PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai umat Buddha tentunya tidak asing lagi dengan Sigalovada Sutta.
Sigalovada sutta termasuk di dalam kitab suci agama Buddha. Sebagian dari
umat Buddha hanya tau bahwa Sigalovada Sutta merupakan termasuk kitab
suci agama Buddha namun belum membaca secara keseluruhan sehingga tidak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
Sigalovada sutta adalah sutta ke-31 yang dijelaskan dalam Digha
Nikaya. Sigalovada sutta dikenal pula dengan nama Sigala Sutta, Sigalaka
keluarga Buddhis yang tinggal di Rajagaha. Orang tua Sigala adalah penganut
agama Buddha yang taat dan berbakti kepada Buddha, tetapi mereka tidak
berhasil mengajak putranya mengikuti jejak mereka. Ketika ayah Sigala akan
sila dalam aspek positif atau sila penganjuran. Carita sila berbeda dengan
sila yaitu:
“Ibu dan ayah adalah arah timur, guru adalah arah selatan, isteri dan
anak-anak arah barat, sahabat dan kerabat arah utara, Pelayan dan buruh
arah bawah dan arah atas adalah para pertapa dan brahmana. Orang yang
menjalani kehidupan berkeluarga harus menghormati keenam arah ini”.
Berdasarkan kutipan tersebut termasuk di dalam sammakamanta
“Ia yang bersemangat dan tidak malas tidak tergoncang oleh kemalangan
perilaku yang tidak tercela dan cerdas, ia yang demikian akan
memperoleh penghormatan.”
Kata “bersemangat” dari kutipan diatas termasuk di dalam viriyasamvara
KESIMPULAN
hanya terdapat dalam sutta namun juga dalam memahami dan memaknai. Pada
sigalovada sutta mengandung berbagai nilai sila. Jika sebagai umat Buddha
terwujud manusia yang susila. Manusia susila yang tidak hanya menjalankan
sila, tetapi juga dapat berkata, berbuat, bermata pencaharian benar dan lainnya.