Anda di halaman 1dari 17

Pembagian Jasa

Pelayanan di RS
Pemerintah
Senin, 09 April 2012

Remunerasi INACBGS di Rumah Sakit Pemerintah/swasta


Pembagian jasa pelayanan di rumah sakit atau biasa disebut dengan
INSENTIF adalah kebijakan pimpinan RS dalam pemberian insentif kepada seluruh
karyawan RS, sebenarnya bukan hal mudah tetapi juga bukan hal yang amat sangat
sulit. Memang benar kalau dikatakan sangat kompleks dan berpotensi menimbulkan
konflik antar karyawan, juga penurunan kinerja serta ketidakpuasan antara kayawan
dengan pimpinan RS. Kondisi ini sebenarnya sudah banyak dialami di beberapa RS
di Indonesia khusunya di rumah sakit Pemerintah. Bisa dikatakan bahwa setiap kali
membagi jasa pelayanan selalu membuat galau para karyawan bahkan dianggap
kurang berpihak pada karyawan kecil. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan
terus menerus sampai pada tahap yang kondusif artinya bagaimana mengurangi
kesenjangan pendapatan antar karyawan itu sendiri. Melalui upaya dan kebijakan
yang mencerdaskan, selalu mencari solusi terbaik dan tidak berlindung pada alasan
klasik (belum tersedianya regulasi pemerintah secara rinci) mungkin akan lebih baik.
Melalui artikel pendek ini izinkan saya memberikan sedikit tips/pengalaman
saya membagi jasa pelayanan di RS Pemerintah.
disusun oleh max.mulyadi HP.082137520341

Pedoman Membagi Jasa Pelayanan INA-CBGs/Umum


(Revisi thn 2017 tentang Remunerasi Jasa Pelayanan) Di RS Pemerintah

METODE YANG DIGUNAKAN


MENGGABUNGKAN PERHITUNGAN :
 Indeks Poin
 Prosentase Langsung
 Prosentase tidak langsung
 Bobot Pendapatan
 Kebersamaan
PELAKSANAAN REMUNERASI (FAKTOR YANG BERPENGARUH)
 Kebijakan.
 Kesepakatan.
 Input data (cepat dan valid)
 Rumus-rumus
 Nilai rasa, kepantasan
 Seni dan improvisasi
 Penyempurnaan terus menerus sampai pada tahap yg ideal
Siapkan terlebih dahulu :
A. Data kepegawaian
B. Penilaian indeks poin (tabel dan blangko)
C. Pedoman menyusun bobot pendapatan.
D. Pedoman memisahkan income/klaim INACBGs (menjadi jasa pelayanan, jasa medik,
jasa paramedik dan jasa lainnya).
E. Rumus-rumus pembagian
F. Data pendapatan tindakan dari masing2 dokter (by name).
G. Data pendapatan dari masing2 ruangan/instalasi/unit penghasil
H. Data total pendapatan rumah sakit (termasuk jasa farmasi/obat)
I. Kebijakan lainnya.

LANGKAH-LANGKAH PEMBAGIAN JS PELAYANAN (JASPEL)


I. INPUT : REGULASI RS/KEBIJAKAN/DATA
 Kebijakan ttg % induk Pembagian Jasa (misal opr.RS 60% dan JP 40%).
 Kebijakan ttg % input jasa direktur, wakil direktur, dan pejabat lainnya
Kebijakan ttg % input jasa medik (PIJM), dan nakes
 Kebijakan ttg standar pendapatan minimal (SPM) seluruh pegawai
 Kebijakan ttg % KBS (ratio jml pegawai dgn Jml JP terpenuhi)
 Penilaian indeks poin, Daftar kepegawaian
 arif RS.
 Total Klaim BPJS, Umum
 Volume/Jenis/Nilai Pelayanan BPJS dan Umum

A. INPUT PROSENTASE INDUK JASA PELAYANAN


1. Jasa pelayanan : 35% - 40% dari total klaim
2. Direktur : 5% - 8% dari Jaspel
3. Kebersamaan : 10% - 20% dari jaspel
4. Tenaga Medis : Total Income medis x 51% : Jaspel x 100%
(jangan di campur dengan yang lain)
5. Persentase input jasa medis dan tenaga lainnya lihat tabel dibawah

B. PERSENTASE INPUT JASA MEDIS (PIJM)DAN TENAGA LAINNYA

Jenis Tindakan RS UP MDK LL


pemeriksaan 0,45 0,55 0,51 0,35
visite 0,45 0,55 0,51 0,35
konsultasi 0,45 0,55 0,55 0,30
Tindakan non operatif 0,50 0,50 0,45 0,35
askep 0,35 0,65 0,00 0,75
Tindakan medis di ruangan 0,50 0,50 0,45 0,35
USG 0,56 0,44 0,50 0,25
RO 0,55 0,45 0,40 0,45
ECG 0,50 0,50 0,44 0,30
EEG 0,56 0,44 0,48 0,30
laborat 0,56 0,44 0,22 0,40
obat 0,92 0,08 0,15 0,60
ambulan 0,40 0,60 0,00 0,75
pengantar 0,40 0,60 0,00 0,75
rehab medik 0,48 0,52 0,35 0,40
konsultasi gizi 0,40 0,60 0,00 0,75
HD 0,50 0,50 0,40 0,40
pengemudi 0,45 0,55 0,00 0,75
anestesi 0,45 0,55 0,50 0,35
psikologi 0,35 0,65 0,55 0,10
gigi 0,45 0,55 0,50 0,30
observasi 0,60 0,40 0,40 0,35
ct.scan 0,50 0,50 0,40 0,45
Pemeriksaan RJ 0,45 0,55 0,51 0,10
Tindak Medik gigi 0,45 0,55 0,50 0,20
Konsultasi RJ 0,45 0,55 0,55 0,10
partus normal 0,40 0,60 0,40 0,40
partus patologis 0,50 0,50 0,50 0,35
patologi anatomi 0,50 0,50 0,50 0,10
Tindak Medik RJ 0,50 0,50 0,55 0,10
otopsi 0,45 0,55 0,50 0,40
endoscopy 0,50 0,50 0,50 0,20
operasi 0,50 0,50 0,51 0,30
LL 0,50 0,50 0,50 0,35
Jenis Tindakan RS IBS %JP
Operasi Appendix 56% 44%
a. Operator 100% 28%
b. dr. anestesi 33% 9%
c. Perawat 25% 7%
158% 44%
Jenis Tindakan RS IBS %JP
Operasi SC 56% 44%
a. Operator (dr. Obsgyn) 100% 25%
b. dr. anestesi 33% 8%
c. dr. anak 15% 4%
d. Perawat 25% 6%
173% 44%
Ket. Mohon dipahami semua pihak (sangat sensitif), prosentase di atas sbg bahan
menghantar pada sistim bobot.
C. INPUT BOBOT PENDAPATAN (BP) PENERIMA JASPEL

Kebijakan Bobot pendapatan penerima jasa pelayanan dan nilai bobot lainnya ditetapkan sebagai berikut :
1. Nilai bobot 1 dihitung dari sisa alokasi langsung dibagi jumlah pegawai yang
mendapatkan remunerasi;
2. Bobot pendapatan direktur dihitung dari total jasa pelayanandikalikan 5% - 6% dibagi
nilai bobot 1 ditambah minimal 15 poin;
3. Bobot pendapatan masing-masing wakil direktur dihitung dari total jasa
pelayanan dikalikan 2% dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 10 poin;
4. Bobot pendapatan masing-masing kabid atau manager dihitung dari total jasa
remunerasi dikalikan 1,4% dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 5 poin ;
5. bobot pendapatan masing-masing kasubid/sub manager/koordinator dihitung dari
total jasa remunerasi dikalikan 0,65% dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 2,5 pon;
6. bobot pendapatan masing-masing dokter spesialis dihitung dari jumlah
income masing-masing dokter dikalikan 50% dibagi nilai bobot 1 ditambah minimal 10
poin;
7. bobot pendapatan masing-masing dr. Umum dan dokter gigidihitung dari jumlah
income masing-masing dokter umum atau dokter gigi dikalikan 50% dibagi nilai
bobot 1 ditambah minimal5 poin;
8. Bobot pendapatan masing-masing apoteker, setara dengan rata-rata bobot pendapatan
dokter umum ditambah minimal 2 poin;
9. Bobot pendapatan masing-masing perawat /bidan /penunjang medik, dihitung
dari income perawat/bidan/penunjang medikdibagi nilai bobot 1
ditambah minimal 1,5 poin dikalikan jumlah pegawai dalam unit kerjanya atau dengan
cara perhitungan bobot lainnya;
10. Bobot pendapatan masing-masing staf farmasi setara dengan rata-rata bobot
perawat ditambah 1 poin atau dengan cara perhitungan bobot lainnya;
11. Bobot pendapatan staf admin atau tenaga lainnya, minimal 1,25poin ditambah minimal
0, 5poin dikalikan jumlah pegawai dalam unit kerjanya atau dengan cara perhitungan
bobot lainnya; dan
12. bobot tambahan masing-masing tenaga fungsional/ tenaga non fungsional atau tenaga
lainnya yang mendapat tugas khusus di luar tugas pokok dan fungsinya atau tugas
khusus lainnya:
a. minimal 0,4 poin; dan
b. maksimal 2 poin.

D. INPUT INDEKS POIN

JABATAN SINGK N PROFESI SINGK N


Staf Admin STA 0,65 Staf Admen STA 0,75
Staf Khusus STK 1,25 Staf Khusus STK 1,44
Staf Fungsional STF 1,25 Perawat Trampil PT 1,44
Kepala Ruangan KARU 1,90 Perawat Ahli PA 2,14
Kepala Instalasi KAIN 2,50 Dr. Umum DU 2,14
Staf Medis Umum SMU 2,50 Dr. Gigi DG 2,14
Staf Medis Gigi SMG 2,50 Apoteker APT 2,14
Apoteker APT 2,50 Staf Madya STM 2,14 kasubid
Kasubid KASUB 2,50 Dr. Spesialis DS 2,86
Apoteker Ahli APTA 3,13 Dr. Gigi Spesialis DGS 2,86
Staf Medis Spesialis SMS 3,13 Apoteker Ahli APTA 2,86
Staf Medis Gigi Sp SMGS 3,13 Staf Utama STU 2,90 kabid
Kabid KABID 3,13 Dr. Sub Spesialis DSS 3,58
Staf Medis Sub Sp SMSS 3,75 Senior Manajer SM 4,30
Wadir WADIR 4,38 Top Manajer TM 5,00
Dir DIR 5,00
PENDIDIKAN SINGK N GOLONGAN SINGK GOL IDPJK
Sekolah Dasar SD 0,84 GOL. I I 1,25 1,00
SLTP SLTP 1,68 GOL. II II 2,50 1,00
SLTA SLTA 2,50 GOL. III III 3,75 1,05
Diploma I D1 2,90 NORMA NORMA 3,75 1,00
Diploma III D3 3,34 GOL. IV IV 5 1,15
Diploma IV D4 3,75 FINAL FINAL 5 1,15
Sarjana S1 3,75
Pasca Sarjana S2 4,58
Doktor S3 5,00
STATUS SINGK N RISIKO SINGK N
Wiyata Bakti WB 1,68 Ringan RNG 1,25
Kontrak KON 3,34 Sedang SDG 2,50
Tamu TAMU 3,34 Cukup Tinggi CT 3,75
Tetap TETAP 5,00 Tinggi TNG 5,00
KOMPETENSI SINGK N BEBAN KERJA SINGK N
Kurang KRG 1,25 ringan RNG 1,25
Cukup CKP 2,50 sedang SDG 2,50
Standar STD 3,75 cukup berat CB 3,75
Profesional PRO 5,00 berat BRT 5,00

E. INPUT DATA KEPEGAWAIAN


CONTOH PENGISIAN DATA KEPEGAWAIAN

Nama Pendi Ms. Kerja Unit Kerja Tugas


Jabatan Status Ket.
Karyawan dikan (thn) (utk Prwt/Staf) Tambahan
Ali Karu S1 8 Tetap Ruang Anak
Budi STF S1 9 Tetap ICU Komper
Cici STK D3 5 Tetap Keuangan Tim Remune
Dedi STF D4 7 kontrak IGD
Edi STF D4 10 Tetap IBS
Fahri STF D3 11 tetap Laborat

F. INPUT DATA PELAYANAN INACBS, UMUM

Nama Dokter Jenis Tindakan Lokasi VOL Nilai 100% JML


Dr. Agus, Sp.B Pemeriksaan Poli Bdh 100 20.000 2.000.000
Dr. Agus, Sp.B Visite R. Bedah 50 25.000 1.250.000
Dr. Agus, Sp.B TM Kecil R. Bedah 15 50.000 750.000
Dr. Agus, Sp.B TMO Besar IBS 10 500.000 5.000.000
Dr. Agus, Sp.B TMO Khusus IBS 5 1.000.000 5.000.000

II. PROSES I : MENYUSUN POLA PEMBAGIAN JASA (PPJ)

A TOTAL KLAIM 100%


B OPERASIONAL RS 60% AXB
C JASA PELAYANAN 40% AXC
D DIREKTUR 5% CXD 5% - 9%
E JASA MEDIK X% Sesuai PIJM, hsl perhitungan
F KBS 15,0% CXF Ratio terpenuhi
G SISA ALOKASI JASA Y% C-D-E-F
H JML PEGAWAI
I NILAI BB1 H:I

N BBT 1 Rata2 BP JML Nama Inst/ Inc. SPM BP TTL BP


JP/org I SDM Unit/Bag/Jab Awal II BPII III

III. PROSES MENCARI NILAI BOBOT 1

Sisa alokasi jasa


Nilai Bobot 1 =
Jumlah pegawai

1. Masukkan alokasi jasa jasa direktur dan pejabat lainnya ke Pola Pembagian Jasa
2. Masukan hasil perhitungan PIJM ke pola pembagian jasa  tentukan persentase yang
didapat.
3. Masukan prosentase KBS dan nilainya
4. Hitung sisa alokasi jasa pelayanan (TTLJP – JPPJBT – JM - KBS = N)
5. Hitung nilai bobot 1 ( sisa alokasi dibagai jml pegawai)

IV. PROSES MENCARI BOBOT PENDAPATAN

Income awal per orang


Bobot Pendapatan I =
N Bobot 1

1. Masukan nominal jasa pejabat (dir, wakil dan lainnya), tentukan bobot pendapatannya
2. Masukkan nominal Jasa Medis (JM) per orang, tentukan nilai bobot per orang
3. Masukkan nominal Jasa Pelayanan unit kerja, tentukan nilai bobot per orang,
4. Masukkan nominal Jasa Pelayanan non nakes/admin, tentukan nilai bobot per orang,
bilamana mengalami kesulitan lakukan pengisian langsung pada bobot pendapatan per
orang.

V. Proses mencari BP I (Pendapatan awal : NBB1)


VI. Proses mencari BP II (NBB1+SPM)
VII. Proses mencari BP III {(hasil IP per org : (JPII :TTL BP II)}
VIII. Proses mencari BP IV (BP II + BP III)
IX. Proses Penilaian Indeks Poin
1. Buat form penilaian kepegawaian

Parameter Penilaian IP JML


No Nama Pegawai
A B C D E F G H I IP

2. Buat tabel penilaian indeks poin


3. Tentukan parameter penilaian dan nilai indeksnya
4. Tentukan parameter yang menjadi bahan penjumlahan
5. Tentukan parameter yang akan menjadi bahan perkalian atau pengurangan
6. Lakukan pengisian form indeks poin semua pegawai, dapatkan hasilnya

X. HASILPEMBAGIAN JASA

1. Buat form daftar penerima jasa pelayanan

No Nama Jabatan BP Jaspel Pajak Terima Tanda T.

2. Masukkan nama penerima jasa pelayanan


3. Masukkan nilai bobot pendapatan
4. Masukkan nilai jasa yang diterima
5. Masukkan % pajak
6. Hitung jasa yang diterima
CONTOH HASIL REMUNE

NO NAMA BP Jaspel Pajak Terima Tanda T.


1 AMIR 3,90 2.643.173 132.159 2.511.015
2 BUDI 3,55 2.405.550 120.277 2.285.272
3 CACA 2,88 1.951.538 0 1.951.538
4 DEDI 2,86 1.938.312 0 1.938.312
5 EDI 2,86 1.938.312 0 1.938.312

CONTOH MENENTUKAN BOBOT PENDAPATAN II

Diketahui, TTLJP : 500.000.000


ALO PJBT : 25.000.000
ALO LAINNYA : 40.000.000
ALO JM 225.000.000
Alokasi JP I : 210.000.000 (sisa)
Jml Pegawai : 300 orang
NBB1 : 700.000
X% Direktur : 5%

1. BP Direktur (5% x TTL JP)


Convert ke BP = (X% x Total JP : NBB 1) + 15 poin
(5% x 500.000.000) : (210.000.000 : 300) + 15 poin
25.000.000 : 700.000 35,71 Poin 15 poin 50,71 poin 35.500.000
SPM BPII
2. BP dokter
diketahui Income dr. Amir, Sp.PD 21.000.000
Covert ke bobot = (Income : NBB 1) + 10
21.000.000 : 700.000 30 Poin 10 poin 40 poin 28.000.000
SPM BPII
Arti alokasi langsung dokter = % alokasi bagi seluruh dokter
Rumus = income seluruh dokter / TTJP x 100%
misal income seluruh dokter 240.000.000
Total Jaspel 500.000.000
maka % alokasi seluruh tng medis = 240/500X100% 48,00%

3. BP Prwt/org
diketahui income Ruang Mawar 21.000.000
jumlah perawat Ruang Mawar 12 orang
Convert ke bobot = income Ruang Mawar : NBB1 : Jml Prwt + 1,5 poin
21.000.000 : 700.000 30
12
2,5 Poin 1,5 poin 4,0 poin 2.800.000
BBT/Org SPM BPII

PERMASALAHAN YANG SERING DIHADAPI


BUTUH SOLUSI/WISE
(dengan pedoman teknis ini)
1. Penghargaan bagi direktur (top manager)
2. Penghargaan bagi manager (grade : Keu // Pelay // TU)
3. Grade : Pegawai tetap // Pegawai tidak tetap
4. Income : Dokter Tetap // Dokter Tamu
5. Grade : Dr. Spesialis banyak pasien // dr. Sp. Kurang pasien
6. Grade : Dr. Spesialis banyak asisten // dr. Spesialis sedikit asisten
7. Income dr. Laborat // jml jenis pemeriksaan
8. Grade : Perawat IGD // Perawat IBS //Perawat ICU // Perawat Perinatologi // Perawat
VIP // Perawat Rawat inap // Perawat Poliklinik
9. Grade : Perawat Instrumen // perawat Anestesi
10. Grade : Perawat rawat inap (karu, waka, staf keperawatan)
11. Grade : Resiko tinggi (petugas laundry // staf lainnya)
12. Apakah para karu perlu dibuatkan kotak JP tersendiri?
13. Income Apoteker
14. Income Analis farmasi
15. Kelebihan jam kerja (misal analis farmasi masuk pagi pulang jam 4 sore)
16. Tugas tambahan di luar tupoksi (misal chase manager, PPI, PMKP, Satpam mendorong
pasien, Tim Remun)
17. Grade : Staf keuangan // staf admen // staf kepegawaian // staf umum
18. Income : Staf rekam medis
19. Penghargaan pegendali BPJS (Kualitas dokumen, Verifikasi, coder, dll)
20. dll
selamat bekerja
Diposting oleh maxmulyadi.com di 06.12 15 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
Arsip Blog

 ▼ 2012 (1)
o ▼ April (1)
 Remunerasi INACBGS di Rumah Sakit Pemerintah/swast...

Mengenai Saya

maxmulyadi.com
karanganyar,
jawa tengah,
Indonesia
remunerasi
jasa
pelayanan di
rumah sakit
pemerintah
Lihat profil lengkapku
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.
Pedoman Remunerasi Jasa Pelayanan Rumah Sakit

Pemerhati remunerasi yang budiman, pada kesempatan ini izinkan saya


memberikan masukan tentang remunerasi Pembagian Jasa Pelayanan di RSUD
Kabupaten/Kota, mungkin bisa membantu anda untuk menyusun pedoman masing-
masing kabupaten/kota yang sedang mencari bahan untuk maksud tersebut. Draf
yang saya susun ini sudah saya coba di beberapa RS dan hasilnya cukup
memuaskan. Silahkan download/copy tulisan saya di bawah ini, semoga
bermanfaat.
Sekiranya ingin memahami lebih lanjut tentang aplikasinya, kalau ada waktu
mungkin saya dapat membimbing seperlunya, terima kasih atas perhatiannya.
(disusun oleh Max.Mulyadi. HP:082137520341/082138836142) email:
maxmulyadi@ymail.com

Pedoman Membagi Jasa Pelayanan INA-CBGs/Umum


(Revisi thn 2015 tentang Remunerasi Jasa Pelayanan) Di RS Pemerintah

Siapkan terlebih dahulu :


A. Data kepegawaian
B. Penilaian indeks poin (tabel dan blangko)
C. Pedoman menyusun bobot pendapatan.
D. Pedoman memisahkan income/klaim INACBGs (menjadi jasa pelayanan, jasa medik,
jasa paramedik dan jasa lainnya).
E. Rumus-rumus pembagian
F. Data pendapatan tindakan dari masing2 dokter (by name).
G. Data pendapatan dari masing2 ruangan/instalasi/unit penghasil
H. Data total pendapatan rumah sakit (termasuk jasa farmasi/obat)
I. Kebijakan lainnya.

B. Contoh Tabel dan blangko Penilaian Indeks Poin

JABATAN (JAB) N PENDIDIKAN (PEND) N STATUS (STA) N


staf umum 0,56 sekolah dasar 0,63 wyata bakti 1,25
staf administrasi 1,11 SMP/Setara 1,25 kontrak 2,5
staf khusus 1,67 SMA/Setara 1,88 CPNS 3,75
perawat/prmdk trampil 1,67 diploma I kesehatan 2,19 PNS 5
perawat/prmdk ahli 2,22 diploma III umum 2,5
dokter gigi 2,22 diploma III kesehatan 3,13
dokter umum 2,22 diploma IV kesehatan 3,75 Kompetensi N
apoteker trampil 2,22 strata I umum 3,13 kurang 2
kep. bidang/bagian 2,22 Strata I Kesehatan 3,75 sedang 3
apoteker ahli 2,78 pasca sarjana umum 3,75 standar 4
dr. gigi spesialis 2,78 pasca sarjana kes 4,38 profesional 5
dr. spesialis 2,78 doktor umum 4,38
dr. sub spesialis 3,33 doktor kes 5
kep. Sub. Bidang/bagian 3,89 Resiko N Beban Kerja N
kepala ruangan 3,89 ringan 1,25 ringan 1,25
kepala instalasi 3,89 sedang 2,5 sedang 2,5
wakil direktur 4,44 cukup tinggi 3,75 cukup berat 3,75
direktur 5 tinggi 5 berat 5

Gol N Profesi N Pemenuhan hari kerja N


1A 0,29 administrasi 0,83 msuk kerja penuh 1
1B 0,59 adm. Khusus 1,67 izin tdk masuk kerja 1 hr 0,98
1C 0,88 prwt/prmdk trampil 2,5 izin tdk masuk kerja 2 hr 0,95
1D 1,18 prwt/prmdk ahli 3,3 izin tdk masuk kerja 3 hr 0,93
2A 1,47 dr. umum 3,3 izin tdk masuk kerja 4 hr 0,91
2B 1,76 dr. gigi 3,3 izin tdk masuk kerja 5 hr 0,89
2C 2,06 apoteker trampil 3,3 izin tdk masuk kerja 6 hr 0,86
2D 2,35 apoteker ahli 4,17 izin tdk masuk kerja 7 hr 0,84
3A 2,65 dr. spesialis 4,17 tdk masuk kerja 1 hari 0,95
3B 2,94 dr. gigi spesialis 4,17 tdk masuk kerja 2 hari 0,89
3C 3,24 dr. sub spesialis 5 tdk masuk kerja 3 hari 0,82
3D 3,53 tdk masuk kerja 4 hari 0,75
4A 3,82 tdk masuk kerja 5 hari 0,68
4B 4,12 tdk masuk kerja 6 hari 0,61
4C 4,41 tdk masuk kerja 7 hari 0,55
4D 4,71 cuti melahirkan 0,5
4E 5 cuti naik haji 0,5
4C 4,41 cuti 3 hari 0,93
4D 4,71 cuti 6 hari 0,86
4E 5 cuti 12 hari 0,73
tugas belajar 1 bulan 0,73
tugas belajar 2 bulan 0,63
tugas belajar 3 bulan 0,53

Blangko Isian Penilaian Indeks Poin

Instalasi/Bagian: …………
NO NAMA JAB PEND MK GOL KOM RISK PRF BK STA PHK Idx P.
1 ALI KARU S1K 20 3B PRO CT PA SDG PNS MK 35,57
2 BUDI PT D3K 15 2D STD SDG PT SDG PNS MK 26,56
3 CICI PT D3K 12 2C STD SDG PT SDG PNS MK 25,73
4 DEDI PT D3K 10 KON STD SDG PT SDG PNS MK 25,07
5 EDI PA S1K 9 3A STD SDG PA SDG PNS MK 29,07
6 FARID PT D3K 8 3A STD SDG PT SDG PNS MK 26,87
168,88

C. Contoh menyusun/menetapkan bobot pendapatan


1. Perhatikan sumber-sumber pendapatan dari berbagai unit penghasil
2. Perhatikan data yg masuk, apakah bersifat “by name” atau kelompok
3. Pelajari cara alokasi jasa pelayanan,alokasi jasa farmasi dan jasa lainnya
4. Buat sasaran penerima jasa pelayanan utk seluruh pegawai, perhatikan juga struktur rs,
dll
5. Tentukan kebijakan bobot pendapatan bagi direktur, kabid, subid, staf admen dan staf
lainnya
6. Besarnya nilai bobot 1 ditetapkan dengan rumus = ((total pendapatan x
85%x5%):100) dengan nilai efektif lebih dari 90%
7. Bobot pendapatan direktur sebesar 85 poin sampai dengan 99 poin
8. Bobot pendapatan wakil direktur sebesar 30% x bobot direktur
9. Bobot pendapatan kabid, setara dengan rata-rata pendapatan dokter umum atau 8 - 15
poin
10. Bobot pendapatan kasubid setara dgn jml bobot kabid dibagi jml kasubid atau 1/2
bobot kabid
11. Bobot pendapatan dewan pengawas, setara dengan bobot kasubid.
12. Bobot pendapatan tenaga medik dan paramedik (sesuai pendapatan fungsional,
kebijakan dan pengendalian), dengan ketentuan sebagai berikut :
a. bobot pendapatan dokter spesialis, minimal di atas rata-rata bobot paramedik,
maksimal 90%xbobot direktur
b. bobot pendapatan dr. Umum/dr. gigi, minimal di atas rata-rata bobot paramedik,
maksimal 85%xbobot direktur
c. bobot pendapatan apoteker, setara dgn rata-rata pendapatan dr. Umum di tambah 1
poin
d. bobot pendapatan paramedik, minimal 1,8 poin, maksimal 6 poin
e. bobot pendapatan staf farmasi setara dengan rata-rata bobot paramedik ditambah 1
poin
13. bobot pendapatan staf admen, minimal 1 poin, maksimal 2 poin
14. Bobot tambahan bagi pegawai RSUD diluar tupoksinya (dalam kepanitiaan tertentu)
sebesar 0,4 – 1,5 poin
15. Bobot pendapatan tenaga lainnya sesuai kebijakan direktur
16. Perhatikan unit-unit pelayanan fungsional yang tidak langsung melayani pasien, dengan
pertimbangan bahwa mereka juga mempunyai kontribusi berarti bagi RS
17. Usahakan menjaga perimbangan pendapatan antara pejabat struktural dgn tenaga
fungsional
18. Buat cara penilaian indeks poin dan tentukan peruntukannya, sesuaikan perubahan yg
terjadi
19. Variasi besarnya prosentase pendapatan untuk tenaga fungsional tidak menjadi
masalah selama memiliki nilai rasional dengan menggunakan pola perimbangan bobot
(misal jasa medik 52%, perawat 35% untuk 8 orang)
20. Penggunaan persen dan indeks poin saja tidak cukup untuk membagi jasa pelayanan
21. Pembagian jasa pelayanan memang ada seninya, shg perlu memperhatikan alokasi
pendapatan dari atas sampai ke bawah
22. Jasa Kebersamaan selain dibagi dengan indeks poin juga membantu pertambahan nilai
atas pengurangan pajak
23. Pedoman remunerasi ini juga dapat menjadi petunjuk bahwa penambahan 1 org
pegawai berpotensi akan ditanggung bersama, hendaknya ada effisiensi ketenagaan
(analisis beban kerja dan jml SDM)
24. Menyusun remunerasi jasa pelayanan juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
evaluasi input jasa, struktur, kinerja, efisiensi pola tarif,dll
25. Pengolahan data untuk remunerasi jasa pelayanan dikerjakan oleh petugas yang
memahami tarif pelayanan, profesi tng kesehatan, tingkat kesulitan/pola pelayanan,
harapan, pengembangan sdm,peraturan ttg blu, memahami pedoman pembagian jasa
pelayanan, menguasai excel, dll
26. Apabila bobot pendapatan dr. Spesialis, dr, umum dan petugas lainnya, selalu di bawah
standar yg ditentukan maka dianjurkan tetap meningkatkan kinerja dan berbesar
hati, karena tugas meningkatkan jumlah kunjungan/sosialisasi adalah tugas dari pihak
managemen, bilamana belum ada perbaikan berarti dalam jangka waktu tertentu perlu
dipertimbangkan untuk diberikan tugas khusus agar eksistensi bobotnya selaras
dengan partisipasinya.
D. Contoh memisahkan income/klaim INACBGs (menjadi jasa pelayanan,
jasa medik, jasa paramedik dan jasa lainnya).

Jenis Tindakan P1 P2 P3
Tindakan (kecil sdg, bsr, khusus) 72% 56% 35%
Visite 85% 56% 35%
Konsultasi 85% 56% 30%
Tindakan 72% 56% 35%
Askep 85% 0% 75%
TMB 63% 56% 35%
USG 44% 60% 30%
RO 46% 46% 45%
ECG 50% 48% 32%
EEG 44% 48% 32%
laborat 40% 20% 30%
Obat (jasa pelayanan farmasi) 8% 30% 60%
Ambulan 66% 0% 75%
Pengantar 85% 0% 75%
RM (Rehap Medik) 40% 31% 39%
gizi 85% 0% 75%
HD (Haemo dyalisa) 44% 40% 25%
Pengemudi 80% 0% 75%
Anestesi 63% 56% 35%
Psikologi 85% 70% 15%
Gigi 70% 60% 30%
Observasi 85% 45% 35%
ct.scan 42% 45% 45%
PP (pemeriksaan poli) 85% 65% 10%
TG (tindakan Gigi) 72% 65% 20%
KP (konsul di poliklinik) 85% 65% 10%
Partus Normal 75% 51% 40%
Partus Patologis 70% 51% 40%
PA (patologi anatomi) 72% 66% 10%
TP 72% 66% 10%
Otopsi 63% 44% 40%
Endoscopy 44% 48% 20%

Keterangan:
 P1( Alokasi Jasa Sarana), P2( alokasi Jasa medik), P3(alokasi jasa utk paramedik)
 Nilai prosentase dipengaruhi besarnya nilai klaim pelayanan, jml SDM, subsidi,dan bobot
perimbangan dll
 Cara mengurai paket INA-CBGs lihat TAMBAHAN di bawah

E. Contoh rumus pembagian

Rumus penetapan bobot pendapatan 1 (satu) poin, sebagai berikut :

TI x 85% x ±5%
NB1=
BT

NB1 = Nilai Bobot 1 (satu) Poin;


TI = Total Income;
BT = Bobot Tertinggi (100 Poin).
Keterangan : nilai effektif bobot 1 : minimal 90%

Rumus penetapan bobot tenaga fungsional, sebagai berikut :


AJP
BPF= ≈PB
NB1

BPF = Bobot Pendapatan Fungsional;


AJP = Alokasi Jasa Pelayanan;
NB1 = Nilai Bobot 1 (satu);
PB = Pengendalian Bobot.

Rumus pembagian jasa tenaga fungsional, sebagai berikut:

BPF JIP
JPF= x TI x 85% .+ x TI x 15%
TBP TIP

JPF = Jasa Pelayanan Fungsional;


BPF = Bobot Pendapatan Fungsional;
TBP = Total Bobot Pendapatan;
TI = Total Income;
JIP = Jumlah Indeks Poin;
TIP = Total Indeks Poin.

Rumus pembagian jasa tenaga non fungsional, sebagai berikut :

BPNF JIP
JPNF= x TI x 85% .+ x TI x 15%
TBP TIP

JPNF = Jasa Pelayanan Non Fungsional


BPNF = Bobot Pendapatan Non Fungsional (sesuai kebijakan)
TBP = Total Bobot Pendapatan
TI = Total Income;
JIP = Jumlah Indeks Poin
TIP = Total Indeks Poin
Rumus Alokasi Jasa Farmasi Untuk Jasa Pelayanan

TJF-THP
JPF= X 100% X 50%
TJP

JPF = Jasa Pelayanan Fungsional


TJF = Total Jasa Farmasi
THP = Total Harga Pokok

F. Contoh input pendapatan dari masing2 bagian dan input pendapatan by name

Contoh Input Pendapatan Contoh Input Pendapatan


Pelayanan Dokter (By Name) Dari Masing-Masing Bagian/Instalasi
Nama Tindakan Jml Ruang/Unit Penghasil Tindakan Jml
dr. ALI PP 5.494.613 B Anak (anggrek) Askep 3.450.000
Visite 11.880.960 Tindakan 20.598.000
dr. BUDI PP 17.453.475 Visite 8.720.000
dr. CICI LL 7.000.000 B Bedah (Bugenvil) Askep 5.145.000
PP 331.500 ECG 2.855.000
Tindakan 1.249.920 Tindakan 54.470.000
Visite 1.123.360 Visite 12.670.000
dr. DEDI PP 1.176.825 B Interne (Dahlia) Askep 8.160.000
Tindakan 84.489.350 ECG 1.035.000
TP 1.639.440 Tindakan 59.445.000
Visite 5.659.640 Visite 21.340.000
dr. EDI PP 3.174.113 B Lavender Askep 22.275.000
Tindakan 50.422.982 ECG 5.180.000
Visite 3.629.500 Tindakan 44.892.000
dr. FARID PP 1.160.250 Visite 66.140.000
Tindakan 1.527.725 B Neonatus (Matahari) Askep 3.340.000
dr. GINO PP 5.204.550 ECG 2.375.000
Visite 268.940 Tindakan 37.609.000
dr. HARI Tindakan 1.661.184 Visite 11.050.000
dr. IDA PP 911.625 B Obsgyn (Melati) Askep 3.905.000
Tindakan 35.931.168 Tindakan 25.438.000
Visite 2.394.280 Visite 9.940.000
dr. JOKO Visite 19.040 B Paru Askep 2.655.000
dr. KOKO PP 1.425.450 Tindakan 18.810.000
Visite 2.413.320 Visite 4.980.000
dr. LUNA RM 10.625.405 B Teratai 1 Askep 7.255.000
Visite 585.480 ECG 2.485.000
dr. MARI PP 4.914.488 Tindakan 33.069.000
Visite 10.048.360 Visite 17.970.000
dr. NANA PP 2.875.763 B Teratai 2 Askep 2.955.000
Visite 9.170.140 ECG 665.000

H. Contoh menghitung vol. tindakan/pelayanan (pasien rwt inap masuk dari IGD)

Nama Diag/ Dokter/ Tarif


Pelayanan Lokasi Vol VxT Kelas
Pasien Reg Prwt Umum
Agus xxx RS Akomodasi IGD 1 40.000 40.000 NK
Agus xxx Dr. Amir Pemeriksaan IGD 1 30.000 30.000 NK
Agus xxx Dr. Amir Tindakan IGD 1 40.000 40.000 NK
Agus xxx Perawat Askep IGD 1 12.000 12.000 NK
Agus xxx Dr. PK Laborat laborat 1 50.000 50.000 III
Agus xxx RS Akomodasi B Interne 3 60.000 180.000 III
Agus xxx Dr. Joko Visite B Interne 3 50.000 150.000 III
Agus xxx Dr. Joko Tindakan B Interne 3 50.000 150.000 III
Agus xxx Dr. Joko Konsul B Interne 0 25.000 0 III
Agus xxx Perawat Askep B Interne 3 12.000 36.000 III
Agus xxx Dr. PK Laborat laborat 1 50.000 50.000 III
Jml Tarif UMUM 738.000
Jml Tarif BPJS 900.000

Contoh Hasil Pembagian

NO NAMA IP HASIL PAJAK TERIMA


1 ALI 3,93 2.913.582 145.679 2.767.903
2 ABU 2,83 2.098.394 0 2.098.394
3 UMI 2,80 2.073.807 0 2.073.807
4 TIA 2,76 2.048.372 0 2.048.372
5 BADU 3,40 2.520.057 126.003 2.394.054
6 BUDI 3,16 2.341.522 117.076 2.224.445
7 SINTA 2,80 2.073.807 0 2.073.807
8 TOTO 2,83 2.098.394 0 2.098.394
9 AMIR 2,76 2.048.372 0 2.048.372
10 JOKO 2,76 2.048.372 0 2.048.372
11 ANTI 2,95 2.185.721 0 2.185.721
12 SUSI 2,73 2.023.784 0 2.023.784
13 AGUS 3,16 2.341.522 117.076 2.224.445
14 SRI 2,76 2.048.372 0 2.048.372
15 SASA 2,80 2.073.807 0 2.073.807
JML 32.937.883 505.834 32.432.049

TAMBAHAN

 Jika data yang diminta sudah tersedia, misal :Pengisian blangko indeks poin, data
pendapatan per bagian, data pendapatan by name dan informasi lainnya maka hanya
butuh waktu 1 jam, siap cetak hasil.
 Untuk mempercepat pengolahan data, anda harus menggunakan rumus-rumus excel ,
dengan harapan mempercepat proses pengolahan data yang cukup banyak.
 Untuk memahami proses pengolahan data di atas, mungkin perlu bimbingan langsung
/lisan agar mudah dipahami dan cepat.
 Cara mengurai paket INA-CBGs atau BPJS : pisahkan dulu income pendapatan RS
menjadi dua bagian yaitu akomodasi dan Jasa Tindakan/Prosedur, Jasa Tindakan tsb
kemudian pisahkan menjadi jasa sarana, jasa medik, jasa paramedik dan jasa lainnya.
 Khusus jasa medik perhatikan apakah termasuk Team Work atau single work,bilamana
termasuk team work pisahkan dulu menggunakan prosentase perimbangan bobot
(perhitungan tertentu), sehingga baik team workmaupun single work akan otomatis
menjadi jasa by name

 Tak ada gading yang tak retak, kiranya masih banyak kekurangan dan kelemahan dari
kami yang perlu diperbaiki.
 Semoga contoh remunerasi yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua, ....
Amin

Anda mungkin juga menyukai