SARI
Manifestasi panas bumi di daerah Bittuang berada pada ketinggian 1592-1680 m dpl, terdiri dari
airpanas Balla dan Cepeng dengan temperatur antara 37-97°C, pH=4-7, ditemukan juga batuan
alterasi dan adanya sublimasi belerang, namun konsentrasi gasnya tidak cukup signifikan,
sehingga tidak dapat digunakan dalam perhitungan geotermometer.
Daerah panas bumi Bittuang berada di lingkungan batuan vulkanik yang ditandai oleh banyak
dijumpainya struktur geologi yang berkembang di daerah ini.
Struktur yang mengontrol pemunculan airpanas ke permukaan adalah sesar normal berarah
baratlaut-tenggara, baratdaya-timurlaut dan berarah hampir utara-selatan. Struktur sesar
tersebut berupa zona depresi berarah baratlaut-tenggara.
Hasil kajian terpadu geologi, geokimia dan geofisika daerah panas bumi Bittuang mempunyai
luas daerah prospek sekitar 9 km2. Temperatur reservoir diduga sebesar 200°C, dengan
temperatur cut-off 120°C.
Potensi terduga di daerah ini adalah sebesar 83 Mwe, sedangkan potensi sumberdaya
spekulatif sebesar 60 MWe dengan luas daerah prospek 6 km2, berada di bagian utara airpanas
Balla.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009 111
Buku 1 : Bidang Energi
112 Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Boron, mengindikasikan pembentukan air Peta distribusi nilai CO2 Udara tanah,
panas di daerah panas bumi Bittuang, memperlihatkan anomali tinggi > 1.5%
berhubungan dengan sumber panas bumi. membentuk spot berarah baratlaut-
Geotermometer SiO2, yang mengacu tenggara, konsentrasi CO2 antara 1.0-1.5
kepada Fournier 1981 melalui persamaan: %, terdistribusi pada sebagian kecil daerah
o
T C = (1309)/(5.19 – log SiO2) - 273.15, penyelidikan, sedangkan nilai < 1.0 %
o
diperoleh temperatur 170 C, dan terletak di sebagian besar daerah
kemungkinan berhubungan dengan penyelidikan.
temperatur reservoir di daerah
18
penyelidikan. Geotermometer Na/K Hasil analisis konsentrasi Isotop O dan 2H
(Giggenbach) diperoleh rata-rata (D) memperlihatkan posisi air panas Balla 1
temperatur 200 °C. dan Balla 2, terletak pada sebelah kanan
dari garis meteoric water (18O shift)
Hasil analisis gas menunjukkan dominasi (gambar 5), indikasi telah terjadi
CO2 (96.676-97.935% mol), sedikit pengkayaan oksigen 18 pada air panas,
mengandung NH3 (0.016-0.041 % mol), H2 akibat reaksi substitusi oksigen 18 dari
(0.019-0.020 %mol) O2+Ar (0.197-0.6025 batuan dengan oksigen 16 dari fluida panas
mol), dan N2 yang rendah 1.797-2.688 pada saat terjadi interaksi fluida panas
%mol, tanpa terdeteksi adanya gas lainnya dengan batuan sebelum muncul ke
seperti (SO2, H2S, HCl, CH4) dan H2O, permukaan. Sedangkan posisi air panas
konsentrasi gas ini tidak cukup signifikan Balla 3, Cepeng 2 dan air dingin Balla,
untuk aplikasi geotermometri gas dalam terletak pada zona garis meteoric water
pendugaan temperatur bawah pemukaan di (pencampuran yang di dominasi air
daerah ini. meteorik, didukung oleh temperatur yang
semakin rendah).
Peta distribusi Hg tanah (gambar 4),
memperlihatkan anomali relatif tinggi >240 GEOFISIKA
ppb terletak di sekitar lokasi batuan alterasi
dan air panas kelompok Balla membentuk Anomali tinggi dari hasil survai geomagnet
pola kontur berarah utara-selatan, anomali terdapat di sekitar airpanas Balla dan di
relatif tinggi diperkirakan berhubungan bagian baratnya, sedangkan anomali
dengan sumber panas bumi di daerah rendah di sekitar airpanas Cepeng terdapat
penyelidikan. Anomali tinggi di lintasan A di bagian barat dan timurnya dan di bagian
bagian barat, diperkirakan berhubungan selatan anomali rendah ini membuka ke
dengan fosil alterasi yang terletak sebelah arah selatan cukup luas, diduga ada
barat di luar derah penyelidikan. Nilai Hg kaitannya dengan batuan sedimen. Struktur
120-240 ppb berada pada sebagian kecil bawah permukaan umumnya berarah
daerah survai, sedangkan Hg<120 ppb baratlaut-tenggara, sebagian ada yang
tersebar pada sebagian besar daerah berarah barat-timur dan baratdaya-
survai. timurlaut.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009 113
Buku 1 : Bidang Energi
114 Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
dan kelompok ke tiga terdapat di bagian Ohm-m, lapisan kedua, ketiga dan keempat
tenggara antara lintasan F, G (Gambar 7 ). dengan harga tahanan jenis berturut-turut
antara 12-30 Ohm-m, 300-800 Ohm-m dan
Pada peta AB/2=1000 m ini, tahanan jenis 90-100 0hm-m. Struktur/sesar diperkirakan
50-100 Ohm-m tampak lebih sempit, di antara E6500-E5500. Umumnya di kedua
bagian utara masih terbuka ke utara penampang tersebut mempunyai lapisan-
(Gambar 8), sedangkan yang ada dibagian lapisan dengan harga tahanan jenis yang
tenggara telah menjadi dua bagian yaitu masih masuk kedalam satu kelompok.
pola kontur tertutup dan kontur terbuka
kearah tenggara. Hal ini mungkin akibat DISKUSI
pengaruh alterasi dan adanya zona struktur
sesar. Tahanan jenis 100-250 Ohm-m Peta kompilasi yang diperoleh dari hasil
masih tetap mendominasi daerah ini yang penggabungan beberapa metode
mungkin berkaitan dengan satuan penyelidikan yaitu geologi, geokimia dan
piroklastik kuarter G. Karua. Tahanan jenis geofisika sehingga diperoleh luas daerah
>250 Ohm-m di bagian utara lintasan B prospek. Daerah prospek berada di sekitar
yang masih dengan pola kontur terbuka, airpanas Balla dan Cepeng dan dibatasi
cenderung meluas kearah baratlaut, barat, oleh Sesar-sesar normal berarah baratlaut-
baratdaya dan selatan. tenggara, baratdaya-timurlaut, dan berarah
. hampir utara-selatan. Daerah prospek ini
Penampang tahanan jenis sebenarnya juga ditandai oleh anomali rendah pada
diperoleh dari penggabungan pemodelan peta anomali Bouguer sisa dan anomali
dari beberapa titik sounding. Pada magnet total yang terkonsentrasi di sekitar
penampang AB (Gambar 9) terdapat enam airpanas Balla dan Cepeng.
lapisan tahanan jenis. Lapisan pertama
merupakan lapisan penutup dengan harga Peta tahanan jenis semu AB/2 = 1000
tahanan jenis antara 200-2560 Ohm-m. meter menunjukkan bahwa anomali
Lapisan kedua, ketiga, keempat, kelima tahanan jenis rendah < 100 Ohm-m
dan keenam memiliki harga tahanan jenis terdapat di sekitar mata air panas Balla dan
berturut-turut antara 350-450 Ohm-m, 40- di bagian selatan lintasan F dan G. Posisi
50 Ohm-m, 250-400 Ohm-m, 65-90 Ohm-m anomali tahanan jenis rendah terdapat juga
dan 300-500 Ohm-m. Lapisan tahanan di bagian selatan yaitu di sebelah tenggara
jenis keempat dan keenam diperkirakan mata air panas Cepeng (di E3900, suhu
sebagai perulangan dari lapisan kedua. 39.8oC). Tahanan jenis rendah dan mata air
panas tersebut terletak pada zona depresi
Pada penampang tahanan jenis CD yang memanjang dari bagian baratlaut
terdapat empat lapisan tahanan jenis dan hingga tenggara memotong lintasan D, E, F
EF terdapat lima lapisan tahanan jenis. dan G. Luas daerah prospek panas bumi
Lapisan pertama berupa lapisan penutup berdasarkan uraian tersebut yaitu di sekitar
berharga tahanan jenis antara 110 -1300 mata air panas Balla dan Cepeng, dihitung
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009 115
Buku 1 : Bidang Energi
116 Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009 117
Buku 1 : Bidang Energi
Peta Indeks
118 Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Cl
KETERANGAN:
AP. BALLA 1
Ma
AP. BALLA 2
tu r
80 AP. BALLA 3
ew
AP. CEPENG 1
a te
AP. CEPENG 2
rs
60
rs
te
wa
nic
lca
40
Ph
Vo
er
iph
er
20
al
wa
ter
s
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009 119
Buku 1 : Bidang Energi
PETA DISTRIBUSI Hg
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
2335 . 2310
.2545
2510
2320
. .
9682000 .
2602 1967
2494 1585 .. 1614
.
2382 .
1992
2431 2495
2167
2580
2614 .
2571 .
2170
Totallang
2130
2367
.
2449 2298 . .2149
2118 .
G. Karua
Buttu
. 2763
G. Biang
.
1485
1507
0 2000 4000 6000 Meter
. 2328
.
2124 Karua
9680000 G. Sarambusikore
2005 2625
Keterangan:
2159
2121
2500
.
2498
G. Sarangsarang
Buttu Sarangsarang
Tokodo
2174
2034 1930 2400 2180 . 2204 1415.
Paieppeng
2198
9678000 .
120 - 240 ppb
2198
2098
952 .
2061
2086
RBK20 G. Rattekarua 1396 .
1408
1800
2010
RBK18
. 2075
2000
G. Malibu
Buttu
1315
.
. Matande
< 120 ppb
1875 1330
2020
RBK17 1890
1521 . S. Maulu
2007
1457
RBK16 G. Pondan .
G. Panusuk
. 1807
2052
1927
RBK19
1750 . 1880
RBK7 Rantekarua 1312
.
1312
E7500
G. Tombilangi
1505
B7000 1693
C7500 D6000
G6500 Rattetobungin
1625 1357
F6000 . .
RBK4 1344
B6500 E7000
A6500 C7000 D5500 1578 Bolokan
F5500 G. Uma
G6000
Rattebombong A6000 B6000 E6500 RBK3
. 1549 1269
A5500 B5500
14
C6000 D4500
Sasan
E6000 RBK2
RBK8
Daerah Perkampungan
Pasangtau Balla
F4500
G5000 Uru RBK1
1247
.
1334
B5000 E5500 .
1331
A5000
C5500 D4000 F4000
1424
1523 G. Patongloan Rano
G4500
1875 A4500 B4500 1498
1438
Pongren
E5000
RBK9
Bolong
.
1379 Jalan Raya
C5000 D3500
1875 G. Puang
1485
1487
Bungin F3500 G4000 RBK10 1368
. 1972
B4000 Sappuko E4500 Tirom 1375
A4000 Buttu
9672000 C4500 D3000 Salong G3500
F3000
1853
A3500
1290
Baru
Adong
B3500 E4000
. 1332
RBK11
G. Appolo Ratekole 1327
1255 Sungai dan anak sungai
1280 Pali C4000 Pemanukan
1340
Lepangan 1313
Kawangin
D2500E3750
1250 F2500 G3000 1339
RBK12
A3000 E3500Neneng
B3000 1362
BINTUANG
.
1589
Sungai Mangngala Pasaila
A2500
Tammuan
C3500 D2000 F2000
.
G2500 1197
.
Kontur topografi selang 25 meter
E3000
1234
G. Tododok B2500 TTG0379 1271 1205
1734
Rateratte C3000 D1500 F1500 G2000 1272 1241
A2000
Tungga Letek RBK13
1216
E2500
9670000
1852
G. Pio
1500
1534
1281
A1500
B2000 1318
C2500 D1000 F1000
Kole G1500 1188 Fumarol
G. Ruppu1625 G. Lissu E2000
1584
1440 B1500
C2000 Manutun
1760 1564 A1000 1337 1282 G1000
1584 F500 Binotok Peta Indeks
1375
1500
1340
A500
G. Berang
1335
B1000
G500
G. Rano
1208
Alterasi 119§ 120§
DONGGALA
121§ 122§
1530
1068 -2§
1597 Tanoa
9668000 SULAWESI
Mamuju Watu
MALILI
MASAMBA
792000 794000 796000 798000 800000 802000 804000 -3§ MAMASAPALOPO Sangkololo
Lelewawo
MAKALE Kosali
Kalosi
POLEWALI
MAJENE ENREKANG
PINRANG
-4§ Wawotobi
KENDARI
Lokasi penyelidikan
Gambar 4. Peta Sebaran Hg tanah, Daerah Panas Bumi Bittuang, Tana Toraja,
Provinsi Sulawesi Selatan.
120 Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
-10
Keterangan :
Ap. Balla 1 (APB1)
δD = 8δ18O+ 14
-20 Ap. Balla 2 (APB2)
18
Ap. Balla 3 (APB3)
-30 Ap. Cepeng 2 (APC2)
Ad. Balla (ADB)
L
W
δD (H2O)
M
-40
-50
-60
-70
-12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4
δ 18O (H2O)
Gambar 5 Ploting Isotop 18O dan Deuterium daerah panas bumi Bittuang,
Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
.
2335 2310
.
.2545
2320 2510
9682000 . .
.2602
2494 1967 .. 1614
1585
.
2382 .
1992
2431 2495
2167
2614 . 2580 2170
2571 . Totallang
2130
2367 . .2149
. 2449 2298
G. Karua
Buttu
1485 0 2000 4000 6000
G. Biang
.
2118 . 2763 . 1507
2124 . 2328 .
Karua
9680000 G. Sarambusikore
2005 2625
. 2159
2121
2500 .
Keterangan:
2174
2498 G. Sarangsarang
Buttu Sarangsarang
Tokodo
2034 1930 2400 2180
. .2204 . 1415.
2062 1395
G. 2119
Tandung 2080
2124 . 2549 -11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Paieppeng
2198
9678000 .
2198
2098
2061 952 .
2086 G. Rattekarua 1396 .
1408
. 2075
1800
2010
2000
1315
. Mata air panas
1875 G. Malibu
Buttu . Matande
1330
2020 .
1521
1890 S. Maulu
2007 1457
1750
G. Pondan . F3500 Titik Pengamatan
G. Panusuk 2052 .1880
13121312
. 1807
Rantekarua .
1927 .
.1314
9676000 1875 .
G. Barereng 1310
2012 1352
. Mata air dingin
C 1625 1570
D .
1395
.
1270 . 1309
1505
G. Tombilangi
1693
1625 Rattetobungin . 1357
1500 1552
.
1344 Daerah Perkampungan
1578 Bolokan
G. Uma
Rattebombong .1549 1269
.
9674000 Podon
.1539
TTG 0377 1500
Sasan
Tombilangi
1625
1358
Jalan Raya
14
Pasangtau Balla Uru 1247
.
1334
. 1331
1523 G. Patongloan
1438 Rano
1424
.
Sungai dan anak sungai
1498 Pongren 1379
1875 Bolong
1875G. Puang
1485
1487
Bungin B 1368
.1972 Sappuko Buttu
Tirom 1375 Kontur topografi selang 25 meter
9672000 Salong
1853 1290 Adong Baru G. Appolo Ratekole 1327 1255
. 1332
Pali Pemanukan
1340
Lepangan 13131280 1250 1339
Kawangin
1362
Neneng Kontur Anomali Bouguer
1589 Sungai Mangngala Pasaila BINTUANG -20
. Tammuan 1197
. .
G. Tododok
Rateratte
A 1234
TTG0379 12711272 1241 1205 Peta Indeks
1734
Tungga Letek 1216
Struktur 119§ 120§
DONGGALA
121§ 122§
1500 Tanoa
1340 G. Rano
1375 1335 SULAWESI
G. Berang 1208 Mamuju Watu
MALILI
MASAMBA
1407 Pongbatik -3§ MAMASAPALOPO Sangkololo
1552 Lelewawo
G. Tombonantoban MAKALE Kosali
Kalosi
POLEWALI
1535 1580 ENREKANG
. 1018 MAJENE
PINRANG
1530 1068 -4§ Wawotobi
KENDARI
1597
9668000 Lokasi penyelidikan
Gambar 6. Peta anomali sisa Bouguer Daerah Panas Bumi Bittuang, Kab. Tana Toraja
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009 121
Buku 1 : Bidang Energi
9678000 .
2198
2098
2061 952
2086 G. Rattekarua
2010 . 2075
2000
1800
1875
2020
1890
2007
G. Pondan 0 2000 4000 6000
G. Panusuk 1750 .1880
2052
. 1807 1927
9676000 1875
G. Barereng
2012
G. Uma -2§
9674000 Podon
. 1539
Mamuju Watu
MALILI
MASAMBA
TTG 0377 1500 Tombilangi
1625
-3§ MAMASAPALOPO
MAKALE
Sangkololo
Lelewawo
Sasan Kalosi
POLEWALI
Kosali
14 MAJENE ENREKANG
Pasangtau Balla Uru Mata air dingin -4§
PINRANG
Wawotobi
KENDARI
. Lokasi penyelidikan
1424
1523 G. Patongloan
1438 Rano
1498
Pongren Daerah Perkampungan
1875 Bolong
1485 Bungin
1875G. Puang 1487 1368
.1972 Sappuko Tirom 1375
Buttu
9672000 Salong Jalan Raya
1853 1290 Adong Baru G. Appolo Ratekole 1327
. 1332
Pali Pemanukan
1340
Lepangan 13131280
Kawangin 1250 1339
Neneng Sungai dan anak sungai
1362 BINTUANG
1589 Sungai Mangngala Pasaila
. Tammuan
.
G. Tododok
1234
TTG0379 Kontur topografi selang 25 meter
1734 Rateratte
Tungga Letek
1852 1500 1281 1318
9670000 G. Pio
1534 Kole Kontur tanhanan jenis semu interval 25 Ohm-m
G. Ruppu1625 1584 G. Lissu
1440 Manutun
1760 1564 1282
1584 1337 Binotok
1500 1340
1335
G. Rano
1375 G. Berang 1208
Pongbatik
25
50
75
1407
100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
350
375
400
1552
G. Tombonantoban Ohm-m
1535 1580
1530
1597
9668000
792000 794000 796000 798000 800000 802000
9678000 .
2198
2098
2061 952
2086 G. Rattekarua
2010 . 2075
2000
1800
1875
2020
1890
2007 0 2000 4000 6000
G. Pondan
G. Panusuk 1750 .1880
2052
.1807 1927
9676000 1875 Keterangan:
G. Barereng Peta Indeks
119§ 120§ 121§ 122§
2012 DONGGALA
-1§ PALU
1625 1570 Mata air panas POSO
Topo
1505
G. Tombilangi Ondolean
1693 -2§
1625 Rattetobungin Tanoa
1500 1552
F3500 Titik Pengamatan SULAWESI
Mamuju Watu
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO Sangkololo
1578 Bolokan -3§
MAKALE
Lelewawo
Kosali
G. Uma Kalosi
POLEWALI
MAJENE ENREKANG
Rattebombong .1549 PINRANG
9674000 Podon
. 1539 Mata air dingin -4§ Wawotobi
KENDARI
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
350
375
400
1500
1375
1340
1335
G. Rano Ohm-m
G. Berang 1208
1407 Pongbatik
1552
G. Tombonantoban
1535 1580
1530
1597
9668000
792000 794000 796000 798000 800000 802000
122 Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009 123
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 10. Peta Kompilasi Geologi, Geokimia dan Geofisika, Daerah panas bumi
Bittuang
124 Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009