Anda di halaman 1dari 5

Hadits

‫ث َيقُو ُل « الَ َي ُموت ََّن‬ ٍ َ‫ قَ ْب َل َوفَاتِ ِه ِبثَال‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬
َّ ِ‫س ِم ْعتُ النَّب‬
َ ‫ع ْن َجا ِب ٍر قَا َل‬ ُ ‫ْن أ َ ِبى‬
َ َ‫س ْفيَان‬
َّ ‫اَّلل‬
‫الظ َّن‬ ِ َّ ِ‫» أ َ َح ُد ُك ْم إِالَّ َو ُه َو يُحْ ِس ُن ب‬.

Dari Abu Sufyan, dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu berkata : tiga hari sebelum
meninggalnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, aku mendengar beliau bersabda : “
Janganlah seorang diantara kalian meninggal kecuali dia telah berbaik sangka kepada Allah
“ (H.R. Muslim)

2) ‫ أَنَا‬:‫ َيقُو ُل هللاُ ت َ َعالَى‬:‫ي صلى هللا عليه وسلم‬


ُّ ِ‫ قَا َل النَّب‬:َ‫ قَال‬،‫حديث أَبِي ُه َري َْرة َ رضي هللا عنه‬
‫ع ْبدِي بِي‬
َ ‫ظ ِن‬ َ ‫ِع ْن َد‬

Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Allah
subhanahu wata’ala berfirman : “Aku (akan memperlakukan hamba-Ku) sesuai dengan
persangkaannya kepada-Ku” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kandungannya : Allâh Ta’ala akan memperlakukan seorang hamba


sesuai dengan persangkaan hamba tersebut kepada-Nya, dan Dia
akan berbuat pada hamba-Nya sesuai dengan harapan baik atau
buruk dari hamba tersebut, maka hendaknya hamba tersebut selalu
menjadikan baik persangkaan dan harapannya kepada Allâh Ta’ala.
(Lihat kitab Faidhul Qadîr (2/312) dan Tuhfatul Ahwadzi (7/53).
Imam Nawawi dalam syarah Shahih Muslim berkata : “ Para ulama
mengatakan : makna husnu dzon kepada Allah adalah yakin bahwa Allah akan
merahmatinya dan mengampuninya “. Kemudian dia mengatakan pula : “ al-Qadhi berkata :
mengampuninya jika seorang hamba meminta ampun, menerimanya jika seorang hamba
bertaubat, mengabulkannya jika seorang hamba memohon, dan mencukupinya jika seorang
hamba meminta. Ada pula yang mengatakan bahwa maksudnya adalah mengharap
pengampunan “. (14/210)

Mengapa kita harus berhusnudzon ?


1. Karena husnu dzon memiliki hubungan yang sangat erat dengan hal-hal yang
berkaitan dengan masalah aqidah, diantaranya adalah :
1. Masalah tawakkal kepada Allah. Al-Imam Ibnu Qoyyim al- Jauziyah Rahimahullah
berkata : “ Derajat yang kelima adalah derajat tawakkal yaitu husnu dzon kepada
Allah azza wajalla. Maka sebesar itu prasangka baikmu dan pengharapanmu (raja’)
kepada Rabb-mu, sebesar itu pula derajat ketawakkalanmu “ (Tahdzib Madarijus
Salikin hal 240).
2. Memohon pertolongan kepada Allah, bergantung dan bersandar hanya kepada
Allah.
3. Takut kepada Allah azza wajalla. Abu Sulaiman ad-Darani Rahimahullah berkata : “
barangsiapa yang ber-husnu dzon kepada Allah kemudian dia tidak takut kepada-
Nya, maka dia telah tertipu “. (Husnu dzon billah hal 40)
1. Karena seorang hamba terkadang mengharap rahmat Allah dan terkadang pula takut
akan murka dan siksa Allah. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah berkata : “ Seseorang yang
mengharap selamanya akan selalu mengharap dan takut, mengharap keutamaan
Rabb-nya, berbaik sangka kepada-Nya “.
2. Karena terdapat beberapa nash hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang
memerintahkan dan menyeru untuk selalu ber-husnu dzon, seperti pada hadits
diatas (hadits 1 dan 2). Dan sabdanya pula :
ُ‫ َك ِرهَ هللاُ ِلقَا َءه‬،ِ‫ أ َ َحبَّ هللاُ ِلقَا َءهُ َو َم ْن َك ِرهَ ِلقَا َء هللا‬،ِ‫َم ْن أ َ َحبَّ ِلقَا َء هللا‬
“ Barangsiapa yang menginginkan perjumpaan dengan Allah, Allah pun menginginkan
perjumpaan dengannya. Dan barangsiapa yang tidak ingin berjumpa dengan Allah, maka
Allah pun tidak ingin berjumpa dengannya “. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
R.A)

1. Karena mengetahui keadaan manusia masa kini ( yang banyak berprasangka buruk
kepada Allah ) dengan anggapan bahwa itu sikap ber-husnu dzon kepada Allah. Ibnu
Qoyyim al-Jauziyah Rahimahullah berkata : “ Banyak manusia pada zaman ini
bahkan seluruhnya kecuali orang yang dikehendaki oleh Allah, telah berprasangka
buruk kepada Allah dengan tanpa hak, sesungguhnya kebanyakan anak Adam
meyakini bahwa dia tidak beruntung, seharusnya dia mendapat lebih dari apa yang
telah diberi oleh Allah, sehingga lisannya mengatakan : Rabb-ku telah mendhalimiku,
telah membatasi hakku. Hal ini dapat disaksikan melalui sikap dalam dirinya
sedangkan lisannya mengingkari, dan tidak berani mengatakan dengan terang-
terangan “. (Zaadul Ma’ad 3/235)
2. Karena barangsiapa yang ber-husnu dzon kepada Allah azza wajalla, meyakini
kebenaran janji-Nya, kesempurnaan perintah-Nya dan apa yang dikabarkan-Nya
tentang pertolongan akan agama-Nya, maka akan semakin bersungguh-sungguh
melakukan amalan untuk agama yang mulia ini, dan berdakwah kepada Allah azza
wajalla serta berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwa.
3. Karena adanya pengaruh yang positif dalam diri orang mukmin di kehidupan
dunianya sebelum matinya. Barangsiapa yang ber-husnu dzon kepada Allah dan
bertawakkal kepada-Nya dengan sebenar-benarnya tawakkal, maka Allah akan
menjadikan seluruh urusannya mudah dan diberi jalan keluar serta kegembiraan dari
kesulitannya. Sehingga hatinya menjadi tenang lapang, jiwanya menjadi senang,
ridha dengan ketetapan dan ketentuan Allah, dan senantiasa tunduk kepada Rabb
azza wajalla.
4. Karena husnu dzon kepada Allah mendorong hamba untuk bersegera menuju
pengampunan dan Rahmat-Nya. Sehingga seorang hamba selalu siap mengetuk
pintu Rabb-Nya mengharap pengampunan-Nya dan bertaubat dari maksiat kepada-
Nya. Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda :
‫ب ُم ِس ْي ُء اللَّ ْي ِل َحتَّى ت َْطلُ َع‬
َ ‫ار ِليَت ُ ْو‬ ُ ‫س‬
ِ ‫ط يَ َدهُ بِالنَّ َه‬ ِ ‫ْي ُء النَّ َه‬
ُ ‫ َويَ ْب‬، ‫ار‬ َ ‫ط يَ َدهُ بِاللَّ ْي ِل ِليَت ُ ْو‬
ْ ‫ب ُمس‬ ُ ‫س‬
ُ ‫إِ َّن هللاَ تَعَالَى يَ ْب‬
‫س ِم ْن َم ْغ ِر ِب َها ” ( رواه مسلم‬ ُ ‫ش ْم‬َّ ‫) ال‬

“ Sesungguhnya Allah ta’ala membuka tangan-Nya dimalam hari untuk menerima taubat
orang-orang yang berdosa di siang hari, dan membuka tangan-Nya di siang hari untuk
menerima taubat orang-orang yang berdosa di malam hari sampai matahari terbit dari barat
“. (H.R. Muslim).

1. Karena di dalam husnu dzon terdapat keselamatan, keuntungan dengan surga dan
mendapat Ridha Allah. Abu Bakar bin Abi ad-Dunya meriwayatkan dari Ibrahim, dia
berkata : mereka senang untuk menyebutkan amal baik seorang hamba ketika akan
meninggal dunia supaya hamba tersebut berbaik sangka kepada Allah azza wajalla.
2. Husnu dzon kepada Allah membantu seseorang untuk merenung dan memikirkan
nama-nama dan sifat-sifat Allah yang terkandung dalam makna ibadah dan ikhlas.
Ber-husnu dzon kepada Allah dengan cara melakukan amal sholeh
bukan dengan berangan-angan.
Sebagian orang ada yang beranggapan bahwa jika kita melakukan
suatu perbuatan buruk kemudian meminta ampun kepada Allah,
maka Allah akan mengampuni kita. Ini sebagai bentuk husnu dzon kita
kepada Allah. Sesuai dengan hadits :

َّ َ ‫سو ُل‬
ِ‫للَا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫ع ْن أَبِي ُه َري َْرة َ – رضي هللا عنه – قَال‬ َ ‫ – َو‬:َ‫صلى هللا عليه وسلم – – َم ْن قَال‬
َ ‫َت ِمثْ َل زَ َب ِد ا َ ْل َبحْ ِر – ُمتَّفَ ٌق‬
‫علَ ْي ِه‬ َ ‫ت َخ‬
ْ ‫ َوإِ ْن َكان‬,ُ‫طايَاه‬ َّ ‫للَا َوبِ َح ْم ِد ِه ِمائَةَ َم َّرةٍ ُح‬
ْ ‫ط‬ ِ َّ َ َ‫س ْب َحان‬
ُ .
“ Dari Abu Hurairah R.A. berkata : Rasulullah SAW bersabda : barangsiapa yang
mengucapkan : Subhanallah wa bihamdihi 100 kali. Maka akan diampuni dosa-dosanya
meskipun sebanyak buih di lautan “. (H.R. Mutafaq alaihi)
‫بسم هللا الرحمن الرحيم الحمد هلل الذي هدانالدينه الذي اكمله وارتضاه والصالة‬
‫والسالم على نبيه سيدنا محمد الذي اجتباه من خلقه واصطفاه اما بعد‬
‫حضرة المكرمين والمحترمين جميع العلماء نحترمهم ونعظمهم جميعا‪ .‬جميع‬
‫األساتيذ واألساتذة الذين نطيعهم ونعظمهم اكمل تعظيم‪ .‬حاضرين والحاضرات‬
‫الذين نحترمهم جميعا وبركاته‬
‫فى كل يوم وليلة اخذتناغفلة من النوم لحبنا الدنيا‪ .‬ونستغل بمايتعلق بشخنة‬
‫البطون واللباس والحلى‪ .‬لقدنسينابأن الحياة يراقبها ملك الموت قال هللا تعالى‬
‫فى سورة النساء ‪ :‬بسم هللا الرحمن الحيم أينما تكونوا يدرككم الموت ولو كنتم‬
‫فى بروج مشيدة‪ .‬أيها الحاضرون رحمكم هللا‪ .‬وفى مسئلة عظيم الثروة‬
‫والوظيفة العليا‪ .‬وهل صرنارجال غنياأم موظفاعليا لما يتحقق ولكن الموت‬
‫ثابت ويقين ألي شخص ما ويحتمل بوظيفةما‪ .‬فلهذا هيا بنا نعمل ونسعى‬
‫حسب العادة واليجوز ان ننسي وجهة الحياة اوال‪.‬وذالك اخالص العبادة هلل‬
‫سبحانه وتعالى‪ .‬حاضرين رحمكم هللا‪ .‬يجوز ان نصير رجال غنيا وموظفا عليا‬
‫فى الدولة ولكننا الننسى ان نسجد هلل تعالى بأقامة الصالة الخمس واطاعة‬
‫األستاذ والوالدين واالحسان لجميع االحسان‪ .‬فأذا فعلنا ذلك كله سعدت حياتنا‬
‫سعادة فى الدارين‪ .‬وعند ضدذلك نفعله‪.‬المثال‪.‬للصالة النقيمها ولالستاذ‬
‫والوالدين النطيعهم والنكرمهم وفى اوسط حياة األنسان لقد صرنا الديدان‬
‫فلننتظرهلكا وشقاءفى الدنيا‪ .‬وفى األخرة خصوصا‪ .‬ألن كل عمل الناس‬
‫يعودلنفسه‪ :‬من يزرع البذرة يحصدها‪ .‬ومن لم يظلم يحمل العذاب‪ .‬كما قال هللا‬
‫تعالى فى كتابه العزيز الكريم‪ :‬من عمل صالحا فلنفسه ومن اساء فعليها‬
‫وماربك بظالم للعبيد‪ .‬وفى الحقيقة على هللا الحق حقا والغلط غلطا‪ .‬وتلك‬
‫محكمة استثنا ئية التى التعرف النقود والبنكنوت‪ .‬وهكذا ماابلغه لكم‪ .‬العفو‬
‫منكم على الزيادة والنقصان‬
‫هدانا هللا واياكم الى اقوم الطريق ثم السالم عليكم ورحمة هللا تعالى وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai