Anda di halaman 1dari 13

MENGUAK PROSES PEMBENTUKAN KATA BAHASA ALAY

PADA WARGANET FACEBOOK

Dwi Utari, Deyana Wanda Aulia, dan Iqbal Hidayat


Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Email: dwiutari00@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pembentukan kata bahasa Alay pada
warganet facebook. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik
pengumpulan dataini menggunakan metode fenomenologi. Dalam metode fenomenologi,
peneliti menjadikan pokok kajian fenomena yang tampak pada subjek penelitian. Hasil
penelitian yang kami lakukan dari rentang waktu januari sampai maret 2018 menemukan 54
kata dengan berbagai proses pembentukan kata diantara lain: Pengekalan satu suku pertama
dari tiap komponen, pengekalan suku kata terakhir dari tiap komponen, pengekalan huruf
pertama tiap komponen, pengekalan huruf pertama tiap komponen frase dan pengekalan dua
huruf pertama komponen terakhir, pengekalan dua huruf pertama tiap komponen, pengekalan
3 huruf pertama tiap komponen, pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan ketiga
serta pengekalan tiga huruf pertama komponen kedua, pengekalan dua huruf pertama
komponen pertama dan tiga huruf pertama komponen kedua, pengekalan berbagai huruf dan
suku kata yang sukar dirumuskan.

Kata Kunci : Bahasa Alay, Proses Pembentukan Kata Bahasa Alay

Abstract
The purpose of this study to describe the process of formation of Alay languages word on
Facebook warganet. The study used qualitative research methods. This data collection
technique using Phenomenology method. In the method of Phenomenology, the researcher
makes the subject of the study of phenomena that appear on the subject of the study. The
results of our study from the time span of january to march 2018 found 54 words with various
word forming processes among others:the beheading of the first tribe of each component, the
beheading of the last syllable of each component, the beheading first letter of each
component, the beheading letter the first of each component phrases and briefing the first
two letters of the last component, the beheading of the first two letters of each component, the
beheading of the first three letters of each component, the beheading of the first two and the
first two letters of the first component and the first three letters of the second component, the
first two letters of the first component and the first three letters of the component second,
beheading of letters and syllables that are difficult to formulate.

Keyword : Alay Languages, the Process Of Formation Of Alay Languages

PENDAHULUAN bahasa yang abritrer. Seiring


Bahasa merupakan suatu sistem perkembangan zaman bahasa Indonesia
lambang bunyi yang digunakan oleh mengalami perkembangan yang sangat
masyarakat untuk berinteraksi dan bekerja pesat, baik secara lisan maupun tulisan.
sama dengan orang lain. Bahasa Indonesia Bahasa alay yang digunakan oleh
juga memiliki fungsi sebagai alat kaum remaja tersebut sebenarnya
komunikasi antar masyarakat yang merupakan bahasa sehari-hari yang
memiliki kesamaan dalam suatu lambang digunakan oleh masyarakat khususnya

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |180


kaum remaja, tetapi kosakata yang sehingga jadilah bentuk baru yang berstatus
digunakan sudah mengalami perubahan kata. Istilah lain dalam abreviasi ialah
dalam pembentukan kata misalnya pemendekan, sedang hasil prosesnya
pemendekan atau pengakroniman kata. disebut kependekan (Kridalaksana,
Dari bahasa yang digunakannya ini ada 2007:159).
sejumlah kosakata yang dapat kita pahami Abreviasi adalah proses
tetapi ada juga sebagian kosakata yang penanggalan satu atau beberapa bagian
tidak kita pahami maknanya. Hal ini bisa leksem atau kombinasi leksem sehingga
membingungkan masyarakat yang sama jadilah bentuk baru yang berstatus kata.
sekali tidak mengetahui dan tidak Istilah lain dalam abreviasi ialah
memahami sedikit pun bahasa khas remaja pemendekan, sedang hasil prosesnya
ini, dengan maraknya fenomena tersebut, disebut kependekan. (Kridalaksana,
perlu diadakannya Kamus Bahasa 2007:159). Abreviasi digunakan untuk
Kekinian, agar masyarakat mengetahui membuat kata lebih singkat dan sederhana.
makna atau arti pada setiap kata bahasa Yang memudahkan masyarakat untuk
alay tersebut. mengingat kata tersebut.
Fenomena kebahasaan ini sudah Abreviasi dibagi menjadi beberapa
marak digunakan oleh berbagai kalangan, jenis, salah satunya adalah akronim.
baik dari kalangan pelajar maupun Akronim yaitu proses pemendekan yang
mahasiswa, Bahasa alay ini juga menggabungkan huruf atau suku kata atau
diekspresikan melalui media sosial bagian lain yang ditulis dan dilafalkan
facebook, sehingga menjadi trend center sebagai sebuah kata yang sedikit banyak
dan mengekspresikan perasaannya, memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia
warganet lebih senang dan bangga untuk (Kridalaksana, 2007:162).
menggunakan bahasa alay dibandingkan Dalam kajian pembentukan kata,
dengan bahasa Indonesia yang baik dan menurut Kridalaksana (2007:169-172) sub-
benar. Seiring bertambahnya bahasa alay klasifikasi kontraktif lebih sukar ditentukan
yang marak dikalangan masyarakat, kita dari pada sub-klasifikasi singkatan,
harus melihat bagaimana proses pemenggalan atau lambang huruf karena
pembentukan kata tersebut sehingga kaedahnya sukar diramalkan. Dengan
menjadi kosakata baru dan dapat dipahami akronim juga sangat sulit dibedakan.
oleh masyarakat Indonesia, khususnya para Sebagai pegangan dapat ditentukan bahwa
warganet. bila seluruh kependekan itu dilafalkan
Bahasa alay yang saat ini sebagai kata wajar, kependekan itu
digunakan di kalangan remaja mengalami merupakan akronim.Secara garis besar
proses morfologis. Proses morfologis kontraktif atau akronim, mempunyai
adalah proses pembentukan kata dengan subklasifikasi sebagai berikut: pengekalan
menghubungkan morfem yang dengan satu suku pertama dari tiap
morfem lainnya (Samsuri, 1994: 25). komponen,pengekalan suku pertama
Proses morfologis yang terjadi dalam komponen pertama dan pengekalan kata
bahasa alay merupakan proses morfologis seutuhnya, pengekalan suku kata terakhir
dalam hal abreviasi. Abreviasi merupakan dari tiap komponen, pengekalan suku kata
proses penanggalan satu atau beberapa pertama dari komponen pertama dan kedua
bagian leksem atau kombinasi leksem serta huruf pertama dari komponen

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |181


selanjutnya, pengekalan suku pertama tiap banyak digunakan di antara media sosial
komponen dengan pelepasan konjungsi, lainnya dalam komunikasi tidak langsung.
pengekalan huruf pertama tiap komponen, (N, 2017). Bahasa gaul yang digunakan
pengekalan huruf pertama tiap komponen remaja adalah bahasa alay. Bahasa alay
frase dan pengekalan dua huruf pertama digunakan sebagai bahasa pergaulan.
komponen terakhir, pengekalan dua huruf Kosakata slang dapat berupa pemendekan
pertama tiap komponen, pengekalan 3 kata dan penggunaan kata yang diberi arti
huruf pertama tiap komponen, pengekalan atau kosakata yang serba baru serta
dua huruf pertama komponen pertama dan berubah−ubah.
tiga huruf pertama komponen kedua Abreviasi adalah proses
disertai pelepasan konjungsi, pengekalan penanggalan satu atau beberapa bagian
dua huruf pertama komponen pertama dan leksem atau kombinasi leksem sehingga
ketiga serta pengekalan tiga huruf pertama jadilah bentuk baru yang berstatus kata.
komponen kedua, pengekalan tiga huruf Istilah lain dalam abreviasi ialah
pertama komponen pertama dan ketiga pemendekan, sedang hasil prosesnya
serta pengekalan huruf pertama komponen disebut kependekan. (Kridalaksana,
kedua, pengekalan tiga huruf pertama tiap 2007:159). Abreviasi digunakan untuk
komponen serta pelepasan konjungsi, membuat kata lebih singkat dan sederhana.
pengekalan dua huruf pertama komponen Yang memudahkan masyarakat untuk
pertama dan tiga huruf pertama komponen mengingat kata tersebut.
kedua, pengekalan empat huruf pertama Abreviasi dibagi menjadi beberapa
tiap komponen disertai pelepasan jenis, salah satunya adalah akronim.
konjungsi, pengekalan berbagai huruf dan Akronim yaitu proses pemendekan yang
suku kata yang sukar dirumuskan. menggabungkan huruf atau suku kata atau
Hal inilah yang membuat peneliti bagian lain yang ditulis dan dilafalkan
tertarik untuk mendeskripsikan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak
pembentukan kata bahasa alay pada memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia
warganet facebook. Melalui penelitian ini (Kridalaksana, 2007:162).
peneliti berharap warganet memahami arti Dalam kajian pembentukan kata,
atau makna bahasa alay yang digunakan di merurut Kridalaksana (2007: 169-172) sub-
facebook sehingga tidak terjadi salah klasifikasi kontraktif lebih sukar ditentukan
paham dalam berkomunikasi. dari pada sub-klasifikasi singkatan,
Dari fenomena tersebut, maka kami pemenggalan atau lambang huruf karena
tertarik meneliti tentang “Menguak Proses kaedahnya sukar diramalkan. Dengan
Pembentukan Kata Bahasa Alay pada akronim juga sangat sulit dibedakan.
Warganet Facebook” Gagasan yang kami Sebagai pegangan dapat ditentukan bahwa
tawarkan ini untuk mengetahui bagaimana bila seluruh kependekan itu dilafalkan
proses pembentukan kata pada bahasa alay, sebagai kata wajar, kependekan itu
serta dampak bahasa alay dengan merupakan akronim. Secara garis besar
penggunaan bahasa Indonesia yang baik kontraktif atau akronim, mempunyai
dan benar. subklasifikasi sebagai berikut :
Penggunaan bahasa gaul di 1) Pengekalan satu suku pertama dari
kalangan remaja merambat ke facebook. tiap komponen.
Sebagai salah satu media yang paling

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |182


2) Pengekalan suku pertama komponen Sebagai contoh, kata “baper” (bawa
pertama dan pengekalan kata perasaan), terbentuk karena proses
seutuhnya. pengekalan satu suku pertama dari tiap
3) Pengekalan suku kata terakhir dari tiap komponen. Contoh selanjutnya, KEPO
komponen. (Knowledge Everything Particular Object)
4) Pengekalan suku kata pertama dari yang dimaknai selalu ingin tahu, terbentuk
komponen pertama dan kedua serta karena proses pengekalan huruf pertama
huruf pertama dari komponen tiap komponen.
selanjutnya. Sangat banyak bahasa slang yang
5) Pengekalan suku pertama tiap dipakai oleh warganet zaman sekarang
komponen dengan pelepasan yang diakronimkan sehingga dapat
konjungsi. menimbulkan sulitnya mengerti makna dari
6) Pengekalan huruf pertama tiap kata yang sudah diakronimkan tersebut.
komponen.
7) Pengekalan huruf pertama tiap METODE PENELITIAN
komponen frase dan pengekalan dua Penelitian ini menggunakan metode
huruf pertama komponen terakhir. penelitian kualitatif, dimana dalam
8) Pengekalan dua huruf pertama tiap mengumpulkan data menggunakan metode
komponen. fenomenologi. Dalam metode
9) Pengekalan 3 huruf pertama tiap fenomenologi, peneliti menjadikan pokok
komponen. kajian fenomena yang tampak sebagai
10) Pengekalan dua huruf pertama subjek penelitian, penelitian kali ini yang
komponen pertama dan tiga huruf menjadi subjek yaitu fenomena kebahasaan
pertama komponen kedua disertai yang marak dipakai oleh warganet terutama
pelepasan konjungsi. di media sosial facebook.
11) Pengekalan dua huruf pertama Dalam konteks penelitian kualitatif,
komponen pertama dan ketiga serta fenomena merupakan sesuatu yang hadir
pengekalan tiga huruf pertama dan muncul dalam kesadaran peneliti
komponen kedua. dengan menggunakan cara tertentu, sesuatu
12) Pengekalan tiga huruf pertama menjadi tampak dan nyata. Peneliti
komponen pertama dan ketiga serta mendeskripsikan sesuatu seperti
pengekalan huruf pertama komponen penampilan fenomena, seperti barangnya
kedua sendiri tanpa mengandalkan praduga-
13) Pengekalan tiga huruf pertama tiap praduga konseptual. Adapun langkah-
komponen serta pelepasan konjungsi. langkah penelitian yang kami lakukan yaitu
14) Pengekalan dua huruf pertama menemukan fenomena yang akan diteliti,
komponen pertama dan tiga huruf peneliti mengakses media sosial dan
pertama komponen kedua. menemukan banyaknya penggunaan bahasa
15) Pengekalan empat huruf pertama tiap alay terutama pada media sosial facebook,
komponen disertai pelepasan selanjutnya peneliti menganalisis fenomena
konjungsi. kebahasaan yang marak pada warganet di
16) Pengekalan berbagai huruf dan suku sosial media facebook dengan
kata yang sukar dirumuskan. menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Metode deskriptif karena peneliti berupaya

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |183


menyajikan data-data secara objektif sesuai HASIL PENELITIAN DAN
dengan kenyataan yang ada dan telah PEMBAHASAN
terjadi. Objek kenyataan yang peneliti Warganet sering menciptakan
ambil adalah dari media sosial facebook. kosakata baru yang dipakai di media sosial
Metode kualitatif karena peneliti facebook untuk berkomunikasi dengan
mengemukakan fakta-fakta yang ada warganet lainnya. Kebanyakan dari
berdasarkan fenomena yang terjadi pada warganet lebih memilih menggunakan
penggunaan bahasa alay. Selanjutnya kosakata yang lebih pendek dari kata
peneliti menentukan objek yang diteliti, di aslinya. Misalnya kata mager, kata tersebut
media sosial facebook terdapat banyak merupakan akronim dari malas gerak. Dari
objek yang dapat diteliti. Tetapi satu hal fenomena tersebut, peneliti mengkaji
yang menjadi trend center dalam proses pembentukan kata-kata tersebut
penggunaan media sosial facebook adalah dengan subklasifikasi proses akronimisasi
penggunaan bahasa atau kosakatanya. yang dijelaskan oleh Harimukti
Penggunaan bahasa atau kosakata tersebut Kridalaksana.
digunakan untuk menulis status dan 1) Pengekalan satu suku pertama dari
komentar. Penggunaan bahasa atau tiap komponen
kosakata tersebut cenderung melenceng Pengekalan satu suku pertama dari
dari kaidah penulisan bahasa Indonesia tiap komponen adalah proses mengekal
yang baik dan benar, yang banyak suku pertama setiap kata atau komponen
mengakronimkan kata. Maka peneliti yang akan diakronimkan. Berikut kata-kata
mengambil objek penelitian proses yang peneliti temukan di media sosial
pembentukan kata pada bahasa alay di facebook :
media sosial facebook dengan proses a. Bucin
pengakroniman. Setelah menemukan Kata bucin terbentuk dari kata budak
femonen yang akan diteliti, peneliti dan kata cinta. Proses terbentuknya kata
melakukan pengumpulan data di media bucin yaitudengan pengekalan suku
sosial facebook. Dimana peneliti melihat pertama dari komponen pertama “budak”,
dan mengumpulkan data yang diambil dari yakni bu dan pengekalan suku pertama dari
media sosial facebook. Mencari status serta komponen kedua “cinta”, yakni cin. Maka
komentar warganet yang menggunakan terbentuklah kata bucin.
bahasa alay, kemudian mengelompokan b. Copas
kata-kata tersebut sesuai dengan bentuk Kata copas terbentuk dari kata copy
proses pembentukan katanya. dan kata paste. Proses terbentuknya kata
Memfokuskan pada proses pengakroniman. copas yaitu dengan pengekalan suku
Selanjutnya peneliti melakukan analisis pertama tiap komponen pertama “copy”,
data setelah bahasa alay yang peneliti yakni co dan pengekalan suku pertama dari
temukan telah terkumpul dan komponen kedua “paste”, yakni pas. Maka
dikelompokkan kemudian peneliti terbentuklah kata copas.
menganalisis serta mengkaji bagaimana c. Japri
tahapan pembentukan bahasa alay tersebut Kata japri terbentuk dari kata jaringan
sehingga terbentuk kosakata baru yang dan kata pribadi. Proses terbentuknya kata
tidak sesuai dengan kaidah penulisan japri yaitu dengan pengekalan suku
bahasa indonesia yang baik dan benar. pertama dari komponen pertama

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |184


“jaringan”, yakni ja dan pengekalan suku komponen pertama dengan pengekalan
pertama darikomponen kedua “pribadi”, seutuhnya pada kata yang akan
yakni pri. Maka terbentuklah kata japri. diakronimkan. Pada proses ini peneliti tidak
d. Kuper menemukan kata yang sesuai dengan
Kata kuper terbentuk dari kata kurang proses pengekalan suku pertama komponen
dan kata perhatian. Proses terbentuknya pertama dan pengekalan kata seutuhnya di
kata kuper yaitu dengan pengekalan suku sosial media facebook.
pertama dari komponen pertama “kurang”,
yakni ku dan pengekalan suku pertama dari 3) Pengekalan suku kata terakhir dari
komponen kedua “perhatian”, yakni per. tiap komponen.
Maka terbentuklah kata kuper. Pengekalan suku kata terakhir dari
e. Maho tiap komponen adalah proses mengekal
Kata maho terbentuk dari kata suku kata terakhir dari tiap komponen yang
manusia dan kata homo. Proses akan diakronimkan. Kata yang peneliti
terbentuknya kata maho yaitu dengan temukan di media sosial facebook adalah
pengekalan suku pertama dari komponen kata japok. Proses terbentuknya kata japok
pertama “manusia”, yakni ma dan yaitu dengan pengekalan suku terakhir dari
pengekalan suku pertama dari komponen komponen pertama “kerja”, yakni ja dan
kedua “homo”, yakni ho. Maka pengekalan suku terakhir dari komponen
terbentuklah kata homo. kedua “kelompok”, yakni pok. Maka
f. Modus terbentuklah kata japok.
Kata modus terbentuk dari kata
modal dan kata dusta. Proses terbentuknya 4) Pengekalan suku kata pertama dari
kata modus adalah yaitu dengan komponen pertama dan kedua serta
pengekalan suku pertama dari komponen huruf pertama dari komponen
pertama “modal”, yakni mo dan pengekalan selanjutnya.
suku pertama dari komponen kedua Pengekalan suka kata pertama dari
“dusta”, yakni dus. Maka terbentuklah kata komponen pertama dan kedua serta huruf
modus. pertama dari komponen selanjutnya adalah
g. Moge proses mengekal suku kata pertama dari
Kata moge terbentuk dari kata motor komponen pertama dan kedua serta huruf
dan kata gede. Proses terbentuknya kata pertama dari komponen selanjutnya yang
moge yaitu dengan pengekalan suku akan diakronimkan. Pada proses ini peneliti
pertama dari komponen pertama “motor”, tidak menemukan kata yang sesuai dengan
yakni mo dan pengekalan suku pertama proses pengekalan suku kata pertama dari
dari komponen kedua “gede”, yakni ge. komponen pertama dan kedua serta huruf
Maka terbentuklah kata moge. pertama dari komponen selanjutnya di
sosial media facebook.
2) Pengekalan suku pertama komponen
pertama dan pengekalan kata 5) Pengekalan suku pertama tiap
seutuhnya. komponen dengan pelepasan
Pengekalan suku pertama komponen konjungsi.
pertama dengan pengekalan kata seutuhnya Pengekalan suku pertama tiap
adalah proses mengekal suku pertama komponen dengan pelepasan konjungsi

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |185


adalah proses mengekal suku pertama tiap huruf pertama tiap komponen yang akan
komponen dengan pelepasan konjungsi diakronimkan. Berikut kata-kata yang
yang akan diakronimkan. Pada proses ini peneliti temukan di media sosial facebook :
peneliti tidak menemukan kata yang sesuai a. Boti
dengan proses pengekalan suku pertama Kata boti terbentuk dari kata bonceng
tiap komponen dengan pelepasan konjungsi dan kata tiga. Proses terbentuknya kata boti
di media sosial facebook. yaitu dengan pengekalan dua huruf pertama
dari komponen pertama “bonceng”, yakni
6) Pengekalan huruf pertama tiap bo dan pengekalan dua huruf pertama
komponen. darikomponen kedua “tiga”, yakni ti. Maka
Pengekalan huruf pertama tiap terbentuklah kata boti.
komponen adalah proses mengekal huruf b. Cupu
pertama tiap komponen yang akan Kata cupu terbentuk dari kata culun dan
diakronimkan. Kata yang peneliti temukan kata punya. Proses terbentuknya kata cupu
di sosial media facebook adalah kata yaitu dengan pengekalan dua huruf pertama
KEPO. Proses terbentuknya kata KEPO darikomponen pertama “culun”, yakni cu
yaitu dengan pengekalan huruf pertama dan pengekalan dua huruf pertama dari
dari komponen pertama “knowing”, yakni komponen kedua “punya”, yakni pu. Maka
K, pengekalan huruf pertama dari terbentuklah kata cupu.
komponen kedua “every”, yakni E, c. Gaje
pengekalan huruf pertama dari komponen Kata gaje terbentuk dari kata gak dan
ketiga “particular”, yakni P, dan kata jelas. Proses terbentuknya kata gaje
pengekalan huruf pertama dari komponen yaitu dengan pengekalan dua huruf pertama
keempat “object”, yakni O. Maka dari komponen pertama “gak”, yakni ga
terbentuklah kata KEPO. dan pengekalan dua huruf pertama
darikomponen kedua “jelas”, yakni je.
7) Pengekalan huruf pertama tiap Maka terbentuklah kata gaje.
komponen frase dan pengekalan dua d. Jaim
huruf pertama komponen terakhir. Kata jaim terbentuk dari kata jaga dan
Pengekalan huruf pertama tiap kata image. Proses terbentuknya kata jaim
komponen frase dan pengekalan dua huruf yaitu dengan pengekalan dua huruf pertama
pertama komponen terakhir. Kata yang dari komponen pertama “jaga”, yakni ja
peneliti temukan di sosial media facebook dan pengekalan dua huruf pertama dari
adalah kata alay. Proses terbentuknya kata komponen kedua “image”, yakni im. Maka
alay yaitu dengan pengekalan huruf terbentuklah kata jaim.
pertama tiap komponen frase “anak”, yakni
a dan pengekalan dua huruf pertama 9) Pengekalan 3 huruf pertama tiap
komponen terakhir layangan, yakni “lay”. komponen.
Maka terbentulah kata alay. Pengekalan 3 huruf pertama tiap
komponen adalah proses mengekal 3 huruf
8) Pengekalan dua huruf pertama tiap pertama tiap komponen yang akan
komponen. diakronimkan. Berikut kata-kata yang
Pengekalan dua huruf pertama tiap peneliti temukan di media sosial facebook :
komponen adalah proses mengekal dua a. Bunsay

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |186


Kata bunsay terbentuk dari kata bunda pertama dari komponen pertama “gerak”,
dan kata sayang. Proses terbentuknya kata yakni ger dan pengekalan tiga huruf
bunsay yaitu dengan pengekalan tiga huruf pertama komponen kedua “cepat”, yakni
pertama dari komponen pertama “bunda”, cep. Maka terbentuklah kata gercep.
yakni bun dan pengekalan tiga huruf g. Janlup
pertama dari komponen kedua “sayang”, Kata janlup terbentuk dari kata
yakni say. Maka terbentuklah kata bunsay. jangan dan kata lupa. Proses terbentuknya
b. Cinlok kata janlup yaitu dengan pengekalan tiga
Kata cinlok terbentuk dari kata cinta huruf pertama dari komponen pertama
dan kata lokasi. Proses terbentuknya kata “jangan”, yakni jan dan pengekalan tiga
cinlok yaitu dengan pengekalan tiga huruf huruf pertama komponen kedua “lupa”,
pertama dari komponen pertama “cinta”, yakni lup. Maka terbentuklah kata janlup.
yakni cin dan pengekalan tiga huruf h. Jarpul
pertama komponen kedua “lokasi”, yakni Kata jarpul terbentuk dari kata jarang
lok. Maka terbentuklah kata cinlok. dan kata pulang. Proses terbentuknya kata
c. Curcol jarpul yaitu dengan pengekalan tiga huruf
Kata curcol terbentuk dari kata curhat pertama dari komponen pertama “jarang”,
dan kata colongan. Proses terbentuknya yakni jar dan pengekalan tiga huruf
kata curcol yaitu dengan pengekalan tiga pertama komponen kedua “pulang”, yakni
huruf pertama dari komponen pertama pul. Maka terbentuklah kata jarpul.
“curhat”, yakni cur dan pengekalan tiga i. Kurdis
huruf pertama komponen kedua Kata kurdis terbentuk dari kata
“colongan”, yakni col. Maka terbentuklah kurang dan kata disiplin. Proses
kata curcol. terbentuknya kata kurdis yaitu dengan
d. Darting pengekalan tiga huruf pertama dari
Kata darting terbentuk dari kata darah komponen pertama “kurang”, yakni kur dan
dan kata tinggi. Proses terbentuknya kata pengekalan tiga huruf pertama komponen
darting yaitu dengan pengekalan tiga huruf kedua “disiplin”, yakni dis. Maka
pertama dari komponen pertama “darah”, terbentuklah kata kurdis.
yakni dar dan pengekalan tiga huruf j. Maljum
pertama komponen kedua “tinggi”, yakni Kata maljum terbentuk dari kata
ting. Maka terbentuklah kata darting. malam dan kata jumat. Proses terbentuknya
e. Delcon kata maljum yaitu dengan pengekalan tiga
Kata delcon terbentuk dari kata delete huruf pertama dari komponen pertama
dan kata contact. Proses terbentuknya kata “malam”, yakni mal dan pengekalan tiga
delcon yaitu dengan pengekalan tiga huruf huruf pertama komponen kedua “jumat”,
pertama dari komponen pertama “delete”, yakni jum. Maka terbentuklah kata maljum.
yakni del dan pengekalan tiga huruf k. Malming
pertama komponen kedua “contact”, yakni Kata malming terbentuk dari kata
con. Maka terbentuklah kata delcon. malam dan kata minggu. Proses
f. Gercep terbentuknya kata malming yaitu dengan
Kata gercep terbentuk dari kata gerak pengekalan tiga huruf pertama dari
dan kata cepat. Proses terbentuknya kata komponen pertama “malam”, yakni mal
gercep yaitu dengan pengekalan tiga huruf dan pengekalan tiga huruf pertama

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |187


komponen kedua “minggu”, yakni ming. pengekalan tiga huruf pertama komponen
Maka terbentuklah kata malming. kedua adalah proses mengekal dua huruf
l. Ngomul pertama komponen pertama dan ketiga
Kata ngomul terbentuk dari kata serta pengekalan tiga huruf pertama
ngomong dan kata mulu. Proses komponen kedua yang akan diakronimkan.
terbentuknya kata ngomul yaitu dengan Kata yang peneliti temukan di sosial media
pengekalan tiga huruf pertama dari facebook adalah kata pelakor. Proses
komponen pertama “ngomong”, yakni ngo terbentuknya kata pelakor yaitu dengan
dan pengekalan tiga huruf pertama pengekalan dua huruf pertama komponen
komponen kedua “mulu”, yakni mul. Maka pertama “perebut”, yakni pe, pengekalan
terbentuklah kata ngomul. dua huruf pertama komponen ketiga
m. Salting “orang”, yakni or dan pengekalan tiga
Kata salting terbentuk dari kata salah huruf pertama komponen kedua “laki”,
dan kata tingkah. Proses terbentuknya kata yakni lak. Maka terbentulah kata pelakor.
salting yaitu dengan pengekalan tiga huruf
pertama dari komponen pertama “salah”, 12) Pengekalan tiga huruf pertama
yakni sal dan pengekalan tiga huruf komponen pertama dan ketiga serta
pertama komponen kedua “tingkah”, yakni pengekalan huruf pertama komponen
ting. Maka terbentuklah kata salting. kedua.
Pengekalan tiga huruf pertama
10) Pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan ketiga serta
komponen pertama dan tiga huruf pengekalan huruf pertama komponen kedua
pertama komponen kedua disertai adalah proses mengekal tiga huruf pertama
pelepasan konjungsi. komponen pertama dan ketiga serta
Pengekalan dua huruf pertama pengekalan huruf pertama komponen kedua
komponen pertama dan tiga huruf pertama yang akan diakronimkan. Pada proses ini
komponen kedua disertai pelepasan peneliti tidak menemukan kata yang sesuai
konjungsi adalah proses mengekal dua dengan proses pengekalan tiga huruf
huruf pertama komponen pertama dan tiga pertama komponen pertama dan ketiga
huruf pertama komponen kedua disertai serta pengekalan huruf pertama komponen
pelepasan konjungsi dari kata yang akan kedua di media sosial facebook.
diakronimkan. Pada proses ini peneliti tidak
menemukan kata yang sesuai dengan 13) Pengekalan tiga huruf pertama tiap
proses pengekalan dua huruf pertama komponen serta pelepasan
komponen pertama dan tiga huruf pertama konjungsi.
komponen kedua disertai pelepasan Pengekalan tiga huruf pertama tiap
konjungsi di media sosial facebook. komponen serta pelepasan konjungsi adalah
proses mengekal tiga huruf pertama tiap
11) Pengekalan dua huruf pertama komponen serta pelepasan konjungsi yang
komponen pertama dan ketiga serta akan diakronimkan. Pada proses ini peneliti
pengekalan tiga huruf pertama tidak menemukan kata yang sesuai dengan
komponen kedua. proses pengekalan tiga huruf pertama tiap
Pengekalan dua huruf pertama komponen serta pelepasan konjungsi di
komponen pertama dan ketiga serta media sosial facebook.

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |188


14) Pengekalan dua huruf pertama Kata cecan terbentuk dari kata cewek
komponen pertama dan tiga huruf dan kata cantik. Proses terbentuknya kata
pertama komponen kedua. cecan yaitu dengan pengekalan dua huruf
Pengekalan dua huruf pertama pertama komponen pertama “cewek”, yakni
komponen pertama dan tiga huruf pertama ce dan pengekalan tiga huruf pertama
komponen kedua adalah proses mengekal komponen kedua “cantik”, yakni can. Maka
dua huruf pertama komponen pertama dan terbentuklah kata cecan.
tiga huruf pertama komponen kedua yang f. Cogan
akan diakronimkan. Berikut kata-kata yang Kata cogan terbentuk dari kata cowok
peneliti temukan di media sosial facebook : dan kata ganteng. Proses terbentuknya kata
a. Baper cogan yaitu dengan pengekalan dua huruf
Kata baper terbentuk dari kata bawa pertama komponen pertama “cowok”,
dan kata perasaan. Proses terbentuknya kata yakni co dan pengekalan tiga huruf pertama
baper yaitu dengan pengekalan dua huruf komponen kedua “ganteng”, yakni gan.
pertama komponen pertama “bawa”, yakni Maka terbentuklah kata cogan.
ba dan pengekalan tiga huruf pertama g. Coker
komponen kedua “perasaan”, yakni per. Kata coker terbentuk dari kata cowok
Maka terbentuklah kata baper. dan kata keren. Proses terbentuknya kata
b. Bigos coker yaitu dengan pengekalan dua huruf
Kata bigos terbentuk dari kata biang pertama komponen pertama “cowok”,
dan kata gosip. Proses terbentuknya kata yakni co dan pengekalan tiga huruf pertama
bigos yaitu dengan pengekalan dua huruf komponen kedua “keren”, yakni ker. Maka
pertama komponen pertama “biang”, yakni terbentuklah kata coker.
bi dan pengekalan tiga huruf pertama h. Dugem
komponen kedua “gosip”, yakni gos. Maka Kata dugem terbentuk dari kata dunia
terbentuklah kata bigosr. dan kata gemerlap. Proses terbentuknya
c. Botol kata dugem yaitu dengan pengekalan dua
Kata botol terbentuk dari kata bocah huruf pertama komponen pertama “dunia”,
dan kata tolol. Proses terbentuknya kata yakni du dan pengekalan tiga huruf pertama
botol yaitu dengan pengekalan dua huruf komponen kedua “gemerlap”, yakni gem.
pertama komponen pertama “bocah”, yakni Maka terbentuklah kata dugem.
bo dan pengekalan tiga huruf pertama i. Gabut
komponen kedua “tolol”, yakni tol. Maka Kata gabut terbentuk dari kata gaji
terbentuklah kata botol. dan kata buta. Proses terbentuknya kata
d. Caper gabut yaitu dengan pengekalan dua huruf
Kata caper terbentuk dari kata cari pertama komponen pertama “gaji”, yakni
dan kata perhatian. Proses terbentuknya ga dan pengekalan tiga huruf pertama
kata caper yaitu dengan pengekalan dua komponen kedua “buta”, yakni but. Maka
huruf pertama komponen pertama “cari”, terbentuklah kata gabut.
yakni ca dan pengekalan tiga huruf pertama j. Gapok
komponen kedua “perhatian”, yakni per. Kata gapok terbentuk dari kata gaji
Maka terbentuklah kata caper. dan kata pokok. Proses terbentuknya kata
e. Cecan gapok yaitu dengan pengekalan dua huruf
pertama komponen pertama “gaji”, yakni

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |189


ga dan pengekalan tiga huruf pertama proses ini peneliti tidak menemukan kata
komponen kedua “pokok”, yakni pok. yang sesuai dengan proses pengekalan
Maka terbentuklah kata gapok. empat huruf pertama tiap komponen
k. Gatot disertai pelepasan konjungsi di media sosial
Kata gatot terbentuk dari kata gagal facebook.
dan kata total. Proses terbentuknya kata
gatot yaitu dengan pengekalan dua huruf 16) Pengekalan berbagai huruf dan suku
pertama komponen pertama “gagal”, yakni kata yang sukar dirumuskan.
ga dan pengekalan tiga huruf pertama Pengekalan berbagai huruf dan suku
komponen kedua “total”, yakni tot. Maka kata yang sukar dirumuskan adalah proses
terbentuklah kata gatot. mengekal yang tidak sesuai dengan 15
l. Mabar proses pembentukan kata diatas. Berikut
Kata mabar terbentuk dari kata main kata-kata yang peneliti temukan di media
dan kata bareng. Proses terbentuknya kata sosial facebook.
mabar yaitu dengan pengekalan dua huruf a. Bopung
pertama komponen pertama “main”, yakni Kata bopung terbentuk dari kata
ma dan pengekalan tiga huruf pertama bocah dan kata kampung.
komponen kedua “bareng”, yakni bar. b. Boyo
Maka terbentuklah kata mabar. Kata boyo terbentuk dari kata bocah
m. Mager dan kata loyo.
Kata mager terbentuk dari kata malas c. Bronis
dan kata gerak. Proses terbentuknya kata Kata bronis terbentuk dari kata
mager yaitu dengan pengekalan dua huruf brondong dan kata manis.
pertama komponen pertama “malas”, yakni d. Cekidot
ma dan pengekalan tiga huruf pertama Kata cekidot terbentuk dari
komponen kedua “gerak”, yakni ger. Maka katacheck, kata it, dan kata out.
terbentuklah kata mager. e. Gapen
n. Ultah Kata gapen terbentuk dari kata gak
Kata ultah terbentuk dari kata ulang dan kata penting.
dan kata tahun. Proses terbentuknya kata f. Galon
ultah yaitu dengan pengekalan dua huruf Kata galon terbentuk dari kata gagal
pertama komponen pertama “ulang”, yakni dan kata move on.
ul dan pengekalan tiga huruf pertama g. Gegana
komponen kedua “tahun”, yakni tah. Maka Kata gegana terbentuk dari kata
terbentuklah kata ultah. gelisah, kata galau, dan kata merana.
h. Jones
15) Pengekalan empat huruf pertama tiap Kata jones terbentuk dari kata jomblo
komponen disertai pelepasan dan kata ngenes.
konjungsi. i. Kamseupay
Pengekalan empat huruf pertama tiap Kata kamseupay terbentuk dari kata
komponen disertai pelepasan konjungsi kampungan, kata sekali, kata udik, dan kata
adalah proses mengekal empat huruf payah.
j. Kudet
pertama tiap komponen disertai pelepasan
konjungsi yang akan diakronimkan. Pada

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |190


Kata kudet terbentuk dari kata kurang 25,9% antara lain: baper, bigos, botol,
dan kata update. caper, cecan, cogan, coker, dugem, gabut,
k. Kurman gapok, gatot, mabar, mager, dan ultah.
Kata kurman terbentuk dari Pengekalan berbagai huruf dan suku kata
katakurang dan kata pengalaman. yang sukar dirumuskan terdapat 12 temuan
l. Palpuy dengan persentase 22,23% antara lain:
Kata palpuy terbentuk dari katakepala bopung, boyo, bronis, cekidot, gapen,
dan kata puyeng. galon, gegana, jones, kamseupay, kudet,
Dari penelitian ini, peneliti kurman, dan palpuy.
mendapat 54 kata yang presentasenya
sebagai berikut: Pengekalan satu suku SIMPULAN
pertama dari tiap komponen terdapat 7 Bahasa merupakan suatu sistem
temuan dengan persentase 13%, 7 temuan lambang bunyi yang digunakan oleh
antara lain: bucin, copas, japri, kuper, masyarakat untuk berinteraksi dan bekerja
maho, modus, dan moge. Pengekalan suku sama dengan orang lain. Seiring
kata terakhir dari tiap komponen terdapat 1 perkembangan zaman bahasa Indonesia
temuan dengan persentase 1,85% yaitu mengalami perkembangan yang sangat
japok. Pengekalan huruf pertama tiap pesat, baik secara lisan maupun tulisan.
komponen terdapat 1 temuan dengan Perkembangan zaman membuat bahasa
persentase 1,85% yaitu kepo. Pengekalan Indonesia mengalami penyimpangan yang
huruf pertama tiap komponen frase dan biasa disebut bahasa alay. Bahasa alay yang
pengekalan dua huruf pertama komponen digunakan oleh kaum remaja tersebut
terakhir terdapat 1 temuan dengan sebenarnya merupakan bahasa sehari−hari
persentase 1,85% yaitu alay. Pengekalan yang digunakan oleh masyarakat khususnya
dua huruf pertama tiap komponen terdapat kaum remaja, tetapi kosakata yang
4 temuan dengan persentase 7,40% yaitu digunakan sudah mengalami perubahan
boti, cupu, gaje, dan jaim. Pengekalan 3 dalam pembentukan kata misalnya
huruf pertama tiap komponen terdapat 13 pemendekan atau pengakroniman
temuan dengan persentase 24,07% yaitu kata.Pengakroniman kata banyak dilakukan
bunsay, cinlok, curcol, darting, delcon, di media sosial khusunya di facebook.
gercep, janlup, jarpul, kurdis, maljum, Penelitian ini mendapat 54 kata yang masih
malming, ngomul, dan salting. Pengekalan aktif digunakan dalam media sosial
dua huruf pertama komponen pertama dan facebook, yang terdiri dari 16 macam
ketiga serta pengekalan tiga huruf pertama pengakroniman kata. Presentase
komponen kedua terdapat 1 temuan dengan pengakroniman kata yang kami dapat dari
persentase 1,85% yaitu pelakor. Pengekalan facebook yang terbanyak adalah nomor 14
dua huruf pertama komponen pertama dan yaitu pengekalan dua huruf pertama
tiga huruf pertama komponen kedua komponen pertama dan tiga huruf pertama
terdapat temuan 14 dengan persentase komponen kedua dengan presentase 25,9%.

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |191


DAFTAR PUSTAKA

Kridalaksana, H. 2007. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

N, Eduardus Swandy. 2017. Bahasa Gaul Remaja dalam Media Sosial Facebook. Jurnal
Bastra FKIP Universitas Halu Uleo. Vol. 1 No. 4 Maret 2017,hlm. 2.

Samsuri. 1994. Morfologi dan Pembentukan Kata. Jakarta: Erlangga.

Yusuf, muri. 2014. Metode Penelitian.Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP.

Jurnal Metamorfosa, Volume 6, Nomor 2, Juli 2018 |192

Anda mungkin juga menyukai