Pada era Globalisasi atau era Revolusi Industri 4.0 dimana penggabungan dunia nyata dengan dunia maya (Cyber-Phsycal), teknologi dan informasi semakin lama semakin berkembang dalam berbagai bidang. Telah muncul berbagai teknologi dan informasi dengan pengaplikasian yang berbasis online. Jadi dengan adanya hal itu, tidak heran apabila kita banyak menemukan pengaplikasian berbagai sistem untuk mempermudah segala proses kegiatan didalam kehidupan. Kemajuan teknologi dan informasi juga mendorong perkembangan dalam dunia bisnis. Teknologi yang dibuat untuk mempermudah segala proses dalam berbagai kegiatan seperti munculnya aplikasi transportasi online (Gojek, Grab, Tiket Kereta api, Pesawat udara dan sebagainya), E-Commerce (Olx, Tokopedia, Bukalapak dan sebagainya) serta E-Procurement (Pengadaan barang dan jasa secara elektronik) yang tentunya mempermudah kegiatan transaksi jual beli untuk memperoleh barang dengan kebutuhannya, dan kemudahan bagi produsennya dalam mencatat transaksi dan menyimpannya dalam bentuk data. Tidak hanya setiap individu yang ingin memenuhi kebutuhannya, begitu juga dengan perusahaan, baik perusahaan swasta maupun milik pemerintah juga membutuhkan keperluan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk menunjang operasional perusahaan. Untuk memenuhi keperluan barang dan jasa dapat dilakukan dengan proses pengadaan barang dan jasa. Pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam operasionalnya. Perkembangan teknologi dan informasi telah dimanfaatkan dalam proses pengadaan barang dan jasa dengan perkembangan sistem yang dikenal sebagai E-Procurement (Electronic Procurement). Apabila pada tahap awal pengadaan barang dan jasa merupakan kegiatan jual beli langsung ditempat, sekarang pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan secara tidak langsung. E-Procurement adalah suatu sistem yang digunakan dalam proses pengadaan barang dan jasa secara online. Penerapan sistem E-Procurement diharapkan dapat mempermudah proses pengadaan barang dan jasa, mampu memenuhi kebutuhan untuk operasional perusahaan, serta meningkatkan pengadaan secara efektif dan efisien. Pada sekarang ini sedang berkembang pengadaan barang dan jasa melalui media teknologi misalnya: CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) yang terdapat pada pengadaan barang dan jasa oleh perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di SKK Migas (Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi). CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) adalah media sentralisasi pangkalan data (database) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang terintegrasi dan berbasis jaringan komputer. Pangkalan data ini sebagai penilaian kualifikasi vendor secara terpusat dan terintegrasi sehingga pelaksanaan pengadaan menjadi lebih efisien. Tujuan CIVD adalah penyelarasan dengan ketentuan Pedoman Tata Kelola (PTK-007) Tentang Pengadaan Barang dan Jasa, standarisasi penilaian kualifikasi rekanan yang diberlakukan pada lintas KKKS, transparansi dan akuntabilitas pada proses pendaftaran dan penilaian kualifikasi rekanan, serta peningkatan efisiensi dalam proses pengadaan baik dari aspek tata waktu pengadaan maupun aspek penghematan biaya. Sebelumnya proses Tender dilakukan secara manual dan diumumkan melalui media cetak atau website resmi KKKS, Vendor harus mendaftar satu-persatu untuk setiap tender. Melalui sistem CIVD, Penyedia barang dan jasa tidak perlu menyampaikan tumpukan dokumen administrasi yang berulang dalam setiap tendernya. Dokumen-dokumen seperti SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), Akta Perusahaan atau dokumen lainnya cukup disampaikan sekali dalam CIVD dan selanjutnya pada saat mengikuti tender, Penyedia barang dan jasa cukup melampirkan 1 lembar SPDA (Sertifikat Pengganti Dokumen Administrasi). Pengembangan CIVD ini sudah digagas sejak 2010 ketika ditandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam inisiatif CIVD. Harapannya pada akhir 2015 atau di awal 2016 sudah live di Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang bersedia masuk dalam inisiatif tersebut. Vendor atau penyedia barang dan jasa dapat melakukan penawaran online ke vendor KKKS yang sudah masuk dalam inisiatif CIVD sehingga akan tercapai efisiensi karena terkadang kebutuhan pada satu Kontrak Kontrak Kerja Sama (KKKS) bisa sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya. Jadi, dengan jaringan komputer berbasis internet yang terintegrasi ada kemudahan yang diperoleh bagi Vendor atau penyedia barang dan jasa maupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Star Energy (Kakap) Ltd. adalah salah satu dari 14 (empat belas) perusahaan yang berinisiasi dalam menerapkan sistem CIVD dalam proses pengadaan barang dan jasa. Penerapan sistem CIVD dilakukan berdasarkan Pedoman Tata Kelola (PTK-007) Revisi 04 Tahun 2017 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Penggunaan sistem CIVD dilakukan untuk penentuan metode pengadaan barang dan jasa berdasarkan hasil Prakualifikasi Vendor atau penyedia barang dan jasa, pemilihan Vendor atau penyedia barang dan jasa, dan pencarian Vendor atau penyedia barang dan jasa. Prakualifikasi dilakukan untuk menilai kesesuaian golongan usaha, sub-bidang usaha dan pengalaman penyedia barang dan jasa dengan Tender yang akan dilaksanakan, serta aspek kualifikasi lainnya, termasuk nilai pengalaman tertinggi bagi Tender golongan usaha besar. Hasil Prakualifikasi digunakan untuk menentukan metode Tender. Pelaksanaan Prakualifikasi dilakukan didalam sistem CIVD dengan pengumuman atau dengan memberikan surat undangan kepada penyedia barang dan jasa. Alasan peneliti memilih Star Energy (Kakap) Ltd. sebagai objek penelitian yaitu karena Star Energy (Kakap) Ltd. merupakan salah satu perusahaan yang berinisiatif dalam penerapan penilaian kualifikasi Vendor atau Penyedia barang dan jasa secara terpusat dan terintegrasi yang menjadikan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa menjadi lebih efisien. Menurut Pasal 6 Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang mengatur tentang prinsip pengadaan barang dan jasa yang menyatakan bahwa salah satu Prinsip yang harus diterapkan dalam pengadaan barang dan jasa yaitu efisien. Efisien dalam pengadaan barang dan jasa berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum. Dengan istilah lain, efisien artinya dengan menggunakan sumber daya yang optimal dapat diperoleh barang atau jasa dalam jumlah, kualitas, waktu sebagaimana yang direncanakan. Efisiensi dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tidak selalu diwujudkan dengan memperoleh harga barang atau jasa yang termurah, karena di samping harga murah, perlu dipertimbangkan ketersediaan barang, panjang umur dari barang yang dibeli serta besarnya biaya operasional dan biaya pemeliharaan yang harus disediakan di kemudian hari. Maka dari itu peneliti tertarik untuk membahas tentang penerapan CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) dalam efisiensi pengadaan barang dan jasa dengan judul “Analisa Penerapan Sistem CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) Terhadap Efisiensi Pengadaan Barang dan Jasa di Star Energy (Kakap) Ltd.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan barang dan jasa menggunakan sistem CIVD
(Centralized Integrated Vendor Database) di Star Energy (Kakap) Ltd.? 2. Bagaimana peranan sistem CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) terhadap efisiensi pengadaan barang dan jasa di Star Energy (Kakap) Ltd.?
1.3 Tujuan Penilitian
Tujuan dalam penelitian ini disesuaikan dengan rumusan masalah diatas, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) pada pengadaan barang dan jasa di Star Energy (Kakap) Ltd. 2. Untuk mengetahui peranan CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) dalam efisiensi pengadaan barang dan jasa di Star Energy (Kakap) Ltd. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis terhadap pengadaan barang dan jasa, dan dapat mengeksplor pelajaran- pelajaran yang didapatkan pada saat penelitian. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai saran dan informasi tambahan dalam proses pengadaan barang dan jasa yang menggunakan sistem CIVD (Centralized Integrated Vendor Database). 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan judul dalam penelitian ini.