Pancasila Sakti
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan
Kelompok 3:
Seperti gambar diatas kita dapat mengetahui pahlawan Revolusi antara lain:
Salah satu usaha PKI untuk menjatuhkan wibawa pemerintah RI, adalah
mengacaukan perekonomian melalui aksi pemogokan buruh. Pada
tanggal 23 Juni 1948, lebih kurang 15.000 buruh paprik goni dan 7
perusahaan perkebunan kapas milik pemerintah di Delanggu, Klaten
melancarkan aksi mogok total. Mereka adalah anggota Serikat Buruh
Perkebunan Rebuplik Indonesia (Sarbupri) organisasi buruh dibawah
naungan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) , organisasi
massa PKI mereka mengajukan tuntutan kenaikan upah. Hal ini sulit
untuk diterima oleh pemerintah sebab negara sedang mengalami
kesulitan ekonomi yang parah. Dalam masa mogok itu, salah seorang
pimpinan SOBSI menyetujui aksi itu bahkan menghasut kaum buruh
untuk melanjutkan pemogokan sampai tuntutan mereka berhasil. Aksi
mogok yang sangat merugikan negara itu berakhir pada tanggal 18 Juli
1948 setelah partai-partai politik pada tanggal 14 Juli 1948
mengeluarkan pernyataan menyetujui Program Nasional.
PENGACAUAN SURAKARTA
(4 Oktober 1948)
Samsudin alias Iramani, seorang Kader PKI sejak tahun 1968 membina
sejumlah mantan tahanan G 30 S PKI dan membentuk Komite Pangkalan
Mobil (CPM) dan Prajurit Gerilya atau Peraga. Untuk menjaga
kerahasiaan, mereka dibagi menjadi kelompok kecil. Aksi-aksi mereka
adalah perampokan, pembunuhan dan intimidasi terhadap penduduk
dan mantan tahanan G 30 S PKI. Gerakan yang dipimpin oleh Iramani ini
bernama “Gerakan Pembangunan Kembali PKI”, berhasil membina 7000
orang.
Berkat operasi intel dan teritorial yang dilaksanakan oleh ABRI bersama
rakyat di Kabupaten Grobogan, Sragen dan Boyolali berhasil
mempersempit ruang gerak mereka. Oleh karena didaerah Purwodadi
tidak mungkin bertahan, mereka bergerak pindah ke Boyolali. Pada dini
hari tanggal 27 Januari 1973, mereka keluar dari hutan perahu menuju
ke Hutan Bubak, melintasi Jalan Raya Solo-Purwodadi. Di dusun Ngasem
Desa Monggol, sejumlah penduduk dibawah pimpinan Mustika Geyer
dan Lurah Monggol menghadang mereka, setelah rahasia mereka bocor.
Dalam penghadapan ini berhasil ditangkap 29 orang Anggota
Gerombolan Iramani.
TERTEMBAKNYA MATINYA S.A SOFYAN
(12 Januari 1974)
B. DI RUMAH PENYIKSAAN
WASSALAMUALAIKUM. WR. WB