Anda di halaman 1dari 2

1.

Pendapat para ahli mengenai konsep identitas nasional

a. Menurut Koenta Wibisono (2005)


pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya
yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-
ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya”.
b. Menurut Dean A. Mix dan Sandra M. Hawley
Nation-state merupakan sebuah bangsa yang memiliki bangunan politik seperti
ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial pemerintah sah, pengakuan bangsa lain, dan
sebagainya.
c. Menurut Koerniatmante Soepraptowiro
secara hukum peraturan tentang kewarganegaraan merupakan suatu konsekuensi
lnagsung dari perkembangan nasionalisme.
d. Berger
Dalam bukunya yang berjudul “The Capitalis Revolution” era globalisasi dewasa ini
ideologi kapitalislah yang akan menguasai dunia serta mengubah masyarakat satu persatu
menjadi sistem internasional yang menentukan nasib bangsa-bangsa dibidang sosial, politik,
dan kebudayaan.
e. Fujukama
Membawa perubahan ideologi partikuker keraah universal dan kapitalismelah yang
akan menguasai dunia. Dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung
kemampuan bangsa itu sendiri.
f. Toyanbee
Ciri khas suatu bangsa yang merupakan lokal genius dalam menghadapi tantangan dan
respon. Jika tantangan besar sementara respon kecil maka bangsa tersebut akan punah.
Namun apabila tantangan kecil sementara respon besar maka bangsa tersebut akan
berkembang menjadi bangsa yang kreatif. Kepribadian seabagai suatu identitas nasional
suatu bangsa adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai
urutan yang membentuk bangsa tersebut. Identitas nasional tidak dapat dipisahkan dengan
pengertian peoples character atau national identity.
2. Factor-faktor yang membentuk identitas nasional
a. Primordial, meliputi: kekerabatan (darah dan keluarga keluarga) kesamaan kesamaan
suku bangsa, daerah asal (home land), bahasa dan adat istiadat.
b. Sakral, dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi
doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideologi
merupakan faktor sakral yang dapat membentuk bangsa negara.
c. Tokoh, (Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani disegani dan dihormati
dihormati) Pemimpin Pemimpin dibeberapa dibeberapa negara dianggap sebagai
penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol pemersatu bangsa yang
bersangkutan. Contohnya Sukarno di Indonesia, Nelson Mandela di Afrika Selatan,
Mahatma Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavia.
d. Bhinneka Tunggal Ika, Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan
(unity in diversity).
e. Sejarah, Persepsi yang sama diantara warga masyarakat masyarakat tentang tentang
sejarah sejarah mereka, pengalaman pengalaman masa lalu, seperti sama-sama
menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga
melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.
f. Perkembangan Ekonomi, akan melahirkan spesialisasi spesialisasi pekerjaan
pekerjaan profesi profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi
mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung di antara jenis
pekerjaan.
g. Kelembagaan, seperti birokrasi, angktaan bersenjata, pengadilan, dan partai politik.
Lembaga-lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan
asal usul dan golongannya dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai