Anda di halaman 1dari 8

Analisis Pengaruh Marketing Mix (7P) terhadap Minat Beli Ulang Konsumen

(Studi pada House of Moo, Semarang)


Christine, Wiwik Budiawan, S.T M.T *)

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
christinelydias@gmail.com
Abstrak
Pada saat ini perkembangan bisnis restoran di Semarang begitu pesat. Perkembangan bisnis restoran
tersebut membuat pemain-pemain baru bermunculan, termasuk dari kalangan mahasiswa sendiri. House of
Moo adalah restoran susu yang terletak di daerah tembalang. Dikarenakan banyaknya pemain baru,
perusahaan perlu mencermati perilaku konsumen yang ada dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian dalam memasarkan sebuah produk. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori
kausal yang dilakukan secara kuantitatif. Metode kuantitatif kausal, juga merupakan penelitian yang
sifatnya dapat dihitung jumlahnya dengan metode statistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh
Variabel marketing mix (7P), berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian konsumen di
House of Moo, namun terdapat satu variable yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, yaitu
variabel process. Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian
konsumen, yaitu variabel physical evidence. Hal ini dapat dari hasil olah data dimana nilai t hitung dan
koefisien determinasi dari variabel ini memiliki nilai paling besar dari variabel lainnya.

Kata kunci: Marketing mix, minat beli ulang

Abstract
At this time the development of the restaurant business in Semarang so rapidly. The restaurant business
developments create new players emerge, including from the students themselves. House of Moo is a dairy
restaurant which located in the area Tembalang. Due to the many new players, companies need to examine
existing consumer behavior and the factors that influence purchase decisions in marketing a product. This
research was conducted explanatory causal quantitatively. Causal quantitative methods, is also a
character study can be calculated numbers with statistical methods. The results showed that all variable
marketing mix (7P) have positive effect on consumer purchasing decisions in the House of Moo, but there
is one variable that does not significantly influence the purchasing decision. the variable is the process
variable. While the variables that have the greatest influence on consumer purchasing decisions is physical
evidence variable. This can result from data processing where the value t and the coefficient of
determination of these variables have the greatest value of other variables.
Keywords: Marketing mix, repurchase decision

1. Pendahuluan memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih


Pada saat ini perkembangan bisnis restoran di efektif dan efisien dibandingkan para pesaing (Kotler,
Semarang begitu pesat. Hal ini dipicu oleh 1996). Dengan meningkatnya kuantitas produk dan
berkembangnya jumlah penduduk dan perubahan gaya pelaku bisnis restoran di masyarakat, mengakibatkan
hidup masyarakat yang tinggal di Semarang. timbulnya persaingan yang ketat dalam menarik
Perkembangan bisnis restoran tersebut membuat konsumen baru maupun mempertahankan konsumen
pemain-pemain baru bermunculan, termasuk dari lama. Untuk itu diperlukan minat beli ulang untuk
kalangan mahasiswa sendiri. Perusahaan perlu mempertahankan konsumen lama tersebut.
mencermati perilaku konsumen yang ada dan faktor- Menurut Hellier et al (2003) minat beli ulang
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam merupakan keputusan konsumen untuk melakukan
memasarkan sebuah produk. Hal tersebut dikarenakan pembelian kembali suatu produk atas jasa berdasarkan
dalam konsep, salah satu cara untuk mencapai tujuan atas pengalaman dengan mengeluarkan biaya untuk
perusahaan adalah dengan mengetahui apa kebutuhan memperoleh barang atau jasa, serta cenderung dilakukan
dan keinginan konsumen atau pasar sasaran serta secara berkala. Dengan kata lain, pengalaman yang
diperoleh konsumen dari suatu produk atas jasa yang 2. Variabel marketing mix yang paling
baik akan menimbulkan kesan positif yang menunjukan berpengaruh terhadap minat beli ulang
bahwa konsumen mendapatkan apa yang konsumen konsumen ke House of Moo
butuhkan dan inginkan, sehingga konsumen akan 3. Memberikan usulan perbaikan guna
melakukan pembelian ulang. meningkatkan minat beli ulang konsumen ke
Konsumen dalam sebuah pasar memiliki memiliki House of Moo
karakteristik yang berbeda-beda dan bermacam-macam
kebutuhan, misalnya perbedaan-perbedaan dalam 2. Tinjauan Pustaka
kebiasaan membeli, kebutuhan pemakai, motif Pemasaran
pembelian dan sebagainya (Swastha dan Menurut Kotler (2009;10) “Pemasaran adalah
Irawan,1996;81). Marketing mix (7P) merupakan proses sosial yang dengan proses satu individu dan
langkah yang paling baik untuk mempertimbangkan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
segala faktor operasional, hal ini dikarenakan marketing inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
mix melihat dari segi produk, (makanan dan minuman), bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
pelayanan, harga dan lokasi. Seiring perkembangan dengan pihak lain”. Sedangkan American Marketing
jaman, marketing mix berkembang menjadi 7 faktor Association, seperti yang dikutip oleh Kotler (2009;8)
dimana 3 faktor tambahannya itu berupa people, menawarkan definisi pemasaran sebagai “proses
physical evidence serta process. Dengan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan
marketing mix tersebut, diharapkan pebisnis dapat harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan
menyusun strategi yang berguna untuk memenangkan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
persaingan. Secara rinci variable marketing mix (7P) sasaran-sasaran individu dan organisasi.”
adalah sebagai berikut: product, price, promotion, place,
people, physical evidence serta process. Marketing Mix
House of Moo adalah restoran susu yang terletak di Menurut Kotler (2009;101) bahwa Marketing
daerah tembalang. Restoran yang dimiliki mahasiswa ini Mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang
menjual susu dengan varian rasa. House of Moo sendiri digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai
memiliki konsep sebagai tempat berkumpul dengan tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
teman, hal ini dikarenakan sebagian besar pasar di Pada sisi lainnya terdapat penyesuaian pada
Tembalang adalah mahasiswa. Dalam perkembangannya marketing mix, di mana produsen tersebut menyesuikan
House of Moo kini memiliki tempat parkir yang sangat elemen – elemen marketing mix untuk masing– masing
memadai dan cukup strategis walaupun tidak dapat pasar sasaran. Variabel-variabel yang ada di dalam
dijangkau oleh kendaraan umum. Dari segi tempat, marketing mix ini bisa digunakan secara efektif apabila
House of Moo sangat nyaman walaupun tidak memiliki disusun sesuai dengan keadaan dan situasi yang sedang
fasilitas AC, hal ini dikarenakan konsep dari House of dialami dalam suatu perusahaan.
Moo sendiri yang cukup terbuka sehingga pengunjung Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan
dapat menikmati udara segar, namun sayangnya pengertian dari marketing mix adalah faktor – faktor
banyaknya pengunjung yang merokok sehingga sering yang dikuasai dan dapat digunakan oleh marketing
kali membuat pengunjung lain kurang nyaman. manajer guna mempengaruhi keputusan pembelian
Konsumen pun juga sering mengeluh masalah pelayanan konsumennya. Faktor – faktor tersebut antara lain
di House of Moo yang cukup lama dan sering kali product, price, place, promotion, people, process dan
waiters salah mencatat pesanan. physical evidence.
Berdasarkan pendapat peneliti seperti yang telah 1. Product
dipaparkan diatas mengenai fenomena yang terjadi di Menurut Kotler & Amstrong (2001;223)
House of Moo bahwa variabel dalam marketing mix “Product as anything that can be offered to a
memiliki perbedaan pengaruh terhadap minat beli ulang market for attention, acquisition, use, or
konsumen, yang menyebabkan adanya gap. Hal ini consumption and that might satisfy a want or
menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan need” (Kotler & Amstrong,2001;223).
penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh marketing Produk merupakan segala sesuatu yang dapat
mix (7P) terhadap Minat Beli Ulang Konsumen. (Studi ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
pada House of Moo, Semarang)”. diminta, dicari, dibeli,digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
Tujuan Penelitian kebutuhan atau keinginanpasar bersangkuatan,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: baik berupa barang maupun jasa.
1. Seberapa besar pengaruh dari variabel
marketing mix (7P ) terhadap minat beli ulang
konsumen ke House of Moo
Product dapat diukur diantaranya melalui 2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat
(Kotler, 2005;55): dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
1. Variasi produk 3. Tempat parkir, mempunyai tempat atau
2. Kualitas produk lahan parkir sendiri atau menggunakan
3. Tampilan produk tempat parkir umum.
2. Promotion 4. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup
Promosi adalah usaha perusahaan untuk untuk perluasan usaha di kemudian hari.
mempengaruhi calon pembeli melalui 5. Peraturan pemerintah, misalnya surat
pemakaian segala unsur atau marketing mix( perijinan usaha.
7P). 6. Persaingan, yaitu pertimbangan lokasi
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk pesaing.
komunikasi pemasaran, yang dimaksud dengan 5. People
komunikasi pemasaran adalah aktivitas Menurut Nirwana (2004;48) people adalah
pemasaran yang berusaha menyebarkan orang yang memiliki andil dalam memberikan
informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan atau menunjukkan pelayanan yang diberikan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya kepada konsumen selama melakukan
agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pembelian barang. Dalam penelitian ini
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang karyawan restoran berperan aktif dalam
bersangkutan. Media promosi yang dapat memberikan pelayanan kepada konsumen
digunakan pada bisnis ini antara lain selama melakukan pembelian, faktor people ini
periklanan, promosi penjualan, publisitas dan berperan aktif dan bisa perngaruh positif
hubungan masyarakat, dan pemasaran terhadap keputusan pembelian, seperti yang
langsung. Penentuan media promosi yang akan dikemukankan oleh Kotler (2009), semakin
digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk positif kinerja yang diberikan kepada
produk itu sendiri. konsumen, semakin baik pula dampaknya
Promosi dapat diukur secara garis besar melalui dalam melakukan keputusan pembelian.
Tjiptono (2005;22): Menurut Ratih (2005;62) menyatakan people
1. Tingkat kemenarikan iklan adalah: “ semua pelaku yang memainkan
2. Publisitas pesaing peranan dalam penyajian jasa ataupun produk
3. Price sehingga dapat mempengaruhi pembelian”.
Harga memiliki peranan utama dalam proses Elemen-elemen dari people adalah pegawai
pengambilan keputusan para konsumen perusahaan, konsumen dan konsumen lain
(Tjiptono, 2008; 31). Harga semata – mata dalam lingkungan jasa.
tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi Menurut Ratih (2005;63) elemen people ini
tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai memiliki 2 aspek, yaitu:
hal. Harga dikatakan mahal, murah, atau biasa a. Service People
–biasa saja bagi setiap individu tidaklah harus Untuk organisasi jasa, service people
sama, karena tergantung dari individu yang biasanya memegang jabatan ganda,
dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan yaitu mengadakan jasa dan menjual
dan kondisi individu. jasa tersebut. Melalui pelayanan yang
Menurut Chandra (2002) harga juga dapat baik, cepat, ramah, teliti dan akurat
diukur diantaranya melalui: dapat menciptakan kepuasan dan
1. Harga produk pesaing kesetiaan pelanggan terhadap
2. Diskon (potongan harga) perusahaan yang akhirnya akan
3. Variasi sistem pembayaran meningkatkan nama baik perusahaan.
4. Place b. Customer
Menurut Sutojo (2009;11) distribusi adalah Faktor lain yang mempengaruhi
suatu usaha/upaya agar suatu produk dapat adalah hubungan yang ada diantara
tersedia di tempat-tempat yang memudahkan para pelanggan.
konsumen membelinya setiap saat konsumen 6. Process (Proses)
membutuhkan. Pemilihan lokasi memerlukan Menurut Philip Kotler (2006), Proses disini
pertimbangan yang cermat terhadap beberapa adalah mencakup bagaimana cara perusahaan
faktor antara lain (Huriyati, 2008;57) : melayani permintaan tiap konsumennya. Mulai
1. Akses, misalnya jalan yang dari konsumen tersebut memesan (order)
memudahkan konsumen untuk mencapai hingga akhirnya mereka mendapatkan apa yang
tempat tersebut. mereka inginkan. Beberapa perusahaan tertentu
biasanya memiliki cara yang unik atau khusus ulang. Selalu lebih mahal untuk menarik pelanggan baru
dalam melayani konsumennya. Yang dimaksud ketimbang mempertahankan pelanggan lama. Oleh
proses dalam pemasaran yaitu keseluruhan karena itu , mempertahankan pelanggan lebih penting
sistem yang berlangsung dalam dari pada memikat pelanggan baru, kunci untuk
penyelenggaraan dan menentukan mutu mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan
kelancaran penyelenggaraan jasa yang dapat kepuasan kepada pelanggan. Apabila seorang pelanggan
memberikan kepuasan pada penggunanya memperoleh kepuasan, maka kemungkinan besar
7. Physical Evidence mereka akan :
Menurut Nirwana (2004;47) “fasilitas a. Membeli lagi
pendukung merupakan bagian dari pemasaran b. Mengatakan hal-hal yang yang baik tentang
jasa yang memiliki peranan cukup penting. perusahaan kepada orang lain
Karena jasa yang disampaikan kepada c. Kurang memperhatikan merek dan iklan
pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas produk dari pesaing
pendukung di dalam penyampaian”. Hal ini d. Membeli produk lain dari produk yang sama
akan semakin memperkuat keberadaan dari jasa
tersebut. Karena dengan adanya fasilitas 3. Metode Penelitian
pendukung secara fisik, maka jasa tersebut Jenis Penelitian
akan dipahami oleh pelanggan. Para pemasar Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis
dalam menciptakan layanan berkualitas perlu penelitian dengan metode kuantitatif kausal, hal ini
memperhatikan elemen layanan fisik sebagai dikarenakan penelitian ini ditujukan untuk
berikut : “Prasarana yang berkaitan dengan menyimpulkan hubungan korelasional (correlation)
layanan pelanggan juga harus diperhatikan oleh antar variabel yang diteliti. Metode kuantitatif kausal,
manajemen perusahaan. Gedung yang megah juga merupakan penelitian yang sifatnya dapat dihitung
dengan fasilitas pendingin, alat telekomunikasi jumlahnya dengan metode statistik. Pendekatan
yang canggih atau perabot kantor yang kuantitatif kausal merupakan penelitian pendekatan
berkualitas dan lain-lain menjadi pertimbangan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan
pelanggan dalam memilih suatu produk/jasa. ekonomi yang bertujuan untuk mendapatkan bukti
Menurut Timpe (2004;295) fasilitas fisik sangat hubungan sebab-akibat atau pengaruh dari variabel-
penting bagi restoran karena mendukung variabel penelitian.
suasana di dalam restoran tersebut yang dapat
mempengaruhi kenikmatan yang didapat oleh Populasi
konsumen. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan
Indikator-indikator fasilitas fisik karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti
diklasifikasikan menjadi enam variabel, yaitu: untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
1. Colour (warna dinding, warna peralatan 2007;55). Adapun yang menjadi populasi penelitian ini
yang digunakan) adalah konsumen House of Moo yang pernah melakukan
2. Layout (tatanan tumbuhan, serat pembelian
dinding)
3. Lighting (penerangan baik dalam Sampel
ruangan maupun dari luar ruangan) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
4. Facilitating goods (kamar kecil, tempat yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono,
sampah, dan perlengkapan lainnya) 2007;118). Untuk memudahkan penelitian maka jumlah
5. Furnishing (jumlah tempat duduk dan sampel ditetapkan sebanyak 100 orang. Jumlah
meja) responden sebanyak 100 orang tersebut dianggap sudah
6. Atmosfer (suasana yang ditampilkan representatif karena sudah lebih besar dari batas minimal
dapat melalui hiasan ataupun musik sampel.
yang ada).
Metode Pengumpulan Data
Kepuasan Konsumen Metode dan prosedur pengumpulan data yang
Kepuasan adalah tingkat perasaan dimana seseorang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
menyatakan hasil perbandingan atas kinerja yang sebagai berikut:
diterima dan yang diharapkan (Kotler;1997). a. Wawancara
Pentingnya memuaskan pelanggan bagi perusahaan, Wawancara merupakan metode
pada dasarnya penjualan perusahaan setiap saat berasal pengumpulan data dengan mengadakan
dari dua kelompok yaitu pelanggan baru dan pembelian Tanya jawab atau mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada responden secara dalam analisis regresi adalah tidak ada multikolinieritas,
langsung untuk mengumpulkan keterangan- tidak ada heteroskedastisitas dan normalitas residual.
keterangan yang dibutuhkan.
b. Kuesioner Uji Multikolinieritas
Kuesioner merupakan salah satu metode Uji multikolinieritas dilakukan untuk mendeteksi
pengumpulan data yang dilakukan dengan ada tidaknya korelasi yang kuat antara variabel bebas
memberikan daftar pertanyaan kepada dalam model regresi. Pendeteksian dilakukan dengan
responden, baik pertanyaan yang sifatnya melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance
tertutup maupun terbuka. Pertanyaan > 0,1 dan VIF < 10, maka model regresi bebas dari
bersifat tertutup, diukur dengan multikolinieritas.
menggunakan skala dengan internal 1-5
yaitu sangat setuju, setuju, netral/ rata-rata, Uji Heteroskedastisitas
tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi
c. Observasi ada tidaknya ketidakhomogenan ragam antar residual.
Observasi merupakan pengamatan secara Pendeteksian dilakukan dengan scatterplot. Jika
langsung pada obyek penelitian. scatterplot antara ZPRED dan SRESID menghasilkan
Pengamatan dilakukan pada obyek titik-titik yang tidak membentuk pola tertentu dan titik-
penelitian yaitu House of Moo. titik menyebar di atas dan di bawah angka nol sumbu Y,
maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada
4. Hasil dan Pembahasan model regresi.
Deskripsi Profil Responden
Berikut adalah deskripsi profil responden dari total Uji Normalitas
100 sampel penelitian, dimana responden pada Uji normalitas dilakukan untuk mendeteksi
penelitian ini adalah 100 konsumen House of Moo normalitas residual yang dihasilkan model regresi.
diketahui bahwa dari segi jenis kelamin, pengunjung Pendeteksian dilakukan dengan normal probability plot.
House of Moo cukup seimbang antara perempuan dan Jika titik-titik pada normal probability plot terkumpul di
laki-laki, dengan persentase 46% perempuan dan 55% sekitar garis lurus, maka disimpulkan residual model
laki-laki. Dari segi usia, pengunjung House of Moo regresi berdistribusi normal.
didominasi oleh anak muda yaitu di kisaran usia 18-25
tahun yang rata-rata masih berasal dari kalangan pelajar
maupun mahasiswa dengan presentase sebesar 90%.
Dari segi pengeluaran tiap bulan, responden House of
Moo memiliki pengeluaran 1.5 juta ke bawah. Dan dari
segi domisili, mayoritas pengunjung House of Moo
berdomisili di Tembalang dengan persentase sebesar
87%.

Uji Validitas dan Reliabilitas


Uji validitas dilakukan untuk menguji ketepatan
setiap indikator pertanyaan kuesioner dalam mengukur
variabel penelitian. Teknik yang digunakan adalah
korelasi pearson, dimana suatu item pertanyaan
dinyatakan valid jika memiliki r hitung (corrected item
total correlation) > r tabel pada n=100 yaitu 0,197. Analisis Regresi Linier Berganda
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji kehandalan
kuesioner dalam mengukur variabel penelitian dengan
menghasilkan pengukuran yang konsisten. Teknik yang
digunakan adalah uji cronbach alpha. Item-item
pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel jika
nilai cronbach alpha > 0,6.

Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah
asumsi-asumsi yang diperlukan analisis regresi telah
terpenuhi, sehingga kesimpulan yang dihasilkan analisis
regresi tidak bias. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi
Nilai konstanta sebesar 1.331 menunjukkan berpengaruh terhadap minat pengunjung di House of
besarnya keputusan pembelian yang tidak dipengaruhi Moo. Dalam penelitian ini digunakan tingkat
oleh product, price, promotion, process, people, signifikansi α = 5% dengan derajat bebas (n-k-1),
location, dan physical evidence. Artinya jika product, dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel
price, promotion, process, people, location, dan physical bebas sehingga df = 100 – 7 – 1 = 92. Dengan demikian
evidence = 0, maka keputusan pembelian diprediksi hasil ttabel adalah sebesar 1.986. Berikut adalah
sebesar 1.331. Hal ini menunjukkan adanya faktor lain Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16
yang bisa mempengaruhi minat pengunjung di House of
Moo, selain product, price, promotion, process, people,
location, dan physical evidence.

Uji Hipotesis
1. Uji Kelayakan Model
Uji Kelayakan Model digunakan untuk mengetahui
pengaruh marketing mix 7P oleh product, price,
promotion, process, people, location, dan physical
evidence terhadap minat pengunjung di House of Moo.
Berdasarkan pengolahan data hasil kuesioner dengan Koefisien Determinasi (R2)
menggunakan komputerisasi program SPSS versi 16.0 Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
diperoleh hasil sebagai berikut: kemampuan variable independen dalam menjelaskan
variable dependen. Besarnya koefisien determinasi dapat
dilihat pada adjusted r square dan dinyatakan dalam
ANOVAb
presentase. Hasil koefisien determinasi antara product,
price, promotion, process, people, location, dan physical
Sum of Mean
evidence terhadap minat pengunjung di House of Moo
Model Squares df Square F Sig. dapat dilihat pada output SPSS 16 di bawah ini
1 Regression 1.537 7 .220 17.875 .000a
b
Model Summary
Residual 1.130 92 .012
R Std. Error of the
Total 2.667 99
Model R Square Adjusted R Square Estimate
a. Predictors: (Constant), X7, X5, X6, X3, X1, X2,
1 .759a .576 .544 .11082
X4
a. Predictors: (Constant), X7, X5, X6, X3, X1, X2, X4
b. Dependent Variable: Y
b. Dependent Variable: Y
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi
α = 5% dengan derajat bebas (n-k-1), dimana n = jumlah Nilai adjusted r square sebesar 0.544, yang artinya
pengamatan dan k = jumlah variabel bebas sehingga df variable product, price, promotion, process, people,
= 100 – 7 – 1 = 92. Sedangkan Ftabel (α = 0.05 ; df location, dan physical evidence mampu menjelaskan
regresi = 7 ; df residual = 92) adalah sebesar 2.111. minat pengunjung terhadap House of Moo sebesar
Dengan kriteria pengujian H0 ditolak atau H1 diterima 54.4% sementara sisanya 45.6% minat pengunjung
apabila Fhitung > Ftabel dan H0 diterima atau H1 ditolak terhadap House of Moo dijelaskan factor selain elemen –
apabila Fhitung ≤ Ftabel. Dari tabel 2 diperoleh Fhitung elemen pemasaran di atas.
sebesar 17.875 dan nilai signifikansi 0.000.
Karena Fhitung 17.875 lebih besar dari nilai Ftabel 2.111 Pembahasan
dan nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 maka Berdasarkan hasil analisa data, diketahui bahwa
dapat disimpulkan bahwa model sudah memenuhi asas sebagian besar variabel komponen marketing mix (7P)
kelayakan. baik product, price, promotion, process, people,
location, dan physical evidence memiliki pengaruh
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh konsumen terhadap House of Moo. Namun, dari seluruh
marketing mix product, price, promotion, process, variabel tersebut tetap ada satu variabel yang tidak
people, location, dan physical evidence secara parsial memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen, yaitu variabel process (pelayanan). Hal ini terdapat satu variable yang tidak signifikan
dapat dari hasil olah data dimana nilai thitung dan terhadap keputusan pembelian, yaitu variabel
koefisien determinasi dari kbel ini memiliki nilai lebih process.
kecil dibandingkan nilai kritisnya. Variabel process 2. Variabel yang memiliki pengaruh terbesar
yang berkaitan dengan pelayanan karyawan House of terhadap keputusan pembelian konsumen, yaitu
Moo, seperti kecepatan dan ketanggapan karyawan variabel physical evidence. Variabel physical
House of Moo dalam melayani pelanggan, dan penyajian evidence yang berkaitan dengan kenyamanan
yang dilakukan dengan cepat. pengunjung di dalam kedai seperti dekorasi
Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh ruangan secara keseluruhan, temperature udara
terbesar terhadap keputusan pembelian konsumen, yaitu yang sejuk, penataan kursi dan meja tampak
variabel physical evidence. Hal ini dapat dari hasil olah memadai, kebersihan dalam kedai, dan
data dimana nilai t hitung dan koefisien determinasi dari pencahayaan dalam kedai
variabel ini memiliki nilai paling besar dari variabel 3. Usulan perbaikan guna meningkatkan minat
lainnya. Kemudian disusul variabel price, product, berkunjung konsumen ke House of Moo ialah
promotion, people dan location. Variabel physical dengan
evidence yang berkaitan dengan kenyamanan  Memberikan standarisasi waktu
pengunjung di dalam kedai seperti dekorasi ruangan terhadap waktu pelayanan sehingga
secara keseluruhan, temperature udara yang sejuk, dapat memberikan kepercayaan kepada
penataan kursi dan meja taampak memadai, kebersihan konsumen sekaligus menjadi tantangan
dalam kedai, dan pencahayaan dalam kedai. Hasil bagi House of Moo guna meningkatkan
analisa tersebut juga dinilai sesuai dengan profil pelayanan yang ada. Selain dengan
responden dimana sebagian besar merupakan menggunakan teknologi smartphone
mahasiswa sehingga sering kali menggunakan House of dalam proses pemesanan sehingga tidak
Moo sebagai tempat untuk mengerjakan tugas, rapat, terjadi kekeliruan dalam memberikan
maupun sekedar berkumpul. Sehingga dapat dikatakan pesanan.
bahwa meskipun di sekitar area House of Moo banyak  Menjaga atas kelengkapan menu yang
pesaing serupa, responden tetap memilih House of Moo ditawarkan kepada konsumen sehingga
sebagai tempat pilihan mereka, karena kondisi dari kenginan konsumen terhadap berbagai
House of Moo sendiri yang memadai untuk berkumpul menu yang ditawarkan dapat terpenuhi.
banyak. Selain itu, lokasi House sendiri juga cukup  Membuat ruangan tertutup bebas rokok
mudah untuk dijangkau dan lokasi parkir yang sangat sehingga konsumen yang sensitive
memadai membuat pengunjung untuk tertarik terhadap asap rokok dapat nyaman
berkunjung ke House of Moo, dari segi product House of nyaman dan santai ketika konsumen
Moo juga memiliki variasi yang beragam dari segi rasa menikmati menu yang telah dipesan.
susu maupun makanannya, dan terlebih dari segi harga,  Menambah variasi diskon yang ada
House of Moo memiliki harga yang bersaing dengan maupun membentuk harga paket
perusahaan sejenis. Dimana kita ketahui bahwa sebagian makanan. House of Moo dapat juga
besar pengunjung dari House of Moo merupakan bekerjasama dalam pengadaan diskon
mahasiswa yang sangat sensitif terhadap harga. dengan bank maupun provider,
sehingga konsumen, yaitu mahasiswa
5. Kesimpulan yang menjadi target pasarnya selalu
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian tentang tertarik untuk berkunjung ke House of
Pengaruh Marketing Mix (7P) terhadap Minat Moo. Selain itu pihak House of Moo
Berkunjung di House of Moo adalah sebagai berikut: dapat menambah variasi system
1. Seluruh Variabel marketing mix (7P), pembayaran untuk kemudahan
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pelanggan.
pembelian konsumen di House of Moo, namun
6. Daftar Pustaka
Chandra, G. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
Huriyati. 2008. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Spring Bed Comforta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Kotler, P. 1997. Marketing Jilid 1 (Edisi Bahasa Indonesia dari Marketing Essentials). Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Armstrong, G. 2001. Principles of Marketing. (11th ed.). New Jersey: Pearson Education Limited.
Kotler, P., 2005 Manajemen pemasaran Jilid 1, (5nd) ed. Jakarta: PT. Prehallindo.
Kotler, & Amstrong. 2006. Dasar-dasar Pemasaran Jilid dua. Terjemahan. Jakarta: PT. INDEKS.
Kotler, P., & Keller, K. L. 2009. Manajemen Pemasaran, 13th Edition.New Jersey: Upper Saddle River.
Nirwana.2004. Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa. Malang: Dioma
Ratih, H.2005.Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Sutojo, S. 2009. Manajemen pemasaran. Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka.
Timpe, A.D. 2004. Manajemen pemasaran. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Tjiptono, F. 2005. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F. 2005. Pemasaran Jasa, Edisi 1. Malang: Bayumedia Publishing,
Tjiptono, F. 2008. Service Marketing. Yogyakarta: Marknesis.
http://www.centroone.com/news/2012/01/1r/industri-restoran-dan-kafe-tumbuh-pesat/?fullSite diakses pada 10
Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai