Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

TEST INSULASI MEGGER


DI
PT. PINDAD (PERSERO)
Jln. Jendral Gatot Subroto No. 517 BANDUNG 40284

Disusun Oleh:
Reza Restu A.
NIS : 0910.10.208

Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika


Kompotensi Keahlian : Teknik Audio Video

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 BALEENDAH


Jl. Siliwangi Km. 15 Baleendah kode pos 40375 Telp/Fax (022) 85936539
Kabupaten Bandung
2011
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
PT. PINDAD (PERSERO)
Jln. Jend. Gatot Subroto 517 BANDUNG 40284

Laporan ini telah deperiksa dan di setujui oleh :

Kepala Bengkel/Divisi, Pembimbing,

Amin Mulyawan Budi Kuriawan


NIP. 02648 NIP.

Mengetahui :
Manager/Pimpinan Perusahaan

Evih Fatimah

NIP. 02648
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
SMKN NEGERI 7 BALEENDAH
KABUPATEN BANDUNG

Laporan ini telah di periksa dan di setujui oleh :

Wakasek Hubin, Pembimbing,

Yayat Supriatna, S.Pd Asep supriyadi, S.Pd


NIP: 19700205200511009 NIP:

Mengetahui :
Kepala SMK Negeri 7Baleendah,

Drs, Asep Saripul Anam


NIP : 196110061988031002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah Swt yang senantiasa selalu memberikan
limpahan rahmat dan karunianya, karena tanpa karunianya penyusunan laporan praktek kerja
lapangan ( PKL) ini tidak akan terwujud. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada rekan
– rekan di PT PINDAD ( Persero ) dan orang yang terlibat dalam penyusunan laporan ini. Tak
lupa saya ucapkan terima kasih kepada:
Kedua orang tua saya yang telah memberikan doanya untuk saya.
Bapak Drs.Asep Saripul Anam, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Baleendah.

Bapak Yayat Supriyatna S.Pd, selaku Wakasek Hubin SMK Negeri 7 Baleendah.

Bapak Taufik Zaenal Mutaqin, selaku KaProg SMK Negeri 7 Baleendah.

Bapak Asep Supriyadi, selaku pembimbing di sekolah SMKN 7 Baleendah

Bapak/Ibu Guru SMK Negeri 7 Baleendah

PT.PINDAD (Persero)

Bapak Muchtar Effendi, selaku pembimbing di PT.PINDAD (Persero).

Seluruh Staf & Karyawan PT.PINDAD(Persero).

Mudah – mudahan buku praktek kerja lapangan yang sederhana ini dapat mencapai
sasaran yang di ingin kan. Kritik dan saran yang inivatif, kreatif dan membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan penulisan di kemudian hari. Semoga apa yang kita lakukan
demi kemajuan dunia pendidikan dan kemajuan dunia usaha dan Negara dan di catat sebagai
amal shaleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari allah SWT.

Baleendah, 01 oktober 2011

Penyusun,
DAFTAR ISI

Lembar pengesahan industri..................................................................................... i


Lembar pengesahan sekolah...................................................................................... ii
Kata pengantar……………………………………………………………………… iii
Daftar isi……………………………………………………………………………...
BAB I pendahuluan………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang PRAKERIN………………………………………………………..
1.2 Landasan Hukum PRAKERIN…………………………………………………….
1.3 Tujuan Prakerin Kerja Industri……………………………………………………
1.4 Tujuan Pembuatan Laporan……………………………………………………….
1.5 Pembatasan Pembahasan Materi Laporan………………………………………..
1.6 Sistematika Penulisan Laporan Prakerin…………………………………………
BAB II URAIAN PERUSAHAAN……………………………………………........
2.1 Visi Dan Misi PT. PINDAD ( Persero )…………………………………………….
2.2 Sejarah PT. PINDAD ( Persero )…………………………………………...............
2.3 Struktur Organisasi PT.PINDAD (Persero)…………………………………..
2.4 Peta / Denah Lokasi PT.PINDAD (Persero)………………………………………
2.5 Peraturan / kebijakan perusahaan…………………………………………………
BAB III LANDASAN TEORI………………………………………………………
3.1 ALAT PERBENGKELAN………………………………………………………
3.2 JENIS-ALAT UKUR……………………………………………………………..
3.3 TES IMPULS…………………………………………………………………….
3.4 TES TEGANGAN TINGGI DC………………………………………………...
BAB IV MATERI KEGIATAN PRAKERIN……………………………………..
4.1 JENIS / TYPE PRODUK……………………………………………………….
4.2 JENIS PEKERJAAN………………………………………………………........
4.3 TUJUAN PEKERJAAN…………………………………………………………
4.4 ALAT DAN BAHAN………………………………………………………........
4.5 LANGKAH KERJA……………………………………………………………..
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………
5.1 KESIMPULAN………………………………………………………………….
5.2 SARAN…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)


Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan ke arah professional yang memadukan secara sistematik dan singkronisasi
program pendidikan di sekolah dan di Dunia Usaha/Dunia Industri yang dilakukan dengan
bekerja langsung pada Dunia Usaha/Dunia Industri sehingga diperoleh suatu tingkat keahlian
professional tertentu yang di capai oleh siswa.
Pada dasarnya ilmu pengetahuan, skill dan teknik dapat dipelajari di sekolah,
sedangkan unsur kiat (arts) hanya dapat diperoleh melaluui proses pembiasaan (habit
forming), dan internalisasi langsung pada bidang profesi tersebut. Praktik Kerja Industri
(Prakerin) merupakan suatu program pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
dirancang untuk menumbuhkan unsur kiat (arts) pada peserta didik dengan jalan memberikan
kesempatan untuk terjun langsung pada bidang profesi tertentu, dan keahlian yang di miliki
oleh siswa.

1.2 Landasan Hukum PRAKERIN


Prakrik Kerja Industri (Prakerin) yang merupakan bagian dari kurikulum di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) berlandaskan, sejumlah perundang-undangan, antara lain:
1. PP Nomor 29 Bab XI Pasal 20 ayat 1 yang berbunyi : “Penyelenggaraan Sekolah Menengah
Kejuruan dapat bekerja sama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan
untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan
pengembangam pendidikan”.
2. PP Nomor 39 Bab III pasal 4 butir 8 yang berbunyi: “Peran serta masyarakat dapat berbentuk
pemberian kesempatan untuk magang dan atau pelatihan kerja”.
3. Keputusan Mendikbud Nomor 086/U/1993 Bab VI butir C1 (Kurikulum 1994, SMK) yang
berbunyi: “Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan pendidikan
sebagai berikut:
a. Menggunakan Unit Produksi (UP) sekolah yang berorientasi secara professional sebagai
wahana pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah dan sebagian
lainnya di dunia usaha/dunia industri (DU/DI).
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuihnya di masyarakat, dunia
usaha dan industri.

1.3 Tujuan Prakerin Kerja Industri


Praktik Kerja Industri merupakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan melalui
pengalaman kerja pada bidang profesi tertentu untuk para siswa SMK bertujuan:
1. Memperkokoh Link and Mach (keterkaitan dan kesasuaian) antara program pendidikan di
sekolah dan dunia kerja (dunia usaha).
2. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
professional.
3. Memberikan pengalaman dan penghargaan langsung terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
4. Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja sebagai persiapan dan
bekal awal kemampuan guna menyesuaikan dalam dunia kerja sebagai persiapan dan bekal
awal kemampuan guna menyesuaikan diri dengan DU/DI.
5. Memantapkan disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
6. Mendorong siswa berjiwa interprineur (wirausahawan).
7. Menjajaki penempatan dan lowongan kerja untuk lulusan setelah siswa menyelesaikan
program pendidikan di bangku sekolah.
8. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian professional dengan tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesai dengan tuntutan DU/DI.

9. Siswa mampu membuat gagasan baru dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan atau
laporan selama kerja industri (Prakerin).

1.4 Tujuan Pembuatan Laporan

Pembuatan Laporan pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) bertujuan:

1. Siswa mampu membuat laporan atau karya tulis ilmiah sesuai dengan aturan dan kaidah
yang benar.
2. Dokumentasi pribadi dan Sekolah sebagai sarana dan literature untuk menunjang
peningkatan pengetahuan dan wawasan dari seorang siswa untuk lebih berkembang.

1.5 Pembatasan Pembahasan Materi Laporan

Isi dari laporan di batasi dengan materi yang mencakup tentang cara menggunakan
alat ukur MEGGER, serta cara penggunaan alat ukur itu dengan bertujuan supaya isi dari
laporan tertulis ini tidak menyimpang dari materi dan kegiatan yang pernah di lakukan pada
saat Praktek Kerja Industri.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Prakerin

Sistematika penulisan Laporan Prakerin memuat:

1. Urutan halaman bagian persiapan:


1. Halaman Judul
2. Pengesahan Pihak Dunia Usaha/Dunia Industri
3. Pengesahan Pihak Sekolah
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
2. Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
1.2 Landasan Hukum (PRAKERIN)
1.3 Tujuan Prakerin Kerja Industri
1.4 Tujuan Pembuatan Laporan
1.5 Pembatasan Pembahasan Materi Kegiatan Prakerin
1.6 Sistematika Penulisan Laporan Prakerin
3. Bab II Uraian Perusahaan
2.1 Visi dan Misi PT.PINDAD (Persero)
2.2 Sejarah Berdirinya PT.PINDAD (Persero)
2.3 Struktur Organisasi PT.PINDAD (Persero)
2.4 Denah / Peta lokasi PT.PINDAD (Persero)
2.5 Pelaturan / Kebijakan Perusahaan
4. Bab III Landasan Teori
Berisikan Uraian Materi dan Gambar yang diambil dari berbagai refrensi dijadikan acuan
teoritis untuk penulisan pada Bab IV yang mencakup:
3.1 Alat – Alat Perbengkelan
3.2 Jenis-jenis Alat Ukur
3.3 Tes Impuls
3.4 Tes Tegangan Tinggi DC
5. Bab IV Materi Kegiatan Prakerin
Berisikan uraian kegiatan praktik selama melaksanakan Prakerin yang memuat:
4.1 Jenis/type produk
4.2 Jenis pekerjaan
4.3 Tujuan Pekerjaan
4.4 Alat dan Bahan yang digunakan
4.5 Langkah Kerja
6. Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Gambar
Daftar Pustaka
BAB II

PT. PINDAD ( Persero )

2.1 Visi Dan Misi PT. PINDAD ( Persero )

Maksud dan tujuan didirikan PT. PINDAD (Persero) adalah untuk melaksanakan dan
menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional
pada umumnya dan pada khususnya dalam bidang industri peralatan industri manufaktur
energi dan tranportasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku bagi Perseroan
Terbatas.
Visi dan misi adalah acuan yang digunakan untuk pengembangan perusahaan dalam
jangka panjang dalam upaya memperoleh masa depan yang baik. Visi merupakan cita-cita
yang ingin dicapai oleh perusahaan yang harus dijadikan pendorong untuk maju dalam waktu
yang terbatas. Sedangkan Misi adalah tugas yang diemban oleh perusahaan yang harus
dipegang dan diletakan sebagai nilai-nilai dasar dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.

1. Visi PT. PINDAD (Persero) : Perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu,
beroperasi secara fleksibel serta mandiri dan financial.
2. Misi PT. PINDAD (Persero) : Melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang alat dan peralatan
industri dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan
teknologi dan efisiensi.

2.2 Sejarah PT. PINDAD ( Persero )

PT. PINDAD (Persero) Bandung pada awalnya adalah suatu usaha komando TNI-AD
yang bergerak dalam bidang instalasi industri. Oleh karena itu, maka industri ini disebut
Komando Perindustrian Angkatan Darat (KOPINDAD), yang fungsi utamanya adalah untuk
memproduksi senjata dan amunisi untuk kebutuhan Angkatan Darat khususnya dan ABRI
pada umumnya.
Adapun sejarah singkat PT. PINDAD (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Tahun 1908, Pada masa penjajahan Belanda didirikan Artillerie Contructie Winkel (ACW) di
Surabaya.
2. Tahun 1923, ACW berganti nama menjadi Dai Khi Kozo (DIK).
3. Tahun 1947, Setelah kemerdekaan DIK berganti nama menjadi Ledger Productie Bredjuen
(LPB) di bawah NICA.

4. Tahun 1950, Dengan adanya penyerahan kedaulatan dari pemerintahan Belanda kepada
pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS), maka instalasi ini diserahkan kepada
pemerintah RIS dan tepatnya tanggal 29 April 1950, berganti nama menjadi Pabrik Senjata
dan Mesiu (PSM) yang selanjutnya pada tanggal ini diperingati sebagai hari jadi PT.
PINDAD.
5. Tahun 1958, Pabrik Senjata dan Mesiu berubah nama menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan
Darat (PABAL-AD). PABAL-AD dalam memproduksinya tidak hanya memproduksi senjata
saja, tetapi juga memproduksi kebutuhan lainnya untuk AD.
6. Tahun 1962, PABAL-AD berganti nama menjadi Perindustrian TNI-AD (PINDAD).
7. Tahun 1968, secara keseluruhan PINDAD baru berproduksi penuh.
8. Pada tanggal 29 April 1983, PINDAD menjadi BUMN dengan nama PT. PINDAD (Persero)
dimana PINDAD adalah nama bukan singkatan.
9. Tahun 1989, pemerintah membentuk Badan Pengelolaan Industri Strategis (BPIS) dan PT.
PINDAD (Persero).
10. Tahun 1998, BPIS dibubarkan oleh pemerintah dan pada tahun yang sama pemerintah
mendirikan BUMN dengan nama PT. Pakarya Industri Strategis.
11. Tahun 1999, PT. Pakarya Industri Strategis berganti nama menjadi PT. Bahana Pakarya
Industri Strategis (Persero).
12. Tahun 2002, PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) dibubarkan oleh pemerintahan
dan sejak itu PT. PINDAD (Persero) langsung di bawah pembinaan kementrian BUMN
hingga sekarang.
2.3 Struktur Organisasi PT.PINDAD (Persero)

Struktur organisasi pada PT. PINDAD (Persero) merupakan suatu bentuk organisasi
garis dan staf dimana sebagai pimpinan tertinggi adalah Direktur Utama, artinya dalam hal ini
Direktur Utama memberikan dan melimpahkan wewenang secara vertikal kepada
bawahannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Susunan Organisasi PT. PINDAD (persero) terdiri dari Direksi, unit-unit pusat dan
unit-unit usaha, jabatan dalam organisasi dibedakan atas empat strata jabatan tingkat
pimpinan dan satu strata jabatan tingkat pelaksana yang sebutan dan jenisnya akan diatur
sendiri.

1. PT. PINDAD (Persero) dipimpin oleh :


1.1 Direksi yang terdiri
1.2 Direktur utama (Dirut)
1.3 Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Dirrenbang)
1.4 Direktur Produk Militer (Diprodukmil)
1.5 Direktur Produk Komersial (Diprodukkom),Direktur Administrasi dan Keuangan
(Dirminku)
2. Unit-Unit Usaha :
1.1 Kepala Divisi Munisi (Kadivmu)
1.2 Kepala Divisi Senjata (Kadivjat)
1.3 Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa (Kadiv MI dan jasa)
1.4 Kepala Divisi Tempa dan Cor (Kadiv TC)
1.5 Kepala Divisi Rekayasa Industri (Kadivrekin)
3. Pimpinan Teras terdiri dari :

3.1 Kepala Satuan Pengawas Intern (Ka SPI)


3.2 Kepala Sekretariat Perusahaan (Kasetper)
3.3 Kepala Pusat Pengaman (Kapuspam)
3.4 Deputi Direktur perencanaan dan pengembangan bidang usaha
3.5 Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bidang pengembangan Sumber Daya
(Dirrenbang Bid Bang Sumber Daya)
3.6 Deputi Direktur Produk Militer Bidang Penelitian dan Pengembanagn (Dedirprodukmil
Bid Litbang)
3.7 Deputi Direktur Produk Militer Bid Pemasaran dan Penjualan (Dedirprodukmil Bid P dan
P)
3.8 Deputi Direktur Produk Komersial Bidang Pemasaran (Dedirprodukkom Bid Pasar)
3.9 Deputi Direktur Administrasi dan Keuangan Bidang Administrasi (Dedirminku Bid Min)
3.10Deputi Direktur Administrasi dan keuangan Bidang Keuangan (Dedirminku Bid Ku).

2.4 Peta / Denah Lokasi PT.PINDAD (Persero)


2.4.1 Alamat PT.PINDAD (Persero)
Komplek PT.PINDAD (Persero) berada di daerah kircon (kiara condong), komplek
PT.PINDAD (Persero) sangat strategis karena lokasinya dekat dengan stasiun kiara condong
yang berlamatkan di jalan Gatot Subroto No.517 Bandung 40284.

2.4.2 Denah PT.PINDAD (Persero)

2.5 Peraturan / kebijakan perusahaan

1. Kedisiplinan

PT PINDAD ( Persero ) mewajibkan para mahasiswa untuk belajar dengan


disiplin tinggi serta berpegang pada ketentuan berikut ini:

1. Tepat waktu dan teratur dalam mengikuti pekerjaan


2. Disiplin dan bersikap sopan santun
3. Menjaga kebersihan dan ketertiban
4. Tidak merokok ataupun makan dan minum selama jam kerja kecuali pada waktu istirahat
yang telah di tentukan
5. Terhindar dari obat obatan terlarang
6. Mematuhi petunjuk untuk keselamatan dalam melaksanakan kerja
7. Dapat di percaya dan menghindarkan kerusakan dan kehilangan barang milik perusahaan.
2. Peraturan kerja

1. Dilarang membawa task e dalam perusahaan / bengkel / ruangan.


2. Tidak membawa barang barang / peralatan kerja maupun nonkerja ke luar ruangan.
3. Rapih dalam berpakaian
4. Di larang membawa / mengaktifkan Hp di dalam tempat kerja
5. Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat kerja.

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Alat Perbengkelan

3.1.1 Obeng

Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau


mengendorkan baut. Ada beberapa model obeng yang digunakan di seluruh dunia. Jenis
yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips yang populer disebut obeng
kembang atau plus (+) dan slotted yang sering disebut obeng minus (-). Jenis obeng lain
yang digunakan di negara-negara lain antara lain Torx (bintang segi enam), hex (segi
enam), Robertson (kotak).
3.1.2 Tang

Alat ini digunakan untuk mencengkeram, memotong dan memutar kawat atau
kabel. Jenisnya ada bermacam-macam seperti :

1. Tang Kombinasi (multigripplier) : besarnya rahang bisa disetel sesuai dengan benda yang
bakal dijepit. Hindari penggunaan tang kombinasi sebagai pengganti kunci pas untuk
membuka atau mengencangkan baut.

2. Tang Pemotong : untuk pemotong kawat atau kabel. Jangan gunakan untuk memutuskan
kawat yang terlalu keras.

3.1.3 Solder
Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian
elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. solder merupakan alat
elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas.

Solder banyak jenis dan beragam bentuknya, pada umumnya berbentuk seperti
pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi
tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat
kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki komponen pada
papan PCB.

Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau


menyebabkan komponen lain ikut terlepas. Solder pula digunakan untuk upaya alternatif
jumper dengan menghubungkan kabel kecil pada hubungan yang putus pada papan PCB
agar yang retak atau terputus dapat tersambung kembali.

3.1.4 Timah

Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin
keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga
tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya
untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk
sebagai oksida.
3.1.5 Bor Tangan

Bor adalah alat yang dilengkapi dengan alat pemotong atau lampiran lampiran
alat mengemudi, biasanya bor atau bit driver yang digunakan untuk pengeboran lubang
dalam berbagai bahan atau pengancing berbagai bahan bersama-sama dengan
menggunakan pengencang. Lampiran akan dicengkeram oleh chuck di salah satu ujung
bor dan diputar sambil ditekan terhadap bahan target.

1 Bor tekan
Sebuah bor tekan (juga dikenal sebagai alas bor, bor ulir, atau bor
bangku) adalah gaya tetap bor yang dapat dipasang pada berdiri atau dibaut ke lantai
atau meja kerja . Model portabel dengan dasar magnet pegangan benda kerja baja yang
[4]
mereka bor. Sebuah bor tekan terdiri dari kolom, basis (atau pilar), meja, spindle
(atau pena), dan kepala bor, biasanya didorong oleh motor induksi. Kepala memiliki
seperangkat menangani (biasanya 3) yang memancar dari sebuah hub pusat itu, ketika
dinyalakan, memindahkan spindle dan chuck vertikal, sejajar dengan sumbu kolom.

Tabel dapat disesuaikan secara vertikal dan umumnya digerakkan oleh


rak dan pinion , namun beberapa model lama bergantung pada operator untuk
mengangkat dan reclamp meja dalam posisi. Tabel juga dapat offset dari sumbu
spindle dan dalam beberapa kasus diputar ke posisi tegak lurus terhadap kolom.
Ukuran bor pers biasanya diukur dalam hal ayunan. Swing adalah didefinisikan
sebagai jarak dua kali tenggorokan, yang merupakan jarak dari pusat gelendong ke
tepi terdekat pilar. Sebagai contoh, suatu 16-inch (410 mm) bor tekan memiliki 8-inci
(200 mm) jarak tenggorokan.

3.2 Jenis – Jenis Alat Ukur

3.2.3 Multimeter
Mltimeter digunakan dalam pengukuran dasar besaran-besaran listrik
yang meliputi pengukuran 3 besaran dasar yaitu hambatan yang dinyatakan dengan
satuan Ohm, tegangan yang dinyatakan dengan satuan Volt, dan kuat arus listrik yang
dinyatakan dengan Ampere .Dalam pengukuran kombinasi ketiga satuan tersebut,
dibutuhkan alat pengukur yang disebut dengan multimeter. Multimeter sering juga
disebut AVO (ampere, volt, dan ohm) meter. Selain untuk mengukur besaran listrik,
alat ini juga berfungsi untuk mancari dan menemukan gangguan yang terjadi pada
semua jenis pesawat atau alat-alat elektronik. Multimeter dibagi menjadi dua yaitu :

1. Multimeter Analog

Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah


alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang
bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan
kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog
tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi
kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu
pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah
tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.

2. Multimeter digital

Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog


tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital
pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan
multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu
besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran
yang diinginkan.

3.2.4 Megger

Megger, material isolasi atau sering di sebut isolator adalah bahan yang
mempunyai kemampuan untuk menahan aliran arus listrik sehingga suatu benda yang
bila digunakan untuk mengalirkan arus listrik tidak menyimpang melalui bagian-
bagian yang tidak semestinya, kondisi fisik dan kekuatan listrik dari isolasi listrik di
tentukan oleh karakteristik dari bahan dan cara pengolahannya.

Tahanan isolasi suatu material adalah besarnya tahanan dalam sirkuit


arus listrik yang di berikan oleh isolasi pada tegangan tertentu hingga cenderung untuk
menghasilkan bocoran arus. Besarnya tahanan isolasi minimal suatu sirkuit instalasi
tegangan rendah adalah 1000 kali tegangan kerja instalasi tersebut dalam satuan ohm.
Bahan isolasi dalam suatu tahanan dapat di katakana layak apabila besarnya tahanan
isolasi dari hasil pengukuran adalah lebih besar dari TID (Tingkat Isolasi Dasar) dari
bahan isolator, dan untuk mendapatkan hasil pengujian harus dilakukan dengan
tegangan 500v samapai dengan 10.000v
.

Megger adalah alat ukur yang di pergunakan untuk mengukur tahanan


isolasi dari alat-alat listrikmaupun instalasi-instalasi. Tegangan keluaran dari alat ukur
ini adalah tegangan tinggi arus searah, yang dibangkitkan melaluli generator yang di
putarkan oleh tegangan.

3.2.5 Osciloskop

Osciloscop adalah alat ukur yang di gunakan untuk mengukur


frekuensi getaran yang terjadi pada saat pengetesan Bering yang dilakukan pada motor
traksi. Pengetesan ini bertujuan untuk menilai atau melihat seberapa kuat frekuensi
ataupun getaran dan ketahanan yang dimliki oleh motor traksi.

Sebuah osiloskop ( juga dikenal sebagai ruang lingkup, CRO, DSO


atau, O-scope ) adalah jenis alat tes elektronik yang memungkinkan pengamatan terus
menerus berbagai tegangan sinyal, biasanya sebagai grafik dua dimensi dari satu atau
lebih perbedaan potensial listrik menggunakan sumbu "Y" vertikal atau, diplot sebagai
fungsi waktu, (horizontal atau sumbu 'x'). Meskipun osiloskop menampilkan tegangan
pada sumbu vertikal, setiap kuantitas lainnya yang dapat dikonversi ke tegangan dapat
ditampilkan juga. Dalam kebanyakan kasus, osiloskop menunjukkan peristiwa yang
berulang dengan baik tidak ada perubahan, atau perubahan perlahan-lahan. Osiloskop
biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik.
Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua
peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik).

Osiloskop digunakan dalam ilmu, kedokteran, teknik, dan industri


telekomunikasi. Tujuan umum instrumen yang digunakan untuk pemeliharaan
peralatan elektronik dan pekerjaan laboratorium. Tujuan khusus osiloskop dapat
digunakan untuk tujuan seperti menganalisis suatu sistem pengapian otomotif, atau
untuk menampilkan bentuk gelombang.
Awalnya semua osiloskop sinar katoda tabung yang digunakan sebagai
elemen layar mereka dan amplifier linier untuk pemrosesan sinyal, (biasanya disebut
sebagai CRO) Namun, osiloskop modern memiliki layar LCD atau LED, cepat
analog-ke-digital converter dan prosesor sinyal digital. Meskipun tidak seperti biasa,
beberapa osiloskop digunakan CRT penyimpanan untuk menampilkan acara tunggal
untuk waktu yang terbatas. Oscilloscope modul perifer untuk laptop tujuan umum atau
komputer pribadi desktop menggunakan layar komputer, memungkinkan mereka
untuk digunakan sebagai instrumen tes.

3.2.6 Vibrometer

Vibrometer adalah sebuah instrumen untuk kuantifikasi getaran


mekanik, alat ukur ini berfungsi mengukur tingkat kecepatan sebuah benda (singkat
untuk laser-Depplor vibrometer).
Mengandung vibrometer laser, yang di fokuskan pada permukaan yang
akan diukur. Karena efek Doppler shift selama gerakan permukaan yang akan diukur
frekuensi sinar laser backscattered. Pergeseran frekuensi dievaluasi dengan
menggunakan interferometer di vibrometer dan output sebagai sinyal tegangan atau
aliran data digital sebuah Vibrometer pemindaian bidang pengukur getaran.

3.2.7 Raytek

Raytek adalah alat pengukur suhu yang digunakan saat pengetesan


Vibrasi dan Suara Bering pada Motor Traksi, alat ini layaknya Termometer untuk
mengukur seberapa tinggi suhu yang ada pada benda ataupun alat yang mempunya
tingkatan suhu, seperti pada saat pengetesan Bering Motor Traksi.
Alat ini bekerja dengan cara memancarkan sinar laser infrared agar bias
memulai dan mendeteksi seberapa besar keadaan suhu yang di miliki benda yang akan
di ukur ketinggian suhunya. Raytek merupakan alat pengukuran suhu yang berformat
digital dengan ketepatan pengukuran yang signifikan.

3.3 Tes Impuls

Tes IMPULS merupakan pengetesan yang di lakukan untuk mengetahui


kebocoran arus kecil pada Koil. Tes ini di lakukan supaya kebocoran ataupun konsleting yang
terjadi pada Koil tersebut terdeteksi dan mengetahui apakah Koil itu bocor ataupun tidak.

Tes ini pula yang menentukan layak atau tidaknya tahanan yang dimiliki oleh
pembungkus Koil untuk nanti di rakit dan di lanjutkan ke pengetesan berikutnya, dan cara
untuk mengetahui bagaimana kebocoran yang terjadi terhadap Koil dapat di lihat dari alat
(mesin) Impuls yang di pakai untuk melakukan pengetesan ini. Koil dinyatakan baik apabila
gambar yang ada pada osciloskop yang terpasang di mesih Impuls itu sama dan berfrekuensi
sama pula, tes yang di lakukan ini memerlukan tegangan yang tinggi yaitu 6KV (KiloVolt).

3.4 Tes Tegangan Tinggi DC

Tes tegangan tinggi DC, tes ini juga di lakukan untuk mengetahui seberapa
besar isolasi tahanan yang dimiliki oleh Koil yang telah di buat. Cara pengetesan ini di
lakukan dengan cara melakukan pengetesan terhadap Koil, dari mesin tegangan tinggi DC ada
dua penjepit untuk kemudian di jepitkan ke Koil yang akan di tes, lalu di beri tegangan
sebesar 9KV selama kurang lebih 1 menit lamanya untuk mengetahui kuat atau tidaknya
isolasi tahanan yang di miliki oleh Koil itu, dapat di lihat dari besar kecilnya arus yang keluar.
Jika arus yang keluar lebih dari 0.25 ampere meter maka dapat di simpulkan bahwa Koil
tersebut rusak.

BAB IV

MATERI KEGIATAN PRAKERIN


TEST INSULASI MEGGER

4.1 Jenis / Type Produk

Test insulasi terhadap Koil yang akan dipakai untuk rakitan sebuah Motor
Traksi yang bergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan ataupun pada
lapisan dan isolasi sebuah tahanan. Insulasi yang memadai diperlukan untuk menghindari
terjadinya direct contact seperti short sirkuit atau ground fault. Buruknya insulasi jaringan
ataupun isolasi sebuah tahanan dapat mengakibatkan terjadinya arus bocor yang
dimungkinkan juga menimbulkan percikan api. Tes insulasi megger ini dilakukan terhadap
tahanan isolasi yang dimilki oleh Koil.

4.2 Jenis Pekerjaan

Insulasi test ini merupakan suatu pengujian yang dilakukan agar dapat
mengetahui kelayakan sebuah Koil. Test ini harus dilakukan secara hati-hati dan teliti karena
pengetesan ini menggunkan tegangan yang tinggi, untuk bias mengetahui tahanan isolasi yang
dimiliki oleh Koil.

4.3 Tujuan Pekerjaan

Pengetesan ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui tingkat


kebocoran jaringan line / phase dengan netral dan line dengan ground. Sebelum melakukan
pengetesan ini terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen elektronik dan pilot
lamp dengan isolasi Koil. Metode pengetesaan ini dilakukan dengan tegangan yang berbeda-
beda sesuai dengan kebutuhan. Batas minimum insulasi yang bias ditolelir pada saat
pengetesan terhadap Koil yaitu dengan tegangan 500 VDC adalah 0,5 Mega Ohm sampai
dengan tegangan 5000 VDC adalah 5 Mega Ohm.

4.4 Alat dan Bahan

4.4.1 Alat
Alat yang digunakan untuk melakukan test insulasi megger ini adalah sebagai
berikut:

1. Obeng

Obeng adalah sebuah alat yang dipergunakan untuk mengencangkan ataupun


mengendorkan baut. Obeng memiliki beberapa model yang sering digunakan, jenis
yang sangat umum digunakan di Indonesia adalah obeng Philips yang sangat populer
disebut obenng kembang, yaitu obeng yang berujung positif atau plus (+). Dan juga
slotted, yaitu obeng yang berujung negative atau obeng minus (-). Lalu jenis obeng
lainnya sering digunakan oleh Negara lain bermacam0macam diantaranya yang
berbentuk segienam atau Hex, lalu bintang segienam atau Torx, dan lain sebagainya.

2. Tang

Alat ini digunkan untuk mencengkram dan mengunci bagian kaki Koil yang
akan di beri tegangan pada test insulasi. Tang yang digunakan adalah jenis tang
kombinasi yang bias menahan tegangan tinggi volt DC.

3. Raytek

Raytek merupakan alat pengukur suhu dengan menggunakan pancaran sinar


infrared. Alat ini digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi suhu yang ada pada saat
pengetesan insulasi dilakukan terhadap Koil. Dengan alat ini pula kita bias mengetahui
seberapa bagusnya sebuah isolasi yang dimilki Koil dan seberapa kuatnya tahanan
panas dari tegangan tinggi DC yang bias di terima oleh Koil.

4. Megger

Megger merupakan alat utama yang diperlukan untuk melakukan test insulasi
tehadap Koil. Alat ini berfungsi sebagai penyalur arus tegangan tinggi DC terhadap
lapisan isolasi Koil, juga berfungsi sebagai pendeteksi seberapa besar tahanan dan
isolasi yang dimiliki oleh Koil itu sendiri, juga untuk bias mengetahui tingkat
kebocoran yang dimiliki oleh Koil yang akan di test insulasi.

4.4.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan untuk melaksanakan test insulasi ini adalah


sebagai berikut:

1. Koil

Koil merupakan sebentuk tembaga yang telah di press dan di bentuk


sedemikian rupa sehingga bisa dipergunakan untuk menjadi bahan utama untuk
perakitan Motor Traksi. Pada saat test insulasi ini dilakukan, Koil yang telah dilapisi
dan di beri isolasi kemudian lapisan-lapisan pembalut kain yang bisa menahan
tegangan, lalu Koil tersebut siap dipakai dan di uji di test insulasi megger ini.

2. Lempeng Besi

Lempeng besi ini diperlukan pada saat pengetesan insulasi megger ini, karena
untuk menghindari percikan api dan aliran langsung terhadap Koil itu sendiri
dikarenakan besarnya tegangan arus DC yang akan diberikan terhadap Koli. Plat besi
ini dijepitkan di masing-masing kaki Koil yang akan di beri tegangan langsung oleh
megger.

3. Kabel 3 Phasa

Kabel 3 Phasa ini diperlukan untuk melakukan test insulasi ini, yang berfungsi
sebagai ground dari Koil ke tanah, supaya tegangan yang dialiri terhadap Koil bisa
stabil dan tidak terjadi kesalahan ataupun kebocoran karena test insulasi itu sendiri.

4. Papan Penopang Koil


Papan ini berfungsi untuk menopang Koil, berguna agar tegangan yang
dilakukan terhadap test insulasi ini tidak terlalu berbahaya bagi yang melakukan test
insulasi ini.

4.5 Langkah Kerja

Untuk melakukan test insulasi ini ada beberapa perincian yang di ketahui oleh
saya sebagai penulis, caranya yaitu sebagai berikut:

1. Tahap 1

a). Siapkan Koil pada papan penopang yang telah di sediakan dengan rapih.

b). Pasangkan lempeng besi yang telah ada pada kedua kaki koil.

c). Jepitkan lempeng besi itu secara berpasangan pada kaki Koil secara rapat,
terutama di bagian isolasi Koil.

d). Kunci kedua lempeng itu dengan obeng yang telah tersedia.

2. Tahap 2

a). Pasangkan kabel 3 phasa sebagai ground di kaki Koil.

b). Jepit kedua kaki Koil dengan tang supaya lempeng besi dan isolasi Koil
merapat.

c). Lalu pasangkan penjepit megger ke tang yang telah di pasang di masing-
masing kaki Koil, dengan catatan pemasangan megger ke kaki Koil ini
harus secara teliti supaya tidak terjadi kebocoran karena tegangan yang akan
di beri megger terhadap Koil.

d). Nyalakan megger secara perlahan.


3. Tahap 3

a). Atur tegangan megger dengan arus 1000 VDC.

b). Atur waktu atau lama tegangan terhadap Koil dengan lama satu menit (1
menit) lamanya. Jangan melebihi tegangan dan batas waktu itu, jika melebihi
kemungkinan besar Koil akan mengalami kebocoran dan tahanan isolasi yang
rusak.

c). Lalu mulai pengetesan insulasi megger ini, selama waktu dan tegangan
yang telah di tentukan.

4. Tahap 4

Tahap ini adalah tahap terakhir dari test insulasi megger ini. Dengan selesainya
test insulasi megger ini, kelayakan ataupun bagus tidaknya suatu Koil dapat
terlihat. Yaitu dengan cara melihat seberapa besar frekuensi yang di dapat oleh
megger apakah di atas Mega heartz, bahkan lebih dari Giga heartz. Dari situlah
kelayakan Koil untuk pengetesan selanjutnya di tentukan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Test Insulasi Megger adalah suatu pengetesan yang dilakukan untuk


mengetahui seberapa layak dan bagusnya suatu tahanan isolasi yang dimiliki oleh Koil,
pengetesan ini dilakukan dengan pengukuran dari alat Megger dengan cara memberi arus
tegangan sebesar 1000 VDC terhadap Koil. Supaya dapat lulus agar dapat melakukan
pengetesan selanjutnya, apakah isolasinya layak atau tidak dapat di lihat dari seberapa besar
tahanan Koil itu, yang bisa berupa Mega heartz sampai Giga dan Tera heartz. Test ini pula
yang menentukan buruk atau tidaknya isolasi yang dimilki oleh Koil agar tidak terjadinya
kemungkinan kebocoran yang ada pada Koil itu sendiri, agar bisa di hindarkan dari pada
membahayakan nyawa seseorang dan memperkecil kemungkinan untuk mengetahui tingkat
kebocoran yang akan menimbulkan percikan api yang bisa menyebabkan kebaran.

5.2 SARAN

Penulis juga mengungkapkan beberapa saran yang mungkin di pertimbangkan


agar pelaksanaan praktek kerja industri atau prakerin di masa mendatang dapat lebih baik dan
mendatangkan manfaat yang besar bagi pihak sekolah, adik kelas dan pihak industri,
khususnya bagi diri kita sendiri. Sehingga sengan demikian itu siswa/siswi yang
melaksanakan prakerin dapat terdorong dan mempunyai pengalaman dan wawasan lebih
mengenai kejuruannya dan pengalaman mengenai lapangan kerja. Sehingga bisa memberikan
motivasi tersendiri bagi siswa dan siswi yang melaksanakan prakerin sesuai dengan
bidangnya masing-masing.

5.2.1 SARAN BAGI PIHAK INDUSTRI

1. Pelaksaan PRAKERIN secara teknis didasarkan cukup baik dan terorganisi,mohon


untuk di tingkatkan.
2. Pihak indutri agar tidak segan-segan untuk memberikan suatu pekerjaan kepada setiap
siswa/siswi PRAKERIN,layaknya kepada karyawan yang lain (tentunya dengan di awasi
dan di arah kan oleh pembimbing).hal ini dimksud agar siswa/siswi PRAKERIN merasa
di percaya serta tertantang untuk melaksanakan suatu pekerjaan

5.2.2 SARAN UNTUK PIHAK SEKOLAH

1. Pemantauan terhadap siswa yang sedang melaksanan PRAKERIN agar lebih di


tingkatkan lagi,agar para siswa yang sedang PRAKERIN tidak leluasa apabila sedang
PRAKERIN karena mereka merasa tidak ada yang memonitoring keadaan mereka .
2. Kemajuan teknologi industri hendaknya dapat menjadikan tambahan ilmu
pengetahuan untuk disekolah,agar sekolah bisa mengimbangi kemajuan teknologi
tersebut dengan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi siswa/siswinya.
3. Lebih ketat lagi dalam memberikan peraturan kepada siswa/siswi sebelum melakukan
kegiatan PRAKERIN supaya siswa/siswi saat melakukan PRAKERIN tidak mencoreng
nama baik yang dimiliki oleh sekolah.

5.2.3 SARAN-SARAN UNTUK ADIK KELAS

1. Di dalam melaksanakan PRAKERIN diharapakan kepada adik-adik semua supaya


mematuhi aturan sekolah dan aturan yang telah di terapkan oleh industri.
2. Jangan dibiasakan bolos di dalam melaksanakan PRAKERIN.
3. Bekerjalah sesuai yang diberikan pembimbing di perusahaan tempat PRAKERIN.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai