Anda di halaman 1dari 85

Untuk SMK

Kewirausahaan
Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Dini
Kimia Analisis

Disusun oleh:
Yuyun Yuningsih, S.Pi., M.Si.
Farid Hardiana, SE, M.Ak.

Kementerian Perindustrian
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri
Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor
2019
Kewirausahaan
Untuk SMK Kimia Analisis

Tim Penyusun
Yuyun Yuningsih
Farid Hardiana

Edisi kedua
2019
SMAKBO
KATA PENGANTAR

Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat


menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian standar
serta memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan
itu maka dilakukan berbagai perubahan mendasar di dalam penyelenggaraan pendidikan
kejuruan. Salah satu perubahan tersebut adalah penerapan Sistem Pendidikan dan Pelatihan
Berbasis Kompetensi.

Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, maka dirancang kurikulum


yang didasarkan pada jenis pekerjaan dan uraian pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
analis dan teknisi kimia di dunia kerja. Berdasarkan hal itu disusun kompetensi yang harus
dikuasai dan selanjutnya dijabarkan ke dalam deskripsi program pembelajaran dan materi
ajar yang diperlukan yang disusun ke dalam paket-paket pembelajaran berupa modul.

Modul-modul Kewirausahaan yang disusun untuk tingkat terakhir di SMK program


keahlian Kimia Analisis dan Kimia Industri berjumlah dua modul yang semuanya
merupakan paket materi ajar yang harus dikuasai peserta didik untuk memperoleh sertifikat
sebagai pelaku kewirausahaan. Judul-judul modul dapat dilihat pada peta bahan ajar yang
dilampirkan pada modul.

ii
DAFTAR ISI MODUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI MODUL ......................................................................................................... iii

GLOSARIUM ....................................................................................................................... iv

PETA KEDUDUKAN MODUL DALAM KURIKULUM ................................................... v

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Deskripsi ........................................................................................................................ 1
B. Prasyarat ........................................................................................................................ 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ......................................................................................... 1
D.Tujuan ............................................................................................................................. 2
E. Kompetensi .................................................................................................................... 2
F. Cek Kemampuan ............................................................................................................ 3

PEMBELAJARAN ................................................................................................... 4
A. Rencana Belajar Siswa .................................................................................................. 4
B. Kegiatan Belajar ............................................................................................................ 4

BAB I Memulai Berwirausaha........................................................................................... 5

BAB II Inovasi Bisnis: Waralaba dan Proses Bisnis ......................................................... 11

BAB III Perencanaan Usaha................................................................................................ 30

BAB IV Rencana Pemasaran (Marketing Plan) .................................................................. 40

BAB V Proposal Usaha ...................................................................................................... 54

BAB VI Menilai Kelayakan Usaha ..................................................................................... 59

PERISTILAHAN / INDEKS................................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 79

iii
GLOSARIUM

1. Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup
berdikari dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya.
2. Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
3. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
4. Kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda.
Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing).( Teodore
Levit).
5. Max Weber menyatakan intisari etos kerja (semangat kerja) orang Jerman
adalah : rasional, disiplin tinggi, kerja keras, berorientasi pada kesuksesan
material, hemat dan bersahaja, tidak mengumbar kesenangan, menabung dan
investasi.
6. Leadership Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan.

iv
PETA KEDUDUKAN MODUL DALAM KURIKULUM
Kewirausahaan

PKT

Modul I Modul II Prakerin

Kewirausahaan

Bahasa Indonesia KIP IPS

v
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul Kewirausahaan ini merupakan satu kesatuan modul yang harus dikuasai
siswa tingkat Akhir SMK program keahlian Kimia Analisis dan Kimia Industri untuk
mencapai kompetensi melaksanakan Proses Kewirausahaan. Waktu untuk mempelajari
modul ini dialokasikan sebanyak 64 jam.
B. Prasyarat
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus sudah memiliki kemampuan :
1. Dasar-dasar cara berfikir kreatif dan inovatif
2. Dasar-dasar cara berprestasi
3. Dasar-dasar konsep berusaha
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Modul ini dirancang sebagai bahan untuk melangsungkan pembelajaran maupun
kerja mandiri. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajar, maka pada bagian ini
diberikan panduan belajar bagi siswa dan panduan mengajar bagi guru.
1. Panduan belajar bagi siswa
a. Bacalah dengan seksama secara keseluruhan modul ini (skimming)
b. Buatlah diagram yang berisikan materi utama yang dibicarakan dalam modul ini
berikut aktifitas yang diminta. Beri kotak segi empat untuk setiap materi/konsep
utama yang dibicarakan. Tiap kotak diberi nomor urut untuk memudahkan
penelusuran isi konsepnya.
c. Siapkan kertas kosong HVS berukuran 10x10 cm (lebih baik lagi kertas lipat
berwarna yang banyak dijual di toko buku). Tuliskan nomor dan makna atau isi
konsep sesuai yang tercantum dalam diagram.
d. Pahami isi masing-masing konsep yang tertera pada diagram.
e. Diskusikan dengan guru dan teman-teman tentang konsep-konsep yang belum
anda fahami hingga mendapat kejelasan.
f. Jawablah semua soal yang menguji penguasaan konsep, kemudian periksa
hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan. Pelajarilah kembali apabila

1
penguasaan kurang dari 80 %. Ingat! Kunci jawaban hanya digunakan setelah
anda mengerjakan soal, dan hanya digunakan untuk mengetahui pemahaman
nyata anda.
g. Selesaikanlah tugas-tugas yang diberikan pada modul ini.
2. Panduan Mengajar Bagi Guru
a. Sebelum pembelajaran dengan modul ini dilangsungkan, terlebih dahulu
dipersiapkan OHT (Overhead Transparencies) yang memuat struktur
materi/konsep utama dalam bentuk diagram. Transparansikan bagan ruang
lingkup materi analisis jenis dan kaitannya dengan konsep-konsep lain.
b. Tugaskan pada kelompok siswa untuk menelaah konsep dasar kewirausahaan.
Diskusikan kesulitan siswa dalam memahami dan melakukan kegiatan
kewirausahaan serta latih keterampilan siswa dalam melakukan kegiatan
kewirausahaan.
c. Bimbing siswa dalam melakukan praktek dan menganalisis data.
d. Evaluasi kemampuan siswa dalam aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Bagi
siswa yang belum mencapai penguasaan minimal 80% disuruh untuk
mempelajari kembali secara mandiri materi dalam modul ini di rumahnya.
D.Tujuan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa mampu :
1. Memahami konsep dasar Kewirausahaa
2. Mengaplikasikan kewirausahaan dalam kehidupannya
E. Kompetensi
Modul ini berkompetensi mengaktualisasikan sikap dan prilaku kewirausahaan yang
harus dimilki siswa sebagai bentuk ketercapaian hasil proses kegiatan belajar yang dapat
dikembangkan bagi seorang wirausaha dan kehidupan di masyarakat.
Sub kompetensi yang diharapkan adalah mengidentifikasi sikap dan prilaku wirausaha
secara dini dan mampu dikembangkan pada diri sendiri.

2
F. Cek Kemampuan
Untuk mengecek kemampuan anda, anda harus dapat menjawab peranyaan-
pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan secara rinci cirri-ciri seseorang wirausaha dilihat dari sikap, mental,
motivasi, dan perilaku wirausaha.
2. Berikan contoh kongkrit untuk cirri-ciri kewirausahaan yang berhassil atau gagal
seperti kewirausahaan pada artis, atlet, guru, kepala sekolah, bupati, presiden dsb.
3. Keterampilan apa yang harus dimiliki akar seseorang menjadi wirausahawan yang
berhasil. Apabila siswa telah menguasai kompetensi dan sub kompetensi di atas,
siswa dapat mengajukan test kompetensi pada penilai.

3
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Tabel berikut merupakan rambu-rambu rencana pembelajaran dengan menggunakan
Modul ini. Rambu-rambu ini bersifat flesibel dan dapat dimodifikasi sesuai dengan
kondisi sekolah.
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Perubahan Tanda tangan

Belajar dan Alasan Guru

Mengkaji secara 10 jam Di Sekolah


mandiri

Berdiskusi dengan 10 jam Di Sekolah


teman

Latihan dan 19 jam Di Sekolah dan


mengungkap kasus Lapangan

Pengamatan dan 25 jam Lapangan/dunia


Praktek Lapangan usaha

B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Siswa dapat memahami pengertian dan konsep inti Kewirausahaan untuk mampu
berhasil dalam mengembangkan diri dan usaha
b. Uraian materi

4
BAB I Memulai Berwirausaha

A. Pengantar
Yang sering dikeluhkan oleh para siswa atau mahasiswa ketika akan memulai
berwirausaha, harus memulai dari mana? Selain itu, sering kali mahasiswa bahkan
masyarakat umum, dijangkiti penyakit ‘jangan-jangan’ seperti ‘jangan-jangan saya rugi’,
‘jangan-jangan tidak laku’ ketika akan memulai sebuah usaha. Selain itu, muncul keraguan
‘waduh saingannya banyak’, bagaimana mungkin saya dapat memenangkan persaingan?
Berikut ini akan disajikan langkah-langkah dalam memulai sebuah usaha.
B. Langkah-langkah memulai berwirausaha
1. Mengenali peluang usaha
Dalam modul mengenai peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada
di sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai
peluang ada yang tidak. Hal ini disebabkan faktor informasi yang dimilikinya Informasi
memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada sat orang lain tidak
menghiraukan situasi tersebut. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman
hidup dan hubungan sosial (Shane, 2003).
a. Pengalaman hidup. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai
informasi dan pengetahun mengenai penemuan peluang. Dua aspek dari pengalaman
hidup yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang yaitu fungsi
kerja dan variasi kerja.
b. Hubungan sosial. Sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi
dari interaksi dengan orang lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut
berwirausaha secara sendirian, maka mengawali usaha secara kelompok adalah
alternative. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas dalam interaksi sosial akan lebih
memungkinkan individu akan membuat kelompok dalam berwirausaha. Informasi
yang penting ketika akan memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi
pasar, sumber modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara
jaringan yang luas dan kenekaragaman latar belakang akan mempermudah
mendapatkan informasi tersebut.

5
Beberapa sumber peluang usaha antara lain:
a. Perubahan teknologi
b. Perubahan kebijakan dan politik
c. Perubahan sosial demografi
2. Optimalisasi Potensi diri
Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensidiri.
Keunggulan kompetitif apa yang saya miliki? Yang sering terjadi di masyarakat kitaadalah
memilih usaha yang sedang trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses
perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan sulit bersaing. Counter HP di Yogyakarta
merupakan bisnis yang menjamur dalam 3-4 tahun ini. Jika mereka tidak mempunyai
keunggulan kompetitif misalnya layanan purna jual, harga yang bersaing, ataukah layanan
secara umum baik, maka sulit akan berkembang. Seseorang datang ke sebuah toko untuk
membeli HP, sebagian besar karena informasi yang telah didapatkan sebelumnya apakah
dari mulut ke mulut ataukah dari koran. Hal ini sangat berbeda dengan ahli terapis untuk
anak autis. Kenyataan menunjukkan penderita autis meningkat di masyarakat, sementara
layanan atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus yang ‘langka’ akan dicari
orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha.
Usaha jasa berbasis pengetahuan (knowledge intensive service) merupakan satu alternatif
usaha yang memiliki keunggulan kompetitif. Biasanya mereka mendirikan usaha misalnya
konsultan keuangan, konsultan manajemen, konsultan enjinering karena kemampuan
pengetahuan yang dimilikinya. Oleh karenanya, model usaha ini yang seharusnya
dikembangkan dalam kewiarausahaan di Perguruan Tinggi. Mahasiswa didorong untuk
melakukan riset sesuai dengan bidang ilmunya untuk memiliki pengetahuan baru dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki, maka masih perlu
mengoptimalkan aspek motivasi dan kepribadian. Dalam modul kuliah 5 kharakteristik
kewirausahaan dari perspektif Psikologi maka dapat diperoleh gambaran ada beberapa
kaharakteristik yang mendorong kesuksesan usaha dan yang tidak. Oleh karenanya, sejauh
mana potensi psikologis anda mampu dioptimalkan dalam memulai sebuah usaha?

6
3. Fokus dalam bidang usaha
Peter Drucker pakar dalam kewirausahaan menyatakan bahwa dalam dalam
memulai sebuah usaha atau inovasi dilakukan disarankan untuk terfokus dimulai dari yang
kecil berdasarkan sumberdaya yang kita miliki. Vidi catering di Yogyakarta adalah salah
satu contoh dimana pendirinya berlatar belakang sarjana teknologi pertanian, jurusan
pengolahan makanan. Memulai usaha rantangan untuk anak kost karena tinggal di sekitar
kampus, kemudian karena basic knowledge di bidang pengolahan makanan, kemudian
berkembang menjadi catering, hotel, dan sekarang ini gedung pertemuan dan paket
pernikahan (event organizer).
4. Berani memulai.
Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang
dimiliki oleh yang akan memulai usaha sedikit. Oleh karenanya, ‘sedikit agak gila’
(overconfidence) dan berani mengambil resiko adalah sangat perlu dilakukan. Lakukan
dulu. Jalan dulu. Jika ada kesulitan, baru dicari jelan keluarnya.
C. Bahan Diskusi
Bacalah dengan seksama kasus berikut ini. Lakukan analisis kasus tersebut
berdasarkan upaya yang dilakukan untuk memulai usaha.
Kasus dari Kompas Minggu, Mei 2005

DEWI PROVITA RINI


Sejak Menikah, Dewi Provita Rini (35) sudah memutuskan tidak bekerja di kantor. Dia
ingin selalu berada di rumah agar bisa menjadi guru dan pendamping bagi anak-anaknya. Bagi
dia, seorang anak harus didampingi langsung orang tua dan tidak bisa pengasuhan anak
diserahkan kepada pembantu atau pengasuh anak.
Namun Dewi, produsen permainan anak-anak dari kayu, bukanlah orang yang bisa diam
di rumah. Sambil menunggu anaknya, dia mencoba berbisnis dengan menjual barang-barang
secara kredit kepada para tetangga dan kenalan. Dewi juga pernah menjadi pemasok
bahanbahan untuk sebuah perusahaan catering.

“Tetapi saya tidak tahan menjadi pemasok untuk catering. Sewaktu-waktu saya bisa di
telepon untuk minta dikirim barang. Pernah satu kali mereka minta dikirimi telur. Ternyata
telur di peternakan tidak cukup sehingga saya harus menunggu ayam bertelur dulu. Sejak itu
saya stres jika mendengar telepon berdering, takut ada pesanan mendadak. Akhirnya saya

7
berhenti menjadi pemasok setelah enam bulan berjalan,” cerita Dewi, yang juga pernah
bekerja sebagai asisten dosen ketika masih lajang.

Berhenti menjadi pemasok, Dewi tergerak untuk berjualan. Namun apa yang dijual, Dewi
belum tahu. Sampai pada awal tahun 2002, ketika dia membaca iklan di surat kabar tentang
pameran pendidikan, dia tertarik ikut.

“Ada teman saya yang membuat mainan anak dari kayu. Dia bersedia meminjamkan
barang-barang itu untuk saya jual. Jadi, barang-barang yang tidak laku boleh dikembalikan ke
dia. Saya cuma bermodalkan uang Rp. 500.000 untuk sewa tempat,” cerita ibu dua putri ini.

Ternyata semua barang yang dipinjam Dewi dari temannya itu habis terjual. “Mungkin
karena barang yang dijual sesuai dengan tema pameran. Mainan anak-anak dari kayu
semuanya mempunyai nilai pendidikan. Yakni untuk melatih otak maupun motorik halus.
Pengunjung yang datang sebagian besar guru, pendidik dan orang tua sehingga mainan saya
laku, “ kenang dia.
Sukses dalam menjual mainan anak-anak membuat Dewi terketuk terjun ke dunia bisnis
itu. Padahal selama ini dia merasa sulit menemukan bidang bisnis yang cocok buat dia.

“Orang tua saya pernah menawarkan modal untuk bisnis, tetapi saya tolak karena tidak
tahu akan berbisnis apa. Setelah saya menemukan bisnis mainan anak ini, sekarang saya justru
mencari-cari modal,” ungkap Dewi sambil tertawa.

Dewi lalu mulai mempelajari pembuatan mainan kayu itu. Kebetulan di rumahnya yang
terletak di bilangan Pondok bambu, Jakarta Timur banyak perajin kayu. “Saya minta ke
perajin kayu itu, bisa tidak membuat mainan seperti ini. Lalu untuk penawaran, saya
menggambar sendiri atau saya sablon. Kebetulan saya juga mempunyai tukang sablon karena
suami saya punya usaha sablom,” ujar Dewi yang memegang ijazah sarjana akuntansi dari
Universitas Trisakti ini.

Membuat mainan dari kayu bukan berarti Dewi mematikan usaha kawannya yang
meminjamkan barang. “Dia sudah merasa jenuh bekerja di bidang itu, dan ingin berhenti.
Barangbarang yang dipinjamkan ke saya adalah barang-barang sisa. Jadi saya tidak mematikan
usaha dia, “ kata Dewi menjelaskan.

Setelah memutuskan terjun ke bisnis mainan anak, Dewi mulai belajar lagi. Dia
membuka internet dan mencari berbagai topik seputar pendidikan. Di sana banyak tersedia
contoh mainan yang mempunyai unsur pendidikan dan terapi untuk anak.

“Sudah saya tetapkan, saya hanya menjual mainan yang mempunyai nilai edukasi.
Makanya, saya tidak membuat dan menjual mainan robot, mobil dengan radio kontrol,
pedangpedangan, juga pistol-pistolan,” ujar dia menegaskan. Mainan edukasi itu juga

8
diusahakan agar tidak berbahaya bagi anak-anak. Contohnya, setiap benda persegi dibuat
tidak memiliki sudut, tetapi agak melingkar. Kayu yang dipakai adalah serbuk kayu yang
dipadatkan. “Selain ringan, kayu ini juga mempunyai warna yang cerah sehingga menarik,”
kata Dewi.

Selain itu Dewi juga rajin datang ke seminar-seminar yang berkaitan dengan pendidikan
atau kesehatan. Dia juga membaca buku psikologi pendidikan dan psikologi anak. Dia juga
rajin berdiskusi dengan konsumen – yang kebanyakan pendidik – untuk mendapatkan
informasi mainan seperti apa yang dibutuhkan.

“Setelah mendapat gambaran, baru suami saya mencoba membuat contoh barangnya. Dia
insinyur teknik sipil sehingga bisa mengukur dan memotong,” kata istri M. Arif ini.Contoh
barang itu kemudian dibawa ke tukang untuk dibuat dalam jumlah banyak. “saat ini saya tidak
lagi memakai tukang di sekitar rumah. Saya sekarang mempunyai dua tukang tetap di daerah
Cianjur, jawa barat. Ongkos produktif lebih murah disana, “ ujar Dewi. Setelah dibuat dan
dihaluskan, barang dibawa ke rumah Dewi untuk di beri warna dan dikemas. Di rumahnya,
Dewi dibantu lima karyawan untuk melakukan semua pekerjaan itu, termasuk menjaga
pameran.

Hingga kini pemasaran yang dilakukan Dewi hanyalah lewat pameran. Menurutnya,
untuk memenuhi permintaan pameran saja, dia sudah agak kewalahan. “Sedikitnya setiap
bulan satu kali saya berpameran. Untuk pamerannya sih tidak berat, tetapi setelah itu,
pemesanan pasti membeludak,” ujar Dewi menjelaskan.

Pernah suatu kali dia menerima pesanan dari Angkatan Udara untuk memasok mainan ke
seluruh taman kanak-kanak milik Angkatan Udara. Jumlahnya hingga ribuan. Pelanggannya
memang sebagian besar adalah sekolah dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan
pendidikan.

“Saya juga sering mendapat pesanan dari majalah anak. Mereka memesan untuk hadiah
bagi pembacanya, ujar dia.Menurut Dewi, ketekunan mengikuti pameran merupakan kunci
sukses bisnisnya. Dewi mengakui tidak semua pameran yang diikutinya mendatangkan
keuntungan. Ada juga pameran-pameran yang justru membuatnya merugi.Namun Dewi tidak
melihat satu per satu pameran, tetapi keseluruhannya dalam satu tahun. “Kalau satu tahun, kita
akan melihat mengikuti pameran itu mendatangkan keuntungan, terutama pemesanan setelah
pameran selesai,” kata dia.

Untuk memperbanyak macam barang, Dewi juga membeli mainan pendidikan dari Cina.
Semua mainan yang dibeli juga harus mempunyai nilai edukasi. Namun, yang dibeli hanyalah
mainan yang terbuat dari plastik. “Kalau bahan bakunya kayu, produk kita masih bisa bersaing
dalam harga. “Tetapi kalu dari plastik, produk China lebih unggul,” kata Dewi.

9
Pemasaran yang bisa dibilang cukup sukses itu tanpa disadari membuat usaha Dewi
semakin besar. Sekarang dia sudah dipercaya oleh pemasok bahan baku sehingga untuk
belanja bisa memakai giro. Dia menaksir, barang-barang yang ada di tempat penyimpanan saat
ini bernilai 100 juta. Ini belum termasuk barang-barang yang dia titipkan di beberapa pusat
terapi anak. “Tanpa terasa modal yang hanya Rp. 500.000 itu sekarang sudah menjadi Rp. 100
juta. Modalnya hanya ketekunan dan tidak takut rugi.” tutur Dewi.

10
BAB II Inovasi Bisnis: Waralaba dan Proses Bisnis

Persaingan dunia bisnis internasional yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan


harus mampu mengembangkan strategi dengan sebaikbaiknya agar dapat bertahan dalam
industri sejenis. Bagi perusahaan manufaktur, produk merupakan kunci keberhasilan utama
yang harus diimbangi dengan layanan prima. Agar dapat berhasil, banyak perusahaan hanya
memfokuskan pada beberapa produk saja dengan harapan dapat memberikan keuntungan
lebih bagi perusahaan. Strategi produk merupakan masalah krusial, yaitu untuk menetapkan
produk apa yang akan dijual, berapa banyaknya, berapa harganya, serta bagaimana
pendistribusiannya agar dapat dengan tepat berada di tangan konsumen pada saat yang
dibutuhkan. Pengembangan produk baru bukanlah merupakan masalah yang sederhana bagi
perusahaan. Produk selalu mempunyai daur hidup yang terbatas yang pada saat tertentu
produk tersebut sudah tidak dapat dipertahankan lagi apabila tidak dilakukan langkah-
langkah proaktif oleh perusahaan. Demikian pula dalam hal penentuan produk baru juga
bukan perkara yang mudah. Perusahaan menentukan produk apa yang disukai konsumen
tidaklah mudah. Perencanaan produk memerlukan analisis pasar yang mendalam, termasuk
menguji apakah produk yang akan dibuat dapat diterima masyarakat ataukah tidak.
Terlepas dari hal itu, suatu produk juga memerlukan desain yang menarik serta spesifikasi
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perencanaan dan pengembangan produk
sehingga menghasilkan produk yang dijual di masyarakat merupakan hasil inovasi yang
selalu dikembangkan terus menerus. Perusahaan akan selalu berusaha agar produk yang
dihasilkan memiliki fungsi dan manfaat sesuai dengan harapan konsumen, atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Inovasi sangat diperlukan agar tuntutan konsumen dapat
dipenuhi sehingga produk yang dijual dapat laku di pasaran. Handphone dengan
kemampuan untuk internet, memotret, merekam, mendengarkan radio serta sebagai mini
notebook merupakan hasil inovasi yang terus menerus dilakukan.
Pada Modul ini, Anda akan mempelajari mengenai inovasi dan manajemen produk.
Lebih rincinya, pada Kegiatan Belajar ini anda akan mempelajari mengenai inovasi dan
manajemen produk, sedangkan pada Kegiatan Belajar berikutnya anda akan mempelajari
mengenai strategi produk baru. Kedua materi tersebut akan mengantarkan anda untuk
mempelajari materimateri berikutnya mengenai perencanaan dan pengembangan produk
yang akan diuraikan pada modul-modul berikutnya. Secara umum, setelah mempelajari

11
modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai manajemen dan strategi
produk baru yang dikembangkan berdasar inovasiinovasi yang dilakukan terus menerus.
Secara khusus, setelah mempelajari modul ini, siswa atau mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan:
1. Pengertian Inovasi.
2. Proses Inovasi.
3. Tipe dan Model Inovasi.
4. Produk Baru.
5. Inovasi dan Manajemen Operasi.
6. Strategi Pengembangan Produk Baru.
7. Elemen-elemen Strategi Produk.
8. Strategi Produk pada Daur Hidup Produk.
9. Strategi Persaingan Produk Baru.
10. Karakteristik Keberhasilan Pengembangan Produk Baru.

A. Pengertian Inovasi
Saudara siswa atau mahasiswa, Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah
inovasi, bukan? Istilah inovasi banyak kita jumpai dalam kehidupan seharihari, misalnya
inovasi ditemukannya kendaraan bermotor skuter metik yang kini banyak diminati
masyarakat atau ditemukannya TV LCD yang memanjakan penonton TV sehingga dapat
menikmati tayangan acara televisi dengan lebih nyaman. Produk yang hadir di tengah-
tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan merupakan hasil inovasi yang selalu
dilakukan terus menerus. Inovasi banyak diperdebatkan sebagai mesin pertumbuhan
ekonomi. Munculnya berbagai inovasi di tengah-tengah masyarakat menyebabkan adanya
pergeseran kebutuhan masyarakat. Pada akhirnya, tingkat konsumsi juga akan meningkat
seiring semakin banyak ditemukannya produk-produk dan jasa yang baru. Dahulu, kita
pergi ke bank hanya untuk menabung saja, tetapi saat ini banyak sekali layanan yang
ditawarkan oleh bank, termasuk asuransi. Beberapa ahli ekonomi mengamati bahwa
akselerasi pertumbuhan ekonomi merupakan hasil kemajuan teknologi, namun sedikit
diarahkan pada pemahaman bagaimana perubahan teknologi berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi. Untuk apa inovasi dilakukan? Banyak perusahaan melakukan

12
inovasi agar dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin kuat. Keberhasilan produk
banyak sekali ditentukan oleh inovasi-inovasi yang dilakukan perusahaan. Inovasi memiliki
pengertian yang beragam karena meliputi banyak proses. Pengertian inovasi (innovation)
harus dibedakan dengan pengertian penemuan (invention). Inovasi memiliki arti yang
sangat luas yang dapat dipahami dari berbagai sudut pandang. Penemuan memiliki arti
dimensi keunikan yang meliputi bentuk, formulasi, serta fungsi dari sesuatu. Penemuan
merupakan proses mengubah pemikiran-pemikiran intelektual menjadi suatu bentuk baru
yang dapat berupa produk atau proses. Dari pengertian mengenai penemuan tersebut, dapat
ditarik pengertian yang lebih luas mengenai inovasi. Inovasi merupakan keseluruhan proses
pada saat penemuan ditransformasikan menjadi sebuah produk komersial yang dapat dijual
sehingga menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, inovasi 1.4 Pengembangan Produk
 memiliki pengertian yang lebih luas dibandingkan penemuan, yaitu inovasi merupakan
aplikasi praktik dan komersialisasi penemuan-penemuan. Apabila dituliskan dalam bentuk
persamaan, maka akan dirumuskan seperti berikut: Dengan demikian, dapat dipahami
bahwa inovasi bukan sekadar membuat suatu produk baru, namun lebih dari itu memiliki
pengertian pengelolaan semua kegiatan yang terkait dengan proses penciptaan ide,
pengembangan teknologi, produksi, dan pemasaran suatu produk baru, proses manufaktur
maupun peralatan. Pembahasan mengenai inovasi sebenarnya tidak selalu menunjukkan
fakta bahwa sebuah inovasi akan selalu berhasil dan diterima pasar. Beberapa inovasi dapat
mengalami kegagalan sehingga tidak memberi keuntungan bagi perusahaan. Namun
demikian, sebuah inovasi tetaplah sebuah inovasi, yang meliputi proses dari munculnya ide
sampai dengan peluncuran ke pasar. Kegagalan komersial dari suatu inovasi tidak secara
otomatis mengalihartikan inovasi menjadi suatu penemuan, walaupun mengalami
kegagalan secara komersial.

B. PROSES INOVASI

Inovasi telah lama diperdebatkan dan banyak pihak yang mempercayai bahwa
inovasi merupakan mesin pertumbuhan. Perlu diingat bahwa inovasi juga menimbulkan
pertumbuhan walaupun dalam kondisi ekonomi yang lebih besar. Para ahli ekonomi abad
ke sembilan belas meneliti bahwa akselerasi dalam pertumbuhan ekonomi merupakan hasil
dari perkembangan teknologi. Namun demikian, hanya sedikit usaha yang dapat dilakukan
untuk mengetahui bagaimana perubahan teknologi berkontribusi terhadap perkembangan

13
ini. Menurut Trott (2008), Schumpeter merupakan salah satu ahli ekonomi pertama yang
menekankan pentingnya produk baru sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi. Schumpeter
berargumen bahwa persaingan oleh produk baru jauh lebih penting daripada perubahan
marjinal harga oleh produk yang sudah ada. Contohnya, para ahli ekonomi memandang
lebih penting untuk mempelajari pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh
perkembangan produk-produk seperti piranti lunak komputer atau obat- obatan daripada
pengurangan harga pada produk yang sudah ada, seperti telepon atau mobil. Ilmu ekonomi
neoklasik merupakan suatu teori pertumbuhan ekonomi yang menjelaskan bagaimana
tabungan, investasi, dan pertumbuhan bereaksi terhadap pertumbuhan populasi dan
perubahan teknologi. Tingkat perubahan teknologi akan mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi, namun tingkat pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi
perubahan teknologi. Perubahan teknologi lebih banyak dipengaruhi oleh adanya
kesempatan. Teori ekonomi neoklasik juga menekankan pada konsentrasi pada kinerja
ekonomi. Hal ini lebih menekankan pada usaha untuk menghindari perbedaan-perbedaan
di antara perusahaan-perusahaan dalam lini bisnis yang sama. Setiap perubahan
diasumsikan sebagai refleksi dari perubahan-perubahan lingkungan pasar yang dihadapi
organisasi. Oleh karenanya, perbedaan-perbedaan tidak terjadi karena adanya pilihan-
pilihan, tetapi merupakan refleksi dari situasi di mana perusahaan beroperasi. Para
pengikut Schumpeter memandang bahwa perusahaan-perusahaan adalah berbeda yang
menunjukkan cara perusahaan mengelola sumber daya yang ada setiap waktu dan
mengembangkan kapabilitas-kapabilitasnya yang dapat mempengaruhi kinerja inovasi.
Berbagai penekanan dalam bidang ilmu ekonomi dapat menjelaskan bagaimana inovasi
muncul secara bersama melalui berbagai faktor seperti terdapat pada Gambar 1.1. Proses
inovasi dipandang sebagai suatu proses yang meliputi perspektif ekonomi, perspektif
strategi bisnis, dan perilaku organisasi yang berusaha untuk meninjau aktivitas-aktivitas
internal. Juga ditemukan bahwa perusahaan menjalin hubungan dengan perusahaan lain
dalam bentuk berdagang, bersaing, dan bekerja sama satu dengan yang lain. Hal ini lebih
jauh menunjukkan bahwa aktivitas individual perusahaan juga menyebabkan adanya
proses inovasi. Arsitektur organisasi perusahaan yang bersifat unik menggambarkan cara
perusahaan membangun dirinya sendiri sepanjang waktu. Hal ini meliputi desain internal,
termasuk fungsi-fungsi internal, dan hubungan yang telah dibangun dengan pemasok,
pesaing, pelanggan, dan lain-lain. Kerangka pemikiran ini menjadi dasar bahwa hal ini

14
akan berdampak terhadap kinerja inovasi perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan
mengelola fungsifungsi individualnya termasuk tenaga kerja yang ada.

C. TIPE DAN MODEL INOVASI

Saudara mahasiswa, setelah Anda paham mengenai proses inovasi, maka bahasan
berikutnya adalah mengenai tipe dan model inovasi. Inovasi industrial tidak hanya meliputi
inovasi mayor (radikal) saja, tetapi juga inovasi minor berupa peningkatan penyerapan
teknologi. Inovasi secara radikal merupakan inovasi yang mengubah sebagian besar proses
yang sudah ada, namun inovasi minor terjadi apabila ada peningkatan penggunaan
teknologi. Penggantian penggunaan beberapa tenaga manusia menjadi mesinmesin
otomatis, namun tidak seluruhnya, merupakan contoh kelompok inovasi minor. Pengertian
mengenai inovasi yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan bahwa keberhasilan suatu
inovasi mungkin akan memerlukan perubahan-perubahan dalam organisasi. Contohnya,
ditemukannya kamera digital sebagai suatu inovasi yang radikal dan teknologikal
membawa dampak perubahan dalam internal organisasi. Dalam hal ini,
perubahanperubahan yang substansial terjadi pada bidang manufaktur, pemasaran, dan
fungsi penjualan. Perusahaan akan berkonsentrasi pada pasar kamera digital yang ternyata
berkembang sangat pesat. Perubahan-perubahan yang terjadi pada akhirnya seperti suatu
efek domino yang dimulai dari pengubahan proses operasi, konsentrasi penelitian dan
pengembangan produk, sampai pada distribusi dan tenaga penjualan. Seluruh staf yang
terlibat dalam produksi kamera digital memerlukan pengetahuan baru yang merupakan
pengetahuan lain di luar kamera manual yang selama ini telah dijalani. Hal ini memerlukan
perombakan dalam hal kemampuan tenaga kerja dan juga proses organisasi secara
keseluruhan. Inovasi terbuka merupakan topik mengenai inovasi yang semakin banyak
dibicarakan. Inovasi terbuka mempunyai arti proses yang dilaksanakan oleh perusahaan
untuk menemukan teknologi baru, inovasi, penelitian, dan produk secara eksternal. Inovasi
terbuka mengarahkan pada praktek pengembangan produk secara outsourcing. Tujuan
inovasi terbuka adalah untuk memasuki komunitas R&D, walaupun di luar industrinya,
agar dapat menyelaraskan kecepatan penelitian dan inovasi internal dengan perkembangan-
perkembangan eksternal. Inovasi terbuka juga dapat menekan risiko dan juga melahirkan
ide-ide baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Kunci utama keberhasilan inovasi terbuka
adalah memilih partner yang tepat. Outsourcing merupakan salah satu pilihan
melaksanakan inovasi yang dapat meminimalkan risiko karena adanya pengalaman dan

15
pengetahuan yang lebih luas dari pihak luar. Saudara mahasiswa, setelah Anda mempelajari
lebih banyak mengenai inovasi, berikutnya kita akan bahas mengenai model-model inovasi.
Modelmodel inovasi terdiri atas model kebetulan, model linear, model rangkaian simultan,
dan model interaktif (Trott, 2008). 1. Model ’Kebetulan’ Beberapa studi mengenai inovasi
banyak memberikan penekanan pada penemuan yang tidak terduga. Hal inilah yang disebut
sebagai suatu kebetulan, yang terjadi pula karena adanya unsur keberuntungan. Apabila
dibahas lebih jauh, maka model ini memerlukan adanya pengetahuan awal dalam suatu
bidang tertentu. 2. Model Linear Model ini mulai digunakan di Amerika Serikat setelah
Perang Dunia ke2 yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan inovasi. Sejak saat itu,
model ini banyak digunakan yang membuka pandangan orang tentang bagaimana
terjadinya inovasi. Model ini selanjutnya mendominasi kebijakan–kebijakan dalam ilmu
pengetahuan dan industri selama 40 tahun. Model ini menyatakan bahwa inovasi muncul
melalui interaksi dasar ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan kebutuhan akan
pasar dan hubungan tersebut terus bergerak maju. Model Rangkaian Simultan Model-model
inovasi yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan model yang terjadi karena adanya
stimulasi oleh teknologi, keinginan konsumen, pabrikan, maupun faktor-faktor lain,
termasuk persaingan. Modelmodel tersebut memfokuskan pada apa saja upaya-upaya dari
bawah yang mengarahkan terjadinya inovasi, bukan pada bagaimana inovasi tersebut
muncul. Model linear hanya mampu memberikan penjelasan tentang di mana stimulus awal
inovasi lahir termasuk di mana pemicu ide-ide tersebut lahir. Model rangkaian simultan
menyatakan bahwa inovasi merupakan rangkaian simultan pengetahuan di dalam tiga
fungsi yang akan membangun dan membesarkan inovasi. 4. Model Interaktif Model
interaktif merupakan model yang mengembangkan model-model sebelumnya dan
merangkaikan secara bersama-sama model dorongan teknologi dan tarikan pasar. Model ini
menekankan bahwa inovasi muncul sebagai hasil interaksi pasar, dasar ilmu pengetahuan,
dan kemampuan organisasi. Seperti pada model rangkaian simultan, model ini tidak
menunjukkan dengan jelas kapan mulai adanya inovasi. Aliran informasi digunakan untuk
menjelaskan bagaimana inovasi terjadi dan bagaimana inovasi dapat muncul dari berbagai
macam sudut.

D. PRODUK BARU

Setelah Anda mempelajari mengenai inovasi sebagai awal dari lahirnya produk
baru, berikutnya Anda akan mempelajari mengenai produk baru. Saudara mahasiswa,

16
Anda tentunya sudah sering mendengar istilah produk baru, bukan? Seperti apakah
sebenarnya pengertian produk baru? Apakah produk yang benar-benar baru yang
sebelumnya belum pernah ada di pasaran, ataukah produk hasil pengembangan produk
yang sudah ada juga termasuk produk baru? Jawaban-jawaban pertanyaan tersebut akan
kita bahas pada materi ini. Pengertian produk baru dapat dilihat dari sudut pandang yang
bermacam-macam. Contohnya, apakah walkman tergolong produk baru ataukah
pengembangan teknologi yang sudah ada? Bagaimana dengan mesin printer yang
berfungsi pula sebagai mesin foto copi? Apakah contoh-contoh tersebut dapat
dikategorikan sebagai produk baru? Mari kita telaah mengenai pengertian produk baru.
Istilah produk baru dapat berarti berbeda-beda bagi orang yang berbeda. Produk baru dapat
diartikan sebagai produk yang benarbenar baru di dunia maupun produk baru bagi
perusahaan. Selengkapnya, terdapat enam kategori produk baru, yaitu sebagai berikut
(Crawford dan Di Beneditto, 2008).
1. Produk baru di dunia. Produk-produk semacam ini merupakan hasil penemuan yang
menciptakan produk baru beserta pasar baru. Produk ini merupakan penemuan baru
yang biasanya merupakan hasil pengembangan teknologi ataupun manipulasi teknologi
yang sudah ada saat ini dalam bentuk lain yang menghasilkan desain baru yang
revolusional. Contoh: walkman Sony dan kamera digital.
2. Produk baru bagi perusahaan atau lini produk baru. Produk-produk ini merupakan
produk baru bagi perusahaan yang dilakukan dengan menambah lini produknya.
Produk-produk ini biasanya bukan merupakan produk baru di dunia, tetapi merupakan
produk baru bagi perusahaan. Produk-produk ini merupakan kesempatan pertama kali
bagi perusahaan untuk memasuki pasar yang sudah ada. Contoh: HP dari China
memasuki pasar HP yang sebelumnya dikuasai oleh Nokia dan Motorola.
3. Penambahan lini produk yang sudah ada. Produk-produk yang tergolong di sini adalah
bagian dari produk sebelumnya. Perbedaannya adalah produk ini berbeda dari produk
yang sudah ada di pasaran namun, tidak terlalu banyak berbeda, hanya merupakan lini
baru bagi perusahaan. Contoh: printer ink-jet warna merupakan penambahan lini
terhadap printer ink-jet yang sudah ada.
4. Perbaikan dan revisi terhadap produk yang sudah ada. Produk yang termasuk adalah
produk yang dibuat lebih baik dari produk yang sudah ada saat ini. Contoh: printer ink-

17
jet telah melalui berbagai macam modifikasi dan pada setiap revisi produk selalu
ditingkatkan performa dan reliabilitas produknya.
5. Produk repositioning. Produk-produk repositioning merupakan produk yang ditujukan
kepada target pasar yang baru. Produk-produk tersebut sebelumnya sudah ada, namun
pada perkembangannya dipilih target pasar yang baru untuk produk tersebut.
Contohnya shampoo wanita yang menjadi shampoo keluarga.
6. Pengurangan biaya. Produk-produk ini merupakan produk yang menggantikan produk
yang sudah ada saat ini dengan fungsi yang hampir sama bagi konsumen, namun dibuat
dengan biaya yang lebih murah.
E. INOVASI DAN MANAJEMEN OPERASI
Saudara mahasiswa, seperti telah Anda pelajari sebelumnya bahwa produk baru
merupakan hasil dari proses inovasi yang dapat menjadi sumber keberhasilan perusahaan.
Mengelola inovasi berarti memanfaatkan kondisikondisi yang menjadi kesempatan bagi
perusahaan secara keseluruhan untuk mengembangkan produk baru. Pengembangan produk
yang sesungguhnya merupakan proses mengubah kesempatan bisnis menjadi suatu produk.
Inovasi memiliki kaitan kuat dengan proses manajemen. Produk baru sebagai bagian dari
proses inovasi melalui berbagai proses baik yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun
internal sampai produk dapat dinikmati konsumen. Penelitian dan pengembangan
memerlukan input eksternal antara lain para ahli, teknologi, pesaing, pemasok, dan
pelanggan. Penelitian mengenai produk baru tidak terlepas dari kondisi konsumen, bahkan
pesaing, sehingga mereka diperlukan dalam pengembangan produk baru. Demikian pula,
dalam bidang keuangan dan kepemimpinan serta pemasaran memerlukan berbagai macam
input yang akhirnya diproses dalam suatu proses manajemen. Inovasi sebagai proses
manajemen menekankan pada pentingnya interaksi dan komunikasi di antara fungsi-fungsi
yang ada dan lingkungan eksternal. Struktur jaringan kerja semacam ini menyebabkan
terjadinya komunikasi lateral yang membantu manajer dan para staf memperlancar
kreativitas mereka. Kerangka pemikiran semacam ini menekankan pada pentingnya
jaringan formal dan informal di antara fungsi-fungsi. Kerangka pemikiran semacam ini
membentuk dua posisi, yaitu perlunya dilakukan diversitas kerja agar dapat dihasilkan
berbagai keterkaitan dan perlunya ada kesatuan untuk memfasilitasi komunikasi internal
yang efektif. Keduanya diperlukan untuk memberi pemahaman secara visual bagaimana
seseorang memandang proses inovasi yang perlu dikelola oleh perusahaan. Pada akhirnya,

18
dapat ditentukan produk atau jasa dengan persyaratan yang telah ditentukan. Proses ini
merupakan proses dinamis dan kompleks yang sering kali dipandang dari sisi pemasaran,
jarang dipandang dari sisi R&D serta sulitnya mengelola ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manajemen operasi memegang peran yang cukup penting dalam keberhasilan
pengembangan produk baru. Manajemen operasi merupakan bidang untuk mengembangkan
keterampilan dan teknik-teknik untuk melaksanakan praktik-praktik terbaik pada sektor
pabrikan dan jasa. Lingkup manajemen operasi adalah mengendalikan proses konversi dari
suatu input menjadi suatu output. Proses operasi memerlukan sebagian besar jumlah aset
perusahaan, oleh karenanya pengelolaan konversi input menjadi output dilakukan secara
efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan. Semua fungsi-
fungsi manajemen operasi melibatkan pengambilan keputusan yang dapat berupa keputusan
jangka panjang dan jangka pendek. Salah satu keputusan penting dalam bidang operasi
menyangkut pengembangan produk adalah desain dan volume produksi. Tujuan desain
adalah untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Oleh karenanya, desain yang
baik hendaknya dimulai dan berakhir di konsumen yang berarti sesuai dengan keinginan
konsumen. Desainer produk mendesain spesifikasi produk berdasarkan informasi dari
bagian pemasaran mengenai produk yang diinginkan konsumen. Desain produk nantinya
akan mempengaruhi keputusan proses beserta volume yang diproduksi. Manajemen operasi
mempunyai tanggung jawab untuk mentransformasikan semua input yang diperlukan
sampai menjadi output yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Strategi Produk Baru

Saudara siswa dan mahasiswa, setelah Anda mempelajari mengenai inovasi dan
produk baru, selanjutnya pada Kegiatan Belajar ini kita akan mempelajari mengenai strategi
pengenalan produk baru. Seperti telah Anda pelajari sebelumnya bahwa pengembangan
produk baru bukanlah merupakan pekerjaan yang sederhana. Penciptaan suatu produk baru
dimulai dengan adanya inovasi-inovasi yang dilakukan agar dapat memuaskan keinginan
dan kebutuhan konsumen. Suatu produk hasil inovasi tidak selalu berhasil di pasaran,
bahkan banyak juga yang mengalami kegagalan. Perlu strategistrategi khusus yang harus
dikembangkan perusahaan agar peluncuran produk dapat berhasil.

A. STRATEGI PENGENALAN PRODUK BARU

19
Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan
kepada konsumen. Sebagai contoh, restoran cepat saji memberikan pilihan menu bagi para
pelanggannya. Keputusan produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memiliki
dampak yang luas pada seluruh organisasi. Produk baru yang diluncurkan di pasar tidak
selalu berhasil menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Perusahaan perlu
menganalisis berbagai macam hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan peluncuran
produk baru, termasuk bagaimana mengenalkan produk tersebut kepada konsumen.
Terdapat tiga macam strategi yang dapat digunakan untuk mengenalkan produk baru ke
pasar menurut Schroeder (2000) yaitu (1) tarikan pasar, (2) dorongan teknologi, dan (3)
pandangan interfungsional yang dapat Anda pelajari berikut ini.
1. Tarikan Pasar Pandangan ini menyatakan bahwa pasar merupakan dasar untuk
menentukan produk yang harus dibuat oleh produsen dengan bantuan teknologi yang ada
saat ini. Suatu perusahaan sudah seharusnya membuat produk yang dapat dijual. Hal ini
dapat diawali dengan penentuan kebutuhan konsumen dan dilanjutkan dengan
pengorganisasian sumber daya serta proses sehingga dapat memasok produk kepada
konsumen. Artinya, pasarlah yang ’menarik’ perusahaan untuk membuat produk baru.
2. Dorongan Teknologi Pandangan ini menyatakan bahwa teknologi merupakan penentu
utama produk yang harus dibuat perusahaan dan sedikit memperhatikan pasar. Perusahaan
harus mengejar keuntungan dari teknologi dengan mengembangkan teknologi dan produk
superior. Produk hasil perkembangan teknologi tersebut selanjutnya ’didorong’ ke pasar
dan tugas bagian pemasaranlah untuk menciptakan permintaan produk tersebut. Suatu
produk yang memiliki teknologi yang canggih, maka pasar akan berusaha memanfaatkan
teknologi baru tersebut sehingga konsumen akan membeli produk tersebut.
3. Pandangan Interfungsional Pandangan ini merupakan penggabungan dua pandangan
sebelumnya, yaitu bahwa suatu produk hendaknya tidak hanya menyesuaikan dengan
kebutuhan pasar, tetapi juga manfaat teknis yang diperoleh. Untuk melaksanakan, semua
fungsi dalam organisasi (pemasaran, teknik, operasi, dan keuangan) harus bekerja sama
untuk mendesain produk baru yang dibutuhkan perusahaan. Sering kali langkah ini
dilakukan oleh suatu tim lintas fungsi yang bertanggung jawab terhadap pengembangan
produk baru. Pandangan ini merupakan yang paling lengkap tetapi paling sulit untuk
dilaksanakan. Sering kali tim lintas fungsi yang dibentuk bertentangan satu sama lain

20
sehingga harus dicapai jalan untuk mengatasi perpecahan dalam tim. Apabila masalah ini
dapat diatasi, maka dapat menghasilkan produk yang baik.
B. ELEMEN-ELEMEN STRATEGI PRODUK
Anda tentunya sudah sering mendengar kata strategi, bukan? Untuk memenangkan
persaingan dalam industri diperlukan adanya strategi persaingan. Perusahaan perlu
memfokuskan strategi apa saja yang akan dijalankan agar dapat diperoleh hasil yang
optimal. Keberhasilan suatu strategi banyak dipengaruhi oleh setidaknya tiga hal, yaitu (1)
koordinasi di antara area-area fungsional, (2) pengalokasian sumber daya, dan (3)
mengarahkan pada posisi pasar yang unggul.
1. Koordinasi di Antara Area-area Fungsional Peningkatan koordinasi di antara area-
area fungsional perusahaan diperlukan karena setiap fungsi memiliki perspektif
yang berbeda-beda untuk menghasilkan produk yang unggul. Bagian keuangan
sering kali menganalisis produk dengan biaya yang efisien, sementara bagian
pemasaran banyak memerlukan anggaran untuk melakukan promosi. Belum lagi
keinginan manajer penjualan yang berusaha untuk menekan harga produk agar
dapat mudah diterima pasar. Salah satu tujuan strategi adalah memastikan bahwa
semua anggota tim bekerja secara bersama-sama, oleh karenanya diperlukan strategi
yang dapat diterima, dapat dimengerti, dan dapat dilaksanakan oleh semua fungsi
dalam perusahaan.
2. Pengalokasian Sumber Daya Pengalokasian sumber daya sangat diperlukan.
Mengapa? Jawabannya hanya satu, yaitu karena sumber daya sangat terbatas.
Keterbatasan kapasitas, waktu penjualan, uang atau modal, peralatan, tenaga kerja
dan lain-lain memerlukan pengelolaan yang baik. Sumber daya yang ada harus
dapat dibagikan ke semua fungsi sesuai kebutuhannya sehingga diperlukan
pengaturan untuk pengalokasian sumber daya tersebut sehingga dapat dimanfaatkan
secara optimal.
3. Posisi Pasar yang Unggul Keberhasilan produk di pasar sangat dipengaruhi pula
oleh produk dari pesaing. Produk pesaing dapat berasal dari industri sejenis maupun
berasal dari industri lain yang mempunyai kemiripan fungsi produk sehingga dapat
saling menggantikan. Strategi yang baik harus dapat menganalisis kekuatan dan
kelemahan pesaing, sehingga dapat diambil satu strategi agar dapat bertahan di
antara pesaing. Perancangan dan pengembangan produk memerlukan strategi

21
tertentu agar produk dapat diterima oleh pasar. Kegagalan produk di pasar dapat
disebabkan strategi yang kurang tepat ataupun perubahan selera konsumen yang
sangat cepat di samping adanya pesaing. Strategi produk yang menyeluruh meliputi
tujuh elemen yaitu:
a. Pernyataan tujuan produk harus dapat dicapai.
b. Pemilihan alternatif-alternatif strategis.
c. Pemilihan target konsumen.
d. Pemilihan target pesaing.
e. Pernyataan tentang strategi inti.
f. Deskripsi bauran pemasaran.
g. Deskripsi pendukung program-program fungsional.
Elemen pertama dan kedua yaitu tujuan dan alternatif-alternatif strategis
membentuk arahan strategi secara umum. Tiga elemen berikutnya yaitu pemilihan
konsumen, pesaing, dan strategi inti merupakan intisari strategi pemasaran. Kelima elemen
tersebut bersama-sama membentuk ’positioning’ dalam pemasaran yang berarti bagaimana
produk ’dibentuk’ berbeda dari pesaing di benak konsumen. Elemen ke enam dan ke tujuh
merupakan implementasi strategi.
C. STRATEGI PRODUK PADA DAUR HIDUP PRODUK
Saudara mahasiswa, tentunya Anda juga tidak asing lagi dengan istilah daur hidup
produk, bukan? Setiap produk akan mengalami daur hidup, yang dimulai dari fase
perkenalan sampai diakhiri dengan fase penurunan. Produk dilahirkan. Mereka hidup dan
mereka mati. Mereka disingkirkan oleh keinginan dan kebutuhan masyarakat yang terus
berubah. Kehidupan produk terbagi atas empat fase, yaitu fase perkenalan, fase
pertumbuhan, fase kedewasaan, dan fase penurunan. Pada setiap fase diperlukan strategi-
strategi agar produk dapat bertahan yang sering kali terjadi produk yang tidak dapat
bertahan akan ditinggalkan oleh konsumen. Daur hidup produk dapat Anda pelajari pada
Gambar 1.

22
Gambar 1. Daur Hidup Produk
1. Strategi tahap Perkenalan Pada fase ini, terdapat dua karakteristik khusus yang
berbeda dengan fase yang lain. Pada fase ini merupakan peluncuran suatu produk
baru di pasar. Karakteristik pertama adalah terdapat sedikit pesaing yang bergerak
pada produk sejenis, bahkan mungkin hanya satu pesaing. Karakteristik kedua
adalah penjualan meningkat sangat lambat karena konsumen belum mengenal betul
produk dan belum mempercayai fungsi produk. Pada fase ini perusahaan berusaha
memberikan informasi kepada konsumen mengenai keberadaan produk beserta
fungsi yang dapat dimanfaatkan konsumen. Karena produk pada fase perkenalan ini
sebagian besar teknik produksi masih disesuaikan dengan pasar, kondisi ini
memerlukan pengeluaran lain-lain untuk (1) penelitian, (2) pengembangan produk,
(3) modifikasi dan perbaikan proses, dan (4) pengembangan pemasok.
2. Strategi tahap Pertumbuhan Pada fase ini, konsumen sudah mulai menyadari adanya
produk baru. Penjualan produk terus meningkat karena pasar sudah bisa menerima
adanya produk baru dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Seiring dengan
peningkatan penjualan, pesaing juga mulai bermunculan yang dengan cepat
menawarkan produk sejenis. Dari sisi operasi, desain produk telah mulai stabil dan
diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Peningkatan penjualan yang
terus tumbuh menyebabkan perusahaan harus menekankan pada strategi
penambahan kapasitas atau peningkatan kapasitas yang sudah ada untuk
menampung peningkatan permintaan produk.
3. Strategi tahap Kedewasaan Pada fase ini, penjualan menunjukkan posisi yang stabil
dan hanya sedikit pembeli baru yang memasuki pasar. Sebenarnya pada fase ini
penjualan sudah mulai menunjukkan sedikit penurunan dan laba sudah maksimal.
Pada fase ini produk telah diproduksi dalam jumlah besar, namun tetap diperlukan

23
pengendalian biaya yang baik. Pengendalian biaya dapat dilakukan melalui
pengurangan pilihan dan lini produk sehingga dapat diraih keuntungan.
4. Strategi tahap Kemunduran Fase ini ditandai oleh keadaan yang sangat khas, yaitu
menurunnya penjualan secara tajam. Pasar sudah jenuh dengan produk dan semakin
banyaknya pilihan produk sejenis menyebabkan penurunan penjualan. Manajemen
mungkin perlu agak kejam terhadap produk yang siklus hidupnya mendekati akhir.
Produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber daya
dan kemampuan manajerial. Oleh karenanya, produk yang sudah tidak dapat
diharapkan lagi biasanya akan dihentikan produksinya.

D. PERENCANAAN STRATEGIS PRODUK BARU

Pengembangan produk baru dilakukan dengan melibatkan tim pengembangan


produk yang terdiri dari beberapa personel lintas fungsi. Dalam pengembangan produk
baru, diperlukan perencanaan strategis yang disepakati oleh semua anggota tim agar
pengembangan produk dapat tercapai dengan lebih baik. Tanpa adanya perencanaan
strategis produk, maka kerja tim akan menjadi terhambat. Sebagai contoh pengembangan
produk printer portabel yang melibatkan beberapa orang anggota tim dari berbagai fungsi.
Salah satu anggota tim berpikir bahwa produk akan dikembangkan tanpa kabel dan berbasis
baterai, sementara anggota yang lain berkonsentrasi pada pelanggan potensial yang
menyukai menggunakan kabel listrik. Tim penelitian pemasaran merencanakan untuk
melakukan pretest produk besarbesaran dengan perbaikan terus menerus, sedangkan para
insinyur berasumsi bahwa waktu merupakan hal yang kritis sehingga hanya satu kali
mendesain produk dengan sempurna sampai diluncurkan. Seorang pemasok harus
berkoordinasi dengan pimpinan tim setiap hari untuk menentukan pasokan bahan karena
tim belum memutuskan fungsi printer yang diinginkan seperti apa. Belum lagi masalah dari
departemen penjualan yang beranggapan bahwa pelanggannya nanti adalah perusahaan
kecil menengah, padahal sebenarnya pelanggan potensial adalah perusahaan besar dan
pemerintah. Dari kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tim belum memiliki strategi.
Pentingnya perencanaan strategis pada produk baru perlu disadari oleh semua pihak yang
terlibat. Banyak perusahaan besar yang menyusun pernyataan strategi. Pernyataan strategi
produk baru menjadi arahan bagi seluruh pihak dalam perusahaan. Strategi produk baru
dapat ditentukan berdasarkan input-input yang dikumpulkan perusahaan antara lain misi

24
perusahaan, perencanaan platform produk, kesesuaian strategi, sumber daya, dll. Kesemua
input yang ada digunakan dalam pengembangan strategi produk baru. Langkah ini
merupakan langkah awal yang sangat penting bagi langkah-langkah dalam pengembangan
produk berikutnya. Pernyataan strategi produk baru dapat dituangkan dalam Piagam Inovasi
Produk (Product Innovation Charter). Piagam Inovasi Produk merupakan suatu dokumen
yang disiapkan oleh manajemen senior yang didesain sebagai arahan bagi seluruh unit
bisnis dalam jalur inovasi. Istilah Piagam Inovasi Produk menekankan bahwa strategi yang
ditentukan adalah untuk produk, bukan proses ataupun aktivitas-aktivitas lainnya, serta
untuk inovasi yang dituangkan dalam suatu dokumen yang menyatakan suatu kondisi
bagaimana perusahaan akan beroperasi. Piagam Inovasi Produk dapat disetarakan dengan
pernyataan misi, tetapi diaplikasikan pada level yang lebih kecil dan merupakan adaptasi
dari produk baru.
Sebagian besar perusahaan memiliki Piagam Inovasi Produk, walaupun kadangkala
tidak selalu disebut sebagai Piagam Inovasi Produk, dapat disebut dengan nama lain.
Namun, sebagian perusahaan juga menyatakan tidak mempunyai strategi, dan kemudian
hanya menggambarkan dalam manajemen proyek yang menurut mereka benar-benar
strategis bagi perusahaan (Crawford dan Di Benedetto, 2008). Komponen Piagam Inovasi
Produk seperti pada Gambar 1.6. Agar Piagam Inovasi Produk dapat berjalan efektif maka
dimulai oleh manajemen senior dan terus mengikuti sampai akhir dan tidak mendelegasikan
implementasinya.
E. STRATEGI PERSAINGAN PRODUK BARU
Anda sudah mempelajari mengenai strategi pengenalan produk baru dan strategi
dalam daur hidup produk. Strategi pengenalan produk tidak terlepas dari kemampuan
perusahaan untuk menentukan satu strategi yang menjadi dasar peluncuran produk di pasar
agar dapat bersaing dengan produk lain. Setiap perusahaan yang memproduksi barang dan
jasa pasti akan menghadapi persaingan yang ketat, baik dari perusahaan sejenis maupun
perusahaan yang memproduksi produk atau jasa yang menggantikan produk yang ada.
Seperti persaingan dalam bisnis handphone antara berbagai macam produsen, bahkan
produsen baru pun mulai mencuri perhatian pasar dengan menyediakan harga yang lebih
murah. Demikian pula untuk produk atau jasa yang tidak sama namun, bersifat mampu
menggantikan dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Misalnya, persaingan antara kereta
api dengan pesawat terbang. Saat ini, konsumen banyak sekali dimanjakan oleh promosi

25
tiket pesawat terbang yang murah, yang dikhawatirkan dapat mengancam pasar untuk
kereta api.
Persaingan dalam satu industri maupun antar industri yang berbeda merupakan
suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan. Perusahaanperusahaan baru yang
memproduksi produk sejenis yang telah ada sebelumnya akan sangat menghadapi kesulitan
ketika melakukan penetrasi ke pasar yang sudah terbentuk. Masalah harga, citra merek,
promosi, kualitas produk, sampai pada masalah distribusi produk merupakan serangkaian
kegiatan yang harus dipecahkan perusahaan agar dapat bersaing di antara perusahaan-
perusahaan sejenis. Keunggulan bersaing merupakan kunci agar perusahaan dapat bertahan
di antara para pesaingnya. Strategi bisnis berfokus pada peningkatan posisi persaingan
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dalam suatu industri atau segmen pasar yang
dilayani perusahaan. Strategi bisnis dapat berupa persaingan (melawan semua pesaing
untuk memperoleh keunggulan bersaing) dan/atau kerja sama (bekerja sama dengan satu
atau lebih pesaing untuk mendapatkan keuntungan dari pesaing lain). Strategi bisnis
merupakan strategi untuk menjawab pertanyaan ”bagaimana perusahaan atau unit-unit
perusahaan harus bersaing atau bekerja sama pada lingkup industrinya”. Berkaitan dengan
strategi bersaing perusahaan, strategi bersaing memunculkan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1. Haruskah perusahaan bersaing berdasarkan biaya rendah (dan kemudian pada harga
yang murah), ataukah perusahaan sebaiknya melakukan diferensiasi produk atau
jasa, misalnya dalam hal kualitas atau layanan?
2. Haruskah perusahaan bersaing secara langsung dengan pesaing utama yang
menguasai pasar, ataukah perusahaan sebaiknya fokus pada ceruk pasar yang hanya
mampu melayani sebagian pasar tetapi dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan?
Porter (1998) mengemukakan dua strategi umum bersaing pada perusahaan dalam suatu
industri yaitu strategi biaya rendah dan strategi diferensiasi. Strategi ini disebut umum
karena dapat digunakan untuk berbagai tipe atau ukuran perusahaan, bahkan oleh organisasi
nonprofit.
1. Strategi biaya rendah merupakan kemampuan perusahaan atau unit produksi untuk
mendesain, memproduksi, dan memasarkan produk secara lebih efisien daripada
pesaing.

26
2. Strategi diferensiasi merupakan kemampuan untuk menyediakan nilai yang unik
dan superior kepada pembeli dalam hal kualitas produk, fiturfitur khusus, dan
layanan purna jual.
Lebih jauh, Porter mengemukakan bahwa keunggulan bersaing perusahaan dalam
industri banyak ditentukan oleh lingkup bersaing yang merupakan perluasan dari target
pasar perusahaan. Sebelum menggunakan salah satu dari kedua strategi bersaing (biaya
rendah atau diferensiasi), perusahaan harus memilih jangkauan variasi produk yang akan
diproduksi, chanel distribusi, tipe pembeli yang akan dilayani, area geografi daerah
pemasaran, serta susunan industri-industri yang akan bersaing. Hal ini akan merefleksikan
pemahaman perusahaan mengenai keunikan sumber daya yang ada. Selanjutnya,
perusahaan dapat menentukan target yang luas (yang ditujukan untuk pasar menengah dan
massal) atau target yang lebih sempit (yang bertujuan untuk ceruk pasar).
Mengkombinasikan dua macam target pasar dengan dua macam strategi bersaing akan
menghasilkan empat variasi strategi bersaing seperti tampak pada Gambar 2.

Gambar 2. Strategi Bersaing Porter


a. Kepemimpinan Biaya merupakan strategi bersaing biaya rendah yang bertujuan
pada pasar yang luas dan memerlukan efisiensi fasilitas, pengurangan biaya,
pengawasan biaya yang ketat, serta minimalisasi biaya pada area-area penelitian dan
pengembangan, layanan, tenaga penjual, dan periklanan. Karena berdasarkan pada
biaya rendah, maka perusahaan mampu menentukan harga yang lebih rendah
daripada pesaing tetapi masih mampu menghasilkan keuntungan yang memuaskan.
Dengan menerapkan strategi biaya rendah, menyebabkan perusahaan mampu
bertahan melawan para pesaingnya. Biaya rendah yang diterapkan menyebabkan
perusahaan dapat terus menikmati keuntungan di tengah persaingan yang kuat.

27
Pangsa pasar yang besar menyebabkan perusahaan memiliki kekuatan tawar yang
tinggi bagi para pemasok karena membeli dalam jumlah yang cukup banyak.
b. Diferensiasi ditujukan untuk pasar yang luas dan melibatkan penciptaan produk atau
jasa yang dipersepsikan unik dalam industrinya. Karena keunikannya, perusahaan
akan menetapkan harga premium untuk produknya. Kekhususan ini dapat dikaitkan
dengan desain atau citra merek, teknologi, fitur-fitur, jaringan dealer, serta layanan
pelanggan. Diferensiasi merupakan strategi untuk menghasilkan keuntungan di atas
rata-rata pada bisnis tertentu dengan menekankan pada loyalitas konsumen terhadap
merek. Loyalitas konsumen juga menjadi hambatan masuk bagi pesaing lain,
apabila suatu perusahaan baru akan memasuki pasar, maka harus mampu
menciptakan keunikan pada produknya.
c. Fokus biaya merupakan strategi persaingan biaya rendah yang berfokus pada suatu
kelompok pasar tertentu atau pada suatu pasar dalam satu wilayah geografi tertentu
dan hanya melayani ceruk pasar ini. Pada strategi ini perusahaan berusaha untuk
memperoleh keuntungan dari biaya pada target pasarnya. Fokus biaya sangat berarti
bagi perusahaan yang berfokus pada usaha untuk melayani pasar yang sempit
dengan lebih efisien daripada para pesaingnya.
d. Fokus diferensiasi merupakan strategi yang berkonsentrasi pada kelompok pembeli
tertentu, segmen lini produk, dan pasar geografis tertentu. Untuk melaksanakan
strategi ini, perusahaan harus mencari perbedaan pada segmen pasarnya. Strategi ini
berarti bagi perusahaan yang mampu melayani kebutuhan khusus bagi pasar yang
sempit secara lebih efisien daripada pesaing.
F. KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PENGEMBANGAN PRODUK
Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha
pengembangan produk dapat dikatakan berhasil apabila produk dapat diproduksi dan dijual
dengan menghasilkan laba. Namun, laba sering kali sulit untuk dinilai secara cepat dan
langsung. Terdapat lima dimensi spesifik keberhasilan pengembangan produk, yaitu (1)
kualitas produk, (2) biaya produk, (3) waktu pengembangan produk, (4) biaya
pengembangan, dan (5) kapabilitas pengembangan.
1. Kualitas Produk Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan?
Apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan pelanggan? Apakah produk tersebut

28
kuat dan andal? Kualitas produk pada akhirnya akan memengaruhi pangsa pasar dan
menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan untuk produksi tersebut
2. Biaya Produk Apakah yang disebut biaya manufaktur dari produk? Biaya
manufaktur yaitu biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi
setiap unit produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan
oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
3. Waktu Pengembangan Produk Seberapa cepat anggota tim menyelesaikan
pengembangan produk? Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan
perusahaan dalam bersaing, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap
perubahan teknologi, dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan
untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim
pengembangan.
4. Biaya Pengembangan Berapa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
mengembangkan produk? Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu
komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai laba.
5. Kapabilitas Pengembangan Apakah tim pengembang dan perusahaan mempunyai
kemampuan yang lebih baik untuk mengembangkan produk masa depan sebagai
hasil dari pengalaman yang diperoleh pada proyek pengembangan saat ini?
Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang
akan datang.

Era Terbang dengan Tiket Murah.

Terbang dengan membayar tiket mahal kini sudah tidak zaman lagi. Wilayah Asia yang
secara geografis luas namun masih dilengkapi dengan infrastruktur kerata api dan jalan
raya yang buruk, memang paling pas kalau dihubungkan dengan jaringan udara yang
cepat, efisien, dan terjangkau oleh masyarakat. Indonesia dan juga Negara-negara lain,
perkembangan angkutan udara yang ada sekarang ini mungkin tak akan terbayangkan
beberapa tahun lalu. Perusahaan penerbangan dulu yang jumlahnya bisa dihitung
dengan jari dan diatur dengan ketat, membuat siapa pun tak pernah membayangkan
armada penerbangan murah yang disebut budget airlined atau low-cost carrier (LCC)
yang kemudian tumbuh subur di Asia Pasifik. Ketika LCC pertama muncul beberapa
tahun silam, banyak yang pesimis kalau Perusahaan akan gagal dengan idenya.
(Kasus diambil dari Kompas, Rabu, 8 November 2006)

29
BAB III Perencanaan Usaha

1. Pengertian Perencanaan Usaha


Dalam pengertian ekonomi, usaha (bisnis) adalah semua kegiatan yang dilakukan
oleh individu yang dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan mengombinasikan
sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan/atau jasa bagi
masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau laba
usaha (business profit). Dari definisi di atas dapat dicatat bahwa suatu usaha atau bisnis
akan selalu berhubungan dengan pengharapan (expectation), yaitu harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Kita tahu betul bahwa kepastian dari
masa yang akan datang adalah ketidakpastian. Dengan demikian, harapa untuk memperoleh
keuntungan bersifat penuh ketidakpastian, artinya bisa menguntungkan dan bisa juga tidak
menguntungkan. Jadi suatu usaha selalu mengandung risiko. Karena itu, supaya usaha yang
akan dijalankan berhasil, perlu dibuat perencanaan usaha.
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan visi,
misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran. Jadi perencanaan
usaha didefinisikan sebagai proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan,
prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha
atau bisnis tertentu. Dalam perencanaan usaha terkandung adanya hal-hal sebagai berikut.
1. Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha tersebut.
2. Misi, yaitu maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan perusahaan
dengan perusahaan lain serta mengidentifikasikan ruang lingkup
kegiatan/perusahaan yang bersangkutan.
3. Tujuan, yaitu hasil yang ingin dicapai dari usaha/perusahaan tersebut.
4. Strategi, yaitu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha dengan melibatkan
semua sumberdaya atau faktor produksi yang dimiliki. Dalam dunia bisnis dikenal
beberapa strategi yang biasa diterapkan perusahaan, yaitu :
a. defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan mempertahankan
pasar pada segmen sempit dari seluruh pasar potensial yang ada,
b. prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif untuk meraih pasar
pasar seluas-seluasnya melalui inovasi produk-produk baru,

30
c. analyzer, strategi bisnis yang dijalankan melalui imitasi, yaitu meniru apa yang
dilakukan prospector. Strategi bisnis seperti ini bertujuan meraih keuntungan
dengan meminimalkan risiko,
d. kepemimpinan dalam biaya (cost leadership strategy), strategi bisnis yang
diarahkan untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui harga produk yang
smurah-murahnya,
e. diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang diarahkan untuk
meraih pasar seluas-luasnya melalui keunikan produk yang dihasilkan.
Keunikan tersebut bisa dicirikan oleh kualitas yang tinggi, pelayanan yang
prima, maupun rancangan produk yang inovatif, dan
f. focus (focus strategy), strategi bisnis yang diarahkan dalam segmen pasar yang
sempit yang dijalankan melalui fokus dalam kepemimpinan biaya (cost focus)
atau fokus dalam fiferensiasi (differentiation focus).

Defender

Fokus Prospector
STRATEGI
BISNIS

Diferensiasi
Analyzer

Kepemimpinan
Biaya

Gambar 3. Alternatif Strategi Bisnis


5. Kebijakan, yaitu pedoman umum pembuatan keputusan. Kebijakan merupakan
batas bagi keputusan, yaitu menentukan apa yang dapat dibuat dan apa yang tidak
dapat dibuat.
6. Program, yaitu kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka menjalankan
usaha tersebut.

31
7. Anggaran, yaitu laporan sumberdaya keuangan yang disusun untuk membiayai
kegiatan-kegiatan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Anggaran terutama
digunakan sebagai peralatan pengawasan dalam mengelola usaha.
8. Prosedur, yaitu pedoman pelaksanaan kebijakan yang lebih rinci. Suatu prosedur
memberikan sejumlah instruksi yang terperinci untuk pelaksanaan serangkaian
kegiatan yang terjadi secara teratur.
9. Aturan, yaitu ketentuan bahwa sesuatu tindakan tertentu harus atau tidak boleh
dilakukan dalam situasi tertentu. Aturan digunakan untuk mengimplementasikan
kegiatan-kegiatan.
2. Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha
Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat sebagai berikut:
a. fokus, artinya perencanaan usaha yang dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta
tujuan yang jelas,
b. rasional dan faktual, artinya prencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang
masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta
yang ada,
c. berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan
untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa
datang,
d. preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu
pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan
lingkungan bisnis yang dihadapi,
e. operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, rinci, serta
dapat dilaksanakan.
Dengan membuat perencanaan usaha maka akan diperoleh beberapa manfaat sebagai
berikut:
1. pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dengan tujuan yang jelas,
2. menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta penggunaan sumber
daya yang lebih efisien,
3. menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha,

32
4. menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan, artinya perencanaan
usaha digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
3. Proses Perencanaan Usaha
Perencanaan usaha adalah proses sehingga untuk membuat suatu perencanaan usaha
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu. Langkah-langkah perencanaan
usaha adalah sebagai berikut :

LANGKAH 1 :
Mengidentifikasi
Peluang Usaha

LANGKAH 4: PROSES LANGKAH 2:


Menyusun PERENCANAAN Menentukan jenis
Proposal Usaha USAHA usaha yang akan
dilakukan

LANGKAH 3 :
Melakukan Studi
Kelayakan Usaha

Gambar 4. Proses Perencanaan Usaha

LANGKAH 1. Mengidentifikasi Peluang Usaha


Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan jika
permintaan untuk produk tersebut masih lebih besar dari penawarannya. Jadi peluang usaha
muncul ketika permintaan pasar lebih besar dari penawarannya.
LANGKAH 2. Menentukan Jenis Usaha yang akan Dijalankan
Setelah melakukan identifikasi maka akan diperoleh berbagai alternatif jenis usaha
yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif yang ada selanjutnya dilakukan penilaian
awal untuk menentukan jenis usaha yang paling memungkinkan dan dipandang paling
menguntungkan. Tentunya dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin
menjadi pendukung maupun penghambat usaha. Pertimbangan-pertimbangan yang perlu
diperhatikan antara lain:
a. jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan,

33
b. ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya,
c. ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan,
d. prospek pemasaran produk yang dihasilkan,
e. cara-cara pendistribusian,
f. daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan, dan
g. selera konsumen.
LANGKAH 3. Melakukan Studi Kelayakan Usaha
Studi Kelayakan Usaha (SKU) atau feasibility study adalah cara yang ditempuh
untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha dilaksanakan. Maksud layak di sini
dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut.
1. Aspek pasar dan pemasaran
Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran ditunjukan oleh ada tidaknya
peluang pasar untuk diraih. Suatu jenis usaha layak dilaksanakan apabila jenis usaha
tersebut memiliki peluang pasar yang relatif tinggi. Peluang pasar ditunjukkan oleh
ekses permintaan. Ekses permintaan terjadi jika jumlah permintaan melebihi jumlah
penawarannya. Semakin tinggi ekes permintaan maka semakin tinggi peluang pasar
sehingga semakin layak jenis usaha tersebut untuk dilaksanakan.
2. Aspek Produksi
Kelayakan usaha diliht dari aspek produksi diantaranya berkenaan dengan lokasi
usaha yang direncanakan, fasilitas dan peralatan produksi, pasokan bahan baku, serta
ketersediaan tenaga kerja. Suatu proyek dikatakan layak dilihat dari aspek produksi
ditandai oleh lokasi usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralatan produksi
yang memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus menerus, serta tersedianya
tenaga kerja yang dibutuhkan.
3. Aspek finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan manfaat yang mungkin
diperoleh oleh investor atau pengusaha. Manfaat ini disebut sebagai laba bisnis atau
laba usaha (business profit), yaitu pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi
dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha. Dilihat dari aspek
finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan apabila jenis usaha tersebut mampu

34
memberikan laba usaha yang memadai kepada investor dan/atau kepada pengusaha
yang menjalankan usaha tersebut.
4. Aspek organisasi dan manajemen
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen berkenaan dengan
struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi, serta tim manajemen yang mengelola
jenis usaha yang direncanakan.
LANGKAH 4. Membuat Proposal Usaha
Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah membuat proposal usaha.
Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari perencanaan usaha.
Kebiasaan yang Membawa Sukses
Kebiasaan atau habit dalam bahasa Inggris, apa sama dengan habitat ya? Bisa ya
bisa tidak. Ya, karena setiap orang sukses selalu berkumpul dengan sesama orang sukses,
dan kumpulan ini bisa disebut dengan nama habitat. Tidak, karena orang sukses tadinya
tidak memiliki lingkungan yang membuat dia sukses, tetapi karena kemauan, keinginan dan
impian yang keras serta jangan lupa aksinya yang benar membuat dia memiliki habitatnya
sekarang. Jadi orang sukses bisa membuat habitatnya sendiri dan menarik orang lain
memasukinya.
Situasi ini mirip dengan hukum gravitasi. Di mana terdapat massa yang sangat besar
maka massa tersebut akan menarik massa yang lebih kecil darinya. Kekuatan massa itu
akan lebih besar efeknya bila jaraknya lebih dekat. Siapa sih yang mau melawan hukum
alam?
Cobalah, beberapa waktu lalu demam bola semakin kentara, Anda tonton pertandingan
piala dunia sendiri di rumah, apakah ada perasaan seru? Sekarang bandingkan dengan kalau
berkumpul dengan sesama penggemar bola, bagaimana rasanya sekarang? Atau Anda
sedang menonton pertandingan bola ini sendirian di rumah, tiba-tiba terdengar sorak riuh
rendah dari rumah tetangga Anda, apalagi yang nonton sampai di luar rumah tetangga
Anda, kira-kira?
"Mau dong ikut bergabung, nonton bareng ya, boleh kan nonton di sini?" Mungkin kata-
kata itu yang keluar dari lubuk hati Anda. Lalu sepulang dari rumah tetangga perasaan
bahwa Anda menjadi seorang pemain bola kelas dunia masih membara dalam benak Anda.
Bahkan Anda merasa sukses membawa tim kesayangan Anda memenangkan pertandingan.
Oleh karena itu, kalau mau sukses dan belum merasa diri sendiri sukses cari lingkungan

35
orang-orang sukses dan melebur dengan mereka. Lho kenapa nonton bola menjadi tolok
ukur untuk memiliki kebiasaan sukses? Itu hanya sebuah ilustrasi kecil untuk
menggambarkan kekuatan massa.
Habitat dan lingkungan awal muasal pembentuk watak dan pribadi kita masing-
masing. Ada yang bilang bahwa orang sukses biasanya dimulai dari keluarga yang
harmonis. Keluarga adalah kekuatan, massa terkecil dan terkuat untuk membentuk
seseorang untuk menjadi sesuatu di masa depannya.
Lalu apa hubungannya dengan kebiasaan orang sukses? Kalau disurvei hampir
semua orang sukses mempunyai satu alat yang sangat murah, mudah, kadang disepelekan,
dianggap aneh kalau kita menyebutkannya dan kita sendiri kadang-kadang risi
menyebutkannya.
Alat ini adalah langkah awal, senjata rahasia semua orang sukses walau pada awalnya
mereka tidak pernah mengetahui kekuatannya. Alat ini adalah impian, cita-cita, dream,
keinginan yang beremosi, visi.
Mimpi dan Laksanakan
Beberapa waktu lalu di salah satu stasiun TV disiarkan mengenai keberhasilan
seorang juru masak. Juru masak ini saat ini membawahi lebih dari 50 juru masak lainnya,
dan bekerja di hotel berbintang banyak di kota paling gemerlap di Amerika yaitu Las
Vegas. Dalam wawancaranya dia menyatakan bahwa sejak kecil bercita-cita untuk menjadi
juru masak, dan setiap langkah yang dijalaninya adalah menuju dan yang menunjang
tercapainya cita-cita tersebut.
Seorang gitaris grup muda terkenal di Indonesia, sudah mengimpikan untuk
menjadi pemusik sejak usia dini. Lalu semua kegiatan yang dilakukannya tidak pernah
terlepas dari impiannya ini, walaupun banyak tantangan serta hambatan, yang diubahnya
menjadi tantangan untuk sukses. Impian untuk sukses tidak harus impian masa kecil, bisa
juga saat usia sudah senja. Ingat kegigihan Kolonel Sanders pendiri franchise ayam goreng
terkenal. Dia memulainya di usia 66 tahun, pensiunan angkatan darat dari negara adidaya,
tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis.
Dia memiliki keahlian dalam memasak, dia tawarkan resep masakannya ke lebih
dari 1.000 restoran di negaranya. Akhirnya restoran yang ke-1008, menerima resepnya
tersebut dan kini kita dapat menikmatinya di Indonesia, Kentucky Fried Chicken. Mungkin
impian Kolonel Sanders sangat sederhana, ingin memiliki uang yang layak untuk hidup di

36
hari tuanya yang tinggal sebentar lagi. dia sudah tidak bersekolah. Sejak saat itu ibu ini
berjanji untuk menyekolahkan setiap anak ke perguruan tinggi.
Hidup Jadi Bermakna
Impian, cita-cita, dream, visi, dan masih banyak lagi padanan katanya yang
menunjukkan tujuan kita untuk mengarungi hidup ini dengan penuh makna. Impian tidak
selalu bagi diri sendiri, tidak selalu harus materi, tidak selalu harus kemewahan. Impian
bisa untuk orang membahagiakan orang lain, untuk kebaikan lingkungan hidup sekitar kita,
atau impian sederhana, hanya ingin mengajak nenek kita, orang tua kita, anak kita
berkunjung ke Candi Borobudur misalnya. Impian bisa impian waktu kecil, impian waktu
sekolah, impian saat bekerja, impian saat mendapat tekanan dari pihak lain, impian saat
sengsara, impian saat mendekati ajal. Dunia ini berkembang karena impian-impian yang
dianggap gila di masanya. Jules Verne bermimpi orang bisa terbang ke bulan, bermimpi
orang bisa menyelam di kedalaman laut yang paling dalam. Hari ini hampir setiap enam
bulan ada saja penerbangan berawak manusia ke antariksa, bahkan negara-negara besar
berkolaborasi mendirikan stasiun angkasa luar di mana manusia bisa tinggal dengan
nyaman. Hari ini manusia dapat melihat kedalaman laut yang paling dalam, yang paling
gelap yang besar tekanan per incinya, dapat menemukan spesies-spesies baru yang belum
pernah dikenal sebelumnya.
Ibu Kartini, memimpikan bahwa wanita sebangsanya bisa mendapat pendidikan
yang layak, dapat mengenyam kehidupan yang setara. Hari ini semakin banyak wanita
Indonesia mendapat pendidikan tinggi, mempunyai karier setingkat dengan rekan prianya,
bahkan presiden kita seorang wanita. Gajahmada bermimpi untuk menyatukan wilayah
Majapahit yang luas dengan berpuasa makan palapa. Saat ini bukan hanya wilayah
Majapahit bersatu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tetapi Satelit Palapa sudah
dapat menyatukan negara-negara di Asia Tenggara.
Tuliskan Impian Anda
Impian adalah alat yang sangat murah untuk menjadikan diri kita sukses. Ya, murah,
karena yang diperlukan hanya mungkin secarik kertas dan alat tulisnya. Bahkan dalam
salah satu konferensi Teknologi Informasi yang pernah diadakan di Taiwan, coret-coretan
di atas kertas tisu saat kita makan siang bisa merupakan impian baru terciptanya alat baru
pula. Lho kok secarik kertas untuk impian, memang, impian yang akan menjadi kenyataan

37
adalah impian yang ditulis dan divisualisasikan. Salah satu dari penulis artikel ini
mempunyai impian dapat menulis buku sendiri semenjak lulus dari perguruan tinggi.
Saat ini lebih dari tujuh buku dan ratusan artikel sudah diterbitkan bahkan beberapa
di antaranya menjadi Best Seller dalam waktu tak lebih dari lima tahun. Selain itu, penulis
juga sudah membantu beberapa orang lagi untuk juga menulis buku, artikel dan mengikuti
jejak kesuksesannya. Bergumul dengan impian, baca terus, bicarakan, lihat terus gambar-
gambarnya, diskusikan, afirmasikan, rasakan sudah terjadi, lalu buat komitmen untuk
mendapatkan dream tersebut apa pun pekerjaannya. Bacakan impian-impian itu setiap
harinya, lihat gambar-gambarnya setiap hari, setiap saat. Buat komitmen, buat janji pada
impian tersebut bahwa saya dapat mencapainya, saya pasti berhasil untuk mendapatkan
impian tersebut. Buat rencana-rencana untuk impian-impian tersebut. Penulis membuat
tulisan-tulisan kecil yang kemudian disimpan di dompetnya, dan dibawa terus-menerus ke
mana saja ia bepergian, dibaca setiap pagi hari sebelum memulai aktivitas.
Pada dasarnya semua manusia memiliki impian yang jelas, hanya saja, impian-
impian itu sering dicuri oleh orang-orang terdekat, lingkungan, oleh orang yang dicintai
bahkan oleh diri sendiri. Mundur beberapa tahun lalu pada saat kita masih kanak-kanak,
setiap dari kita selalu ditanya oleh orang yang lebih tua akan impian kita kelak di masa
yang akan datang. Banyak sekali dari kita dapat menceritakan apa impian kita, apa cita-cita
kita, apa keinginan kita nantinya, walau kita sendiri belum tahu atau belum mengerti apa
yang dinamakan cita-cita itu, mungkin.
Ada sebuah riset mengenai orang sukses. Dari 100 orang yang dites, 30 - 40 tahun
lampau, 80 orang tidak memiliki sama sekali cita-citanya, 10 orang memiliki tapi tidak
yakin, 7 orang memiliki dan ditulis, 3 orang memiliki ditulis divisualisasikan dan yakin
bahwa cita-citanya akan tercapai. Dari statistik ini pula ternyata hanya 3 orang yang
menjadi orang sukses, entah secara finansial, kesehatan, keluarga, atau bahkan menjadi
pemimpin sebuah negara. Anda mau termasuk dalam kategori yang mana? Pilihan ada di
tangan Anda.

38
TUGAS
Seandainya Anda akan membuat suatu perencanaan usaha, maka Anda harus
mempertimbangkan hal-hal di bawah ini.
1. Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.
2. Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya.
3. Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
4. Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
5. Cara-cara pendistribusian.
6. Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
7. Selera konsumen.
Tugas Anda, identifikasi dan diskusikan dengan teman kelompok Praktik Kimia Terpadu
(PKT) Anda jika produk hasil PKT Anda akan dijadikan suatu usaha atau bisnis, apakah
semua unsur-unsur di atas tersedia dan mendukung rencana usaha Anda atau justru
sebaliknya?

39
BAB IV Rencana Pemasaran (Marketing Plan)

Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk
atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang
wirausaha baru harus merencanakan pemasaran. Setiap usaha yang dijalankan baik itu
industri maupun jasa, kunci utamanya adalah bagaimana produk yang dihasilkan dapat
terjual. Kalau dilihat dari sisi produksi semua yang kita lakukan adalah pengeluaran
(ongkos) dan baru akan menjadi pendapatan apabila proses pemasaran yang dilanjutkan
dengan transaksi penjualan dapat terjadi. Sebelum menyusun marketing plan banyak
pertanyaan yang harus dijawab, tetapi ada tiga pertanyaan penting yang sangat penting
yaitu:
1) Where have we been ?
2) Where do we want to go?
3) How do we get there? (Hisrich-Peters, 1905: 139)
Pertanyaan ini memberitahukan kepada kita di mana posisi kita sekarang, untuk itu
perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja dan jika perlu kita dapat melakukan analisis
SWOT. Dengan analisis dapat diketahui apa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
dari lingkungan. Setelah kita mengetahui posisi kita sekarang, maka kita dapat menentukan
strategi pemasaran yang paling tepat dan dapat menetapkan sasaran marketing untuk masa
yang akan datang. Di dalam pemasaran kita mengenal konsep yang disebut dengan
AIDA+S, yang merupakan singkatan dari:
A = Attention
I = Interest
D = Desire
A = Action
S = Satisfaction
Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis yang dapat
menarik hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan usaha dibidang jasa yang harus
membuat konsumen merasa puas, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan atau
kegiatan-kegiatan lainnya.
Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tentu muncul lebih dulu perhatian
(Attention) misalnya pada saat konsumen lewat di depan sebuah toko. Konsumen tersebut

40
memperhatikan satu jenis barang yang dipajangkan di etalase depan toko, karena itu banyak
toko berusaha memberikan tampilan yang semenarik mungkin untuk dapat menarik
perhatian. Dengan melihat tampilan yang menarik maka timbul minatnya (Interest), lalu dia
masuk kedalam toko. Setelah masuk ke dalam toko dia mencari pelayan dan minta
diambilkan barang yang dia ingini. Ini berarti keinginannya (Desire) makin meningkat.
Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar, cocok harga, langsung
dibayar di kas (Action). Setelah barang dibawa pulang ke rumah lalu di pakai (seandainya
bentuk pakaian atau dimakan kalau bentuk makanan). Setelah barang tersebut dikonsumsi
maka muncul dua kemugkinan konsumen tersebut puas atau tidak puas.
Tujuan dari setiap pemasaran ialah bagaimana barang tersebut dapat terjual dan
kemudian memberikan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen puas terhadap barang
tersebut atau terhadap pelayanan toko tersebut maka konsumen akan melakukan pembelian
ulang. Jika konsumen tidak puas maka dia tidak akan melakukan pembelian ulang dan akan
memberikan reaksi negative serta menginformasikan reaksi negatif itu kepada keluarganya,
sahabatnya, sehingga pemasaran produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat
menimbulkan kegagalan bagi perusahaan.
1. Konsep Pemasaran
Mengapa wirausaha harus melaksanakan konsep pemasaran (Marketing Concept?)
untuk menjelaskan permasalahan ini, marilah kita menelusuri perkembangan beberapa
konsep pemasaran.
Ada lima konsep yang berkembang yaitu Konsep Produksi (Production Concept),
Konsep Produk (Product Concept), Konsep Penjualan (Selling Concept), Konsep
Pemasaran (Marketing Concept), Konsep Sosial (Societal Concept).
a. Konsep Produksi (Production Concept)
Konsep Produksi ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa konsumen mengingkan
produk yang harga murah dan mudah didapatkan di mana-mana. Produsen yang menganut
konsep ini, akan membuat produksi secara missal (mass production), menekankan biaya
dengan efisiensi tinggi, biaya tetap yang sangat kecil karena jumlah produksi yang besar,
sehingga harga pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.
Produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil produksinya ke seluruh pelosok agar mudah
diperoleh konsumen. Konsep ini merupakan konsep awal dari produsen untuk menguasai

41
pasar. Konsep ini akan sangat berhasil, jika memangbelum banyak saingan dan konsumen
belum memperhatikan kualitas.
Pokoknya yang penting bagi konsumen ialah terpenuhi kebutuhannya (needs). Masalah
"wants" belum diperhatikan.
b. Konsep Produk (Product Concept)
Pada saat konsumen sangat membutuhkan barang sehingga akan menjadi langka
dipasaran, maka produsen memusatkan perhatian pada teknis pembuatan produk saja.
Produsen belum memperhatikan selera konsumen. Produsen hanya membuat barang dengan
kemauannya sendiri, hanya menuruti bagaimana selera produsen sendiri. Produsen hanya
melihat ke cermin, tidak melihat jendela. Orang melihat cermin hanya memperhatikan
wajahnya saja, yaitu ia membuat barang yang cocok dengan kemauannya. Lain halnya
melihat jendela, berarti melihat orang yang berada di luar/di jalan, produsen memperhatikan
orang lain.
c. Konsep Penjualan (Selling Concept)
Di sini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, dengan
berbagai teknik promosi. Hal yang penting di sini ialah adanya kegiatan promosi secara
maksimal. Paham dari konsep ini ialah, bagaimana barang atau jasa yang dihasilkan dapat
terjual. Contoh lain misalnya serbuk deterjen yang sangat digemari oleh ibu-ibu rumah
tangga yang dapat mencuci lebih cepat dan lebih bersih. Yang kadang-kadang konsumen
membeli produk tersebut tampa memperhatikan sisi kesehatan dan lingkungan, jadi
keputusan untuk membeli hanya didasari dari informasi-informasi yang gencar melalui
media.
d. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
Konsep ini berkembang lebih maju dibandingkan dengan konsep penjualan,
produsen yang menganut konsep ini akan melakukan strategi dan perencanaan pemasaran
yang matang. Produsen akan semakin besar dan produksi dengan sendirinya akan menjadi
naik.
e. Konsep Sosial (Societal Concept)
The Societal Marketing Concept holds that the organization's task is to determine
the needs, wants, and interest of target markets and to deliver the desired satisfactions more
effectively and efficiently than competitors in a way that preserves enhances the consumer's

42
and the society's wellbeing. (Philip Kotler, 1997: 27) Artinya konsep marketing yang
berwawasan sosial adalah konsep yang berusaha memenuhi kebutuhan keinginan dan minat
konsumen sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen secara efisien dan efektif dan
membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
2. Mengutamakan Pelanggan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dunia bisnis sangat
memperhatikan pelanggannya. Pada saat ini perusahaan saling bersaing memperebutkan
para pelanggan. Dalam situasi buyers market (pembeli menjadi raja), perusahaan harus
berjuang untuk mencari dan memelihara langganannya dan ini merupakan hal yang paling
penting untuk dapat mempertahankan eksistensi dan memngembangkan usaha.
Untuk memelihara langganan maka tentu saja langganan harus memperoleh
kepuasan melalui nilai lebih yang diterimanya dibandingkan dengan uang yang dia
keluarkan untuk memperoleh sesuatu barang. Nilai yang diterima oleh pelanggan adalah
selisih dari total customer value (TCV) dikurangi dengan total customer cost (TCC). TCV
berarti sejumlah manfaat yang diperoleh oleh pelanggan dari suatu produk atau jasa yang
dibelinya yang sesuai dengan referensi yang pelanggan punya, sedangkan TCC adalah
sejumlah uang atau pengorbanan yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh
produk atau jasa tertentu. Misalnya seseorang berbelanja barang ke suatu toko tertentu. Dia
mengharapkan sejumlah nilai yang akan dia peroleh yaitu berupa mutu barang tersebut,
harga murah, layanan toko memuaskan, kemudahan mencari dan memilih barang di toko
tersebut kemudahan dan rasa aman parker kendaraan, rasa nyaman didalam toko, dan dia
mengeluarkan sejumlah uang untuk memperoleh nilai-nilai tersebut. Jika dibandingkan
antara total nilai (revenue) yang dia peroleh dengan total uang yang dia keluarkan lebih
menguntungkan maka dia akan memperoleh kepuasan.
Kepuasan atau satisfaction yang dimaksud adalah satisfaction is a person's feelings
of pleasure or disappointment resulting from comparing a product's perceived performance
(or outcome) in relation to his or her expectations. (Philip Kotler, 1997: 40).
Artinya kepuasan adalah rasa senang, lega, atau kecewa pelanggan yang
membandingkan kesannya terhadap produk atau jasa yang dia beli dihubungkan dengan
manfaat yang dia harapkan.
Untuk menjaga kepuasan langganan tersebut maka perusahaan m ada dibagian
depan yang berhubungan dengan pelanggan harus memberikan pelayanan sehingga

43
menimbulkan kesan sebaik mungkin. Contoh pemasaran terpadu ini dapat dilihat pada
pemasaran jasa. Pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga
pemasaran internal dan interaktif. External marketing describes the normal work done by
the company to prepare, price, distribute, and promote the service to customers. Internal
marketing describes the work done by the company to train and motivate is employees to
serve customers well. Interactive marketing describes the employees skill in serving the
client. (Philip Kotler, 1997: 473). Artinya pemasaran eksternal berarti kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan, memberi harga, mendistribusikan dan
mempromosikan produknya atau jasanya ke konsumen. Pemasaran internal berarti
pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melatih dan mendorong karyawannya agar
dapat melayani konsumen sebaik-baiknya. Pemasaran interaktif berarti keterampilan
karyawan untuk melayani langganan. Contoh pemasaran interaktif ialah jasa Arsitektur
professional. Secara teknik seorang arsitek adalah hanya mendesai rumah atau bangunan
yang diinginkan oleh pelanggannya, tetapi pelanggan juga mengharapkan keramahan,
keterangan yang baik dan detail, termasuk bagaimana arsitek tersebut mengkomunikasikan
rancangannya dengan pelanggan. Jadi dalam hal ini sangat penting pelayanan dalam bentuk
"high touch" yang juga sama baiknya dengan "high tech". High tech berarti penggunaan
perangkat teknologi canggih sedangkan high touch sentuhan-sentuhan profesional yang
diberikan oleh pelayanan terhadap pelanggan. Jika digambarkan pemasaran internal dan
eksternal dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 5. Hubungan Antara Marketing Interaktif

44
Uraian di atas mengingatkan kepada wirausaha agar tidak memperlakukan
karyawan sebagai sumber daya seperti sebuah mesin dalam proses prosuksi akan tetapi
karyawan diperlakukan sebagai individu yang memiliki pemikiran, perasaan, dan
kreativitas yang dapat diarahkan dan dikembangkan melalui manajemen yang baik.
Sehingga karyawan tersebut menjadi lebih produktif dan meningkatkan nama baik
perusahaan serta dapat memelihara kepuasan pelanggan.
3. Tiga Komponen Marketing Concept
Sasaran utama Marketing Concept ialah Kepuasan konsumen. Untuk mencapai
sasaran tersebut, ada tiga komponen penting yaitu customer needs and wants,
organizationally integrated marketing strategy and goals (Bygrave 1994: 68). Inti dari
marketing concept ini ialah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan produsen, tapi
sebaliknya mengharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.
Konsep ini harus dipegang oleh produsen mulai dari tahapan perancangan produk yang
akan dibuat, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen.
Komponen pertama dari marketing konsep adalah orientasi konsumen, yaitu mulai
dengan pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh konsumen? Jawabannya adalah kepuasan
yang sesuai dengan referansinya (kualitas). Konsumen mencari nilai (value) dan terpenuhi
keinginannya. Perhatikan gambar 6.

Gambar 6. Marketing Konsep


Komponen kedua yang membentuk marketing concept ialah organisasi yang
terintegrasi, yang utuh. Organisasi adalah kunci sukses perusahaan dengan organisasi yang
terintegrasi mulai dari bagian pemasaran dan penjualan sampai dengan bagian produksi,
semua karyawan harus tetap satu arah yaitu customer focus. Semua orang dari segala
bidang, harus mempunyai pandangan sama, langsung atau tidak langsung harus selalu

45
membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap perusahaan. Langkah-langkah
yang agak filosofis ini memberikan fondasi yang kuat untuk mengembangkan customer
oriented, dalam sebuah organisasi perusahaan.
Komponen ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah untuk
meningkatkan volume penjualan dan revenue (keuntungan), tapi jangan hanya menekankan
peningkatan volume dan meningkatkan keuntungan, juga harus membuat kegiatan
marketing lebih efektif dan efisien yang menujang terhadap penjualan yang
menguntungkan. Tujuan lainnya ialah meningkatkan image terhadap perusahaan, dan
memperluas market share
4. Tiga Pertanyaan Pokok Dalam Pemasaran
Sebelum anda menyusun rencana pemasaran maka seorang wirausaha harus
memahami lebih dulu tentang seluk-beluk, konsep dan ruang lingkup pemasaran untuk
mengetahui semua ini maka perlu dijawab tiga pertanyaan dasar dalam pemasaran yaitu:
What?, apa yang dipasarkan yaitu barang atau jasa dengan disertai product
knowledge yang sangat baik
Who?, siapa yang menjadi konsumen dan siapa yang akan memasarkan barang atau
jasa tersebut, lembaga-lembaga atau individu-individu.
How?, bagaimana cara memasarkannya. Guna pembahasan lebih lanjut maka dalam
marketing kita kenal tiga pendekatan sebagai lanjutan dari jawaban tiga
pertanyaan di atas.
1) Commodity Approach
Pendekatan komoditi, kita harus mengetahui dimana barang tersebut dihasilkan,
bagaiman proses pembuatannya, siapa konsumennya dan bagaimana melakukan
penjualan, bagaimana system distribusi dan logistic yang dilakukan. Dengan
mengulangi prosedur penyelidikan ini untuk segala macam barang, maka kita akan
mendapat gambaran dari seluruh kegiatan marketingnya.
2) Institutional Approach
Pendekatan institusi dilakukan dengan mempelajari bermacam-macam lembaga
marketing yang ada yang merupakan saluran distribusi dan bagaimana peranannya.
Institusi itu misalnya grosir, pedagang dan sebagainya. Kita coba meneliti apa peran
mereka dalam pemasaran barangbarang.

46
3) Functional Approach
Di sini diadakan pendekatan dengan membuat klasifikasi dari kegiatankegiatan
marketing. Misalnya dalam marketing barang-barang kelontong, ada kegiatan di
mana seseorang harus membeli, dan yang lain menjualnya. Ada yang mengangkut,
ada yang menyimpan dan sebagainya. Dengan menyelidiki masing-masing fungsi
ini, maka kita akan dapat mengetahui apa peranan marketing melalui berbagai
fungsinya tersebut.

5. Strategi Pemasaran
Strategi perusahaan adalah keputasan yang diambil dalam perusahaan untuk
menentukan sasaran kedepan, menghasilkan kebijaksanaan dan merencanakan bagaimana
mencapai tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan di capai. Setelah mengetahui
rumusan strategi perusahaan secara umum maka selanjutnya akan kita lihat pengertian
strategi pemasaran. Definisi strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar
sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan
menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran
tersebut. Dunia pemasaran diibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para produsen dan
para pedagang yang bergerak dalam komoditi yang sama maka perlu sekali diciptakan
suatu strategi pemasaran, agar dapat memenangkan peperangan tersebut.
Perusahaan perlu menetapkan strategi dasar atau disebut. grand strategy atau strategi
inti. Jika grand strategy ini sudah benar maka diharapkan perusahaan akan berhasil
mencapai sasaran tersebut. Diharapkan perusahaan akan dapat menguasai market share
yang luas ataupun market position yang mantap. Market share atau pangsa pasar artinya
penguasaan luas pasar. Sedangkan market position ialah kedudukan yang kokoh dari suatu
produk pada suatu pasar. Misalnya mobil-mobil buatan Jepang memiliki pangsa pasar yang
luas sedangkan mobil-mobil buatan Jerman memiliki market position yang tidak
tergoyahkan. Dalam menyusun strategi pemasaran ada dua variabel utama yang perlu
dipertimbangkan, yaitu:
1) Variabel yang Dapat Dikontrol
2) Variabel yang Tidak Dapat Dikontrol
Variabel yang dapat dikontrol

47
Variable yang dapat dikotrol oleh wirausaha adalah:
a. Market Segmentation
Di sini pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran dari pemasarannya.
Apakah sasaran pemasarannya ditujukan ke seluruh lapisan masyarakat konsumen, atau
hanya menetapkan segmen pasar tertentu saja. Dalam masa spesialisasi sekarang ini.orang
sukar untuk mengarahkan pemasarannya ke semua jenis konsumen. Taktik ingin menguasai
semua kelompok konsumen, malah dapat berakibat sebaliknya, akan mematikan usaha
tersebut, karena tidak tercapai omzet penjualan yang memadai
seperti diungkapkan berikut: If you try to sell to everybody, you'll end up with
selling to nobody. Jadi jika perusahaan ingin menjangkau semua segmen pasar, maka
sasaran target marketnya tidak akan tercapai, karena sekarang muncul spesialisasi barang
tertentu untuk segmen tertentu pula.
b. Market Budget
Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing sangat mempengaruhi
keberhasilan pemasaran. Pada umumnya bila dana bertambah untuk kegiatan marketing
maka jumlah penjualan meningkat. Namun tidak selalu demikian, bahwa peningkatan dana
kegiatan marketing tidak otomatis akan meningkatkan jumlah penjualan. Jika demikian
halnya, maka seluruh produsen akan sukses, semua barang akan laku, hanya dengan
menambah anggaan belanja marketing.
Berapa besarnya jumlah anggaran belanja marketing, sangat tergantung pada barang
yang dipasarkan, dan sesuai pula dengan pengalaman pengusaha. Umumnya untuk barang-
barang lux akan lebih banyak anggaran belanja pemasaran, dibandingkan dengan barang
kebutuhan sehari-hari seperti beras, ikan, daging, dan sebagainya. Barang-barang lux
membutuhkan banyak biaya marketing, untuk biaya promosi, berupa iklan di surat kabar,
radio, spanduk, poster, hadiah, dan sebagainya. Juga biaya personal selling untuk melayani
konsumen yang besarnya dapat mencapai 50-60% dari harga jual. Dana pemasaran yang
banyak tidak menjamin penjualan akan meningkat, strategi bagaimana mengenalkan produk
ke konsumen dengan menggunakan dana yang seefektif mungkin adalah jalan terbaik.
c. Timing
Di sini para pengusaha harus menjaga waktu, kapan melakukan penetrasi pasar,
kapan produk mulai di perkenalkan dan dijual, timing merupakan kunci sukses dalam
pemasaran dengan mengetahui kapan waktu yang tepat perusahaan dapat memenangi

48
persaingan. Kita ambil sebuah contoh produk computer dan hand phone memerlukan
strategi timing waktu yang tepat, kapan konsumen siap menggunakan teknologi tersebut.
Produk yang pertama kali hadir di pasar (first in market) akan menikmati keadaan
memonopoli pasar sesaat, tetapi jika timing tidak tepat maka produk akan gagal dipasar.
d. Marketing Mix
Marketing Mix berarti bauran pemasaran yaitu kegiatan mengkom binasikan
berbagai variabel kegiatan marketing agar dicapai kombinasi maksimal dan hasil yang
paling memuaskan ada empat elemen yang tercakup dalam bauran pemasaran ini yang
dikenal dengan elemen 4P
PI = Product P3 = Place
P2 = Price P4 = Promotion
Variabel yang tidak dapat dikontrol
Variabel yang tidak dapat dikontrol oleh pengusaha adalah:
a. Keadaan persaingan.
Adalah sulit bagi seorang pengusaha meramalkan kapan akan muncul saingan baru
dalam produk yang sama. Oleh sebab itu pengusaha tidak boleh lengah dan harus selalu
berusaha memperbaiki produk ataupelayanan usahanya agar tidak tersingkir oleh saingan
baru.
b. Perkembangan teknologi.
Kapan akan muncul teknologi baru yang membuat proses produksi lebih efisien dan
lebih bagus juga sulit diduga. Untuk mengatasi hal ini pengusaha harus mencoba
menggunakan teknologi baru lebih cepat dari saingannya.
6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Para pengusaha yang kreatif, akan selalu menciptakan kombinasi yang terbaik dari
elemen 7 P yang menjadi komponen marketing mix. Mereka harus menciptakan dari
masing-masing elemen P yang mana yang paling baik, dan paling banyak digunakan dalam
strategi pemasarannya.
Elemen 7 P ini terdiri atas 4 P tradisional dan 3 P lagi sebagai tambahan untuk pemasaran
jasa. Empat P tradisional berlaku untuk pemasaran barang, rinciannya adalah sebagai
berikut:
PI = Product

49
Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Semua kegiatan
marketing lainnya digunakan untuk menunjang pemasaran produk. Satu hal yang perlu
diingat ialah bagaimana pun hebatnya usaha promosi distribusi dan harga yang baik jika
tidak diikuti oleh produk yang bermutu dan disenangi oleh konsumen maka kegiatan
marketing mix ini tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu dilakukan sebuah survey yang
mendalam akan kebutuhan pelanggan dan siapa yang menjadi pasar utama kita.
P2 = Price
Masalah kebijaksanaan harga turut menentukan keberhasilan pemasaran produk.
Kebijaksanaan harga dapat dilakukan pada setiap level lembaga yaitu kebijaksanaan harga
oleh produsen, grosir dan retailer. Harga disini adalah harga yang sesuai dengan barang /
jasa yang kita jual, karena pelanggan sendiri sudah mempunyai persepsi harga setiap barang
/jasa yang mereka beli.
P3 Place = Saluran distribusi
Pola distribusi menentukan keberhasilan sebuah pemasaran, pola distribusi apa yang
dipilih, apakah menggunakan distributor yang bukan bagian dari perusahaan, atau
distributor yang merupakan cabang dari perusahaan. Semakin terdapatnya distributor
disetiap daerah, maka akan menjamin ketersediaan produk di pasar. Untuk mendorong
penjualan melalui distibutor dapat dilakukan dengan memberikan diskon khusus, bonus,
kontes, dan periklanan.
P4 = Promotion
Promosi adalah kunci sukses pemasaran, dengan promosi yang baik dan tepat
barang /jasa yang dihasilkan akan di kenal oleh pelanggan. Strategi promosi harus
dilakukan dengan baik, baik itu pemilihan media, waktu tayang, sehingga informasi ini
tepat pada palanggan yang dituju. Promosi ini termasuk kegiatan-kegiatan advertising,
personal selling, promosi penjualan, publicity, yang kesemuanya oleh perusahaan
dipergunakan untuk meningkatkan penjualan.
P5 = People
Orang disini adalah mereka yang terlibat baik langsung maupun secara tidak
langsung dalam usaha pemasaran. Pimpinan secara tidak langsung terlibat dalam pemasaran
adalah bagaimana mengambil keputusan yang tepat tentang saluran distribusi, promosi,
maupun pengorganisasian pemasarannya. Sedang karyawab yang melayani pelanggan perlu
dibekali ilmu dan pelatihan yang cukup agar dapat melayani konsumen sebaik-baiknya.

50
P6 = Physical Evidence
Bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan adalah untuk meyakinkan pelanggan
tentang keberadaan dan existensi. Konsumen akan melihat dan memperhatikan bukti fisik
yang dimiliki oleh perusahaan terutama perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Artinya
bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa. Misalnya untuk biro perjalanan, konsumen
akan memperhatikan kantor biro tersebut termasuk bangunannya, MOU yang mereka jalin
dengan perusahaan transportasi maupun hotel, untuk jasa hotel konsumen akan melihat
tampilan hotel, kamar, dan berbagai fasilitas yang terdapat didalamnya
P7 = Process
yaitu bagaimana proses dilakukan mulai dari pembuatan barang sampai barang
tersebut sampai ditangan konsumen. Konsumen sangat peduli dengan bahan baku yang
digunakan, proses pembuatan, sampai dengan sistem pengiriman, dan sebaginya. Ketujuh P
ini perlu kombinasi yang sesuai dengan keadaan komoditi yang diusahakan. Kombinasi
mana yang akan digunakan, sangat tergantung pada keahlian tim marketing, dengan
mempertimbangkan komoditi, pimpinan, keuangan, serta pengalaman masa lalu
7. Menyusun Marketing Plan
Setelah wirausahawan memahami beberapa konsep pemasaran, maka selanjutnya
dapat disusun marketing plan. Plan berarti merencanakan. Esensi planning tidak lain adalah
pengambilan keputusan (decision making). Eksekutif marketing harus mampu menyusun
core strategy (strategi inti) perusahaan untuk tahun yang akan datang. Manajer pemasaran
jangan meniru saja, mengulang kembali strategi tahun yang lalu. Akan tetapi, harus mau
memikirkan strategi lain yang mungkin lebih baik, mencari dan melakukan inovasi
terhadap strategi yang ada. Namun, tidak pula berarti strategi yang lalu harus diganti. Jika
memang cocok teruskan, tetapi haras mau memikirkan modifikasi strategi baru agar ada
perbandingan sebagai alternatif.
Format Marketing Plan
Format marketing plan tentu tidak sama pada semua perusahaan, karena kegiatan
usahanya berbeda. Akan tetapi, yang penting adalah core strategynya, sedangkan format
berikut ini adalah sebagai rambu-rambu saja. Marketing plan memuat hal-hal sebagai
berikut:
a. Evaluasi Keadaan (Self Evaluation)

51
Wira uasaha harus mengevaluasi keadaan sekarang, meliputi bagaimana penjualan
tahun-tahun yang lain, organisasi perusahaan, saluran distribusi, promosi, dan sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan. Dengan SE wirausaha akan mengetahui persis keadaan
dan kondisi yang ada.
b. Analisa situasi (S.W.O.T)
Setelah melakukan evalausi keadaan wirausaha akan dapat mengetahui kekuatan,
kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Dengan melakukan analisis SWOT akan diketahui
akar permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh perusahaan.
c. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives)
Tujuan pemasaran perusahaan tentu beraneka ragam sesuai dengan kepentingan
perusahaan masing-masing. Sebagai contoh dapat dikemukakan tujuan pemasaran,
mempertahankan posisi perusahaan sebagai market leader, atau memperluas penguasaan
market.
d. Strategi inti (Core Strategy)
Adalah strategi utama yang diambil oleh para pengambil keputusan setelah
dilakukan analisis yang tajam dan perhitungan yang baik. Setiap perusahaan akan
menggunakan strategis yang berbeda, buget, waktu dan pengusaan pasar sangat
menentukan strategi yang diambil.
e. Jadual Pelaksanaan (Action Plan)
Jadual pelaksanaan menentukan kapan langkah-langkah dalam strategi pemasaran
dilaksanakan. Action plan harus menjawab beberapa pertanyaan:
- What, apa tugas yang harus dilakukan?
- Who, siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab?
- When, kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai?
- Where, jika diperlukan di mana percobaan pasar akan dilakukan?
- How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut?
Semua kegiatan di atas bertitik tolak dari strategi inti yang telah ditetapkan.
f. Anggaran Pemasaran (Marketing Budget)
Di dalam marketing budget dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang
diperlukan jenis kegiatan pemasaran untuk berbagai teknik promosi, melakukan riset

52
pemasaran, dan sebagainya. Jika diperlukan, rincian biaya disusun untuk masing-masing
item kegiatan dalam pemasaran, sehinga pengawasan dan pengontrolan kegiatan dan
pembiayaan dapat dilakukan dengan baik. Dengan melakukan format pemasaran yang baik
perusahaan akan berhasil dalam memasarkan barang atau jasa yang mereka hasilkan.

53
BAB V Proposal Usaha

1. Pengertian dan Tujuan Proposal Usaha


Proposal usaha adalah dokumen tertulis tentang perencanaan usaha yang
diusulkan kepada pihak investor (pemilik modal) maupun perbankan sebagai bahan
pertimbangan dan penilaian untuk memperoleh dana investasi yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha yang direncanakan.
Proposal usaha :
1. Proposal usaha adalah sebuah dokumen tertulis tentang perencanan usaha.
Sebagai dokumen tertulis maka sebuah proposal usaha harus ditulis dengan
benar, lengkap, rinci, akurat dan jelas.
2. Proposal usaha dibuat dengan tujuan utama untuk memperoleh dana investasi
yang dibutuhkan dalam rangka membiayai pelaksanaan usaha yang
direncanakan.
3. Proposal usaha diajukan kepada penyandang dana, yaitu investor dan/atau pihak
perbankan.
1. Pihak-pihak yang membutuhkan Proposal usaha
Beberapa pihak yang membutuhkan proposal usaha :
1. Pengusaha
Bagi pengusaha, proposal usaha merupakan dokumen tertulis lengkap dan rinci
tentang perencanaan usaha (business plan) yang akan dilakukan dan digunakan
sebagai alat untuk mengevaluasi pelaksanaan dari usaha yang direncanakan.
2. Investor
Bagi investor, proposal usaha merupakan gambaran tentang prospek usaha dan
kemungkinan-kemungkinan keuntungan yang dapat diperoleh. Karena itu, sebuah
proposal usaha bagi investor akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kemungkinan ikut berinvestasi dalam usaha yang direncanakan dalam
proposal usaha tersebut.
3. Perbankan / Lembaga Keuangan
Melalui proposal usaha pihak perbankan dapat menilai mengenai prospek
kesinambungan serta kemampuan usaha yang direncanakan dalam membayar

54
semua kewajiban finansialnya. Karena itu bagi pihak perbankan, proposal usaha
digunakan sebagai dasar penilaian untuk menentukan penyaluran kredit bagi
pendanaan usaha tersebut.
4. Pemerintah
Melalui proposal usaha, pemerintah dapat menilai mengenai sumbangan usaha
yang akan dilaksanakan terhadap kegiatan ekonomi maupun dampak sosial yang
ditimbulkan bagi masyarakat secara keseluruhan.
2. Faktor-faktor Penyusunan Proposal Usaha
Dalam menyusun proposal usahaperlu diperhatikan beberapa factor berikut.
a. Tujuan yang realistis
Tujuan yang akan dicapai hendaknya disesuaikan dengan kemampuan, spesifik
dan dapat diukur serta ada kesatuan antara waktu dan parameternya.
b. Fleksibilitas
Harus mudah disesuaikan dengan perkembangan usaha dan memungkinkan
munculnya alternative strategi yang dapat diformulasikan.
c. Batasan waktu
Sub-sub tujuan proposal usaha harus dibuat secara berkesinambungan dan adanya
evaluasi waktu atau kemajuan yang akan dicapai di dalam usaha.
d. Komitmen
Usaha perlu mendapat dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, baik itu dari
pihak keluarga, mitra bisnis, karyawan atau angggota lain.
3. Isi dan Sistematika Proposal Usaha
Sebagai sebuah dokumen tertulis perencanaan usaha yang akan digunakan untuk
memperoleh dana investasi, maka proposal usaha harus dibuat dengan objektif,
lengkap, rinci, akurat, jelas, komunikatif dan sudah tentu menarik untuk dibaca. Isi
proposal usaha pada intinya akan mengungkapkan tetang deskripsi perusahaan, aspek
pasar, dan pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan, serta aspek organisasi dan
manajemen.
Bagaimana sistematika penyusunan proposal usaha? Tidak ada sistematika yang
baku. Tetapi yang penting, sebuah proposal usaha harus dapat menarik minat investor

55
menanamkan modalnya atau pihak perbankan agar mau memberikan kredit guna
membiayai investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan usaha yang direncanakan.
Meskipun belum ada bentuk atau sistematika penyusunan proposal yang baku,
tetapi pada umumnya sebuah proposal akan disusun dengan sistematika sebagai
berikut.
(1) Ringkasan
Tujuan ringkasan adalah memberikan informasi singkat tentang keseluruhan isi
proposal usaha. Dengan membaca ringkasan, dalam waktu yang relative singkat
pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor atau pihak perbankan sudah
dapat memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan isi proposal.
Karena itu, isi ringkasan harus ditulis secara singkat, padat tetapi jelas
menyentuh keseluruhan isi proposal.
(2) Deskripsi Perusahaan
Dalam bagian ini dikemukakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
perusahaan yang akan melaksanakan usaha tersebut. Nama, visi, misi, dan
tujuan perusahaan. Pada bagian ini dikemukan juga riwayat perusahaan
dilengkapi dengan dokumen perusahaan, jenis usaha yang dikelola serta jenis
usaha yang direncanakan akan dilaksanakan. Bila diperlukan lengkapi deskripsi
ini dengan gambar atau foto yang dianggap penting.
(3) Aspek Pasar dan Pemasaran
Bagian ini mengemukakan tiga hal, yatu gambaran struktur industry dan
lingkungan usaha, kondisi pasar serta rencana pemasaran yang akan dijalankan
untuk produk yang akan dihasilkan.
(4) Aspek Produksi
Dalam bagian ini dikemukakan hal-hal yang berhubungan dengan aspek teknis
produksi. Di dalamnya menyangkut lokasi usaha, fasilitas dan peralatan
produksi yang dibutuhkan, pasokan bahan mentah, kebutuhan tenaga kerja, serta
biaya produksi.
(5) Aspek Keuangan
Aspek keuangan memaparkan tentang tahapan usaha, biaya prainvestasi, biaya
investasi, biaya pemasaran, administrasi dan umum, sumber pembiayaan dan

56
penggunaan dana, proyeksi laba rugi, proyeksi aliran kas, serta analisis finansial
kelayakan usaha.
(6) Aspek Organisasi dan Manajemen
Dalam bagian ini diuraikan tentang struktur organisasi disertai deskripsi
pekerjaan untuk masing-masing jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi,
tim manajemen yang mengelola usaha dilengkapi dengan daftar riwayat hidup
singkat.
(7) Simpulan
Bagian simpulan mengemukakan simpulan sehubungan dengan layak tidaknya
suatu usaha yang direncanakan dilaksanakan, baik dilihat dari aspek pasar dan
pemasaran, produksi, keuangan, serta aspek organisasi dan manajemen.
(8) Daftar Rujukan dan Lampiran
Daftar rujukan mengemukakan berbagai referensi yang digunakan untuk
membuat proposal usaha. Lampiran mengemukakan berbagai informai penting
yang relevan dengan isi proposal usaha.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut dikemukakan isi dan
sistematika proposal usaha.

ISI DAN SISTEMATIKA PROPOSAL USAHA


RINGKASAN
BAB I DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Deskripsi Umum perusahaan
B. Riwayat dan Dokumen Perusahaan
C. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
D. Jenis usaha yang dikelola
E. Jenis usaha yang direncanakan dan produk yang akan dihasilkan

BAB II PASAR DAN PEMASARAN


A. Gambaran industri dan lingkungan usaha
B. Kondisi Pasar

57
1. Pasar Sasaran
2. Peluang Pasar
3. Estimasi Penjualan
C. Rencana Pemasaran
1. Penetapan Harga Produk
2. Strategi Pemasaran
3. Estimasi Penjualan

BAB III ASPEK PRODUKSI


A. Analisis Lokasi Usaha
B. Fasilitas dan Peralatn Produksi
C. Kebtuhan Bahan Baku
D. Kebutuhan Tenaga Kerja
E. Proses Produksi
F. Kapasitas Produksi
G. Struktur Biaya Produksi

BAB IV ASPEK KEUANGAN


A. Tahapan pelaksanaan usaha yang direcanakan
B. Biaya prainvestasi : biaya persiapan dan studi kelayakan
C. Biaya investasi
D. Biaya pemasaran, administrasi dan umum
E. Sumber pembiayaan dan penggunaan dana
F. Proyeksi rugi laba
G. Analisis Manfaat Finansial Usaha

BAB V Kesimpulan
Daftar Pustaka
Lampiran

58
BAB VI Menilai Kelayakan Usaha

1. Pengertian Penilaian Kelayakan Usaha


Telah diketahui bahwa tujuan utama dari suatu usaha adalah memperoleh
keuntungan atau laba finansial. Penentuan layak tidaknya suatu usaha yang direncanakan
akan dilaksanakan atau tidak ditentukan oleh kemungkinan keuntungan finansial yang
dapat diperoleh. Menilai kelayakan usaha adalah cara yang ditempuh untuk menentukan
layak (feasible) tidaknya suatu usaha dilaksanakan. Pada umumnya, apabila penilaian
kelayakan usaha dilakukan dengan benar dan hasilnya menunjukkan bahwa usaha yang
direncanakan layak untuk dilaksanakan, maka pelaksanaannya jarang mengalami
kegagalan, kecuali penilaian kelayakan usaha dilakukan dengan data yang tidak benar
dan/atau karena adanya faktor-faktor yang tidak dapat terkontrol, misalnya terjadi bencana
alam.
Menilai kelayakan usaha yang direncanakan apakah layak (feasible) atau tidak jika
dilaksanakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui analisis manfaat
finansial. Ada beberapa kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan usaha
melalui analisis manfaat finansial. Dari sekian banyak kriteria, ada empat kriteria yang
paling banyak digunakan, yaitu net present value (NPV), internal rate of return (IRR), net
benefit cost ratio (Net B/C), dan payback period (PP).
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis manfaat
finansial yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat
dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih yang akan diterima dibandingkan dengan
nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan. Arus kas bersih adalah laba bersih
usaha ditambah penyusutan, sedangkan jumlah investasi adalah jumlah total dana yang
dikeluarkan untuk membiayai pengadaan seluruh alat-alat produksi yang dibutuhkan dalam
menjalankan suatu usaha.
Untuk menghitung NPV dari suatu usaha diperlukan data tentang:
1. jumlah investasi yang dikeluarkan, dan
2. arus kas bersih per tahun sesuai dengan umur ekonomis dari alat-alat produksi yang
digunakan untuk menjalankan usaha yang bersangkutan.

59
NPV dihitung dengan menggunakan rumus :

n AKB n I
NPV = Σ - Σ
i=1 ( 1 + i )n i=0 ( 1 + i )n

n n
NPV = Σ PVAKB - Σ PVI
i=1 i=0

di mana :
NPV : Net Present Value
AKB : Arus Kas Bersih = laba setelah pajak + penyusutan dari tahun pertama
sampai tahun ke n
i : tingkat diskonto (discount factor) = tingkat bunga
PVAKB : Present Value dari AKB
I : Pengeluaran investasi dari tahun awal (tahun 0) sampai tahun n
Kriteria Penilaian :
NPV > 0  usaha yang direncanakan atau yang diusulkan layak untuk dilaksanakan
NPV < 0  usaha yang direncanakan atau yang diusulkan tidak layak untuk dilaksanakan

2. Internal Rate of Return (IRR)

Ukuran kedua yang sering digunakan dalam analisis manfaat financial adalah
Internal Rate of Return (IRR) atau tingkat pengembalian dari investasi. IRR menunjukan
tingkat discount rate atau tingkat keuntungan dari investasi yang menghasilkan NPV sama
dengan nol.
Untuk menghitung IRR digunakan rumus sebagai berikut:

NPV+
IRR = i1 + x (i2 – i1)
+ -
NPV - NPV

di mana :
i1 = tingkat diskonto (tingkat bunga) yang menghasilkan NPV positif

60
i2 = tingkat diskonto (tingkat bunga) yang menghasilkan NPV negatif
Kriteria Penilaian :
IRR > tingkat bunga bank  usaha yang direncanakan atau yang diusulkan layak untuk
dilaksanakan
IRR < tingkat bunga bank  usaha yang direncanakan atau yang diusulkan tidak layak
untuk dilaksanakan
3. Net B/C
Analisis Net B/C merupakan perbandingan antara present value dari arus kas bersih
dengan present value investasi yang dikeluarkan. Net B/C sering juga disebut profitability
indeks.
Net B/C dihitung dengan rumus :

n
Σ PVAKB
i=1
Net B/C =
n
Σ PVI
i=1

Kriteria Penilaian :
Net B/C > 1  usaha yang direncanakan atau yang diusulkan layak untuk dilaksanakan
Net B/C < 1  usaha yang direncanakan atau yang diusulkan tidak layak untuk
dilaksanakan

4. Payback Period (PP)

Payback Period (PP) adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk memulihkan
biaya investasi.

61
PP dihitung dengan rumus :

INVESTASI
PP = ------------------------ x t tahun
n
Σ LABA BERSIH
t=1

di mana :
t = tahun ke 1 s.d. tahun ke n
PP < umur ekonomis  usaha yang direncanakan atau yang diusulkan layak untuk
dilaksanakan
PP > umur ekonomis  usaha yang direncanakan atau yang diusulkan tidak layak untuk
dilaksanakan

Sebagai contoh, jika biaya proyek US $ 100.000 dan diharapkan untuk kembali $ 20.000
per tahun, payback period akan menjadi $ 100,000 / $ 20,000, atau lima tahun.
Periode pengembalian yang pendek jelas lebih baik daripada periode pengembalian yang
lama.
Contoh Aplikasi Penilaian Kelayakan Usaha
Fatia sedang merencanakan untuk menjalankan usaha ‘fotocopy’. Untuk maksud tersebut,
Fatia berusaha memperoleh informasi lebih mendalam mengenai usaha fotocopy.
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari beberapa pengusaha fotocopy, diperoleh
data sebagai berikut :
a. Jumlah biaya investasi untuk 1 mesin fotocopy mencapai Rp 35.000.000,- dengan umur
ekonomis selama 6 tahun. Setelah 6 tahun mesin fotocopy tersebut masih memiliki nilai
sisa dengan harga jual Rp 5.000.000,-
b. Biaya operasional dan pemeliharaan :
- gaji operator Rp 1.000.000,- per bulan

62
- sewa tempat Rp 2.000.000,- /bulan
- tinta fotocopy Rp 60.000,- untuk penggunaan 1 minggu
- kertas Rp 26.000,- per rim untuk penggunaan 1 hari
- biaya perawatan mesin Rp 150.000,- per bulan
Selama 6 tahun jumlah biaya operasional dan perawatan diperkirakan tidak berubah.
c. Pendapatan rata-rata per hari Rp 300.000,-.
1 bulan dihitung 26 hari atau 4 minggu.
d. Sumber dana investasi seluruhnya dibiayai dari modal sendiri. Tingkat bunga kredit
bank diketahui sebesar 19% per tahun dan diasumsikan sama setiap tahun.

Berdasarkan data tersebut di atas, analisis lah dengan analisis finansial (NPV, IRR, Net
B/C, dan PP) dan apakah usaha yang akan dijalankan oleh Fatia layak ataukah tidak layak?

Latihan
4. Rama sedang merencanakan untuk menjalankan usaha angkutan kota. Untuk maksud
tersebut, Rama berusaha memperoleh informasi lebih mendalam mengenai usaha
angkutan kota tersebut. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari beberapa
pengusaha angkutan kota diperoleh data sebagai berikut.
a. Jumlah biaya untuk satu kendaraan angkutan kota bekas siap pakai mencapai Rp
39.850.000,00 dengan umur ekonomis selama 5 tahun. Di samping itu
berdasarkan pengalaman, kendaraan setelah lima tahun masih memiliki nilai sisa
dengan harga jual Rp 5.000.000,00.
b. Biaya operasi dan pemeliharaan per tahun :
- Biaya ban Rp 2.600.000,00
- Biaya aki Rp 400.000,00
- Biaya perawatan Rp 4.500.000,00
- Biaya tak terduga Rp 1.500.000,00
Selama 5 tahun jumlah biaya operasi dan perawatan diperkirakan tidak berubah.
c. Penyusutan kendaraan dilakukan dengan metode garis lurus.
Penyusutan kendaraan per tahun = (harga beli asset-nilai sisa)/umur ekonomis

63
d. Setoran rata-rata per hari Rp 120.000,00 dan sebulan dihitung 26 hari.
e. Pajak kendaraan Rp 1.200.000,00/tahun.
f. Sumber dana investasi seluruhnya dibiayai dari modal sendiri. Tingkat bunga
kredit bank diketahui misalnya sebesar 19% per tahun.
2. Caca sedang merencanakan untuk menjalankan usaha rental computer dan warnet.
Untuk maksud tersebut, Caca berusaha memperoleh informasi lebih mendalam
mengenai usaha tersebut. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari beberapa
pengusaha rental komputer dan warnet diperoleh data sebagai berikut :
a. Jumlah biaya investasi untuk 10 buah komputer dan printer mencapai Rp
90.000.000,- dengan umur ekonomis selama 8 tahun. Setelah 8 tahun komputer-
komputer tersebut masih memiliki nilai sisa dengan harga jual Rp500.000,-
/komputer.
b. Biaya operasional dan pemeliharaan :
- 4 (empat) orang operator digaji masing-masing Rp 800.000,- per bulan
- sewa tempat Rp 1.500.000,- /bulan
- biaya listrik Rp 750.000,-/bulan
- biaya telephone Rp 200.000,-/bulan
- biaya speedy Rp 1.000.000,-/bulan
- biaya perawatan komputer Rp 100.000,- per bulan/computer
- pembelian kertas Rp 30.000,-/rim. 1 minggu menghabiskan 15 rim kertas.
- biaya PAM Rp 90.000,-/bulan
- tinta Rp 40.000,-/botol. 1 minggu menghabiskan 15 botol tinta.
Selama 8 tahun jumlah biaya operasional dan perawatan diperkirakan tidak
berubah.

c. - Sewa komputer Rp 2.500,-/jam dan 1 hari beroperasi selama 20 jam/komputer


1 bulan dihitung 26 hari atau 4 minggu.
- Ongkos cetak adalah Rp 300,- (rata-rata pendapatan dari print untuk
keseluruhan adalah 400 lembar/hari).

64
d. Sumber dana investasi seluruhnya dibiayai dari modal sendiri. Tingkat bunga
kredit bank diketahui sebesar 18% per tahun dan diasumsikan sama setiap tahun.
Berdasarkan data tersebut di atas, analisis lah dengan analisis finansial (NPV, IRR, Net
B/C, dan PP) dan apakah usaha yang akan dijalankan oleh Caca layak ataukah tidak
layak?

What Is Time Value?


Silakan simak tulisan di bawah ini.
Selamat!!! Anda telah memenangkan hadiah uang tunai! Anda memiliki dua pilihan
pembayaran:
A. Menerima $ 10,000 sekarang ATAU
B. Menerima $ 10.000 dalam tiga tahun
Pilihan mana yang akan Anda pilih? Jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda akan
memilih untuk menerima $ 10,000 sekarang. Bagaimanapun, tiga tahun adalah waktu
yang lama untuk menunggu. Mengapa setiap orang menunda pembayaran rasional ke
masa depan ketika dia bisa memiliki jumlah uang yang sama sekarang? Bagi sebagian
besar dari kita, mengambil uang di masa sekarang hanya polos naluriah. Jadi pada tingkat
yang paling dasar, maka nilai waktu uang menunjukkan bahwa, segala sesuatunya sama,
lebih baik punya uang sekarang ketimbang nanti.
But why is this? For option A, $ 100 memiliki nilai yang sama sebagai selembar $ 100
satu tahun dari sekarang, bukan? Sebenarnya, meskipun tagihan yang sama, Anda dapat
melakukan lebih banyak lagi dengan uang jika Anda memilikinya sekarang karena
selama waktu Anda bisa mendapatkan lebih banyak bunga pada uang Anda.
Kembali ke contoh kita: dengan menerima $ 10.000 hari ini, Anda siap untuk
meningkatkan nilai masa depan uang Anda dengan berinvestasi dan memperoleh bunga
selama periode waktu. Untuk Pilihan B, Anda tidak punya waktu di sisi Anda, dan
pembayaran yang diterima dalam tiga tahun akan menjadi nilai masa depan Anda. Untuk
mengilustrasikan, kami telah menyediakan kerangka waktu:

65
Jika Anda memilih Opsi A, nilai masa depan Anda akan $ 10.000 ditambah bunga yang
diperoleh selama tiga tahun. Nilai masa depan Pilihan B, di sisi lain, hanya akan menjadi
$ 10.000. Jadi bagaimana Anda bisa menghitung tepat berapa banyak lagi Opsi A adalah
layak, dibandingkan dengan Pilihan B? Mari kita lihat.
Nilai Masa Depan Dasar
Jika Anda memilih Opsi A dan jumlah total yang berinvestasi di sederhana laju tahunan
4,5%, masa depan nilai investasi Anda pada akhir tahun pertama adalah $ 10.450, yang
tentu saja dihitung dengan mengalikan jumlah pokok sebesar $ 10.000 oleh kepentingan
tingkat 4,5% dan kemudian menambahkan bunga yang diperoleh untuk jumlah pokok:

Nilai masa depan investasi pada akhir tahun pertama:


= ($10,000 x 0.045) + $10,000
= $10,450

Anda juga dapat menghitung jumlah total satu tahun investasi dengan manipulasi
sederhana persamaan di atas:
 Persamaan asli: ($ 10.000 x 0,045) + $ 10.000 = $ 10.450
 Manipulasi: $ 10.000 x [(1 x 0,045) + 1] = $ 10.450
 Final persamaan: $ 10.000 x (0,045 + 1) = $ 10.450
Yang dimanipulasi persamaan di atas hanyalah sebuah pemindahan seperti-variabel $
10.000 (jumlah pokok) dengan membagi seluruh persamaan asli oleh $ 10.000.
Jika $ 10.450 yang tersisa di rekening investasi Anda pada akhir tahun pertama adalah
tidak tersentuh dan Anda menginvestasikannya pada 4,5% selama satu tahun lagi, berapa
banyak yang akan Anda miliki? Untuk menghitung ini, Anda akan mengambil $ 10.450
dan kalikan lagi dengan 1,045 (0,045 +1). Pada akhir dua tahun, Anda akan memiliki $
10.920:

66
Nilai masa depan investasi pada akhir tahun kedua:
= $10,450 x (1+0.045)
= $10,920.25

Perhitungan di atas, maka, adalah setara dengan persamaan berikut:

Future Nilai = $ 10.000 x (1+0,045) x (1+0,045)

Pikirkan kembali ke kelas matematika dan aturan eksponen, yang menyatakan bahwa
perkalian seperti istilah yang setara dengan menambahkan eksponen mereka. Dalam
persamaan di atas, kedua seperti istilah adalah (1+0,045), dan eksponen pada masing-
masing adalah sama dengan 1. Oleh karena itu, persamaan dapat digambarkan sebagai
berikut:

Kita dapat melihat bahwa eksponen sama dengan jumlah tahun yang uang adalah
penghasilan bunga dalam sebuah investasi. Jadi, persamaan untuk menghitung masa
depan tiga tahun Nilai investasi akan terlihat seperti ini:

Perhitungan ini menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak perlu untuk menghitung nilai
masa depan setelah tahun pertama, kemudian tahun kedua, kemudian tahun ketiga, dan
seterusnya. Jika Anda tahu berapa banyak tahun Anda ingin memegang hadiah uang
dalam jumlah investasi, nilai masa depan dari jumlah itu dihitung dengan persamaan
berikut:

67
Present Value Dasar
Jika Anda menerima $ 10.000 hari ini, nilai sekarang tentunya $ 10.000 karena nilai
sekarang adalah apa investasi Anda memberikan Anda sekarang jika Anda menghabiskan
hari ini. Jika $ 10.000 orang yang akan diterima dalam satu tahun, nilai sekarang dari
jumlah tidak akan $ 10.000 karena Anda tidak memilikinya di tangan Anda sekarang, di
masa sekarang. Untuk menemukan nilai sekarang dari $ 10,000 Anda akan menerima di
masa depan, Anda perlu berpura-pura bahwa $ 10.000 adalah total nilai masa depan dari
jumlah yang Anda investasikan hari ini. Dengan kata lain, untuk menemukan nilai
sekarang dari masa depan $ 10.000, kita perlu mencari tahu berapa banyak kita harus
berinvestasi hari ini untuk menerima bahwa $ 10.000 dalam masa depan. Untuk
menghitung nilai sekarang, atau jumlah yang kami harus berinvestasi hari ini, Anda harus
kurangi (hipotetis) akumulasi bunga dari $ 10.000. Untuk mencapai hal ini, kita dapat
diskon jumlah pembayaran masa depan ($ 10,000) dengan tingkat bunga untuk periode
tersebut. Pada intinya, semua yang Anda lakukan adalah mengatur kembali persamaan di
atas nilai masa depan sehingga Anda dapat mengatasi untuk P. persamaan di atas nilai
masa depan dapat ditulis ulang dengan mengganti variabel P dengan nilai sekarang (PV)
dan dimanipulasi sebagai berikut:

Mari kita berjalan mundur dari $ 10.000 ditawarkan dalam Opsi B. Ingat, $ 10.000 yang
akan diterima dalam tiga tahun adalah benar-benar sama dengan nilai masa depan
investasi. Jika hari ini kita berada di dua tahun menandai, kita akan diskon pembayaran
kembali satu tahun. Di tahun dua-tanda, nilai sekarang dari $ 10.000 yang akan diterima
dalam satu tahun digambarkan sebagai berikut:

Nilai sekarang dari pembayaran di masa mendatang sebesar $


10.000 pada akhir tahun kedua:

Perhatikan bahwa jika hari ini kita berada di satu tahun tanda, di atas $ 9,569.38 akan
dianggap sebagai nilai masa depan investasi kami satu tahun dari sekarang.

68
Melanjutkan, pada akhir tahun pertama kita akan mengharapkan untuk menerima
pembayaran sebesar $ 10.000 dalam dua tahun. Pada tingkat bunga 4,5%, perhitungan
nilai sekarang dari pembayaran sebesar $ 10.000 dalam dua tahun diharapkan akan
menjadi sebagai berikut:

Nilai sekarang dari $ 10.000 dalam satu tahun:

Tentu saja, karena aturan eksponen, kita tidak perlu menghitung nilai masa depan
investasi setiap tahun menghitung kembali dari $ 10.000 investasi di tahun ketiga. Kita
bisa menempatkan persamaan lebih ringkas dan menggunakan $ 10,000 sebagai FV. Jadi,
di sini adalah bagaimana Anda dapat menghitung hari ini nilai sekarang dari $ 10,000
yang diharapkan dari investasi tiga tahun penghasilan 4,5%:

Jadi nilai sekarang dari pembayaran masa depan sebesar $ 10.000 is worth $ 8,762.97
hari ini jika tingkat bunga 4,5% per tahun. Dengan kata lain, memilih Opsi B adalah
seperti mengambil $ 8,762.97 sekarang dan kemudian investasi selama tiga tahun.
Persamaan di atas menggambarkan bahwa Opsi A lebih baik bukan hanya karena ia
menawarkan uang Anda sekarang, tetapi karena ia menawarkan Anda $ 1,237.03 ($
10.000 - $ 8,762.97) lebih dalam bentuk uang tunai! Selain itu, jika Anda berinvestasi $
10.000 yang Anda terima dari Option A, pilihan Anda memberi Anda nilai masa depan
yang adalah $ 1,411.66 ($ 11,411.66 - $ 10,000) lebih besar dari nilai masa depan Option
B.
Present Value dari Pembayaran Masa Depan
Mari kita tambahkan sedikit bumbu pengetahuan investasi kami. Bagaimana jika
pembayaran dalam tiga tahun adalah lebih daripada jumlah yang akan Anda terima hari
ini. Katakanlah Anda dapat menerima baik $ 15.000 hari ini atau $ 18.000 dalam empat
tahun. Which would you choose? Keputusan sekarang lebih sulit. Jika Anda memilih
untuk menerima $ 15,000 hari ini dan menginvestasikan seluruh jumlah, Anda mungkin
benar-benar berakhir dengan sejumlah uang tunai dalam empat tahun yang kurang dari $
18,000. Anda dapat menemukan nilai masa depan dari $ 15.000, tetapi karena kita selalu

69
hidup di masa sekarang, mari kita menemukan nilai sekarang dari $ 18.000 jika tingkat
bunga saat ini 4%. Ingat bahwa persamaan untuk nilai sekarang adalah sebagai berikut:

Dalam persamaan di atas, semua kita lakukan adalah potongan nilai masa depan
investasi. Penggunaan rumus di atas, present value dari payment $18,000 dalam jangka
waktu empat tahun dapat dihitung sebagai berikut:

Present Value

Dari perhitungan di atas sekarang kita tahu pilihan kita adalah antara menerima $ 15,000
atau $ 15,386.48 hari ini. Tentu saja kita harus memilih untuk menunda pembayaran
selama empat tahun!
Simpulan
Perhitungan ini menunjukkan bahwa waktu secara harfiah adalah uang. Nilai uang yang
Anda miliki sekarang tidak sama dengan nilai uang di masa depan dan sebaliknya. Jadi,
penting untuk mengetahui bagaimana menghitung nilai waktu uang sehingga Anda dapat
membedakan antara nilai investasi yang menawarkan Anda kembali pada waktu yang
berbeda.

70
PERISTILAHAN / INDEKS

Kreatif : sifat diri yang dapat menumbuhkan dan mewujudkan gagasan-gagasan


baru yang bernilai positif
Kreatifitas : kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat
hubungan baru antara unsur, data dan variable yang telah ada sebelumnya
Komunikatif : kemampuan melakukan komunikasi secara efektif
Prospektif : berpandangan jauh demi kemajuan masa mendatang
Inovasi : suatu proses yang mengubah gagasan baru menciptakan produk yang
berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya

Attention : upaya untuk menarik perhatian konsumen


Interest : mampu menimbulkan daya tarik pembeli
Desire : menggugah perasaan pembeli (menyentuh hati)
Action : melakukan suatu tindakan pelayanan
Satisfaction : memberi kepuasan bagi pembeli/pelanggan

Wirausaha manajer : mereka yang melakukan usahanya dengan menggunakan


tingkat kemampuan manajerial yang dimilikinya
Wirausaha uang : mereka yang menjalankan kegiatan menyalurkan dan
mengumpulkan dana yang bergerak dalam pasar uang/modal
Wirausaha bisnis : mereka yang tekun menganalisis kebutuhan masyarakat
Wirausaha vak : mereka yang menjalankan aktivitas usahanya
mengandalkan keahlian khusus yang dimilikinya
Wirausaha social engineer : mereka yang berusaha mengikat para pekerja melalui
karya sosialitas

Invensi : kemampuan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru


Duplikasi : kemampuan inovatif dengan upaya meniru yang telah ada sebelumnya

71
Sintesis : inovatif dengan melakukan kombinasi atas konsep dan factor yang telah
ada dalam penggunaan atau formulasi baru
Ekstensi : inovatif melalui pengembangan produk atau peningkatan manfaat dari
produk yang telah ada
Modifikasi : upaya untuk melahirkan sesuatu kreasi dengan merombak atau
merenovasi produk.

Skiming price : penetapan harga setinggi mungkin


Margin price : penetapan harga kira-kira pada batas keuntungan
Limming price : penetapan harga pada limit harga yang sama
Penetration price : penetapan harga serendah mungkin
Competitor price : penetapan harga untuk menyaingi harga competitor

Komunikasi sirkular : proses komunikasi yang menyebabkan terjadinya umpan


balik (feed back)
Komunikasi linear : proses komunikasi yang berjalan dari satu titik objek ke
titik objek lain secara lurus
Komunikasi primer : proses komunikasi dengan menggunakan lambing-
lambang sebagai media atau saluran
Komunikasi sekunder : penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan alat
sebagai sarana
Komunikasi sektoral : proses komunikasi satu arah

Fluency : kelancaran, kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan


Flexibility : keluwesan, kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam
pemecahan atau pendekatan terhadap masalah

72
Originality : keaslian, kemampuan untuk mencetus gagasan dengan cara-cara asli dan
tidak klise
Elaboration : penguraian, kemampuan untuk menguraikan suatu secara lebih rinci
Redefinition : perumusan kembali, kemampuan untuk meninjau suatu persoalan
berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak
orang

Personality : pihak bank menilai kepribadian nasabah berdasarkan data diri


secara lengkap
Degree of risk : pihak bank mengestimasikan berapa besar resiko atas pinjaman
yang diberikan kepada nasabah
Payment : pihak bank memberikan penilaian atas pengembalian kembali
pinjaman/bayaran kembali menurut masa pengembalian serta bunga pinjaman
Purpose : pihak bank mencari data tentang tujuan penggunaan
pinjaman/kredit oleh debitur
Prospect : kemajuan masa depan usaha yang dijalankan nasabah

Fixed cost : biaya yang besarnya tidak terpengaruh oleh perubahan


kegiatan perusahaan dalam batas tertentu
Variable cost : biaya yang besarnya berubah-ubah sebanding dengan
peubahan kegiatan perusahaan
Gross working capital : jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan
Marginal cost : batas biaya yang diperlukan untuk pendanaan suatu
kegiatan usaha

Informasi kontrol : informasi berupa pemberian petunjuk


Informasi symbol : pemberian informasi dengan lambang/rambu-rambu

73
Informasi kualitatif : informasi berupa masukan nilai yang dapat dirasa,
misalnya peningkatan kualitas produk
Informasi data sekunder : informasi data pelengkap atau tambahan

Tujuan perusahaan : target yang bersifat kuantitatif sebagai ukuran keberhasilan


kinerja perusahaan
Misi perusahaan : tindakan untuk merealisasikan visi perusahaan
Sasaran perusahaan : target yang akan dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka waktu
tertentu
Program perusahaan : rancangan kerja yang akan dijalankan oleh perusahaan

Tepat waktu adalah organisasi : keseluruhan dari aktivitas kegiatan untuk


mencapai suatu tujuan
Tepat waktu adalah kekuasaan : menguasai waktu yang sekarang akan menentukan
keberhasilan untuk waktu selanjutnya/masa mendatang
Tepat waktu adalah nila uang : waktu yang dimiliki seseorang akan dapat
menyelesaikan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang
Tepat waktu adalah ukuran : berapa lama waktu yang diperlukan sehingga
menghasilkan sesuatu pekerjaan secara optimal

After sales service : pelayanan purna jual termasuk di dalamnya pemberian garansi
produk
Pelayanan terpadu : mengkondisikan pelayan para penjualan sampai dengan
pelayanan purna jual
Pelayanan prima : pelayanan yang dapat memberikan kepuasan luar biasa bagi
konsumennya

74
Marketing mix : suatu strategi pemasaran yang menetapkan dan
menekankan bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin
Marketing : usaha untuk menciptakan dan mengarahkan kehidupan
masyarakat pada suatu stándar kehidupan yang cukup layak dan menguntungkan
Market segmentation : kegiatan membagi-bagi pasar ke dalam bentuk segma atau
bagian-bagian yang sejenis sehingga membentuk kelompok pembeli tertentu
Target market : sasaran penjualan yang diharapkan
Strategi marketing : suatu siasat untuk mendapatkan terobosan marketing

Routing : menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari


bahan mentah sampai menjadi produk akhir
Scheduling : menetapkan dan jadwal kegiatan operasi produksi yang
disenergikan sebagai suatu kesatuan
Dispatching : menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk
mulai melaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan di dalam routing
dan scheduling
Follow-up : menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses
produksi

Dream : Seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan


pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya
Decisiveness : Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka
membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan.
Doers : Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung
menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin.
Determination : seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh
perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi

75
Dedication : seorang wirausaha dedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi,
kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara.
Devotion : seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk
yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk
menjual produknya
Details : seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis
secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat
kegiatan usahanya
Destiny : seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan
yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung
kepada orang lain
Dollar : seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan.
Motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan
bisnisnya.
Distribute : seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan
bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya itu yaitu orang-orang yang kritis dan
mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis

76
PENUTUP

Penilaian di tempat kerja


Penilaian adalah proses mengumpulkan petunjuk dan membuat penilaian atas
kemajuan kearah pencapaian kriteria unjuk kerja yang dimaksud dalam standar
kompetensi. Pada poin yang tepat, penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah
kompetensi telah dicapai. Penilaian mengacu kepada prestasi-prestasi yang dicapai
para peserta pelatihan bukan merupakan perbandingan unjuk kerja satu peserta
dengan peserta lain.
Apa yang dimaksud dengan kompeten?
Tanyakan pada diri anda, “Apa yang benar -benar dibutuhkan oleh seorang karyawan
agar mampu bekerja?” Jawaban atas pertanyaan tersebut akan menunjukkan kepada
anda tentang apa yang di maksud dengan “kompeten”. Menjadi kompeten dalam
suatu pekerjaan berarti bahwa orang tersebut harus mampu untuk:
 bekerja pada tingkat keahlian yang diterima
 mengorganisir tugas-tugas yang dibutuhkan
 memberi respon dan reaksi yang sesuai bila terjadi kesalahan
 menjalankan peran dalam suatu pola kerja
 mentransfer keterampilan dan pengetahuan pada situasi baru.
Ketika anda menilai kompetensi ini, anda harus mempertimbangkan seluruh butir-
butir diatas untuk mencerminkan sifat kerja riil.
Pengakuan atas kemampuan yang dimiliki
Prinsip penilaian nasional terpadu memberikan pengakuan atas kemampuan yang
dimiliki tanpa memandang dimana kompetensi tersebut diperoleh. Penilaian
mengijinkan individu-individu untuk mencapai kompetensi dalam berbagai cara:
 kualifikasi terdahulu
 belajar secara informal.
Pengakuan atas kompetensi yang dimiliki dengan mengumpulkan petunjuk untuk
menilai setiap individu berdasarkan standar kompetensi agar dapat menentukan
apakah mereka telah mencapai kompetensi yang dibutuhkan untuk suatu peranan

77
kerja atau untuk pengakuan suatu kualifikasi formal. Penilaian terhadap pengakuan
atas kemampuan yang dimiliki dilaksanakan oleh penguji kerja yang diakui oleh
industri.
Para Penilai
Dalam situasi-situasi tempat kerja, seorang penilai yang diakui oleh industri akan
menentukan apakah seorang pekerja mampu melaksanakan tugas-tugas yang
tercantum dalam unit kompetensi ini. Jika anda ditunjuk untuk menilai unit ini, maka
anda dapat memilih metode-metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau
mengembangkan metode anda sendiri untuk melaksanakan penilaian. Para penilai
harus melihat pedoman petunjuk dalam standar kompetensi sebelum menentukan
metode penilaian yang akan digunakan.

78
DAFTAR PUSTAKA

1. Ating Tedjakusuma, H., MBA, 2001, Kewirausahaan SMK Tingkat 2. Bandung:


Armico
2. Ating Tedjakusuma, H., MBA, 2001, Kewirausahaan SMK Tingkat 3. Bandung:
Armico
3. Bambang Riyanto (1992) Dasar-dasar pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BP
Gadjahmada.
4. Basu Swasta (1995) Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty
5. David E.Rye. 1995. Tolls for Executives: The Vest Pocket Entrepreneur.
Terjemahan. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.
6. Lambing Peggy (2000) Entrepreneurship. Upper Sadle River, Prentice Hall
7. Mardiyatmo, 2006, Kewirausahaan, Untuk 1 SMK. Yudhistira
8. Mardiyatmo, 2006, Kewirausahaan, Untuk 2 SMK. Yudhistira
9. Mardiyatmo, 2006, Kewirausahaan, Untuk 3 SMK. Yudhistira
10. Meirani Harsasi, Inovasi dan Strategi Produk, Modul, http://repository.ut.ac.id
11. Meredith, Geoffrest et.al. 1996. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Pustaka
Binaman Pressindo. Jakarta.
12. Musselman Vernon A (1994) Pengantar Ekonomi Perusahaan. Erlangga: Jakarta.
13. Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto S.K., Maman Faturohman,
Kewirausahaan, Salemba Empat, 2008
14. Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat, dam Proses Menuju Sukses.
Salemba Empat, Jakarta.
15. Zimmerer W. Thomas Et al (1996) Enterpreneurship and The New Venture
Formation, New Jersey: Prentice Hall Inc.

79

Anda mungkin juga menyukai