Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era Globalisasi atau era Revolusi Industri 4.0 dimana penggabungan
dunia nyata dengan dunia maya (Cyber-Phsycal), teknologi dan informasi semakin
lama semakin berkembang dalam berbagai bidang. Telah muncul berbagai
teknologi dan informasi dengan pengaplikasian yang berbasis online. Jadi dengan
adanya hal itu, tidak heran apabila kita banyak menemukan pengaplikasian berbagai
sistem untuk mempermudah segala proses kegiatan didalam kehidupan.
Kemajuan teknologi dan informasi juga mendorong perkembangan dalam
dunia bisnis. Teknologi yang dibuat untuk mempermudah segala proses dalam
berbagai kegiatan seperti munculnya aplikasi transportasi online (Gojek, Grab,
Tiket Kereta api, Pesawat udara dan sebagainya), E-Commerce (Olx, Tokopedia,
Bukalapak dan sebagainya) serta E-Procurement (Pengadaan barang dan jasa
secara elektronik) yang tentunya mempermudah kegiatan transaksi jual beli untuk
memperoleh barang dengan kebutuhannya, dan kemudahan bagi produsennya
dalam mencatat transaksi dan menyimpannya dalam bentuk data. Tidak hanya
setiap individu yang ingin memenuhi kebutuhannya, begitu juga dengan
perusahaan, baik perusahaan swasta maupun milik pemerintah juga membutuhkan
keperluan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk menunjang
operasional perusahaan. Untuk memenuhi keperluan barang dan jasa dapat
dilakukan dengan proses pengadaan barang dan jasa.
Pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam
operasionalnya. Perkembangan teknologi dan informasi telah dimanfaatkan dalam
proses pengadaan barang dan jasa dengan perkembangan sistem yang dikenal
sebagai E-Procurement (Electronic Procurement). Apabila pada tahap awal
pengadaan barang dan jasa merupakan kegiatan jual beli langsung ditempat,
sekarang pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan secara tidak langsung.
E-Procurement adalah suatu sistem yang digunakan dalam proses
pengadaan barang dan jasa secara online. Penerapan sistem E-Procurement
diharapkan dapat mempermudah proses pengadaan barang dan jasa, mampu
memenuhi kebutuhan untuk operasional perusahaan, serta meningkatkan
pengadaan secara efektif dan efisien. Pada sekarang ini sedang berkembang
pengadaan barang dan jasa melalui media teknologi misalnya: CIVD (Centralized
Integrated Vendor Database) yang terdapat pada pengadaan barang dan jasa oleh
perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di SKK Migas (Satuan
Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi).
CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) adalah media sentralisasi
pangkalan data (database) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang
terintegrasi dan berbasis jaringan komputer. Pangkalan data ini sebagai penilaian
kualifikasi vendor secara terpusat dan terintegrasi sehingga pelaksanaan pengadaan
menjadi lebih efisien. Tujuan CIVD adalah penyelarasan dengan ketentuan
Pedoman Tata Kelola (PTK-007) Tentang Pengadaan Barang dan Jasa, standarisasi
penilaian kualifikasi rekanan yang diberlakukan pada lintas KKKS, transparansi
dan akuntabilitas pada proses pendaftaran dan penilaian kualifikasi rekanan, serta
peningkatan efisiensi dalam proses pengadaan baik dari aspek tata waktu
pengadaan maupun aspek penghematan biaya. Sebelumnya proses Tender
dilakukan secara manual dan diumumkan melalui media cetak atau website resmi
KKKS, Vendor harus mendaftar satu-persatu untuk setiap tender. Melalui sistem
CIVD, Penyedia barang dan jasa tidak perlu menyampaikan tumpukan dokumen
administrasi yang berulang dalam setiap tendernya. Dokumen-dokumen seperti
SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), Akta Perusahaan atau dokumen lainnya
cukup disampaikan sekali dalam CIVD dan selanjutnya pada saat mengikuti tender,
Penyedia barang dan jasa cukup melampirkan 1 lembar SPDA (Sertifikat Pengganti
Dokumen Administrasi).
Pengembangan CIVD ini sudah digagas sejak 2010 ketika ditandatangani
nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam inisiatif CIVD.
Harapannya pada akhir 2015 atau di awal 2016 sudah live di Kontraktor Kontrak
Kerja Sama (KKKS) yang bersedia masuk dalam inisiatif tersebut. Vendor atau
penyedia barang dan jasa dapat melakukan penawaran online ke vendor KKKS
yang sudah masuk dalam inisiatif CIVD sehingga akan tercapai efisiensi karena
terkadang kebutuhan pada satu Kontrak Kontrak Kerja Sama (KKKS) bisa sama
dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya. Jadi, dengan jaringan
komputer berbasis internet yang terintegrasi ada kemudahan yang diperoleh bagi
Vendor atau penyedia barang dan jasa maupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS).
Star Energy (Kakap) Ltd. adalah salah satu dari 14 (empat belas) perusahaan
yang berinisiasi dalam menerapkan sistem CIVD dalam proses pengadaan barang
dan jasa. Penerapan sistem CIVD dilakukan berdasarkan Pedoman Tata Kelola
(PTK-007) Revisi 04 Tahun 2017 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
Penggunaan sistem CIVD dilakukan untuk penentuan metode pengadaan barang
dan jasa berdasarkan hasil Prakualifikasi Vendor atau penyedia barang dan jasa,
pemilihan Vendor atau penyedia barang dan jasa, dan pencarian Vendor atau
penyedia barang dan jasa. Prakualifikasi dilakukan untuk menilai kesesuaian
golongan usaha, sub-bidang usaha dan pengalaman penyedia barang dan jasa
dengan Tender yang akan dilaksanakan, serta aspek kualifikasi lainnya, termasuk
nilai pengalaman tertinggi bagi Tender golongan usaha besar. Hasil Prakualifikasi
digunakan untuk menentukan metode Tender. Pelaksanaan Prakualifikasi
dilakukan didalam sistem CIVD dengan pengumuman atau dengan memberikan
surat undangan kepada penyedia barang dan jasa. Alasan peneliti memilih Star
Energy (Kakap) Ltd. sebagai objek penelitian yaitu karena Star Energy (Kakap)
Ltd. merupakan salah satu perusahaan yang berinisiatif dalam penerapan penilaian
kualifikasi Vendor atau Penyedia barang dan jasa secara terpusat dan terintegrasi
yang menjadikan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa menjadi lebih efisien.
Menurut Pasal 6 Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah yang mengatur tentang prinsip pengadaan barang dan
jasa yang menyatakan bahwa salah satu Prinsip yang harus diterapkan dalam
pengadaan barang dan jasa yaitu efisien. Efisien dalam pengadaan barang dan jasa
berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang
ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan
sasaran dengan kualitas yang maksimum. Dengan istilah lain, efisien artinya
dengan menggunakan sumber daya yang optimal dapat diperoleh barang atau jasa
dalam jumlah, kualitas, waktu sebagaimana yang direncanakan. Efisiensi dalam
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tidak selalu diwujudkan dengan
memperoleh harga barang atau jasa yang termurah, karena di samping harga murah,
perlu dipertimbangkan ketersediaan barang, panjang umur dari barang yang dibeli
serta besarnya biaya operasional dan biaya pemeliharaan yang harus disediakan di
kemudian hari.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk membahas tentang penerapan CIVD
(Centralized Integrated Vendor Database) dalam efisiensi pengadaan barang dan
jasa dengan judul “Analisa Penerapan Sistem CIVD (Centralized Integrated
Vendor Database) Terhadap Efisiensi Pengadaan Barang dan Jasa di Star Energy
(Kakap) Ltd.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan barang dan jasa menggunakan sistem CIVD


(Centralized Integrated Vendor Database) di Star Energy (Kakap) Ltd.?
2. Bagaimana peranan sistem CIVD (Centralized Integrated Vendor
Database) terhadap efisiensi pengadaan barang dan jasa di Star Energy
(Kakap) Ltd.?

1.3 Tujuan Penilitian


Tujuan dalam penelitian ini disesuaikan dengan rumusan masalah diatas,
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan CIVD (Centralized Integrated Vendor
Database) pada pengadaan barang dan jasa di Star Energy (Kakap) Ltd.
2. Untuk mengetahui peranan CIVD (Centralized Integrated Vendor
Database) dalam efisiensi pengadaan barang dan jasa di Star Energy
(Kakap) Ltd.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis
terhadap pengadaan barang dan jasa, dan dapat mengeksplor pelajaran-
pelajaran yang didapatkan pada saat penelitian.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai saran dan
informasi tambahan dalam proses pengadaan barang dan jasa yang
menggunakan sistem CIVD (Centralized Integrated Vendor Database).
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan judul dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai