Anda di halaman 1dari 1

Percobaan penggunaan vermikompos pada tomat, kentang, bawang putih, melon, dan bunga-

bungaan menunjukkan hasil yang nyata, baik terhadap pertumbuhan maupun produksi
tanaman.

Cara Pembuatan Vermikompos

Pembuatan vermikompos dapat dibagi menjadi 3 tahap:

A. Tahap Pengumpulan Bahan

Kumpulkan sampah-sampah organik, misalnya rumput-rumputan, jerami, sampah daun, sisa


sayuran, atau sisa makanan (sampah rumah tangga). Sampah jenis ini umumnya mengandung
unsur C. Di daerah pedesaan yang umumnya membudidayakan hewan ternak, kotoran
ternaknya dapat pula dipakai. Kotoran ini digunakan sebagai sumber N. Jika tidak ada
kotoran ternak, pake aja kotoran lu sendiri bisa menggunakan tanaman jenis polong-
polongan.

B. Tahap Fermentasi Substrat

1. Cacah (potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil) rumput-rumputan, jerami,


sampah daun, atau sisa sayuran, kemudian campurkan. Pencacahan dan pencampuran
ini bertujuan agar bahan menjadi lebih homogen dan pengomposan akan relatif lebih
cepat.
2. Susun/tumpuk secara bergantian antara sampah dedaunan dan kotoran ternak.
Volume (p x l x t) tumpukan ini kira-kira 1m x 1m x 1m.
3. Tutup dengan terpal/karung beras/trash bag/bahan yang mampu menahan air.
4. Aduk 3 hari sekali hingga 2 minggu.
5. Kompos dasar telah jadi setelah kira-kira 2 minggu dan siap digunakan sebagai media
cacing.

C. Tahap Komposting Sampah oleh Cacing

1. Kompos yang sudah jadi dimasukkan ke dalam ember/wadah yang memadai.


2. Masukkan cacing ke dalam wadah tersebut.
3. Biarkan selama kira-kira 2 minggu.
4. Vermikompos siap digunakan.

Penggunaan Vermikompos

Setelah jadi, vermikompos dapat digunakan. Contoh takarannya adalah sebagai berikut:

 Untuk tanaman dalam pot, 1 kg vermikompos dicampur dengan 3 kg tanah.


 6-10 kg vermikompos untuk setiap 10 m2 luas lahan atau 6-10 ton/ha lahan sawah.

Takaran penggunaan ini sangat bergantung pada jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah
yang akan dipupuk.

Anda mungkin juga menyukai