Identifikasi Struktur (Print)
Identifikasi Struktur (Print)
2 Peristiwa 1 Setelah Batoro Katong mengikuti jejak kakaknya Lembu Kenongo untuk
berguru dibawah bimbingan Wali Songo di Demak, Kemudian demi
kepentingan ekspansi kekuasaan dan Islamisasi, penguasa Demak mengirimkan
Batoro Katong dengan salah seorang santrinya bernama Selo Aji dan diikuti
oleh 40 orang santri senior yang lain menuju Ponorogo. Namun di
Ponorogosendirisedangdalamkekuasaan Ki AgengKutu yang memilikikekuatan
yang sakti.
3 Peristiwa 2 Ponorogo terjadilah pertarungan antara Batoro Katong dengan Ki Ageng Kutu
yang taksukadengankedatanganBatoroKatong. Ditengah kondisi yang sama
sama kuat, Batoro Katong kehabisan akal untuk menundukkan Ki Ageng Kutu.
Kemudian dengan akal cerdasnya Batoro Katong berusaha mendekati putri Ki
Ageng Kutu yang bernama Niken Gandini, dengan di iming-imingi akan
dijadikan istri dengan syarat mengambil pusaka Koro Welang, sebuah pusaka
pamungkas dari Ki Ageng Kutu. Pertempuran berlanjut dan Ki Ageng Kutu
menghilang di sebuah pegunungan di daerah Wringin Anom Sambit Ponorogo.
4 Persitiwa 3 Setelah menghilangnya Ki Ageng Kutu, Batoro Katong mengumpulkan rakyat
Ponorogo dan berpidato bahwa dirinya tidak lain adalah Batoro, manusia
setengah dewa. Hal ini dilakukan, karena Masyarakat Ponorogo masih
mempercayai keberadaan dewa-dewa, dan Batara. Dari pintu inilah Katong
kukuh menjadi penguasa Ponorogo, mendirikan istana, dan pusat Kota, dan
kemudian melakukan Islamisasi Ponorogo.
5 Reorientasi Bagi masyarakat Ponorogo, Batoro Katong adalah tokoh dan penguasa pertama
yang paling legendaris dalam masyarakat Ponorogo. Sampai saat ini Batoro
Katong adalah simbol kekuasaan politik yang terus dilestarikan oleh penguasa
di daerah ini dari waktu ke waktu.
N KaidahBa Kutipan Keterangan
o hasa
1 Kata ganti Raden Katong/ Batoro Katong/ Lembu Kanigoro kata ganti
(promina) orang ketiga
"Mulai redupnya kekuasaan Majapahit, saat tunggal
kakak tertuanya, ... "
Tertuanya
" ...seorang Putri Campa yang beragama Islam adalah kata
untuk menjadi Istrinya." ganti
kepemilikan
“Beliau kemudian dikenal sebagai Adipati
Sri Batoro Katong…”
Istrinya
" ..., kemudian desersi untuk keluar ..." merupakan
kata ganti
"Dan daerah yang menjadi tempat tinggal ..." kepemilikan
kata
penghubung
kata
gantipenunjuk
kata
gantipenunjuk
kata
penghubung
2 Kata Di Ponorogo, di Demak, di Majapahit, di Keterangante
keterangan daerahBungkal, di DusunNgampel, di mpat
(frasa wilayahKecamatanJetis
adverbial)
Semrawut, bobrok
Keterangansua
sana
3 Kata kerja RadenPatahmendirikankesultananDemakBintar
Material o, para waliislamtesebutmembujuk
(verba PrabuBrawijaya V
material)
DenganmenawarkanseorangPutriCampa ,
danmembangunperadabanbaru di Tenggara
GunungLawusampailerengbaratgunungwilis,
Sunan
… danmencermatikekuatan-kekuatan yang
paling bepengaruh di Ponorogo
Mendirikanistanadanpusatkota,
dankemudianelakukanislamisasiPonorogo.
Dan
merekamenemukanDemangKutusebagaipengu
asa paling berpengaruhsaatitu.
PenguasaDemakmengirimkanseorangputraterb
aiknya
BatoroKatongkehabisanakaluntukmenundukka
n Ki Ageng Kutu.
BatoroKatongberusahamendekatiputri Ki
AgengKutu.
KemudianNikenGandiniinilah yang
dimanfaatkanBatoroKatonguntukmengambilpu
sakaKoroWelang.
BatoroKatongkemudianmengatakanbahwa Ki
Agnegkutuakanmoksadanterlahirlagi di
kemudianhari
BatorokatongmengumpulkanrakyatPonorogoda
nberpidatotidak lain adalahBatoro
Akhirnyapekerjaanmembabathutanitulancar
BatoroKatongkemudianmemboyongpemaisurin
ya
Niniek L. Karim mendefinisikan belief
sebagaipenerimaanemosional
8 Tanda
Hubung Berdasarkancatatansejarahketurunange
nerasike-126beliauyaitu Ki
Patmosusastro.
…..,danmencermatikekuatan-kekuatan
yang paling berpengaruh di Ponorogo.
Kemudiandenganakalcerdasnyadi
iming-imingiakandijadikanistri.
Hal
inidilakukankarenamasyarakatPonorog
omasihmempercayaikeberadaandewa-
dewadanbatara.
Lantas, bangunan-
bangunandidirikansehinggakemudianp
enduduk pun berdatangan
Para
punggawadananakcucuBathoroKatong,inil
ah yang kemudianmendirikanpesantren-
pesantrensebagaipusatpengembangan
agama islam.
Atasdasarbuktipeniggalanbenda-
bendapurbakalatersebutdenganmenggu
nakanreferensi
Dari ara-araitu di
dapatkanTombakKyaitunggalnaga,
payungdansabuk
9 Tanda
Pisah -
1o KalimatL
angsung -
11 KalimatTi MenrutAmrihWidodo (1995),
dakLangs pusakasebagai artifact
ung budayamemangseringkalidiangkatsatusnya
olehkekuasaanpemerintahlocal
…menurutpsikologFreudian,dominanmen
ggerakkanperilakumanusia
C. Identifikasi Nilai-Nilai
No Nilai-nilai Kutipan
1 Sosial Padatahun 1486, hutan dibabat atas perintah Bathoro Katong,
tentu bukannya tanpa rintangan. Banyak gangguan dari
berbagai pihak, termasuk makhluk halus yang datang .Namun,
karena bantuan warok dan para prajurit Wengker, akhirnya
pekerjaan membabat hutan itu lancar.
2 Budaya Ki Ageng Kutu-lah yang kemudian menciptakan sebuah seni
Barongan, yang kemudian disebut REOG. Dan reog tidak lain
merupakan artikulasi kritik simbolik Ki Ageng Kutu terhadap
raja Majapahit (disimbolkan dengan kepala harimau), yang
ditundukkan dengan rayuan seorang perempuan/Putri Campa
(disimbolkan dengan dadak merak). Dan Ki Ageng Kutu sendiri
disimbolkan sebagai Pujangga Anom atau sering disebut
sebagai Bujang Ganong, yang bijaksana walaupun berwajah
buruk.
3 Pendidikan Mulai redupnya kekuasaan Majapahit, saat kakak tertuanya,
Lembu Kenongo yang berganti nama sebagai Raden Fatah,
mendirikan kesultanan Demak Bintoro. Lembu Kanigoro
mengikuti jejaknya, untuk berguru di bawah bimbingan
WaliSongo di Demak. Prabu Brawijaya V yang pada masa
hidupnya berusaha di-Islamkan oleh WaliSongo
Para punggawa dan anak cucu Bathoro Katong, inilah yang
kemudian mendirikan pesantren-pesantren sebagai pusat
pengembangan agama islam.
4 Psikologi Batoro Katong mengumpulkan rakyat Ponorogo dan berpidato
bahwa dirinya tidak lain adalah Batoro, manusia setengah
dewa. Hal ini dilakukan, karena Masyarakat Ponorogo masih
mempercayai keberadaan dewa-dewa, dan Batara. Dari pintu
inilah Katong kukuh menjadi penguasa Ponorogo, mendirikan
istana, dan pusat Kota, dan kemudian melakukan Islamisasi
Ponorogo secara perlahan namun pasti.
5 Estetis -
6 Religius Membuat kesenian tandingan, semacam jemblungan dan lain
sebagainya. Para punggawa dan anak cucu Batoro Katong,
inilah yang kemudian mendirikan pesantren-pesantren
sebagai pusat pengembangan agama Islam
7 Gotogroyong Pada tahun 1486, hutan dibabat atas perintah Bathoro
Katong, tentu bukannya tanpa rintangan. Banyak gangguan
dari berbagai pihak, termasuk makhluk halus yang datang
.Namun, karena bantuan warok dan para prajurit Wengker,
akhirnya pekerjaan membabat hutan itu lancar.
8 Perjuangan Demi kepentingan ekspansi kekuasaan dan islamisasi,
penguasa Demak mengirimkan seorang putra terbaiknya,
yakni yang kemudian dikenal luas dengan Batoro Katong
dengan salah seorang santrinya bernama Selo Aji dan diikuti
oleh 40 orang santri senior yang lain.