Anda di halaman 1dari 37

Manajemen Penanaman Tanaman Eucalyptus sp Di

Distrik III PT. Wirakarya Sakti (WKS)

DI SUSUN OLEH
ANA PUJA PRIHATIN
D1B012062
Pengertian Management

Manajemen adalah ilmu atau seni yang


mengatur proses Pemanfaatan
Sumberdaya Manusia dan Sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efesien
untuk mencapai tujuan tertentu.

2 July 22, 2012 Footer text here


Unsur-Unsur
Manajemen

MAN MONEY
(Sumber Daya (Uang yang
Manusia) diperlukan untuk METHOD
mencapai tujuan) (Cara atau sistem
mencapai tujuan)

Market Material
(Bahan-Bahan Information
MACHINE (Pasaran atau
yang (Hal-Hal atau
(Mesin atau Tempat
diperlukan Informasi
alat untuk Memasarkan
dalam yang dapat
berproduksi) hasil Produk)
Kegiatan membatu
tujuan
3 July 22, 2012 Footer text here
Tanaman Eucalyptus
Tanaman Eucalyptus sp berasal dari Autralia.
Tanaman Eucalyptus sp .
Karena Eucalyptus mempunyai sifat-sifat sbb:
1. Mempunyai sifat adaptibilitas yang
tinggi
2. Sesuai untuk persyaratan bahan baku
serat (Bulk Density, Pulp Yield, Pulp
Prpductivity)
3. Lebih mudah dalam pemanenan dan
transportasi (lurus, tidak banyak cabang)
4. Mempunyai Genetic base yang luas,
potensi pengembangan tinggi
5. Bisa regenerasi melalui trubusan
(coppicing)
6. Sudah menjadi komoditi dunia
4 July 22, 2012 Footer text here
HTI : Hutan Tanaman Industri adalah sebidang
luas daerah yang sengaja ditanami dengan
tanaman industri (terutama tipe kayu) dan tipe
sejenis dengan tujuan menjadi sebuah hutan yang
secara khusus dapat dieksploitasi tanpa
membebani hutan alami

Tujuan utama pembangunan Hutan Empat tujuan pokok


Tanaman Industri (HTI) adalah : 1. Meningkatkan produktivitas kawasan hutan
1. Menunjang Pengembangan Industri produksi yang kritis dan tidak produktif
Hasil Hutan dalam negeri guna 2. Membangun hutan untuk menghasilkan bahan
meningkatkan nilai tambah, baku industri hasil hutan
2. Meningkatkan produktivitas lahan dan 3. Membangun industri hasil hutan yang hasil”
kualitas lingkungan hidup industrinya dapat dipasok ke pasok ke pasar
3. Memperluas lapangan kerja dan global
lapangan usaha 4. memperluas kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha baagi masyarakat
5 July 22, 2012 Footer text here
sinarmas
forestry PT.Wirakarya Sakti

PT. WKS memiliki Areal yang terletak di


Provinsi Jambi yang termasuk dalam 5 Salah Satu dari Perusahaan dari Group
wilayah Kabupaten dan 15 Kecamatan, Sinarmas Forestry yang memasok bahan baku
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Industri Pulp and Paper. PT.WKS memiliki luas
(Kecamatan: Tungkal Ulu, Betara, Merlung, areal sebesar 293.812 Ha
dan Pengabuan), Kabupaten Tanjung Jabung
Timur (Kecamatan: Mendahara, Dendang, dan
Rantau Rasau), Kabupaten Batanghari
(Kecamatan: Muaro sebo, Kumpeh, dan
Sekernan), Kabupaten Tebo (Kecamatan:
Tengah ilir, dan Tebo Ilir) dan Kabupaten
Muaro Jambi (Kecamatan Morosebo,
Kumpeh, dan Sakernan)

6 July 22, 2012 Footer text here


Berdasarkan keadaan lapangan, luasan areal hutan PT.
WKS dibagi 2 yaitu,
areal kering (dryland) dengan luasan sekitar 168.318 Ha,
areal basah (Wetland) dengan luasan sekitar 145.353 Ha.

Tanaman pokok yang dikembangkan saat ini adalah


Acacia Mangium dan Eucalyptus sp untuk daerah kering
(Dryland) dan Acacia Crassicarpa untuk daerah rawa
(Wetland).
Salah satu komoditi yang banyak dikembangkan
sekarang di PT.Wirakarya Sakti khususnya Distrik III
adalah Eucalyptus sp, dikarenakan lokasi distrik III
yang memiliki jenis tanah mineral (kering),
sedangkan untuk komoditi Acacia Crassicarpa
dikhususkan untuk tanaman yang ditanam didaerah
rawa, serta Acacia Mangium telah berkurang untuk
diusahakan karena tanaman ini mudah terserang hama
monyet.

7 July 22, 2012 Footer text here


Visi Dan Misi PT. Wirakarya
Sakti
Misi
Visi •Mengelola dan mengembangkan Sumberdaya Hutan secara
Menjadi perusahaan Kehutanan kelas dunia, profesional guna meningkatkan manfaat bagi pemangku
yang mempraktekkan pengelolaan hutan kepentingan dengan cara :
secara lestari, dengan mengembangkan •Mengembangkan hutan tanaman industri yang lestari dan
hubungan sosial yang harmonis, layak secara berkualitas tinggi sebagai sumber bahan baku pulp, dengan
ekonomi dan ramah lingkungan. harga terbaik dan rendah resiko.
•Menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi
masyarakat dan industri terkait, yang dapat meningkatkan
kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
•Melindungi areal hutan yang mempunyai nilai konservasi dan
meningkatkan kelestarian hutan
•Menghasilkan keuntungan yang memadai, untuk ikut
berkontribusi dalam penerimaan pajak Negara.

8 July 22, 2012 Footer text here


• PLANTATION adalah Kegiatan
yang berkaitan dengan proses
persiapan lahan, penanaman dan
perawatan tanaman

Plantation Plantation
Establish Maintenance

Kegiatan Mulai dari


Kegiatan Mulai dari weeding, Pemupukan
Persiapan lahan, Lanjutan, Singling, Pest-
Tanam, Pupuk Dasar, disease control, dan Fire
hingga Penyulaman Protection
Persiapan Lahan (Land Preparation)
• Proses penyiapan lahan untuk penanaman tanaman dengan cara membebaskan
faktor penghambat tumbuhnya tanaman seperti :
a. Tanah yang padat
b. Air tergenang atau drainase buruk
c. Sampah sisa kegiatan pemanenan atau belukar yang tidak dimanfaatkan
kayunya
d. Gulma

• Dengan mengurangi faktor penghambat tersebut akan menciptakan kondisi


lingkungan yang ideal sehingga diharapkan tanaman akan tumbuh dengan
optimal
Persiapan
Lahan

HOA yang bersih dari


sisa kayu < 6cm

Areal Lahan Ex-HTI yang telah layak tanam


yang telah melalui proses Hand Over Area
(Serah Terima Lahan) setelah aktivitas
Harvesting
Setelah HOA, kondisi areal Tanam dilakukan PPS

Pre Planting Spraying


Areal lahan wajib untuk di PPS sebelum
ditanami

Jenis Herbisida yang dipakai


yaitu dengan Merk Dagang
Roll up 480 Bahan aktif
Glyphosate dan Starane 480
EC Bahan aktif Floroksipir.

Tujuan Kalibrasi adalah


untuk perencanaan
kebutuhan Herbisida dan
air per Ha
Pre Planting Spraying (PPS)
Semprot Pra Tanam
kegiatan pembuatan jalur/baris
Pembuatan Lining tanaman dengan jarak dan arah
tertentu sehinggga lahan dapat
dimanfaatkan secara maksimal
untuk menyediakan ruang
tumbuh tanaman yang optimal

1. Menentukan Jarak tanam 3 m x


2 m atau 4 m x 1.5 m

2. Tali seling berasal dari bahan


yang tidak melar.

3. Menentukan sumbu utama dari


pinggir jalan atau arah Timur-
Barat dan tarik sumbu sejajar
dengan sumbu utama atau arah
Utara-Selatan

4. Memasang tanda pada titik


tanam dengan ajir
(cabang/ranting)
PLANTATION

Syarat bibit yang siap ditanam :


1. Bibit Eucalyptus : Perakaran kompak, diameter
batang minimal 2mm, tinggi minimal 20cm,
maximal 60cm, jumlah daun minimal 5 helai,
akar, batang, daun, kondisi sehat (Umur 90-120
hari)
2. Bibit Acacia Crasicarpa dan mangium :
Perakaran kompak, diameter batang minimal
60cm, jumlah daun minimal 3 helai, akar,
batang, daun segar dan sehat (umur 90-120
hari)
4. Tanam
4.1 Pembuatan Lubang Tanam
(Manual)

30 cm

20 cm

20 cm
Buat lubang tanam dengan tugal setelah lubang
tanam tertutup sempurna

Bibit ditanam secara tegak lurus, leher akar yang


tertanam 3 ± 1 cm dibawah permukaan tanah,

kemudian tanah dipadatkan


Jika kondisi tanah kering (terutama pada musim
kering yang panjang),

sebelum bibit ditanam diberikan larutan hydro


gel (misal: aquasorb) 200 - 250 ml/lubang dengan
konsentrasi larutan hydro gel 4 gr/1 liter air
Kumpulan tabung atau polybag bekas yang
sudah tidak digunakan
4.1 Pembuatan Lubang Tanam
(Mekanis)

Menggunakan mesin Tegro


yang digunakan untuk
membuat lubang tanam
Melakukan seleksi bibit yang
baik untuk ditanam.
Pembuatan lubang
tanam menggunakan
tugal
Penanaman Menggunakan Planting Gun
Pemberian pupuk dasar dengan dosis Npk
120 gr, Tsp 85 gr, Kcl 20 gr, Boraks 10 gr
METODE TANAM YANG BENAR dan SALAH

3 cm > 3 cm

Tegak Lurus Terlalu Dalam Terlalu Dangkal Akar Miring Bibit Miring
 X X X X
Benar Salah Salah Salah Salah

7/24/2017 24
4.2 Pupuk Dasar
Pupuk Susulan
Kelas lahan Pupuk Dasar/tanaman Pupuk Susulan I/tanaman Pupuk Susulan II/tanaman
II/tanaman
I Npk 150 gr/batang NPK 150 gr/btg NPK 200 g NPK 250 g
Tsp 85 gr/btg Tsp 80 gr/btg

KCL 20 gr/btg

Borax 10 gr/btg
II NPK 120 gr/btg NPK 150 gr/btg NPK 200 g NPK 250 g

TSP 85 gr/btg Tsp 80 gr/btg

KCL 20 gr/btg

Kompos 2000 gr/btg

Biost 300 gr/btg jika kompos tidak tersedia

III Npk 120 gr/ha NPK 150 gr/btg NPK 200 g NPK 250 g

Tsp 100 gr/btg Tsp 80 gr/btg

KCL 20 gr/btg

Kompos 2000 gr/btg

Biost 300 gr/btg jika kompos tidak tersedia


Pupuk Booster

Pupuk Booster 1 Pupuk Booster 2 Pupuk Booster 3


S-Class 1,2,3 S-Class 1,2,3 S-Class 1,2,3

Npk 225 gr/btg Npk 300 gr/btg Npk 375 gr/btg


Tsp 125 gr/btg Tsp 170gr/btg Tsp 225 gr/btg
Boraks 15 gr/btg Boraks 15 gr/btg Boraks 15 gr/btg
5. Perawatan
5.1 Weeding (kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan
dan menekan pertumbuhan gulma agar tanaman pokok dapat
tumbuh optimal

Pengendalian gulma pada prinsipnya dilakukan apabila penutupan


gulma mencapai 30%; dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Manual
• Buka piringan (tanaman ≤ 6 bulan) dengan radius 0.75 m
• Babat (apabila gulma dominan ≥ 0.5 m)
• Cabut
2. Kimia
• Apabila gulma dominan ≤ 0,5 m atau setelah 2 minggu setelah
dilakukan pembabatan
• Jenis dan dosis herbisida yang dipakai harus sesuai dengan jenis
gulma
5.2 Pupuk Susulan
Aplikasi :
pupuk susulan 1 diberikan pada saat
umur tanaman 4 bulan, dengan cara
pupuk dimasukkan kedalam lubang di
kiri-kanan tanaman dan ditutup kembali,
Jarak Lubang pupuk dari tanaman adalah
sekitar 20-30 cm atau 2/3 tajuk pohon

Pupuk Susulan 2 dan 3 :


Pupuk susulan 2 diberikan pada saat umur
tanaman 8 bulan, pupuk yang diberikan yaitu
Npk 200 gr/btg dan pupuk 3 diberikan pada
umur tanaman 12 bulan, pupuk yang diberikan
Npk 250 gr/btg , dengan cara pupuk
diletakkan didalam 1 lubang diantara tanaman
dan lubang ditutup kembali
Perlindungan Tanaman
• Menjaga populasi tanaman dari mulai tanam sampai Panen
dengan menciptakan kondisi lingkungan ideal dan menerapkan
pencegahan-pencegahan kerusakan tanaman baik karena faktor
lingkungan maupun faktor lainnya.

Misalnya :
Keracunan Pupuk
Yaitu jika, Jumlah Pupuk tidak cukup, dosis tidak tepat, aplikasi salah dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman sampai menyebabkan kematian.

Keracunan Herbisida
Dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman sampai menyebabkan
kematian
Serangan Hama Penyakit
Ketidak seimbangan lingkungan yang menyebabkan
kerusakan tanaman akibat hama atau penyakit, Misalnya
Hama Rayap, Helopeltis, Kumbang Ambrossia untuk
penanganan kumbang ambrossia dengan pemberian bakteri
beauveria

Tanaman Tumbang
Kesalahan waktu penanaman, sistim perakaran tidak
berkembang dengan baik
Unsur Manajemen POAC Bentuk kegiatan

Perencanaan (Planning) Penentuan lokasi tanam, persiapan petak kerja,

menentuan jumlah bibit, menentukan kebutuhan pupuk,

Menentukan kebutuhan tenaga kerja, menetukan

kebutuhan racun

Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian penanaman

Penggerakan (Actuating) Pemberian motivasi kerja (pemberian upah bulanan,

fasilitas kesejahteraan dan kesehatan pekerja, pemberian

bonus, tunjangan, dan naik jabatan

Pengawasan (Controlling) disiplin karyawan, penyimpangan dari standar

penanaman, Laporan lembar kerja harian pengawas.

31 July 22, 2012 Footer text here


Perencanaan
fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus 5W+1H yaitu what apa
yang dilakukan, why mengapa harus dilakukan, when kapan harus dilakukan,
where dimana harus dilakukan, who siapa yang harus melakukan, how
bagaimana cara melakukannya.

Rencana Kerja
Rencana kerja merupakan suatu kerangka acuan dalam suatu pekerjaan yang
meliputi kegiatan yang harus dikerjakan, target yang harus dicapai dan progam
kerja yang harus dijalankan, meliputi rencana kerja harian, bulanan dan tahunan.
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Rencana kerja tahunan merupakan rencana kerja yang dibuat tiap akhir tahun
oleh admin head.
Rencana Kerja Bulanan
Rencana kerja bulanan merupakan jabaran dari rencana kerja tahunan yang
dibuat oleh Admin Head pada akhir bulan.
ada beberapa hal yang terdapat dalam RKH, yaitu :Jenis Pekerjaan dan Peralatan

32 July 22, 2012 Footer text here


Penyusunan Anggaran
anggaran ini berupa tenaga kerja, biaya yang dibutuhkan, dan kebutuhan material bibit dan pupuk.
Kebutuhan Bibit =

=
= 1.333 bibit/ha
Kebutuhan Pupuk
Kebutuhan pupuk NPK =
=

= 1.333.000 gr/ha
Kebutuhan Herbisida
=

= 3000 ml

33 July 22, 2012 = 3 Footer


L text here
• Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan
membagi-bagikann pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departement serta penentuan hubungan-hubungan
yang selanjutnya diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.

Distrik Manager

Supply chain/
Supertaindent

Kordinator
Lapangan

Pengawas Tetap

Pengawas Harian

Kontraktor

Buruh/Borongan
34 July 22, 2012 Footer text here
PENGGERAKAN (ACTUATING)
Penggerakan adalah kegiatan mengatur orang untuk dapat bekerja dengan baik yang bertujuan
untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pemanenan guna mencapai sebuah tujuan yang sudah
direncanakan. bisa terjadi karena 2 faktor, diantaranya adalah

Faktor Eksternal, faktor diluar


pekerja. Suasana lingkungan
Faktor Internal, adalah kerja yang menyenangkan,
faktor dari dalam diri Seorang manager
pekerja itu sendiri. bertanggung jawab
Motivasi kerja terjadi menciptakan dan mengelola
karena semangat dan suasana kerja yang
niat kerja yang iklas. menyenangkan. Termasuk
diantaranya adalah mengatur
sistem kerja dan menciptakan
motivasi kerja karyawan

Pemberian motivasi untuk para pekerja didistrik III telah terealisasikan dengan pemberian upah
bulanan, fasilitas kesejahteraan dan kesehatan pekerja, pemberian premi, lembur, bonus,
tunjangan hari raya dan pengangkatan status karyawan.
35 July 22, 2012 Footer text here
Pengawasan (Cotroling) Tenaga kerja borongan yang melakukan
kegiatan penanaman di distrik III diawasi
oleh masing-masing pengawas, sedangan
pengawas kegiatan penanaman akan
diawasi oleh koordinator.
Pengawasan adalah proses
pengaturan sebagai faktor dalam
suatu perusahaan agaar sesuai Disamping pengawasan yang dilakukan secara langsung
dengan ketetapan-ketetapan oleh Distrik Manager, koordinator dan pengawas pada
dalam rencana setiap kegiatan penanaman terhadap karyawan, juga
dilakukan pengawasan secara tidak langsung , yakni para
pengawas masing-masing kegiatan penanaman wajib
untuk membuat laporan dalam betuk laporan harian
pengawas (LHP). Laporan ini nantinya akan diberikan
kepada bagian administrasi pada sore hari setelah
pekerjaan pada hari tersebut selesai dilakukan

36 July 22, 2012 Footer text here


TERIMA KASIH

37 July 22, 2012 Footer text here

Anda mungkin juga menyukai