Tampilkan Strong
Konteks
24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu,
sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
Paralel Ref. Silang (TSK) Ref. Silang (FULL) ITL
Catatan Kata/Frasa
Wycliffe
Kisah Lukas tentang kebangkitan berbeda isinya dengan narasi Injil yang lain, walaupun fakta-
fakta intinya sama. Setiap penulis Injil menyebutkan kunjungan para wanita ke makam, tetapi
penampakan Tuhan kepada para murid dan di dalam perjalanan menuju Emaus hanya dilaporkan
oleh Lukas. Dia menyajikan tiga episode Kebangkitan; pemberitaan kepada para wanita,
perjalanan ke Emaus, dan penampakan di ruang atas. Dia mengakhiri Injilnya dengan kenaikan
Yesus dari Betania.
25. Segala sesuatu yang dikatakan para nabi. Suatu kesaksian yang jelas bahwa kedatangan
Kristus sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama.
buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Luk 24:13-35 - Yesus Menampakkan Diri di Jalan ke Emaus
Yesus Menampakkan Diri di Jalan ke Emaus (24:13-35)
Penampakan Kristus kepada kedua murid yang sedang pergi menuju Emaus ini telah
disinggung sebelumnya dalam Markus 16:12, tetapi di sini, hal itu diceritakan dengan
lebih jelas. Hal itu terjadi di hari yang sama sewaktu Kristus bangkit, hari pertama dunia
baru yang bangkit bersama Dia. Salah satu dari kedua murid itu bernama Kleopas atau
Alfeus, yang disebut para penulis kuno sebagai saudara lelaki Yusuf, ayah Yesus,
sedangkan seorang yang lainnya tidak diketahui dengan pasti. Beberapa orang
beranggapan dia itu Petrus, sebab kelihatannya Kristus memang menampakkan diri
secara khusus kepada Petrus pada hari itu, dan kejadian tersebut menjadi buah bibir di
antara kesebelas murid itu (ay. 34), dan disebut-sebut oleh Paulus dalam 1 Korintus 15:5.
Namun sebetulnya, tidak mungkin Petrus adalah salah satu dari kedua orang itu, sebab
justru Petrus adalah salah seorang dari kesebelas murid lain yang mereka temui
kemudian. Lagi pula, kita sudah tahu betul sifat Petrus. Seandainya dia adalah salah satu
dari kedua murid itu, pastilah dia yang akan tampil bicara, bukannya Kleopas. Jadi, orang
itu adalah salah satu dari mereka yang terkait dengan kesebelas murid sebagaimana
tertulis dalam ayat 9.
Nah, dalam bagian kisah di atas, kita dapat memperhatikan beberapa hal:
Perhatikanlah:
(1) Mereka sedang bersedih, dan hal itu tampak jelas bagi si orang asing
itu.
[1] Mereka telah kehilangan Guru yang sangat mereka kasihi, dan
dalam pikiran mereka sendiri, mereka merasa kecewa karena sudah
berharap banyak dari-Nya. Mereka telah putus harapan dan tidak
tahu harus berbuat apa untuk mendapatkannya kembali.
Perhatikan, murid-murid Kristus memiliki alasan untuk merasa
sedih saat Dia undur diri dari hadapan mereka; mereka harus
berpuasa saat sang mempelai diambil dari mereka.
[2] Meskipun Dia telah bangkit dari antara orang mati, tetapi entah
karena mereka belum mengetahuinya atau bahkan tidak
memercayainya, mereka masih terus bersedih. Perhatikan, para
murid Kristus sering kali merasa sedih dan bermuram durja saat
mereka seharusnya bersukacita, dan karena iman mereka yang
lemah, mereka pun tidak dapat menikmati penghiburan yang
ditawarkan kepada mereka.
[3] Dengan sedih, mereka bercakap-cakap satu sama lain
mengenai Kristus. Perhatikan,
pertama, sudah sepantasnya orang-orang Kristen
berbincang-bincang tentang Kristus. Bila hati kita dipenuhi
oleh-Nya, sebagaimana yang sudah seharusnya, oleh apa
yang telah Dia lakukan dan derita bagi kita, maka dari
dalam hati akan meluap keluar melalui mulut bukan
saja tentang Allah dan pemeliharaan-Nya, tetapi juga
mengenai Kristus dan anugerah serta kasih-Nya.
Kedua, teman yang baik dan percakapan yang membangun
merupakan obat yang ampuh untuk mengusir kesedihan
yang mendalam. Saat para murid Kristus sedang berduka,
mereka tidak saling memisahkan diri, tetapi terus berdua-
dua sebagaimana mereka dulu pernah diutus, sebab berdua
lebih baik daripada sendirian, terutama pada masa-masa
sulit. Menyalurkan kesedihan dapat meringankan beban
mereka yang sedang berduka, dan dengan
membicarakannya, kita mungkin dapat membuat keadaan
menjadi lebih baik bagi diri kita sendiri dan bagi kawan-
kawan kita. Orang yang sama-sama sedang berduka dapat
saling menghibur, dan penghiburan yang paling manjur
terkadang muncul dari keadaan yang demikian.
(2) Kristus datang menghampiri mereka dan bertanya tentang apa yang
sedang mereka perbincangkan dan apa yang membuat mereka kelihatan
muram: Apakah yang kamu percakapkan? Meski kini Kristus telah
masuk dalam kemuliaan-Nya, namun Dia masih saja peduli terhadap para
murid-Nya, dan ingin menghibur mereka. Dengan penuh keprihatinan Dia
berbicara kepada kedua orang itu. Mengapakah hari ini mukamu
semuram itu? (Kej. 40:7). Perhatikan, Tuhan kita Yesus memperhatikan
kesedihan dan dukacita para murid-Nya, dan ikut bersusah hati saat
mereka sedang ditimpa kesusahan.
[1] Bersikap ramah dan bergaul. Di sini Kristus terlibat dalam
percakapan dengan dua orang yang sedang bersusah hati,
meskipun Ia seorang asing dan mereka tidak mengenal-Nya, dan
mereka sendiri pun mau menerima Dia. Orang Kristen tidak
seharusnya bersikap murung dan malu-malu, tetapi harus selalu
riang untuk bergaul dengan orang lain.
[2] Penuh belas kasihan. Saat kita melihat kawan kita larut dalam
kesedihan dan dukacita, kita harus bertindak seperti Kristus,
merasakan kedukaan mereka dan memberi mereka nasihat dan
penghiburan terbaik yang bisa kita berikan. Menangislah dengan
orang yang menangis.
o . Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kedua orang itu balik bertanya kepada-
Nya mengenai ketidaktahuan-Nya. "Adakah Engkau satu-satunya orang
asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari
belakangan ini?"
o Perhatikan:
o Perhatikanlah:
o Lihatlah di sini:
o Perhatikanlah:
SH: Luk 24:13-27 - Jangan hanya jadi pengamat dan reporter. Di Indonesia (Senin, 24
April 2000) Jangan hanya jadi pengamat dan reporter. Di Indonesia sekarang ini
banyak muncul pengamat-pengamat baik politik, ekonomi, dan reporter
mediam...
buka semua
Pendahuluan / Garis Besar
Full Life: Lukas (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas Tema : Yesus,
Juruselamat yang Ilahi dan Manusiawi Tanggal Penulisan: Tahun 60-63 M
Latar Belakang Injil Lukas...
Full Life: Lukas (Garis Besar) Garis Besar I. Pendahuluan Injil Lukas (Luk 1:1-
4) II. Kedatangan Juruselamat (Luk 1:5-2:52) A. Pem...
Matthew Henry: Lukas (Pendahuluan Kitab) Kita sekarang sedang memasuki
karya seorang pemberita Injil lain bernama Lukas, yang menurut beberapa
orang merupakan singkatan nama Lucilius. Menurut...
Jerusalem: Lukas (Pendahuluan Kitab) Injil karangan Lukas Ciri khas yang ada
pada injil ketiga berasal dari kepribadian pengarangnya yang sangat menarik.
Kepribadian Lukas itu di mana-man...
Wycliffe: Lukas (Garis Besar) GARIS BESAR LUKAS I. Pendahuluan 1:1-4 II.
Pemberitaan Tentang Juruselamat 1:5-2:52 A. Pemberitaan kepada Zakharia
1:5-25 ...
Ajaran: Lukas (Pendahuluan Kitab) Tujuan Supaya dengan mengenal isi Injil
Lukas, orang-orang Kristen mengerti sejarah kehidupan Tuhan Yesus sebagai
manusia, mulai dari silsilah kelah
Intisari: Lukas (Pendahuluan Kitab) Yang paling manusiawi dari semua Injil
SIAPA PENULIS INJIL LUKAS?Injil ini ditulis oleh seorang dokter yang
bernama Lukas, seorang teman dan rekan se
Garis Besar Intisari: Lukas (Pendahuluan Kitab) [1] PENDAHULUAN Luk 1:1-
4 [2] MASA MUDA SANG JURUSELAMAT Luk 1:5-4:13 Luk 1:5-
25Pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis Luk 1:26-
Tampilkan Alkitab
Pencarian Universal:
Hanya dalam TB
Pencarian Tepat
Pencarian Khusus
Tafsiran/Catatan
Studi Kamus
Studi Kata
Leksikon
Sistem Studi Peta
Ilustrasi Khotbah
Ekspositori
Gambar
Resource
Bacaan Alkitab Harian
SABDA web
CD SABDA
Alkitab Mobile
The Bible Project
Tetelestai
TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab
Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA
Alkitab SABDA
Antarmuka : Indonesia | Inggris Versi :
Preferensi
Pencarian Khusus Home | YLSA | Download | Fitur | Font | Tutorial | FAQ |
Interaktif | Tentang Kami