Anda di halaman 1dari 28

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
(SMA/MA/SMK/MAK)

MATA PELAJARAN
MATEMATIKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JAKARTA, 2016DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah 2
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah
3
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Matematika Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah 4
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan 8
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi 11
Lingkungan dan Peserta Didik

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN


PEMBELAJARAN 13
A.Kelas X 13
B. Kelas XI 16
C. Kelas XII 21

1
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat


menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi
dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan
inovatif. Oleh karena itu proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.

Secara umum, pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik


memiliki kecakapan atau kemahiran matematika. Kecakapan atau
kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup yang
harus dimiliki peserta didik terutama dalam pengembangan penalaran,
komunikasi, dan pemecahan masalah (problem solving) yang dihadapi
dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Matematika selalu
digunakan dalam segala segi kehidupan.

Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang


sesuai, merupakan sarana komunikasi yang logis, singkat dan jelas,
dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara,
meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran
keruangan, memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan
masalah yang menantang, mengembangkan kreativitas, dan sarana
untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Pembelajaran matematika di SMA/MA/SMK/MAK diarahkan untuk


mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber, mampu
merumuskan masalah bukan hanya menyelesaikan masalah sederhana
dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran diarahkan
untuk melatih peserta didik berpikir logis dan kreatif bukan sekedar
berpikir mekanistis serta mampu bekerja sama dan berkolaborasi
dalam menyelesaikan masalah.

Pembelajaran matematika dilakukan dalam rangka mencapai


kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran tidak langsung
(Indirect Teaching).

Silabus mata pelajaran Matematika SMA/MA/SMK/MAK disusun


dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga
mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format
dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak

1
halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap
mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya.
Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara
ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru
(teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur
pencapainnya (measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth to
learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan
peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan


kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran,
serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip
tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang
terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang
berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan
inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam
melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam
pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan
metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta
didik.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Pendidikan


Dasar dan Pendidikan Menengah

Pendidikan matematika di sekolah diharapkan memberikan kontribusi


dalam mendukung pencapaian kompetensi lulusan pendidikan dasar
dan menengah melalui pengalaman belajar, agar mampu:
1. memahami konsep dan menerapkan prosedur matematika
dalam kehidupan sehari-hari,
2. membuat generalisasi berdasarkan pola, fakta, fenomena, atau
data yang ada,
3. melakukan operasi matematika untuk penyederhanaan, dan
analisis komponen yang ada,
4. melakukan penalaran matematis yang meliputi membuat
dugaan dan memverifikasinya
5. memecahkan masalah dan mengomunikasikan gagasan melalui
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah,
6. menumbuhkan sikap positif seperti sikap logis, kritis, cermat,
teliti, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.

2
Kompetensi Matematika pendidikan dasar dan pendidikan menengah
digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.1. Kompetensi Matematika

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Sekolah


Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

Kompetensi Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK sebagai berikut.

Aspek Kompetensi Matematika SMA/MA/SMK/MAK


Aljabar Menggunakan persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel yang memuat nilai mutlak, sistem persamaan linear
tiga variabel, fungsi, logika matematika, induksi matematika,
program linear dua variabel, matriks, barisan dan deret
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
Geometri Menggunakan matriks pada transformasi geometri, bidang
datar, tranformasi geometri, geometri ruang dalam
pemecahan masalah
Statistika dan Menggunakan statistik deskriptif dari data berkelompok,
Peluang kaidah pencacahan, dan peluang dalam pemecahan masalah
3
kehidupan sehari-hari
Trigonometri Menggunakan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-
siku dan sudut-sudut yang berelasi, identitas, aturan sinus
dan cosinus, fungsi trigonometri dalam pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari
Kalkulus Menggunakan limit, turunan, dan integral tak tentu fungsi
aljabar dalam pemecahan masalah

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Matematika Sekolah


Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

Pengembangan kurikulum Matematika ke depan diarahkan untuk


meningkatkan kecakapan hidup (life skill), terutama dalam membangun
kreativitas, kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi atau bekerjasama
dan keterampilan berkomunikasi. Selain itu, pengembangan kurikulum
matematika juga menekankan kemahiran atau keterampilan
menggunakan perangkat teknologi untuk melakukan perhitungan
teknis (komputasi) dan penyajian dalam bentuk gambar dan grafik
(visualisasi), yang penting untuk mendukung keterampilan lainnya
yang bersifat keterampilan lintas disiplin ilmu dan keterampilan yang
bersifat nonkognitif serta pengembangan nilai, norma dan etika (soft
skill).

Kompetensi Inti pada kelas X sampai dengan kelas XII


SMA/MA/SMK/MAK sebagai berikut.

Kelas X Kelas XI Kelas XII


KI 1: Menghayati dan KI 1: Menghayati dan KI 1: Menghayati dan
mengamalkan mengamalkan mengamalkan
ajaran agama yang ajaran agama yang ajaran agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya
KI 2 : Menunjukkan KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, peduli jawab, peduli jawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, damai), santun, damai), santun,
responsif, dan pro- responsif, dan pro- responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian aktif sebagai bagian aktif sebagai bagian
dari solusi atas dari solusi atas dari solusi atas
berbagai berbagai berbagai
permasalahan permasalahan permasalahan
dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi
secara efektif secara efektif secara efektif
dengan lingkungan dengan lingkungan dengan lingkungan
sosial dan alam sosial dan alam sosial dan alam
serta menempatkan serta menempatkan serta menempatkan

4
diri sebagai diri sebagai diri sebagai
cerminan bangsa cerminan bangsa cerminan bangsa
dalam pergaulan dalam pergaulan dalam pergaulan
dunia dunia dunia
KI 3: Memahami, KI 3: Memahami KI 3: Memahami,
menerapkan, dan ,menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis dan
pengetahuan pengetahuan mengevaluasi
faktual, konseptual, faktual, konseptual, pengetahuan
prosedural prosedural, dan faktual, konseptual,
berdasarkan rasa metakognitif prosedural, dan
ingintahunya berdasarkan rasa metakognitif
tentang ilmu ingintahunya berdasarkan rasa
pengetahuan, tentang ilmu ingintahunya
teknologi, seni, pengetahuan, tentang ilmu
budaya, dan teknologi, seni, pengetahuan,
humaniora dengan budaya, dan teknologi, seni,
wawasan humaniora dengan budaya, dan
kemanusiaan, wawasan humaniora dengan
kebangsaan, kemanusiaan, wawasan
kenegaraan, dan kebangsaan, kemanusiaan,
peradaban terkait kenegaraan, dan kebangsaan,
penyebab fenomena peradaban terkait kenegaraan, dan
dan kejadian, serta penyebab fenomena peradaban terkait
menerapkan dan kejadian, serta penyebab fenomena
pengetahuan menerapkan dan kejadian, serta
prosedural pada pengetahuan menerapkan
bidang kajian yang prosedural pada pengetahuan
spesifik sesuai bidang kajian yang prosedural pada
dengan bakat dan spesifik sesuai bidang kajian yang
minatnya untuk dengan bakat dan spesifik sesuai
memecahkan minatnya untuk dengan bakat dan
masalah memecahkan minatnya untuk
masalah memecahkan
masalah
KI 4: Mengolah, menalar, KI 4: Mengolah, menalar, KI 4: Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan
ranah konkret dan ranah konkret dan mencipta dalam
ranah abstrak ranah abstrak ranah konkret dan
terkait dengan terkait dengan ranah abstrak
pengembangan dari pengembangan dari terkait dengan
yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di pengembangan dari
sekolah secara sekolah secara yang dipelajarinya di
mandiri, dan mandiri, bertindak sekolah secara
mampu secara efektif dan mandiri serta
menggunakan kreatif, serta bertindak secara
metoda sesuai mampu efektif dan kreatif,
kaidah keilmuan menggunakan dan mampu
metoda sesuai menggunakan
kaidah keilmuan metoda sesuai
kaidah keilmuan

5
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Ruang lingkup Matematika SMA/MA/SMK/MAK mencakup:


1. Aljabar,
2. Trigonometri,
3. Geometri,
4. Statistika dan peluang,
5. Geometri.

Peta materi pada mata pelajaran Matematika SMA/SMK/MA/MAK


sebagai berikut.

Aspek Matematika Wajib Matematika Peminatan

Aljabar Menggunakan aljabar yang Menggunakan aljabar meliputi:


meliputi: persamaan dan sistem persamaan dua variabel
pertidaksamaan linear nilai (linear-kuadrat dan kuadrat-
mutlak, sistem persamaan kuadrat), sistem
linear tiga variabel, fungsi pertidaksamaan dua variabel
(relasi dan fungsi, (linear-kuadrat dan kuadrat-
komposisi fungsi kuadrat) , fungsi eksponensial
polinomial dan fungsi dan logaritma, pertidaksamaan
rasional, fungsi invers), mutlak, pecahan, dan
logika matematika (dan irrasional,
pernyataan berkuantor, skalar, vektor, operasi vektor,
serta penalaran formal panjang vektor, sudut antar
penalaran induktif, vektor dalam ruang berdimensi
deduktif, dan penyangkal dua dan tiga, polinomial dan
untuk menguji validitas operasi pada polinomial
argument, induksi (penjumlahan, pengurangan,
matematika), dan perkalian), keterbagian,
pertidaksamaan linear dua dalil sisa dan faktorisasi
variabel, program linear, polinomial.
matriks (ordo, jenis,
operasi, transpos,
determinan, sifat
determinan, invers e untuk
matriks berordo 3×3), pola
bilangan, barisan dan
deret (aritmetika, geometri,
dan deret tak hingga)
Geometri dan Menggunakan geometri Menggunakan geometri yang
Pengukuran yang meliputi transformasi meliputi: irisan kerucut
geometri dengan matriks,
6
geometri bidang datar, (lingkaran, elips, parabola, dan
(kesebangunan dan hiperbola),
kekongruenan, garis hubungan antar lingkaran,
istimewa), tranformasi garis singgung persekutuan,
geometri, dan geometri dan luas daerah irisan dua
ruang tiga dimensi (jarak lingkaran.
dalam ruang)
Statistika dan Menggunakan statistika yang Menggunakan statistik
Peluang meliputi: statistika (ukuran inferensial yang meliputi
pemusatan dan penyebaran distribusi peluang binomial
data) yang disajikan dalam berkaitan dengan fungsi peluang
bentuk tabel distribusi binomial, karakteristik data
frekuensi dan histogram, berdistribusi normal yang
serta kaidah pencacahan berkaitan dengan data
(penjumlahan, perkalian, berdistribusi normal
permutasi,
kombinasi)peluang
Trigonometri Menggunakan trigonometri Menggunakan trigonometri
yang meliputi: pengukuran yang meliputi persamaan
sudut,perbandingan trigonometri, rumus jumlah dan
trigonometri sudut sudut, selisih sinus dan cosinus,
berelasi identitas perubahan rumus perkalian
trigonometri, aturan sinus menjadi jumlah dan selisih
serta penerapannya
dan cosinus serta fungsi
trigonometri
Kalkulus Menggunakan kalkulus Menggunakan kalkulus yang
yang meliputi: limit fungsi meliputi: jumlah Riemann
aljabar, turunan fungsi untuk menghampiri luas
aljabar (perkalian, daerah tertutup, teorema dasar
pembagian, aturan rantai kalkulus yang mengaitkan
(chain rule)) dan integral tentu dan integral,
integral tak tentu kaitan luas daerah yang
turunan fungsi trigonometri, dibatasi fungsi aljabar , asimtot
keberkaitan turunan (datar dan tegak) kurva fungsi
pertama fungsi dengan nilai aljabar dan fungsi trigonometri,
maksimum, nilai minimum, limit di ketakhinggaan untuk
dan selang kemonotonan fungsi aljabar dan trigonometri,
fungsi, serta kemiringan turunan pertama trigonometri,
garis singgung kurva fungsi diferensial lanjut trigonometri
trigonometri, keberkaitan (maksimum, minimum, garis
turunan kedua suatu fungsi singgung fungsi trigonometri)
dengan titik belok dan kemonotonan, titik belok,
selang kecekungan kurva selang kecekungan)
fungsi trigonometri

Peta materi mata pelajaran Matematika Wajib pada


SMA/SMK/MA/MAK sebagai berikut.

Ruang lingkup Kelas X


Aljabar  Persamaan dan pertaksamaan nilai mutlak linear
satu variabel,
7
 Sistem persamaan linear tiga variabel,
 Fungsi.
Trigonometri  Pengukuran sudut
 Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-
siku dan sudut-sudut yang berelasi,
 Identitas trigonometri,
 Fungsi trigonometri,
 Aturan sinus dan cosinus.

Ruang lingkup Kelas XI


Aljabar  Logika matematika,
 Induksi matematika,
 Pertidaksamaan linear dua variabel,
 Program linear dua variabel,
 Matriks,
 Barisan dan deret.
Kalkulus  Limit fungsi aljabar,
 Turunan fungsi aljabar,
 Integral tak tentu fungsi aljabar.

Ruang lingkup Kelas XII


Geometri dan  Bidang datar,
pengukuran  Geometri ruang
Statistika dan  Statistika deskriptif,
peluang  Kaidah pencacahan,
 Peluang kejadian majemuk.

8
Peta materi mata pelajaran Matematika SMA/SMK/MA/MAK dapat
disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut.

Gambar 1.2. Ruang lingkup dan peta materi Matematika SMA/MA/SMK/MAK

E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran
Pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan saintifik yang
dapat diperkuat dengan model-model pembelajaran, antara lain:
Model Pembelajaran Kooperatif; Pembelajaran Kontekstual; Model
Pembelajaran Penemuan Terbimbing; Project Based Learning; dan
Problem Based Learning.

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana


pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru
baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada
silabus.

Pada proses pembelajaran langsung, pendekatan saintifik


disesuaikan dengan materi yang ada pada mata pelajaran
matematika dimana peserta didik mengembangkan pengetahuan,
kemampuan berpikir, dan keterampilan psikomotorik melalui
interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam
silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan
belajar mengamati kejadian, peristwa, situasi, pola, fenomena yang
terkait dengan matematika dan mulai dikenalkan pemodelan
matematika dalam berbagai bentuk; menanya atau
mempertanyakan mengapa atau bagaimana fenomena bisa terjadi;
mengumpulkan atau menggali informasi melalui mencoba,
9
percobaan, mengkaji, mendiskusikan untuk mendalami konsep
yang terkait dengan fenomena tersebut; serta melakukan asosiasi
atau menganalisis secara kritis dalam menjelaskan keterkaitan
antar konsep dan menggunakan, memanfaatkan dan memilih
prosedur/algoritma yang sesuai, menyusun penalaran dan
generalisasi, dan mengkomunikasikan apa yang sudah
ditemukannya dalam kegiatan analisis.

Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan


keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional
effect. Pada pembelajaran tidak langsung yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan
tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran
langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap
sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh
seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di
kelas, sekolah, dan masyarakat.

Dalam pembelajaran matematika hal yang perlu ditekankan.


a. Aktivitas belajar di bawah bimbingan guru maupun
mandiri dengan menggunakan konsep dan prosedur secara
benar dan sistematis dengan mementingkan pemahaman
daripada hanya mengingat prosedur.
b. Melatih kemampuan berpikir untuk membuat generalisasi
dari fakta, data, fenomena yang ada.
c. Melatih keterampilan melakukan manipulasi matematika
untuk menyelesaikan masalah.
d. Melatih keterampilan penalaran matematika.
e. Pembelajaran berbasis pemecahan masalah.

2. Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh


informasi atau data mengenai proses dan hasil belajar peserta
didik. Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru
dalam mengembangkan pendekatan, teknik, dan instrumen
penilaian hasil belajar dengan pendekatan penilaian otentik yang
memungkinkan para pendidik menerapkan program remedial bagi
peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program
pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar
cepat.

Penilaian dilakukan dengan cara menganalisis dan menafsirkan


data hasil pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang


menekankan pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan
10
memfasilitasi peserta didik memperoleh sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian sikap digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut
sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
Implementasi Kurikulum 2013 menghendaki agar penilaian hasil
belajar peserta didik mencakup penilaian kompetensi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang pelaksanaannya terintegrasi
dengan proses pembelajaran dan menjadikan portofolio sebagi
instrumen utama. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam proses penilaian pada pembelajaran dengan Kurikulum
2013, yaitu: (1) mengukur tingkat berpikir peserta didik mulai dari
rendah sampai tinggi, (2) menekankan pada pertanyaan yang
membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), (3)
mengukur proses kerjasama, bukan hanya hasil kerja, (4)
menggunakan portofolio pembelajaran peserta didik.

Dengan demikian kompetensi peserta didik yang dinilai pada tiap


ranah kompetensi disesuaikan dengan aktivitas yang ditempuh
peserta didik dalam proses pembelajaran. Terkait hal itu perlu
diingat, dalam Standar Proses dinyatakan bahwa sasaran
pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap
satuan pendidikan. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi”. Keterampilan diperoleh
melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”. Aktivitas-aktivitas pada tiap ranah
kompetensi tersebut bergradasi.

Penilaian otentik dalam pembelajaran matematika menekankan


pada:
a. Beorientasi pada proses maupun hasil dalam
menyelesaikan masalah.
b. Aspek penalaran untuk meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan berpikir logis, kritis, analitis,
dan kreatif.

Pendidik diharapkan menggunakan berbagai metode dan teknik


penilaian. Pembuatan instrumen penilaian dalam mata pelajaran
Matematika SMA/SMK/MA/MAK perlu mempertimbangkan aspek-
aspek penalaran matematika dan pemecahan masalah yang
meliputi empat aspek sebagai berikut.
1. Penilaian pemahaman
Pemahaman (comprehension) merupakan kemampuan untuk
menangkap arti materi pelajaran yang dapat berupa kata,
angka, simbol, atau menjelaskan sebab-akibat. Contoh pada
jenjang pemahaman adalah memberikan ilustrasi lain dari
yang telah diilustrasikan, menjelaskan kembali dengan
menggunakan kalimat yang disusun peserta didik sendiri,
11
menggunakan penerapan pada kasus lain, atau menjelaskan
hubungan antar unsur.
2. Penilaian representasi dan penafsiran
Penilaian dalam aspek representasi melibatkan kemampuan
untuk menyajikan kembali suatu permasalahan atau obyek
matematika melalui hal-hal berikut: memilih, menafsirkan,
menerjemahkan, dan menggunakan grafik, tabel, gambar,
diagram, rumus, persamaan, maupun benda konkret untuk
memotret permasalahan sehingga menjadi lebih jelas.
Penilaian dalam aspek penafsiran meliputi kemampuan
menafsirkan berbagai bentuk penyajian seperti tabel, grafik,
menyusun model matematika dari suatu situasi.
3. Penilaian penalaran dan pembuktian
Penilaian aspek penalaran dan bukti dengan mengidentifikasi
contoh dan bukan contoh, menyusun dan memeriksa
kebenaran dugaan (conjecture), menjelaskan hubungan,
membuat generalisasi, menggunakan contoh dan bukan
contoh, membuat kesimpulan, merencanakan dan
mengkonstruksi argumen-argumen matematis, menurunkan
atau membuktikan kebenaran rumus dengan berbagai cara.
4. Penilaian pemecahan masalah
Memecahkan masalah dalam matematika merupakan proses
menerapkan pengetahuan matematika yang telah diperoleh
sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal, baik
dalam konteks matematika maupun di luar matematika.
Masalah dalam matematika dapat berupa masalah rutin dan
masalah non rutin. Masalah rutin dapat dipecahkan dengan
metode yang sudah ada dan sering disebut sebagai masalah
penerjemahan karena deskripsi situasi dapat langsung
diterjemahkan dari kata-kata menjadi kalimat-kalimat
matematika. Masalah nonrutin tidak dapat dipecahkan
dengan prosedur rutin sehingga peserta didik harus
menyusun sendiri strategi untuk memecahkan masalah
tersebut.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi


Lingkungan dan Peserta Didik

Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat diperkaya sesuai dengan


sumber daya yang ada di daerah/sekolah dan peserta didik. Didalam
proses belajar mengajar, peserta didik haruslah mempunyai peran
terpenting. Selain dituntut dapat menguasai pelajaran dengan baik,
peserta didik juga harus menikmati proses pembelajaran. Upaya untuk
menciptakan pembelajaran yang optimal, tentulah harus dimulai dari
guru, oleh karena itu perlu dituntut kreativitas seorang guru dan
menuntut guru untuk terus belajar dan belajar. Dalam pelajaran
matematika alangkah baiknya peserta didik diajak untuk
mengobservasi lingkungan sekitar yang berhubungan dengan pelajaran
yang akan dibahas. Hal ini selain untuk melatih cara berpikir peserta

12
didik, juga berfungsi untuk membuat peserta didik lebih berminat
terhadap pelajaran yang diikuti. Peserta didik juga akan tidak bosan
mengikuti pelajaran karena akan melibatkan aktivitas fisik, bukan
hanya mendengarkan dan memperhatikan apa yang diterangkan oleh
guru. Tempat dan alat yang paling mudah dan dekat untuk dijadikan
bahan media pembelajaran ialah yang ada di lingkungan sekitar,
tergantung bagaimana kita jeli memanfaatkan dan mengaitkan tempat
dan alat tersebut sebagai media pembelajaran. Untuk mengajarkan
materi Tiga Dimensi (Geometri) misalnya kita dapat mempergunakan
meja, batu, air, tembok, penghapus, komputer, kursi, rak, pulpen, tong
sampah, bola, dan lainnya. Untuk mengajarkan penerapan Logaritma
kita dapat menggunakan tanaman atau tumbuhan serta berita tentang
gempa yang ada di koran. Untuk mengajarkan materi Persamaan
Kuadrat bisa memperhatikan orang yang sedang bermain bola. Materi
Sistem Persamaan Linear bisa disimulasikan dengan drama jual beli
atau mewawancarai orang-orang yang ada di lingkunagn sekolah
tentang apa yang mereka beli dan membuat modelnya untuk menerka
harganya. Materi Phytagoras dan Trigonometri bisa menggunakan
media tiang bendera, tembok, lapangan, layang-layang. Materi
Statistika dapat mengukur ketinggian, warna baju, berat badan,
kendaran yang lewat, merek sepatu, jenis kelamin, daerah asal, jenis
kendaraan, orang-orang yang ada dilingkungan sekolah. Materi
Kesimetrian bisa menggunakan bangunan, motif pakaian atau batik.
Materi Kombinasi bisa meminta peserta didik membawa dadu atau koin
mata uang. Materi Bilangan dan Deret bisa menggunakan korek api
atau pun peserta didik. Aritmatika bisa mewawancari pola belanja dan
pengeluaran peserta didik maupun guru. Dan materi lain pun bisa coba
kita gali sebagai media pembelajaran. Yang paling penting ialah
bagaimana seorang guru jeli mengaitkan benda dan alat yang ada
disekitar sebagai media pembelajaran sehingga peserta didik dapat
mengikuti pelajaran dengan baik.

Pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan teknologi, maka


dalam pembelajaran seyogianya juga dapat menggunakan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana, sumber belajar,
maupun alat pembelajaran.

Pemanfaatan buku teks pelajaran tetap diperlukan untuk merangsang


minat baca dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Lembar kerja
(LKS) sedapat mungkin disusun oleh guru dengan memberi peluang
kreativitas peserta didik terlibat dalam merancang prosedur kegiatan.

13
14
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN

A. Kelas X

Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai


melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi


Keterampilan sebagai berikut ini.

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
3.1 Menyusun Persamaan dan  Mengidentifikasi kuantitas-
persamaan dan Pertidaksamaan kuantitas dan hubungan di
pertidaksamaan Linear Satu antaranya dalam masalah
linear satu variabel Variabel yang kontekstual dan merumuskan
yang memuat nilai Memuat Nilai persamaan dan/atau
mutlak dari masalah Mutlak pertidaksamaan linear satu
kontekstual variabel yang memuat nilai
- Pengertian
IV.1 Menyelesaikan mutlak yang sesuai.
persamaan dan
masalah kontekstual  Menggunakan ide-ide
pertidaksamaa
yang berkaitan matematika untuk
n linear satu
dengan persamaan menyelesaikan persamaan
variable
atau pertidaksamaan dan/atau pertidaksamaan
- Penerapan
nilai mutlak dari linear satu variabel yang
persamaan
bentuk linear satu memuat nilai mutlak.
dan
variabel  Menafsirkan dan
pertidaksamaa
mengevaluasi penyelesaian
n linear satu
berdasarkan konteks mula-
variabel
mula.
 Mengomunikasikan proses
dan hasil pemecahan masalah
 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan persamaan
dan pertidaksamaan linear
satu variabel yang memuat
nilai mutlak
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
15
dengan persamaan dan
pertidaksamaan linear satu
variabel yang memuat nilai
mutlak

3.2 Menyusun sistem Sistem  Mengidentifikasi kuantitas-


persamaan linear tiga Persamaan kuantitas dan hubungan di
variabel dari masalah Linear Tiga antaranya dalam masalah
kontekstual Variabel kontekstual dan merumuskan
4.2 Menyelesaikan sistem persamaan linear tiga
- Pengertian
masalah kontekstual variabel yang sesuai.
Sistem
yang berkaitan  Menggunakan ide-ide
Persamaan
dengan sistem matematika untuk
Linear Tiga
persamaan linear tiga menyelesaikan sistem
Variabel
variabel persamaan linear tiga
- Penerapan
variabel.
Sistem
 Menafsirkan dan
Persamaan
mengevaluasi penyelesaian
Linear Tiga
berdasarkan konteks mula-
Variabel
mula.
 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel
 Mengomunikasikan proses
dan hasil pemecahan masalah
yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel
3.3 Menjelaskan Fungsi
dan menentukan  Mengidentifikasi
- Relasi
fungsi (terutama hubungan antara daerah asal,
dan Fungsi
fungsi linear, fungsi daerah hasil suatu fungsi dan
- Operasi
kuadrat, dan fungsi ekspresi simbolik yang
Aritmetika
rasional) secara mendefinisikannya serta
- Komposisi
formal yang meliputi mendiskusikan hubungan
Fungsi
notasi, daerah asal, yang teridentifikasi dengan
- Fungsi
daerah hasil, dan menggunakan berbagai
Linear
ekspresi simbolik, representasi bersama
- Fungsi
serta sketsa temannya.
Kuadrat
grafiknya  Mengumpulkan dan
- Fungsi
4.3 Menyelesaika mengolah informasi untuk
Rasional
n masalah membuat kesimpulan, serta
- Fungsi
kontekstual yang menggunakan prosedur
Invers
berkaitan dengan untuk menyelesaikan
daerah asal dan masalah kontektual yang
daerah hasil fungsi dinyatakan dengan fungsi
3.4 Menjelaskan linear, fungsi kuadrat, dan
dan melakukan fungsi rasional
operasi aritmetika  Mengumpulkan dan
(penjumlahan, mengolah informasi untuk
pengurangan, membuat kesimpulan, serta
perkalian, dan menggunakan prosedur
pembagian) dan untuk melakukan operasi
operasi komposisi aritmetika pada fungsi

16
pada fungsi (penjumlahan, pengurangan,
4.4 Menyelesaika perkalian, dan pembagian)
n masalah yang dan operasi komposisi pada
melibatkan operasi fungsi
aritmetika dan  Mengamati dan
operasi komposisi mengidentifikasi fakta pada
fungsi fungsi invers yang akan
3.5 Menjelaskan digunakan untuk
fungsi invers dan menentukan eksistensinya
sifat-sifatnya serta  Mengumpulkan dan
menentukan mengolah informasi untuk
eksistensinya membuat kesimpulan, serta
4.5 Menyelesaika menggunakan prosedur
n masalah yang untuk menyelesaikan
berkaitan dengan masalah yang berkaitan
fungsi invers suatu dengan fungsi invers suatu
fungsi fungsi
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan fungsi
3.6 Menjelaskan Trigonometri  Mangamati dan
hubungan antara mengidentifikasi fakta pada
- Pengukuran
radian dan derajat radian dan derajat sebagai
Sudut
sebagai satuan satuan pengukuran sudut,
- Perbandingan
pengukuran sudut serta hubungannya
Trigonometri
4.6 Menyelesaikan  Mengumpulkan dan mengolah
pada Segitiga
masalah yang informasi untuk membuat
Siku-Siku
berkaitan dengan kesimpulan, serta
- Sudut-sudut
pengukuran sudut menggunakan prosedur untuk
Berelasi
dalam satuan radian menyelesaikan masalah yang
- Identitas
atau derajat berkaitan dengan pengukuran
3.7 Menjelaskan rasio Trigonometri
sudut dalam satuan radian
trigonometri (sinus, - Aturan Sinus
atau derajat
cosinus, tangen, dan Cosinus
 Mangamati dan
cosecan, secan, dan - Fungsi
mengidentifikasi fakta pada
cotangen) pada Trigonometri
rasio trigonometri (sinus,
segitiga siku-siku cosinus, tangen, cosecan,
4.7 Menyelesaikan secan, dan cotangen) pada
masalah kontekstual segitiga siku-siku.
yang berkaitan  Mengumpulkan dan
dengan rasio mengolah informasi untuk
trigonometri (sinus, membuat kesimpulan, serta
cosinus, tangen, menggunakan prosedur
cosecan, secan, dan untuk menyelesaikan
cotangen) pada masalah kontekstual yang
segitiga siku-siku berkaitan denganrasio
3.8 Menggeneralisasi rasio
trigonometri pada segitiga
trigonometri untuk
siku-siku
sudut-sudut di
 Mencermati dan
berbagai kuadran dan
mengidentifikasi fakta pada
sudut-sudut berelasi
rasio trigonometri untuk
4.8 Menyelesaikan
sudut-sudut di berbagai
masalah kontekstual
kuadran dan sudut-sudut
yang berkaitan
17
dengan rasio berelasi kemudian membuat
trigonometri sudut- generalisasinya
sudut di berbagai  Mengumpulkan dan mengolah
kuadran dan sudut- informasi untuk membuat
sudut berelasi kesimpulan, serta
3.9 Menjelaskan identitas menggunakan prosedur untuk
dasar trigonometri menyelesaikan masalah
sebagai hubungan kontekstual yang berkaitan
antara rasio dengan rasio trigonometri
trigonometri dan sudut-sudut di berbagai
perannya dalam kuadran dan sudut-sudut
membuktikan berelasi
identitas trigonometri  Mengamati dan
lainnya. mengidentifikasi hubungan
4.9 Menggunakan antara rasio trigonometri yang
identitas dasar membentuk identitas dasar
trigonometri untuk trigonometri.
membuktikan  Mengumpulkan dan mengolah
identitas trigonometri informasi untuk membuat
lainnya. kesimpulan, serta
3.10 Menjelaskan aturan menggunakan prosedur
sinus dan cosinus pembuktian identitas
4.10 Menyelesaikan trigonometri
masalah yang  Mengamati dan
berkaitan dengan mengidentifikasi fakta pada
aturan sinus dan aturan sinus dan cosinus serta
cosinus masalah yang terkait
3.11 Menjelaskan fungsi  Mengumpulkan dan mengolah
trigonometri dengan informasi untuk membuat
menggunakan kesimpulan, serta
lingkaran satuan. menggunakan prosedur untuk
menyelesaikan masalah yang
4.11 Membuat sketsa
berkaitan dengan aturan sinus
grafik fungsi
dan kosinus.
trigonometri
 Mencermati dan
mengidentifikasi fakta pada
grafik fungsi yang dibuat
dengan menggunakan
lingkaran satuan
 Mengumpulkan dan
mengolah informasi untuk
membuat kesimpulan, serta
menggunakan prosedur
untuk untuk membuat seksa
grafik fungsi trigonometri
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan trigonometri


18
B. Kelas XI

Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai


melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi


Keterampilan sebagai berikut ini.

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

3.1 Menjelaskan logika Logika Matematika  Mengamati dan


matematika dan mengidentifikasi fakta pada
- Pernyataan
pernyataan logika matematika,
Berkuantor
berkuantor, serta pernyataan berkuantor, dan
penalaran formal - Pernyataan pernyataan penyangkal
(penalaran penyangkal (ingkaran) yang terkait
induktif, penalaran (ingkaran) dengan penarikan
deduktif, dan - Penarikan kesimpulan
contoh penyangkal) kesimpulan  Mengumpulkan dan
untuk menguji mengolah informasi untuk
validitas argumen membuat kesimpulan, serta
4.1 Menggunakan menggunakan prosedur
logika matematika untuk menguji validitas
dan pernyataan argumen dengan logika
berkuantor, serta matematika, pernyataan
penalaran formal berkuantor, dan penalaran
(penalaran formal yang berkaitan
induktif, penalaran dengan masalah
deduktif, dan kontekstual
contoh penyangkal)  Menyelesaikan masalah
untuk menguji yang berkaitan dengan
validitas argumen logika matematika
yang berkaitan  Menyajikan penyelesaian
dengan masalah masalah yang berkaitan
kontekstual dengan logika matematika

19
3.2 Menjelaskan Induksi  Mengamati dan
metode Matematika mengidentifikasi fakta pada
pembuktian metode pembuktian
- Metode
langsung, tidak langsung, tidak langsung,
pembuktian
langsung, kontradiksi, dan induksi
langsung dan
kontradiksi, dan matematika
tidak langsung
induksi matematis  Mengumpulkan dan
- kontradiksi mengolah informasi untuk
4.2 Menggunakan
metode - induksi membuat kesimpulan, serta
pembuktian untuk matematis menggunakan prosedur
menguji kesahihan untuk menguji kesahihan
pernyataan pernyataan matematis
matematis dengan metode pembuktian
langsung, tidak langsung,
kontradiksi, dan induksi
matematis
 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
induksi matematika
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan induksi matematika
3.3 Menjelaskan Pertidaksamaan  Mengamati dan
pertidaksamaan Linear Dua mengidentifikasi fakta pada
linear dua variabel Variabel pertidaksamaan linear dua
dan variabel dan masalah
- Pengertian
penyelesaiannya kontekstual yang terkait
Pertidaksamaan
dengan  Mengumpulkan dan mengolah
Linier Dua
menggunakan informasi untuk membuat
Variabel
masalah kesimpulan, serta
kontekstual - Penerapan menggunakan prosedur
4.3 Menyelesaikan Pertidaksamaan untukmenyelesaikan masalah
masalah Linier Dua kontekstual yang berkaitan
kontekstual yang Variabel dengan pertidaksamaan linear
berkaitan dengan dua variabel
pertidaksamaan  Menyelesaikan masalah yang
linear dua variabel berkaitan dengan
pertidaksamaan linear dua
variabel
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan pertidaksamaan linear
dua variabel
3.4 Menjelaskan Program Linear  Mengamati dan mengidentifikasi
program linear dua Dua Variabel fakta padaprogram linear dua
variabel dan metode variabel dan metode
- Pengertian
penyelesaiannya penyelesaian masalah
Program Linear
dengan kontekstual
Dua Variabel
menggunakan  Mengumpulkan dan mengolah
- Sistem
masalah informasi untuk membuat
Pertidaksamaan
kontekstual kesimpulan, serta
Linier Dua
4.4Menyelesaikan menggunakan prosedur
Variabel
20
masalah - Nilai Optimum untukmenyelesaikan masalah
kontekstual yang Fungsi Objektif kontekstual yang berkaitan
berkaitan dengan - Penerapan dengan program linear dua
program linear dua Program Liniear variabel
variabel Dua Variabel  Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan program
linear dua variabel
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan
program linear dua variabel
3.5 Menjelaskan Matriks  Mengamati dan
matriks dan mengidentifikasi fakta pada
- Pengertian
kesamaan matriks matriks, dan kesamaan
Matriks
dengan matriks dengan masalah
- Operasi Matriks
menggunakan kontekstual
- Determinan dan
masalah  Mengumpulkan dan mengolah
invers matriks
kontekstual dan informasi untuk membuat
berordo 2×2 dan
melakukan operasi kesimpulan, serta
3×3
pada matriks yang menggunakan prosedur
- Pemakaian
meliputi untukmelakukan operasi pada
Matriks pada
penjumlahan, matriks.
Transformasi
pengurangan,  Mengumpulkan dan mengolah
Geometri
perkalian skalar, informasi untuk membuat
dan perkalian, kesimpulan, serta
serta transpose menggunakan prosedur untuk
4.5 Menyelesaikan menyelesaikan masalah
masalah kontekstual yang berkaitan
kontekstual yang dengan matriks dan operasinya
berkaitan dengan  Mengamati dan
matriks dan mengidentifikasi fakta pada
operasinya sifat-sifat determinan dan
invers matriks berordo 2×2
3.6 Menganalisis sifat- dan 3×3
sifat determinan  Mengumpulkan dan mengolah
dan invers matriks informasi untuk membuat
berordo 2×2 dan kesimpulan, serta
3×3. menggunakan prosedur untuk
menyelesaikan masalah
4.6 Menyelesaikan kontekstual yang berkaitan
masalah yang
dengan matriks determinan
berkaitan dengan
determinan dan dan invers matriks berordo
invers matriks 2×2 dan 3×3
berordo 2×2 dan  Mengamati dan
3×3 mengidentifikasi fakta pada
sifat-sifat transformasi
3.7Menganalisis sifat- geometri dengan menggunakan
sifat transformasi matriks
geometri (translasi,  Mengumpulkan dan mengolah
refleksi, dilatasi, informasi untuk membuat
dan rotasi) dengan kesimpulan, serta
menggunakan menggunakan prosedur untuk
matriks menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan
21
penggunaan matriks pada
4.7 Menyelesaikan transformasi geometri
masalah yang  Menyajikan masalah yang
berkaitan dengan berkaitan dengan matriks
matriks

transformasi
geometri (translasi,
refleksi, dilatasi
dan rotasi).
3.8 Menganalisis Barisan dan Deret  Mengamati dan
barisan mengidentifikasi fakta pada
- Pola Bilangan
berdasarkan pola barisan berdasarkan pola
- Barisan dan Deret
iteratif dan rekursif iteratif dan rekursif
Aritmatika
terutama yang  Mengumpulkan dan mengolah
- Barisan dan Deret
meliputi barisan informasi untuk membuat
Geometri
aritmetika dan kesimpulan, serta
geometri menggunakan prosedur untuk
menyajikan dan menyelesaikan
4.8 Menggunakan pola masalah kontekstual (termasuk
barisan aritmetika pertumbuhan, peluruhan,
atau geometri bunga majemuk, dan anuitas)
untuk menyajikan dengan pola barisan aritmetika
dan menyelesaikan atau geometri
masalah
 Menyelesaikan masalah yang
kontekstual
berkaitan dengan barisan dan
(termasuk
deret aritmetika dan geometri
pertumbuhan,
 Menyajikan penyelesaian
peluruhan, bunga
masalah yang berkaitan dengan
majemuk, dan
barisan dan deret artimetika
anuitas)
dan geometri

3.9 Menjelaskan limit Limit Fungsi  Mengamati dan


fungsi aljabar Aljabar mengidentifikasi faktapada
(fungsi polinom limit fungsi aljabar (fungsi
dan fungsi polinom dan fungsi rasional)
rasional) secara dan sifat-sifatnya
intuitif serta sifat-  Mengumpulkan dan mengolah
sifatnya informasi untuk membuat
kesimpulan, serta
4.9 Menyelesaikan menggunakan prosedur untuk
masalah yang menyajikan dan
berkaitan dengan menyelesaikan masalah yang
limit fungsi aljabar berkaitan dengan limit fungsi
aljabar
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan limit fungsi aljabar
3.10 Menjelaskan Turunan Fungsi  Mengamati dan
sifat-sifat Aljabar mengidentifikasi faktapada
turunan fungsi - Pengertian sifat-sifat turunan fungsi
aljabar dan Turunan aljabar.
menentukan - Sifat-Sifat  Mengumpulkan dan
turunan fungsi Turunan Fungsi mengolah informasi untuk
aljabar Aljabar membuat kesimpulan, serta
22
menggunakan - Penerapan menggunakan prosedur untuk
definisi atau Turunan Fungsi menentukan turunan fungsi
sifat-sifat Aljabar aljabar menggunakan definisi
turunan fungsi - Nilai-Nilai atau sifat-sifat turunan fungsi
4.10 Menyelesaikan Stasioner  Mengamati dan
masalah yang - Fungsi Naik dan mengidentifikasi faktapada
berkaitan dengan Fungsi Turun turunan pertama fungsi yang
turunan fungsi - Persamaan Garis terkait dengan nilai
aljabar Singgung dan maksimum, nilai minimum,
Garis Normal dan selang kemonotonan
3.11 Menganalisis
keberkaitanan fungsi, serta kemiringan garis
turunan pertama singgung kurva
fungsi dengan  Mengumpulkan dan
nilai maksimum, mengolah informasi untuk
nilai minimum, membuat kesimpulan, serta
dan selang menggunakan prosedur untuk
kemonotonan menyelesaikan masalah
fungsi, serta kontekstual yang berkaitan
kemiringan garis dengan titik maksimum, titik
singgung kurva minimum, dan selang
kemonotonan fungsi, serta
4.11 Menggunakan
kemiringan garis singgung
turunan pertama
kurva, persamaan garis
fungsi untuk
singgung, dan garis normal
menentukan titik
kurva dengan memakai
maksimum, titik
turunan pertama
minimum, dan
 Menyajikan penyelesaian
selang
masalah yang berkaitan
kemonotonan
dengan turunan fungsi aljabar
fungsi, serta
kemiringan garis
singgung kurva,
persamaan garis
singgung, dan
garis normal
kurva berkaitan
dengan masalah
kontekstual
3.12 Mendeskripsikan Integral Tak Tentu  Mengamati dan
integral tak tentu Fungsi Aljabar mengidentifikasi faktapada
(anti turunan) - Pengertian integral tak tentufungsi aljabar
fungsi aljabar Integral Tak dan sifat-sifatnya
dan menganalisis Tentu Integral  Mengumpulkan dan
sifat-sifatnya Tak Tentu Fungsi mengolah informasi untuk
berdasarkan Aljabar membuat kesimpulan, serta
sifat-sifat - Sifat-Sifat Integral menggunakan prosedur untuk
turunan fungsi Tak Tentu Fungsi menyelesaikan masalah dengan
4.12 Menyelesaikan Aljabar integral tak tentu fungsi aljabar
masalah yang - Penerapan  Menyajikan penyelesaian
berkaitan dengan Integral Tak masalah yang berkaitan
integral tak tentu Tentu Fungsi dengan integral tak tentu
(anti turunan) Aljabar fungsi aljabar
fungsi aljabar

23
C. Kelas XII

Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai


melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi


Keterampilan sebagai berikut ini.

Materi  Kegiatan
Kompetensi Dasar
Pembelajaran Pembelajaran
3.1 Menganalisis
Geometri Bidang  Mengamati dan
hubungan mengidentifikasi fakta pada
Datar
kesebangunan dan hubungan kesebangunan dan
kekongruenan - Kesebangunan kekongruenan antar bangun
antar bangun antar Bangun datar dengan menggunakan
datar dengan Datar aturan sinus dan cosinus
menggunakan - Kekongruenan serta sifat-sifat transformasi
aturan sinus dan antar Bangun geometri
cosinus serta sifat- Datar  Mengumpulkan dan mengolah
sifat transformasi informasi untuk membuat
geometri kesimpulan, serta
4.1 Menyelesaikan menggunakan prosedur untuk
masalah yang menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan berkaitan dengan hubungan
hubungan kesebangunan dan
kesebangunan dan kekongruenan antar bangun
kekongruenan datar dengan menggunakan
antar bangun aturan sinus dan cosinus
datar dengan serta sifat-sifat transformasi
menggunakan geometri
aturan sinus dan  Menyajikan penyelesaian
cosinus serta sifat- masalah yang berkaitan
sifat transformasi dengan kesebangunan dan
geometri kekongruenan bangun datar


24
3.2 Mendeskripsikan
Geometri Ruang  Mengamati dan
jarak dalam ruang mengidentifikasi faktapada
(antar titik, titik ke - Jarak antar Titik jarak dalam ruang (antar titik,
garis, dan titik ke - Jarak Titik ke titik ke garis, dan titik ke
bidang) Garis bidang)
4.2 Menentukan jarak  Mengumpulkan dan mengolah
dalam ruang - Jarak Titik ke
informasi untuk membuat
(antar titik, titik ke Bidang
kesimpulan, serta
garis, dan titik ke menggunakan prosedur untuk
bidang) menentukan jarak dalam
ruang (antartitik, titik ke
garis, dan titik ke bidang)
 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan geometri
ruang
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan geometri ruang
3.3 Menentukan dan
Statistika  Mengamati dan
menganalisis mengidentifikasi faktapada
ukuran pemusatan - Penyajian data ukuran pemusatan dan
dan penyebaran - Ukuran penyebaran data yang
data yang Pemusatan data disajikan dalam bentuk tabel
disajikan dalam distribusi frekuensi dan
- Ukuran
bentuk tabel histogram
Penyebaran Data
distribusi  Mengumpulkan dan mengolah
frekuensi dan informasi untuk membuat
histogram kesimpulan, serta
4.3 Menyelesaikan menggunakan prosedur untuk
masalah yang menentukan ukuran
berkaitan dengan pemusatan dan penyebaran
penyajian data data yang disajikan dalam
hasil pengukuran bentuk tabel distribusi
dan pencacahan frekuensi dan histogram
dalam tabel  Mengumpulkan dan mengolah
distribusi frekuensi informasi untuk membuat
dan histogram kesimpulan, serta
menggunakan prosedur untuk
menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penyajian
data hasil pengukuran dan
pencacahan dalam tabel
distribusi frekuensi dan
histogram
 Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan
dengan penyajian data hasil
pengukuran dan pencacahan
dalam tabel distribusi
frekuensi dan histogram
3.4 Menganalisis Kaidah  Mengamati dan
aturan pencacahan Pencacahan mengidentifikasi faktapada
(aturan aturan pencacahan (aturan
25
penjumlahan, - Aturan penjumlahan, aturan
aturan perkalian, Penjumlahan perkalian, permutasi, dan
permutasi, dan kombinasi) melalui masalah
- Aturan Perkalian
kombinasi) melalui kontekstual
masalah - Permutasi dan  Mengumpulkan dan
kontekstual Kombinasi mengolah informasi untuk
4.4 Menyelesaikan membuat kesimpulan, serta
masalah menggunakan prosedur untuk
kontekstual yang menyelesaikan masalah
berkaitan dengan kontekstual yang berkaitan
kaidah dengan kaidah pencacahan
pencacahan (aturan penjumlahan, aturan
(aturan perkalian, permutasi, dan
penjumlahan, kombinasi)
aturan perkalian,  Menyajikan penyelesaian
permutasi, dan masalah yang berkaitan
kombinasi) dengan kaidah pencacahan
(aturan penjumlahan, aturan
perkalian, permutasi, dan
kombinasi)
3.5 Mendeskripsikan Peluang Kejadian  Mengamati dan
dan menentukan Majemuk mengidentifikasi faktapada
peluang kejadian peluang kejadian majemuk
- Kejadian saling
majemuk (peluang (peluang, kejadian-kejadian
bebas
kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan
saling bebas, saling - Kejadian saling kejadian bersyarat) dari suatu
lepas, dan kejadian lepas percobaan acak
bersyarat) dari - Peluang kejadian  Mengumpulkan dan
suatu percobaan bersyarat mengolah informasi untuk
acak membuat kesimpulan, serta
4.5 Menyelesaikan menggunakan prosedur untuk
masalah yang menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan berkaitan dengan peluang
peluang kejadian kejadian majemuk (kejadian-
majemuk (peluang, kejadian saling bebas, saling
kejadian-kejadian lepas, dan kejadian bersyarat)
saling bebas, saling  Menyajikan masalah yang
lepas, dan kejadian berkaitan dengan peluang
bersyarat) kejadian majemuk (peluang,
kejadian-kejadian saling
bebas, saling lepas, dan
kejadian bersyarat)

26

Anda mungkin juga menyukai