Anda di halaman 1dari 3

Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding)

Pada proses las GMAW ada beberapa istilah mengenai proses ini, ada yang menyebutnya
las MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active Gas) sebagaimana yang umum disebutkan di
Eropa. Pada dasarnya, kedua proses MIG dan MAG ini mempunyai perangkat yang sama, hanya
gas pelindung lasan yang membedakannya.
Las GMAW termasuk dalam proses las listrik dimana busur listrik (arc) terjadi antara kawat
las dengan benda kerja. Busur listrik ini secara terus menerus melelehkan kawat las dan mengisi
pada sambungan las. Cairan las yang masih basah dilindungi dengan gas (inert gas) untuk las MIG
dan gas (CO2) untuk proses MAG dari pengarus udara luar.
Proses las GMAW beroperasi dengan arus searah yang biasanya kawat las pada kutub
positif. Tetapi kadangkala ada yang kawat las dipasang pada kutub negatif bila menginginkan
penembusan yang tidak terlalu dalam. Dengan proses las MIG dapat dilas material jeniss steel,
stainless steel, aluminium, copper dan lain-lain.

Gambar 4.3 Sketsa Peralatan Las GMAW (Agus, 2018)


Proses las GMAW dapat digunakan secara luas karena mempunyai hasil las yang baik
sesuai standar, dapat digunakan untuk menyambung berbagai jenis logam dengan biaya yang
rendah. Disamping itu, proses las GMAW mempunyai beberapa kelebihan yaitu
1. Dapat digunakan untuk menyambung berbagai jenis logam dengan berbagai macam
ketebalan.
2. Komponen dan peralatannya mudah didapatkan.
3. Bisa digunakan untuk semua posisi pengelasan.
4. Bentuk rigi-rigi las baik.
5. Bebas dari terak sehingga mengurangi waktu dan biaya.
6. Asap pengelasan relatif sedikit.
7. Masukan panas lebih rendah.

Kekurangan pada proses las GMAW yaitu


1. Harga peralatannya relatif mahal.
2. Memerlukan juru las yang terlatih untuk mengoperasikannya.
3. Kurang cocok untuk pekerjaan di lapangan terbuka.
4. Biaya gas pelindungnya relatif mahal.

Pengelasan GMAW membutuhkan gas pelindung untuk melindungi cairan las dari pengaruh
udara luar. Udara luar atau atmosfer di sekitar daerah las mengandung 21% Oksigen, 78%
Nitrogen, 0,94% Argon dan 0,06% gas-gas lain misal CO2. Juga udara yang mengandung air yang
persentasenya bergantung dari humidity. Kriteria pemilihan gas pelindung untuk proses
pengelasan GMAW didasarkan pada unsur paduan dari wire electrode, sifat mekanik dari logam
las yang diinginkan, kondisi material, posisi pengelasan, profil penetrasi las yang diharapkan,
bentuk rigi las akhir yang diinginkan dan biaya. Berikut gas pelindung pada pengelasan GMAW
1. Campuran gas pelindung binary
campuran dua gas pelindung yang paling umum adalah biasanya terdiri dari agron + helium,
argon + CO2 atau argon + karbon.
2. Argon + Helium
Campuran biner argon + helium berguna untuk pengelasan berbasis nikel paduan dan
aluminium. Helium meningkatkan kecepatan pengelasan yang lebih tinggi. Helium juga
terkait untuk mengurangi munculnya hidrogen porositas dalam lasan yang menggunakan
pengisi aluminium magnesium dengan paduan dasar seri 5XXX. Komponen argon
memberikan nyala busur awal, busur yang sangat aik dan bisa memberikan tindakan
pembersihan pada aluminium.
3. Campuran Argon + Helium
75% Argon + 25% Helium, campuran biner ini sering diterapkan untuk meningkatkan profil
penetrasi untuk aluminium, tembaga dan aplikasi nikel. Kawah lasnya lebih cair
dibandingkan dengan 100% argon.
75% Helium + 25% Argon dengan kandungan helium yang lebih tinggi meningkatkan
konduktivitas termal dan fluiditas genangan las. Bentuk penetrasi luas dan menampilkan rigi
las sisi luar yang sangat baik.
4. Argon + CO2
Campuran gas biner yang paling umum ditemukan dan yang digunakan untuk pengelasan baja
karbon proses GMAW. Bisa diaplikasikan pada proses GMAW dengan hasil yang baik pada
baja tahan karat dimana CO2 tidak melebihi 4%.

Gambar 4.4 Bentuk Penetrasi Las dengan Berbagai Gas Pelindung (Agus, 2018)

Anda mungkin juga menyukai