Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN PENGHITUNGAN JASA PELAYANAN

(Revisi thn 2017 tentang Remunerasi Jasa Pelayanan)

METODE YANG DIGUNAKAN

MENGGABUNGKAN PERHITUNGAN
 Indeks Poin
 Persentase Langsung
 Persentase tidak langsung
 Bobot Pendapatan
 Kebersamaan

PELAKSANAAN REMUNERASI FAKTOR YANG BERPENGARUH


 Kebijakan
 Kesepakatan
 Input data (cepat dan valid)
 Rumus-rumus
 Penyempurnaan terus menerus sampai pada tahap yg ideal

Siapkan terlebih dahulu :


A. Data kepegawaian
B. Penilaian indeks poin (tabel dan blangko)
C. Pedoman menyusun bobot pendapatan
D. Pedoman memisahkan income/klaim INACBGs (menjadi jasa pelayanan, jasa medik,
jasa paramedik dan jasa lainnya)
E. Rumus-rumus pembagian
F. Data pendapatan tindakan dari masing2 dokter (by name)
G. Data pendapatan dari masing2 ruangan/instalasi/unit penghasil
H. Data total pendapatan rumah sakit (termasuk jasa farmasi/obat)
I. Kebijakan lainnya.

LANGKAH-LANGKAH PEMBAGIAN JASA PELAYANAN (JASPEL)

I. INPUT : REGULASI RS/KEBIJAKAN/DATA


 Kebijakan ttg % induk Pembagian Jasa (misal opr.RS 60% dan JP 40%)
 Kebijakan ttg % input jasa direktur, managemnet, dan karyawan lainnya
 Kebijakan ttg % input jasa medik (PIJM), dan nakes
 Kebijakan ttg standar pendapatan minimal (SPM) seluruh pegawai
 Kebijakan ttg % KBS (ratio jml pegawai dgn Jml JP terpenuhi)
 Penilaian indeks poin, Daftar kepegawaian
 Tarif RS
 Total Klaim BPJS, Umum
 Volume/Jenis/Nilai Pelayanan BPJS dan Umum

A. INPUT PERSENTASE INDUK JASA PELAYANAN


1. Jasa pelayanan : 35% - 40% dari total klaim
2. Direktur : 5% - 8% dari Jaspel
3. Kebersamaan : 10% - 20% dari jaspel
4. Tenaga Medis : Total Income medis x 51% : Jaspel x 100%
(jangan di campur dengan yang lain)
5. Persentase input jasa medis dan tenaga lainnya lihat tabel dibawah

B. PERSENTASE INPUT JASA MEDIS (PIJM) DAN TENAGA LAINNYA

Jenis Tindakan RS UP MDK LL


Pemeriksaan 0,45 0,55 0,51 0,35
Visite 0,45 0,55 0,51 0,35
Konsultasi 0,45 0,55 0,55 0,30
Tindakan non operatif 0,50 0,50 0,45 0,35
Askep 0,35 0,65 0,00 0,75
Tindakan medis di ruangan 0,50 0,50 0,45 0,35
USG 0,56 0,44 0,50 0,25
RO 0,55 0,45 0,40 0,45
ECG 0,50 0,50 0,44 0,30
EEG 0,56 0,44 0,48 0,30
Laborat 0,56 0,44 0,22 0,40
Obat 0,92 0,08 0,15 0,60
Ambulan 0,40 0,60 0,00 0,75
Pengantar 0,40 0,60 0,00 0,75
Rehab medik 0,48 0,52 0,35 0,40
Konsultasi gizi 0,40 0,60 0,00 0,75
HD 0,50 0,50 0,40 0,40
Pengemudi 0,45 0,55 0,00 0,75
Anestesi 0,45 0,55 0,50 0,35
Psikologi 0,35 0,65 0,55 0,10
Gigi 0,45 0,55 0,50 0,30
Observasi 0,60 0,40 0,40 0,35
CT.Scan 0,50 0,50 0,40 0,45
Pemeriksaan RJ 0,45 0,55 0,51 0,10
Tindak Medik gigi 0,45 0,55 0,50 0,20
Konsultasi RJ 0,45 0,55 0,55 0,10
Partus normal 0,40 0,60 0,40 0,40
Partus patologis 0,50 0,50 0,50 0,35
Patologi anatomi 0,50 0,50 0,50 0,10
Tindak Medik RJ 0,50 0,50 0,55 0,10
Otopsi 0,45 0,55 0,50 0,40
Endoscopy 0,50 0,50 0,50 0,20
Operasi 0,50 0,50 0,51 0,30
LL 0,50 0,50 0,50 0,35
Ket. Mohon dipahami semua pihak (sangat sensitif), prosentase di atas sbg bahan menghantar
pada sistim bobot.

C. INPUT BOBOT PENDAPATAN (BP) PENERIMA JASPEL

Kebijakan Bobot pendapatan penerima jasa pelayanan dan nilai bobot lainnya ditetapkan sebagai
berikut :

1. Nilai bobot 1 dihitung dari sisa alokasi langsung dibagi jumlah pegawai yang mendapatkan
remunerasi
2. Bobot pendapatan direktur dihitung dari total jasa pelayanan X 5% - 6% dibagi nilai bobot 1
ditambah minimal 15 poin
3. Bobot pendapatan masing-masing dokter spesialis dihitung dari jumlah income masing-
masing dokter X 50% dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 10 poin
4. Bobot pendapatan masing-masing dr. Umum dan dokter gigi dihitung dari jumlah
income masing-masing dokter umum atau dokter gigi X 50% dibagi nilai
bobot 1 ditambah minimal5 poin
5. Bobot pendapatan masing-masing staf farmasi setara dengan rata-rata bobot
perawat ditambah 1 poin
6. Bobot pendapatan staf admin atau tenaga lainnya, minimal 1,25 poin ditambah minimal 0, 5
poin dikalikan jumlah pegawai dalam unit kerjanya atau dengan cara perhitungan bobot
lainnya; dan
7. Bobot tambahan masing-masing tenaga fungsional/ tenaga non fungsional atau tenaga
lainnya yang mendapat tugas khusus di luar tugas pokok dan fungsinya atau tugas khusus
lainnya:
a. minimal 0,4 poin; dan
b. maksimal 1 poin.

D. INPUT INDEKS POIN

JABATAN SINGK N
Staf Admin STA 0,65
Staf Fungsional STF 1,25
Staf Medis Umum SMU 2,50
Staf Medis Gigi SMG 2,50
Staf Medis
Spesialis SMS 3,13
Dir DIR 3,76
PENDIDIKAN SINGK N
Sekolah Dasar SD 0,84
SLTP SLTP 1,68
SLTA SLTA 2,50
Sarjana S1 2,90
STATUS SINGK N
Kontrak KON 3,34
Tetap TETAP 5,00
E. INPUT DATA KEPEGAWAIAN

CONTOH PENGISIAN DATA KEPEGAWAIAN


Nama Jabata Pendi Ms. Kerja Unit Kerja Tugas
Status Ket.
Karyawan n dikan (thn) (utk Prwt/Staf) Tambahan
Ali Karu S1 8 Tetap Ruang Anak
Budi STF S1 9 Tetap ICU Komper
Cici STK D3 5 Tetap Keuangan Tim Remune
Dedi STF D4 7 kontrak IGD
Edi STF D4 10 Tetap IBS
Fahri STF D3 11 tetap Laborat

F. INPUT DATA PELAYANAN INACBS, UMUM

Nama Dokter Jenis Tindakan Lokasi VOL Nilai 100% JML


Dr. Agus, Sp.B Pemeriksaan Poli Bdh 100 20.000 2.000.000
Dr. Agus, Sp.B Visite R. Bedah 50 25.000 1.250.000
Dr. Agus, Sp.B TM Kecil R. Bedah 15 50.000 750.000
Dr. Agus, Sp.B TMO Besar IBS 10 500.000 5.000.000
Dr. Agus, Sp.B TMO Khusus IBS 5 1.000.000 5.000.000

II. PROSES I : MENYUSUN POLA PEMBAGIAN JASA (PPJ)

A TOTAL KLAIM 100%


B OPERASIONAL RS 60% AXB
C JASA PELAYANAN 40% AXC
D DIREKTUR 5% CXD 5% - 9%
E JASA MEDIK X% Sesuai PIJM, hsl perhitungan
F KBS 15,0% CXF Ratio terpenuhi
G SISA ALOKASI JASA Y% C-D-E-F
H JML PEGAWAI
I NILAI BB1 H:I
N BBT 1 Rata2 BP JML Nama Inst/ Inc. SPM BP TTL BP
JP/org I SDM Unit/Bag/Jab Awal II BPII III

III. PROSES MENCARI NILAI BOBOT 1


Nilai Bobot 1 Sisa alokasi jasa
= Jumlah pegawai
1.
1. Masukkan alokasi jasa jasa direktur dan pejabat lainnya ke Pola Pembagian Jasa
2. Masukan hasil perhitungan PIJM ke pola pembagian jasa  tentukan persentase yang didapat.
3. Masukan prosentase KBS dan nilainya
4. Hitung sisa alokasi jasa pelayanan (TTLJP – JPPJBT – JM - KBS = N)
5. Hitung nilai bobot 1 ( sisa alokasi dibagai jml pegawai)
IV. PROSES MENCARI BOBOT PENDAPATAN

Bobot Pendapatan I Income awal per orang


= N Bobot 1

1. Masukan nominal jasa pejabat (dir, wakil dan lainnya), tentukan bobot pendapatannya
2. Masukkan nominal Jasa Medis (JM) per orang, tentukan nilai bobot per orang
3. Masukkan nominal Jasa Pelayanan unit kerja, tentukan nilai bobot per orang,
4. Masukkan nominal Jasa Pelayanan non nakes/admin, tentukan nilai bobot per orang,
bilamana mengalami kesulitan lakukan pengisian langsung pada bobot pendapatan per orang.

V. Proses mencari BP I (Pendapatan awal : NBB1)


VI. Proses mencari BP II (NBB1+SPM)
VII. Proses mencari BP III {(hasil IP per org : (JPII :TTL BP II)}
VIII. Proses mencari BP IV (BP II + BP III)
IX. Proses Penilaian Indeks Poin

1. Buat form penilaian kepegawaian

Parameter Penilaian IP JML


No Nama Pegawai
A B C D E F G H I IP

2. Buat tabel penilaian indeks poin


3. Tentukan parameter penilaian dan nilai indeksnya
4. Tentukan parameter yang menjadi bahan penjumlahan
5. Tentukan parameter yang akan menjadi bahan perkalian atau pengurangan
6. Lakukan pengisian form indeks poin semua pegawai, dapatkan hasilnya

X. HASILPEMBAGIAN JASA

1. Buat form daftar penerima jasa pelayanan

No Nama Jabatan BP Jaspel Paja Terima Tanda T.


k

2. Masukkan nama penerima jasa pelayanan


3. Masukkan nilai bobot pendapatan
4. Masukkan nilai jasa yang diterima
5. Masukkan % pajak
6. Hitung jasa yang diterima

CONTOH HASIL REMUNE


N
NAMA BP Jaspel Pajak Terima Tanda T.
O
1 AMIR 3,90 2.643.173 132.159 2.511.015
2 BUDI 3,55 2.405.550 120.277 2.285.272
3 CACA 2,88 1.951.538 0 1.951.538
4 DEDI 2,86 1.938.312 0 1.938.312
5 EDI 2,86 1.938.312 0 1.938.312

CONTOH MENENTUKAN BOBOT PENDAPATAN II

Diketahui, TTLJP : 500.000.000


ALO PJBT : 25.000.000
ALO LAINNYA : 40.000.000
ALO JM 225.000.000
Alokasi JP I : 210.000.000 (sisa)
Jml Pegawai : 300 Orang
NBB1 : 700.000
X% Direktur : 5%
1. BP Direktur (5% x TTL JP)
Convert ke BP = (X% x Total JP : NBB 1) + 15 poin
(5% x 500.000.000) : (210.000.000 : 300) + 15 poin
25.000.000 : 700.000 35,71 Poin 15 poin 50,71 poin 35.500.000
SPM BPII
2. BP dokter
diketahui Income dr. Amir, Sp.PD 21.000.000
Covert ke bobot = (Income : NBB 1) + 10
21.000.000 : 700.000 30 Poin 10 poin 40 poin 28.000.000
SPM BPII
Arti alokasi langsung dokter = % alokasi bagi seluruh dokter
Rumus = income seluruh dokter / TTJP x 100%
misal income seluruh dokter 240.000.000
Total Jaspel 500.000.000
maka % alokasi seluruh tng medis = 240/500X100% 48,00%
3. BP Prwt/org
diketahui income Ruang Mawar 21.000.000
jumlah perawat Ruang Mawar 12 orang
Convert ke bobot = income Ruang Mawar : NBB1 : Jml Prwt + 1,5 poin
21.000.000 : 700.000 30
12
2,5 Poin 1,5 poin 4,0 poin 2.800.000
BBT/Org SPM BPII

PERMASALAHAN YANG SERING DIHADAPI


BUTUH SOLUSI/WISE
(dengan pedoman teknis ini)
1. Income : Dokter Tetap // Dokter Tamu
2. Grade : Dr. Spesialis banyak pasien // dr. Sp. Kurang pasien
3. Grade : Dr. Spesialis banyak asisten // dr. Spesialis sedikit asisten
4. Kelebihan jam kerja (misal masuk pagi pulang jam 4 sore)
5. Tugas tambahan di luar tupoksi (misal PPI, KKPRS, Satpam mendorong pasien, Tim
Remun)
6. Jika data yang diminta sudah tersedia, misal :Pengisian blangko indeks poin, data
pendapatan per bagian, data pendapatan by name dan informasi lainnya maka hanya
butuh waktu 1 jam, siap cetak hasil.
7. Untuk mempercepat pengolahan data, anda harus menggunakan rumus-rumus excel
dengan harapan mempercepat proses pengolahan data yang cukup banyak.
8. Untuk memahami proses pengolahan data di atas, mungkin perlu bimbingan langsung
/lisan agar mudah dipahami dan cepat.
9. Cara mengurai paket INA-CBGs atau BPJS : pisahkan dulu income pendapatan RS
menjadi dua bagian yaitu akomodasi dan Jasa Tindakan/Prosedur, Jasa Tindakan tsb
kemudian pisahkan menjadi jasa sarana, jasa medik, jasa paramedik dan jasa lainnya.
10. Khusus jasa medik perhatikan apakah termasuk Team Work atau single work,bilamana
termasuk team work pisahkan dulu menggunakan prosentase perimbangan bobot
(perhitungan tertentu), sehingga baik team workmaupun single work akan otomatis
menjadi jasa by name
11. Tak ada gading yang tak retak, kiranya masih banyak kekurangan dan kelemahan dari
kami yang perlu diperbaiki.

selamat bekerja

Contoh rumus pembagian

Rumus penetapan bobot pendapatan 1 (satu) poin, sebagai berikut :


TI x 85% x ±5%
NB1=
BT

NB1 = Nilai Bobot 1 (satu) Poin;


TI = Total Income;
BT = Bobot Tertinggi (100 Poin).
Keterangan : nilai effektif bobot 1 : minimal 90%

Rumus penetapan bobot tenaga fungsional, sebagai berikut :

AJP
BPF= ≈PB
NB1

BPF = Bobot Pendapatan Fungsional;


AJP = Alokasi Jasa Pelayanan;
NB1 = Nilai Bobot 1 (satu);
PB = Pengendalian Bobot.

Rumus pembagian jasa tenaga fungsional, sebagai berikut:

JPF BPF . JIP


x TI x 85% x TI x 15%
= TBP + TIP

JPF = Jasa Pelayanan Fungsional;


BPF = Bobot Pendapatan Fungsional;
TBP = Total Bobot Pendapatan;
TI = Total Income;
JIP = Jumlah Indeks Poin;
TIP = Total Indeks Poin.

Rumus pembagian jasa tenaga non fungsional, sebagai berikut :

BPN
. JIP
JPNF= F x TI x 85% x TI x 15%
+
TBP TIP

JPNF = Jasa Pelayanan Non Fungsional


BPNF = Bobot Pendapatan Non Fungsional (sesuai kebijakan)
TBP = Total Bobot Pendapatan
TI = Total Income;
JIP = Jumlah Indeks Poin
TIP = Total Indeks Poin

Rumus Alokasi Jasa Farmasi Untuk Jasa Pelayanan

JPF TJF-THP X 100% X 50%


= TJP

JPF = Jasa Pelayanan Fungsional


TJF = Total Jasa Farmasi
THP = Total Harga Pokok

Anda mungkin juga menyukai