0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan2 halaman
Beberapa faktor yang membentuk identitas nasional antara lain primordial seperti keturunan, bahasa, dan adat istiadat; sakral seperti agama dan ideologi; tokoh-tokoh pemimpin yang dihormati; sejarah bersama seperti pengalaman masa lalu; serta kelembagaan negara yang melayani seluruh warga negara.
Deskripsi Asli:
pkn
Judul Asli
Pendapat Para Ahli Mengenai Konsep Identitas Nasional
Beberapa faktor yang membentuk identitas nasional antara lain primordial seperti keturunan, bahasa, dan adat istiadat; sakral seperti agama dan ideologi; tokoh-tokoh pemimpin yang dihormati; sejarah bersama seperti pengalaman masa lalu; serta kelembagaan negara yang melayani seluruh warga negara.
Beberapa faktor yang membentuk identitas nasional antara lain primordial seperti keturunan, bahasa, dan adat istiadat; sakral seperti agama dan ideologi; tokoh-tokoh pemimpin yang dihormati; sejarah bersama seperti pengalaman masa lalu; serta kelembagaan negara yang melayani seluruh warga negara.
Pendapat para ahli mengenai konsep identitas nasional
a. Menurut Koenta Wibisono (2005)
pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri- ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”. b. Menurut Dean A. Mix dan Sandra M. Hawley Nation-state merupakan sebuah bangsa yang memiliki bangunan politik seperti ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial pemerintah sah, pengakuan bangsa lain, dan sebagainya. c. Menurut Koerniatmante Soepraptowiro secara hukum peraturan tentang kewarganegaraan merupakan suatu konsekuensi lnagsung dari perkembangan nasionalisme. d. Berger Dalam bukunya yang berjudul “The Capitalis Revolution” era globalisasi dewasa ini ideologi kapitalislah yang akan menguasai dunia serta mengubah masyarakat satu persatu menjadi sistem internasional yang menentukan nasib bangsa-bangsa dibidang sosial, politik, dan kebudayaan. e. Fujukama Membawa perubahan ideologi partikuker keraah universal dan kapitalismelah yang akan menguasai dunia. Dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kemampuan bangsa itu sendiri. f. Toyanbee Ciri khas suatu bangsa yang merupakan lokal genius dalam menghadapi tantangan dan respon. Jika tantangan besar sementara respon kecil maka bangsa tersebut akan punah. Namun apabila tantangan kecil sementara respon besar maka bangsa tersebut akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif. Kepribadian seabagai suatu identitas nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai urutan yang membentuk bangsa tersebut. Identitas nasional tidak dapat dipisahkan dengan pengertian peoples character atau national identity. 2. Factor-faktor yang membentuk identitas nasional a. Primordial, meliputi: kekerabatan (darah dan keluarga keluarga) kesamaan kesamaan suku bangsa, daerah asal (home land), bahasa dan adat istiadat. b. Sakral, dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk bangsa negara. c. Tokoh, (Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani disegani dan dihormati dihormati) Pemimpin Pemimpin dibeberapa dibeberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol pemersatu bangsa yang bersangkutan. Contohnya Sukarno di Indonesia, Nelson Mandela di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavia. d. Bhinneka Tunggal Ika, Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan (unity in diversity). e. Sejarah, Persepsi yang sama diantara warga masyarakat masyarakat tentang tentang sejarah sejarah mereka, pengalaman pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu. f. Perkembangan Ekonomi, akan melahirkan spesialisasi spesialisasi pekerjaan pekerjaan profesi profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung di antara jenis pekerjaan. g. Kelembagaan, seperti birokrasi, angktaan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannya dalam masyarakat.