Tegangan PDF
Tegangan PDF
Tegangan Normal
Pengetahuan dan pengertian tentang bahan dan perilakunya jika mendapat gaya atau beban sangat
dibutuhkan di bidang teknik bangunan. Jika suatu batang prismatik, dengan luas tampang seragam di
sepanjang batang, menerima beban atau gaya searah dengan panjang batang, maka gaya tersebut akan
menimbukan tegangan atau tekanan pada tampang batang. Tegangan atau tekanan merupakan besaran
gaya per satuan luas tampang. Sehingga besar tegangan yang dialami batang prismatik tersebut masing-
masing sebesar T/A dan P/A. Pada gambar 3.47, A merupakan luas tampang melintang batang yang dikena
T atau P pada .
σ = P / A (3.5)
Dimana: σ = Tegangan
P = Besarnya gaya
A = Luas tampang
a. Tegangan Tarik (σ ), yaitu tegangan yang timbul akibat gaya tarik. Rumus :
t
2 2
σ = tegangan tarik (kg/cm atau kg/mm )
t
2
F = Luas penampang (cm )
1. Contoh soal :
Jawab :
2. Contoh soal cerita:
Sebuah karet panjangnya 15 cm ditarik dengan gaya yang besar tetapi tidak sampai putus. Apabila
gaya tarik dilepas, maka panjang karet bukan lagi 15 cm tetapi sudah menjadi 15.2 cm.
Pertambahan panjang ini terjadi akibat regangan. Besarnya regangan adalah : 0.2 cm.
3. Contoh soal hitungan :
Diketahui :P = 2100 kg; b = 5 cm; h = 7 cm
5 2
L = 400 cm; E = 10 kg/cm
b. Tegangan tekan atau desak (σ ), yaitu tegangan yang timbul akibat gaya tekan atau desak.
d
Rumus :
2 2
σ = tegangan tekan atau desak (kg/cm atau kg/mm )
d
2
F = Luas penampang (cm )
1. Contoh soal :
Jawab :
Rumus :
τ = tegangan geser (kg/mm2, kg/cm2, ton/m2)
1. Contoh soal 1:
Jawab :
2. Contoh soal 2 :
b = 20 cm; h = 30 cm
Ditanyakan : tegangan geser maksimum yang timbul ?
Jawab :
Q = q x L = 200 x 8 = 1600 kg
Karena simetris ↔ R = R = ½ Q = ½ (1600) = 800 kg
A B
Gambar 3.52. (a) Struktur balok yang mengalami lenturan dan geser
(b) Diagram tegangan akibat momen lentur
Sumber: Hasil penggambaran
Gaya geser dan momen lentur tersebut akan menyebabkan tegangan geser dan tegangan lentur.
Tegangan lentur maksimum seperti terjadi pada batang tepat di bawah P, berjarak a dari dudukan A.
Diagram momen lentur maksimum terjadi pada titik dimana geseran memiliki nilai = 0. Sedangkan geseran
maksimum terjadi umumnya di daerah dudukan. Pada gambar gaya lintang masimum/ Dmaks terjadi di
atas dudukan B. Terdapat dua macam momen lentur, momen lentur positif dan momen lentur negatif.
Tampang balok yang mengalami lenturan positif akan mengalami tegangan dengan arah sejajar panjang
batang (tegangan normal). Di bagian atas sumbu tengah tampang akan mengalami tegangan tekan
(Compression Stress). Bagian bawah sumbu tampang mengalami tegangan tarik (tension stress).
Sedangkan tampang dengan lenturan negatif berlaku kebalikannya, tegangan tarik di bagian atas dan
tegangan tekan di bagian bawah sumbu tampang. Besaran tegangan akibat lenturan pada balok dapat
ditulis dengan formula sebagai berikut.
Tegangan lentur / lengkung (σ ), yaitu tegangan yang terjadi akibat momen lentur atau lengkung
L
Rumus :
2
σ = tegangan lentur atau lengkung (kg/cm )
L
3
W = momen tahanan linier (cm )
L
1. Contoh Soal :
Diketahui : balok jepit
ini terlihat pada sambungan kelingan atau sambungan dengan mur baut. Apabila pada sambungan
bekerja gaya, paku keling atau mur baut dengan lubangnya diadu kekuatannya. Jika paku keling atau mur
baut menerima gaya maksimum akan terjadi tegangan geser. Jika lubang paku keling atau lubang mur
baut yang menerima gaya maksimum, terjadi tegangan tumpu.
Rumus :
2
σ = tegangan tumpu (kg/cm )
s
P = gaya tumpu
Luas bidang tumpu ditentukan dengan lubang pelat atas yang tertumpu adalah ½ keliling dan lubang plat
bawah yang tertumpu juga ½ keliling, sehingga jika digabungkan kedua-duanya menjadi satu keliling atau
πd. Tinggi lubang seluruhnya adalah 2S (S = tebal plat) menjadi setebal pelat yaitu S. Lubang yang
tertumpu juga tidak merata dimana dari tepi nol tak terhingga sampai ketengah membesar. Akibat dari
tidak meratanya gaya-gaya tersebut dapat dibulatkan menjadi = d. Jadi luas bidang tumpu untuk lubang
paku keling atau mur baut menjadi d.S.
Rumus :
Ada tiga hal kemungkinan yang terjadi jika sambungan menerima gaya :
2
0.8 σ . ¼ π d = d.S . 2 σ → dibagi σ
s t t
0.8 ¼ π d = S . 2 → dibagi d
= 3.2 S
Jadi untuk sambungan tunggal :
• Jika d = 3.2 S dapat digunakan rumus geser atau tumpu
• Jika d > 3.2 S digunakan rumus tumpu
• Jika d < 3.2 S digunakan rumus geser
Untuk sambungan kembar atau ganda :
• Jika d = 1.6 S dapat digunakan rumus geser atau tumpu
• Jika d > 1.6 S digunakan rumus tumpu
• Jika d < 1.6 S digunakan rumus geser
1. Contoh soal :
Diketahui sambungan tunggal dengan mur baut dengan diameter 20 mm, tebal pelat (S) = 5 mm
ditarik dengan gaya (P) sebesar 5000 kg. Hitung tegangan yang timbul ?
Jawab :
3.2 X S= 3.2 x 5 =16 mm ↔ d > 3.2 S, yaitu 20 mm > 16 mm, maka digunakan rumus tumpu.
diakibatkan oleh momen puntir/torsi pada tampang batang lingkaran dan lingkaran berlubang
dituliskan dengan formula sebagai berikut. Rumus :
τ = T . r / Ip
3
W = momen tahanan polar (cm )
P
1. Contoh soal :
Jawab :
3 3 3
W = 0.2 d = 0.2 (10) = 0.2 (1000) = 200 cm
P
Tegangan Tekuk
Tegangan tekuk, yaitu tegangan yang timbul akibat gaya tekan yang menekuk batang. Menurut Euler
besarnya gaya tekuk adalah , dengan PK = gaya tekuk (kg), π = 3.14, E = modulus elastsitas (kg/cm2), I =
momen Inersia (cm4), LK = panjang tekuk. Panjang tekuk ini akan bergantung pada keadaan ujung-ujung
batang dimana dalam kontruksi ada 4 macam keadaan ujung-ujung batang.
1. Kedua ujung pada Rumus Euler menjadi
sendi 2 E.I 2 E.I
PK
L
LK = L, C = 1 LK
2
L2
1
2
L2 L2
Bidang batang yang tertekuk akan mengalami kelangsingan dimana besarnya kelangsingan adalah:
dimana :
i = jari-jari inersia (cm)
4
I = momen inersia linier (cm )
2
F = luas penampang (cm )
1. Contoh soal :
Tiang kayu tingginya 5 m, kedua ujungnya dianggap jepit akan menerima gaya tekan sentris. Jika E
5 2
= 10 kg/cm tentukanlah gaya tekan sentris maksimum pada tiang. Tentukan pula kelangsingan
yang timbul pada tiang jika penampang kayu 12 x 12 cm !
2 2
Jawab : π = 3.14 = 10 (dibulatkan)
Rumus Euleur hanya dapat digunakan apabila kelangsingan yang timbul sama atau lebih besar dari
kelangsingan bahan. Kelangsingan bahan dihitung dengan rumus .
Misalnya:
6 2 2
1. Untuk baja E = 2.10 kg/cm , σ = 2000 kg/cm . Maka kelangsingan bahan :
K
5 2 2.
2. Untuk kayu E = 10 kg/cm , σ = 100 kg/cm Maka kelangsingan bahan :
K
rumus Euler dapat dipakai tapi apabila maka rumus Euler tidak dapat
digunakan.
Tegangan Kombinasi/Ideal
Tegangan kombinasi (σ ), dalam beberapa keadaan, sebuah batang tidak hanya dibebani oleh gaya-gaya
i
atau momen saja, tetapi kombinasi dari keduanya. Misalnya tegangan lentur dan tegangan geser.
1. Contoh soal :
Jawab :
Q = q x L = 200 x 8 = 1600 kg
Karena simetris ↔ RA = RB = ½ Q = ½ (1600) = 800 kg
Momen ↔
=160000 kgcm
Tegangan kombinasi :
Tegangan geser paling besar terjadi pada garis netral tampang. Besaran tegangan geser maksimum ke
arah memanjang balok dengan tampang persegi panjang ditunjukkan gambar 3.53, dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut.
τmaks = 3 V / 2A (3.10)
Sedangkan formula tegangan geser maksimum yang terjadi untuk tampang lingkaran adalah sebagai
berikut.