Anda di halaman 1dari 51

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Insan Mulia Kramat


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI/ Genap
Materi Pokok : Tembang Gambuh
Alokasi waktu : 3 JP (3 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Menelaah teks Serat Wedhatama pupuh Gambuh.


Indikator:
3.1.1 Mengidentifikasi struktur dan kaidah tembang Gambuh lisan maupun tulisan.
3.1.2 Menganalisis pitutur luhur tembang Gambuh lisan maupun tulisan.
3.1.3 Mengevaluasi relevansi dengan masa kini pitutur luhur tembang Gambuh lisan maupun
tulisan.
4.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama pupuh Gambuh dan menulis, serta menyajikan syair tembang
Gambuh dengan bahasa sendiri.
Indikator:
4.1.1 Menginterpretasi pitutur luhur tembang Gambuh lisan maupun tulisan.
4.1.2 Memproduksi syair tembang Gambuh lisan maupun tulisan.
4.1.3 Menyunting syair tembang Gambuh karya teman.
4.1.4 Menyajikan tembang Gambuh lisan maupun tulisan.

C. Materi Pembelajaran
1. Teks Serat Wedhatama Pupuh Gambuh
2. Struktur dan kaidah Tembang Macapat Gambuh
3. Unsur pembangun Tembang Macapat Gambuh
4. Karakteristik Tembang Macapat Gambuh
5. Langkah-langkah menulis Tembang Macapat Gambuh
6. Langkah-langkah membaca indah Tembang Macapat Gambuh

Materi Pengayaan
Menelaah bait-bait Tembang Gambuh pada yang lain
Menafsirkan amanat dalam Tembang Gambuh

Materi Remidial
Menelaah bait-bait Tembang Gambuh pada yang lain
Menafsirkan amanat dalam Tembang Gambuh

D. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)


1. Pendekatan : saintifik
2. Metode : diskusi, praktik, penugasan
E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan 10 menit
kondisi dan pembelajaran sebelumnya
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
Isi Mengamati 60 menit
(kegiatan Inti) Membaca contoh teks Serat Wedhatama pupuh Gambuh
Mencermati uraian yang berkaitan dengan guru gatra, guru lagu, dan
guru wilangan Serat Wedhatama pupuh Gambuh

Menanya
 Mempertanyakan unsur-unsur pembangun Serat Wedhatama pupuh
Gambuh
 Membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks Serat
Wedhatama pupuh Gambuh
Penutup  Bersama siswa menyimpulkan karakteristik tembang Gambuh yang 20 menit
meliputi watak, guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan.
 Bersama siswa menyimpulkan isi teks Serat Wedhatama pupuh
Gambuh.

Pertemuan Ke 2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan 10 menit
karasteristik tembang Gambuh
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya (karakteristik tembang Gambuh) dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan (Karakteristik tembang Gambuh)
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
 Apersepsi dan motivasi
 Contoh teks tembang Gambuh baru digunakan sebagai stimulan
dengan pertanyaan untuk memasuki kegiatan Inti
kegiatan Inti Mengumpulkan Informasi 60 menit
Menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam Serat Wedhatama
pupuh Gambuh
Menulis tembang Gambuh

Penutup  Tanya jawab mengenai unsur karakteristik tembang Gambuh meliputi 20 menit
guru gatra, guru wilangan dan guru lagu.
 Bersama siswa menyimpulkan karakteristik tembang Gambuh.

Pertemuan ke 3
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan mengondisikan kelas 10 menit
Kegiatan awal  Tanya jawab tentang karakteristik tembang Gambuh.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya (karakteristik tembang Gambuh) dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Apersepsi dan motivasi

Kegiatan Inti Mengasosiasi 60 menit


 Menyunting kesalahan syair tembang Gambuh tulisan teman
 Menganalisis unsur-unsur pembangun
 Mendiskusikan relevansi nilai-nilai yang terdapat pada Serat
Wedhatama pupuh Gambuh dengan kondisi masyarakat saat ini

Penutup  Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru tentang kesimpulan 20 menit
struktur tembang Gambuh.
 Memberi tugas kepada siswa untuk mendengarkan tembang Gambuh
dan berlatih nembang.

Pertemuan ke 4
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan dilanjutkan dengan pengondisian kelas 20 menit
Kegiatan Awal  Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya.Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Tanya jawab tentang kondisi anak muda berdasarkan nilai- nilai yang
terkandung dalam teks Serat Wedhatama Pupuh Gambuh.
Kegiatan Inti Mengkomunikasikan 50 menit
 Menyajikan secara lisan atau tulisan tembang Gambuh yang dibuat
 Memberi tanggapan isi Serat Wedhatama pupuh Gambuh
Penutup  Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru tentang kesimpulan 20 menit
perbedaan cara nembang yang benar dan kurang benar.
 Menyajikan salah satu tembang Gambuh gubahan siswa sebagai wujud
interpretasi dan apresiasi.
 Menyimpulkan hasil nembang tembang Gambuh.
 Memberi tugas untuk mencari novel jawa secara berkelompok sebagai
bahan pembelajaran selanjutnya.

F. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi Pengetahuan:
 Tes Tertulis
 Tes Lisan
b. Kompetensi Keterampilan:
 Tes Proyek
 Tes Praktik

2. Bentuk instrumen dan instrumen


3. Pedoman penskoran

Lampiran 1
a. Penilaian Pengetahuan

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Memahami watak tembang Tes lisan/ Uraian
Gambuh lisan maupun tulisan. tertulis Sebutna kepiye watake tembang
Gambuh!
Mengidentifikasi struktur dan Tes lisan/ Uraian
kaidah tembang Gambuh lisan tertulis Kepiye guru gatra, guru wilangan, lan
maupun tulisan. guru lagune tembang Gambuh?

Menganalisis pitutur luhur Uraian


tembang Gambuh lisan Tes lisan/ Pitutur luhur apa kang bisa
maupun tulisan. tertulis kotemokake ing tembang Gambuh
kang kowaca?
Mengevaluasi relevansi
dengan masa kini pitutur Tes lisan/ Uraian Pitutur luhur kang kotemokake ing
luhur tembang Gambuh lisan tulis tembang Gambuh kang kowaca apa
maupun tulisan. isih jumbuh yen dicakake/ diterapake
ing jaman saiki?
Menginterpretasi pitutur luhur Tes lisan/ Uraian Apa sliramu/siswa setuju karo pitutur
tembang Gambuhlisan maupun tertulis luhur kang kotemokake ing tembang
tulisan. Gambuh kang kowaca?

Kunci Jawaban (kalau memungkinkan, jawaban siswa diusahakan menggunakan bahasa Jawa ragam
krama):
1. Watake tembang Gambuh iku sumanak, sumadulur.
2. Tembang Gambuh kadadean saka 5 gatra.
Guru wilangan lan guru lagune: 7u, 10u, 12i, 8u, 8o
3. Tembang iki menehi pitutur, anggenah-nggenahake utawa tansah menehi pangerten. Pancen lumrahe
piyayi sepuh tansah isa njumbuhake panguripane lan seneng aweh pitutur marang anak putu, patrap
lan pangucap isa nyawiji, panguripane ayem tentrem lan ora bot sisih. Makna sawijine sawise omah-
omah kudu padha ngertine, asah asih asuh marang sawenehe kabutuhan, tanggung jawab lan perkara
ing sajroning kluwarga kang saya abot lan maneka warna. Pitutur luhur ing tembang Gambuh isih
cocog/jumbuh karo kahanan jaman saiki.
4. Pitutur luhur ingkang wonten Tembang Gambuh tasih jumbuh menawi dipuncakaken ing jaman
samenika.
5. (Siswa setuju marang pitutur luhur ing tembang Gambuh, redaksi bahasa siswa).

Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan


1. Soal nomor 1
Aspek Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik 20
Siswa menjawab benar dan baik 15
Siswa menjawab benar dan sedang 10
Siswa menjawab kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

2. Soal nomor 2
Aspek Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik 20
Siswa menjawab benar dan baik 15
Siswa menjawab benar dan sedang 10
Siswa menjawab kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

3. Soal nomor 3
Aspek Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik 20
Siswa menjawab benar dan baik 15
Siswa menjawab benar dan sedang 10
Siswa menjawab kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

4. Soal nomor 4
Aspek Nilai
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik 20
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik 15
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang 10
Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

5. Soal nomor 5
Aspek Nilai
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik 20
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik 15
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang 10
Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

NILAI = JUMLAH SKOR

b. Penilaian Keterampilan

Penilaian Proyek
Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
Kompetensi
Memroduksi syair tembang Tes Unjuk Kerja Uji petik produk Gawea cakepan (syair) tembang
Gambuh lisan maupun Gambuh adhedhasar guru gatra,
tulisan. guru wilangan lan guru lagu!
Kunci jawaban:
Sisa mampu membuat cekepan tembang gambuh sesuai dengan paugerannya (7u, 10u, 12i, 8u, 7o
(Kawicaksanan guru)

Pedoman penskoran:
1. Paugeran ( Guru Gatra, Guru Wilangan, Guru Lagu)
Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai 3 aturan tembang /lengkap) 30
Jawaban Mendekati Benar ( Jika sesuai 2 aturan tembang / kurang lengkap) 20

Jawaban Kurang Benar ( Jika sesuai hanya 1 aturan tembang) 15


Jawaban salah (Tidak sesuai aturan tembang) 10
NILAI MAKSIMAL 30

2. Diksi atau Pilihan Kata


Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Jawa) 30
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan 20
Bahasa Jawa)
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Jawa) 10
NILAI MAKSIMAL 30

3. Isi
Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai dengan Tema) 40
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Tema) 20
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Tema) 10
NILAI MAKSIMAL 40

NILAI = JUMLAH SKOR


Contoh Format Penilaian

Sing Di Biji
Paugeran
Diksi/ Gunggunge/
Nama Guru Guru
Guru pilihan Makna/ Jumlah
Gatra ( wilangan (
Lagu (10) tembung Teges (30)
10) 20)
( 30)

Penyuntingan

Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
Kompetensi
Menyunting syair Tes Tertulis Uraian Ijolna cakepan tembang Gambuh
tembang Gambuh garapanmu marang kanca samejamu,
karya teman banjur telitinen lan biji garapane
kancamu! Sawise kok teliti banjur
balekna kanthi menehi
pamrayoga/saran saprelune!

Kunci Jawaban :
Penilaian sikap dan tanggung jawab dalam menyunting pekerjaan teman

Pedoman Penskoran

1. Paugeran ( Guru Gatra, Guru Wilangan, Guru Lagu)


Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai 3 aturan tembang /lengkap) 30
Jawaban Mendekati Benar ( Jika sesuai 2 aturan tembang / kurang lengkap) 20
Jawaban Kurang Benar ( Jika sesuai hanya 1 aturan tembang) 15
Jawaban salah (Tidak sesuai aturan tembang) 10
NILAI MAKSIMAL 30

2. Diksi atau Pilihan Kata


Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Jawa) 30
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan 20
Bahasa Jawa)
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Jawa) 10
NILAI MAKSIMAL 30

3. Isi
Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai dengan Tema) 40
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Tema) 20
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Tema) 10
NILAI MAKSIMAL 40

NILAI = JUMLAH SKOR

Ancer-ancer pambiji/ contoh format penilaian


Sing Di Biji
Gunggunge/
Nama Paugeran
Jumlah
Guru Guru Guru Diksi/ Makna/
Gatra ( wilangan ( Lagu (10) pilihan Teges (30)
10) 20) tembung
( 30)

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media :
 Internet
 Lab Bahasa
2. Alat/bahan
 LCD, Tape recorder, laptop
 Teks tembang Gambuh
 Buku, koran, majalah, dan kliping tentang tembang Gambuh, dll.
3. Sumber Belajar
a. Setiawan, Heri. 2014. Mumpuni Basa Jawi 2. Jakarta: Tiga Serangkai.
b. Widaryatmo, Gandung dkk. 2013. Prigel Basa Jawa Jilid 1. Jakarta: Erlangga
c. Sasangka, Sry Satriya TW. 2011. Paramasastra Gagrag Anyar Basa Jawa. Jakarta: Paramalingua
d. Darminto, dkk. 2010. Kamus Besar Bausastra Jawa. Jakarta: Kharisma
e. Sutardjo, Imam. 2011. Tembang Jawa (Macapat). Solo: Bukutujju

Mengetahui, Kramat, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Khaerudi, S. Pd.I. Hari Gunawan, S.Pd.


NIPY. 24 831224 04 14 NIPY.
LAMPIRAN

1. Pangertene tembang Gambuh


Gambuh iku tambuh, embuh, kambuh, jumbuh lan tembung kang awanda mbuh. Tegese Lanteh. Anggitane
Natapraja. Kacarita mula bukane tembang iki lelagon gandarwa (raseksa) ing jaman Mataram. Digunakake
kanggo menehi ngelmu kang kukuh bakuh (tegas/galak).

2. Pathokan tembang Gambuh


GAMBUH

Guru wilangan Guru lagu Guru gatra

7 u
10 u
12 i 5
8 u
8 o

3. Watak tembang Gambuh


Watake tembang Gambuh iku supeketing kakluwargan/akrab, sumadulur. Ngandharake tantangan kang
kereng. Cocok kanggo ngandharake bab-bab asipat paseduluran, pitutur, piwulang, kekarepan.

4. Makna tembang Gambuh


Miturut maknane, tembang Gambuh iku nggambarake watak pawongan kang ngancik dewasa utawa
pribadii kang sansaya dewasa, mula isa njumbuhake kabutuhan lair lan batin, kluwarga lan masarakat,
pribadi karo Gusti. Tembang iki menehi pitutur, anggenah-nggenahake utawa tansah menehi pangerten.
Pancen lumrahe piyayi sepuh tansah isa njumbuhake panguripane lan seneng aweh pitutur marang anak
putu, patrap lan pangucap isa nyawiji, panguripane ayem tentrem lan ora bot sisih. Makna sawijine sawise
omah-omah kudu padha ngertine, asah asih asuh marang sawenehe kabutuhan, tanggung jawab lan
perkara ing sajroning kluwarga kang saya abot lan maneka warna.

5. Tuladha tembang Gambuh


3 5 5 5 5 3 5__6
sa- mêng- ko ing- sun tu- tur
6 5 3 2 2 3 5 5 3 5__6
sêm- bah ca- tur su- pa- ya lu- mun- tur
3 2 6. 1__2 2 2 2 2 3 1 6. 5.
dhi- ngin ra- ga cip- ta ji- wa ra- sa ka- ki
1 2 2 2 3 1 2 3
ing ko- no la- mun kê- tê- mu
3 5 6 5 3 2__3 1 2
tan- dha nu- gra- ha- ning Ma- non
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Insan Mulia Kramat


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI/ Genap
Materi Pokok : Cerita Rakyat
Alokasi waktu : 4 JP (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menelaah teks Cerita Rakyat.


Indikator:
3.2.1 Mengidentifikasi unsur pembangun cerita rakyat lisan maupun tulisan.
3.2.2 Menganalisis pitutur luhur dalam cerita rakyat lisan maupun tulisan.
3.2.3 Mengevaluasi relevansi dengan masa kini pitutur luhur cerita rakyat lisan maupun tulisan.
4.2 Menanggapi isi cerita rakyat dan menulis ringkasan, serta menyajikan cerita dengan bahasa sendiri.
Indikator:
4.1.1 Menginterpretasi unsur pembangun dalam cerita rakyat lisan maupun tulisan.
4.1.2 Memroduksi sinopsis cerita rakyat melalui tulisan.
4.1.3 Menyunting sinopsis karya teman.
4.1.4 Menyajikan sinopsis lisan.

C. Materi Pembelajaran
a. Pangertene crita rakyat
b. Unsur crita rakyat
c. Tuladha crita rakyat

D. Metode Pembelajaran (Rincian dari kegiatan Pembelajaran)


 Pendekatan saintifik
 Inquiry/discovery learning, problem based learning, Project Based Learning
 diskusi
 Kerja kelompok dan Kaji Pustaka

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


a. Media :
 Powerpoint
b. Alat/bahan
 LCD, laptop
 Naskah cerita rakyat
 Majalah

c. Sumber Belajar
 Sasangka, Sry Satriya Wisnu. 2013. Paramasastra Gagrag Anyar Basa Jawa Edisi Revisi Cetakan Ke-
4. Jakarta: Yayasan Pasramalingua.
 Widaryatmo, Gandung. 2014. Prigel Basa Jawa. Jakarta: Erlangga.

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan 10 menit
kondisi dan pembelajaran sebelumnya
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Isi Mengamati 60 menit


(kegiatan Inti)  Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok
 Peserta didik membaca contoh teks Cerita Rakyat
Menanya
 Peserta didik diberi kesempatan mempertanyakan unsur- unsur
pembangun Cerita Rakyat.
 Peserta didik membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks
Cerita Rakyat

Penutup  Bersama siswa menyimpulkan unsur intrinsik cerita rakyat yang 20 menit
meliputi: tema, alur, tokoh, watak, setting, sudut pandang, dan amanat
 Bersama siswa menyimpulkan isi teks Cerita Rakyat

Pertemuan Ke 2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan 10 menit
karasteristik tembang Pocung
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya (unsur pembangun cerita rakyat)
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
 Tanya jawab tentang kondisi anak muda berdasarkan nilai- nilai yang
terkandung dalam teks Cerita Rakyat

kegiatan Inti Mengumpulkan Informasi 60 menit


 Menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam Cerita Rakyat
 Menyimpulkan relevansi nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat
dengan kondisi masa kini lisan maupun tulisan

Penutup  Tanya jawab mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalan cerita rakyat 20 menit
 Bersama siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan / rangkuman / kesimpulan

Pertemuan ke 3
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan mengondisikan kelas 10 menit
Kegiatan awal  Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Apersepsi dan motivasi
Kegiatan Inti Mengasosiasi 60 menit
 Peserta didik menulis sinopsis cerita rakyat yang telah dibaca
 Peserta didik menyunting sinopsis tulisan teman.

Penutup  Bersama siswa menyimpulkan bagaimana penulisan sinopsis sesuai 20 menit


dengan kaidah penulisan yang benar

Pertemuan ke 4
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan dilanjutkan dengan pengondisian kelas 20 menit
Kegiatan Awal  Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti Mengkomunikasikan 50 menit


 Menyajikan secara lisan sinopsis cerita rakyat yang ditulis.
 Peserta didik memberi tanggapan isi sinopsis cerita rakyat dengan
bahasa sendiri.
Penutup  Umpan balik antar siswa, antara siswa dengan guru tentang 20 menit
pembacaan sinopsis cerita rakyat.
 Memberi tugas untuk mencari video iklan berbahasa Jawa dari youtube
secara berkelompok sebagai bahan pembelajaran selanjutnya.

G. Penilaian
 Jenis/teknik penilaian
a. Tes tertulis
b. Tes Proyek
 Bentuk instrumen dan instrumen
 Pedoman penskoran

Lampiran 1

Penilaian Pengetahuan

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Memahami pengertian Tes lisan/ Uraian Sebutna titikane cerita rakyat!
cerita rakyat tertulis

Mengidentifikasi unsur Tes lisan/ Uraian Sebutna sapa wae paraga ing cerita
intrinsik cerkak. tertulis rakyat ? Lan kepiye watake?

Menganalisis pitutur luhur Uraian Pitutur luhur apa kang bisa kotemokake
cerita rakyat lisan maupun Tes lisan/ ing cerita rakyat kang kowaca?
tulisan. tertulis
Mengevaluasi relevansi Pitutur luhur kang kotemokake ing cerita
dengan masa kini pitutur Tes lisan/ Uraian rakyat kang kowaca apa isih jumbuh yen
luhur cerita rakyat lisan tulis dicakake/ diterapake ing jaman saiki?
maupun tulisan.

Menginterpretasi pitutur Tes lisan/ Uraian Apa sliramu/siswa setuju karo pitutur
luhur cerita rakyat lisan tertulis luhur kang kotemokake ing cerita kang
maupun tulisan. kowaca?

Kunci Jawaban (kalau memungkinkan, jawaban siswa diusahakan menggunakan bahasa Jawa ragam
krama):
1. Titikane cerita rakyat, kayata:
a. Anonym, ora dingerteni sapa sejatine sing nganggit
b. Minangka karya kolektif, dianggep duweke rakyat bareng-bareng
c. Nyritakake bab ala lan bener kanggo tuladha
d. Nggambarake kedadeyan-kedadeyan kang mokal anane (imajiner)
e. Statis,tetep,ora anaowah-owahan sing wigati saka jaman menyang jaman.
2. Paragane : Panji Asmara Bangun, Dewi Sekartaji, Pujangga Anom, warga masarakat
3. Pitutur luhur ing tembang crita rakyat : supaya prasetya marang janji, kendel ngadhepi pacobaning
urip
4. Pitutur luhur ing crita rakyat isih cocog/jumbuh karo kahanan jaman saiki.
5. (Siswa sarujuk marang pitutur luhur ing crita rakyat, redaksi bahasa siswa).

Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan


 Soal nomor 1
Aspek Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik 20
Siswa menjawab benar dan baik 15
Siswa menjawab benar dan sedang 10
Siswa menjawab kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

 Soal nomor 2
Aspek Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik 20
Siswa menjawab benar dan baik 15
Siswa menjawab benar dan sedang 10
Siswa menjawab kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

 Soal nomor 3
Aspek Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik 20
Siswa menjawab benar dan baik 15
Siswa menjawab benar dan sedang 10
Siswa menjawab kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

 Soal nomor 4
Aspek Nilai
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik 20
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik 15
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang 10
Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

 Soal nomor 5
Aspek Nilai
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik 20
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik 15
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang 10
Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar 5
NILAI MAKSIMAL 20

H. Penilaian Keterampilan

Penilaian Proyek
Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
Kompetensi
Memroduksi sinopsis Tes Unjuk Kerja Uji petik produk Gawea sinopsis cerita rakyat
cerita rakyat. nganggo basa kang trep miturut
unggah-ungguh basa!

Kunci jawaban:
Kawicaksanan guru

Pedoman penskoran:
Isi
Aspek Nilai
Isi runtut sesuai dengan alur cerita 36-50
Isi hampir sesuai dengan alur cerita 26-35
Isi kurang sesuai dengan alur cerita 11-25
Isi tidak sesuai dengan alur cerita 0-10
NILAI MAKSIMAL 50

5 Diksi atau Pilihan Kata


Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Jawa) 36-50
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Ejaan Yang 26-35
Disempurnakan Bahasa Jawa)
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa 11-25
Jawa)
NILAI MAKSIMAL 0-10

Contoh Format Penilaian


Sing Di Biji
Isi
Gunggunge/
Nama Awal Anti
Konflik Klimaks Penyelesaian Jumlah
cerita klimaks
( 20) (20) (20)
(20) ( 20)

Mengetahui, Kramat, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Khaerudi, S. Pd.I. Hari Gunawan, S.Pd.


NIPY. 24 831224 04 14 NIPY.

MATERI PEMBELAJARAN

a. Pangertene crita rakyat


Crita rakyat yaiku crita kang ngrembaka ing sawijining dhaerah lan dianggep minangka asil karya
kolektif (bebarengan) karo masyarakat ing papan iku. Crita rakyat ing tanah Jawa iki akeh wewujudane, ing
antarane legendha, dongeng, mite lan sapanunggalane. Tuladhane : Andhe-andhe Lumut, Nyai Rara
Jonggrang, Bandung Bandawasa, lan sapitirute. Manfaat kang isa dijupuk saka ngrungokake crita rakyat iku
yaiku ana pengalaman kang becik saka nulat para tokoh-tokohe.
Ing dhaerahmu mesthi uga ana cerita rakyat kang wis kumandhang. Sejatine ancas utawa tujuwane
crita rakyat iku ura mung kaya crita sanyatane, nanging ana pesen kang sinandi ing sajrone crita.
Tuladhane : ana crita babagan wit gedhe kang angker lan wingit, wos surasae crita iku ora walaka babagan
wit kang angker, nanging kepiye carane para leluhur biyen ben wit-wit gedhe kuwi ora ditegor sasenenge
dhewe utawa diregeti sakepenake dhewe. Upamane maneh ana crita yen liwat prapatan kudu ngebel
sebab akeh arwah gentayangan sing mapan ana kono. Iku mengku werdi ora kaya sanyatane ana dhemit
kang nglambrang, nanging welinge supaya ngati-ati yen liwat prapatan, lan sapanunggalane.
Titikane cerita rakyat, kayata:
1. Anonym, ora dingerteni sapa sejatine sing nganggit
2. Minangka karya kolektif, dianggep duweke rakyat bareng-bareng
3. Nyritakake bab ala lan bener kanggo tuladha
4. Nggambarake kedadeyan-kedadeyan kang mokal anane (imajiner)
5. Statis,tetep,ora anaowah-owahan sing wigati saka jaman menyang jaman.

b. Unsur crita rakyat


Unsur-unsur kang kamot sajroning crita rakyat iku tokoh, alur, setting, amanat/pesen. Ing wulangan
iki para siswa bakal gladhen mirengake crita rakyat kang tundhone isa nyritakake maneh marang kanca
kanthi basa padinane lan uga isa aweh tanggapan tumrap surasane crita. Upamane ngenani watak tokohe.
Mula kang saka iku coba setitekna gladhen ing ngisor iki kang gegayutan karo crita rakyat.

c. Tuladha crita rakyat


RAWA PENING
Nuju sawijining dina ana bocah laang cilik kang nduweni kasekten kasiku dening penyihir sing duwe
watek ala. Mulane bocah lanang kuwi nduweni lelara gudhig lan awake mambu. Ora ana wong sing gelem
kekancan kapara ora ana wong sing gelem nyedhak merga ambune lan wedi ketularan.
Bocah mau banjur lelana saka panggonan siji menyang panggonan liyane. Sing digoleki sapa ong sing
bisa nambani lelarane mau. Nganti nuju sawijining dina dheweke ngimpi yen bisa ketemu wong wedhok
tuwa sing apik bebudene yakuwi sing bisa nambani lelarane mau.
Bocah mau jenenge Baru Klinting anggone lelana nganti tekan ereng-erenging gunung Merbabu sisih
lor. Wong-wong sing gegumuk ing ereng-ereng mau racake padha sombong-sombong mula Baru Klinting
ditundhung ora entuk manggon ing tlatah kono. Sipate wong-wong kaya daksiya mau ndadekake Baru
Klinting murina.
Baru Klinting banjur nancepake sada lan patembaya sok sapa sing bisa ndudut sada mau ndheweke
trima lunga lan ora arep nganggu gawe maneh saka papan iku. Saweneh ana versi crita sing nggambarake
nuju Baru Klinting teka ing papan iku wong-wong lagi pesta mangan iwak ula gedhe. Baru Klinting sing
kaluwen njaluk iwak mau nanging ora diwenehi. Ana mbok Randha sing trenyuh karo dheweke banjur Baru
Klinting diwenehi bageyan. Mbok Randha mau diweling supaya gawe lesung mbok menawa ana kedadeyan
sing nganeh-anehi.
Bener, pranyata ora ana pawongan sing bisa ndudut sada mau. Baru Klinting kepeksa nuruti para
pawongan sing meksa dheweke. Sada mau kadudut mak brol metu banyune nganti ora mandheg-mandheg
kaya blumbang lan saya gedhe. Wong-wong mau patingbilulung padha kentir. Sing slamet saka kedadeyan
mau mung Mbok Randha sing wis tau nulung Baru Klinting kanthi numpak lesung. Papan sing ana banyune
mau saiki katelah Rawa Pening.
Kapethik saka: https://jackoagun.multiply.com/journa/item/11/.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Insan Mulia Kramat


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI/ Genap
Materi Pokok : Iklan / pariwara
Alokasi waktu : 3 JP (3 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Menelaah teks iklan berbahasa jawa.


Indikator:
3.3.1 Mengidentifikasi struktur dan kaidah iklan bahasa jawa lisan maupun tulisan.
3.3.2 Menganalisis bahasa yang digunakan dalam ikaln lisan maupun tulisan.
3.3.3 Menganalisis isi dalam iklan berbahasa jawa lisan maupun tulisan.
4.3 Menulis teks iklan berbahsa jawa
Indikator:
4.3.1 memproduksi teks iklan berbahasa jawa dalam bentuk tulisan.
4.3.2 Menyunting teks iklan berbahasa jawa dalam bentuk tulisan.
4.3.3 Menyajikan teks iklan berbahasa jawa dalam bentuk tulisan.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya konsep, berdiskusi atas fakta dan
konsep, menginterprestasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan, siswa dapat :
1. Peserta didik dapat menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa
bahasa Jawa dan menggunakannya secara lisan maupun tulisan melalui teks dengaran iklan.
2. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku akhlak mulia, percaya diri, dan tanggung jawab dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui teks dengaran iklan lisan maupun tulisan.
3. Peserta didik dapat menelaah teks dengaran iklan dengan:
a. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur dan kaidah teks dengaran iklan lisan maupun
tulisan.
b. Peserta didik dapat menganalisis bahasa yang digunakan dalam teks dengaran iklan lisan
maupun tulisan.
c. Peserta didik dapat menganalisis isi dalam iklan berbahasa jawa lisan maupun tulisan.
4. Peserta didik dapat menulis serta menyajikan teks iklan berbahsa jawa dengan bahasa sendiri
dengan:
a. Peserta didik dapat memproduksi iklan berbahsa jawa dalam bentuk tulisan.
b. Peserta didik dapat menyunting teks iklan berbahasa jawa yang dibuat oleh teman.
c. Peserta didik menyajikan teks iklan berbahasa jawa lisan maupun tulisan.

D. Materi Pembelajaran
Fakta:
 Berbagai contoh iklan berbahasa jawa dalam bentuk lisan.
 Berbagai contoh iklan berbahasa jawa dalam bentuk tulisan.
Konsep:
 Pengertian iklan/pariwara
Prinsip:
 Struktur iklan
 Karakteristik iklan

Prosedur:
 Langkah-langkah memroduksi teks iklan berbahasa jawa
 Langkah-langkah menyajikan iklan bahasa jawa.

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari kegiatan Pembelajaran)


 Pendekatan saintifik
 inquiry, discovery learning
 diskusi
 Kerja kelompok dan Kaji Pustaka

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


a. Media :
 Internet
 Radio, tv
 Lab bahasa
b. Alat/bahan
 LCD, Tape recorder,laptop
 Teks iklan berbahasa jawa
 Buku, koran, majalah
c. Sumber Belajar
 Pakubuwana IV, Sri Susuhunan. Tanpa tahun. Wulangreh (tulis ulang). Sukoharjo: Cendrawasih.
 Santosa, Imam Budhi. 2010. Nguri-uri Paribasan Jawi. Klaten: Intan Pariwara.
 Sasangka, Sry Satriya Wisnu. 2013. Paramasastra Gagrag Anyar Basa Jawa Edisi Revisi Cetakan Ke-
4. Jakarta: Yayasan Pasramalingua.
 Suseno, Franz Magnis. 1985. Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijakan Hidup Jawa,
Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
Isi Mengamati 60 menit
(kegiatan Inti)  Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok
 Mendengarkan contoh iklan berbahsa jawa
 Peserta didik membaca contoh teks iklan berbahasa jawa
dalam bentuk tulisan
 Peserta didik mencermati uraian yang berkaitan dengan
pengertian iklan, struktur iklan, dan karakterstik iklan.
Menanya
 Peserta didik diberi kesempatan mempertanyakan unsur -
unsur pembangun iklan berbahasa jawa.
 Peserta didik membuat pertanyaan yang berhubungan
dengan isi teks iklan berbahasa jawa.

Penutup  Bersama siswa menyimpulkan karakteristik iklan yang 20 menit


meliputi pengertian, struktur/perangan, lan unsur-unsur
iklan.
 Bersama siswa menyimpulkan isi teks iklan berbahasa
jawa.

Pertemuan Ke 2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit
berhubungan dengan karasteristik iklan berbahasa jawa
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya (karakteristik iklan berbahasa
jawa) dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan
(Karakteristik iklan berbahasa jawa)
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
 Apersepsi dan motivasi
 Contoh teks iklan berbahasa jawa baru digunakan sebagai
stimulan dengan pertanyaan untuk memasuki kegiatan Inti
kegiatan Inti Mengumpulkan Informasi 60 menit

 menemukan karakteristik yang terkandung didalam iklan


berbahasa jawa.
 Menulis teks iklan berbahasa jawa dengan bahasa sendiri
dengan memperhatikan karakteristik iklan.
Penutup  Tanya jawab mengenai unsur karakteristik iklan berbahasa 20 menit
jawa.
 Bersama siswa menyimpulkan karakteristik iklan
berbahasa jawa.

Pertemuan ke 3
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan mengondisikan kelas 10 menit
Kegiatan awal  Tanya jawab tentang karakteristik iklan.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya (karakteristik iklan) dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
 Apersepsi dan motivasi

Kegiatan Inti Mengasosiasi 60 menit


 Peserta didik menyunting kesalahan iklan tulisan teman.
 Menganalisis unsur- unsur pembangun teks iklan.
 Menilai teks iklan tulisan teman.

Penutup  Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru 20 menit


tentang kesimpulan struktur iklan.
 Memberi tugas kepada siswa untuk mendengarkan iklan
melalui radio maupun televisi.

Pertemuan ke 4
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan dilanjutkan dengan 20 menit
Kegiatan Awal pengondisian kelas
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya. Siswa menerima informasi
kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Tanya jawab tentang iklan berbahasa jawa yang ada di
radio maupun televisi.

Kegiatan Inti Mengkomunikasikan 50 menit


 Menyajikan secara lisan atau tulisan iklan yang ditulis.
 Peserta didik memberi tanggapan isi yang ditulis dengan
bahasa sendiri.

Penutup  Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru 20 menit


tentang kesimpulan iklan yang sudah ditulis.
 Menyajikan salah satu iklan tulisan siswa sebagai wujud
interpretasi dan apresiasi.
 Menyimpulkan hasil penulisan iklan.
 Memberi tugas untuk mencari contoh seni pertunjukan
jawa(vidio/tulisan) sebagai bahan pembelajaran
selanjutnya.

H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi Sikap:
 Observasi
 Penilaian Diri
 Penilaian Antar Teman
 Penilaian Jurnal
b. Kompetensi Pengetahuan:
 Tes Tertulis
 Tes Lisan
c. Kompetensi Keterampilan:
 Tes Proyek
 Tes Praktik

2. Bentuk instrumen dan instrumen


3. Pedoman penskoran

Lampiran 1
Peniaian Sikap
Observasi (yang mengisi guru)
a. Penilaian Pengetahuan

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Memahami pengertian Tes lisan/ Uraian
iklan lisan maupun tertulis Jlentrehna apa sing diarani iklan!
tulisan.

Mengidentifikasi Tes lisan/ Uraian


struktur dan kaidah iklan tertulis Jlentrehna unsur – unsur iklan!
lisan maupun tulisan.

Menganalisis isi iklan Uraian


lisan maupun tulisan. Tes lisan/ Aweha panemu tumrap andharan wos
tertulis surasane iklan kang dijlentrehake
dening kancamu?

Kunci Jawaban (kalau memungkinkan, jawaban siswa diusahakan menggunakan bahasa Jawa ragam
krama):
 Pariwara/iklan iku sawijining pesen babagan barang/jasa (produk) kang digawe dening prodesen
kang diandharake lumantar media (cetak, audio, elektronik) utawa papan panggonan umum kang
ditujokake marang bebrayan agung. Ancase pariwara iku supaya masarakat kesengsem gelem tuku
utawa nggunakake barang utawa jasa kasebut.

 Unsur iklan ing antarane kayata :


a. Jeneng barang/jasa kang ditawakake
b. Alamat produsen
c. Kahanan barang/jasa kang ditawakake, lsp
 Kawicaksanan dwija

Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan


1. Soal nomor 1
Aspek Tingkat Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
NILAI MAKSIMAL 4

2. Soal nomor 2
Aspek Tingkat Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
NILAI MAKSIMAL 4

3. Soal nomor 3
Aspek Tingkat Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
NILAI MAKSIMAL 4

I. Penilaian Keterampilan
Penilaian Proyek
Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
Kompetensi
Memroduksi iklan Tes Unjuk Kerja Uji petik produk Gawea teks iklan basa jawa
lisan maupun tulisan. adhedhasar unsur – unsur ikan!

Kunci jawaban:
1. Perangan pariwara/iklan
Bab kang kudu digatekake nalika gawe pariwara yaiku :
a. Ukarane cekak lan aos (singkat jelas)
b. Basa kang digunakake isa dingerteni utawa ora mbingungake (komunikatif)
c. Tulisan lan gambare narik kawigaten

2. Unsur-unsur pariwara/iklan
Unsure iklan ing antarane kayata :
a. Jeneng barang/jasa kang ditawakake
b. Alamat produsen
c. Kahanan barang/jasa kang ditawakake, lsp.

3. Tuladha teks pariwara/iklan

Kanggo ngregengaken UERO 2012


ANGKRINGAN KOPI RANDU DONGKAL nganakaken nonton bareng
SEMI FINAL & FINAL UERO 2012
Kang dianakaken ing dina Setu lan Minggu 30 Juni – 1 Juli 2012
Wiwit jam 23.00 WIB
Ora mung nonton bareng, nanging ana hadiah-hadiah kang wis disiapaken kanggo sapa
bae kang begja.
Mula aja kelalen
Ati seneng olih hadiah, waaaahhh…nyamleng kiiieee…!!!!!

Randudongkal entertainment

Pedoman penskoran:
5 Unsur pembangun iklan
Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai 3 aturan tembang /lengkap) 4
Jawaban Mendekati Benar ( Jika sesuai 2 aturan tembang / kurang lengkap) 3

Jawaban Kurang Benar ( Jika sesuai hanya 1 aturan tembang) 2


Jawaban salah (Tidak sesuai aturan tembang) 1
NILAI MAKSIMAL 4

6 Diksi atau Pilihan Kata (bahasa yang digunakan)


Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika bahasa yang digunakan cekak aos, komunikatif dan 4
menarik perhatian/sesuai perangan pariwara)
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan perangan pariwara) 3
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan perangan pariwara) 1-2
NILAI MAKSIMAL 4

7 Isi
Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai dengan Tema) 4
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Tema) 3
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Tema) 1-2
NILAI MAKSIMAL 4

Contoh Format Penilaian


Sing Di Biji
Paugeran
Jeneng Kahanan
Diksi/ Gunggunge/
Nama barang Alamat barang
pilihan Jumlah
kang produsen ( kang Isi (30)
tembung
ditawakake 20) ditawakake
( 30)
( 10) (10)

Mengetahui, Kramat, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Khaerudi, S. Pd.I. Hari Gunawan, S.Pd.


NIPY. 24 831224 04 14 NIPY.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Insan Mulia Kramat


Mata Pelajaran : Bahasa jawa
Kelas/semester : XI/Genap
Materi Pokok : Teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa
Alokasi waktu : 4 JP (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KI 3.4 Menelaah teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa.


Indikator
1. Siswa mampu menelaah teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa.
KI 4.4 Menanggapi isi, menulis, dan menyajikan teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa.
Indikator
1. Siswa mampu menanggapi isi, menulis, dan menyajikan teks eksposisi tentang seni
pertunjukan Jawa

C. Materi Pembelajaran
Teori teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa
1. Pengertian teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa
2. Jenis seni pertunjukan Jawa
3. Struktur dan kaidah teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa
4. Pitutur luhur yang terdapat dalam unsur intrinsik dan ekstrisik teks eksposisi tentang seni pertunjukan
Jawa
5. Cara nulis lan tuladha teks eskposisi ngenani seni pertunjukan Jawa
6. Tuladha seni pertunjukan Jawa

Materi Pengayaan
Menulis teks eksposisi tentang seni pertunjukan Wayang Kulit
Menyampaikan isi teks

Materi Remidial
Menulis teks eksposisi tentang seni pertunjukan Wayang Kulit
Menyampaikan isi teks

D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


- Pendekatan : saintifik
- Metode : diskusi, praktek, penugasan

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan 10
kondisi dan pembelajaran sebelumnya. menit
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, manfaat, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Apersepsi dan Motivasi.

Kegiatan Inti Mengamati 70


 Menyimak teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa dengan menit
cermat.
 Mencermati struktur dan kaidah teks eksposisi tentang seni
pertunjukan Jawa.
Menanya
 Mempertanyakan struktur dan kaidah teks eksposisi tentang seni
pertunjukan Jawa.
 Membuat pertanyaan yang berhubungan dengan teks eksposisi
tentang seni pertunjukan Jawa.

Penutup  Siswa mengumpulkan tugas materi yang telah dipelajari. 10


 Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan menit
membuat catatan/ rangkuman/ kesimpulan.
 Siswa mendengarkan arahan guru tentang rencana pembelajaran guru
pada pertemuan yang akan datang.

Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 20 menit
dengan teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya, yaitu teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Apersepsi dan motivasi.
 Membaca contoh teks teks eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa
yang digunakan sebagai stimulan dengan pertanyaan untuk
memasuki kegiatan Inti.

Kegiatan Inti Mengeksplorasi 60 menit


 Siswa mencoba mencari isi pokok dan pilihan kata teks eksposisi
tentang seni pertunjukan Jawa yang dikajinya dan membahasnya
serta bertukar temuan bersama anggota kelompok yang lain.
 Menguraikan isi pokok teks dan pilihan kata (diksi) wacana
eksposisi tentang seni pertunjukan Jawa dari naskah yang dikajinya
untuk bahan bahasan dengan kelompok lain.
 Menentukan struktur teks eksposisi tentang Seni Pertunjukan Jawa.
Penutup  Bersama siswa menyimpulkan hasil Kegiatan Belajar Mengajar yang 10 menit
telah dilakukan.
 Memberikan tugas mencari contoh karya lain yang tergolong pada
wacana eksposisi.

Pertemuan 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan mengondisikan kelas. 10 menit
Kegiatan awal  Siswa bertanya jawab tentang teks eksposisi.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya yaitu struktur teks eksposisi tentang seni pertunjukan
Jawa dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan (teks eksposisi
tentang seni pertunjukan Jawa).
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Apersepsi dan motivasi.

Kegiatan Inti Mengasosiasi 60 menit


 Secara kelompok memilih satu jenis seni pertunjukan Jawa.
 Membuat kerangka karangan teks eksposisi tentang seni
pertunjukan yang telah dipilih.
 Secara kelompok mengumpulkan informasi dan data-data tentang
topik karangan yang akan dibuat.
 Mengembangkan karangan/ teks eksposisi secara kelompok.
 Menyunting teks eksposisi yang telah disusun.

Penutup  Menyimpulkan cara menulis teks eksposisi yang benar. 20 menit


 Membuat catatan/ daftar kata-kata yang diperlukan dalam
penulisan teks eksposisi.

Pertemuan 4
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan dilanjutkan dengan pengondisian kelas. 10 menit
Kegiatan Awal  Tanya jawab tentang cara menulis teks eksposisi yang benar.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya (cara menulis teks eksposisi) dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Tanya jawab tentang karangan yang telah disusun, serta teks
eksposisi yang baik, sebagai apersepsi dan bahan motivasi.

Kegiatan Inti Menyajikan


 Mempresentasikan hasil suntingan teks eksposisi kelompok teman 60 menit
secara lisan/tulisan.
 Mengevaluasi teks eksposisi yang telah disunting.
 Mengedit teks eksposisi menjadi lebih baik.
 Hasil akhir teks eksposisi dipresentasikan (diambil 3 terbaik yang
paling sedikit kesalahannya)
 Tes tertulis 15 menit

Penutup  Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru tentang 5 menit
kesimpulan wacana eksposisi dan cara menulis teks eksposisi.
 Penilaian performen, lisan, tulisan, kerja kelompok, pengamatan,
sikap dilakukan dalam dan selama proses kegiatan inti.

Soal tes keterampilan tertulis


Gawenen cengkorongan teks eksposisi bab seni pertunjukan Jawa.
lan kembangna supaya dadi teks eksposisi kang utuh!

Kunci Jawaban : Kawicaksanan guru

Tuladha teks teks Eksposisi bab Seni Pertunjukan Jawa.


Pedoman penskoran:
1. Keaslian karangan
Aspek Nilai
Karangan asli tulisan sendiri 25
Karangan menduplikasi tulisan yang sudah ada 15
Menyalin tulisan yang sudah ada 5
NILAI MAKSIMAL 25
2. Diksi atau Pilihan Kata
Aspek Nilai
Jika menggunakan diksi yang tepat 25
Jika sebagian karangan menggunakan diksi yang kurang tepat 15
Jika hampir semua karangan menggunakan diksi yang salah 5
NILAI MAKSIMAL 25
3. Ejaan
Aspek Nilai
Karangan Benar (Jika sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Jawa) 25
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan 15
Bahasa Jawa)
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa 5
Jawa)
NILAI MAKSIMAL 25
4. Isi
Aspek Nilai
Isi Karangan Benar 25
Isi Karangan Kurang Benar 15
Isi Karangan Salah 5
NILAI MAKSIMAL 25

Praktik
Teks eksposisi kang wis digawe, wacanen asile manut kedal lan wirama kang trep!

Pedoman penskoran:
Aspek Nilai
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik (lancar, benar, dengan diksi yang tepat) 81-100
Siswa membaca dengan benar dan baik ( jika jawaban benar dengan diksi yang tepat tetapi 61-80
kurang lancar)
Siswa membaca dengan benar dan sedang ( jika jawaban benar dengan diksi yang kurang 41-60
tepat)
Siswa membaca dengan kurang benar ( jika jawaban salah dan tidak lancar) 0-40
NILAI MAKSIMAL 100

F. Media dan Sumber Belajar


Media : Laptop
Alat : Teks Eksposisi, LCD
Sumber Belajar :
a. Setiawan, Heri. 2014. Mumpuni Basa Jawi 2. Solo:PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
b. Widaryatmo, Gandung dkk. 2013. Prigel Basa Jawa Jilid 1. Jakarta: Erlangga
c. Sasangka, Sry Satriya TW. 2011. Paramasastra Gagrag Anyar Basa Jawa. Jakarta: Paramalingua
d. Darminto, dkk. 2010. Kamus Besar Bausastra Jawa. Jakarta: Kharisma

Mengetahui, Kramat, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Khaerudi, S. Pd.I. Hari Gunawan, S.Pd.


NIPY. 24 831224 04 14 NIPY.
LAMPIRAN MATERI TEKS EKSPOSISI SENI PERTUNJUKAN JAWA
(KESENIAN TRADISIONAL BARONGAN BLORA)

1. Pangetene Teks Eksposisi


Wacana eksposisi yaiku maparake, njlentrehake (menjelaskan), ngaturake informasi, ngajarake lan
nerangake sawijining bab supaya pamaos bisa nampa utawa narima. Wacana eksposisi adate
digunakake kanggo mbabarake pengetahuan / ilmu, definisi, pengertian, langkah - langkah sawijining
kagiyatan, metode, cara, lan proses dumadine sawijining prastawa utawa bab. Tuladhane upamane
carane gawe sabuk saka kulit, tas kulit.

Sajroning wacana eksposisi dibeberake anane analisa proses nganggo cara narasi. Narasi kang
mengkono mau diarani narasi ekspositoris/ narasi teknis, awit ancas kang tinuju titise katrangan
ngenani sawijining prastawa kang dibeberake. Carane gawe tahu lan sapanunggalane.

2. Struktur Teks Eksposisi


a. Tesis kanthi isi panemu/ gagasan
b. Argumentasi kanthi isi kasunyatan/ fakta, Dhata-dhata awujud gambar, grafik, lsp.
c. Penegasan Ulang kanthi isi dudutan/ simpulan kang nguwatake argumentasi.

3. Nalika nulis Teks Sesorah kudu nggatekake :


a. Gegayutan antarane ukara siji lan ukara sabanjure.
b. Gegayutan antarane pada siji lan pada sabanjure.
c. Pilihan tembung/ diksi
d. Panulisan tembung/ ejaan

4. Teks Eksposisi tentang Seni Barongan Blora

SENI BARONGAN BLORA

Ing Kabupaten Blora ana sawijining kesenian tradisional kang nganti saiki isih asring ditanggap
dening warga. Kesenian tradisional kasebut ora liya yaiku Seni Barongan Blora. Seni Barongan Blora
mujudake pentas beksan kanthi paraga utama kang nganggo topeng awujud singa aran Singabarong
utawa Gembong Amijaya. Paraga liyane yaiku Bujangganong, Gendruwon, Untub Nayantaka, lan
Nggainah. Kesenian Barongan dipentasake kanthi iringan piranti gamelan kayata kendhang, gedhuk,
bonang, saron, demung lan kempul. Saliyane gamelan uga ditambah alat musik moderen arupa drum
lan terompet.

Seni Barongan ing Blora asring ditanggap ing acara-acara kayata Sedhekah Bumi, Khitanan, lan
dipentasake nalika ing rerangkening pahargyan dina Kamardikan Indonesia kang dipengeti saben 17
Agustus. Pambudidaya amrih lestarine wujud kearifan lokal iki Pemerintah Kabupaten Blora lumantar
Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan dan Informatika malah wis nggawe agendha rutin kang
dianakake saben taun yaiku Festival Barongan.

Kesenian Barongan sumbere saka cerita Panji. Sawijining cerita rakyat kang nyritakake iring-
iringan prajurit turangga kang ngiring Raden Panji Asmarabangun, Pujangga Anom lan Singa Barong.

5. Crita rakyat kang gegayutan marang Barongan Blora

Crita Panji

Prabu Klana Sewandana saka Kabupaten Bantarangin kasmaran marang Dewi Sekartaji putri saka
Krajan Kediri. Mula Patih Bujangganong/ Pujangga Anom diprintahake supaya nglamarake. Anggone
nglamar, Patih Bujangganong kadherekake dening 144 prajurit turangga kang dipandhegani dening
prawira cacahe papat aran Kuda Larean, Kuda Panagar, Kuda Panyisih, lan Kuda Sangsangan. Tumeka
ing Alas Wengker, rombongan prajurit Bantarangin diadhang dening Singa Barong minangka
panjilmaning Adipati Gembong Amijaya kang nembe ngayahi tugas njaga tapel watesing praja.
Cekaking crita dumadi pasulayan antara kalorone. Kabeh prajurit Bantarangin bisa ditelukake dening
Singa Barong, kajaba prawira papat kang mandhegani para prajurit. Para prawira kasebut bisa lolos
banjur atur palapuran marang Sang Adipati Klana Sewandana.

Nalika semana ana punakawan loro saka Jenggala kang aran Lurah Nayantaka lan Untub kang uga
duweni karep kautus Raden Panji supaya nglamar Dewi Sekartaji. Nanging kalorone nalika tumeka ing
Alas Wengker diadhang dening Singa Barong kang menging nerusake lelakune. Amarga ora gelem
manut marang printah, saengga ndadekake pasulayan. Rumangsa kuwalahan, Lurah Nayantaka lan
Untub, nekakake bala pambiyantu saka sedulur tunggal guru yaiku Joko Lodra saka Kedung Srengenge.
Wusanane Singa Barong bisa dikalahake lan diperjaya. Jalaran Singa Barong duweni kasekten, senajan
wis mati nanging yen disumbari bisa urip maneh.

Antuk palapuran ngenani prastawa iki, Raden Panji duka banjur budhal ngadhepi Singa Barong.
Nalika semana Adipati Klana Sewandana uga antuk palapuran saka Pujangga Anom. Kanthi kamurkan,
Adipati Klana Sewandana ngunus pusaka Pecut Samandiman lan tumuju Alas Wengker saperlu merjaya
Singa Barong. Kena pecut Samandiman, Singa Barong lumpuh tanpa daya. Nanging jalaran kasektene
Adipati Klana Sewandana, bisa bali maneh kadigdayane Singa Barong, kanthi syarat dheweke kudu
ngeterake menyang Kediri saperlu nglamar Dewi Sekartaji.

Bareng tumeka ing Alun-Alun Kediri, pasukan kasebut ketemu marang prajurit Raden Panji.
Dumadi perang tandhing antarane Raden Panji lan Adipati Klana Sewandana kang pungkasane
dimenangake dening Raden Panji. Adipati Klana Sewandana kasil diperjaya, dene Singa Barong kang
arep mbelani, disepatani Raden Panji lan ora bisa malih dadi uwong (Gembong Amijaya) maneh.

Singa Barong, prajurit turangga, kalebu Bujangganing saka Bantarangin teluk lan ngabdi marang
Raden Panji. Rombongan kang dipandhegani dening Raden Panji nerusake lelaku guna nglamar Dewi
Sekartaji. Swasana arak-arakan kang dipimpin dening Singa Barong lan Bujangganong iki kang dadi
mula bukane ananing Kesenian Barongan.

(Kapethik lan kaedhit saperlune saka situs resmi Pemkab Blora


www.blorakab.go.id)

LEMBAR KERJA SISWA


Irah-irahan teks : ...................................................................................................
Kasusun dening kelompok : ...................................................................................................
Anggota kelompok :
1. ........................................................................
2. ........................................................................
3. ........................................................................
4. ........................................................................
5. ........................................................................
Korektor saking kelompok : ...................................................................................................

Asil suntingan/ koreksi teks eksposisi


A. Pilihan Tembung
No. Tembung-Tembung Ingkang Lepat Leresipun
1.
2.

Gunggungipun/ jumlah

B. Panulisane
No. Tembung-Tembung Ingkang Lepat Leresipun
1.
2.

Gunggungipun/ jumlah

EVALUASI KD 3.4
KD 3.4 Memahami teks eksposisi tentang Seni Pertunjukan Jawa.

NAMA : .................................................................................................
KELAS : .................................................................................................
NOMOR ABSEN : .................................................................................................

WANGSULANA PITAKON-PITAKON IKI!

Pethikan Teks Eksposisi Kanggo Mangsuli Pitakonan Nomer 1 lan 2.


Caranipun Ndamel Ringgit Wacucal
.................................................................................................................................................................
(Carane) ndamel werni ringgit (kanggo) campuran, (diwenehi) landha jangkang lan ancur
garing. Ringgit dipunsungging langkung (dhisik) kanthi dipunolesi werni pethak minangka dhasar.
Sasampunipun dipunsukani werni pethak, (lagi) saged dipunsungging manut werni ingkang cocok.
(Sawise) nyungging, supados ketingal gilap kedah dipunsukani prada. Supados ringgit
langkung bregas (kudu) dipuncawi. Cawi inggih menika paes (arupa) garis-garis (sing) alus sanget
(kaya) sawut.

1. Sawise disungging, isih ana trap-trapan kang kudu ditindakake sajroning gawe wayang kulit. Tulisen kanthi
ukara kang ringkes trap-trapan kasebut ing basa ngoko!
2. Pilihan tembung-tembung jroning kurung kang kacithak kandel isih durung trep ing krama alus. Owahana
10 tembung kasebut supaya trep ing basa krama alus!
3. Miturut isine, salah sawijining jinis teks yaiku wacana eksposisi. Apa kang diarani wacana/ karangan
eksposisi?

WANGSULAN
KODE SOAL A
Soal Ulangan Harian KD 3.4 Memahami teks eksposisi tentang Seni Pertunjukan Jawa.

1. Miturut isine, salah sawijining jinis teks yaiku wacana eksposisi. Kepriye titikan (ciri-ciri) teks eksposisi
kang kokngerteni? Terangna bedane isi teks kasebut karo teks liyane kanthi cetha!

Pethikan Teks Eksposisi Kanggo Mangsuli Pitakonan Nomer 2 lan 3.


Caranipun Ndamel Ringgit Wacucal

.....................................................................................................................................................................
(Carane) ndamel werni ringgit (kanggo) campuran, (diwenehi) landha jangkang lan ancur garing. Ringgit
dipunsungging langkung (dhisik) kanthi dipunolesi werni pethak minangka dhasar. Sasampunipun dipunsukani
werni pethak, (lagi) saged dipunsungging manut werni ingkang cocok.
(Sawise) nyungging, supados ketingal gilap kedah dipunsukani prada. Supados ringgit langkung bregas
(kudu) dipuncawi. Cawi inggih menika paes (arupa) garis-garis (sing) alus sanget (kaya) sawut. (Lumrahe) cawi
(nganggo) werni cemeng. Perangan ingkang (ora) dipuncawi kedah dipundrenjemi. Drenjem (yaiku) corek
arupi titik-titik (ireng) kados bathik cuwiri, supados ringgitipun sangsaya (katon) ngremit.
(Pagaweyan) pungkasan inggih (iku) masangi cempurit. Cempurit menika garan ringgit supados (bisa)
dipunebahaken (ana ing) pagelaran.

2. Sawise disungging, isih ana trap-trapan kang kudu ditindakake sajroning gawe wayang kulit. Tulisen
kanthi ukara kang ringkes trap-trapan kasebut ing basa ngoko!
3. Pilihan tembung-tembung jroning kurung kang kacithak kandel isih durung trep ing krama alus.
Owahana 20 tembung kasebut supaya trep ing basa krama alus!

KUNCI ULANGAN HARIAN KD 3.4


KODE SOAL A
1. Wacana eksposisi yaiku maparake, njlentrehake ( menjelaskan), ngaturake informasi, ngajarake lan
nerangake sawijining bab supaya pamaos bisa nampa utawa narima. Wacana eksposisi adate digunakake
kanggo mbabarake pengetahuan / ilmu, definisi, pengertian, langkah - langkah sawijining kagiyatan,
metode, cara, lan proses dumadine sawijining prastawa utawa bab. Tuladhane upamane carane gawe
sabuk saka kulit, tas kulit.
Sajroning wacana eksposisi dibeberake anane analisa proses nganggo cara narasi. Narasi kang
mengkono mau diarani narasi ekspositoris/ narasi teknis, awit ancas kang tinuju titise katrangan ngenani
sawijining prastawa kang dibeberake. Carane gawe tahu lan sapanunggalane.

2. Yen nyungging wis rampung, kareben katon gilap kudu diwenehi prada. Supaya wayange luwih bregas kudu
dicawi. Cawi yaiku paes arupa garis-garis alus banget kaya sawut. Lumrahe cawi nganggo warna ireng. Yen
perangan sing ora dicawi kudu didrenjemi. Drenjem yaiku corek arupa titik-titik ireng kaya bathik cuwiri,
wayange sangsaya katon ngremit.
Pakaryan kang pungkasan yaiku masangi cempurit. Cempurit iku garan wayang supaya bisa diobahake ana
ing pagelaran.

3. carane : caranipun lumrahe : limrahipun


kanggo : kangge nganggo : ngangge
diwenehi : dipunsukani ora : boten
dhisik : rumiyin
yaiku : inggih menika
lagi : nembe
ireng : cemeng
sawise : sasampunipun
katon : ketingal
kudu : kedah
pagaweyan : padamelan
arupa : arupi
iku : menika
sing : ingkang
bisa : saged
kaya : kados
ana ing : wonten ing
KODE SOAL B
Soal Ulangan Harian KD 3.4 Memahami teks eksposisi tentang Seni Pertunjukan Jawa.

1. Miturut isine, salah sawijining jinis teks yaiku wacana eksposisi. Kepriye titikan (ciri-ciri) teks eksposisi kang
kokngerteni? Terangna bedane isi teks kasebut karo teks liyane kanthi cetha!

Pethikan Teks Eksposisi Kanggo Mangsuli Pitakonan Nomer 2 lan 3.

Caranipun Ndamel Ringgit Wacucal

Pagelaran ringgit (kulit) minangka (tontonan) lan tuntunan. (Nganti) samenika (isih) (disenengi) tiyang
(akeh). Giyaran ringgit wacucal meh saben dinten saged (dirungokake) ing radhio. Langkung-langkung
samenika televisi ing saben malem Minggu ugi nggiyaraken ringgit wacucal, gantosan (karo) ringgit tiyang.
Menika pancen nedhahaken (yen) ringgit taksih dados tetingalan ingkang nengsemaken.
Ringgit wacucal (digawe) saking wacucal utawi lulang kewan. Saged wacucal (sapi), (kebo), menda
utawi (liyane). (Sadurunge) dipundamel ringgit, wacucal (luwih) rumiyin dipunpepe ngantos garing ing
gawangan. Gawangan menika dipundamel saking (kayu). Ginanipun (kanggo) menthang (supaya) wiyar lan
radin.
Wacucal ingkang sampun dipunpepe garing ing gawangan lajeng dipunresiki wulunipun ngangge pangot.
Pangot menika kangge ngerok wulu-wulu ngantos resik babar pisan. Menawi sampun resik lajeng
dipurempelas supados sisa-sisanipun wulu (entek) tanpa tilas. Wacucal ngantos ketingal bening kados kaca.
Menika ateges wacucalipun sampun mateng utawi sedya (digarap) dados ringgit.
......................................................................................................................................................................

2. Nalika nyungging wayang, ana piranti-piranti kang dibutuhake. Apa wae piranti kang dikarepake? Terangna
kanthi ukara kang ringkes ngenani piranti-piranti kasebut ing basa ngoko!
3. Pilihan tembung-tembung jroning kurung kang kacithak kandel isih durung trep ing krama alus. Owahana
20 tembung kasebut supaya trep ing basa krama alus!

KUNCI ULANGAN HARIAN KD 3.4


KODE SOAL B
1. Wacana eksposisi yaiku maparake, njlentrehake (menjelaskan), ngaturake informasi, ngajarake lan
nerangake sawijining bab supaya pamaos bisa nampa utawa narima. Wacana eksposisi adate digunakake
kanggo mbabarake pengetahuan/ ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah sawijining kagiyatan, metode,
cara, lan proses dumadine sawijining prastawa utawa bab. Tuladhane upamane carane gawe sabuk saka
kulit, tas kulit.
Sajroning wacana eksposisi dibeberake anane analisa proses nganggo cara narasi. Narasi kang mengkono
mau diarani narasi ekspositoris/ narasi teknis, awit ancas kang tinuju titise katrangan ngenani sawijining
prastawa kang dibeberake. Carane gawe tahu lan sapanunggalane.

2. Gawangan iki digawe saka kayu. Gunane kanggo menthang supaya amba lan rata.
Walulang kang wis dipepe garing ing gawangan nuli diresiki wulune nganggo pangot. Pangot iki kanggo
ngerok wulu nganti resik babar pisan. Yen wis resik banjur dirempelas supaya sisa-sisaning wulu entek
gusis. Walulang nganti katon bening kaya kaca. Iku ateges walulange wis mateng utawa siap digarap dadi
wayang.

3. kulit : wacucal sapi : lembu


kebo : maesa
liyane : sanesipun
sadurunge : saderengipun
luwih : langkung
tontonan : tetingalan
nganti : ngantos
isih : taksih
disenengi : dipunremeni
akeh : kathah
dirungokake : dipunpirengaken
karo : kaliyan
yen : menawi
digawe : dipundamel

KRITERIA PENILAIAN PEDOMAN PENSKORAN


1. Keaslian karangan
Aspek Nilai
Karangan asli tulisan sendiri 25
Karangan menduplikasi tulisan yang sudah ada 15
Menyalin tulisan yang sudah ada 5
NILAI MAKSIMAL 25
2. Diksi atau Pilihan Kata
Aspek Nilai
Jika menggunakan diksi yang tepat 25
Jika sebagian karangan menggunakan diksi yang kurang tepat 15
Jika hampir semua karangan menggunakan diksi yang salah 5
NILAI MAKSIMAL 25
3. Ejaan
Aspek Nilai
Karangan Benar (Jika sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Jawa) 25
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan 15
Bahasa Jawa)
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa 5
Jawa)
NILAI MAKSIMAL 25
4. Isi
Aspek Nilai
Isi Karangan Benar 25
Isi Karangan Kurang Benar 15
Isi Karangan Salah 5
NILAI MAKSIMAL 25

KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN KD 3.4


Kompetensi Nomer
No. Indikator Soal Soal
Dasar Soal
1. Menelaah teks Indikator 1. Miturut isine, salah sawijining jinis teks yaiku wacana 1
eksposisi 1. Siswa mampu eksposisi. Kepriye titikan (ciri-ciri) teks eksposisi kang
tentang seni menelaah teks kokngerteni? Terangna bedane isi teks kasebut karo
pertunjukan eksposisi tentang teks liyane kanthi cetha!
Jawa. seni pertunjukan
Jawa. 2. Sawise disungging, isih ana trap-trapan kang kudu 2
ditindakake sajroning gawe wayang kulit. Tulisen
kanthi ukara kang ringkes trap-trapan kasebut ing
basa ngoko!
3
3. Pilihan tembung-tembung jroning kurung kang
kacithak kandel isih durung trep ing krama alus.
Owahana 20 tembung kasebut supaya trep ing basa
krama alus!

LAMPIRAN
1. Purwakanthi
Purwa tegese wiwitan, kanthi tegese gandheng. Purwakanthi yaiku runtute swara ing ukara, wanda
utawa tembung kang kapisan nggandheng wanda utawa tembung ing saburine.
Tuladha :
Kudu jujur yen kowe kepingin makmur.
Ana dina ana upa, ana awan ana pangan
Ing ukara kasebut ana swara kang runtut saengga kepenak dirungokake yaiku swara “ur”. Ana ing
ukara kapindho ana swara kang runtut yaiku swara “a” lan swara “ an”.
Purwakanthi ana werna telu yaiku :
a. Purwakanthi guru swara: yaiku purwakanthi kang runtut swarane.
Tuladha:
Watake putri kudu gemi, nastiti, lan ngati-ati
Gliyak-gliyak tumindak, alon-alon waton kelakon
Yen gelem obah bakal mamah
b. Purwakanthi guru sastra : yaiku purwakanthi kang runtut sastrane utawa tulisane.
Tuladha:
Para mudha kudu nduweni watak tata titi tatag tutug lan tanggon.
Dhasare wong jejodhoan yaiku bobot, bibit, bebed.
Sluman slumun slamet.
c. Purwakanthi lumaksita utawa ana sing ngarani purwakanthi guru basa : yaiku purwakanthi sing
tembunge ing ukara sadurunge dibaleni maneh ing ukara candhake. Tembung guru ing kene tegese
paugeran utawa pathokan. Purwakanthi guru swara ateges purwakanthi kang nganggo pathokan
swara.
Tuladha :
Carang wreksa, wreksa wilis tanpa patra. Nora gampang wong urip neng alam donya.
Witing klapa, klapa mudha saupama. Salugune mung mardi reh raharja.
Begja-begjane kang lali, isih begja kang eling lawan waspada.

2. Parikan
Parikan yaiku tetembungan utawa unen-unen kang nduweni pathokan utawa paugeran ajeg.
Tembunge liya parikan iku rerangkening tembung kang awewaton gunggunging wanda, runtuting swara
(vokal), lan nganggo pathokan pambuka sarta tundhone isi dadi bakuning karep (maksud). Ing piwulang
basa Indonesia parikan iku diarani pantun.Ciri-cirine :
a. Cacahe wanda ukara sepisan, kudu padha karo ukara kapindho.
b. Ukara kang ngarep mung kanggo bebuka, dene ukara sabanjure minangka isi (wose).
c. Tibaning swara ukara sepisan, kudu padha karo ukara kapindho.
d. Parikan bisa kedadeyan saka rong gatra, nanging uga bisa patang gatra.
e. Bisa kedadeyan saka patang wanda saben sagatra lan uga bisa kedadeyan saka wolung wanda saben
Sagatra.

Tuladhane :
1. Parikan kedadeyan saka rong gatra.
Wajik klethik, gula jawa.
Kalah dhisik, ora papa.
Kutha Kendhal, kali wungu.
Ajar kenal, karo aku
Ngasah arit, nganti landhep.
Dadi murid, kudu sregep.

2. Parikan kang kedadeyan saka patang gatra.


Bibi Surip tuku klobot,
Pethuk encik tawa roti.
Uwong urip pancen abot,
Mula becik ngati-ati.
Jangan kacang jangan kara,
Kaduk uyah kurang gula.
Piwelingku mring pra mudha,
Aja wedi ing rekasa.
3. Wangsalan
Wangsalan yaiku unen-unen utawa tetembungan sing saemper cangkriman, nanging batangane
(wangsulane) wis dikandhakake. Mung anggone ngandhakake ora kanthi melok, jelas utawa cetha, nanging
sarana disebutake sawanda utawa luwih.Wangsalan ana kang gampang ditegesi, nanging uga ana kang
kudu njlimet anggone nggoleki karep kang saknyatane.
Tuladhane :
(1). Jenang gula, kowe aja lali
(2). Njanur gunung, kadingaren kok wis rawuh
(3). Jangan gori, nganti judheg anggonku ngrasakake
Pratelan ing ndhuwur bisa diarani wangsalan, amarga nitik saka ukarane wis ana wangsulan tumrap
cangkriman kang dikarepake, yaiku (1) jenang gula iku arane glali, mula bisa dadi tembung lali, (2) janur
gunung iku arane aren, mula bisa dadi tembung kadingaren, (3) jangan gori iku arane gudheg mula bisa
dadi tembung judheg.

4. Basa rinengga
Basa rinengga yaiku basa kang kalebu susastra rinacik mawa basa kang endah. Endahing karangan
kasawung sarana isi kang narik kawigaten lan nyenengake, sarta basa kang edi peni. Edi penining basa
warna-warna, lan katon manawa diucapake. Racikaning basa kang edi peni karana rinengga-rengga lan
warna-warna rerengganing basa. Kajaba marga endahing basa, karangan katon endah marga becik
pangrakite, laras pangrumpakane. Iku katon ing prakara runtut lan mathis panataning tembung lan
ukarane. Endahing karangan marga cocog pamilihing tembung.
Upamane, bab anggone migunakake tembung camboran, dasanamaning tembung. Luwih-luwih bab
pamilihing tembung lan kridhaning swara ing sajroning ukara. Kadhang kala endahing karangan utawa
rumpakan karana mathis pamilihing busananing basa. Upamane, bab pangraciking swara lan pangrakiting
tembung. Ing istilah Jawa ana kang ingaran purwakanthi.

Penilaian Proses dan Hasil Belajar


No Nama Kejujuran Kedisiplinan Tg.jawab Santun
1
2
3
4
5

Ket :
Siswa yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan bersikap santun : 1
Siswa yang tidak jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan bersikap santun : 0
Nilai 4 = Sangat baik, 3= baik, 2 = cukup baik, 0-1 = kurang
Penilaian Hasil
- Teknik : Tes Lisan, Produk, dan Kinerja
- Bentuk : Penugasan menulis dan membaca teks eksposisi tentang seni
pertunjukan Jawa
- Instrumen : Tes dan Nontes

Kunci dan Pedoman penskoran

LEMBAR KERJA SISWA

I. Ing ngsior iki ana wangsulan sing bener, pilihen!


1. Sanajan jaman wis ora karu-karuwan kaya mangkene iki aja nganti katut marang pambujuk kang bakal
nyilakani. Amarga yen wis ana ing madyaning cecongkrahan wong eling kang bakal bisa ngendhaleni dhiri.
Pratelan kasebut padha karo ….
a. Watake putri kudu gemi, nastiti, lan ngati-ati
b. Gliyak-gliyak tumindak, alon-alon waton kelakon
c. Yen gelem obah bakal mamah
d. Begja-begjane kang lali, isih begja kang eling lawan waspada.
e. Sluman slumun slamet.
2. Saiki ing ngendi papan iku bakuni ora kena bebendu lan pepalang, Mula tansah eling mring Gusti. Saben
aku arep lunga menyang ngendi-endi supaya ora ana alangan apa-apa aku ngucap ….
a. Watake putri kudu gemi, nastiti, lan ngati-ati
b. Gliyak-gliyak tumindak, alon-alon waton kelakon
c. Yen gelem obah bakal mamah
d. Begja-begjane kang lali, isih begja kang eling lawan waspada.
e. Sluman slumun slamet.

3. Tetembungan utawa unen-unen kang nduweni pathokan utawa paugeran ajeg, diarani ……
a. Paribasan d. parikan
b. Unen-unen e. wangsalan
c. Cangkriman

4. Ing ngisor iki titikane parikan, kajaba……


a. cacahe wanda ukara sepisan, kudu padha karo ukara kapindho.
b. ukara kang ngarep mung kanggo bebuka, dene ukara sabanjure minangka isi (wose).
c. cacahe larik bebas.
d. parikan bisa kedadeyan saka rong gatra, nanging uga bisa patang gatra.
e. bisa kedadeyan saka patang wanda saben sagatra lan uga bisa kedadeyan saka wolung wanda saben
sagatra.

5. Parikan iki tutugna! Nyangking ember kiwa tengen, ……


a. dadi murid kudu pinter
b. lungguh jejer nggo tamba kangen
c. luwih becik sing prasaja
d. wong urip aja neka-neka
e. mumpung enom sregep makarya

II. Soal Uraian


1. Jlentrehna apa kang diarani wacana eksposisi iku!
2. Gaweya saparagraf eksposisi?

Carane Gawe Wayang Kulit


Pagelaran wayang kulit minangka tontonan lan tuntunan. Nganti saiki isih disenengi wong akeh. Siyaran
wayang kulit meh saben dina bisa dirungokake ing radhio genti-genten. Luwih-luwih saiki televisi ing saben
malem Minggu uga nyiarake wayang kulit, genten-genten karo wayang golek. Iku pancen nuduhake yen
wayang isih dadi tontonan kan nemsemake.
Wayang kulit digawe saka walulang utawa kulit kewan. Bisa walulang sapi, kebo, wedhus utawa liyane.
Sadurunge digawe wayang, walulang luwih dhisik kudu dipepe nganti garing ing gawangan. Gawangan iki
digawe saka kayu. Gunane kanggo menthang supaya amba lan rata.
Walulang kang wis dipepe garing ing gawangan nuli diresiki wulune nganggo pangot. Pangot iki kanggo
ngerok wulu nganti resik babar pisan. Yen wis resik banjur dirempelas supaya sisa-sisaning wulu entek gusis.
Walulang nganti katon bening kaya kaca. Iku ateges walulange wis mateng utawa siap digarap dadi wayang.
Walulang kang wis mateng mau nuli digambari wayang nganggo piranti kang diarani corekan. Gambar
ing walulang mau minangka pola kang sabanjure ditatah. Anggone natah ditumpangake ing pandukan.
Pandukan iku kayu kandel tur amba kanggo tatakan natah wayang. Ing sandhuwuring walulang diwenehi
tindhih sing bobote kira-kira rong kilo.
Gunane kanggo nindhihi walulang supaya ora mlesa-mlese.
Carane ngempakake tatah sarana dithuthuk nganggo gandhen. Tatahe ana warna-warna, yaiku tatah
bedhahan, tatah unton-unton, tatah tantrenan, tatah tatasan.
Kang luwih dhisik ditatah yaiku perangan ngarep, mandhuwur tekan ing praen, kang pungkasan yaiku
natah perangan mata.
Sawise ditatah kabeh, pakaryan sabanjure yaiku nyungging. Nyungging utawa nggambari nganggo
warna kang cocok.
1. Warna putih digawe saka glepung balung dicampur ancur.
2. Warna kuning digawe saka watu atal.
3. Warna biru digawe saka nila werdi.
4. Warna ireng digawe saka langes utawa kukus lampu.
5. Warna abang digawe saka gincu abang.
Kanggo campuran, diwenehi landha jangkang lan ancur garing. Sabanjure wayang disungging luwih
dhisik diolesi warna putih minangka dhasar. Lagi kena disungging manut warna kang cocok.
Yen nyungging wis rampung, kareben katon gilap kudu diwenehi prada. Supaya wayange luwih bregas
kudu dicawi. Cawi yaiku paes arupa garis-garis alus banget kaya sawut. Lumrahe cawi nganggo warna ireng.
Yen perangan sing ora dicawi kudu didrenjemi. Drenjem yaiku corek arupa titik-titik ireng kaya bathik cuwiri,
wayange sangsaya katon ngremit.
Pakaryan kang pungkasan yaiku masangi cempurit. Cempurit iku garan wayang supaya bisa diobahake
ana ing pagelaran.
Kapethik saka: Mustika basa Jawa
Isinana ceceg-ceceg iki nganggo tembung kang mathuk kang kapacak ing ngisore!
a) Pagelaran ………………. nganti saiki isih disenengi wong akeh.
b) Siaran wayang kulit meh saben dina isa ………………. Ing radhio.
c) Luwih-luwih saiki tv saben malem minggu …………… …… wayang kulit.
d) …………………… ateges isa dadi paugeran.
e) Gawangan digawe saka ………………..
f) Piranti kanggo ngerok wulu nganti resik diarani ………………………
g) Piranti kanggo nggambar wayang ing walulang diarani ……………………..
h) Kayu kandel tur amba kanggo tatakan natah wayang diarani ………………..
i) Paes arupa garis-garis alus banget kaya sawut diarani ………………………….
j) Warna ireng digawe saka …………………..
k) Warna abang digawe saka ………………

1. kayu 2. pandukan 3. Wayang kulit 4. nyiarake


5. dirungokake 6. tuntunan 7. pangot 8. langes
9. corekan 10. cawi 11. gincu 12. tontonan

1. Wacan Carane Gawe Wayang ringkesen nganggo basamu dhewe!


2. Rembugen karo kanca sabangkumu!
a. Piranti apa wae kang dienggo gawe wayang?
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
b. Tatah iku ana warna-warna, aranana siji lan sijine!
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
c. Aranana warna kan dienggo nyungging!
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
d. Apa bedane cawi karo drenjem?
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
e. Saka bahan apa wae sing bisa digunakake kanggo menehi warna wayang?
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
3. Apa karepe tembung-tembug ing ngisor iki?
a) Nengsemake
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
b) Piranti
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
c) Mlesa-mlese
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
d) Pungkasan
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
e) Prada
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
f) Paes
Wangsulan : …………………………………………………………………………………
Lampiran 4 :
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Kompetensi : Sikap
Bentuk Penilaian : Non-Tes
Satuan Pendidikan : SMK N 2 Sl;awi
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Materi Pokok : Teks Eksposisi tentang Adat Tradisi Mantu
Pertemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 1x45 menit ( 45 menit )
Tanggal : ………………………………………..

Nama Peserta Didik : ………………………………………..


Nomor Absen : ………………………………………..

1. Kompetensi Dasar :
Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari dalam pembelajaran Bahasa
Jawa
2. Indikator :
a. Peserta didik dapat berperilaku jujur dalam membaca dan menyalin informasi dari buku sumber.
b. Peserta didik dapat bertanggung jawab dalam menngerjakan tugas.
c. Peserta didik dapat berperilaku disiplin dalam mengumpulkan tugas.
d. Peserta didik dapat menunjukkan sikap bekerjasama dalam menyelesaikan tugas.
e. Peserta didik dapat berperilaku santun dalam berdikusi.

Hasil Pengamatan
No Sikap Kriteria
Ya Tidak
1 Jujur Melaporkan data/ informasi sesuai dengan apa
yang dibaca.
Menyampaikan pendapat disertai dengan
informasi dari buku sumber yang bacanya.

2 Tanggung jawab Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah


Menyelesaikan tugas sampai selesai

3 Disiplin Melaksanakan tugas sesuai dengan waktu yang


ditetapkan
Mennyelesaikan tugas sesuai dengan waktu
yang ditetapkan

4 Bekerja sama Menghargai pekerjaan teman


Berperan aktif dalam menyelesaikan tugas
kelompok

5 Santun Menyampaikan pendapat dengan bahasa dan


nada yang baik.
Menghargai adanya perbedaan
Skor

Catatan :
Nilai = (skor x 20)

Lampiran 5 :
Lembar Penilaian Antar Teman
Nama Peserta Didik : …………………………………………...
Bentuk Penilaian : Non-Tes
Satuan Pendidikan : SMK Insan Mulia Kramat
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Materi Pokok : Teks Eksposisi tentang Adat Tradisi Mantu
Pertemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 1x45 menit ( 45 menit )
Tanggal : …………………………………………...

Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan


4 = selalu
3 = sering
2 = jarang
1 = tidak pernah

Skor
No Aspek Pengamatan
4 3 2 1
1 Tidak usil/ mengganggu teman
2 Tidak membuang sampah sembarangan
3 Mengemukakan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa
adanya
5 Menghargai teman yang berpendapat
6 Kepedulian terhadap penderitaan/
kesulitan orang lain
7 Menerima adanya perbedaan dengan
tulus
8 Mempunyai rasa percaya diri yang tinggi
9 Bekerja sama dalam menyelesaikan
tugas/ pekerjaan
10 Tidak mencemooh/ mengejek teman/
orang lain
Jumlah

Skor Total : (Jumlah skor:4) x 10

Lampiran 6

Lembar Penilaian Diri

Nama Peserta Didik : …………………


Kelas : ………………
Materi Pokok : Teks Eksposisi tentang Adat Tradisi Mantu
Tanggal : ………………….

PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari

Tanggapan Verifikasi Guru


No KD/Pernyataan
TP KD SR SL ya tidak
1 Saya mempersiapkan diri untuk mengikuti
pelajaran Bahasa Jawa
2 Saya mempersiapkan buku Pegangan Bahasa
Jawa , alat tulis, dan buku catatan.
3 Saya bekerjasama dengan teman jika
mengerjakan tugas kelompok.
4 Saya berani mengakui kesalahan yang dilakukan
5 Saya mau menerima dan menghargai adanya
perbedaan pendapat.
6 Saya berani bertanya dan menjawab pertanyaan
7 Saya membuat catatan dan laporan diskusi secara
teliti, rapi, dan lengkap.
8 Saya berani memaparkan hasil diskusi di depan
kelas.
9 Saya siap menerima masukan, sanggahan, dan
dukungan dari teman.
10 Saya menyampaikan laporan diskusi/ kerja
kelompok kepada Bapak/ Ibu guru

Keterangan :
SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Petunjuk Penyekoran:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Lampiran 7
PENGUKURAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa


Kelas : XI
Semester : ...........
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Nama :…………………………………………..

Skala Penilaian
Aspek
No Skor
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jumlah

RUBRIK PENSKORAN
Aspek : 1. Tekun
No. Indikator Tekun Penilaian Tekun
1. Menyukai tantangan Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten
ditunjukkan peserta didik
2. Giat dalam belajar dan bekerja Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
3. Tidak mudah menyerah Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
menghadapi kesulitan
4. Berusaha menjadi lebih baik Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik

Aspek : 2. Kerjasama
No. Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1. Terlibat aktif dalam bekerja Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten
kelompok ditunjukkan peserta didik
2. Kesediaan melakukan tugas Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
sesuai kesepakatan
3. Bersedia membantu orang lain Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
dalam satu kelompok yang
mengalami kesulitan

4. Rela berkorban untuk teman lain Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik

Aspek : 3. Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
1. Melaksanakan tugas individu Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten
dengan baik ditunjukkan peserta didik
2. Menerima resiko dari tindakan Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
yang dilakukan
3. Mengembalikan barang yang Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
dipinjam
4. Meminta maaf atas kesalahan Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik
yang dilakukan

Aspek : 4. Toleran
No. Indikator Toleran Penilaian Toleran
1. Tidak mengganggu teman yang berbeda Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
pendapat konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Menghormati teman yang berbeda suku, Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
agama, ras, budaya, dan gender peserta didik
3. Menerima kesepakatan meskipun berbeda Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
dengan pendapatnya peserta didik
4. Dapat mememaafkan kesalahan/kekurangan Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
orang lain peserta didik

Aspek : 5. Kreativitas
No. Indikator Kreativitas Penilaian Kreativitas
1. Dapat menyatakan pendapat dengan jelas Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul
(ideational fluency)
2. Dapat menemukan ide baru yang belum Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul
dijelaskan guru (originality)
3. Mengenali masalah yang perlu dipecahkan Skor 3 jika 4 sampai 5 indikator muncul
dan tahu bagaimana memecahkannya (critical
thinking)
4. Senang terhadap materi pelajaran dan Skor 4 jika 6 sampai 7indikator muncul
berusaha mempelajarinya (enjoyment)
5. Mempunyai rasa seni dalam memecahkan
masalah (aesthetics)
6. Berani mengambil risiko untuk menemukan
hal-hal yang baru
(risk-taking)
7. Mencoba berulang-ulang untuk menemukan
ide yang terbaik
(cyclical procedure)
Aspek : 6. Kejujuran
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul
ujian/ulangan
2. Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setiap tugas
3. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu Skor 3 jika 5 indikator muncul
apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan Skor 4 jika 6 indikator muncul
5. Melaporkan data atau informasi apa adanya
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
dimiliki

Aspek : 7. Kecermatan
No. Indikator Kecermatan Penilaian Kecermatan
1. Mengerjakan tugas dengan teliti Skor 1 jika 1 indikator muncul
2. Berhati-hati dalam menggunakan peralatan Skor 2 jika 2 indikator muncul
3. Memperhatikan keselamatan diri Skor 3 jika 3 indikator muncul
4. Memperhatikan keselamatan lingkungan Skor 4 jika 4 indikator muncul

Aspek : 8. Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. Baik budi bahasanya (sopan ucapannya) Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Berperilaku sopan Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
`
Aspek : 9. Responsif
No. Penilaian Responsif
1. Skor 1 jika acuh (tidak merespon)
2. Skor 2 jika ragu-ragu/bimbang dalam merespon
3. Skor 3 jika lamban memberikan respon/tanggapan
4. Skor 4 jika cepat merespon/menanggapi

Aspek : 10. Proaktif


No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1 berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2 mampu menggunakan kesempatan Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 memiliki prinsip dalam bertindak (tidak ikut- Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
ikutan)
4 bertindak dengan penuh tanggung jawab Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator

Aspek : 11. Taat menjalankan agama


No. Indikator Ketaatan Menjalankan Agama Penilaian Ketaatan Menjalankan Agama
1 Disiplin (selalu tepat waktu) dalam Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
menjalankan agamanya
2 Teratur dalam menjalankan agamanya Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3 Bersungguh-sungguh menjalankan ajaran Skor 3 jika terpenuhi tiga indikator
agama
4 Berakhlak/berperilaku santun dan menghargai Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
orang lain
Lampiran 8 :
LEMBAR PENGAMATAN KETRAMPILAN/PSIKOMOTOR

Kompetensi : Ketrampilan
Bentuk Penilaian : Non-Tes
Satuan Pendidikan : SMK Insan Mulia Kramat
Kelas/ Semester : XI/ Gasal
Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Materi Pokok : Teks Eksposisi tentang Adat Tradisi Mantu
Pertemuan ke- :2
Alokasi Waktu : 1x45 menit ( 45 menit )
Tanggal : ………………………………………..

Isilah dengan tanda centang (√) apabila seorang siswa melakukan aktifitas !

Aspek Ketrampilan*)
No Nama Nilai **)
1 2 3 4 5

*) Keterangan : **) Keterangan Nilai :


1. Aktifitas bertanya Sangat Terampil, jika 5 keaktifan/ akurasi
2. Aktifitas menjawab Terampil, jika 4 keaktifan/ akurasi
3. Aktifitas mencatat Cukup Terampil, jika 3 keaktifan/ akurasi
4. Akurasi jawaban Kurang Terampil, jika 2 keaktifan/ akurasi
5. Akurasi pertanyaan Tidak Terampil, jika 1 keaktifan/ akurasi

Nilai Total : Nilai x 4


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Insan Mulia Kramat


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/semester : XI / Genap
Materi Pokok : Aksara Jawa
(4 paragraf yang memuat Aksara Murda)
Alokasi waktu : 4 JP (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI3 Memaham, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KD 3.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan empat paragraf berhuruf Jawa yangmenggunakan aksara murda
Indikator
1. Siswa mampu mengidentifikasi kaidah penulisan empat paragraf berhuruf Jawa
yangmenggunakan aksara murda

KD 4.5Menulis empat paragraf berhuruf Jawa yang menggunakan aksara murda


Indikator
1. Siswa mampu menulis empat paragraf berhuruf Jawa yang menggunakan aksara murda

C. Tujuan Pembelajaran

KD 3.5Setelah proses pembelajaran, siswa dapatmengidentifikasi kaidah penulisan empat paragraf


berhuruf Jawa yangmenggunakan aksara murda

KD 4.5Setelah proses pembelajaran, siswa dapatmenulis empat paragraf berhuruf Jawa yang
menggunakan aksara murda

D. Materi Ajar
1. Fakta
Aksara murda
2. Konsep
Perangan aksara murda
3. Prinsip
Struktur dan kaidah aksara murda
4. Prosedur
Cara nulis lan tuladhaaksara murda

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


- Pendekatan : Scientific
- Model Pembelajaan : Inquiry, Project Based Learning, Discovery Learning
- Metode : inkuri, diskusi, praktek, penugasan (bisa disesuaikan)
F. Media dan Sumber Belajar
Media : Laptop/player VCD, CD/VCD, power point, LCD
Sumber Belajar :
a. Widaryatmo, Gandung dkk. 2013. Prigel Basa Jawa Jilid 1. Jakarta: Erlangga
b. Sasangka, Sry Satriya TW. 2011. Paramasastra Gagrag Anyar Basa Jawa. Jakarta: Paramalingua
c. Darminto, dkk. 2010. Kamus Besar Bausastra Jawa. Jakarta: Kharisma
d. Suliyanto. 2006. Bebakalan Basa Jawa. Wonogiri: Pustaka Pribadi
e. Purwaka, W. 1991. Sekar Rinonce (Kawruh Basa Jawa). Sukoharjo: Cendrawasih
f. Buku pedoman nulis aksara Jawa

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi /Pembukaan 5 menit
- Guru membuka pembelajaran dengan berdoa, salam, dan
menanyakan siswa yang tidak hadir
2. Apersepsi
- Guru melakukan apersepsi untuk mengaitkan materi yang telah
dikuasai siswa dan yang akan dipelajari
- Siswa menerima informasi tentang materi aksara Jawa (aksara
murda)
3. Motivasi
- Guru memotivasi siswa
- Siswa menerima informasi kompetensi, tujuan, dan manfaat
mempelajari aksara Jawa (aksara murda)
4. Pemberian acuan
- Siswa menerima informasi sumber belajar yang bisa digunakan
Kegiatan Inti Mengamati 75
 membaca contoh kataaksara Jawa yang mengintegrasikan aksara murda menit
 mencermati kata yang berkaitan kaidah penulisan aksara Jawa

Menanya
 mempertanyakan kaidah penulisan aksara Jawayang belum dipahami

Mengumpulkan informasi
 menemukan pokok-pokok isi yang terkandung di dalam kata aksara Jawa
yang mengintegrasikan aksara murda
 menulis kataberaksara Jawa yang mengintegrasikan aksara murda dari
wacana berhuruf Latin

Mengasosiasi
 menyunting kesalahan aksara Jawa tulisan teman
 berdiskusi kaidah penulisan aksara Jawayang mengintegrasikan aksara
murda

Mengomunikasikan
 menyajikan secara lisan atau tulisan kataberaksara Jawa yang
mengintegrasikan aksara murda yang ditulis

Penutup 1. Siswa mengumpulkan tugas materi yang telah dipelajari 10


2. Siswa mendengarkan arahan guru tentangrencana pembelajaran guru menit
pada pertemuan yang akan datang

Pertemuan ke 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi /Pembukaan 5 menit
- Guru membuka pembelajaran dengan berdoa, salam, dan
menanyakan siswa yang tidak hadir
2. Apersepsi
- Guru melakukan apersepsi untuk mengaitkan materi yang telah
dikuasai siswa dan yang akan dipelajari
- Siswa menerima informasi tentang materi aksara Jawa (aksara
murda)
3. Motivasi
- Guru memotivasi siswa
- Siswa menerima informasi kompetensi, tujuan, dan manfaat
mempelajari aksara Jawa (aksara murda)
4. Pemberian acuan
- Siswa menerima informasi sumber belajar yang bisa digunakan

Kegiatan Inti Mengamati 75


 membaca contoh kalimataksara Jawa yang mengintegrasikan aksara menit
murda
 mencermati uraian yang berkaitan kaidah penulisan aksara Jawa

Menanya
 mempertanyakan kaidah penulisan aksara Jawayang belum dipahami

Mengumpulkan informasi
 menemukan pokok-pokok isi yang terkandung di dalam kalimatberaksara
Jawa yang mengintegrasikan aksara murda
 menulis kalimatberaksara Jawa yang mengintegrasikan aksara murda
dari wacana berhuruf Latin

Mengasosiasi
 menyunting kesalahan aksara Jawa tulisan teman
 berdiskusi kaidah penulisan aksara Jawayang mengintegrasikan aksara
murda

Mengomunikasikan
 menyajikan secara lisan atau tulisan kalimataksara Jawa yang
mengintegrasikan aksara murda yang ditulis

Penutup 1. Siswa mengumpulkan tugas materi yang telah dipelajari 10


2. Siswa mendengarkan arahan guru tentangrencana pembelajaran guru menit
pada pertemuan yang akan datang

Pertemuan ke 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi /Pembukaan 5 menit
- Guru membuka pembelajaran dengan berdoa, salam, dan
menanyakan siswa yang tidak hadir
2. Apersepsi
- Guru melakukan apersepsi untuk mengaitkan materi yang telah
dikuasai siswa dan yang akan dipelajari
- Siswa menerima informasi tentang materi aksara Jawa (aksara
murda)
3. Motivasi
- Guru memotivasi siswa
- Siswa menerima informasi kompetensi, tujuan, dan manfaat
mempelajari aksara Jawa (aksara murda)
4. Pemberian acuan
- Siswa menerima informasi sumber belajar yang bisa digunakan

Kegiatan Inti Mengamati 75


 membaca contoh teksdua paragraf aksara Jawa yang mengintegrasikan menit
aksara murda
 mencermati uraian yang berkaitan kaidah penulisan aksara Jawa

Menanya
 mempertanyakan kaidah penulisan aksara Jawayang belum dipahami

Mengumpulkan informasi
 menemukan pokok-pokok isi yang terkandung di dalam dua paragraf
aksara Jawa yang mengintegrasikan aksara murda
 menulis teks dua paragraf aksara Jawa yang mengintegrasikan aksara
murda dari wacana berhuruf Latin

Mengasosiasi
 menyunting kesalahan aksara Jawa tulisan teman
 berdiskusi kaidah penulisan aksara Jawayang mengintegrasikan aksara
murda

Mengomunikasikan
 menyajikan secara lisan atau tulisan empat paragraf aksara Jawa yang
mengintegrasikan aksara murda yang ditulis

Penutup 1. Siswa mengumpulkan tugas materi yang telah dipelajari 10


2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan menit
membuat catatan / rangkuman / kesimpulan
3. Siswa mendengarkan arahan guru tentangrencana pembelajaran guru
pada pertemuan yang akan datang

Pertemuan ke 4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Orientasi /Pembukaan 5 menit
- Guru membuka pembelajaran dengan berdoa, salam, dan
menanyakan siswa yang tidak hadir
2. Apersepsi
- Guru melakukan apersepsi untuk mengaitkan materi yang telah
dikuasai siswa dan yang akan dipelajari
- Siswa menerima informasi tentang materi aksara Jawa (aksara
murda)
3. Motivasi
- Guru memotivasi siswa
- Siswa menerima informasi kompetensi, tujuan, dan manfaat
mempelajari aksara Jawa (aksara murda)
4. Pemberian acuan
- Siswa menerima informasi sumber belajar yang bisa digunakan
Kegiatan Inti Mengamati 75
 membaca contoh teksempat paragraf aksara Jawa yang menit
mengintegrasikan aksara murda
 mencermati uraian yang berkaitan kaidah penulisan aksara Jawa
Menanya
 mempertanyakan kaidah penulisan aksara Jawayang belum dipahami
Mengumpulkan informasi
 menemukan pokok-pokok isi yang terkandung di dalam empat paragraf
aksara Jawa yang mengintegrasikan aksara murda
 menulis teks empat paragraf aksara Jawa yang mengintegrasikan aksara
murda dari wacana berhuruf Latin

Mengasosiasi
 menyunting kesalahan aksara Jawa tulisan teman
 berdiskusi kaidah penulisan aksara Jawayang mengintegrasikan aksara
murda

Mengomunikasikan
 menyajikan secara lisan atau tulisan empat paragraf aksara Jawa yang
mengintegrasikan aksara murda yang ditulis
Penutup 1. Siswa mengumpulkan tugas materi yang telah dipelajari 10
2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan menit
membuat catatan / rangkuman / kesimpulan
3. Siswa mendengarkan arahan guru tentangrencana pembelajaran guru
pada pertemuan yang akan datang

Soal tes tertulis


1. Gaweya aksara Jawa (4 paragraf kang ngemot aksara murda) kang wis ditemtokake!
Keaslian Diksi Keruntutan Isi
No Nama
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1
2
3
4
5

Ket :
1 : tidak baik :1
2 : cukup baik :2
3 : baik :3
4 : sangat baik :4

Kunci soal
1. Kawicaksanan guru
2. Kawicaksanan guru
3. Kawicaksanan guru

LAMPIRAN

Aksara Murda
Aksara murda cacahe ana 7, digunakake kanggo nulis jeneng, gelar, jeneng panggonan lan jeneng
lembaga. Carane nulis saben satembung sa-aksara ing wanda ngarep dhewe yen ora ana ngarep dhewe isa
ing wanda candhake.
Wujude Jenenge Tuladhane
@ Ka Jaka Tingkir : j@#=iki/
! Na Nigeria : !i[griyh
# Ta Praja Mataram : %]jmtrm\
$ Sa Sarjana pendidikan : $/jnpenFifikn\
* Ba Balai Kota : *lai[kot
% Pa Diponegara : fi[%onegr
& Ga Gang Gajah Mada : g=&jhmf

Penilaian Proses dan Hasil Belajar


No Nama Kejujuran Kedisiplinan Tg.jawab Santun
1
2
3
4
5
Ket :
Siswa yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan bersikap santun : 1
Siswa yang tidak jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan bersikap santun : 0
Nilai 4 = Sangat baik, 3= baik, 2 = cukup baik, 0-1 = kurang

Penilaian Hasil
- Teknik : Tes Lisan, Produk, dan Kinerja
- Bentuk : Penugasan menulis dan membaca aksara Jawa (4 paragraf yang
memuat aksara murda)
- Instrumen : Tes dan Nontes

Kunci dan Pedoman penskoran

LEMBAR KERJA SISWA


III. Ing ngsior iki ana wangsulan sing bener, pilihen!
6. Aksara murda na yaiku .…
a. @ d. $
b. ! e. *
c. #
7. Aksara murda sa yaiku .…
a. @ d. $
b. ! e. *
c. #
8. Aksara murda ka yaiku .…
a. @ d. $
b. ! e. *
c. #
9. Aksara murda ta yaiku .…
a. @ d. $
b. ! e. *
c. #
10. Aksara murda ba yaiku .…
a. @ d. $
b. ! e. *
c. #

IV. Essay
1. Tulisen nganggo aksara jawa limang lembaga pemerintah negri utawa swasta ing dherahmu!
2. Tulisen nganggo aksara jawa sekolah-sekolah kang ana ing kecamatanmu!

Mengetahui, Kramat, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Khaerudi, S. Pd.I. Hari Gunawan, S.Pd.


NIPY. 24 831224 04 14 NIPY.

Anda mungkin juga menyukai