Anda di halaman 1dari 12

QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION (QAM)

LAPORAN TUGAS BESAR


Disusun sebagai syarat untuk memenuhi peleksanaan tugas besar mata
kuliah sistem komunikasi

oleh :
PUTRI SANDIKA JUWITA 6705160092
KHAFABI QHUMAENI 6705160060
IMAM RABBANI 6705154211
DEVINA NUR ARIANI 6705164028
CHELSIA SILAEN 6705160100

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
2017
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah merubah
metode pengiriman data yang semula serba analog menjadi sistem digital. Sistem
digital dianggap memiliki banyak kelebihan dibandingkan sistem analog.
Dalam sistem komunikasi digital, teknik pengkodean digunakan untuk
mencapai efisiensi daya dan penggunaan teknik modulasi untuk fisiensi
bandwidth. Akan tetapi pemakaian teknik pengkodean ini menyebabkan terjadinya
penambahan jumlah bit (redudant bit) yang harus ditransmisikan sehingga
memerlukan bandwidth yang lebar. Penggunaan teknik modulasi seperti Mary
Phase Shift Keying (MPSK) dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lebar
bandwidth namun efisiensi daya menjadi turun.
Penggunaan sistem komunikasi digital dalam bidang komunikasi radio
bergerak semakin meningkat, sehingga diperlukan suatu system untuk
mempermudah dalam mengetahui nilai output QAM dari nilai input yang di
masukan.
Jadi untuk tugas besar ini, akan dibuat suatu system yang dapat
menggambarkan nilai output QAM dari nilai yang di input pada system 16-QAM
secara sederhana, sehingga dapat mempermudah dalam mengetahui output dari
modulasi 16-QAM.
1.2 Tujuan
Dalam perancangan modulasi 16 QAM ini tujuannya, yaitu:
1. Memahami tentang modulasi dan demodulasi QAM khusunya 16 QAM.
2. Dapat membuat simulator modulasi, demodulasi, diagram konstelasi
pada aplikasi MATLAB.
3. Dapat menggunakan system modulasi 16 QAM pada MATLAB.

1.3 Rumusan Masalah


Dalam perancangan modulasi 16 QAM yang dirancang pada GUI ini memiliki
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan QAM?
2. Apa kelebihan dan kekurangan QAM?
3. Bagaimana perancangan modulasi 16 QAM pada GUI ?

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam perancangan 16 QAM meliputi:
1. Perancangan sistem menggunakan software MATLAB.
2. Pebuatan simulator modulasi dan demodulasi pada 16 QAM.
3. Fitur yang terdapat pada GUI hanya input, reset, dan diagram konstelasi.
2. DASAR TEORI
2.1 Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
Quadrature Amplitudo Modulation atau QAM adalah suatu cara
pentransmisian pada laju bit-bit yang lebih tinggi pada saluran/kanal dengan lebar
pita yang terbatas. Sebagai contoh penggunaan kumpulan sinyal QAM 16 titik
memungkinkan 9600 bit/detik ditransmisikan pada saluran telepon dengan lebar
pita 2700 Hz. Dalam kasus tersebut empat digit biner yang berurutan harus
disimpan dan dikodekan kembali sebagai salah satu dari 16 bentuk sinyal yang
ditransmisikan.Sinyal-sinyal yang dihasilkan dinamakan sinyal modulasi
amplitudo kuadratur (QAM). Sinyal ini dapat ditafsirkan sebagai modulasi
amplitudo multitingkat yang diterapkan secara bebas pada setiap dua pembawa
kuadratur.
2.2 Pentransmisian
Sinyal Quadratur Amplitudo Modulation (QAM) mempergunakan dua
pembawa kuadraturcos 2πfct dan sin 2πfct, masing- masing dimodulasikan oleh
bit informasi. Metode dari transmisi sinyal memakai Quadrature Carrier
Multiplexing.
Sinyal ditransmisikan pada frekuensi carrier yang sama dengan memakai
dua pembawa kuadratur Ac cos 2πfct dan Ac sin 2πfct.Untuk mengerjakannya,
diandaikanm1(t) dan m2(t) adalah dua sinyal informasi terpisah yang
ditransmisikan melalui kanal.Amplitudo sinyal m1(t) memodulasi pembawa Ac
cos 2πfct dan amplitude sinyal m2(t) memodulasi pembawa kuadratur Ac
sin2πfct.Dua sinyal dijumlahkan dan ditransmisikan melalui kanal. Sehingga
sinyal yang ditransmisikan adalah
u(t) = Acm1(t) cos 2πfct + Acm2(t) sin 2πfct (1)
atau
um(t) = AmcgT(t) cos 2πfct + AmsgT(t) sin 2πfct
m = 1,2, ……., M
Dimana Amc dan Ams adalah posisi dari level amplitude yang diperoleh dari
penempatan k-bit sequence kedalam amplitude sinyal. Umumnya, QAM dapat di
Lihat sebagai bentuk gabungan dari modulasi amplitude digital dan modulasi fasa
digital. Jadi bentuk gelombang sinyal QAM yang ditransmisikan dapat dinyatakan
umn(t) = Am gT(t) cos (2πfct + θn) (2)
m = 1,2,3…….., M1
n = 1,2,3,…….., M2 :

2.3 Bentuk-bentuk dari QAM

Diagram Konstelasi dari bentuk QAM yang berbeda Rectangular Konstelasi :

Gambar 2.3.1 Diagram konstelasi (8 QAM, 16 QAM, 32 QAM)


Gambar 2.3.2 Diagram konstelasi (64 QAM, 128 QAM )

2.4 Kelebihan dan Kekurangan dari QAM


Kelebihan :
• Dapat mentransmisikan banyak bit-bit informasi per symbol.
•Menyediakan scope yang baik untuk kecepatan bit tinggi menggunakan entuk
yang handal dari QAM.
• Lebih efisien ketika teknik spectra sebagai pembanding ke CPM.
• Merupakan teknik yang baik untuk bekerja ketika mendekati daerah linear dari
operasi.
Kekurangan :
• Rentan terhadap noise.
•Membutuhkan demodulasi yang koheren dengan fasedanfrekuensi yang tepat
•QAM berdasarkan konsep linear di terminologi (Amplifier linear dan receiver
dan amplifier linear ini kurang efisien dan memakai daya lebih).
2.5 Diagram sinyal QAM

Gambar 2.5.1 Diagram sinyal QAM


3. PERANCANGAN SISTEM MODULASI
3.1 Proses Penggunaan Simulator

Start

Input Bit

Informasi

Modulasi

Demodulasi

Reset
Yes

No

Diagram
Konstelasi

End
3.2 Perancangan Tampilan Simulator

Gambar 3.2.1 Tombol Input

Gambar 3.2.2 Tombol Output

Gambar 3.2.3 Tombol Diagram Konstelasi

Gambar 3.2.4 Tombol Reset


4. PENGUJIAN
Hasil pengujian tersebut diantaranya :
a. Menginputkan nilai bit.
b. Keluaran sinyal informasi.
c. Keluaran sinyal modulasi.
d. Keluaran sinyal demodulasi.
e. Keluaran Diagram konstelasi.
f. Tombol Reset berfungsi.

Gambar 4.1 Modulasi 16 QAM


5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa
simulator yang dirancang tersebut dapat berjalan dengan baik. Simulator ini dapat
digunakan untuk :
1. Hasil pengujian, keluaran sinyal sesuai dengan inputan.
2. Hasil pengujian pada keluaran dalam bentuk konstelasi sudah benar, karena
hasil pada simulator yang dibuat sesuai dengan hasil pada teori.
5.2 Saran
Berdasarkan perancangan dan hasil pengujian terdapat beberapa saran
yang dapat menjadikan simulator yang baik untuk digunakan, antara lain :
1. Desain simulator yang akan dibuat harus sebagus dan sebaik mungkin.
2. Hasil yang ada pada teori harus sesuai dengan hasil pada simulator yang dibuat,
karena teori sebagai acuan dalam pembuatan simulator.
3. Harus mengetahui sistem perancangan pada aplikasi yang digunakan.
4. Harus mengetahui dasar tentang aplikasi yang digunakan.
REFERENSI
file:///C:/Users/TISB01884142/Downloads/15.06.223_jurnal_eproc.pdf
TEKNIK-MODULASI-QAM.pdf

Anda mungkin juga menyukai