Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Salama Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang obat

herbal dan jamu tradisional. Pemilik PT Salama Nusantara adalah Drs.H.M.

Maryono M.Eng yang pada saat mendirikan perusahaan berprofesi sebagai Pegawai

Negeri Sipil golongan 3D. Tanggal 20 April 2004 secara resmi berdirilah industri

obat tradisional dengan nama “Salama Nusantara”. Nama Salama Nusantra

mempunyai arti keselamatan bagi nusantara.

Lokasi PT Salama Nusantara berada Jl. KH. Ahmad Dahlan Purworejo

KM 2 Wonomulyo, Dusun Sebokarang, Kelurahan Triharjo, Kecamatan Wates,

Kabupaten Kulon Progo. Kantor dan tempat produksinya berada di tempat yang

sama dan berada pada satu lingkungan. Perusahaan memiliki lokasi yang dekat

dengan jalur lintas provinsi antara DIY dan Purworejo Jawa Tengah. Produk yang di

hasilkan oleh PT Salama Nusantara yakni Teh Mahkota Dewa Salama Nusantara.

Sistem produksi PT Salama Nusantara menggunakan sistem make to

stock. Artinya produksi akan terus berjalan untuk membuat stok memenuhi

kapasitas target produksi. Kapasitas produksi teh mahkota dewa untuk

palanggan tetap dan pesanan mencapai 16.000 produk per bulan. Pada tahun

2017 harga eceran yang ditetapkan oleh perusahaan untuk satu kemasan teh

ukuran 130 gram sebesar Rp 40.000 di Pulau Jawa dan sebesar Rp 50.000

untuk Luar Jawa.

32
Pendistribusian produk ke distributor dan agen di luar daerah Yogyakarta

menggunakan jasa kargo yang sudah bekerja sama dengan PT Salama Nusantara.

Daerah distribusi produk meliputi Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan

Papua. Pendistribusian produk untuk di ekspor menggunakan jasa cargo

khusus. Negara tujuan ekspor diantaranya Malaysia, Jordania, Suriname, dan

Singapura. Cara lain penjualan produk yaitu langsung melalui pengecer yang datang

langsung ke lokasi perusahaan dengan jumlah pembelian dibawah 100 buah.

4.2 Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja di PT Salama Nusantara totalnya adalah 26 orang

yang terdiri dari direktur, wakil direktur, bagian bahan baku, marketing,

kepala unit distribusi, apoteker, sekretaris serta bendahara. Pekerja di bagian

produksi Teh Mahkota Dewa berjumlah 8 orang tenaga kerja. Status tenaga

kerja di bagian Teh Mahkota Dewa adalah karyawan tetap yang berasal dari

masyarakat sekitar terutama para ibu rmah tangga. PT Salama Nusantara

menerapkan 5 hari kerja dari hari Senin hingga Jumat dengan jam kerja

karyawan mulai pukul 07.30 sampai 16.00 WIB atau satu shift kerja.

Istirahat pagi jam 10.00 sampai 10.30 dan istirahat siang pukul 12.00 sampai

13.00. Pembagian kerja berdasarkan stasiun kerja yakni 2 orang di stasiun

kerja penyangraian, 3 orang di bagian pencampuran dan 3 orang di bagian

pengemasan.

33
4.3 Peta Proses Operasi

Waktu efektif proses produksi PT Salama Nusantara selama 6,5 jam

setiap hari. Proses produksi Teh Mahkota Dewa dari bahan baku untuk sampai

jadi produk akhir melewati 3 buah stasiun kerja dan 7 proses operasi. Proses

operasi tersebut diantaranya adalah operasi penyangraian, sortasi kering,

pencampuran, pengemasan primer, penimbangan, sealing dan pengemasan

tersier atau pengemasan akhir. Keseluruhan operasi dapat dibagi menjadi 10

elemen kerja untuk menghitung waktu bakunya.

Operasi berdasarkan PPO adalah sebagai berikut :

1. Operasi Penyangraian

Proses penyangraian dapat dilakukan selama lima kali dalam sehari

menggunakan oven sangrai dan tenaga manual. Elemen kerja pada

operasi ini diantaranya adalah memasukkan bahan ke oven sangrai, proses

penyangraian dan pengeluaran hasil sangrai dari oven penyangrai. Input

dalam satu kali proses sangrai adalah rajangan mahkota dewa setengah

kering 17 kg. Output yang dihasilkan yakni mahkota dewa kering hasil

sangraian seberat 15,4 kg sehingga output mahkota dewa kering dalam

sehari adalah 77 kg.

2. Operasi Sortasi Kering

Sortasi kering dilakukan dengan cara menapihi atau memisahkan remukan

mahkota dewa halus dengan tapah secara manual oleh pekerja. Input

sortasi kering yakni mahkota dewa hasil sangraian 15.4 kg. Hasil ouput

34
mahkota dewa kering siap kemas dengan berat rata-rata 15kg setiap

prosesnya.

3. Operasi Pencampuran

Input pencampuran adalah mahkota dewa kering hasil sangrai 15 kg,

benalu teh 2kg dan teh hijau 4kg. Bahan-bahan ini dicampur dengan cara

manual pada meja pencampuran sampai homogen.

4. Operasi Pemasukan ke Plastik atau Pengemasan Primer

Pada proses ini bahan baku yang sudah homogen dimasukkan ke dalam

plastik kurang lebih 130 gram menggunakan cara manual.

5. Operasi Penimbangan

Penimbangan dilakukan dengan cara manual untuk memastikan bahwa

berat produk adalah 130 gram.

6. Operasi Sealing

Sealing dilakukan pada kemasan primer plastik dengan cara manual

menggunakan hand sealer untuk merekatkan kemasan plastik primer.

7. Operasi Pengemasan

Proses pengemasan terdiri dari 3 elemen yaitu diawali merakit lembaran

kardus kecil membentuk kotak yang disebut dengan elemen perakitan

kardus. Tahapan selanjutnya adalah elemen pengemasan, dengan

memasukkan kemasan teh plastik ke kardus sekunder. Tahapan terakhir

pada operasi pengemasan yakni elemen kerja pengemasan tersier.

Pengemasan tersier dilakukan dengan memasukan 50 buah teh ke dalam

karton besar.

35
Output akhir pengemasan dalam 1 kali proses adalah 161 produk teh

kemasan 130 gram yang setara dengan 3 karton lebih 10 buah produk Teh

Mahkota Dewa. Berikut adalah Peta Proses Operasi pembuatan Teh

Mahkota Dewa :

36

Anda mungkin juga menyukai