Laporan Prakerin
Laporan Prakerin
Disusun Oleh:
Reza Restu A.
NIS : 0910.10.208
Mengetahui :
Manager/Pimpinan Perusahaan
Evih Fatimah
NIP. 02648
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
SMKN NEGERI 7 BALEENDAH
KABUPATEN BANDUNG
Mengetahui :
Kepala SMK Negeri 7Baleendah,
Bapak Yayat Supriyatna S.Pd, selaku Wakasek Hubin SMK Negeri 7 Baleendah.
PT.PINDAD (Persero)
Mudah – mudahan buku praktek kerja lapangan yang sederhana ini dapat mencapai
sasaran yang di ingin kan. Kritik dan saran yang inivatif, kreatif dan membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan penulisan di kemudian hari. Semoga apa yang kita lakukan
demi kemajuan dunia pendidikan dan kemajuan dunia usaha dan Negara dan di catat sebagai
amal shaleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari allah SWT.
Penyusun,
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
9. Siswa mampu membuat gagasan baru dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan atau
laporan selama kerja industri (Prakerin).
1. Siswa mampu membuat laporan atau karya tulis ilmiah sesuai dengan aturan dan kaidah
yang benar.
2. Dokumentasi pribadi dan Sekolah sebagai sarana dan literature untuk menunjang
peningkatan pengetahuan dan wawasan dari seorang siswa untuk lebih berkembang.
Isi dari laporan di batasi dengan materi yang mencakup tentang cara menggunakan
alat ukur MEGGER, serta cara penggunaan alat ukur itu dengan bertujuan supaya isi dari
laporan tertulis ini tidak menyimpang dari materi dan kegiatan yang pernah di lakukan pada
saat Praktek Kerja Industri.
Maksud dan tujuan didirikan PT. PINDAD (Persero) adalah untuk melaksanakan dan
menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional
pada umumnya dan pada khususnya dalam bidang industri peralatan industri manufaktur
energi dan tranportasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku bagi Perseroan
Terbatas.
Visi dan misi adalah acuan yang digunakan untuk pengembangan perusahaan dalam
jangka panjang dalam upaya memperoleh masa depan yang baik. Visi merupakan cita-cita
yang ingin dicapai oleh perusahaan yang harus dijadikan pendorong untuk maju dalam waktu
yang terbatas. Sedangkan Misi adalah tugas yang diemban oleh perusahaan yang harus
dipegang dan diletakan sebagai nilai-nilai dasar dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.
1. Visi PT. PINDAD (Persero) : Perusahaan sehat yang mempunyai inti usaha terpadu,
beroperasi secara fleksibel serta mandiri dan financial.
2. Misi PT. PINDAD (Persero) : Melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang alat dan peralatan
industri dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan
teknologi dan efisiensi.
PT. PINDAD (Persero) Bandung pada awalnya adalah suatu usaha komando TNI-AD
yang bergerak dalam bidang instalasi industri. Oleh karena itu, maka industri ini disebut
Komando Perindustrian Angkatan Darat (KOPINDAD), yang fungsi utamanya adalah untuk
memproduksi senjata dan amunisi untuk kebutuhan Angkatan Darat khususnya dan ABRI
pada umumnya.
Adapun sejarah singkat PT. PINDAD (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Tahun 1908, Pada masa penjajahan Belanda didirikan Artillerie Contructie Winkel (ACW) di
Surabaya.
2. Tahun 1923, ACW berganti nama menjadi Dai Khi Kozo (DIK).
3. Tahun 1947, Setelah kemerdekaan DIK berganti nama menjadi Ledger Productie Bredjuen
(LPB) di bawah NICA.
4. Tahun 1950, Dengan adanya penyerahan kedaulatan dari pemerintahan Belanda kepada
pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS), maka instalasi ini diserahkan kepada
pemerintah RIS dan tepatnya tanggal 29 April 1950, berganti nama menjadi Pabrik Senjata
dan Mesiu (PSM) yang selanjutnya pada tanggal ini diperingati sebagai hari jadi PT.
PINDAD.
5. Tahun 1958, Pabrik Senjata dan Mesiu berubah nama menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan
Darat (PABAL-AD). PABAL-AD dalam memproduksinya tidak hanya memproduksi senjata
saja, tetapi juga memproduksi kebutuhan lainnya untuk AD.
6. Tahun 1962, PABAL-AD berganti nama menjadi Perindustrian TNI-AD (PINDAD).
7. Tahun 1968, secara keseluruhan PINDAD baru berproduksi penuh.
8. Pada tanggal 29 April 1983, PINDAD menjadi BUMN dengan nama PT. PINDAD (Persero)
dimana PINDAD adalah nama bukan singkatan.
9. Tahun 1989, pemerintah membentuk Badan Pengelolaan Industri Strategis (BPIS) dan PT.
PINDAD (Persero).
10. Tahun 1998, BPIS dibubarkan oleh pemerintah dan pada tahun yang sama pemerintah
mendirikan BUMN dengan nama PT. Pakarya Industri Strategis.
11. Tahun 1999, PT. Pakarya Industri Strategis berganti nama menjadi PT. Bahana Pakarya
Industri Strategis (Persero).
12. Tahun 2002, PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) dibubarkan oleh pemerintahan
dan sejak itu PT. PINDAD (Persero) langsung di bawah pembinaan kementrian BUMN
hingga sekarang.
2.3 Struktur Organisasi PT.PINDAD (Persero)
Struktur organisasi pada PT. PINDAD (Persero) merupakan suatu bentuk organisasi
garis dan staf dimana sebagai pimpinan tertinggi adalah Direktur Utama, artinya dalam hal ini
Direktur Utama memberikan dan melimpahkan wewenang secara vertikal kepada
bawahannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Susunan Organisasi PT. PINDAD (persero) terdiri dari Direksi, unit-unit pusat dan
unit-unit usaha, jabatan dalam organisasi dibedakan atas empat strata jabatan tingkat
pimpinan dan satu strata jabatan tingkat pelaksana yang sebutan dan jenisnya akan diatur
sendiri.
1. Kedisiplinan
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1.1 Obeng
Alat ini digunakan untuk mencengkeram, memotong dan memutar kawat atau
kabel. Jenisnya ada bermacam-macam seperti :
1. Tang Kombinasi (multigripplier) : besarnya rahang bisa disetel sesuai dengan benda yang
bakal dijepit. Hindari penggunaan tang kombinasi sebagai pengganti kunci pas untuk
membuka atau mengencangkan baut.
2. Tang Pemotong : untuk pemotong kawat atau kabel. Jangan gunakan untuk memutuskan
kawat yang terlalu keras.
3.1.3 Solder
Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian
elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. solder merupakan alat
elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas.
Solder banyak jenis dan beragam bentuknya, pada umumnya berbentuk seperti
pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi
tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat
kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki komponen pada
papan PCB.
3.1.4 Timah
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin
keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga
tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya
untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk
sebagai oksida.
3.1.5 Bor Tangan
Bor adalah alat yang dilengkapi dengan alat pemotong atau lampiran lampiran
alat mengemudi, biasanya bor atau bit driver yang digunakan untuk pengeboran lubang
dalam berbagai bahan atau pengancing berbagai bahan bersama-sama dengan
menggunakan pengencang. Lampiran akan dicengkeram oleh chuck di salah satu ujung
bor dan diputar sambil ditekan terhadap bahan target.
1 Bor tekan
Sebuah bor tekan (juga dikenal sebagai alas bor, bor ulir, atau bor
bangku) adalah gaya tetap bor yang dapat dipasang pada berdiri atau dibaut ke lantai
atau meja kerja . Model portabel dengan dasar magnet pegangan benda kerja baja yang
[4]
mereka bor. Sebuah bor tekan terdiri dari kolom, basis (atau pilar), meja, spindle
(atau pena), dan kepala bor, biasanya didorong oleh motor induksi. Kepala memiliki
seperangkat menangani (biasanya 3) yang memancar dari sebuah hub pusat itu, ketika
dinyalakan, memindahkan spindle dan chuck vertikal, sejajar dengan sumbu kolom.
3.2.3 Multimeter
Mltimeter digunakan dalam pengukuran dasar besaran-besaran listrik
yang meliputi pengukuran 3 besaran dasar yaitu hambatan yang dinyatakan dengan
satuan Ohm, tegangan yang dinyatakan dengan satuan Volt, dan kuat arus listrik yang
dinyatakan dengan Ampere .Dalam pengukuran kombinasi ketiga satuan tersebut,
dibutuhkan alat pengukur yang disebut dengan multimeter. Multimeter sering juga
disebut AVO (ampere, volt, dan ohm) meter. Selain untuk mengukur besaran listrik,
alat ini juga berfungsi untuk mancari dan menemukan gangguan yang terjadi pada
semua jenis pesawat atau alat-alat elektronik. Multimeter dibagi menjadi dua yaitu :
1. Multimeter Analog
2. Multimeter digital
3.2.4 Megger
Megger, material isolasi atau sering di sebut isolator adalah bahan yang
mempunyai kemampuan untuk menahan aliran arus listrik sehingga suatu benda yang
bila digunakan untuk mengalirkan arus listrik tidak menyimpang melalui bagian-
bagian yang tidak semestinya, kondisi fisik dan kekuatan listrik dari isolasi listrik di
tentukan oleh karakteristik dari bahan dan cara pengolahannya.
3.2.5 Osciloskop
3.2.6 Vibrometer
3.2.7 Raytek
Tes ini pula yang menentukan layak atau tidaknya tahanan yang dimiliki oleh
pembungkus Koil untuk nanti di rakit dan di lanjutkan ke pengetesan berikutnya, dan cara
untuk mengetahui bagaimana kebocoran yang terjadi terhadap Koil dapat di lihat dari alat
(mesin) Impuls yang di pakai untuk melakukan pengetesan ini. Koil dinyatakan baik apabila
gambar yang ada pada osciloskop yang terpasang di mesih Impuls itu sama dan berfrekuensi
sama pula, tes yang di lakukan ini memerlukan tegangan yang tinggi yaitu 6KV (KiloVolt).
Tes tegangan tinggi DC, tes ini juga di lakukan untuk mengetahui seberapa
besar isolasi tahanan yang dimiliki oleh Koil yang telah di buat. Cara pengetesan ini di
lakukan dengan cara melakukan pengetesan terhadap Koil, dari mesin tegangan tinggi DC ada
dua penjepit untuk kemudian di jepitkan ke Koil yang akan di tes, lalu di beri tegangan
sebesar 9KV selama kurang lebih 1 menit lamanya untuk mengetahui kuat atau tidaknya
isolasi tahanan yang di miliki oleh Koil itu, dapat di lihat dari besar kecilnya arus yang keluar.
Jika arus yang keluar lebih dari 0.25 ampere meter maka dapat di simpulkan bahwa Koil
tersebut rusak.
BAB IV
Test insulasi terhadap Koil yang akan dipakai untuk rakitan sebuah Motor
Traksi yang bergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan ataupun pada
lapisan dan isolasi sebuah tahanan. Insulasi yang memadai diperlukan untuk menghindari
terjadinya direct contact seperti short sirkuit atau ground fault. Buruknya insulasi jaringan
ataupun isolasi sebuah tahanan dapat mengakibatkan terjadinya arus bocor yang
dimungkinkan juga menimbulkan percikan api. Tes insulasi megger ini dilakukan terhadap
tahanan isolasi yang dimilki oleh Koil.
Insulasi test ini merupakan suatu pengujian yang dilakukan agar dapat
mengetahui kelayakan sebuah Koil. Test ini harus dilakukan secara hati-hati dan teliti karena
pengetesan ini menggunkan tegangan yang tinggi, untuk bias mengetahui tahanan isolasi yang
dimiliki oleh Koil.
4.4.1 Alat
Alat yang digunakan untuk melakukan test insulasi megger ini adalah sebagai
berikut:
1. Obeng
2. Tang
Alat ini digunkan untuk mencengkram dan mengunci bagian kaki Koil yang
akan di beri tegangan pada test insulasi. Tang yang digunakan adalah jenis tang
kombinasi yang bias menahan tegangan tinggi volt DC.
3. Raytek
4. Megger
Megger merupakan alat utama yang diperlukan untuk melakukan test insulasi
tehadap Koil. Alat ini berfungsi sebagai penyalur arus tegangan tinggi DC terhadap
lapisan isolasi Koil, juga berfungsi sebagai pendeteksi seberapa besar tahanan dan
isolasi yang dimiliki oleh Koil itu sendiri, juga untuk bias mengetahui tingkat
kebocoran yang dimiliki oleh Koil yang akan di test insulasi.
4.4.2 Bahan
1. Koil
2. Lempeng Besi
Lempeng besi ini diperlukan pada saat pengetesan insulasi megger ini, karena
untuk menghindari percikan api dan aliran langsung terhadap Koil itu sendiri
dikarenakan besarnya tegangan arus DC yang akan diberikan terhadap Koli. Plat besi
ini dijepitkan di masing-masing kaki Koil yang akan di beri tegangan langsung oleh
megger.
3. Kabel 3 Phasa
Kabel 3 Phasa ini diperlukan untuk melakukan test insulasi ini, yang berfungsi
sebagai ground dari Koil ke tanah, supaya tegangan yang dialiri terhadap Koil bisa
stabil dan tidak terjadi kesalahan ataupun kebocoran karena test insulasi itu sendiri.
Untuk melakukan test insulasi ini ada beberapa perincian yang di ketahui oleh
saya sebagai penulis, caranya yaitu sebagai berikut:
1. Tahap 1
a). Siapkan Koil pada papan penopang yang telah di sediakan dengan rapih.
b). Pasangkan lempeng besi yang telah ada pada kedua kaki koil.
c). Jepitkan lempeng besi itu secara berpasangan pada kaki Koil secara rapat,
terutama di bagian isolasi Koil.
d). Kunci kedua lempeng itu dengan obeng yang telah tersedia.
2. Tahap 2
b). Jepit kedua kaki Koil dengan tang supaya lempeng besi dan isolasi Koil
merapat.
c). Lalu pasangkan penjepit megger ke tang yang telah di pasang di masing-
masing kaki Koil, dengan catatan pemasangan megger ke kaki Koil ini
harus secara teliti supaya tidak terjadi kebocoran karena tegangan yang akan
di beri megger terhadap Koil.
b). Atur waktu atau lama tegangan terhadap Koil dengan lama satu menit (1
menit) lamanya. Jangan melebihi tegangan dan batas waktu itu, jika melebihi
kemungkinan besar Koil akan mengalami kebocoran dan tahanan isolasi yang
rusak.
c). Lalu mulai pengetesan insulasi megger ini, selama waktu dan tegangan
yang telah di tentukan.
4. Tahap 4
Tahap ini adalah tahap terakhir dari test insulasi megger ini. Dengan selesainya
test insulasi megger ini, kelayakan ataupun bagus tidaknya suatu Koil dapat
terlihat. Yaitu dengan cara melihat seberapa besar frekuensi yang di dapat oleh
megger apakah di atas Mega heartz, bahkan lebih dari Giga heartz. Dari situlah
kelayakan Koil untuk pengetesan selanjutnya di tentukan.
BAB V
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN