Turbin impulse umumnya menggunakan kecepatan dari air untuk menggerakkan runner dan dilepaskan
pada tekanan atmosfir. Aliran air menyemprot setiap piringan pada runner. Tidak ada bagian yang
menghisap dibawah turbin dan air mengalir kebawah rumah turbin setelah mengenai runner. Turbin
impulse umumnya cocok untuk yang memiliki head tinggi dan volume air rendah.
Turbin Pelton ditemukan pada tahun 1870an oleh Lester Allan Pelton. Jenis Turbin ini memiliki
satu atau beberapa jet penyemprot air untuk memutar piringan.Tak seperti turbin jenis reaksi,
turbin ini tidak memerlukan tabung diffuser.
Tak seperti kebanyakan turbin yang beputar dikarenakan aliran air secara axial maupun radial,
pada turbin Cross Flow air mengalir secara melintang atau memotong blade turbin, Turbin Cross
Flow didesain untuk mengakomodasi debit air yang lebih besar dan head yang lebih rendah
dibanding Pelton. Headnya kurang dari 200 meter.
2. TURBIN REAKSI
Turbin REAKSI menghasilkan daya dari kobinasi tekanan dan pergerakan air. Runner di
letakkan langsung pada aliran arus. turbin reaksi biasanya digunakan untuk lokasi
PLTA/PLTMH yang memiliki head yang lebih rendah dan debit yang lebih besar dibandingkan
dengan turbin IMPULSE.
Turbin KINETIK juga disebut turbin aliran bebas, menghasilkan listrik dari energi kinetik di
dalam air yang mengalir, alih-alih dari energi potensial dari ketinggian. Sistem dapat beroperasi
di sungai, saluran buatan manusia, air pasang surut, atau arus laut. Sistem Kinetic memanfaatkan
jalur alami aliran air. Turbin ini tidak memerlukan pengalihan air melalui saluran buatan
manusia, dasar sungai, atau pipa, meskipun mungkin memiliki aplikasi dalam saluran tersebut.
Sistem Kinetic tidak memerlukan pekerjaan sipil yang besar; Namun dapat menggunakan
struktur yang ada seperti jembatan, tailraces dan saluran.