Anda di halaman 1dari 34

Nama : Dr. Hananto Andriantoro, dr.

SpJP(K),
MARS,FIHA,FICA,FAsCC
Tempat /Tgl : Beijing, 4 November 1957
Seorang isteri dengan dua anak laki-laki
Riwayat pendidikan :
• Pendidikan Dokter Umum : FK-UI 1985
• Spesialis Jantung Pembuluh Darah : FK-UI 1997
• S-2 Magister Administrasi Rumah Sakit : FKM-UI 2013
• S-3 Ilmu Kedokteran : FK-UI 2013
• Pendidikan Pendalaman Penyakit Vaskular. NCVC Osaka. 2003
• Pendidikan Pendalaman penyakit Vena. Edogawa
Hospital,Tokyo 2010
Riwayat Pekerjaan :
• Staf divisi Vaskular,
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UI.
Pusat Jantung National RS Jantung Harapan Kita
• Direktur Utama Pusat Jantung National RS Jantung
Harapan Kita
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH HARAPAN KITA

Pengalaman pengelolaan
Perbekalan Farmasi bagi Peserta
BPJS Kesehatan
PENYIMPANAN

Hananto Andriantoro
Membangun strategi awal menghadapi JKN (2013)

JKN
Verifikas SuEpfpsi lyei cn
i klaim
hsaiin
mpeannagga
Rumah edmaeanIna
BPJ Sakit
nt
CBG’
S s
CP dan
Remunerasi
PPK Pasien Dokter
Numbers of Activities
200,000 20,00
0
180,000
18,00
160,000 146,68
139,52 0 14,28
140,000 5 4 12,97
1 122,22 16,00 12,52
11,210 11,47 11,35 7
120,000 8 0 6
1 4
100,000 14,00
0
80,000
12,00
60,000 0
40,000 10,00
20,000 0

0 8,000

Outpatient 6,000 Emergency Inpatient


4,000
2013 2014 2013 2014
2015 2,000
2015
0
INPATIENT 2015
Surgery
SURGERY2015
2015
The Most Common Diagnosis

SURGERY ∑
CORONARY 8.98 Congenital
9 Heart 954
ARTERY…
CONGENITAL 1.95 Disease
HEART… 5 Surgery
VALVULAR 1.280 Coronary
HEART… Artery 801
HEART 805 Bypass Graft
(CABG)
FAILURE
Valve
ARRHYTMIA 681 Repair & 351
Replacement
HYPERTENSION 360 Major
Vascular 40
VASCULAR 345 Surgery
DISEASE 0 4,00 8,00
Others 48
0 0

TOTAL 2.194
Number of Non Surgical
Procedure
9,50
0 9,16
8,99
9,00 8,85 2
8
0 4
8,50
0 8,06
8,00 0
0 7,75
0
7,50
0
7,00
0 Non surgical Procedure
201 2012 2013 2014 201
1 5
Pendahuluan

Supply Chain Management di


Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
darah Harapan Kita
Pendahuluan
• Rumah sakit dalam dunia bisnis global,
persaingan di dunia bisnis Rumah Sakit
semakin hebat.
• Sistem pelayanan kesehatan yang efektif
dan efisien merupakan keharusan yang
perlu dimiliki oleh para pelaku pengelola
bisnis Rumah sakit.
• Kompetisi tersebut menuntut Rumah
sakit untuk menyediakan produk yang
murah, berkualitas, tepat waktu, dan
bervariasi.
Pendahuluan
• Untuk memenuhi tuntutan tersebut
membutuhkan peran serta dari semua pihak
mulai dari supplier yang memasok bahan
baku
• Perusahaan/pabrik yang mengolah bahan
baku menjadi produk atau komponen
• Perusahaan transportasi yang mengangkut
bahan baku dari supplier dan mengantar
barang jadi kepada customer (RS) akhir
• Customer (RS) yang akan memakai produk
tersebut.
Pendahuluan
• Kesadaran akan pentingnya peran serta dari banyak
pihak yang berperan sangat penting, oleh karena itu
kemudian diperlukan konsep supply chain
management.
• Mengelola supply chain sebenarnya tidaklah mudah
karena melibatkan banyak pihak di dalam maupun diluar
Rumah sakit, ditambah lagi dengan berbagai
ketidakpastian yang terjadi di sepanjang supply chain
itu sendiri, serta semakin tingginya persaingan di pasar.
• Untuk menaggulangi beberapa ketidakpastian tersebut,
maka perlu adanya suatu strategi dalam supply
chain management sehingga efisiensi perusahaan
dapat tercapai.
Strategi RS Jantung Harapan Kita dalam
supply chain management

• Kebutuhan dan pengadaan obat dan Alkes yang


menentukan dan memutuskan adalah direksi
RSJPDHK
– Berdasarkan Evidence Based Medicine
– Bence marking terhadap rumah sakit terbaik di dunia st
Vincent Hospital Sidney, Fuwai Hospital Beijing,
Xiangya Hospital Changsa, UMC Utrecht, NCVC Osaka
dan Long Island Vascular Centre NewYork.
– Berkomunikasi dengan User
– Membeli alkes terbaik dalam jumlah merek terbatas
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

PABRI DISTRIBUTOR RUMAH SAKIT


OBAT : CPOB,COA,BA,BE
K
ALAT KESEHATAN :
PENUNJUKAN SEBAGAI
DISTRIBUTOR,ISO, CDOB,
SERTIFIKASI
DLL
(ISO,TUV,FDA,)
SCM

PASIE DEPO GUDANG


N
SYARAT-SYARAT PENYIMPANAN
Proses usulan
perencanaan pengadaan
Perencanaan berdasarkan :
Dokumen Usulan Pengadaan
Obat /alkes operasional:
1. Formularium / rekomendasi
KABID yang disusun SKFT;
YANMED
2. Pemakaian rata–rata selama
6–12 bulan terakhir;
Hasil validasi & verifikasi 3. Jumlah stok persediaan
aman (safety stok)
minimum dan maksimum;
KPA
4. Prediksi sisa stok pada tiap
(DIREKTUR)) akhir tahun berjalan;
5. Analisis ABC dan Vital-
PENGADAAN

Essensial-Non Essensial.
Persetujuan pengadaan
6. Perkiraan harga obat dan
jumlah perkiraan anggaran
USULAN

untuk 1 tahun.
KABID
Keuangan, Alat Kesehatan investasi :
1. Kajian/KAK
2. Spesifikasi
Alokasi anggaran
PROSES PENGADAAN
Proses pengadaan berpedoman pada :
• Peraturan Presiden RI No.54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah dilakukan
perubahan beberapa kali yaitu :
Perubahan pertama Peraturan Presiden No 35
Tahun 2011
Perubahan kedua Peraturan Presiden No 70 Tahun 2012
Perubahan ketiga Peraturan Presiden No 172 Tahun 2014
Perubahan keempat Peraturan Presiden No 4 Tahun 2015
• Pedoman Pengadaan Rumah Sakit Jantung
dan Pembuluh Darah Harapan Kita
METODE PEMILIHAN / SELEKSI

UNIT LAYANAN PENGADAAN


Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Metode Pemilihan :
1. Manual :
Pengadaan langsung
Penunjukan langsung
Pelelangan umum
Pelelangan sederhana
Pelelangan terbatas
2. Elektronik :
E Tendering melalui
LPSE
E Purchasing melalui
E -Catalogue
METODE PEMILIHAN / SELEKSI

UNIT LAYANAN PENGADAAN


Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Evaluasi penawaran meliputi :


1. Evaluasi Administrasi yaitu persyarata
perusahaan seperti surat n
sebagai distributor dari principal,penunjukan
dukungan dari pabrikan atau principal dll
2. Evaluasi teknis yaitu barang,
spesifikasi sertifikasi ISO dll.
3. Ijin PBF dan persyaratan CDOB
4. Evaluasi Harga yang ditawarkan
METODE PEMILIHAN / SELEKSI

UNIT LAYANAN PENGADAAN


Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Persyaratan pengadaan meliputi :


1. Registrasi obat dan alkes
2. Persyaratan CPOB untk obat
3. Persyaratan BA / BE untuk obat
4. Persyaratan uji kestabilan obat injeksi
5. Pembelian 1 obat paten dan 2 obat Metoo.
6. Khusus untuk pengadaan stents
 Persyaratan stents yg boleh mengikuti lelang
harus mempunyai principal di Indonesia dengan
surat rekomendasi BKPM
MANAJEMEN KONTRAK

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

1. Menetapkan spesifikasi teknis barang/jasa yang telah


diusulkan/berdasarkan usulan dan rekomendasi dari user yang
disetujui Direktur Terkait, harga perkiraan sendiri (HPS) dan rancangan
kontrak pengadaan barang/jasa.
2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.
3. Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani SPK / kontrak.
4. Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang/jasa.
5. Mengendalikan pelaksanaan kontrak termasuk memberikan
teguran/peringatan kepada penyedia yang lalai.
6. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang jasa kepada
KPA.
7. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa kepada KPA .
8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan
hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada KPA setiap triwulan.
9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
pengadaan barang/jasa.
ALUR PENGADAAN ALKES & OBAT
SURAT Gudang Retur Ke
DIRUT PPK PESANAN
Vendor
PPB Utama Vendor

DIR JANG
Depo 1 Depo 2 Depo N BHP Unit ED

SARANA
MEDIK
Pelayanan Trolle Pelayanan Exp.
Rawat Inap Rawat Jalan
y Date
EMG
Usulan
berdasarkan
rata2 pemakaian Non
Retur RI Paket Tunai Jaminan Retur RJ
Pake
t

Pemakaian Alkes & Obat


PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN

• Pemeriksaan fisik yang memperhatikan:


Kesesuaian antara barang yang dikirim dengan
kontrak meliputi nama barang, jumlah, jenis,
dosis, expire date, kelengkapan dokumen
seperti certificate of original, garansi dll.
• Panitia Penerima Barang membuat Berita Acara
PENERIMAAN

Serah Terima (BAST)


• BAST untuk keperluan pembayaran
PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN

• Untuk obat yang memerlukan cold chain


harus dibuat berita acara suhu dalam box
obat saat datang dan saat berangkat dari
kantor distributor.
• Secara berkala melakukan kunjungan ke
kantor distributor melihat langsung cara
PENERIMAAN

penyimpanan obat obat yang memerlukan


cold chain dibuat laporan dan berita acara.
• Berkomunikasi dengan pihak principal untik
medapat jaminan cold chain pengiriman
obat dari pabrik ke gudang distributor
Penyimpanan GUDANG/DEPO

• Penyimpanan berdasarkan kelompok. bentuk


sediaan, dan stabilitas
• Metode FIFO & FEFO (First Expired First Out)
PENYIMPANAN

• Untuk obat ada pemisahan dan pelabelan obat


High Alert & LASA
• Terdapat ketentuan penyimpanan narkotika,
psikotropika, obat emergensi, gas medik, dan B3
PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
Aplikasi Penerimaan Alkes & Obat
Print Out Penerimaan Alkes & Obat
Pengusulan pengadaan obat
• Jumlah obat yang dipesan berdasarkan.
– Rata rata pemakaian obat dalam 1 bulan dalam
3 bulan terakhir.
– Ditambah buffer dikurangi sisa stok terakhir
– Sudah diprogram dalan aplikasi usulan
pengadaan obat
• Memperhitungkan Late time adalah waktu dari
saat pesan sampai barang datang.
• Pengusulan jumlah obat sangat penting sisa obat
pada tanggal 31 Desember harus dapat memenuhi
kebutuhan obat sampai akhir Januari tahun
anggaran berikut
Permasalahan pengadaan dan managemen obat

• Untuk mengatasi obat kosong RSJHK tidak


semua pengadaan obat via e-katalog sehingga
mempunyai kontrak harga satuan, principal dan
distributor harus tanggung jawab
• Membuat kontrak harga satuan (KHS) diawal
tahun, dengan semua pabrik obat generik
dengan harga e-katalog sebagai patokan harga
satuan.
• Jika obat generik kosong RSJPDHK masih dapat
menggunakan obat metoo yang telah dibuat
kontrak harga satuan diawal tahun.
Permasalahan pengadaan dan managemen obat

• Obat non formularium ( obat off label)


– Sildenafil
– Tygecycline (antibiotik)
– Linezolide (antibiotik utk MRSA)
(pemberian antibiotik ini berdasarkan uji
resistensi kuman)
– Tolfaktan / Samsca (utk hipo natrium)
– Ivabradine / Coralan
Permasalahan pengadaan dan managemen obat

• Syarat obat masuk fornas


– Mempunyai nomor ijin edar
– EBM obat pilihan indikasi utama
– Harga terjangkau
• Masalah di RSJHK ada 3 obat utama yg masuk
fornas tetapi tidak mempunyai ijin edar.
– Protamine, Prostine dan Lidocain IV
• Jalan keluar dari kemkes melalui Special access
Scheme (SAS)
– Masalahnya persyratannya hanya obat untuk
penelitian dan bukan obat rutin
kesimpula
n chain management dengan baik.
• Setiap Rumah sakit Wajib melaksanakan proses
supply
• Harus mempunyai strategi yang sesuai dengan
permasalahan khas yang sering dihadapi
• Pemerintah harus dapat menjamin
adanya obat yang merupakan indikasi
utama pada penyakit penyakit utama,
dengan morbiditas
dan mortalitas terbanyak di Indonesia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai