggul dalam bermuamalah, dan bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungan.
3. AIK III (Kemuhammadiyahan) : Membentuk sarjana muslim sebagai
kader persyarikatan Muhammadiyah yang mampu beramar makruf nahi
munkar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. AIK IV (Islam & Ilmu Pengetahuan) : Membentuk sarjana muslim yang
berjiwa dan berperilaku cendekia (ulul albab).

Isi pendidikan AIK adalah ilmu pengetahuan tentang Islam baik


aspek normatif maupun historis. Materi pokok Pendidikan AIK selama ini
meliputi lima aspek: al-Qur’an-Hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih, dan
Kemuhammadiyahan. Materi pokok AIK ini disamping memiliki kelebihan
juga ada kelemahannya. Kelebihannya lebih bersifat akademis dan
kelemahannya adalah kurang dalam memfungsikan agama sebagai landasan
moral, motivasional dan spiritual dalam memecahkan problem kehidupan.
Materi AIK lebih diarahkan pada pengembangkan karakter manusia
baik (saleh dan ihsan) yang berbuat baik bagi kepentingan seluruh manusia
(muslim dan non-muslim) sebagai bukti keislaman seorang muslim (Al-
Quran, Surat Al-Baqarah ayat 177) (Laitsal birra an tuwallu wujuhakum....).
Al-Qur’an maupun Hadits mengemukakan bahwa Islam itu adalah
petunjuk hidup untuk manusia di dunia. Isi kandungan al-Qur’an mencakup
seluruh komponen perjalanan hidup manusia mulai dari alam ruh sampai
alam akhirat yang meliputi: Tuhan, manusia, alam, penciptaan dan
keselamatan. Isi pokok materi AIK perlu direkonstruksi dari keilmuan
normatif dan historis Islam kepada dimensi-dimensi kehidupan. Dengan cara

9
inilah mahasiswa dapat kembali kepada al-Qur’an dan Hadits secara cerdas
dan fungsional.
Pendidikan AIK menjadi ruh/spirit dan visi bagi mata kuliah lain,
bukan semata-mata berdiri sendiri secara terpisah sebagai salah satu mata
kuliah. Sifat kurikulum AIK yang terpisah (separeted) perlu direkostruksi
menjadi integrated, yaitu memiliki sifat integratif interkonektif dengan mata
kuliah lain dan persoalan kehidupan. Nilai AIK dikembangkan sebagai virus
yang meresapi seluruh bidang studi.

B. Standar Kompetensi Lulusan AIK


Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) AIK tentang kompetensi
lulusan mata kuliah AIK digunakan sebagai acuan pengembangan standar isi
pembelajaran mata kuliah AIK, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan
standar pembiayaan pembelajaran bidang AIK.
Standar kompetensi lulusan mata kuliah AIK merupakan seperangkat
kompetensi lulusan yang dibakukan dan diwujudkan dengan hasil belajar
peserta didik Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di UMMI. Sebuah
kriteria profil kader persyarikatan minimal yang menjadi target setelah lulus
dari UMMI. Dan bisa dikatakan standar kompetensi lulusan mata kuliah AIK
merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam
rumusan capaian pempelajaran lulusan mata kuliah AIK.
Berdasarkan standar kompetensi lulusan AIK UMMI, mahasisiwa
diharapkan setelah menyelesaikan program pendidikannya akan memiliki
kompetensi sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami hakekat Tuhan, manusia dan kehidupan
sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits yang shahih dan ilmu
pengetahuan (AIK I)

10
2. Mengamalkan tata cara beribadah yang benar berdasarkan alQur’an dan
as-Sunnah maqbullah (AIK II).
3. Berakhlakul karimah dalam bermuamalah yang bermanfaat bagi diri,
masyarakat, bangsa dan negara (AIK II).
4. Mampu menginternalisasikan misi persyarikatan Muhammadiyah
dalam berbagai aspek kehidupan (AIK III).
5. Menguasai dan mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam
pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan (AIK IV).

C. Deskripsi Mata Kuliah Kemuhammadiyahan 3


Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib dengan bobot 2 SKS
sebagai prasyarat untuk mengambil Tugas Akhir. Mempelajari tentang
sejarah, ideologi dan perjuangan Muhammadiyah, sehingga capaian
pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa mampu mengetahui,
memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai sejarah, ideologi, dan
perjuangan Muhammadiyah dalam kehidupan pribadi, bermasyakat dan
bernegara.
Disamping itu, pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa
adalah mampu membuat sebuah laporan kajian literasi berupa literasi data
dan digital, guna untuk pendalaman materi kemuhammadiyahan di semester
ini.

D. Landasan Hukum dan Kurikulum


1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi Bagian Ketiga tentang Standar Isi Pembelajaran, Bagian Keempat
tentang Standar Proses Pembelajaran dan Bagian Kelima tentang Standar
Penilaian Pembelajaran

11
3. Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/Ped/I.0/B/2012
Tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah
4. Pedoman Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Perguruan
Tinggi Muhammadiyah
5. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 4.0 PTMA 2019
6. Standar SPMI AIK UMMI tentang Kompetensi Lulusan Mata Kuliah
AIK Universitas Muhammadiyah Sukabumi

12
KETENTUAN MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN (AIK 3)

A. Tujuan Perkuliahan
1. Mahasiswa dapat belajar tentang hidup dunia riil dalam lingkungan
masyarakat Muhammadiyah.
2. Mahasiswa memiliki pengalaman dalam mendesain dakwah dengan
pendekatan pemberdayaan yang sistematis, programatis tetapi juga beradab
dan mengedepankan marwah ajaran Islam.
3. Mahasiswa memahami Muhammadiyah berdasarkan refleksi atas
pengalaman mereka sendiri dengan pengalaman seabad lebih gerak dakwah
Muhammadiyah mempengaruhi Indonesia hingga saat ini..
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan bidang dakwah Muhammadiyah
dalam segala bidang.

B. Ruang Lingkup Materi Perkuliahan


Secara garis besar mata kuliah Kemuhammadiyahan (AIK 3) ini terdiri
beberapa bagian, yaitu :
Tahap 1 : Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang Tajrid dan tajdid,
membahas tentang gerakan Tajrid dan Tajdid dalam sejarah Islam
yang menghasilkan Gerakan Pembaharuan dari masa ke masa,
Tokoh dan Gerakan Pembaharuan dalam Islam Periode Klasik
sampai Modern di dunia dan di Indonesia, dan landasan awal
berdirinya Muhammadiyah
Tahap 2 : Sejarah Berdirinya Muhammadiyah, membahas tentang Latar
belakang Muhammadiyah, Profile Intelektualitas dan Religiusitas
KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan, Proses Berdirinya
Muhammadiyah, dan tujuan Muhammadiyah serta
Perkembangannya. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam,
Gerakan Dakwah dan Tajdid.
Tahap 3 : Muqodimah AD ART Muhammadiyah, menjelaskan tentang
Landasan Operasional Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan

13
Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, serta pergerakan dan
perjuangan Muhammadiyah
Tahap 4 : Matan Keyakinan dan Cita-Cita Muhammadiyah, menjelaskan
tentang Landasan Normatif Muhammadiyah, Kepribadian
Muhammadiyah, Matan dan Cita-cita Muhammadiyah, Visi Misi
Muhammadiyah dan keputusan-keputusan Muhammadiyah
Tahap 5 : Khittah dan kepribadian Muhammadiyah, membahas tentang
Landasan Normatif Muhammadiyah dan serangkaiannya
Tahap 6 :. Muhammadiyah sebagai gerakan Amar Ma`ruf Nahi Munkar
Tahap 7 : Amal Usaha Muhammadiyah: Muhammadiyah sebagai Gerakan
Sosial, Pendidikan dan Ekonomi, serta pemberdayaan perempuan
Tahap 8 : Sistem Gerakan, Struktur Organisasi, Majelis-Majelis, Lembaga
dan Organisasi Otonom
Tahap 9 : Pendidikan Islam Berkemajuan Muhammadiyah, membahas
tentang betapa pentingnya kaderisasi Muhammadiyah

C. Ringkasan Materi Tatap Muka


1. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang Tajrid dan tajdid
a. Gerakan Tajrid dan Tajdid
Muhammadiyah di lihat dari gerak pemikiran dan pengalamaan
keagamaan, tidak hanya dikenal sebagai gerakan Islam dan dakwah,
tetapi juga sebagai gerakan tajrid dan tajdid.
1) Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajrid
Pengertian Tajrid berasal dari bahasa Arab berarti pengosongan,
pengungsian, pengupasan, pelepasan atau pengambil alihan (Atabik
Ali;1999). Sedangkan dalam bahasa Indonesia berarti pemurnian.
Istilah tajrid memang tidak sepopuler tajdid, meski sama-sama
bermaksud memurnikan hal-hal yang bersifat khusus. Dalam ibadah
istilah tajrid adalah mengikuti Nabi Muhammad Saw dan tidak ada
pembaharuan. Sedang dalam Muamalah tajdid yakni melakukan
modernisasi dan pembaharuan.

14
2) Muhammadiyah Gerakan Tajdid
Muhammadiyah disebut atau dikenal gerakan tajdid karena
Muhammadiyah berupaya melakukan koreksi dan evaluasi terhadap
berbagai pemikiran dan pengalaman keagamaan dalam rangka
pemurnian dalam bidang aqidah dan ibadah yang sesuai dengan
Alquran dan Sunnah. Selain itu Muhammadiyah berusaha untuk
melakukan pembaharuan dalam berbagai bidang kehidupan dengan
disesuaikan zaman akan tetapi tidak mennggalkan prinsip-prinsip
Islam
b. Tokoh dan Gerakan Pembaharuan dalam Islam Periode Klasik
sampai Modern di dunia dan di Indonesia
Masa pembaharuan (modern) bagi dunia Islam adalah masa yang
dimulai dan tahun 1800 M sampai sekarang. Masa pembaharuan
ditandai dengan adanya kesadaran umat Islam terhadap kelemahan
dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam
berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dimasa ini banyak perkembangan dalam kehidupan Islam,
melputi pendidikan, politik, perdagangan dan kebudayaan.
Menjelang dan pada awal-awal masa pembaharuan, umat Islam di
berbagai negara, telah menyimpang dari ajaran Islam yang bersumber
kepada Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan itu terdapat dalam hal :
a. Ajaran Islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan
kemusyrikan.
b. Adanya kelompok umat Islam, yang selama hidup di dunia ini,
hanya mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia.
c. Banyak umat Islam yang menganut paham fatalisme, yaitu
paham yang mengharuskan berserah diri kepada nasib.
d. Dari sisi ekonomi, masyarakat Muslim Indonesia banyak yang
miskin.
e. Dari segi politik, masyarakat Muslim Indonesia terjajah.

15
f. Dari segi penguasaan ilmu dan teknologi, masyarakat Muslim
Indonesia terbelakang.
Penyimpangan-penyimpangan umat Islam terhadap ajaran agamanya
tersebutlah yang sudah seharusnya menjadi pendorong lahirnya para
tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan umat Islam agar
kembali kepada ajaran Islam yang benar, yang bersumber kepada Al-
Quran dan As-Sunnah (Hadis).
Pemikiran-pemikiran pembaharu Dunia Islam seperti : Ibnu
Taimiyah, Muhammad Ibn Abdul Wahhab, Jamaluddin Al Afghani,
Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Berdasarkan buah pemikiran
tokoh-tokoh Islam inilah yang mempengaruhi pemikiran KH. Ahmad
Dahlan, kemudian mendirikan Muhammadiyah, yang bertujuan untuk
memperbarui pemahaman keagamaan (keIslaman) di sebagian besar
Dunia Islam saat itu yang masih bersifat ortodoks.
Melihat faktor diatas, maka yang menjadi dasar perlunya
pembaharuan Islam di indonesia ialah selain seruan Rasulullah untuk
selalu melakukan perubahan juga dipengaruhi oleh perkembangan
zaman yang pada era modern kaum muslin indonesia mengalami
keterpurukan dalam berbagai bidang kehidupan.
Salah satu tokoh pembaharuan Islam diindonesia pada era modern
yang telah mampu menjawab berbagai persoalan dan tantangan
zaman dengan perubahan ke arah kemajuan dalam kehidupan
umat/masyarakat ialah Ahmad Dahlan. Dengan semangat kembali
pada sumber ajaran Islam yang murni (al-Quran dan al-Sunnah yang
maqbulah). Selain itu Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia
berawal dari beberapa latar belakang, dari munculnya Jami’atul Khair
dan Al Irsyad, Sarekat Islam, Persatuan Islam (Persis) dan barulah
muncul Muhammadiyah yang dipelopori oleh KH. Ahmad Dahlan.
Hasil pembaharuan pemikiran Ahmad Dahlan ialah sebuah gerakan
pembaharuan yang terdiri dari gerakan pemurnian dan modernisasi.
Pemurnian dalam hal ini berkaitan dengan aqidah yaitu kembali pada

16
semangat dan ajaran Islam yang murni untuk memurnikan agama dari
syirik serta membebaskan umat Islam dari tahayul, bid’ah dan
khurafat. Pembaharuan modern pada bidang pendidikan sosial,
budaya,dan kesehatan. Hal ini berarti Muhammadiyah dalam konteks
kehidupan masyarakat telah berhasil memodernisasi kehidupan sosial
dengan tetap mengokohkan fondasi iman dan kepribadian, sehingga
mampu menampilkan Islam yang murni dan berkemajuan.
2. Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November
1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah
kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang
melakukan perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan
Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia. Sebuah gerakan
yang didirikan oleh seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaharu,
yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari kota santri
Kauman Yogyakarta.
Kata ”Muhammadiyah” secara bahasa berarti ”pengikut Nabi
Muhammad”. Penggunaan kata ”Muhammadiyah” dimaksudkan untuk
menisbahkan (menghubungkan) dengan ajaran dan jejak perjuangan Nabi
Muhammad.
Embrio kelahiran Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi untuk
mengaktualisasikan gagasan-gagasannya merupakan hasil interaksi Kyai
Dahlan dengan kawan-kawan dari Boedi Oetomo yang tertarik dengan
masalah agama yang diajarkan Kyai Dahlan, yakni R. Budihardjo dan R.
Sosrosugondo. Gagasan untuk mendirikan organisasi Muhammadiyah
tersebut selain untuk mengaktualisasikan pikiran-pikiran pembaruan Kyai
Dahlan, menurut Adaby Darban (2000: 13) secara praktis-organisatoris
untuk mewadahi dan memayungi sekolah Madrasah Ibtidaiyah Diniyah
Islamiyah, yang didirikannya pada 1 Desember 1911.
Mengenai langkah pembaruan Kyai Dahlan, yang merintis lahirnya
Muhammadiyah di Kampung Kauman, Adaby Darban (2000: 31)

17
menyimpulkan hasil temuan penelitiannya sebagai berikut:”Dalam bidang
tauhid, K.H A. Dahlan ingin membersihkan aqidah Islam dari segala
macam syirik, dalam bidang ibadah, membersihkan cara-cara ibadah dari
bid’ah, dalam bidang mumalah, membersihkan kepercayaan dari khurafat,
serta dalam bidang pemahaman terhadap ajaran Islam, ia merombak taklid
untuk kemudian memberikan kebebasan dalam ber-ijtihad.”.
Adapun faktor-faktor yang menjadi pendorong lahirnya Muhammadiyah
ialah antara lain:
a. Umat Islam tidak memegang teguh tuntunan Al-Quran dan Sunnah
Nabi, sehingga menyebabkan merajalelanya syirik, bid’ah, dan
khurafat, yang mengakibatkan umat Islam tidak merupakan golongan
yang terhormat dalam masyarakat, demikian pula agama Islam tidak
memancarkan sinar kemurniannya lagi;

b. Ketiadaan persatuan dan kesatuan di antara umat Islam, akibat dari


tidak tegaknya ukhuwah Islamiyah serta ketiadaan suatu organisasi
yang kuat;

c. Kegagalan dari sebagian lembaga-lembaga pendidikan Islam dalam


memprodusir kader-kader Islam, karena tidak lagi dapat memenuhi
tuntutan zaman;

d. Umat Islam kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit,


bertaklid buta serta berpikir secara dogmatis, berada dalam
konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme;

e. dan Karena keinsyafan akan bahaya yang mengancam kehidupan dan


pengaruh agama Islam, serta berhubung dengan kegiatan misi dan
zending Kristen di Indonesia yang semakin menanamkan
pengaruhnya di kalangan rakyat.

18
3. Muqodimah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) Muhammadiyah
Mukadimah AD/ART Muhammadiyah disusun secara formal setelah
Gerakan Muhammadiyah melancarkan aktifitas dan usahanya selama 38
tahun.
Hakekatnya merupakan suatu kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-
Qur’an dan as-Sunnah tentang pengabdian manusiakepada Allah SWT,
amal dan perjuangan bagi setiap muslim yang sadar akan kedudukannya
selaku hamba dan khalifah di muka bumi
Fungsi Mukadimah AD Muhammadiyah merupakan jiwa, nafas, dan
semangat pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak
organisasinya, yang harus dijadikan asas serta pusat tujuan perjuangan
Muhammadiyah.
Tujuh Pokok Pikiran yang terkandung dalam Mukadimah AD
Muhammadiyah, adalah :
Pokok Pikiran I : “HIDUP MANUSIA HARUS BERDASARKAN
TAUHID; YAITU BERTUHAN, BERIBADAH SERTA TUNDUK
DAN TAAT HANYA KEPADA ALLAH SEMATA”
Pokok Pikiran II : “HIDUP MANUSIA ADALAH
BERMASYARAKAT”
Pokok Pikiran III : “ISLAM SATU-SATUNYA AGAMA YANG
BENAR (HAK), DAN SATU-SATUNYA AGAMA YANG
SEMPURNA”
Pokok Pikiran IV : “BERJUANG MENEGAKKAN AGAMA ISLAM
ADALAH WAJIB,SEBAGAI IBADAH KEPADA ALLAH, DAN
BERBUAT IHSAN DAN ISLAH KEPADA MANUSIA”
Pokok Pikiran V : “PERJUANGAN MENEGAKKAN AGAMA ISLAM
AKAN BERHASILBILA MENGIKUTI JEJAK PERJUANGAN NABI
MUHAMMAD SAW”
Pokok Pikiran VI : “PERJUANGAN MEWUJUDKAN POKOK-
POKOK PIKIRAN SEPERTI DI ATAS HANYA DAPAT

19
DILAKSANAKAN DENGAN BAIK DAN BERHASIL DENGAN
CARA BERORGANISASI”
Pokok Pikiran VII : “SELURUH PERJUANGAN DIARAHKAN
UNTUK TERCAPAINYA TUJUAN HIDUP, YAKNI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG UTAMA, ADIL DAN
MAKMUR YANG DIRIDLAI ALLAH SWT”
4. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Muhammadiyah
a. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf
Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan
Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat
utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan
fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka
bumi.
b. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah
yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup
Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil
dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
c. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :
1) Al-Qur'an : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW;
2) Sunnah Rasul : Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-
Qur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan
menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
d. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam
yang meliputi bidang-bidang:
1) 'Aqidah
2) Akhlak
3) Ibadah
4) Muamalah Duniawiyah

20
e. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang
telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik
Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang
adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT: "BALDATUN
THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR” (Keputusan Tanwir
Tahun 1969 di Ponorogo)
5. Khittah dan Kepribadian Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam.
Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar
yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat .
Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi
kepada dua golongan: Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan
(tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni;
dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan
untuk memeluk agama Islam.
Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah
kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan.
Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap
keridlaan Allah semata-mata.
Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar
dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah
menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “Terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifat, antara lain :
a. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
b. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
c. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
d. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

21
e. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar
dan falsafah negara yang sah.
f. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi
contoh teladan yang baik.
g. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan
pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.
h. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela
kepentingannya.
i. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam
memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil
dan makmur yang diridlai Allah SWT.
j. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana

D. Ketentuan dan Kewajiban Mahasiswa


Seluruh mahasiswa yang akan mengampu mata kuliah
Kemuhammadiyahan (AIK 3) harus memenuhi ketentuan dan kewajiban,
sebagai berikut :
1. Ketentuan Mahasiswa; Telah mengontrak mata kuliah
Kemuhammadiyahan (AIK 3)
2. Kewajiban mahasiswa;
a. Mengikuti perkuliahan tatap muka sampai sebelum UTS,
b. Mengikuti pembekalan setelah UTS tentang kajian literasi,
c. Melaksanakan studi literasi data dan digital secara kelompok yang
membahas tentang hal-hal sebagai berikut;
d. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing AIK, dibuktikan
dengan mengisi kegiatan pada daftar hadir (logbook), minimal 4 kali.
e. Menyusun laporan dengan bimbingan dan persetujuan oleh Dosen
Pembimbing AIK,
f. Membuat presentasi berupa PPT dengan dibimbing dosen
pembimbing AIK dan dipresentasikan di depan kelas.

22
g. Mengumpulkan laporan kajian literasi kepada dosen dan staf AIK
melalui email laik@ummi.ac.id selambat-lambatnya sebelum UAS.

E. Tugas dan Tanggung Jawab Dosen Pembimbing AIK


Dosen Pembimbing AIK adalah dosen yang diberikan tugas oleh
Kemuhammadiyahan untuk mendampingi mahasiswa yang mengampu mata
kuliah AIK 3 sesuai program studinya masing-masing.
Dosen pembimbing AIK bertugas dan bertanggung jawab :
1. Memberikan pengetahuan awal mengenai kajian literasi Muhammadiyah
kepada mahasiswa.
2. Membagi kelompok dan menentukan tema yang akan dikaji oleh
mahasiswa (perkelompok terdiri dari 2-4 orang)
2. Membimbing mahasiswa terkait dengan kebutuhan data dan informasi yang
diperlukan dalam kegiatan ini.
3. Mengarahkan penyusunan laporan hasil kegiatan kajian literasi
4. Mengkoordinasikan kegiatan presentasi laporan
5. Menilai hasil laporan dan kinerja mahasiswa dalam kegiatan kajian literasi
ini.
6. Menilai hasil akhir mata kuliah Kemuhammadiyahan (AIK 3) dan
menyerahkan nilainya ke program studi dan LAIK, serta menginputnya ke
SIAK UMMI.

23
PELAKSANAAN MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN (AIK 3)

A. Waktu Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan mata kuliah Kemuhammadiyah (AIK 3) dapat
dilakukan pada semester 3 sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh
program studinya masing-masing dan terdapat dalam Pedoman Akademik
UMMI.
Waktu kegiatan dilaksanakan sesuai RPS terdiri dari dua tahap, yaitu
tahap penyampaian materi (dari awal perkuliahan sampai UTS) dan tahap
kajian Literasi (setelah UTS sampai UAS).
Dalam tahap penyampaian materi, dilakukan dengan pembelajaran
tatap muka di kelas. Dosen menyampaikan materi-materi dan mahasiswa
diberikan tugas seputar materi yang disampaikan tersebut. Waktu pelaksanaan
selama 7 kali tatap muka dan diawali dengan pertemuan pendahuluan yang
berisi penjelasan capaian pembelajaran mata kuliah, tujuan mata kuliah dan
kontrak kuliah. Selesai 7 kali pertemuan kemudian dilaksanakan UTS berupa
review Film ”Sang Pencerah”.
Selanjutnya untuk tahap kajian literasi, mahasiswa harus mengikuti
pembekalan tentang mengambil data literasi yang dibutuhkan dalam kajian
literasi baik pustaka maupun digital. Setelah itu mahasiswa diberi waktu
selama 2 minggu (10 hari = 6 jam/hari) untuk melakukan kajian sesuai temanya
masing-masing. Selanjutkan membuat laporan dan presentasi, dan presentasi
dilakukan secara bertahap selama 5 kali pertemuan, dengan ketentuan 1 hari
dapat dipresentasikan 2-3 kelompok. Terakhir laporan dikumpulkan paling
lambat sebelum UAS baik ke dosen pembimbin AIK dan diteruskan ke email
LAIK.

24
B. Tahapan Perkuliahan
1. Pendahuluan
2. Penyampaian materi selama 6 kali pertemuan
3. UTS matkul Kemuhammadiyahan (AIK 3)
4. Pembekalan kajian literasi
5. Pelaksanaan kegiatan kajian literasi
6. Pembuatan Laporan kajian literasi
7. Presentasi laporan kajian literasi
8. Pengumpulan laporan kajian literasi
9. Penilaian akhir matakuliah Kemuhammadiyahan (AIK 3)

C. Persiapan Perkuliahan
1. Mahasiswa yang mengampu mata kuliah Kemuhammadiyahan harus
mengontrak terlebih dahulu dan disetujui DPA.
2. Perkuliahan tatap muka dilakukan sebanyak 7 kali dengan materi yang
terdapat dalam ruang lingkup mata kuliah.
3. Pembekalan, sebelum melaksanakan kegiatan kajian literasi mahasiswa
perlu melakukan pembekalan tentang cara mencari literasi data atau
digital yang terkait dengan Kumuhammadiyahan. Tujuannya agar
mahasiswa dapat memahami tata cara melakukan kajian literasi.

D. Pelaksanaan Kajian Literasi


Perkuliahan Mata Kuliah Kemuhammadiyahan (AIK 3) memiliki bobot
2 SKS dan dilaksanakan selama 1 semester dengan pelaksanaan tatap muka
dan kajian literasi. Kegiatan yang harus dilaksanakan pada kajian literasi,
yaitu :
1. Tujuan Kajian Literasi
a. Mahasiswa memperoleh gambaran yang lebih komprehensif
mengenai Muhammadiyah
b. Mahasiswa mampu mengenal, mengetahui, dan menganalisis kondisi
Muhammadiyah melalui sebuah kajian pustaka.

25
2. Tahap Kajian Literasi
a. Pembekalan di tiap kelas (Class Room) oleh dosen pembimbing AIK
masing-masing kelas. Adapun materi pembekalan meliputi :
1) Pembagian Tema Kajian Literasi kepada mahasiswa
2) Penyampaian tata cara kajian literasi
b. Pembagian kelompok atau penyampaian kelompok, satu kelompok
2-4 mahasiswa/i.
c. Pelaksanaan :
1) Mahasiswa mencari referensi terlebih dahulu terkait kajian literasi
2) Mahasiswa melaksanakan kajian literasi
d. Pembuatan hasil kajian literasi berupa karya ilmiah
e. Presentasi dengan diseminarkan
f. Penilaian

E. Tata Cara Pelaksanaan Kajian Literasi


1. Mahasiswa mengikuti pembekalan dengan dosen pengampu
Kemuhammadiyahan.
2. Mahasiswa mengumpulkan referensi-referensi sebagai bahan kajian
literasi.
3. Pembagian tema kajian literasi kepada Mahasiswa.
4. Mahasiswa dapat melakukan konsultasi tentang permasalahan yang
dihadapi selama pelaksanaan kajian literasi dengan Dosen Pengampu
Mata kuliah Kemuhammadiyahan.
5. Pelaksanaan Kajian Literasi harus dicatat dalam sebuah Buku Log Harian.
6. Selama pelaksanaan Kajian Literasi mahasiswa dapat menjalin
komunikasi dengan dosen pengampu mata kuliah melalui email, WA,
telepon, sarana komunikasi lainnya.
7. Mahasiswa wajib menyusun hasil Kajian Literasi dalam bentuk karya
ilmiah.

26
8. Mahasiswa Wajib mempresentasikan Hasil Kajian Literasi kepada dosen
Pengampu. Mata Kuliah Kemuhammadiyahan, dengan cara seminar
yang dihadiri dosen dan mahasiswa yang lain.

F. Presentasi Hasil Kajian Literasi


Ketentuan mengenai pelaksanaan Kajian Literasi, yaitu:
1. Hasil harus dipresentasikan di hadapan Dosen Pengampu mata kuliah
kemuhamamdiyahan.
2. Presentasi dilakukan dua atau tiga kelompok setiap pertemuan atau
perkuliahan.
3. Presentasi melalui model seminar dan bersifat terbuka serta dapat dihadiri
oleh publik (Mahasiswa dan Dosen). Jika memungkinkan publik
diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan di akhir presentasi.

G. Penilaian Kajian Literasi


Penilaian Kajian Literasi meliputi :
1. Penilaian Pembekalan 10%
2. Penilaian kegiatan yang dilakukan selama kajian literasi 20%
3. Penilaian Presentasi yang diseminarkan 40%
4. Penilaian Hasil (Laporan) Kajian Literasi berupa karya ilmiah 30%

H. Ketentuan Penulisan
Dalam penulisan Karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhartikan
yaitu font, spasi dan ukuran kertas. Naskah karya ilmiah haruslah diketik
dengan aturan : ukuran kertas A4, Jenis huruf yang dipakai adalah Times New
Roman, ukuran font 12 px dan spasi 1.
Ukuran Margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang
kosong. Untuk ukuran margins ini adalah : Top (atas) 3 cm, Bottom (bawah) 4
cm, Left (kiri) 3 cm, Right (kanan) 4 cm.

27
I. Penyusunan Laporan
Laporan kegiatan integrasi AIK disusun oleh mahasiswa setelah selesai
melaksanakan kegiatan, sesuai sistematika laporan yang telah ditentukan
(lampiran 2). Pengumpulan laporan paling lambat sebelum UAS.

J. Evaluasi Perkuliahan
Evaluasi perkuliahan mempunyai dua kepentingan, yaitu kepentingan
penilaian pencapaian belajar mahasiswa dan perbaikan kegiatan kajian literasi
ini.
1. Tujuan Penilaian
a. Menentukan tingkat ketercapaian mahasiswa dalam setiap
pembelajaran AIK 3 ini.
b. Mengetahui peningkatan dan perkembangan kemampuan mahasiswa
dalam mengimplementasikan matakuliah AIK 3 ini.
c. Mendiagnosis kesulitan mahasiswa dalam melakukan kajian literasi.
d. Mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan belajar
bekerjasama dengan sesama rekannya dan memahami bahwa
Kemuhammadiyahan bukan hanya sebagai suatu organisasi tetapi
memiliki gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar yang lebih luas
cakupannya.
e. Mendorong dosen pembimbing AIK untuk meningkatkan
pemahaman dan pembimbingan yang terstruktur dan sistematis sesuai
dengan RPS.
2. Komponen Penilaian
Komponen penilaian pada mata kuliah Kemuhammadiyahan
terdiri dari 2 tahap, yaitu :
a. Nilai tugas saat tatap muka dan Nilai UTS
b. Nilai Integrasi AIK, yang terdiri dari :
1) Nilai pembekalan, yaitu penilaian dari aspek : kehadiran,
kedisiplinan, kerapian, keaktifan dan kesantunan dalam mengikuti
pembekalan

28
2) Nilai Pelaksanaan kegiatan kajian literasi, yaitu : kehadiran
(logbook), penelaahan kajian tentang tema yang dibahas,
presentasi laporan dan penilaian laporan.
Setelah semua skor kemampuan tersebut ditetapkan, maka semua skor
kemampuan tersebut digunakan untuk menetapkan nilai akhir (NA) mahasiswa
dalam mengampu mata kuliah Kemuhammadiyan (AIK 3). Adapun penetapan
NA tersebut didasarkan atas rumus berikut :
a. Bobot Penilaian Kajian Literasi

NA = A+B+C+D

Keterangan:
A : Skor pembekalan bobot 10%
B : Skor pelaksanaan kegiatan kajian literasi bobot 20%
C : Skor pelaksanaan presentasi laporan bobot 40%
D : Skor hasil laporan kajian literasi bobot 30 %

b. Bobot Penilaian Akhir mata kuliah AIK 3 :


No. Jenis penilaian Aspek penilaian Persentase
1. Kehadiran Kehadiran mahasiswa akan dihitung sampai dengan 15 20%
menit setelah kegiatan pembelajaran berjalan. Presentasi
kehadiran untuk mata kuliah ini adalah 80%, apabila
kurang maka harus mengikuti mengulang.
Berbusana muslim/muslimah dan membawa Al-Qur’an
setiap masuk kelas
2. Tugas Individu Review Film Sang Pencerah 20%

4. UTS Tes tulis 20%


5. UAS Kegiatan kajian literasi sesuai tema msaing-masing 40%
kelompok, berupa : pembekalan, pelaksanaan kajian
literasi, PPT dan presentasi laporan.
Total 100%

29
PENUTUP

Upaya terus-menerus untuk meningkatkan mutu Pendidikan AIK juga tidak


lepas dari misi dakwah dan tajdid yang muaranya bukan hanya untuk
Muhammadiyah tetapi untuk pencerahan dan pembebasan umat dan bangsa.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan Pendidikan AIK-nya memiliki peran
strategis untuk gerakan pencerahan dan pembebasan tersebut terutama melalui
sumbangannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta
sumber daya manusia terdidik yang bervisi dakwah amar ma’ruh nahi munkar dan
tajdid. Untuk itu diperlukan keterpaduan niat, usaha dan doa yang sungguh-sungguh
dari seluruh civitas akademika agar Pendidikan AIK menjadi ciri khas Perguruan
Tinggi Muhammadiyah yang memiliki daya tarik bagi mahasiswa maupun orangtua.

Mudah-mudahan dengan kehadiran buku Pedoman Kemuhammadiyahan


(AIK 3) semoga dapat membantu dan dijadikan pedoman dalam pemahaman dan
penanaman Muhammadiyah di kalangan civitas Universitas Muhammadiyah
Sukabumi. Sesuai yang disampaikan oleh Prof. Munir Mulkhan, Guru Besar Filsafat
Pendidikan Islam UMS, “ Seharusnya AIK menjadi ruh seluruh pembelajaran
kampus atau mata kuliah.”

Kedepannya, buku pedoman Kemuhammadiyahan (AIK 3) ini semoga


dapat disempurnakan lebih lanjut guna perbaikan selanjutnyanya. Akhir kata,
semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan keikhlasan kepada kita semua
dalam meniti jalan kebenaran dalam terang lentera ilmu pengetahuan. Aamiin.

30
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pedoman Pendidikan AIK Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah.


2013. Buku Pedoman Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
Perguruan Tinggi Muhammadiyah., Yogyakarta : Majelis Dikti PP
Muhammadiyah.
PP Muhammadiyah. 2010. Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad
Muhammadiyah. Yogyakarta : PP Muhammadiyah.
Jinan Mutohharun. 2011. Dinamika Pembaruan Muhammadiyah : Tinjauan
Pemikiran Keagamaan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Rosyadi Imron. 2013. Corak Pembaharuan Muhammadiyah : Purifikasi dan
Dinamisasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Achmad Jainuri, Orientasi Ideologi Gerakan Islam: Konservatisme,
Fundamentalisme, Sekularisme, dan Modernisme (Surabaya: lpam, 2004),
hlm. 5. Bandingkan dengan Akh. Minhaji”Tradisi Islah dan Tajdid Dalam
Hukum Islam,” dalam Profetika (Surakarta: Program Magister Studi Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2001), hlm. 243-244.
A Hasyim. tt. Muhammadiyah Jalan Lurus.
Abdul Mu’ti. 2009. Islam Berkemajuan Kisah Perjuangan KH. Dahlan dan
Muhammadiyah Masa Awal. Al-Washath
As’ad Abu Khalil. 1995. Revival and Renewal.
Azhar Basyir. tt. Visi Misi Muhammadiyah
Din Syamsudin (ed.). 1990. Muhammadiyah Kini dan Esok. Jakarta: Pustaka
Panjimas
Haedar Nashir, 2006. Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammadiyah, Malang,
UMM-Press
Haedar Nashir. 2008, Khittah Muhammadiyah Bidang Politik, Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah (SM)
Heri Sucipto dan Nadjamuddin Ramli. 2005. Tajdid Muhammadiyah, dari Ahmad
Dahlan Hingga A. Syafi’i Ma’arif. Jakarta: Grafindo
Khozin dan Imam Syaukani (ed). 2000, Pembaharuan Islam; Konsep, Pemikiran dan
Gerakan. UMM-Press
Mulkhan, A.M., 2005. Kisah dan Pesan Kiai Ahmad Dahlan, Yogya: Pustaka SP.
R. Hadjid. Tt. Tujuh Falsafah dan Tujuh Belas Kelompok Ayat KH. Ahmad Dahlan.
Suara Muhammadiyah
Wawan Gunawan. 2005. Wacana Fiqh Perempuan dalam Perspektif
Muhammadiyah. MTPPI PPM.

31
LAMPIRAN 1

A. TEMA KAJIAN LITERASI


1. Tokoh Pembaharuan Islam Ibnu Taimiyah (1263-1328)
2. Tokoh Pembaharuan Islam Muhammad Ibn Abdul Wahhab (1730-1791)
3. Tokoh Pembaharuan Islam Jamaluddin Al-Afghani (1838/1839-1897)
4. Tokoh Pembaharuan Islam Muhammad Abduh (1848-1905)
5. Tokoh Pembaharuan Islam Rasyid Ridha (1865-1935)
6. Tokoh Muhammadiyah : AR. Fakhrudin
7. Tokoh Muhammadiyah : Hamka
8. Tokoh Muhammadiyah :
9. Struktur Organisasi Muhammadiyah
10. Organisasi Otonom Muhammadiyah : Aisyiyah
11. Organisasi Otonom Muhammadiyah : Nasyiyatul Aisyiyah
12. Organisasi Otonom Muhammadiyah : Pemuda Muhammadiyah
13. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
14. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
15. Tapak suci Putra-Putri Muhammadiyah
16. Hizbul Wathon (HW)
17. Amal Usaha Gerakan Muhammadiyah dibidang Pendidikan
18. Amal Usaha Gerakan Muhammadiyah di bidang Ekonomi
19. Amal Usaha Gerakan Muhammadiyah di bidang Sosial
20. Peran Muhammadiyah dan Pemberdayaan Perempuan

32
B. INSTRUMEN KAJIAN LITERASI

Aspek yang
No Deskripsi Hasil Telaah
ditelaah
1. Bagaimana bentuk
pemahaman
mahasiswa
terhadap Gerakan
Tajrid dan Tajdid
dan Gerakan
dakwah amar
ma’ruf nahi
munkar
2. Bagaimana
pemahaman
mahasiswa
terhadap tema yang
dikaji

3. Apakah dampak
yang mahasiswa
rasakanterhadap
Gerakan
Muhammadiyah
dan cara untuk
melanjutkan cita-
cita KH.Ahmad
Dahlan?

Sukabumi, ………………
Mahasiswa,

(………………………….)
NIM.

33
C. DAFTAR HADIR MAHASISWA

Hari/ Dosen
No. Tempat Kegiatan
Tanggal Pembimbing AIK
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

34
D. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajrid dan Tajdid
B. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi
Mungkar
C. HASIL KAJIAN LITERASI (sesui tema)
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA (minimal 10 buku atau jurnal)
LAMPIRAN-LAMPIRAN

35
C. PENILAIAN AKHIR

1. PENILAIAN PEMBEKALAN (A)

Nama Mahasiswa : ____________________________


NIM : ____________________________
Program Studi : ____________________________
Kelompok kajian : ____________________________

Petunjuk Pengisian:
Lembar ini diisi oleh Dosen Pembimbing AIK setelah selesai kegiatan Pembekalan

Skor
No. Indikator Penilaian
4 3 2 1
1. Kehadiran dalam pembekalan
2. Kedisiplinan mahasiswa
3. Kerapian mahasiswa
4. Keaktifan dalam mengikuti pembekalan
5. Sopan santun dalam mengikuti pembekalan
Skor Total

Keterangan:
Skor maksimal untuk setiap deskriptor 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh
adalah 5 x 4 = 20.

Skor Total
Nilai Pembekalan = 𝑥 100 𝑥 10%
20

Sukabumi, ………………
Dosen Pembimbing AIK,

(………………………….)
NIP.

36
2. PENILAIAN PELAKSANAAN KAJIAN LITERASI (B)

Nama Mahasiswa : ____________________________


NIM : ____________________________
Program Studi : ____________________________
Kelompok kajian : ____________________________

Petunjuk Pengisian:
Berikan skor 1-4 dengan makna 4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup baik, 1=kurang baik
sesuai dengan kinerja pengamatan mahasiswa

Skor
No Deskriptor
4 3 2 1
1. Kehadiran, Kedisiplinan dan Kesantunan
Hasil telaah pemahaman mahasiswa terhadap
2.
Gerakan Muhammadiyah secara keseluruhan
3. Hasil telaah mahasiswa terhadap tema yang dikaji.
Hasil analisis dampak yang mahasiswa rasakan
4. terhadap Gerakan Muhammadiyah dan cara untuk
melanjutkan cita-cita KH.Ahmad Dahlan
Skor Total

Keterangan:
Skor maksimal untuk setiap deskriptor 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh adalah
4 x 4 = 16.
Skor Total
Nilai B = 𝑥 100 𝑥 20%
16
Sukabumi, ………………
Dosen Pembimbing AIK,

(………………………….)
NIP.

37
3. PENILAIAN PRESENTASI LAPORAN (C)

Nama Mahasiswa : ____________________________


NIM : ____________________________
Program Studi : ____________________________
Kelompok kajian : ____________________________

Petunjuk Pengisian:
Berikan skor 1-4 dengan makna 4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup baik, 1=kurang baik
sesuai dengan kinerja pengamatan mahasiswa

Skor
No Komponen
4 3 2 1
1. Kemampuan komunikasi dan kerjasama kelompok
2. Penyajian PPT
3. Kemampuan menjawab pertanyaan
4. Pemahaman pendalaman materi
5. Sopan santun Ketika presentasi
Total Skor

Keterangan:
Skor maksimal untuk setiap deskriptor 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh
adalah 5 x 4 = 20.

Skor Total
Nilai D = 𝑥 100 𝑥 30%
20

Sukabumi, ………………
Dosen Pembimbing AIK,

(………………………….)
NIP.

38
4. PENILAIAN LAPORAN (D)

Nama Mahasiswa : ____________________________


NIM : ____________________________
Program Studi : ____________________________
Kelompok kajian : ____________________________

Petunjuk Pengisian:
Berikan skor 1-4 dengan makna 4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup baik, 1=kurang baik
sesuai dengan kinerja pengamatan mahasiswa

Skor
No Komponen
4 3 2 1
1. Sistematika dan keruntutan laporan
2. Pemahaman pendalaman materi
Penggunaan bahasa baku yang baik dan benar
3.
dengan tata tulisnya
4. Ketepatan pengutipan
5. Ketepatan penulisan daftar pustaka
Total Skor

Keterangan:
Skor maksimal untuk setiap deskriptor 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh
adalah 5 x 4 = 20.

Skor Total
Nilai D = 𝑥 100 𝑥 30%
20

Sukabumi, ………………
Dosen Pembimbing AIK,

(………………………….)
NIP.

39
LAMPIRAN 2
FORMAT PENILAIAN AKHIR

Nilai
Nilai Akhir Paraf DPP
(100%)
Integrasi A B C D
AIK (10%) (20%) (40%) (30%)

Keterangan :
A : Skor pembekalan bobot 10%
B : Skor pelaksanaan kegiatan kajian literasi bobot 20%
C : Skor pelaksanaan presentasi laporan bobot 40%
D : Skor hasil laporan kajian literasi bobot 30 %

Nilai
Nilai Akhir Paraf DPP
(100%)
Matkul A B C D
AIK 4 (20%) (20%) (20%) (40%)

Keterangan :
A : Skor kehadiran bobot 20%
B : Skor tugas bobot 20%
C : Skor UTS bobot 20%
D : Skor UAS (laporan kajian literasi) bobot 40 %

Standar Nilai Akhir

Tingkat Nilai
Bobot Predikat
Penguasaan Huruf
80 – 100 A 4 Sangat Baik
68 – 79 B 3 Baik
56 – 67 C 2 Cukup
45 – 55 D 1 Kurang
0 – 44 E 0 Sangat Kurang

40
LAMPIRAN 3
CONTOH DESAIN COVER DAN LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KAJIAN LITERASI


(JUDUL TEMA)

DISUSUN SEBAGAI TUGAS AKHIR MATA KULIAH


KEMUHAMMADIYAHAN
Dosen Pengampu (Nama Dosen)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

NIM NAMA

PROGRAM STUDI...................................
FAKULTAS ………………………………..
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
20......

41
LAMPIRAN 15
CONTOH DESAIN LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
KAJIAN LITERASI
(JUDUL / TEMA)

DISUSUN SEBAGAI TUGAS AKHIR MATA KULIAH


KEMUHAMMADIYAHAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

Sukabumi, ...........,20.....
Disetujui dan Disahkan,

Dosen Pembimbing AIK Ketua Kelompok

.............................. ..............................
NIP. ................... NIM. ...................
Mengetahui,
Ketua Lembaga AIK

..............................
NIP. ...................

42
43

Anda mungkin juga menyukai