Anda di halaman 1dari 17

APAKAH FPI ORGANISASI MASYARAKAT YANG ANARKIS ?

Anarkis berarti tanpa pemerintahan atau tanpa aturan. Tetapi seringkali dalam kehidupan
sehari-hari anarkis dirtikan sebagai suatu tindak kekerasan. Jadi yang dimaksud anarkis dalam
pembahasan kali ini adalah suatu tindakan kekerasan yang tanpa mengikuti aturan dari pemerintah
yang sah.
Lalu, apakah organisasi masyarakat (ormas) FPI termasuk dalam kategori organisasi yang
anarkis ? Anarkis atau tidaknya bisa kita lihat dari serentetan aksi-aksi yang selama ini mereka
lakukan. Berikut daftar aksi mereka yang bersumber dari wikipedia.org dari awal terbentuk tahun
1998-2015 :
1998

 7 November Dewan Pengurus Pusat mengeluarkan pernyataan sikap yang mendukung


sepenuhnya pelaksanaan Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat.[1]

 13 November Menyampaikan aspirasi ke Sidang Istimewa MPR tentang tuntutan rakyat yang
menghendaki pencabutan Pancasila sebagai asas tunggal, penghentian Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila, pencabutan Dwifungsi Angkatan Bersenjata, pertanggungjawaban
mantan presiden Soeharto dan permintaan maaf dari Golongan Karya sebagai partai penguasa
selama Orde Baru.[1]

 22 November Perkelahian meletus setelah terjadi perusakan sebuah mesjid di


bilangan Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh kurang lebih 600 orang preman yang diduga
berasal dari Ambon. FPI dan warga berhasil memukul mundur para penyerang. Reputasi FPI
melonjak setelah peristiwa ini.[2]
1999

 24 Mei DPP FPI menangkap seorang mahasiswa Universitas Tarumanegara yang bernama
Pilipus Cimeuw yang telah menurunkan spanduk FPI yang dipasang di jembatan penyeberangan
di depan kampusnya karena tersinggung dengan isi tulisan spanduk yang berbunyi "Awas
Waspada! Zionisme & Komunisme Masuk di Segala Sektor Kehidupan! [3]

 13 September Laskar Pembela Islam[4] menutup tempat perjudian di Petojo Utara dan
tempat pelacuran di Ciputat, Tanah Abang, Jakarta.[3][5][5]

 18 September Laskar Pembela Islam menutup tempat pelacuran/prostitusi di wilayah


Ciputat.

 22 September Laskar Pembela Islam menutup diskotek Indah Sari di Petamburan, Tanah
Abang.[3]

 12 Desember Gedung Balai Kota DKI Jakarta diduduki selama 13 jam oleh Laskar Pembela
Islam menuntut penutupan tempat hiburan selama bulan suci Ramadhan dan minggu
pertama Syawal.[3]
2000

 24 Juni 300 orang anggota FPI menyerang kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Jl.
Latuharhary, Jakarta Pusat, memprotes laporan yang dikeluarkan oleh komisi tersebut
perihal Peristiwa Tanjung Priok pada 1984. Para penyerang menuntut pembubaran Komnas
HAM.[6]

 10 Agustus DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Maklumat Pengembalian


Piagam Jakarta.[7]

 15 Agustus Mabes Laskar Pembela Islam mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang penolakan
Calon Presiden Wanita pada Milad FPI ke-2 dengan tema Pawai Piagam Jakarta. [7]

 27 Agustus Ratusan massa FPI berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, menuntut
MPR/DPR untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta.[8]

 11 Oktober Ratusan demonstran FPI menolak perwakilan Yahudi dari Israel yang akan
menghadiri konferensi Inter-Parliamentary Union ke-104 di Jakarta. Para demonstran membawa
spanduk yan antara lain bertuliskan "Haram, Yahudi menginjakkan kaki di bumi Indonesia",
"Israel datang kami bantai" dan "Tolak delegasi imperialis Israel". [9][10]

 14 Desember Ribuan anggota Laskar Pembela Islam mendatangi pusat pelacuran Cikijing di
perbatasan Subang-Karawang.[3]
2001

 4 Mei Kantor SCTV di Jakarta diprotes FPI karena menayangkan telenovela Esmeralda, yang
di dalamnya ada tokoh antagonis bernama Fatimah. FPI khawatir, citra buruk Fatimah dalam
sinetron bisa mencitrakan hal yang sama pada Fatimah az-Zahra, putri Nabi. SCTV akhirnya
menghentikan tayangan tersebut.[5]

 27 Agustus Sekitar seribu massa FPI melakukan long march dari Gedung DPR/MPR melewati
Jalan Sudirman hingga Bundaran HI. Aksi ini ditujukan untuk pemberlakuan syariat Islam di
Indonesia.[11]

 9 Oktober FPI membuat keributan dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika
Serikat di Jakarta dengan merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan
menembakkan gas air mata serta meriam air. [12]

 15 Oktober Polda Metro Jaya menurunkan sekitar seribu petugas dari empat batalyon
kepolisian mengepung kantor FPI di Jalan Petamburan III, Jakarta Barat dan terjadi bentrokan.[12]

 7 November Bentrokan terjadi antara Laskar Jihad Ahlusunnah dan Laskar FPI dengan
mahasiswa pendukung terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dua
orang mahasiswa terluka akibat dikeroyok puluhan laskar. [13]
2002

 28 Januari FPI Maluku menggugat Kapolri, Kapolda Maluku dan Kapolres Ambon yang Kapolri
dianggap melakukan perbuatan melawan hukum dan diskriminasi hukum dengan mengabaikan
laporan ke Polres Ambon pada 26 Maret 2001 tentang keterlibatan Gereja Protestan
Maluku (GPM) dan Gereja Roma Katolik (GRM) Keuskupan Amboina dalam konflik di Ambon. [14]

 26 Februari FPI dan Majelis Mujahidin Indonesia melakukan aksi gabungan di Kedutaan
Besar Singapura di Jakarta, memprotes keras pernyataan Menteri Senior Singapura, Lee Kuan
Yew bahwa jaringan teroris masih berkeliaran di Indonesia. [15]
 15 Maret Panglima FPI, Tubagus Muhammad Sidik menegaskan, aksi sweeping terhadap
tempat-tempat hiburan yang terbukti melakukan kemaksiatan, merupakan hak dari masyarakat.
[16]
Pada hari yang sama, sekitar 300 masa FPI merusak sebuah tempat hiburan, Mekar Jaya
Billiard, di Jl. Prof Dr. Satrio No. 241, Karet, Jakarta. [3][17]

 21 Maret Sekitar 300 orang yang mengaku dari FPI Surakarta dan Majelis Mujahidin
melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Filipina di Jalan Imam Bonjol, Jakarta.
Mereka menuntut pembebasan tiga warga negara Indonesia yang ditahan di Filipina dengan
tuduhan membawa komponen bahan peledak. Demonstran gabungan ini juga menuntut
pemerintah Filipina untuk "menghentikan permusuhan terhadap umat Islam", menghentikan
"rekayasa intelijen" untuk menjebak aktivis dakwah dan membebaskan para WNI yang diklaim
aktivis dakwah tersebut. Tiga orang perwakilan dari massa demonstran diterima Duta Besar
Filipina untuk Indonesia, Leonides T. Caday. [18]

 24 Maret Sekitar 50 anggota FPI mendatangi diskotek New Star di Jl. Raya Ciputat. FPI
menuntut agar diskotek menutup aktivitasnya. [17]

 8 April Sejumlah tokoh gerakan Islam garis keras, mendeklarasikan berdirinya Komite
Pembebasan Al-Aqsa di markas FPI, Jalan Petamburan No. 3. Program pertama komite ini adalah
memberangkatkan seratus pasukan Mujahid ke Timur Tengah. [19]

 24 Mei Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan Tubagus Sidiq
menggrebek sebuah gudang minuman di Jalan Petamburan VI, Tanah Abang, Jakarta Pusat. [17]

 26 Juni Usai berunjuk rasa menolak pencalonan kembali Sutiyoso sebagai gubernur Jakarta di
Gedung DPRD DKI,[20] massa FPI merusak sejumlah kafe di Jalan Jaksa yang tak jauh letaknya dari
tempat berunjuk rasa. Dengan tongkat bambu, sebagian dari mereka merusak diantaranya
Pappa Kafe, Allis Kafe, Kafe Betawi dan Margot Kafe.[17][21]

 4 Oktober Sweeping ke tempat-tempat hiburan.[17]


2003

 20 Januari FPI bersama Forum Ulama Se-Jawa dan Sumatra menuntut


pemerintahan Megawati Soekarnoputri diganti jika dalam waktu satu bulan tidak bisa
menyelesaikan masalah kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, dan telepon, serta "masalah
bangsa" lainnya.[22]

 23 Maret FPI dan ormas Islam lainnya melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta untuk menentang serangan Amerika terhadap Irak.[23]

 20 April Ketua FPI Rizieq ditahan karena dianggap menghina polisi dalam dialog di SCTV dan
Trans TV. Ia sempat dibawa kabur pendukungnya, tapi akhirnya divonis tujuh bulan kurungan. [5]

 21 April Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Shihab dilarikan massa pendukungnya ke markas FPI
di Petamburan, Jakarta Barat, padahal ia harus diserahkan ke Lembaga
Permasyarakatan Salemba dari Kejaksaan Tinggi DKI.[24]

 23 April Koordinator lapangan FPI, Tubagus Sidik ditangkap tiga tim buser Polres Jakarta
Barat. Menurut Polda Metro Jaya, Sidik ditangkap di rumahnya di Jembatan Besi,
Tambora, Jakarta Barat, sebagai buntut dari aksi pengeroyokan yang dilakukannya bersama
sepuluh anggota laskar FPI terhadap seorang pria di jalan tol sehari sebelumnya. [3][25]
 22 Mei Koordinator lapangan laskar FPI Tubagus Sidik bersama sepuluh anggota laskar FPI
menganiaya seorang pria di jalan tol dan mereka ditangkap 23 Mei 2005. [17]

 27 Juni FPI menyerang kontes miss waria di Gedung Sarinah Jakarta. [17]

 10 Juli: Laskar FPI melakukan unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi Jakarta, menolak
pembebasan David A Miauw, tersangka penyerbuan ke kantor Majalah Tempo.[26] Pada saat yang
sama, FPI menyatakan dukungannya terhadap Tempo dalam upaya melawan premanisme. [27]

 29 Juli Ketua FPI Rizieq dituntut hukuman tujuh bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat.[5]

 5 Agustus FPI dan FUI mengancam akan menyerang Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu.
[17]

 16 Oktober FPI mengusir jemaah yang akan melakukan kebaktian di Jatimulya Bekasi Timur.
[17]

 18 Oktober Anggota FPI membawa senjata tajam saat berdemo do Polres Metro Jakarta
barat.[17]

 2 Agustus Dewan Pimpinan wilayah FPI Kabupaten Purwakarta Jawa barat meminta
pengelola sebuah taman kanak-kanak menghentikan kebaktian sekaligus membongkar
bangunannya. Jika tidak, FPI mengancam akan menghentikan dan membongkar paksa bangunan.
[17]

 22 September FPI memaksa agar pameran foto bertajuk "Urban/culture" di Mesuem Bank
Indonesia Jakarta agar ditutup.[17]

 23 Oktober FPI kembali menghalangi jemaah yang akan melaksanakan kebaktian dan terjadi
dorong-mendorong, aparat keamanan hanya menyaksikan. [17]

 19 November Ketua FPI Rizieq dibebaskan dari tahanan Salemba. [5]

 18 Desember FPI menyatakan akan mengubah paradigma perjuangannya, tidak lagi


menekankan pada metode perjuangan melalui gerakan massa dan kelaskaran setelah pertemuan
dengan wakil presiden Hamzah Haz di Istana Wakil Presiden. FPI mengklaim akan menempuh
jalur hukum dalam upaya-upaya menghentikan "praktik-praktik kemaksiatan". Paradigma baru
itu akan diputuskan dalam musyawarah nasional pertama FPI, 19-21 Desember 2003, di Jakarta.
[5][28]

2004

 22 Agustus FPI menyatakan sikap golput (golongan putih, alias netral) dalam pemilihan
umum presiden Indonesia 2004, tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada individu masing-
masing jika tetap ingin memilih. [29]

 3 Oktober FPI menyerbu pekarangan Sekolah Sang Timur sambil mengacung-acungkan


senjata dan memerintahkan para suster agar menutup gereja dan sekolah Sang Timur. Front
Pembela Islam(FPI) menuduh orang-orang Katolik menyebarkan agama Katolik karena mereka
mempergunakan ruang olahraga sekolah sebagai gereja sementara, yang sudah digunakan
selama sepuluh tahun.[3]
 12 Oktober Basri Sangaji tewas diserang sepuluh preman dari kelompok John Kei di kamar
301 Hotel Kebayoran Inn, Jakarta Selatan.[3]

 22 Oktober FPI melakukan pengrusakan kafe dan keributan dengan warga di Kemang. [3]

 24 Oktober FPI minta maaf kepada Kapolda Metro Jaya atas aksi sweeping tempat hiburan. [5]

 27 Oktober Ketua PP Muhammadiyah minta FPI hentikan aksi kekerasan. [5]

 28 Oktober FPI bertekad tetap melakukan sweeping tempat hiburan selama bulan Ramadan.
[5]

 1 November 500 anggota FPI merusak kafe dan bentrok dengan Forum Masyarakat Kemang.
[5]

 23 Desember 150 orang anggota FPI terlibat bentrok dengan petugas satuan
pengaman Jakarta International Container Terminal karena tanah yang ditimbun setinggi tiga
meter oleh pihak JICT sehingga menutupi jalan masuk menuju makam keramat. Tiga orang
anggota FPI, seorang warga dan seorang satpam JICT mengalami luka cukup serius. [3][5][30]

 30 Desember Sekitar 400 orang anggota FPI dipimpin langsung oleh Habibi Rizieq terjun
ke Banda Aceh sebagai sukarelawan korban tsunami Samudera Hindia 2004. Mereka dilaporkan
tidur di kuburan-kuburan dan bertindak sebagai penjaga masjid-masjid. [31] Relawan FPI jugalah
yang menemukan jenazah Kabahumas Polda Aceh, Kombes Pol. Sayed Husain di jalan raya Banda
Aceh-Meulaboh.[32]

 2 Maret Bentrokan antara kelompok Basri Sangaji dan John Kei di Diskotek Stadium di
kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Saat itu kelompok Basri menjaga diskotek dan diserang
puluhan orang Kei. Dua penjaga keamanan dari kelompok Basri tewas. [3]
2005

 5 Januari Relawan FPI menemukan Jenazah Kabahumas Polda NAD Kombes Sayed Husain
yang meninggal karena bencana Tsunami, Aceh. TempoInteraktif.com. Sekretaris Jenderal FPI
Shobri Lubis mengklaim selama setahun anggota FPI mengevakuasi 70 ribu jenazah Tsunami
Aceh, “TNI hanya 40 ribu jenazah, dan PMI hanya 25 ribu.” [7]

 27 Juni FPI menyerang acara kontes Miss Waria di gedung Sarinah, Jakarta. [5]

 9 Juli Sekitar 400 orang beratribut FPI menyerbu kampus Mubarak. Mereka memberi
ulitmatum, dalam hitungan 7 x 24 jam, FPI akan bertindak lebih tegas lagi. [5]

 2 Agustus Dewan Pimpinan Wilayah FPI Kabupaten Purwakarta, meminta pengelola TK Tunas
Pertiwi di Jalan Raya Bungursari untuk menghentikan kebaktian sekaligus membongkar
bangunannya. Jika tidak, FPI mengancam akan menghentikan dan membongkar paksa bangunan.
[3]

 22 Agustus FPI melakukan penutupan paksa Gereja Kristen Pasundan Dayeuhkolot, Bandung.
[3]

 23 Agustus Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Abdurrahman Wahid meminta pimpinan tertinggi
Front Pembela Islam (FPI) menghentikan aksi penutupan paksa rumah-rumah peribadatan
(gereja) milik jemaat beberapa gereja di Bandung. Pernyataan itu disampaikan Wahid untuk
menyikapi penutupan paksa 23 gereja di Bandung, Cimahi, dan Garut yang berlangsung sejak
akhir 2002 sampai kasus terakhir penutupan Gereja Kristen Pasundan Dayeuhkolot, Bandung
pada 22 Agustus 2005 lalu.

 5 September, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengecam tindakan kekerasan yang
dilakukan oleh FPI.[3]

 19 September FPI diduga di balik penyerbuan Pemukiman Jamaah Ahmadiyah di Kampung


Neglasari, Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. [3]

 22 September FPI memaksa agar pemeran foto bertajuk Urban/Culture di Museum Bank
Indonesia, Jakarta agar ditutup.[3]

 16 dan 23 Oktober FPI mengusir Jamaat Nasrani yang akan melakukan kebaktian di Jatimulya
Bekasi Timur.[3]
2006

 19 Februari Ratusan massa Front Pembela Islam berunjuk rasa ke kantor Kedutaan Besar
Amerika Serikat dan melakukan kekerasan.[17]

 14 Maret FPI membuat ricuh di Pendopo Kabupaten Sukoharjo. [3][17]

 12 April FPI menyerang dan merusak kantor majalah Playboy Indonesia. Massa merusak
kantor Majalah Playboy Indonesia di Gedung ASEAN Aceh Fertilzer. Mereka menghancurkan
kaca-kaca gedung. Dua polisi terluka. Aksi ini dilakukan lantaran penolakan FPI terhadap majalah
yang bermarkas di Cilandak, Jakarta Selatan, ini dengan alasan berbau pornografi. [3][5][17][33]

 20 Mei Anggota FPI menggerebek 11 lokasi yang dinilai jadi tempat maksiat di Kampung
Kresek, Jalan Masjid AT-Taqwa RT02/06, Jati Sampurna, Pondok Gede, Bekasi. Aksi berakhir
dengan perusakan tempat hiburan.[5][17]

 21 Mei FPI, MMI, HTI dan FUI mengusir K. H. Abdurrahman Wahid dari forum dialog lintas
etnis dan agama di Purwakarta, Jawa Barat.[17]

 21 Mei FPI menyegel kantor Fahmina Institute di Cirebon, yang menolak RUU Anti-Pornografi
dan Pornoaksi.[5]

 25 Mei FPI melakukan perusakan terhadap sejumlah tempat hiburan dan warung minuman
di Kampung Kresek, Jatisampurna, Bekasi. Front Pembela Islam (FPI) cabang Bekasi, mengepung
kantor Polres Metro Bekasi. FPI Bekasi mengepung kantor Polres Metro Bekasi. [17]

 20 Juni Sejumlah anggota FPI terlibat bentrok dengan anggota Forum Betawi Rempug (FBR)
di Jalan Kramat Lontar Paseban Senen, Jakarta Pusat. [17]
2007

 29 Maret Serangan terhadap massa Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas) yang
sedang menyampaikan aspirasinya di kawasan Dukuh Atas, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.
Massa FPI yang jumlahnya ratusan orang tiba-tiba menyerang massa Papernas yang rata-rata
kaum perempuan pukul 11.20 WIB. FPI menuduh bahwa Papernas adalah partai politik yang
menganut paham Komunisme.[17]

 29 April Massa FPI mendatangi acara pelantikan pengurus Papernas Sukoharjo karena tidak
suka dengan partai tersebut yang dituduh beraliran komunis.[3]

 1 Mei Aksi peringatan Hari Buruh Internasional May Day 2007, diwarnai ketegangan antar
gabungan massa aksi Front Pembela Islam (FPI) dan Front anti Komunis Indonesia (FAKI) dengan
massa Aliansi Rakyat Pekerja Yogyakarta (ARPY). Ketegangan yang terjadi di depan Museum
Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta tersebut karena FPI dan FAKI menuduh gerakan ARPY
terkait dengan Partai Persatuan Nasional (Papernas) yang menurut mereka beraliran komunis.
Kericuhan hampir memuncak saat seorang massa FAKI menaiki mobil koordinator aksi, dan
dengan serta merta menarik baju koordinator ARPY yang saat itu sedang berorasi. [3]

 9 Mei Puluhan anggota FPI mendatangi diskotek "Jogja Jogja" dan mengusir orang-orang
yang bermaksud mengunjungi tempat hiburan ini. Alasannya, diskotek ini menggelar striptease
secara rutin.[3]

 12 September FPI merusak rumah tempat berkumpul aliran Wahidiyah, karena dianggap
sesat.[17]

 24 September Di Ciamis, FPI merusak warung yang buka pada bulan puasa serta memukuli
penjual dan pembelinya. Alasannya mereka menjual barang-barang haram (seperti minuman
keras) di bulan Ramadan.[3]

 28 September Ratusan anggota FPI bentrok dengan polisi saat personel Polres Jakarta Pusat
membubarkan konvoi sepeda motor sekitar 600 anggota FPI. Konvoi tak berizin. [17]

 29 September FPI merazia beberapa warung makan di Tasikmalaya.Setiap warung yang


kepergok menyiapkan makanan siap saji langsung ditutup. [3]
2008
Kapolri Bambang Hendarso Danuri mengatakan pada 2008 terdapat 8 kasus kekerasan yang
dilakukan FPI dan Forum Betawi Rempug. Pada 2009 terdapat 40 kasus kekerasan oleh FPI, FBR,
dan Barisan Muda Betawi (BMB), dan pada 2010 terdapat 49 kasus oleh FPI dan FBR. [17]

 1 Juni Massa FPI menyerang massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan (AKK-BB) yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak di sekitar Monas.
Massa AKK-BB waktu itu sedang merayakan hari Pancasila. 27 aktivis Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), yang berdemo memprotes surat keputusan
bersama Ahmadiyah, mengalami luka-luka dianiaya massa FPI. [5][34][35] Tak hanya memukul orang,
massa FPI juga merusak mobil-mobil yang terparkir di sekitar lokasi tersebut. [33][36]

 4 Juni Rizieq dan 59 pengikutnya diciduk di markasnya terkait penyerangan AKKBB [5]

 24 September FPI merazia dan merusak sejumlah warung nasi dan pedagang bakso di
wilayah Pasar Wetan, Tasikmalaya, karena berjualan makanan pada bulan Ramadan. [3]
2009

 2 September FPI bersama Front Anti Komunis Indonesia memprotes Jawa Pos karena
menulis seorang tokoh pertempuran Surabaya yang diduga beraliran komunis. [17]
 9 Oktober Front Pembela Islam (FPI) mendemo rumah produksi Maxina Picture di Komplek
Hotel Ibis Mangga Dua yang hendak mendatangkan aktris porno Jepang Maria
Ozawa alias Miyabi.[5]
2010

 18 Maret FPI batal mengirimkan relawan yang dilatih, termasuk yang berasal dari Aceh, ke
Palestina.[37][38]

 14 April FPI ikut serta mempertahankan makam Mbah Priok di Tanjung Priok, Jakarta Utara. [5]

 30 April Puluhan orang yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela
Islam (LPI) mendatangi Hotel Bumi Wiyata di Jalan Margonda Raya, Beji, Depok, Jawa Barat
membubarkan Seminar Waria yang sedang berlangsung. Sejumlah gelas dan piring hancur
menjadi sasaran amuk massa. Zaenal Abidin, salah seorang pembicara yang juga perwakilan dari
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, menjadi sasaran kemarahan massa saat mencoba
menjelaskan materi acara. Salah seorang anggota FPI pun memukulnya. [3]

 25 Mei FPI mengupayakan untuk membongkar patung tiga mojang di Bekasi secara paksa.[39]

 28 Mei Saat perayaan waisak dan salat jumat seacara bersama FPI melakukan bongkar
patung naga di kota Singkawang secara paksa.[3]

 24 Juni FPI membubarkan secara paksa pertemuan komisi IX DPR di Banyuwangi. FPI
Banyuwangi bersama Forum Umat Beragama dan LSM Gerak membubarkan acara sosialisasi
kesehatan gratis dari Komisi IX DPR karena diduga acara temu kangen anggota eks-Partai
Komunis Indonesia.[3][5][40]

 8 Agustus Ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) menyerang jemaat gereja Huria Kristen
Batak Protestan (HKBP) Pondok Indah Timur pukul 9 pagi di Kampung Ciketing Asem, Kecamatan
Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.[3]

 10 Agustus Ratusan orang dari massa FPI dan Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) merusak
paksa papan nama Jamaah Ahmadiyah yang terpasang di Masjid An Nur, jalan Bubutan gang 1
no. 2, Surabaya.[3]

 28 September FPI memaksa penghentian Festival Film Q, yang bertema gay, lesbian, dan
transeksual di Pusat Kebudayaan Belanda. [17]

 23 Oktober Penurunan Patung Buddha Tanjung Balai: Kekerasan Negara Terhadap Agama [41]

 9 Desember Panti Asuhan di Tasikmalaya Diancam Dibakar FPI [42]


2011

 10 Februari Juru bicara FPI, Munarman mengancam akan menggulingkan Pemerintahan SBY
jika berani membubarkan FPI. Ancaman itu dikeluarkan dalam menanggapi pernyataan Presiden
di Kupang yang mengatakan "ormas yang terbukti melanggar hukum melakukan kekerasan, dan
meresahkan masyarakat, jika perlu harus dibubarkan." Pernyataan itu dilontarkan tidak lama
setelah tragedi penyerangan jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten. [5]
 28 Januari Masjid An-Nushrat di Makassar diserbu anggota Front Pembela Islam. Pada saat
pemuka Ahmadiyah Sulawesi Selatan sedang mengadakan pertemuan,massa penyerbu merusak
papan nama dan perabot masjid.[3]

 29 Januari Puluhan massa FPI berunjukrasa memaksa Jamaah Ahamadiyah pergi dari
Makassar.[3]

 4 Maret Massa FPI membuat onar dan membakar markas Ahmadiyah di Kecamatan Lubuk
Pinang, Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu. [3]

 4 Maret Massa FPI membakar warung makan yang pemiliknya anggota Jemaah Ahmadiyah di
Kota Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. [3]

 11 Maret Puluhan massa dari Gerakan Reformis Islam (Garis) menduduki Masjid Al Ghofur
milik Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Cianjur. [3]

 13 Maret Masjid Ahmadiyah di Kampung Cisaar, Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi,


Kabupaten Cianjur, menjadi sasaran serbu ratusan massa. Akibatnya, beberapa bagian bangunan
rusak. Massa juga membakar kitab dan buku Ahmadiyah. [3]

 30 Maret Sebuah rumah milik tokoh Ahmadiyah di Kampung Tolenjeng, Desa Sukagalih,
Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, dirusak. [3]

 2 Mei FPI Jakarta menuntut penghentian penayangan Film Pocong Mandi Goyang Pinggul,
yang dibintangi artis porno Hollywood, Sasha Grey. [17]

 26 Juli Massa FPI merusak gedung tempat pertemuan waria di Purwokerto, Jawa Tengah. [5]

 8 Agustus Sekitar 30 orang FPI mengobrak-abrik warung Coto Makassar di Jl. AP Pettarani,
Makassar karena tetap buka siang hari saat bulan puasa. [5]

 8 Agustus Massa FPI merusak warung makan milik Rudi dan Hajjah Adriani. [3]

 12 Agustus Massa FPI merusak warung makan milik Restoran Topaz Makassar. [3]

 13 Agustus Massa FPI membuat onar dan membakar markas Ahmadiyah di Makasar. [3]

 14 Agustus Massa FPI merusak warung makan milik seorang ibu di Ciamis. [3]

 16 Agustus Kapolda: FPI Jangan Semena-mena [43]

 20 Agustus Massa FPI sweeping warung makan yang menjual dagangannya pada siang hari di
kawasan puncak Bogor, Jawa Barat. Aksi tersebut dilakukan agar para pemilik warung
menghormati umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa. [5]

 27 Agustus Massa FPI mengeruduk kantor SCTV dan mendesak stasiun televisi itu
membatalkan penayangan film berjudul '?'. FPI menilai Film '?' menggambarkan umat islam itu
bengis dan jahat.[5]
 28 Agustus Ratusan anggota FPI merusak mobil Daihatsu Luxio di kawasan Senayan, Jakarta
Pusat. Mobil tersebut diduga milik seorang penjual minuman keras. Di Matraman Raya, Cempaka
Putih, massa FPI bentrok dengan pemuda. [5]

 23 September Massa FPI mengancam serang pernikahan berlangsung di Gereja Pantekosta


Jatinangor.[3]

 9 Oktober FPI berdemonstrasi di depan kedutaan Amerika Serikat dengan merobohkan


barikade kawat berduru dan aparat keamanan menembakkan gas air mata serta mariam air. [17]

 15 Oktober FPI terlibat bentrokan dengan aparat Polda Metro Jaya di Jalan Petamburan III
Jakarta.[17]

 28 Oktober Ratusan anggota FPI bentrok dengan anggota Polres Metro Bekasi saat
menggelar unjuk rasa di depan Sekolah Yayasan Mahanaim di Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat.
Unjuk rasa itu digelar karena FPI menilai yayasan sekolah telah melakukan pemurtadan agama
terhadap warga Bekasi sejak tahun 2008 silam. Dalam aksi itu, massa FPI melempari bangunan
Sekolah Yayasan Mahanaim, dengan batu dan benda keras lainnya. [5]

 7 November Bentrokan antara Laskar Jihad dan Laskar FPI dengan mahasiswa pendukung
terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. [17]

 28 Desember FPI memberangkatkan tim khusus relawan kemanusiaan untuk bencana


kekeringan di Mesuji, Lampung.[44]
2012

 12 Januari Massa dari FPI dan Forum Umat Islam (FUI) demo di depan kantor Kemendagri.
Massa kemudian melempari gedung Kemendagri dengan batu dan telur busuk. Aksi protes
dilakukan atas pembatalan Perda Miras oleh pihak Kemendagri. Massa FPI merusak dan ricuh di
Gedung Kemendagri.[5][33][45]

 11 Februari 11 Februari 2012 Kedatangan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dan
rombongan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah ditolak oleh sekitar 800 orang dari Suku Dayak
memakai ikat kepala merah dan ada juga yang membawa senjata tradisional seperti tombak dan
mandau di Bandara Udara Cilik Riwut Palangkaraya. Rombongan FPI tidak jadi turun pesawat dan
pesawat kembali ke Jakarta tanpa mengangkut penumpang. Sebelumnya pendirian cabang
provinsi Kalimantan Tengah ditolak ormas dan warga suku Dayak. [46][47]

 14 Februari Keempat simpatisan FPI memukul Bhagavad Sambada, Koordinator aksi


"Indonesia Tanpa FPI".[48]

 21 Februari Massa FPI mengepung ruko yang sedang mengadakan pengobatan gratis. [49]

 28 Februari Massa FPI terlibat bentrok dengan massa Front Jihad Islam (FJI) di Pengadilan
Negeri Yogyakarta.[3]

 6 Maret Tiga anggota FPI membawa senjata tajam di Pengadilan Negeri Yogyakarta.[50]

 6 Mei Massa FPI memukul Aktivis Perdamaian SEJUK (Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman) di
HKBP Filadelfia Bekasi.[51]
 7 Mei Massa ormas Islam termasuk FPI menyetop pembangunan tempat ibadah di
Yogyakarta.[52]

 21 Mei Massa FPI mengancam akan membubarkan paksa konser Lady Gaga di Jakarta;
membeli 150 tiket untuk dapat masuk ke dalam arena konser. [53]

 1 Juli Massa FPI Rusak Mapolsek Ciawi.[54]

 10 Agustus Massa FPI Makasar merusak klenteng Xian Ma, klenteng Kwan Kong, dan
klenteng Ibu Agung Bahari.[55]

 22 September Massa FPI Jakarta menyegel Seven Eleven di Pejaten. [56][57]

 25 September Massa FPI bentrok dengan polisi ketika mencoba menyerang restoran cepat
saji di Mal Ciputra Semarang.[58]

 30 September FPI Banjarmasin menyerang tempat hiburan malam [59]

 23 NovemberIsrael Serang Gaza, FPI dan PKS Jatim Kirim Relawan [60]

 6 Desember Sekretaris FPI Jateng Emosi di Kantor PTUN Semarang [61]

 7 Desember FPI Tanjung Pinang diusir warga [62][63]


2013

 10 April Motor Diambil Paksa, FPI Serbu Leasing.[64][65]

 18 April Massa FPI mendobrak ruang kerja Walikota Depok. [66]

 28 Juni Komnas HAM: Siram Air ke Tamrin, Munarman Tidak Siap Berdemokrasi [67]

 8 Juli FPI terlibat bentrok dengan Warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, ketika melakukan
pawai dan razia di sejumlah lokalisasi. FPI dan warga sekitar terlibat cek-cok yang berakibat
tewasnya seorang warga akibat tertabrak mobil Avanza yang dikemudikan anggota FPI. [33]

 12 Agustus FPI terlibat adu bacok dengan warga Desa Kandang Semangkon, Lamongan, Jawa
Timur, yang diawali aksi penganiayaan anggota FPI kepada tiga orang warga di sebuah rental
Playstation.[33]

 25 Agustus Habib Rizieq Shihab menyerukan untuk melakukan pendekatan ke masyarakat


Bali supaya kontes Miss World 2013 tidak jadi diselenggarakan di Bali.[68]

 14 September Massa FPI gagal menyeberang ke Bali untuk menggagalkan kontes Miss World
2013.[69]

 22 November Massa FPI berdemo di depan Kedutaan Besar Australia karena telah menyadap
sejumlah petinggi Indonesia seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono.[70]

 5 Desember Massa FPI dan Garis Reformis Islam (GARIS) menggelar aksi demonstrasi
menolak Pekan Kondom Nasional di depan Kementerian Departemen Kesehatan, Jakarta.[71]
 17 Desember Munarman, wakil bicara FPI, menilai Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama goblok dan asal jeplak karena mendukung identitas agama tak perlu dicantumkan
dalam kolom Kartu Tanda Penduduk (KTP) [72]

 30 Desember Kepolisian Kota Depok, Jawa Barat, menangkap lima orang anggota FPI
lantaran melakukan razia disebuah toko minuman di Cimanggis. Polisi menangkap mereka
karena terindikasi anarkis dalam melakukan aksinya. [33]
2014

 19 Januari FPI membuka Posko Banjir untuk korban Banjir Jakarta 2014.[73][74]

 9 Februari 5 Aksi FPI bubarkan diskusi [75]

 12 Maret FPI Sisir Penjual Miras[76]

 22 Maret FUI Kota Bekasi Kepung Gereja Katolik St. Stanislaus Kostka [77]

 6 Mei Massa FPI Demo Polresta[78]

 15 September FPI mengeluarkan Maklumat Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam &
Markas Daerah Laskar Pembela Islam DKI Jakarta Tentang Penolakan Pemimpin Kafir [79]

 03 Oktober Kejadian ini terjadi ketika FPI melakukan unjuk rasa menolak pengangkatan Ahok
menjadi Gubernur menggantikan Joko Widodo. Bentrokan yang awalnya damai, berujung rusuh
yang melukai belasan anggota polisi. Kepolisian berhasil menangkap koordinator sekaligus otak
kerusuhan, Novel Bamukmin, bersama 21 anggota FPI lainnya. [33] Aksi Anarkis Massa FPI Sudah
Dirancang [80]

 4 Oktober Tolak Ahok, FPI Kerahkan Massa Luar Jakarta. Aksi ini juga didukung oleh Sri
Bintang Pamungkas, Eggy Sudjana, dan Faizal Assegaf[81]

 14 Oktober 5 Aksi balasan FPI usai diacak-acak polisi [82]

 14 Oktober Tolak Ahok, FPI Gelar Aksi Sejuta Umat [83]

 23 November Habib Rizieq Wajibkan Anggota FPI Ikut Aksi Lengserkan Ahok [84]

 1 Desember Front Pembela Islam dan massa Gerakan Masyarakat Jakarta, yang terdiri dari 90
ormas termasuk Forum Betawi Rempug, melantik Fahrurrozi Ishaq sebagai Gubernur Rakyat
Jakarta atau Gubernur Tandingan. Pelantikan ini dilakukan di sela-sela demo penolakan
Gubernur Ahok di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. [85][86][87]

 2 Desember 3 Aksi FPI Meminta Ahok Mundur sebagai Gubernur [88]


2015

 22 Januari Perlawanan FPI ke Ahok dari meja hijau [89]

 25 Februari Dilarang FPI, Seminar Korban 1965 di Solo Dibatalkan [90]

 6 Maret Anggota FPI Terdakwa kasus Aksi Unjuk Rasa Anarkis Meninggal Dunia [91]
 24 Maret Tolak Ahok, Gerakan Masyarakat Jakarta dan Front Pembela Islam Kepung Kantor
DPRD DKI[92]

 8 April FPI: Anggota GAFATAR Harus Di Hukum Mati [93]

 17 Mei Aksi KODAM FPI di Banda Aceh Dihadang Polisi[94]

 12 Juni Alasan FPI dan Warga Gerebek Jemaah Ahmadiyah di Tebet [95]

 17 Juli "Sebelum para jihadis dari seluruh pelosok Tanah Air turun ke Papua untuk
mengeksekusi mereka dengan prinsip : Luka dibayar dengan luka, dan darah dibayar dengan
darah, serta nyawa dibayar dengan nyawa," lagi Rizieq menegaskan seruan FPI Atas Insiden di
Tolikara Papua.[96]

 24 Juli Doakan Tolikara, Polisi dan Ratusan Massa FPI di Tangerang Gelar Istigosah. [97]

 25 Juli FPI membuka Posko Toleransi. Berdasar rilis resmi laman daring Rizieq Syihab,
pihaknya mengklaim posko ini dengan tujuan untuk bertugas menerima dan menindak-lanjuti
laporan Umat Islam yang mengalami perlakuan Intoleransi dan Diskriminasi serta Intimidasi di
seluruh wilayah Indonesia.[98]

 1 Agustus FPI Dukung 'Fatwa Haram' atas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) [99]

 6 Agustus Dapat Ancaman FPI, Temu Nasional Korban 1965 Dibatalkan [100]

 8 Agustus FPI soal Kafir: Kami Enggak Bisa Toleransi Penyimpangan. Front Pembela Islam (FPI)
menilai putusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 tentang imbauan tidak mudah mengkafirkan
orang masih terlalu umum. Ketua FPI Muchsin Alatas meminta agar Muhammadiyah
memperjelas batasan tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memaknai Islam. [101]

 21 Agustus Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan FPI
memohon untuk tidak meratakan dua makam tokoh ormas Islam yang berada di lokasi
penggusuran Kampung Pulo.[102]
Namun, mengapa FPI justru berkembang pesat ? FPI yang selalu dihujat dan dituntut untuk
dibubarkan oleh sebagian masyarakat justru saat ini berkembang pesat. Ada beberapa alasannya,
diantaranya :
1. Insiden Ketapang
Peristiwa insiden Ketapang, di mana FPI terjun langsung melawan preman-preman yang menyerang
masjid dan masyarakat, telah membuat umat di daerah mengetahui adanya sekelompok orang yang
melakukan pembelaan terhadap hak-hak umat Islam, dalam menegakkan amar ma'ruf nahyi
mungkar. Masyarakat akhirnya tahu dan memerlukan adanya kelompok seperti ini untuk benteng
moral dan akhlaq serta akidah di daerahnya, sehingga akhirnya mereka membentuk FPI didaerahnya
masing-masing. Semangat untuk bergabung di bawah FPI ini juga karena masyarakat memiliki
kesamaan pandangan dalam pemberantasan narkoba, prostitusi, perjudian, peredaran VCD porno
dan kemaksiatan lainnya.

2. Dibidang Sosial
Selain melakukan aksi memberantas kemungkaran dan kemaksiatan, FPI juga aktif untuk menolong
sesama yang terkena musibah tanpa memandang latar belakang agama dan suku bangsa. Hal ini
terbukti pada peristiwa tsunami di Aceh, ada sekitar 1.300 laskar yang dikirim secara bergantian
selama setahun ke Aceh untuk melakukan evakuasi mayat. Selain itu, juga pada saat gempa
Yogyakarta, tsunami di Pangadaran, Ciamis, Banjir di Poso, dan Kalimantan, hampir rata-rata yang
musibah sifatnya nasional, FPI turut berpartisipasi.

3. Dakwah di sel tahanan Polda


Dibidang dakwah FPI juga tak kalah aktifnya dengan organisasi dakwah lainnya. Seperti diketahui,
saat ditahan di tahanan Polda Metro Jaya, tak seorang pun tahanan yang bersedia satu sel dengan
Verry Idham Henyansyah alias Ryan. Namun, Habib Rizieq memerintahkan Matsuni untuk
membimbingnya. Alhasil Matsuni pun hidup satu sel dengan diri Ryan.
Hasilnya Ryan memberikan pengakuan yang sangat mengejutkan. Kepada guru spritualnya dari FPI
(Matsuni) di sel tahanan Polda Metro Jaya, algojo dari Jombang ini mengaku membunuh 13 orang.
Pengakuan itu diperoleh, kala Ryan berdiskusi masalah agama dengan Matsuni dan selanjutnya
sangat berguna untuk pengembangan penyelidikan polisi. Pernah beberapa kali Ryan akan bunuh diri
tetapi berhasil dicegah oleh Matsuni. Saat ini Ryan telah bertobat, mulai rajin beribadah salat wajib,
tahajud bahkan mengakui kesalahannya dan siap menerima hukuman bahkan mati sekalipun.
Apa yang anda lihat tentang 'aksi-aksi anarkis' Front Pembela Islam (FPI) di media, tidak
pernah lepas dari penilaian subjektif dan objektif media itu sendiri. Kalau kesannya aksi-aksi itu
anarkis, memang liputanya memang dibuat sedemikian rupa, setidaknya kesan anarkis itu memang
diekspose, entah tujuannya untuk memojokkan posisi FPI, atau untuk menggambarkan betapa umat
Islam itu anarkis atau memang sekedar kerjaan insan media yang haus sensasi.
Yang terakhir itu dimungkinkan karena karekteristik media, terutama televisi memang butuh liputan
dan gambar yang sensasional. Gambar-gambar yang menampilkan proses awal di mana para anggota
FPI sedang melakukan negosiasi kepada para pemilik tempat hiburan yang secara hukum memang
melanggar peraturan resmi, nyaris tidak menarik untuk ditampilkan. Tetapi ketika pihak pengelola
tempat hiburan melakukan pelemparan dan provokasi, lalu FPI mempertahankan diri atau balas
menyerang, secara gambar memang merupakan momen yang cukup menarik. Gambar para aktifis
merusak tempat hiburan itulah yang dinaikkan di layar kaca. Karena secara visual, gambar itu lebih
menarik ketimbang gambar orang sedang diskusi yang terlihat hanya pasif dan itu-itu saja. Namun
tidak tertutup kemungkinan ada unsur kesengajaan dalam penayangan gambar anarkisme yang
terjadi. Sangat dimungkinkan bahwa pihak media dimanfaatkan oleh para cukong pemilik tempat
hiburan yang bergelimang dengan harta itu untuk menampilkan kesan seolah-olah FPI itu tidak lebih
dari segerombolan orang yang bertindak anarkis.
Mengapa analisa itu muncul? Karena tindak anarki yang ditampilkan berulang-ulang di media itu
nyaris tidak pernah menyentuh akar masalah. Tidak pernah diulas kenapa sampai terjadi tindakan
itu. Media seolah-olah bagai macan ompong ketika harus bicara tentang para pengusaha tempat
hiburan yang melanggar Perda dan perundangan. Yang dimunculkan selalu kesan bahwa FPI adalah
pelaku tindak anarki. Namun pengusaha tempat maksiat yang jelas-jelas melanggar hukum negara
dan sekaligus hukum agama, sama sekali tidak pernah diungkap.
Sekarang mari kita lihat aksi-aksi FPI yang terlupakan yang bersumber dari mirajnews.com,
diantaranya :
Menyelamatkan para ustad dan ulama
Relawan FPI menjadi relawan tangguh di daerah bencana tsunami Aceh Desember 2014. Oktober
1998, Badan Pengacara Fakta DPP-FPI mengadakan investigasi kasus teror, pembantaian, dan
pembunuhan para ulama, kyai, ustad, dan beberapa guru pengajian dengan dalih dukun santet di
beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain di Demak, Pasuruan, Jember,
Purbalingga, dan Banyuwangi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum FPI Habib Muhammad
Rizieq bin Husein Syihab. Dan mengeluarkan “Seruan Jihad FPI” terhadap “pasukan ninja” yang telah
meneror dan membunuh para kyai dan ulama. Juni 1999, malam hari sebelum Pemilu 1999, Laskar
Pembela Islam (LPI) FPI menyelamatkan 18 orang ustadz di Jakarta, karena dianiaya oleh sejumlah
kader PDI Perjuangan yang tersinggung oleh seruan dan fatwa beberapa ormas Islam. September
2003, DPP-FPI bersama Laskar FPI, Ormas Islam dan istri aktivis yang diculik mengadakan aksi di
Mabes Polri dengan tema “Stop Penculikan”.
Lawan preman
November 1998, Insiden Ketapang meletus, terjadi perusakan sebuah mesjid di bilangan Ketapang,
Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh sekitar 600 orang preman Ambon. Laskar Pembela Islam berhasil
memukul mundur penyerang. Benturan-benturan dengan preman kerap terjadi ketika FPI akan
menutup atau merazia tempat-tempat maksiat di berbagai wilyah di Indonesia.
Bela rakyat miskin
Januari 2002, DPP-FPI mengeluarkan fatwa haram bagi Pemerintah untuk memungut pajak dari
rakyat kecil, menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Tarif Dasar Listrik (TDL), dan Pulsa Telepon,
serta menyusutkan dana pelayanan masyarakat lainnya selama korupsi tidak diberantas. Selain itu,
menurut pengurus FPI, banyak pengaduan masyarakat Jakarta yang diterima oleh FPI untuk dibantu.
Melakukan demo-demo membela kepentingan umat Islam
FPI sering berunjuk rasa ke berbagai lembaga berwenang dan yang terkait mengenai media-media
pornografi, perjudian, pelecehan dan penindasan terhadap Islam dan ummat Islam dihapus. FPI
bersama ormas lainnya juga sangat keras menolak diadakannya pagelaran Miss World 2013 di Jakarta
dan Bogor, sehingga acara itu dialihkan di Bali. Mereka juga sering berpawai keliling ibukota setiap
hari miladnya mengampanyekan syariat Islam dan menolak kemaksiatan.
Menutup tempat maksiat
Penutupan tempat maksiat adalah langkah yang paling sering dilakukan oleh FPI di Jakarta dan di
berbagai wilayah Indonesia. Contohnya FPI menutup beberapa tempat perjudian di daerah Petojo
Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat dan lokasi prostitusi di Ciputat pada September 1999. FPI
mencegah aksi kemaksiatan bertajuk Kontes Miss Waria di Gedung Sarinah Jakarta pada 27 Juni
2005, mencoba masuk ke Hotel Bumi Wiyata di Depok untuk membubarkan Seminar Waria yang
sedang berlangsung pada 30 April 2010. FPI menyambangi Kantor Majalah Playboy yang
membahayakan akhlak generasi muda pada 12 April 2006. Akhir September 2010, Front Pembela
Islam (FPI) menyambangi empat lokasi pemutaran film yang bertema lesbian, gay, biseks, dan
transgender.
Melawan pemikiran sesat dan liberal
FPI juga gigih melawan pemikiran orang-orang yang mengaku Islam tapi liberal dan sesat
pemahaman agamanya. Mereka pernah menyegel kantor Fahmina Institute di Cirebon yang banyak
mengeluarkan pemikiran-pemikiran menyimpang dalam pemikiran Islam pada 21 Mei 2006,
mendatangi acara pelantikan pengurus Papernas Sukoharjo yang beraliran komunis pada akhir April
2007, menyambangi rumah tempat berkumpul aliran Wahidiyah yang mengajarkan kesesatan pada
12 September 2007. Pada 1 Juni 2008, Massa FPI bentrok massa Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) yang sebagian besar terdiri dari aktivis liberal,
kaum homoseks, dan beberapa organisasi menyimpang lainnyab di sekitar Monas. Massa AKK-BB
waktu itu sedang berdemo memprotes SKB Ahmadiyah. AKKBB juga melakukan provokasi sebelum
terjadi bentrokan. Februari 2011, FPI melakukan pengeberekan jamaah sesat Ahmadiyah di Cikeusik,
Banten. Di Jakarta, seribuan massa FPI dan FUI melakukan demonstrasi anti Ahmadiyah di Bundaran
Hotel Indonesia. Dalam aksi ini FPI dan FUI mengecam dan menuntut pembubaran Ahmadiyah
sebagai aliran sesat yang membonceng nama Islam. Di Bengkulu dan Makassa, FPI menutup markas
Ahmadiyah.
Aksi Peduli berbagai kasus dan bencana nasional
Posko banjir FPI selalu tersebar di beberapa titik banjir di Jakarta. Ketika bencana tsunami Aceh pada
26 Desember 2004, FPI segera mengirimkan sukarelawan. Dimana di Aceh ini FPI mendapat nama
harum sebagai sukarelawan yang paling bertahan dan bersedia ditugaskan di daerah-daerah yang
paling parah, termasuk menjaga kesucian Mesjid Raya Baiturrahman, Aceh. Bukan hanya Aceh, FPI
juga terjun ke gempa Yogyakarta 2006, gempa Tasikmalaya dan Padang 2009, serta bencana jebolnya
tanggul Situ Gintung Tangerang Selatan pada 2009. FPI juga mengawal korban Mesuji untuk mencari
keadilan pada penampu kebijakan di Jakarta pada Desember 2011. Pada Februari 2012, mendatangi
Kalimantan Tengah atas undangan Warga Dayak yang meminta bantuan FPI atas berbagai
ketidakadilan di Kalteng, namun provokasi dari Teras Narang menggagalkan kehadiran FPI. Untuk di
Ibukota Jakarta yang memiliki musibah rutin, yaitu banjir, FPI pun tidak ketinggalan mendirikan
posko-posko banjir di kota sendiri. FPI juga berhasil meredam kerusuhan yang dipicu masalah makam
Mbah Priok pada April 2010.
Anti-Israel dan AS
Oktober 2001, FPI melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Amerika Serikat dengan
merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan menembakkan gas air mata serta meriam
air. Unjuk rasa juga dilakukan pada 23 Maret 2003, bersama ormas Islam lainnya menentang
serangan terhadap Irak. Pada Maret 2002, FPI menyatakan penolakan kedatangan Shimon Peres,
Menlu Israel ke Indonesia. Surat pernyataan ini diikuti oleh Patroli Anti Israel yang digelar Laskar FPI
di berbagai daerah, khususnya bandara-bandara internasional dan tempat-tempat wisata di
Indonesia. Demo-demo kecaman dan penentangan terhadap Israel sering dilakukan di saat militer
Israel melakukan serangan berutal ke Jalur Gaza yang menewaskan ribuan Muslim Palestina.
Membela Palestina
Sekjen FPI, Ustadz Sobri Lubis langsung datang ke Gaza membagikan bantuan rakyat Indonesia
melalui FPI. Pada 8 April 2002, FPI bersama puluhan ormas Islam lain mendeklarasikan pembentukan
Komite Pembebasan Al-Aqsha (JPA) di Kantor Pusat DPP-FPI yang kemudian dijadikan sebagai
Sekretariat Bersama KPA. Saat itu juga dibuka pendaftaran jihad ke Palestina. Di hari pertama tidak
kurang dari 10.000 mujahid telah mendaftarkan diri. KPA dibentuk dengan tujuan jangka panjang
memerdekakan Al-Aqsha dari penjajahan zionis Yahudi Israel. Tidak hanya itu, penggalangan dana
pun giat dilakukan untuk korban perang di Gaza. Dan bantuan melalui mereka telah sampai ke Gaza.
Bahkan Imam Besar FPI berencana mengunjungi Gaza bersama tim kemanusiaan dari MER-C pada
September 2014, namun belum terealisasi karena sulitnya mendapat izin dari pemerintah Mesir
untuk menyeberangi perbatasan ke Gaza. Mungkin masih terlalu banyak mamfaat positif dari
gerakan FPI di DKI Jakarta dan wilayah lain di Indonesia yang oleh pemikiran orang, kelompok, media
anti-Islam dianggap sebagai kekerasan. Seringnya FPI mengancam berbagai tempat dan bisnis
maksiat, tentunya membuat orang-orang yang meraup untuk di bisnis haram itu berkepentingan
untukmenyudutkan FPI hingga tuntutan pembubarannya. Karena untuk kepentingan umat Islam di
Jakarta, agar mereka tidak dipimpin oleh seorang kafir, maka FPI tampil di front terdepan melakukan
penolakan habis-habisan terhadap Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebagai
masyarakat, tentunya kita harus bersikap obyektif terhadap suatu masalah. Jika ada aksi FPI yang
salah, tugas kita untuk menasehati dan meluruskan dan jika ada aksi yang positif, kita harus apresiasi
sebagaimana kita memperlakukan ormas lain di sekitar kita. (T/P001/R03).
Sumber: http://www.kompasiana.com, http://forum.detik.com,

Anda mungkin juga menyukai