Anda di halaman 1dari 3

Kumpulan Khotbah Ayub Melkior

18 Mei 2012
KALAHKAN GODAAN DI TENGAH BADAI

KALAHKAN GODAAN DI TENGAH BADAI


(Seri III dari Kis 27)

Ujian iman, sesungguhnya bukanlah seperti APA masalah itu, tetapi BAGAIMANA kita
menangani masalah itu.

Keadaan selalu tidak terlalu kuat, untuk menghancurkan seseorang, reaksi yang kita berikan
terhadap suatu masalah itulah yang menciptakan kemenangan, atau kegagalan.
Allah ingin kita menang! Sebab itu, Kapanpun Dia mengijinkan kita memasuki suatu awan
kelabu, Dia selalu bersama-sama dengan kita. Meskipun demikian, kenyataannya tidak sedikit
orang “Gagal” dalam suatu masalah. Alasan utama dari hal ini adalah, mereka TERGODA, di
tengah masalah.
Dalam Kis 27:14-20, Alkitab menceritakan suatu ekspedisi pelayaran Paulus, yang dilanda
“Angin Timur Laut” Kapal itu dilandanya, dan tidak tahan menghadapi angin haluan. (Ay 14-
15). Anda dapat melihat, inilah situasi dimana keadaan menjadi LAWAN Anda dan bukannya
mendukung Anda. Anda ingin mencapai sasaran Anda, tetapi keadaan tampaknya
menghancurkan harapan-harapan Anda, Anda ingin berjalan maju, tetapi keadaan membuat
rintangan-rintangan bagi Anda, Anda ingin sesuatu yang baik, dalam diri Anda, tetapi keadaan
memberi Anda kekacauan-kekacauan. Apa yang harus Anda perbuat?
Perhatikan kebenaran ini: Dalam keadaan seperti ini, Allah tidak akan meminta Anda untuk
MENGUBAH situasi ini, Dia akan meminta Anda untuk MERESPONI dengan sikap yang benar,
yaitu menolak setiap godaan yang muncul dalam benak Anda.
Dalam kisah ini, Alkitab menunjukan 3 godaan besar, yang muncul saat keadaan berubah
menjadi lawan Anda.

Pertama; Ayat 15 “ Kapal itu dilandanya, dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena
itu kami menyerah saja, dan membiarkan kapal kami terobang-ambing”
Godaan pertama yang akan muncul, saat keadaan menjadi lawan Anda, adalah
MEMBIARKAN DIRI ANDA BEGITU SAJA. Mula-mula para pelaut begitu bersemangat
untuk berlayar. Mereka ingin segera tiba di tujuan. Dengan segala perlengkapan kapal, para
pelaut berlayar dengan sukacita. Tetapi tidak berapa lama kemudian, turunlah dari arah pulau itu
angin badai, yang disebut “Angin Timur Laut”. Lalu kapal itu dilandanya, dan tidak tahan
menghadapi angin haluan. Dan para pelaut mulai melupakan tujuan perjalanan mereka, dan
membiarkan kapal itu terombang-ambing begitu saja di tengah laut.
Persis, seperti pada saat kita merasakan suatu masalah tampaknya sulit di atasi, kita mulai
tergoda untuk melupakan tujuan kita, sasaran-saran kita, dan nilai-nilai kita, dan kita
membiarkan diri kita begitu saja. Rasanya ingin berkata “Apa gunanya? Sudahlah, mengapa aku
harus bersusah payah untuk ini?
Ketahuilah; Allah mungkin akan mengijinkan Anda mengalami beberapa kesulitan, tetapi Dia
tidak pernah bermaksud agar Anda menghapus saja, impian-impian Anda, sasaran-sasaran Anda,
dan nilai-nilai Anda. Dia ingin Anda terus menggenggamnya , bertekun di dalamnya, sampai
waktu, Dia menolong Anda.

Kedua; Ayat 18 “Karena kami sangat heboh diombang-ambingkan angin badai, maka pada
keesokan harinya, mereka mulai membuang muatan kapal ke laut”

Godaan kedua pada saat keadaan menjadi lawan kita, ialah membuang hal-hal penting dalam
hidup kita. Para pelaut sangat heboh, diombang-ambingkan gelombang, sehingga mereka merasa
harus membuat “keringanan”. Lalu mereka mulai membuang muatan kapal, lalu alat-alat kapal,
kemudian gandum, dan akhirnya diri mereka sendiri. Mereka melompat dari kapal, dan berenang
dengan semua kekuatan menuju pantai. Mereka lupa bahwa bila alat kapal dan gandum-gandum
dibuang, dengan apa mereka dapat berlabuh? Dan apa yang akan mereka makan? Mereka benar-
benar tidak memusingkan lagi hal-hal penting.
Sama seperti saat kita berada di bawah tekanan, kita mulai membuang hal-hal yang penting
dari kehidupan kita. Mula-mula mungkin semangat kita mulai memudar, lalu harapan kita mulai
mengecil, iman kita mulai lemah, dan ahirnya melepaskan diri kita dari Tuhan, dan memilih
berjuang dengan kekuatan sendiri. Kita mulai tidak aktif dengan hal-hal rohani, kita mulai
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang baik, bahkan kita mulai menjauh dari Tuhan. Kita
lupa bahwa dulu Dia pernah menolong kita, kita lupa bahwa Dia telah begitu baik terhadap kita
selama ini. Namun sesungguhnya, dengan membuang hal-hal penting dalam hidup kita, justrus
akan semakin mempersulit keadaan kita. Pegang teguh hal-hal penting dalam hidup Anda dengan
Allah, karena dengan-Nya, dalam satu menit sajapun, Ia dapat meluputkan Anda.

Ketiga; Ayat 20 “Setelah beberapa hari lamanya, baik matahari maupun bintang tidak
kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus menerus mengancam kami, akhirnya putuslah
segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami”

Godaan ketiga, pada saat keadaan menjadi lawan kita ialah, putus asa. Perhatikan kata:
“Setelah beberapa hari lamanya, baik matahari maupun bintang, tidak kelihatan” Anda dapat
melihat, inilah saat terberat dalam suatu masalah, dimana kita paling menginginkan keringanan,
kita sudah menunggu seminggu, sebulan, bahkan setahun, namun tidak ada tanda-tanda
pertolongan. Pada titik inilah, biasanya kita paling tergoda untuk putus asa. Kita mengunci segala
harapan kita, dan sepertinya kita ingin berkata: “tidak ada lagi pertolongan”.
Perhatikan kebenaran ini: Tidak melihat tanda-tanda jalan keluar, bukan berarti tidak ada
pertolongan. Allah selalu punya cara, bahkan saat tiada jalan. Dalam Ayat 22-25, Paulus berkata:
“Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap
bertabah hati, sebab tidak seorangpun yang akan binasa, kecuali kapal ini. Karena tadi malam
seorang Malaikat dari Allah, yaitu Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri disisiku,
dan berkata jangan takut!Engkau harus menghadap Kaisar, tetapi oleh karunia Allah, maka
semua orang yang bersama dengan engkau di kapal ini, akan selamat karena engkau” Dan kisah
ini berahir dengan “Mereka semua selamat, naik ke darat” (Ay 44).
Pada titik terberat dalam situasi sulit, ingatlah bahwa Allah tetap mendukung Anda. Dia tidak
akan membiarkan apapun untuk benar-benar membunuh Anda. Dia membela Anda!

Sebab itu tabahkan hatimu! Karena walau matahari tak lagi bersinar, bintang-bintang tak lagi
gemerlap, dan kegelapan menutupi langit dan bumi, Allah akan tetap dapat menolong Anda!

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami, ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak


melebihi kekuatanmu. Sebab Allah setia, dan Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepada kamu jalan
keluar, sehingga kamu dapat menangungnya” (I Kor 10:13)

***
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai