Asuhan Keperawatan Ibu Prenatal
Asuhan Keperawatan Ibu Prenatal
b) Trimester II
a. Vulva dan Vagina
Karena hormone estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar.Hal
ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetika tersebut
meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan peningkatan
sensitivitas yang menyolok. Peningkatan sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan
bangkitan seksual, khususnya selama trimester kedua kehamilan.Peningkatan kongesti
ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan
timbulnya edema dan varises vulva.Edema dan varises biasanya membaik selama periode
pasca partum.
b. Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih
dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
c. Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi
janin dan isumus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-
angsur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju
tiorang dewasa.Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga peritoneum.
16 minggu fundus tundus uteri kira-kira terletak di antara 1/2 jarak pusat ke
Shimpisis
20 minggu fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi ke kanan.Hal ini kemungkinan
diusebabkan adanya kolon rektosiqmoid di sebelah kiri.Hipertropi ekstensif (pembesaran)
ligamentum teres uteri mmepertahankan posisi uterus.Akhirnya uterus yang membesar ini
menyentuh dinding abdomen anterior dan mendesak usus halus ke kedua sisi
abdomen.Sehgera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan
melalui dinding abdomen.Kontraksi ini disebut tanda Braxton hicks.Salah satu tanda
kemungkinan hamil.
Kontraksi Braxton bicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan nyeri,
yang timbul secara intermitten sepanjang setiap siklus menstruasi.Kontraksi memfasilitasi
aliran darah ke uterus sehingga meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.Selain
bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan desidua.Selain bertambah besar
uterus juga mnengalami perubahan berat, bentuk dan posisi.Dinding-dinding otot menjadi
kuat dan elastic.Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda Mc Donald.Setelah
minggu kedelapan korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan.
Fundus menekan kandung kemih, menyebabkan wanita sering mengalami urinary
frekuensi (sering berkemih).
d. Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta muali terbentuk dan menggantikan fungsi
korpus luteum graviditatum.
e. Payudara (Mammae)
Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih disebut colostrum. Colostrums ini berasal dari asinus yang mulai
bersekresi.
Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjatr mammae membuat ukuan
payudara meningkat secara progresif.Kadar hormone luteal dalam plasenta dalam masa
hamil meningkatkan proliferasi duktus laktiterus dan jaringan lobulus alveolar sehingga
pada palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar.Peningkatan jaringan glandular
menggantikna jaringan ikat akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih
jarang.Peregangan ligamentum cooper suspensorium fibrosa berlebihan yang menopang
payudara dapat dicegah dengan mengenakan bra maternitas berukuran sesuai.
Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional lengkap pada pertengahan
masa hamil, tetapi laktasi terlambat samapi kadar estrogen menurun, yakni setelah janin
dan plasenta lahir.
f. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang
meningkat.Selain itu perut kembung juga terjai karena adanya tekanan uterus yang
membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran
pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.Wasir (hemoroid) cukup sering pada
kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah
uterus termasuk vena hemoroid.Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran
balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah.
g. Sistem Respirasi .
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil seringmengeluhkan
sesak napas sehingga meningkatkan usaha bernapas.
h. Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi setelah
24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum
aterm. Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan
volume darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum
terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar.S3 lebih jelas
terdengar setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat
didengar di daerah pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan,
mencapai 10-15 kali/menit, kemudian menetap sampai aterm.Dapat timbul palpitasi.
i. Sistem Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena uterus
sudah mulai keluar dari uterus.Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik ke atas dan
keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena
kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditujn jukkan
oleh hipemeria kandung kemih dan uretra.Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa
kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.Tonus kandung kemih dapat menurun.
Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai 1500 ml. Pada saat yang sama,
pembesarabn uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih
walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
j. Sistem Muskuluskletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku
dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau
jaringan yang berhubungan di sekitarnya.
k. Sistem Integumen
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun
meningkat.
l. Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta terhambatnya
pembentukan FSH dan LH.
m. Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu selama sisa kehamilan.
c) Trimester III
a. Uterus
Uterus pada trimester III itrmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan
berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).Pada kehamilan tua karena kontraksi
otot-otot bagian atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata
antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.Batas itu di kenal
sebagai lingkaran retraksi fisipologis dinding uterus, diatas lingkaran ini jauh lebih tebal
daripada dinding SBR.
1. 28 minggu fundus uteri terletak kitra-kira tiga jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara
pusat ke proses ocifoideus (25 cm).
2. 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat dan proses ocifoideus.
3. 30 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).
4. 40 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).
Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton bickssemakin jelas, terutama pada wanita
yang langsing. Umumya akanmenghilang bila wanita tersebut melakukan latihan fisik atau
berjalan. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit
diberikan dan kontraksi untuk memulai persalinan.
b. Sistem Uraktus Uranius
Pada terakhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu
juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolism air menjadi lancer.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi
daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon
rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubhan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urin dalam
volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin.
c. Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar kea rah
diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan
wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
d. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan mulai dari awal
kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.
e. Sirkulasi Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak kehamilan 32
minggu, sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30-32, karena
setelah 34 minggu masa RBC terusd meningkat tetapi volume plasma tidak. Peningkatan
RBC menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut mengeluh sesak
napas dan pendek napas.Hal ini ditemukan pada kehamilan meningkat untuk memenuhi
kebutuhan bayi.
Aliran darah ,meningkat dengan cepat seiring dengan pembesaran uterus. Walaupun
alieran darah uterus terus meningkat 20 kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih
cepat.Akibat lebih banyak oksigen diambil dari darah uterus selama masa kehamilan
lanjut. Pada kehamilan cukup bulan yang normal, seperenam volume darah total ibu
berada didalam dsistem perdarahan uterus. Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah
500 ml/menit.Dan konsumsi rata-rata oksigen yterus gravid ialah 25ml/menit.Tekanan
arteri maternal, kontraksi uterus dam posisi maternal mempengaruhi aliran darah.Estrogen
juga berperan dalam mengatur aliran darah uterus.
Dengan menggunakan alat ultrasound atau stetoskop janin, member pelayanan
kebidanan dapat mendengar : (1) uterine souffle atau murmur suatu bunyi aliran darah ibu
bergegas menuju plasenta, yang sinkron dengan nadi ibu, (2) Souffle funic yang sinkron
dengan frekuensi jantung janin dan di sebabkan oleh darah janin yang mengalir melalui
tali pusat dan (3) frekuensu bunyi jantung janin (DJJ). Semua bunyi ini adalah tanda pasti
kehamilan.
f. Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara
bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan
wanita berubah secara menyolok. Peningkatan disgtemsi abdomen yang membuat panggul
miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat badan pada akhir
kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) vulvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergerak kedepan .kurva lumbo sakrun normal harus semakin
melengkung dan didaerah serviks dorsal harus berbentuk kurvatura, fleksi anterior kepala
berlebihan untuk mempertahankan keseimbangan payudara yang besar dan posisi bahu
yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol
berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol. Pergerakan menjadi
lebih sulit.Struktur ligament dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat
tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan.Akan
tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang
cukup berat selama dan segera setelah kehamilan.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot.Selama
trimester ketiga rectum abdomen dapat memisah, menyebabkan isi perut menonjol digaris
tengah tubuh.Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol.Setelah melahirkan tonus otot
secara bertahap kembali, tetapi pemisahan otot (diastasis recti abdominis) menetap.
Hormone pregesteron dan hormone relaxing menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan
otot-otot, hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi
ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai
persiapan proses persalinan, tulang pubik melunak menyerupai tulang sendi, sambungan
sendi sacrocoagusmengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi
panggul yang tidak stabil pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur
tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam
abdomen sehingga untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke
belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat
menyebabkan nyeri punggung pada bebrapa wanita.
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan
normal.Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang semakin menbesar, lordosis
menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah.Mobilitas sendi sakroiliaka,
sakrokoksigeal dan sendi pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman di
bagian bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir rasa
pegal, mai rasa dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis yang
besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan
traksi pada nervus ulnaris dan medianus (Crips dan de Francesco,1964). Ligament
raundron Mengalami hipertropi dan mendapatkan tekana dari uterus yang mengakibatkan
rasa nyeri pada ligament tersebut.
Tingkatan kesatuan jasad dan ruh berlansung sejak masuknya ruh kedalam jasad sampai
lahir.
Kemungkinan jenis kelamin pada bayi perempuan atau laki-laki sama besar karena
sel-sel sperma terdiri dari pada kromosom X dan separuh dari kromosom Y maka secara
teoritis ada kemungkinan yang sama untuk pembuahan anak laki-laki dan anak perempuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan antara lain adalah
faktor makanan, kesehatan ibu, emosi ibu dan umur orang tua.
Urutan perkembangan dalam periode pranal telah pasti dan tak dapat diubah. Kepala,
mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alt kelamin dan alat-alat perkembangan dengan urutan tertentu
dan juga kurang lebih pada usia prenatal yang sama pada fetus. Perkembangan yang teratur
menurut skema tertentu itu belum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat
penting.
Pengaruh prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan dapat dibedakan antara pengaruh
lingkungan (faktor ektern), ketegangan, kebiasaan subjektif, ketegangan emosi, tahayul dan
sikap ibu perkembangan yang menyimpang pada masa prenatal dapat dibedakan dalam dua
kelompok yang besar yaitu : Penyimpangan genetic timbul pada waktu konsepsi,
penyimpangan perkembangan prenatal dapat terjadi setiap saat sesudah konsepsi.
D. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Proses pengkajian dilakukan selama periode prenatal yang meliputi wawancara, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Data yang perlu dikumpulkan pada saat pengkajian
adalah interpretasi subyektif pasien tentang status kesehatan dan kehamilannya dan observasi
afek pasien, postur, bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan keadaan emosional (Klien,
2000). Saat wawancara tanyakan riwayat kesehatan komprehensif yang menekankan pada:
1. Kehamilan saat ini: alasan mencari perawatan, keluhan utama atau keluhan yang
dirasakan selama hamil, hamil keberapa, usia kehamilan sekarang, tanggal perkiraan
melahirkan, kebutuhan selama kehamilan, persiapan persalinan dan persiapan awal
menjadi ibu, harapan yang diinginkan tentang cara kelahiran, jenis kelamin bayi,
status nutrisi, pola berkemih.
2. Kehamilan sebelumnya: jumlah anak saat ini, riwayat kehamilan dan pengalaman
persalinan sebelumnya, riwayat kehilangan (abortus) janin, dan riwayat medis yang
meliputi: riwayat pembedahan, penggunaan obat, penyakit yang menyertai, riwayat
menstruasi.
3. Riwayat psikososialdan budaya: pekerjaan wanita dan pasangan, pendidikan, status
pekawinan, latar belakang budaya dan etnik, status sosial ekonomi, persepsi tentang
kehamilan saat ini (apakah kehamilan ini diinginkan, direncanakan, apakah wanita
dan pasangan senang, apakah wanita menerima kehamilan), masalah yang timbul
akibat kehamilan (finansial, karier/pekerjaan, tempat tinggal), perubahan pola seksual.
4. Keadaan keluarga: kaji sistem dukungan keluarga, hubungan ibu hamil dengan suami,
keluarga ayah, ibu, dan saudara, hubungan dengan keluarga suami, riwayat cacat dan
kelainan genetik Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga pasien, orang
tua, saudara kandung, anak, Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik,
familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau janin.
5. Pengkajian fisik: pemeriksaan fisik difokuskan pada pemeriksaan ginekologi,
payudara, abdomen, pemeriksaan panggul, inspeksi luar, pemeriksaan dalam, palpasi
luar, dan pemeriksaan yang menyangkut keluhan utama dan riwayat kesehatan atau
penyakit yang pernah diderita pasien.
6. Tes kesehatan atau laboratorium yang pernah dilakukan selama hamil: pemeriksaan
darah (kadar Hb, Ht, sel darah putih, glukosa,), tekanan darah, tinggi badan, berat
badan, urin (protein, sel darah putih, pH), USG, VDRL, hepatitis, EKG, titer rubela,
toxo, pap smear.
7. Pengkajian semua faktor resiko yang mungkin ada: Hipertensi, jantung, diabetes,
cacat bawaan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perlu dilakukan pengkajian yang
berkaitan dengan tugas perawatan kesehatan keluarga, yaitu:
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Hal yang perlu dikaji adalah
Pengetahuan pasien dan keluarga tentang fakta dari masalah yang meliputi pengertian,
tanda kehamilan, gejala kehamilan normal dan penyimpangan dari normal
Persepsi keluarga terhadap kehamilan
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Hal yang perlu dikaji:
Apakah kehamilan yang dialami dianggap suatu masalah
Apakah keluarga takut dengan akibat perubahan yang terjadi akibat kehamilan
Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap anggota keluarga yang sedang
hamil dan kehamilannya
Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
Apakah keluarga percaya terhadap petugas kesehatan yang ada
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Hal yang perlu dikaji adalah:
Sejauh mana keluarga mengetahui kehamilannya: kebutuhan, perubahan dan
perawatan
Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan dan perkembangan perawatan yang
diperlukan
Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber yang ada dalam keluarga
(penanggung jawab, sumber keuangan, fasilitas fusik, psikososial, dukungan
keluarga)
Bagaimana sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sedang hamil
d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat
Hal yang perlu dikaji
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber sumber yang dimiliki
Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya higiene sanitasi
Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
e. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan
kesehatan di masyarakat.
Hal yang perlu dikaji adalah
Sejauh mana keluarga tahu keberadaan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan
untuk perawatan wanita hamil
Sejauhmana keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas
kesehatan
Sejauhmana keluarga mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan
Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik dengan petugas
kesehatan
Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan data yang didapat selama pengkajian. Diagnosa
yang mungkin muncul adalah
1. Ansietas yang berhubungan dengan:
Kekhawatiran terhadap diri sendiri dan janin
Krisis situasional/maturasional
Perubahan fisik selama hamil
Rasa tidak nyaman selama krhamilan
Ancaman terhadap konsep diri
Stres
Perubahan status peran, status kesehatan, pola peran, keadaan ekonomi
2. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan respon keluarga terhadap
diagnosa kehamilan
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap
penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
Morning sicknes
Emesis gravidarum
5. Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan
Rasa kurang nyaman pada kehamilan
Rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin
6. Konflik peran orang tua
Ketidaktahuan peran yang harus dijalankan
Perubahan status peran, perkawinan
7. h. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
Persepsi negatif terhadap kehamilan
Psikososial
Perubahan fisik selama kehamilan.
3. Tujuan
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan yang
diberikan pada masa kehamilan adalah:
a. Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang dialami
tubuh seorang ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar untuk
memahami rasional dan pentingnya perawatan, koping yang digunakan dan
menjalankan perannya.
b. Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan
seksual, aktivitas sehari hari, rasa tidak nyaman akibat kehamilan, dan perawatan
diri.
c. Wanita akan mengenali gejala gejala yang menunjukan deviasi/penyimpangan
dari kehamilan normal dan melaporkan hal hal tersebut untuk dapat segera
diatasi.
d. Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya
selama kehamilan.
4. Intervensi
Dari beberapa masalah keperawatan yang muncul, perawat dapat melakukan
intervensi yang berkaitan dengan kebutuhan selama kehamilan diantaranya adalah:
a. Ciptakan hubungan perawat-pasien-keluarga yang saling percaya. Hal ini penting
untuk menentukan intensitas, kualitas hubungan dan keberhasilan intervensi yang
direncanakan bersama
b. Kaji keluhan selama hamil: mual, muntah, pusing, perubahan pola seksual, sering
kencing dan pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya.
c. Berikan informasi adequat tentang kehamilan: perubahan fisik, perubahan emosi,
psikologis dan perubahan peran serta tanda tanda dari masalah kehamilan yang
tidak normal.
d. Beri kesempatan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak untuk
mengutarakan perasaan terhadap kehamilan yang dijalani, harapan dan masalah
yang mungkin ada terkait kehamilan anggota keluarganya.
e. Libatkan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak dalam kelompok yang
sama untuk berbagi pengalaman, pendapat dan perasaan
f. Diskusikan bersama pasien, pasangan atau anggota keluarga yang lain tentang
kebutuhan selama hamil, harapan terhadap kehamilan sekarang, dan rencana
persalinan.
g. Ajarkan teknik persiapan yang diperlukan untuk proses persalinan dan persiapan
menjadi ibu: latihan nafas, senam hamil, teknik mengejan yang benar, cara
perawatan payudara, cara menyusui.
h. Berikan alternatif /pilihan penyelesain terhadap masalah yang dirasakan
i. Berikan dukungan secara adequat dan anjurkan pada keluarga untuk melakukan
hal yang sama terhadap perubahan yang tejadi selama kehamilan
j. Jelaskan cara senggama yang aman untuk wanita hamil, perawatan diri yang
diperlukan terkait perubahan selama kehamilan (payudara, personal higiene,kulit)
k. Anjurkan keluarga ikut berperan pada perawatan ibu
l. Beri informasi pada pasien dan anggota keluarga untuk mengakses sumber
informasi terkait kehamilan: buku, internet, konsultasi dengan dokter kandungan.
m. Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur termasuk
pemeriksaan darah, dan ginekologi.
n. Diskusikan dengan ibu dan atau anggota keluarga yang lain tentang jadwal
kunjungan dan pemeriksaan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
.
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III.
Jakarta.
Kusmianti, Yuni Heni Puji Wahyuningsih Sujiayanti. 2009.Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Pada
Ibu Hamil). Yogyakarta, Penerbit : Fitramaya.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta:
EGC
Mansjoer, Arif M. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media Aescluapis.
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Penerbit : Pt Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardo.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika.
scribd.com/doc/48399043/MENENTUKAN-USIA-KEHAMILAN unduh 25 maret 2011, 01:30
PM.
Winkjosastro H. Saifuddin AB. Rachimhadhi T. 1994. Ilmu Kandungan. Jakarta. Yayasan Binda
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Winkjosastro H. Saifuddin AB. Rachimhadhi T. 1994. Ilmu Bedah Kebinan. Jakarta. Yayasan
Binda Pustaka Sarwono Prawirohardjo.