Agus Suryanto
Direktur SDM & Pendidikan
RSUP Dr Kariadi
Latar belakang
Issue yang berkembang dikalangan dokter spesialis
terkait diberlakukannya program JKN dengan tarif
INA CBG;
• Jasa medik menjadi tidak jelas
• Beberapa pemeriksaan dan tindakan tidak ada
jasa mediknya
• Penerimaan dokter akan turun
• Menurunkan kualitas layanan agar tidak rugi
• Penggunaan alat dan obat dibatasi
• Lebih memilih pelayanan privat
• dll
Bagaimana menyusun sistem
pembayaran jasa pelayanan dokter
agar tidak terjadi demotivasi dan tetap
menjaga mutu dan keselamatan
pasien?
DASAR HUKUM
1. Undang undang No. 43 Th. 1999 Tentang Perubahan atas UU No.
74 tentang pokok-pokok kepegawaian
2. U U. No. 1 Th. 2004 Tentang Perbendaharaan negara
3. Undang undang No. 36 Th, 2009 tentang kesehatan
4. Undang undang No. 44 Th. 2009 Tentang RS.
5. PP No. 23 Th. 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK/05/2007 Tentang
Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola,Dewas
dan Pegawai BLU
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 625/Menkes/SK/V/ 2010
Tentang Pedoman Penyusunan Sistem Remunerasi Pegawai BLU
RS. Dilingkungan Kemenkes .
Kebijakan
• Perlu disusun sistem pembayaran jasa pelayanan
dokter sebagai transisi pemberlakuan remunerasi
• Penerimaan dokter spesialis tidak boleh turun
dari penerimaan sebelumnya
• Memberikan insentif terhadap dokter yg
melakukan efisiensi
• Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja
profesional dokter
• Transparan
• Akuntabel
• Proporsionalitas
Perkembangan Perhitungan
Jasa Pelayanan Dokter
Sebelum Transisi Mendatang
Anestesi
CBGs
Konsultan 1
Konsultan 2
Penunjang
Penggunaan Anggaran RS
Tarif INA
CBGs
Investasi
Dokter / Drg,
Manajemen,
Penerimaan Keperawatan,
Diaya SDM Tenaga Kes
RS
lainnya
Gaji non PNS,
Dewas
Operasional
Proporsi Penggunaan Anggaran
Investasi
10%
Manajemen
20%
Dokter / drg
45%
Keperawatan &
T Kes lain
35%
Formula jasa dokter dg prosedur
BOBOT
Operator 1 0.60 0.0680
Operator 2 0.90 0.70 0.40 0.0194
Aestesi 0.30 0.0486
Rawat bersama 0.02 0.0036
konsultan 0.01 0.0018
0.40 0.45
Radiologi 0.02 0.0036
PK 0.42 0.0030
PA 0.04 0.45 0.0032
Mokrobiologi 0.12 0.0009
Rehab Medik 0.01 0.0018
0.1540
Jasa pelayanan dokter non prosedur
BOBOT
DPJP Utama 0.70 0.0882
Rawat Bersama 1 0.50 0.0126
Rawat Bersama 2 0.70 0.20 0.50 0.0126
Konsultan 1 0.50 0.0063
Konsultan 2 0.10 0.50 0.0063
0.40 0.45
Radiologi 0.30 0.0162
PK 0.60 0.0194
Mikrobiologi 0.30 0.30 0.0097
PA 0.60 0.10 0.0032
Rehabilitasi Medik 0.10 0.0054
0.1800
Jasa pelayanan dokter rawat jalan
BOBOT
PK 0.030 0.004
0.13
PA 0.025 0.003
1.00 1.006
Jasa dokter = bobot x nilai klaim per kode dx
LANGKAH2 PERTHITUNGAN JASA PELAYANAN
BERDASARKAN TARIF CBGs
• Kelengkapan dokter menulis Daftar masalah /
diagnosis / komorbiditas / komplikasi dalam rekam
medik sangat penting
• Kecepatan dan ketepatan koding / Grouping
• Validasi koding / grouping
• Menghitung total klaim = a (total penerimaan klaim)
• Menghitung total iur biaya naik kelas = b
• Klaim obat alkes diluar paket = c
• Menentukan Proporsi jasa pelayanan = (a+ b) – c = d
Langkah2…
• Menghitung perincian pembayaran rerata jasa medik tahun
2013 per kasus (e) menurut; tindakan 1,2,3 dan konsul /
visite 1, 2, 3 dst
• Menghitung proporsi jasa pelayanan dokter berdasarkan
tarif CBG (2014) (g).
• Membandingkan (e) dengan (g)
• Jika (g) < (e) maka (g) x fc ( koreksi) hingga (g) = (e)
• Jika (g) > (e), maka (g) dikoreksi menjadi maksimum 20% >
(e)
• (g) didistribusikan kepada dokter yg terlibat sesuai dengan
proporsi keterlibatannya dalam satu kasus (kode CNG)
• Jasa pelayanan dokter yang diterima adalah jasa pelayanan
per kode CBG ( bukan per aktivitas klinik )
Ketentuan tambahan
• Jasa pelayanan yang diterima dokter untuk setiap pasien /
kode CBG tidak boleh lebih kecil dari jasa medik tahun 2013
• Karena tarif Ina CBGs belum stabil maka kenaikan jasa
pelayanan yang ditoleransi setinggi-tingginya tidak > 20%
• Perbedaan besaran jasa pelayanan antara sistem 2013 dg
sistem tarif CBGs harus dijelaskan dasar perbedaannya
• Kesalahan perhitungan jasa yang diakibatkan karena
kekeliruan cara perhitungan maka harus direvisi /
diperhitungkan pada bulan berikutnya
• Setiap dokter wajib mencermati kode CBGs dalam
pembayaran jasa pelayanan (via email).
• Setiap membandingkan besaran jasa pelayanan harus
memperhatikan dan menghitung per pasien / kode CBGs (
bukan per tindakan atau pemeriksaan)
CONTOH SIMULASI
HASIL PERHITUNGAN JM DENGAN
POLA 2013 DAN INACBGs 2014
KASUS BEDAH
CONTOH SIMULASI JM FEB 2014 LEBIH BESAR DARI JM POLA 2013
REGISTER NAMA TINDAKAN KELAS DPJP 2013 ANES 2013 DPJP 2014 ANES 2014 RASIO
7503974 ORBITOTOMI III 763,748 381,874
7503974 NEFROSTOMI TERBUKA/PERMANEN III 515,530 257,765
7503974 URETEROLITHOTOMI DISTAL III 515,530 257,765
TOTAL 1,794,807 897,404 2,153,769 1,076,884 1.20
JABATAN YANG
DINILAI FAKTOR – FAKTOR JOB EVALUATION :
1. Kompetensi teknis, SISTEM
2. Manajerial, REMUNERASI
3. Komunikasi,
4. Analisis lingkungan pekerjaan,
5. Pedoman Keputusan,
6. Kondisi Kerja,
7. Wewenang (kebebasan bertindak),
8. Tanggung jawab harta,
9. Peran jabatan.
10.Probabilitas resiko.
CORPORATE GRADE
CORPORATE NILAI
NILAI MIN JND
GRADE MAK
20 11684 20% 14021 20
STRATEJIK
13 2716 20% 3395 MS1 13
LEADER
12 2172 20% 2715 M3 SL 3 12
PENUNJANG OPERASIONAL
11 1737 20% 2171 M2 NURSE SL 2 11
MEDIK LEADER
10 1389 20% 1736 M1 N5 PM5 OL 4 SL 1 10
.
PERBANDINGAN PENERIMAAN DOKTER
BERDASARKAN SISTEM JASA PELAYANAN
BERBASIS CBG DENGAN HASIL SIMULASI
REMUNERASI DOKTER
Penbandingan jasa pelayanan versi CBG dengan
hasil simulasi Remunerasi
dokter spesialis bedah 2014
160000000
140000000
120000000
100000000
80000000
60000000
40000000
20000000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
90000000
80000000
70000000
60000000
50000000
40000000
30000000
20000000
10000000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35