Abstrak : Penelitian ini penting dilakukan sebagai bentuk pelestarian dan pemertahanan
bahasa daerah yang hampir punah di era milenial dan sebagai bentuk pengenalan
kembali pada generasi penerus. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan
kalimat interogatif dalam bahasa Serawai khususnya di Kabupaten Seluma.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskiptif dalam
pemakaian kalimat interogatif pada suku Serawai Kabupaten Seluma. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Seluma mempunyai kalimat dan kata
bantu tanya yang berlaku untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur. Hal
tersebut dilakukan dengan harapan komunikasi menjadi efektif. Kalimat
interogatif dalam bahasa Serawai masyarakat Seluma kata tanya di, ke, dari mana
(di, ke dan jak), kata tanya apa (dio); kata tanya siapa (sapo); kata tanya kapan
(kebilo); kata tanya di, ke, dari (di, ke dan jak); kata tanya berapa (begapo); kata
tanya bagaimana (luakmano); dan Kata tanya mengapa (ngapo). Jenis kata tanya
tersebut befungsi dan bertujuan untuk menanyakan sesuatu dan memerlukan
jawaban atau tindakan antara penutur dan mitra tutur.
Kata Kunci : kalimat, interogatif, seluma
Sitasi Artikel:
Joyo, A. (2020). Kalimat Interogatif dalam Bahasa Serawai Masyarakat Seluma. Disastra: Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 164-170. doi:http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v2i2.3044
164
Volume 2, Nomor 2, Juli 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
165
Volume 2, Nomor 2, Juli 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
apa=dio. Berbeda dengan suku Serawai percakapan antar penutur suatu bahasa,
yang ada di wilayah Bengkulu Selatan atau tetapi juga termasuk untuk bahasa tulis,
Kaur. Pada suku Serawai juga mempunyai yaitu mengamati, membaca, dan memahami
etnik dan keunikan bahasa dan jenis kalimat. bahasa tulis yang ada dalam suatu teks
Salah satu kalimat yang unik adalah kalimat tertulis seperti naskah cerita, berita surat
tanya yang sering dipakai masyarakat di kabar, dan naskah tertulis lainnya. Metode
Kabupaten Seluma. Pada saat ini bahasa simak dapat diwujudkan dalam bentuk
mengalami perkembangan zaman yang teknik pengumpulan data yang diberi nama
pesat, hal ini disebabkan banyak faktor. sesuai dengan alat yang digunakannya
Dari pandangan penulis, faktor ini seperti menyadap, melakukan percakapan,
disebabkan dua faktor, yaitu faktor intern merekam, atau mencatat. Dari segi tahapan
masyarakat suku Serawai yang sangat penggunaannya, teknik-teknik dalam
terbuka dan tergolong mudah bersosiaisasi. metode simak ini dapat dibedakan menjadi
Selanjutnya, faktor ekstren yaitu faktor dari dua jenis teknik, yaitu teknik dasar dan
luar yaitu pengaruh pergaulan anak-anak teknik lanjutan. Teknik dasar adalah teknik
merantau ke daerah lain dan pengaruh yang harus digunakan oleh seorang
teknologi terhadap pemakai bahasa yang pengumpul data terlebih dahulu sebelum
secara tidak sadar mulai melupakan bahasa menggunakan teknik berikutnya, yang
sendiri. Dari uraian di atas, peneliti sangat kemudian disebut teknik lanjutan (Zaim,
tertarik mengkaji: “Kalimat Interogatif 2014: 79).
Bahasa Serawai Masyarakat Seluma”.
Hasil dan Pembahasan
Metode Penelitian Bahasa merupakan unsur yang tidak
Penelitian ini merupakan penelitian dapat dipisahkan dengan manusia dalam
kualitatif deskriptif, yaitu mengumpulkan, kehidupan kesehariannya. Dalam
menganalisis, dan mengajukan data secara melakukan aktivitasnya, manusia tidak
objektif mengenai objek penelitian, yaitu terlepas dari menggunakan bahasa. Bahasa
kalimat interogatif pada suku Serawai merupakan bagian dari kehidupan manusia
Kabupaten Seluma. Penelitian ini dilakukan untuk berkomunikasi sesama manusia. Oleh
berdasarkan pengalaman dan lingkungan karena itu, dikatakan bahwa bahasa
peneliti yang terjadi di masyarakat merupakan alat komunikasi manusia, baik
berlangsung dengan memperhatikan lafal lisan maupun tulisan (Zaim, 2014: 1).
(ucapan), diksi (pemilihan kata), dan Dalam konteks penggunaan bahasa
struktur kalimat. Metode simak adalah dalam kehidupan sosial sering sakli kita
metode pengumpulan data yang dilakukan dengar penggunaan kalimat hingga kata di
melalui proses penyimakan atau tengah masyarakat. Begitupula yang beraku
pengamatan terhadap penggunaan bahasa pada masyarakat suku Serawai yang ada di
yang diteliti. Kabupaten Seluma. Pada masyarakat
Metode ini hampir sama dengan Seluma mempunyai kalimat dan kata bantu
metode observasi dalam ilmu sosial. Istilah tanya yang berlaku untuk berkomunikasi
simak di sini bukan hanya berkaitan dengan antara penutur dan mitra tutur. Hal tersebut
penggunaan bahasa lisan seperti pidato dan dilakukan dengan harapan komunikasi
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
166
Volume 2, Nomor 2, Juli 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
menjadi efektif. Jenis, fungsi dan contoh “Siapa yang menjadi juara?”
kalimat tanya interogatif pada masyarakat
suku Serawai di Kabupaten Seluma yaitu: Jawaban:
Shakila nyo dapat juaro.
“Shakila yang menjadi juara”.
1. Kata Tanya Apa
Pada masyarakat suku Serawai Jawaban dari pertanyaan tersebut
Seluma mempunyai pola kalimat tanya adalah Shakila. Shakila adalah nama orang
apa/apakah adalah dio? jadi kata tanya siapa digunakan untuk
Fungsi : untuk menanyakan maksud tertentu menanyakan orang. Pada masyarakat suku
atau benda/alat tertentu. Serawai Seluma kata siapa menjadi sapo.
Kata sapo juga bagian kata bantu tanya yang
Pertanyaan: menyatakan sapo baik itu pelaku atau
Dio nyo kaba batak tu?
berkaitan pada orang. Kata sapo sering
“Apa/kah yang kamu bawa itu?”
sekali digunakan dalam pergaulan sehari-
Jawaban: hari pada masyarakat.
Aku matak deghian
“Saya membawa durian”. 3. Kata Tanya Kapan
Kata tanya kapan pada masyarakat
Jawaban dari pertanyaan tersebut
Serawai Seluma adalah Kebilo?. Kata kebilo
adalah durian, durian adalah benda berupa
bermaksud untuk menanyakan waktu yang
jenis buah-buahan.
menunjukkan kapan atau kejadian.
Jadi, kata tanya dio pada masyarakat
Fungsi : untuk menanyakan waktu.
Serawai Seluma digunakan untuk
menanyakan jenis benda atau kejadian. Pertanyaan:
Pengunaan kata dio merupakan sebagi Kebilo datuk sampai?
bentuk kata tanya apa/apakah dalam Kapan kakek datang ?
masyarakat Serawai Seluma. Dimana
penggunaan kata tersebut sering terdengar Jawaban:
Pagi datuk datang.
dalam tindak tutur atau pergaulan sehari-
Besok, kakek akan datang.
hari. Kata dio dapat digunakan pada orang .
tua atau anak. Jawaban dari pertanyaan tersebut
adalah besok. Kata besok merupakan
2. Kata Tanya Siapa keterangan waktu, jadi kata tanya kapan
Kata siapa pada masyarakat suku digunakan untuk menanyakan waktu. Pada
Serawai Kabupaten Seluma adalah sapo? masyarakat suku Serawai Seluma
Konteks kata sapo bertujuan untuk penggunaan kata kapan menjadi kata kebilo.
menanyakan orang baik itu jenis kelamin
perempuan/laki-laki. 4. Kata Tanya (di, ke, dari) Mana
Fungsi : untuk menanyakan orang. Kata tanya di, ke dan dari pada
masyarakat Serawai Seluma adalah dimano,
Pertanyaan: kemano dan kata dari adalah memakai kata
Sapo yang dapat juaro? jak yang menunjukkan darimana.
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
167
Volume 2, Nomor 2, Juli 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
168
Volume 2, Nomor 2, Juli 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
Pertanyaan:
Ngapolah Pak Adi nido datang?
Mengapa Pak Abdi Tidak datang?
Jawaban:
Pak Abdi Tidak datang mungkin
karena sibuk atau ada pekerjaan yang
tidak bisa ditinggalkan.
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
169
Volume 2, Nomor 2, Juli 2020
ISSN 2655-3031 (P), 2655-7851 (O)
Daftar Pustaka
Markhamah. 2014. Ragam dan Analisis
Ali, Lukman dkk, 1997. Petunjuk Praktis Kalimat Bahasa Indonesia.
Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Surakarta: Muhammadiyah
Pembinaan dan Pengembangan University Press.
Bahasa.
Ramlan, M. 1983. Morfologi Suatu
Anton M. Moeliono. (edisi ketiga). 2003. Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta:
Tata Bahasa Baku Bahasa CV Karyono.
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif.
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Jakarta: Gramedia.
Indonesia Baku. Bandung: Pustaka
Prima. Subroto, Edi. 1992. Pengantar Metoda
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Penelitian Linguistik Struktural.
Jakarta: Rineka Cipta. Surakarta: Sebelas Maret University
Press.
Chaer, Abdul. 2008. Linguistik Umum.
Jakarta: Rineka Cipta. Sudaryanto. 2017. Metode dan Aneka
Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:
Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis M. L. I. Komisariat Universitas
Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Gajah Mada.
Cipta.
Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-Asas Linguistik
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada
2006. Kamus Besar Bahasa University Press.
Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Zaim, M. 2014. Metode Penelitian Bahasa
Dola, Abdullah. 2010. Tataran Sintaksis Metode Struktural. Padang:
dalam Gramatika Bahasa Indonesia. Universitas Negeri Padang.
Makassar: Badan Penerbit UNM.
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/disastra
170