Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM ILMU USAHA TANI

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP

Oleh :
Kelompok II / T2

ShelviaMarchelina 18024010065

SaufanAslam 18024010067

Salsabila Rana Shafa 18024010074

Sofianita 18024010075

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Indonesia sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan alam dan
hayati sangat beragam jika dikelola dengan tepat, kekayaan tersebut mampu
diandalkan menjadi andalan perekonomian nasional. Kondisi agroklimat
diwilayah Indonesia sangat sesuai untuk pengembangan komoditas tropis dan
sebagian sub tropis pada ketinggian antara nol sampai ribuan meter di atas
permukaan laut. Komoditas pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, kehutanan, peternakan, agrofarmaka dan perikanan) dengan
keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan
kultural yang sangat beragam mempunyai daya tarik kuat sebagai Wisata
Agroindustri. Keseluruhannya sangat berpeluang besar menjadi andalan dalam
perekonomian Indonesia yang berkaitan dengan manajemen agribisnis.
Usahatani adalah suatu kegiatan mengusahakan dan mengkoordinir
faktor-faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, dan modal sehingga
memberikan manfaat sebaik-baiknya. Usahatani merupakan cara-cara petani
menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan, penggunaan faktor-
faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut
memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Petani berusaha keras dalam
mengerjakan lahan olahanya dididampingi pemerintah sebagai tempat
menggantungkan modal usaha 
Kemajuan pertanian sangat tergantung dari bagaimana mengelola
sumberdaya pertanian yang dimiliki dengan seefektif dan seefisien mungkin.
Pertanian dalam arti modern tidak hanya dalam kegiatan usahatani saja tetapi
juga dalam kegiatan pengelolaan penyediaan atau pengadaan sarana produksi,
penanganan pasca panen, pengolahan, serta pemasaran. Agribisnis dapat dibagi
dalam 3 usaha besar yang saling terkait antara satu dengan lainnya, yaitu unit
usaha saprodi (sarana produksi), unit usaha produksi dan unit usaha pemasaran.
Pertanian bisa maju dan berkembang apabila usaha yang dilakaukan
tepat, contohnya pada sektor perkebunan yang berkembang begitu pesat dan
memperoleh hasil produksi yang menjanjikan. Adapun salah satu jenis tanaman
yang banyak dibudidayakan oleh petani di indonesia yaitu Jambu. Dimana
tanaman jambu ini banyak di budidayakan diberbagai daerah, salah satunya di
daerah Sidoarjo. Di daerah tersebut banyak petani jambu, tetapi hanya satu
petani yang dapat memanfaatkan peluang usaha tersebut dengan menjadikan
lahan tersebut menjadi lokasi agrowisata yang mana usaha tersebut mempunyai
peluang yang bagus.

1.2 Tujuan
1. Mampu mendalami agribisnis sebagai suatu sistem dalam tataran praktis
suatu komoditas.
2. Mengetahui hubungan, keterkaitan dan ketergantungan yang terjadi pada
masing-masing subsistem agribisnis pada suatu komoditas.
3. Mampu menjelaskan dan membahas secara rinci tantangan, peluang,
hambatan dan faktor-faktor yang mendukung subsistem-subsitem yang
ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu
atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran
yang ada hubunganya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti
luas adalah kegiatan usaha yang menunjang  kegiatan pertanian dan kegiatan
usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian. Atau dapat diartikan sebagai
suatu sistem atau kegiatan yang dimulai dari berbagai kegiatan dalam sektor
barang pertanian yang memasok berbagai input produksi barang dan jasa
kepada usaha tani, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemrosesan atau
pengolahan, pemasaran atau tata niaga, dan distribusi barang kebutuhan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen (Firdaus, 2007).
Sebelum melakukan kegiatan usahatani perlu dilakukan analisis modal
atau pembagian, yaitu beberapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
pengadaan tanah (biaya membeli atau sewa lahan), membiayai produksi (seperti
bibit, tenaga kerja, pupuk, dan pasca panen). Analisis ini dapat diketahui
besarnya modal yang diperlukan untuk membiayai kegiatan bisnis dan besarnya
kekurangan modal yang tidak bisa dipenuhi dari kas pribadi atau perusahaan.
Ilmu usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana
seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien
untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan
efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang
mereka miliki sebaik-baiknya. Dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya
tersebut menghasilkan keluaran atau output yang melebihi masukan atau input
(Soekartawi, 2006).
Kemajuan pertanian sangat tergantung dari bagaimana mengelola
sumberdaya pertanian yang dimiliki dengan seefektif dan seefisien mungkin.
Pertanian dalam arti modern tidak hanya berkutat pada kegiatan usahatani saja
tetapi juga dalam kegiatan pengelolaan penyediaan/ pengadaan sarana
produksi, penanganan pasca panen, pengolahan, serta pemasaran.Sektor
pertanian dan perkebunan tidak lepas dari pemanfaatan sumberdaya yang ada di
alam sekitar. Sumberdaya alam adalah keadaan lingkungan alam (natural
envinronment) yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Disekitar terdapat beraneka macam sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan beragam.
Sumberdaya alam yang biasa dimanfaatkan dalam bidang pertanian adalah
sumberdaya lahan, sumberdaya manusia dan sumberdaya modal (Kotler, 2009).
Subsistem penyediaan dan penyaluran sarana produksi mencakup
semua kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengadaan, dan penyaluran sarana
produksi untuk memungkinkan terlaksananya penerapan teknologi usahatani dan
pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal. Kegiatan yang ditangani
mencakup pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka peningkatan
produksi pertanian, baik usahatani rakyat maupun usahatani berskala besar. Dan
untuk mendapatkan suatu hasil yang lebih. (Soetriono, 2006).
BAB III
METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Februari 2020 pada pukul
11.10WIB s.d selesai di Laboratorium Sosial Ekonomi Pertanian Agribisnis.
Praktikum lapang dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Februari 2020 di Miracle
Kurnia Farm.

3.2 Langkah Kerja


1. Menentukan komoditas.
2. Menentukan mitra perkebunan (Miracle Kurnia Farm)
3. Menyusun pertanyaan mengenai pemilik dan subsistem usaha tani.
4. Melakukan survei ke lokasi Miracle Kurnia Farm.
5. Melakukan wawancara kepada pemilik usaha.
6. Mencatat dan mendokumentasikan hasil wawancara.
7. Mengidentifikasi hasil wawancara ke dalam bentuk laporan.
8. Mempresentasikan di depan kelas saat praktikum.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum


Data Responden Kebun Jeruk Miracle farm
Nama : Ahmad Irdhoni
Umur : 34 tahun
Alamat : Gang Masjid No.19, Sambi Bulu, Taman, Sambi Bulu,
Kec. Taman, Sidoarjo, Jawa Timur
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pengelola dan Pemilik Miracle kurnia farm

2.
Subsistem I Subsistem II Subsistem
Subsistem III
3. IV
Saprodi Budidaya Pengolahan
Pemasaran
-Bibit
4.1.Jeruk -Penanaman
bibit
-Alat : -
Cangkul, -Sanitasi -Agrowisata
celurit (petik buah )
-Pemberian
-Lahan pupuk
kebun
-perawatan
-Pupuk pohon dari
hama
- 10 Tenaga
Kerja -Panen

Subsistem Penunjang

Bank / Kredit
Berikut ini adalah analisis hubungan antara subsistem uraian dengan
subsistem lainnya.
Subs
Subs Subsistem iste
Subsistem Subsistem
N istem Subsistem II III m
I IV
o Uraia (Budidaya) (Pengolahan Penu
(Saprodi) (Marketing)
n ) njan
g
1 Bibit, Sanitasi,
cangkul, pemberianp
Item
celurit, upuk,
/ Timbangan Mobil, handphone -
pupuk, perawatanpo
Jenis
lahankebu hondariham
h a
2 Pak
Pak
Dhonibers
Pela Dhonibersa Pak Dhonibersama 10 teng
ama 1 -
ku ma 1 tenagakerja kulak
tenagakerj
tenagakerja
a
3 Pote Bibit yang
nsi / didatangka Ketikaagrowisatadidatangibany
- - -
Tekn ndarijembe akpengunjung
ologi r
4 Bibit
mudah Pemetikan
didapat buah
karena dari perawataan dilakukan
Keku hasil dilakukan secara bisa menunjang modal yang
-
atan cangkok dengan alat langsung dibutuhkan
an, alat modern oleh
peralatann konsumen
ya mudah
didapat
5 Kele Pembayaranharustetapberjalan
Lahansew Tenagakerja
mah - meskipunkeuntungannyamenur -
a yang minim
an un
6 Alat –
alatnya
Peminatwisa
modern, Mempunyait
Pelu tapetikbuah
perawatan engkulakteta - -
ang yang
mudahdan p
cukupbesar
profitable
tinggi
7 Anca Iklim, Hama Persainganp
- -
man cuaca danpenyakit rodukimpor
8 Ketikaterser
anghamatiku
Masa Buah yang
- s, - -
lah terseranghamatidakbisadijual
produktivitas
menurun
9 Membuatjeb
akanracun
Solu yang Membuatjebakanracun yang
- - -
si diletakkan di diletakkan di area sekitarpohon
area
sekitarpohon

4.2 Pembahasan
Subsitem Usaha Agrowisata Miracle kurnia Farm :
a. Subsistem I
Dalam subsistem agribisnis I terdapat sarana produksi yaitu bibit
jeruk siap tanam yang didatangkan dari Jember, lahan, tenaga kerja,
pupuk, serta peralatan yang digunakan seperti cangkul dan celurit.
b. Subsistem II
Pada subsistem ini terjadi pembudidayaan (on farm).
 Persiapan lahan
Dengan cara sanitasi dan membuat parit untuk jalannya air,
karena pada budidaya jeruk, tidak boleh ada genangan air. Selain
itu, menentukan jarak tanam juga penting.
 Persiapan bibit
Pemilihan bibit yang unggul, sehat dan tidak membawa endemik
penyakit. Bibit didatangkan dari Jember (pusat sentra siem
pontianak di Jawa Timur selain Banyuwangi). Pada saat baru
memulai budidaya, pemilik mendatangkan bibit sebanyak ±700
pohon yang sudah siap tanam. Alasan memilih siem pontianak
karena dinilai menjanjikan.
 Perawatan
Pemberian pupuk 3-4 bualan sekali dengan menggunakan pupuk
Nitrogen (ZA), pupuk Phospor (SP36), pupuk Kalium merk
Mahkota.
 Panen
Panen (bunga-buah dipetik) ±8 bulan. Jeruk hanya dapat dipanen
setahun sekali, itu pun dalam 8 bulan tersebut buah tidak
langsung dipanen semua. 1 pohon dapat menghasilkan buah
sebanyak 80-100 kg diumur produksi.
c. Subsistem III
Pada subsistem III, kebun jeruk Miracle Kurnia Farm tidak melakukan
pengolahan pada hasil pertananian (tetap dalam bentuk buah jeruk).
d. Subsistem IV
Kebun jeruk Miracle Kurnia Farm memasarkan hasil panen dengan
cara wisata petik buah (agrowisata), pengunjung dapat langsung
memetik buah dari pohonnya. Sekalinya jika ada pengunjung kebun
jeruk Miracle Kurnia Farm dapat mencapai 200-750 orang dan
pendapatan yang didapat bisa sampai 10-18 juta .
e. Sistem Penunjang
Dalam kegiatan agrowisata perkebunan jeruk Miracle Kurnia Farm,
bank sebagai pembiaya/ pemberi modal untuk memulai usaha.
Padahal banyak investor yang menawarkan kerja sama, tetapi pemilik
tidak mau menerima tawaran tersebut. Investor dianggap akan
mempersulit pada saat pembagian hasil nantinya.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Pak Ahmad Irdhoniadalahpemilikdanpengelolausaha Agrowisata Miracle
Kurnia Farm yang terlektak di Sambi Bulu, Taman, Sambi Bulu, Kec.
Taman, Sidoarjo, Jawa Timur.
2. Subsitem Usaha Agrowisata Miracle kurnia Farm yaitu meliputi subsistem
I yang terdapat sarana produksi yaitu bibit jeruk siap tanam dari Jember,
lahan, 10 tenaga kerja, pupuk, serta peralatan seperti cangkul dan celurit.
Subsistem II yaitu budidaya meliputi penanaman bibit, sanitasi,
pemberian pupuk, perawatan pohon dari hama dan Panen. Subsistem III,
kebun jeruk Miracle Kurnia Farm tidak melakukan pengolahan pada hasil
pertananian (tetap dalam bentuk buah jeruk). Subsistem IV yaitu
pemasaran Kebun jeruk Miracle Kurnia Farm memasarkan hasil panen
dengan cara wisata petik buah (agrowisata). Dan Sistem Penunjang
dalam kegiatan agrowisata perkebunan jeruk Miracle Kurnia Farm adalah
bank sebagai pembiaya/ pemberi modal untuk memulai usaha.
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Muhammad.2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.

Kotler, P, 2009. Manajemen Pemasaran.Jakarta: Indeks.

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press. 

Soetriono. 2006. Daya Saing Pertanian Dalam Tinjauan Analisis. Malang:


Bayumedia Publishing.

Anda mungkin juga menyukai