Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
REFLEK PATOLOGIS
Kanan Kiri
Hoffman tromer :(-) (-)
Babinski :(-) (-)
Chaddok :(-) (-)
Oppenheim :(-) (-)
Gordon :(-) (-)
Schafer :(-) (-)
Klonus paha :(-) (-)
Klonus kaki :(-) (-)
Jika kedua hal diatas tidak mungkin, maka pertinbangkan apakah pasien memiliki
riwayat diet rendah kalium atau tidak. Jika tidak ada masalah, maka kemungkinan terjadi
eliminasi kalium dari kulit, traktus intestinal atau dari ekskresi ginjal. Pengeluaran kalium
lewat keringat dapat ditegakkan melalui anamnesis, apakah pasien sudah lama terpajan dan
beraktivitas dibawah lingkungan yang panas dan kering sehingga mudah berkeringat banyak.
Riwayat diare, muntah berulang, juga harus digali untuk mengkonfirmasi adakah
kemungkinan deplesi kalium lewat traktus gastrointestinal atau tidak, namun, bagaimana pun
pemeriksaan feses lengkap perlu dilakukan untuk menyokong diagnosis. Jika tidak mungkin,
maka perlu adanya dugaan pengeluaran kalium lewat ginjal.
Hipokalemi
Non medikamentosa
- Monitoring :
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Tanda-tanda perdarahan
Mengedukasikan kepada pasien dan keluarganya mengenai kondisi
pasien
Medikamentosa
Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah dibawah
3.5 mEq/L yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah kalium total di tubuh atau adanya
gangguan perpindahan ion kalium ke sel-sel. Penyebab yang umum adalah karena kehilangan
kalium yang berlebihan dari ginjal atau jalur gastrointestinal. Secara garis besar penyebab
Hipokalemia adalah Intake yang berkurang. Pengeluaran yang banyak. Perpindahan kalium
ke sel akibat alkalosis.
Pada pemeriksaan EKG ditemukan adanya pemanjangan dari interval QT. Pada
pasien paralisis ec hipokalemia perlu dilakukan pemeriksaan EKG, karena keadaan
hipokalemia dapat mengganggu kerja dari organ lain, terutama sekali jantung yang banyak
sekali mengandung otot dan berpengaruh terhadap perubahan kadar kalium serum. Perubahan
kerja jantung ini dapat dideteksi dari pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Perubahan pada
EKG ini dapat mulai terjadi pada kadar kalium serum dibawah 3,5 dan 3,0 mEq/L pada
pasien kadar kalium 2,6 (<3,5). Kelainan yang terjadi berupa inversi gelombang T, timbulnya
gelombang U dan ST depresi, pemanjangan dari PR, QRS, dan QT interval.