Anda di halaman 1dari 11

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN

2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

SURVEI PANAS BUMI TERPADU (GEOLOGI, GEOKIMIA DAN GEOFISIKA)


DAERAH DOLOK MARAWA, KABUPATEN SIMALUNGUN - SUMATERA UTARA

Herry Sundhoro, Bakrun, Dendi Suryakusuma, Bangbang Sulaeman dan


Timoer Situmorang

Kelompok Program Penelitian Panas Bumi

ABSTRACT
The indetification of hot fluids beneath Dolok Marawa is reflected by hot waters, in the elevation
between 330 - 370 m asl, along the trending faults of northwest-southeast (N 320 - 330º E). Surface
temperatures varies between 36,4 - 66,5º C, and neutral pH (6.57 - 7,63), its includes travertine deposits.
The prospective area is assumed by compiling of geological, geochemical, and geofisical surveys,
which covers the area of about 5.5 km² width, in between of Tinggi Raja, Partulatula, Balakbak and
Bahbotala faults. The geothermal reserves is approximately of 38 Mwe, at the assumption of > - 500 m
depth of hot waters reservoir.

ABSTRAK

Indikasi adanya fluida panas di kedalaman Dolok Marawa berupa mataair panas pada patahan
baratlaut - tenggara (N 320 - 330º E), di elevasi 330 - 370 m dpl, dengan suhu permukaan 36,4 - 66,5º C,
pH netral (6.57 - 7,63), dan ada endapan sinter karbonat (travertine).
Luas daerah prospek di asumsikan dari kompilasi survai geologi, geokimia dan geofisika, yang
terletak diantara sesar Tinggi Raja, Partulatula, Balakbak dan Bahbotala, seluas ± 5,5 km². Potensi panas
bumi di Tinggi Raja dikalkulasi ± 38 Mwe, berupa air panas dengan kedalaman zona reservoar > - 500
m.

PENDAHULUAN tangga, akibat adanya pertambahan jumlah


penduduk dan perluasan wilayah pemukiman.
Berdasarkan referensi di Kabupaten Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga
Simalungun, Provinsi Sumatera Utara terdapat listrik itu Pemerintah Pusat melalui Pusat Sumber
mata airpanas di daerah Tinggi Raja, Kampung Daya Geologi telah melakukan survai terpadu
Bahoan-Desa Dolok Marawa, bersuhu ± 65º C, energi alternatif panas bumi di Kampung Tinggi
dengan pH netral. Raja, Desa Dolok Marawa, Kecamatan Silau
Secara global ketersediaan energi panas bumi Kahean, dengan metoda geologi, geokimia dan
di Indonesia berasosiasi dengan daerah magmatik geofisika di dalam koordinat geografis di antara
dan vulkanik sebagai sumber panasnya. 98º44’46’’- 98º52’02’’ BT dan 3º5’49’’-
Kepulauan Indonesia yang terletak di jalur 3º12’03’’ LS (Gbr 1).
gunungapi merupakan daerah berpotensi bagi Targetnya untuk menentukan struktur
terbentuknya energi panas bumi. geologi, sumber panas (heat-source), tipe fluida,
Di sepanjang pantai barat P. Sumatera berlanjut ke suhu reservoar, konfigurasi batuan dan struktur
selatan P. Jawa, terus memanjang ke P. Bali dan bawah permukaan, luas daerah prospek, nilai
Nusa Tenggara, kemudian berbelok ke utara ke potensi cadangan, dan pemanfaatan fluida
arah P. Sulawesi, Kepulauan Maluku dan tersebut.
Kepulauan Philipina. Pembentukan busur
vulkanik menjadi landasan akan besarnya potensi
panas bumi yang terkandung di Indonesia. (Gbr METODE SURVEI
2).
Kebutuhan energi listrik di Kabupaten Survai memakai 3 metoda, yaitu: geologi,
Simalungun akan terus meningkat, seiring geokimia dan geofisika dan difokuskan di mata
kenaikan distribusi kepada konsumen berupa air panas Tinggi Raja.
kebutuhan bagi bidang industri, jasa dan rumah
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Pengamatan geologi menggunakan lintasan peta Stratigrafi, hasil pemetaan menunjukkan ada 7
secara random, dengan memakai GPS/Global satuan batuan. Urutan dari tua ke muda adalah:
Positioning System. Data dan sampel batuan Satuan Gamping Bahbotala (Tgb), Andesit G.
representatif dianalisis untuk menghasilkan Sipapagus (Qls), Andesit G. Bahtopu (Qlb),
simpulan. Sedangkan umur batuan selain diambil Aliran piroklastik Toba (Qat), Jatuhan piroklastik
dari referensi Pusat Survei Geologi, dilakukan Toba (Qjt), Travertin (Otr) dan Aluvium/Qa
juga dating jejak belah (fission track dating). (Gambar 2). Umur jejak belah lava G. Bahtopu
Titik amat geokimia dan geofisika (1.9 ± 0.2Ma)/ Pliosen.
difokuskan di menifestasi, dengan spasi lintasan
Struktur geologi, dicerminkan kelurusan
1000 x 250 - 500 m, diukur arah tegak kepada
(lineament) tofografi dan kerucut gunungapi,
struktur geologi dengan disesuaikan kondisi
paset segitiga, gawir sesar, kekar/ joint, off-set
topografi.
batuan, breksiasi dan mataair panas.
Sampling airpanas dilakukan di 10 lokasi, yaitu
Berdasarkan cermin tersebut, maka struktur
Tinggi Raja, Partulatula, Panggaruan, Balakbak,
geologi daerah terdiri dari:
Bahoan, Lakparan dan Bahbotala. Sedang 90
• Kerucut G. Bahtopu dan G. Sipapagus.
sampel tanah dan udara tanah di kedalaman 1 m
dianalisis untuk mengukur konsentrasi Hg tanah • Kelurusan (lineament) gunungapi baratlaut-
dan CO2 udara tanah, dengan penentuan anomali tenggara (N 320-325º E), berupa dike yang
untuk indikasi daerah up-flow. memotong basement dan memunculkan deretan
Penetapan tipe, sistim dan pengaruh G. Bahtopu dan G. Sipapagus.
lingkungan diuji dengan diagram Cl-SO4-HCO2, • Sesar timurlaut-baratdaya (N40-60º) E, berupa
Cl/100-Li-B/4 dan Na/1000-K/100-√Mg. patahan Sigayung-gayung, Putung.
Geotermometer air panas untuk estimasi suhu, • Sesar Bahtopu arah baratlaut-tenggara yang
mengaplikasikan formula yang sesuai persyaratan memotong G. Bahtopu dan G. Sipapagus. Blok
kondisi fisik dan kimianya. barat relatif naik dan blok timur turun.
Survai geofisika memakai cara geo-magnet, • Sesar Bahbotala berarah baratlaut-tenggara
gayaberat, geo-listrik dan head-on. Pengukuran sejajar sesar Bahtopu, menunjukkan blok timur
Geo-magnet dilakukan di 272 titik (202 di lintasan relatif naik dan blok barat turun. Sesar
dan 70 regional) dengan jarak 250-500 m. memunculkan batuan gamping Tersier.
Pengamatan intensitas magnet memakai alat Sesar Bahtopu dan Sesar Bahbotala merupakan
magnetometer tipe G-856, G-836 dan G-826 zona N 320-325º E, menyebabkan beberapa
dengan ketelitian 0.1, 1.0 dan 10 gamma. Harga mataair panas bersuhu 36,4-66,5º C, dan endapan
IGRF 45.210 gamma dan variasi harian dengan travertine (sinter karbonat) (Gambar 2).
harga fluktuasi antara 45.125 - 45.212 gamma.
Survai Gaya berat untuk identifikasi struktur Geohidrologi, Wilayah air tanah dibagi 3, berupa:
bawah permukaan, dilakukan di 268 titik (187 di resapan air, limpasan dan munculan air tanah,
lintasan dan 81 regional). Penentuan densitas serta aliran permukaan (Gambar 3).
batuan dilakukan dari sampel yang diambil di • Daerah resapan ± 30 % dari luas daerah. Di
lapangan.. Harga rata-rata 2.6 gr/cm3. sini air hujan meresap ke bumi melalui
Survai Geo-listrik memakai metoda Schlumberger permeabilitas batuan (feed-zone). Selanjutnya
bentangan simetris 2 arah. Pengukuran tahanan akan terkumpul sebagai kantong air (catchment-
jenis semu memakai bentangan AB/2=250, 500, area) dan daerah akumulasi air tanah.
750 dan 1000 m dan dibuat peta anomali. • Daerah limpasan dan munculan airtanah
Bentangan representatif diambil AB/2=1000 m. mencakup ± 60 % dari luas daerah. Air hujan
Sedangkan penampang tahanan jenis semu dibuat yang meresap ke bumi, yang tidak menjadi
di setiap lintasan. kantong air, akan melaju dan muncul di elevasi
Pengukuran Head-On dilakukan di 2 lintasan rendah berupa mataair dingin dan mataair
dengan interval titik ukur 100 m tegak lurus panas.
struktur, dan jarak elektroda C=4000 m. • Daerah aliran air permukaan (sungai),
mencakup ± 10 % luas daerah, berupa air hujan
HASIL SURVEI yang mengalir di permukaan tanah. Aliran
sungai secara gravitasi mengalir dari elevasi
GEOLOGI
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

tinggi ke tempat rendah, diantaranya S. yang terimbas oleh fluida panas dari dalam, dan
Bahbotala, S. Putung dan S. Karai. berkemungkinan terjadi demagnetisasi batuan
oleh air panas (Gambar 5).
Gaya Berat, hasil yang representatif adalah peta
GEOKIMIA
anomali sisa/ residual. Peta merupakan ekstraksi
Air panas anomali bouguer dengan anomali regional dan
merupakan anomali gaya berat lokal. Peta anomali
Kandungan kimia air panas yang di plot di
sisa merupakan respon dari batuan bawah
diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 menunjukkan
permukaan yang relatif dangkal. Berdasarkan
bahwa mataair panas Partulatula dan Panggaruan
kontrasnya dapat ditarik kelurusan kontur yang
berada di tipe Klorida, sedang air panas Tinggi
secara kualitatif diinterpretasikan sebagai patahan
Raja, Balakbak, Lakparan, dan Bahoan ada di tipe
di kedalaman.
Bikarbonat mendekati Klorida., dan air panas
Peta anomali Sisa menunjukkan ada zona anomali
Bahbotala ada di tipe Bikarbonat.
tinggi (> 7 mgal) yang muncul di bagian tengah
Air panas tipe Klorida, menunjukkan bahwa
barat. Anomali tersebut diduga berupa batuan
fluida panas berasal langsung dari reservoar
pembawa panas (heat-source), letaknya di bawah
(deep-water), sedang air panas Tinggi Raja,
G. Bahtopu.
Balakbak, Bahoan dan Lakparan, fluida panas
Struktur patahan arah baratlaut-tenggara dan
dari deep-water mengindikasikan terkontaminasi
timurlaut-baratdaya menimbulkan permeabilitas
oleh air permukaan, dan air panas Bahoan
batuan dan menyebabkan sistim panas bumi
menunjukkan bahwna fluida panas dari dalam
(Gambar 6).
telah dominan terkontaminasi air permukaan, dan
terlihat pada diagram Na/1000-K/100-√Mg di Geolistrik mapping dan sounding
immature water (Gbr 3). Pengukuran mapping iso tahanan jenis semu
Diagram segitiga Cl-Li-B menunjukkan bahwa representatif diambil dari AB/2=1000 m. Kontur
mata air panas berada di posisi yang Kontur 25-50 Ohm-m berada di wilayah
mengindikasikan terpengaruh batuan sedimen. manifestasi mata air panas Tinggi Raja dengan
Geothermometer yang sesuai dengan pola memanjang arah barat laut-temggara. Daerah
persyaratan fisika dan kimia menunjukkan bahwa tersebut merupakan refleksi dari batuan konduktif
suhu reservoir ± 180° C. (entalpi sedang/ medium (clay-cap), dan diasumsikan sebagai daerah
enthalphy). prospek (anomali geo-listrik tahanan jenis
rendah). Kontur 250-500 Ohm-m lainnya ada di
Hg tanah dan CO2 udara tanah, timurlaut, dan kontur 500 Ohm-m di baratdaya,
Konsentrasi Hg tanah bervariasi antara 2-485 ppb, namun daerah tersebut diasumsikan merupakan
dengan background 120 ppb. Variasi konsentrasi daerah out-flow dengan ciri munculnya mata air
CO2 udara tanah antara 0.2-2,7 %, dengan panas Bahbotala bertipe air panas Karbonat
background 1,2 %. Anomali Hg diasumsikan > (Gambar 7).
120 ppb, dan anomali CO2 pada konsentrasi > Pada penampang tegak/ vertikal tahanan jenis
1,2% (Gambar 4). sebenarnya, menunjukkan bahwa batuan di
permukaan mempunyai nilai tahanan jenis
GEOFISIKA berharga 700-1200 Ohm-m, batuan tersebut
merupakan batuan permukaan (overburden) dan
Geo-magnet, peta isomagnet total bervariasi endapan travertine. Di bawah batuan permukaan,
antara -824 hingga 427 nT. Harga dibedakan ditempati oleh batuan bertahanan jenis antara 25-
menjadi 4 nilai yaitu: nilai < -525 nT sebagai 350 Ohm-m, yang diasumsikan merupakan batuan
refleksi batuan melapuk kuat; nilai - 525 hingga. - piroklastik relatif segar. Di bawah batuan
175 nT) sebagai respon lapukan sedang-kuat; nilai piroklastik segar, ditempati oleh batuan dengan
-175 hingga 125 nT berupa batuan tuf; dan nilai tahanan jenis 6-50 Ohm-m, yang merupakan
>125 nT ditafsirkan berupa lava. batuan piroklastik yang telah terubah dan bersifat
Hasil magnet menunjukkan ada sesar berarah sebagai clay-cap (lempung konduktif). Lapisan
utara-selatan, barat-timur dan baratdaya-timurlaut terbawah yang bisa terdeteksi berupa batuan
dibagian barat, dan nilai magnet total < -525 nT bernilai tahanan jenis 80-400 Ohm-m, yang
hingga. -175 nT ditafsirkan merupakan daerah dianggap sebagai batuan reservoar, batuan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

tersebut adalah lava yang mempunyai Estimasi cadangan terduga berdasarkan


permeabilitas tinggi (Gambar 8) Standarisasi Potensi Panas Bumi Indonesia
(DGSM, 1999), adalah:
DISKUSI Q = 0.11585 x A x ( TRes – T cut off) o C
Di kedalaman daerah, akumulasi panas keterangan:
diindikasikan oleh mataair panas Tinggi Raja, Q: Potensi energi panas bumi terduga (Mwe).
Partulatula, Panggaruan, Balakbak, Bahoan, 0.11585: nilai konstanta
Lakparan dan Bahbotala. Indikasi menunjukkan A: Luas daerah potensi (km2), dari anomali
bahwa fluida di dalam bersifat normal. Lempung survai terpadu.
penudung/ clay cap hanya hadir sebagai poket TRes: Suhu reservoar 180o C (Geotermometer
reservoir di sepanjang bidang patahan Bahtopu, airpanas dan gas
Bahbotala dan di bawah zona patahan Tinggi Tcut off : Suhu cut-off yaitu 120o C
Raja-Balakbak-Bahbotala. Batuan dasar/
Potensi cadangan terduga Dolok Marawa adalah::
basement umurnya lebih tua dari Miosen Tengah.
Q = 0.11585 x 5,5 x (180-120) Mwe
Konsentrasi CO2 udara tanah nilai tinggi di daeah
= ± 38 Mwe.
Tinggi Raja, menuntun bahwa harga tersebut
merupakan daerah anomali panas bumi, berupa SIMPULAN
cerminan dari gas-gas vulkanik di reservoir. Akumulasi fluida panas di bawah Kampung
Di Kampung Bahoan ada sinter karbonat Bahoan terindikasi oleh mataair panas Tinggi
(travertine) yang intensif terendapkan sampai Raja, Partulatula, balakbak, Bahoan, Lakpartan
sekarang. Melihat kondisi tersebut maka estimasi
dan Bahbotala. bersuhu 36,4-66,5° C, dan pH
geothermometer air panas yang representatif
netral (6.57-7,63)
diaplikasikan adalah silica conductif cooling dan
Indikasi menunjukkan fluida bersifat netral, dan
geotermometer Na, K, Ca atau geothermometer
entalfi sedang (Geotermometer = 180° C). Potensi
gas.
cadangan terduga ± 38 Mwe.
Batuan tertua yang tersingkap adalah batu
gamping (CaCO3), selanjutnya faktor scaling
CaCO3 perlu dipertimbangkan bila dilakukan REKOMENDASI
eksplorasi ataupun eksploitasi pemboran untuk
Potensi panas bumi di Kampung Bahoan,
memanfaatkan fluida panas.
sebaiknya tidak dilakukan eksplorasi dan
Luas daerah prospek hasil kompilasi geologi,
eksploitas pengeboran, karena daerah ada di
geokimia dan geofisika, berada diantara sesar
wilayah Cagar alam dan wisata.
Tinggi Raja dan Bahbotala, hasil menunjukkan
Sesuai UU RI Tahun 1990, No 5, Pasal 17 tentang
luas daerah ± 5,5 Km².
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Model panas bumi berdasarkan karakteristik
Ekosistim di lingkungan Cagar Alam dan Wisata,
geologi, geokimia dan geofisika, tertera di
maka tidak boleh dilakukan eksploitasi
Gambar 9.
penambangan dan kegiatan lainnya. Disarankan
• Heat-source (sumber panas) diduga berupa daerah tersebut dijadikan kawasan parawisata air
poket magma di kedalaman G. Bahtopu. panas saja.
• Kemungkinan Reservoir berupa akumulasi UCAPAN TERIMAKASIH
airpanas pada permeabilitas batuan (feed-zone),
di kedalaman 500-1000 m. Terimakasih disampaikan kepada Institusi
• Batuan penudung/ clay-cap berupa kontak Pusat Sumber Daya Geologi (PMG) yang telah
sentuh antara batuan vulkanik dengan lapisan memberikan ijin pemakaian data, sehingga
air panas di Tinggi Raja, Partulatula, Balakbak, berbentuk makalah ini.
Bahoan, Lakparan dan Bahbotala.
• Batuan konduktif umurnya lebih tua dari PUSTAKA
Miosen Tengah. Basement tersebut bersifat
kristalin. Rambatan panas terkonduksi melalui Akbar, N, dkk., 1972; Gejala mataair panas di
batuan, dan konveksi panas berupa aliran fluida Dolok Marawa, Ka. Simalungun, Sumut.
ke permukaan akibat P tinggi.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Bemmelen, van R.W., 1949; The Geology of


Indonesia. Vol. I A.732 p. Government
Printing Office. The Hague. Netherlands.
Breiner.S. 1973, Application Manual for Portable
Magnetometers.
Cameron., dkk., 1982; Peta Geologi lembar
Medan, Sumatra. Publikasi P3G Bandung.
Fournier, R.O., 1981. Application of Water
Geochemistry Geothermal Exploration and
Reservoir Engineering,“Geothermal System:
Principles and Case Histories”. John Willey
& Sons. New York.
Giggenbach, W.F., 1980, Geothermal gas
equilibria, Geochimica et cosmochimica
Acta, Vol 44, pp 2021-2032
---------------------------., 1988. Geothermal Solute
Equilibria Deviation of Na-K-Mg – Ca Geo-
Indicators. Geochemica Acta 52. pp. 2749 –
2765.
Giggenbach,W.F, and Goguel, 1988, Methods for
tthe collection and analysis of geothermal
and volcanic water and gas samples, Petone
New Zealand
Giggenbach, W., Gonviantini, R., and
Panichi,C., 1983, Geothermal Systems,
“Guidebook on Nuclear Techniques in
Hydrology”, Technical Reports Series No.
91. International Atomic Energy Agency,
Vienna
Kooten, V, and Gerald, K., 1987, Geothermal
Exploration Using Surface Mercury
Geochemistry, Journal of volcanology and
Geothermal Research , 31, 269-280.
Mahon K., Ellis, A.J., 1977. Chemistry and
Geothermal System. Academic Press Inc.
Orlando.
Telford and Sheriff, 1990, Applied Geophysics,
Cambridge University.
Wohletz, K., and Heiken, G., 1992, Volcanology
and Geothermal Energy, The Regents of The
University of California., Printed in The
United States of America
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Daerah survai

Gambar 1. Lokasi survai

Gambar 2. Peta geologi Dolok Marawa


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 3. Diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 dan Na/1000-K/100-VMg

Gambar 4. Kontur sebaran CO2 udara tanah pada kedalaman 1 m


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

S .B it u t a m

3 00
300
353000

S .H u t i
30 0

Negeri Tani

i
ra
Ka
S.
352000 R42

40
RA4
R41
0
0
40
Sarang Punai
RA3
A 6000 R40
R39 R38 R13 400
R37
351000 Negeri Dolo k
Batu Holing RA2 A 5000
R12
R36 R11 R14 300
B 6000

400
RA1 A 4000 R10
Negeri Tongah
B 5000 Negeri Asih R15 200

300
350000 A 3000 R9
Par domoan Tongah
B 4000 R16

3 00
100
A 2000 R8
n

400 C 5000
atu

B 3000 D 7000 Neger i Watir


R7 R17
S .T

349000 Bahoan 0
50 0 40
0
B 2000 D 6000 Bandar Silau

3 00
C 4000 S.Puluna R6 R18
Huta Pining
-100
Bukit Tinggi Raja D 5000
B 1000 C 3000 R19
Bandar Haropan
348000 Dolok
BSM Marawa
E 6000 -200
C 2000 D 4000
R20 30 0
4 00 E 5000 R28 Pulo Hanopan
tan
DO LOK S ILAU opa -300
D 3000 S.L
0 R23 R21
60 C 1000
347000 7 00 C0 D 2000
E 4000 R27
ar
a
i
500

60 .K R24
70
0 R26 R25 S R22 Simanabun 0 -400
0 30
angan
E 3000 Bar ingin lomb
Bu kit Bahto pu R43 S.Par
-500
800

D 1000 R1 400
80

Parapa Huluan
in

R29
90

346000
k

E 2000 Buntu Siantar


0

ng
0

ba

R44
ak

nA
al

Dolok Seribu Bangun


B

-600
gi
S.

ian
70 0

R2 R30 R45 Parapat Buntu


S.S

R3 R31 R46 -700


345000

400
R4 R47
R32 -800
5 00

400

R5 R48
ga

344000 R33 -900


ina

600 BUKIT SIBE RTE LU


tung

S.S

40 0

400
Par ti Melayu
S.Pu

R34
S .B a lut u
R35
343000

400
0
60
50
0

7 00
50

342000
471000 472000 47300 0 474000 475000 476000 477 000 478000 479000 480000 481000 482000 483000 484000 485000 4860 00

Gambar 5. Peta isomagnet total


S .B it u t a m

3 00
300

353000
S.Huti

300

Negeri Tani
ai
ar
S.K

352000 R42
40

R A4
0

0 R4 1
40
Sar ang Punai
RA3
R4 0
R39 R1 3
A550 0 R3 8 R37
351000 A5250 N eg eri Do lok
Batu Holing RA2 A5 00 0
R 12
A4 75 0 R 36
A560
A4 55 00 R11 R1 4
B60 00
400

A4 250 B5750
RA1 A4 000 R 10
B550 0
A3 75 0
A3 500 B525 0 Negeri Asih R15
Negeri Tongah 7
30

A32 50 B5000
350000
0

B4750
A3 000 B4 50 0 R9
A250 0
A27 50
B4
B4 25 0
000 R16
Pardomoan Tongah 6
3 00

A22 50
B37 50
A20 00 B3 500 R8
5
n

4 00
atu

A17 50 B3 250 C5 0 00
B30 00
D7 000 Negeri Watir
S .T

A15 00 C 47 50 R7 R1 7
349000 Bahoan
B2 70 0 D675 0
5 00
B250 0
B225 0 C42 50 40
0 4
D 6500 Bandar Silau
0

D6 000
30

B2000 C4 550
C400 0 D5 7 50
S .PuD6 25 0 R6 R1 8
B1750 C375 0 D5 500 luna Huta Pining
B1500 C350 0 D52 50 3
B1 25 0 Bu kit Tingg i RajaC325 0 D5 000
B 1000 C3 00 0 D4 75 0 E6500 R19
Bandar Haropan
348000
C2250
C 2750
C2 50 0
D450 0
D42 50 Dolok Marawa E57 50
E6000
E6 25 0
2
D 40 00 BASE
C2000 E55 00
D37 5 0
C 1750
C150 0
400 D 3500
E52 50
E5 000 R 28
R2 0
Pulo Hanopan 3 00
tan
1
DO LOK S ILAU D 3250 E4 750 opa
C1250 D3 00 0 S.L
E45 00 R2 3 R21
347000
600
7 00
C250C500C750C1000
D2 500
D 2250
D 2750
E40 00
E425 0
R2 7 ra
i 0
C0 D2 000 a
500

60 E375 0 K
0
R26 S. R24 R 22 Simanabun 00
7
00
D175 0
D 1500 E3250
E350 0 R25 3
angan
-1
E 3000 Baringin lomb
B ukit Bahto pu E2 750 R43 S.Par
D1 25 0
E2 5 00
-2
800

0
40
80

D 10 00 E2 250 R1 Parapa Huluan


in
90

R29
346000
ak

Buntu Siantar
0
0

ng

E20 00
b

R4 4
ak

E1 75 0
A

-3
al

Dolok Ser ibu Bangun


gin
S.B

ian
70 0

R2 R3 0 R 45 Parapat Buntu
S.S

-4
R3 R 46
345000 R31
-5
400

R4 R47
R3 2
-6
5 00

400

R5 R48
a

344000
ag

R33
-7
in

6 00 BUKIT S IBERT ELU


tung

S.S

40 0

400

Parti Melayu
-8
S.Pu

R3 4
S.Balutu

343000 R35 -9
400

00
6
50
0

500

7 00

342000
471000 472000 473 000 474000 475000 476000 477000 47 8000 479000 480000 481000 482000 48 3000 484000 485000 486000

Gambar 6. Peta anomali sisa/ residual orde 2


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

352000
40
0 KONTUR MAPPING
TAHANAN JENIS SEMU AB/2= 1000 M

U
A 5500
351000
Batu Holing A 5000

A 4500

400
A 4000
B 5500
A 3500
B 5000
350000 0 500 1000 1500 m
A 3000 B 4500
314
A 2500 Keterangan

100
A 2250 B 3800
tun

< 25 ohm - m

50
A 2000 25
400
a
S.T

B 3200 25 s/d 50 ohm - m


50
349000 Bahoan 50 s/d 100 ohm - m
B 2500
0
B 2100 40 > 100 ohm - m
C 4000 S.Puluna
D 5500 25 Kontur tahanan jenis semu
B 1500 C 3500
Bukit Tinggi Raja D 5000 Jalan
806
C 3000
348000 D 4500
C 2500 100 Sungai
Dolok Marawa
D 4000 E 5500 Mata air panas
C 2000100 25
400 D 3500 E 5000
C 1500 Kontur topografi
DOLOK SILAU
D 3000 E 4500
50 D 2500 Kampung
C 500 C 1000
347000 E 4000
D 2000
500

60
0
70 E 3500
0 50

Bukit Bahtopu E 3000

E 2500
400
80

gin
90

k
0

346000 Buntu Siantar


0

ba

An
k
la
Ba

in

Dolok Seribu Bangun


S.

iang
S.S

345000
473000 474000 475000 476000 477000 478000 479000 480000

Gambar 7. Peta mapping tahanan jenis AB/2 = 1000 m

400 D 3000 400


D 4000 D 4500
10
25 1200 700

150

350 250
6
200 200

0 80 0
35

20

-200 -200

150
80
-400 -400
3000 3200 3400 3600 3800 4000 4200 4400 4600

KETERANGAN

Tanah penutup
0 m 100 m 200 m 300 m 400 m

SEKALA DATAR DAN TEGAK


25 Ohm-m s/d 350 Ohm-m

6 Ohm-m s/d 35 Ohm-m

80 Ohm-m s/d 400 Ohm-m

Gambar 8. Penempang tahanan jenis tegak/ vertikal di lintasan D


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 9. Model panas Bumi Dolok Marawa

354000
PETA KOMPILASI
S.Bitutam

DAERAH PROSPEK PANAS BUMI

353000
U
S.Huti

Negeri Tani
i
ara
S.K

352000
Sarang Punai

351000 Negeri Dolok


Batu Holing
0 1000 2000 3000
Negeri Tongah
Negeri Asih
350000
Pardomoan Tongah

KETERANGAN
n
atu

Negeri Watir
S.T

349000 Bahoan
Anomali AB/2=1000m
Bandar Silau
S.Puluna
Huta Pining
Bukit Tinggi Raja
Bandar Haropan
Anomali Hg
348000
Dolok Marawa

Pulo Hanopan
atan
Anomali CO2
DOLOK SILAU S.Lop

347000 ar
ai
Anomali SISA
S.K Simanabun
ngan
Baringin lomba
Bukit Bahtopu S.Par
Anomali MAGNET
Parapa Huluan
gin

346000
ak

Buntu Siantar
kb

An
ala

Dolok Seribu Bangun


gin
S.B

Patahan GAYA BERAT


ian

Parapat Buntu
S.S

345000 Patahan GEOLOGI


Luas Daerah Prospek
± 5,5 km2.
ga

344000
ina

BUKIT SIBERTELU
tung

S.S

Parti Melayu
S.Pu

S.Balutu

343000

342000
471000 472000 473000 474000 475000 476000 477000 478000 479000 480000 481000 482000 483000 484000 485000 486000

Gambar 10. Daerah Prospek panas bumi dan Kompilasi Struktur Geologi, anomali Hg, CO2,
Sisa/ Residual, Gayaberat. Magnet , Tahanan jenis AB/2 = 1000 m daerah
Dolok Marawa, Kabupaten Simalungun.

Lampiran 1. Matrik Potensi Cadangan, Aksesbilitas dan Prakiraan Resiko


di Daerah Dolok Marawa, Kabupaten Simalungun
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

KRITERIA MANIFESTASI AIR PANAS DI BAHOAN

Penduduk Kabupaten Simalungun 823, 109 jiwa (BPS dan BPPD Kabupaten Simalungun, 2004)
Lokasi manifestasi Mataair panas Tinggi Raja, Partulatula, Balakbak, Bahoan,
Lakparan dan Bahbotala di Desa Bahoan. Kec. Silau Kahean,
Kab. Simalungun, Sumatera Utara
Jenis Manifestasi Mataair panas
Elevasi + 330 - 370 m dpl
Lingkungan Geologi Batuan andesitik, piroklastik dan gamping
Sesar Sigayung gayung (N 40-50o E/ 80o), Sesar Bahtopu dan
Bahbotala (N 320-340o E/ > 75o)
Suhu air panas di permukaan 36,4 dan 66,5º C
Geothermometer 180o C
pH 6,57 - 7,63
Debit 30 - 5 ltr/ dtk
Luas daerah potensi 5,5 km2
Distribusi jaringan listrik Tersambung dengan jalur distribusi di Provinsi Sumatera Utara
Potensi Cadangan Terduga ± 38 Mwe
Akses Jalan Melalui jalan Negara antara Sumatera -Tebing Tinggi, jalan
Provinsi antara Tebing - Tinggi ke Karapu (Kec. Dolok
Marsihol), dan jalan Kabupaten antara Simpang Karapu - Desa
Dolok Marawa.

Tataguna lahan Hutan suaka alam & wisata, hutan lindung, hutan produksi
terbatas, untuk penggunaan lainnya
Faktor Risiko Banjir, tanah longsor dan gempa tektonik (?).

Anda mungkin juga menyukai