MODUL PELATIHAN
PENINGKATAN
KAPABILITAS MANAJERIAL
KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
DAFTAR ISI
Halaman
I. Deskripsi Materi 3
V. Latihan 22
VI. Evaluasi/Penilaian 24
@ FEM IPB 2021 Tim Pelatihan dan Peningkatan Kapabilitas Manajerial Kepala SMK Berbasis Industri
Kerjasama antara:
DIREKTORAT KEMITRAAN DAN PENYELARASAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
dan
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
I. DESKRIPSI MATERI
Semua orang yakin bahwa waktu adalah sesuatu yang paling berharga
dalam hidup dan kehidupan. Orang-orang yang sangat sukses atau pemimpin-
pemimpin yang berhasil, bisa dipastikan memiliki tingkat efektivitas yang
tinggi dalam mengelola waktu. Kemampuan ini dapat dimiliki, ketika pemimpin
mempunyai kesungguhan dalam mewujudkan impian tertingginya. Mereka
menyadari bahwa, setiap kesempatan yang mengarah pada terwujudnya impian
tertinggi harus diraih, sementara waktu tidak pernah bertambah.
Pemimpin yang berhasil akan selalu berusaha menerapkan manajemen
waktu, hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lebih baik lagi dari hari ini.
Mereka akan secara aktif mencurahkan hati dan pikiran guna memeraih mimpi
sekarang juga, saat ini. Jika, pemimpin tidak secara sungguh-sungguh
mendekatkan pada pikiran untuk sukses yang diinginkan, maka peluang yang
didapatkan akan berlalu begitu saja. Sementara, di luar sana masih banyak orang
yang siap mengetuk pintu dan siap pula masuk di dalamnya, masuk ke ruang di
mana peluang sebenarnya sudah tersedia di depan mata Anda.
Para pemimpin harus mampu cepat dan tepat dalam bertindak, dan
prioritaskan tindakan sebagai langkah yang tidak boleh ditunda-tunda lagi. Hari
begitu cepat berlalu. Jika peluang itu datang dan sudah di tangan, segeralah buat
rencana-rencana dan lakukan persiapan untuk bertindak. Persiapan yang baik
adalah separuh keberhasilan. Pemimpin yang sukses, akan semakin besar
Ketika mampu proaktif dan bekerja dengan rencana kerja yang tersusun rapi
dan detail. Ingat sehari semalam waktu hanya 24 jam dan itu dirasakan oleh
semua orang di bumi ini. Yang membedakan mengapa sebagian orang sukses
dan sebagian orang lainnya gagal adalah bagaimana dan cara mengisi waktu.
Waktu sama, isi berbeda. Itulah yang membedakan di antara kita.
Peluang bisa datang secara tak terduga, dan bisa dirancang dengan
perencanaan yang matang. Peluang adalah keberuntungan, setidak-tidaknya
awal dari keberuntungan. Namun keberuntungan tidak hanya sampai saat
menangkap peluang, masih perlu usaha agar keberuntungan benar-benar
menjadi manfaat, bagi hidup, karier ke depan, dan sukses-sukses berikutnya.
Hanya orang-orang yang mau dan mampu berubahlah yang akan mencetak
sukses dari peluang yang didapatkan. Artinya, kita mesti memiliki kemauan
atau usaha yang terarah (efforts), kemampuan (ability), dan sikap yang
sebanding dengan usaha (attitude). Peluang milik orang yang optimis. Orang
yang optimis adalah orang yang berani. Berani kerja keras, menghadapi risiko
sebesar apa pun, berani gagal karena gagal adalah tahap lain untuk berhasil
bagai orang-orang yang optimis, berani meninggalkan wilayah kenyamanan
(comfort zone) untuk sesuatu yang lebih nyaman lagi, meski dengan
Cara untuk menempatkan situasi kerja dalam konteks yang lebih luas
dan menjaga segala sesuatunya dalam perspektif.
Dasar untuk membangun visi tim bersama, nilai-nilai umum dan
prioritassehingga mendapat persetujuan tentang apa yang benar-benar
penting.
Sumber energi, motivasi, komitmen, konsistensi, keyakinan, koherensi,
dan integritas.
Memberikan arah bagi pemimpin dan bawahan untuk fokus bergerak
pada apayang benar-benar penting untuk dilakukan.
Mekanisme untuk membantu menentukan prioritas, meringankan
banyak tekanan yang merasa terjebak dalam spiral berkelanjutan dari
'jebakan aktivitas' dan mampu mengukur efektivitas kepemimpinan
dalam bergerak menuju tujuan yang telah ditetapkan.
bukti kesenjangan antara visi dan kenyataan saat ini. Kegagalan adalah
kesempatan untuk belajar — tentang gambaran yang tidak akurat dari
kenyataan saat ini, tentang strategi yang tidak berjalan seperti yang
diharapkan, tentang kejelasan visi. Kegagalan adalah bukan tentang
ketidaklayakan atau ketidakberdayaan kita. Ed Land, pendiri dan
presiden Polaroid selama beberapa dekade dan penemu fotografi instan,
memiliki satu plakat di dindingnya. Bunyinya: “Kesalahan adalah
sebuah peristiwa, yang manfaat penuhnya belum diubah menjadi
keuntungan Anda”. Penguasaan ketegangan kreatif memunculkan
kapasitas kita untuk ketekunan dan kesabaran.
Pada kebanyakan orang, realitas saat ini, adalah “musuh”. Mereka
tidak terlalu tertarik pada apa yang diinginkan karena kesenjangan dari
apa yang dimiliki, dari realitas saat ini. Dengan logika ini, semakin dalam
rasa takut, semakin kita membenci apa yang ada, semakin "termotivasi"
kita untuk berubah. "Things must get bad enough, or people will not
change in anyfundamental way." (Segalanya harus menjadi cukup buruk,
atau orang tidak akanberubah secara fundamental). "People don't resist
change. They resist being changed”. (Orang tidak menolak perubahan.
Mereka menolak diubah). Ini mengarah pada keyakinan yang salah
bahwa, perubahan yang bersifat fundamental membutuhkan ancaman
bagi kelangsungan hidup. Ini jugapenyederhanaan berlebihan yang
berbahaya. Penguasaan ketegangan kreatif mengarah pada perubahan
mendasar bahwa, realitas saat ini menjadi sekutu bukan musuh.
Ketegangan kreatif tergantung pada suatu pemahaman yang jernih
tentang realitas saat ini, maka ketegangan kreatif itu segera hilang ketika
orang-orang berbohong kepada diri mereka sendiri atau satu sama lain.
Pandangan yang akurat dan berwawasan tentang realitas saat ini sama
pentingnya dengan visi yang jelas. Orang yang benar-benar kreatif tahu
bahwa, semua ciptaan dicapai melalui bekerja dengan kendala. Tanpa
kendala tidak ada penciptaan.
perasaan yang dalam karena tidak berdaya untuk mengubah cara orang
lain mengecewakan saya.
Perlu dikembangkan kemampuan untuk menangani “konflik
struktural” di dalam diri sendiri. Konflik ini terjadi karena di satu sisi kita
berkomitmen tinggiterhadap sebuah visi yang ideal, luhur, dan mampu
membawa kita pada jati diri yang sempurna. Namun di sisi yang lain,
muncul bisikan dari dalam batin kita sendiri yang menyebabkan keragu-
raguan untuk mewujudkan visi tersebut.Diperlukan suatu upaya resolusi
konflik struktural. Pemeriksaan yang cermat dapat menunjukkan
mengapa kedua hal ini terjadi. Selanjutnya diperlukan suatu
penyeimbangan agar beban-beban yang dialami dapat dilepaskan dan kita
memasuki tingkatan baru, sehingga merasa layak dan mampu untuk
mewujudkan visi dalam kesatuan yang harmonis dengan lingkungan.
Melalui latihan-latihan terus-menerus, keyakinan diri akan semakin
bertumbuh dan sebaliknya ketakutan semakin dapat ditekan.
Sebagaimana diketahui umum, ketakutan adalah musuh utama bagi
perubahan.
ketegangan kreatif yang muncul karena realitas saat ini lebih dilihat apa
adanya.
sendiri akan mampu mengenal diri lebih baik, sehingga lebih tahu
tentang kelebihan dan kekurangannya.
Banyak orang yang yakin bahwa visi itu penting. Oleh karenanya,
seseorang harus mengubah kehidupan untuk mengejar keberhasilan. Setiap
pemimpin harus berkomitmen atau merasa tertantang terhadap apapun visi
yang telah ditetapkan. Secara sadar maupun tidak, pemimpin harus mampu
mengasimilasikan visi tersebut pada tahapan yang mengubah banyak
perilaku, sehingga dibutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi dan perhatian
yang lebih pada apa yang sedang berlangsung di sekitar. Semua ini
membuahkan pemahaman yang terus menerus tentang energi dan
antusiasme, yang (seringkali setelah penundaan) membawa hasil nyata,
selanjutnya dapat memperkokoh energi dan antusiasme tersebut.
Saya tahu bahwa saya tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang
saya inginkan." Atau mereka merasa, "Saya hanya bisa mendorong diri saya
sendiri ke arah visi saya jika keadaan memburuk," atau "Semuanya terserah
saya untuk mendorong ke depan melalui kemauan keras, melawan
rintangan-rintangan yang menghadang di hadapan saya." Seperti yang
ditulis oleh Fritz, semua ketakutan inimerupakan manifestasi dari "tegangan
emosional" keyakinan dasar bahwa kita tidak layak atau tidak berdaya untuk
memenangkan aspirasi terdalam kita. Bagaimanakah cara kita mengatasi
tegangan emosional? Bukan dengan menyangkalnya bahwa itu ada,
melainkan dengan mencoba melihatnya secara lebihjernih, hingga kita bisa
memahami bahwa tegangan emosional sesungguhnya juga merupakan
bagian dari realitas kita saat ini.
mencapai keberhasilan luar biasa dengan visi yang luar biasa di mana
hasil-hasil tersebut ternyata berbeda dengan maksud semula mereka.
Apakah anda dan organisasi anda siap dengan hal ini? Coba anda
bayangkan sebuah organisasi yang penuh dengan orang-orang yang bekerja
dengan antusias, karena mereka tahu bahwa mereka akan berkembang dan
maju, dan berkemauan untuk memenuhi visi dan sasaran organisasi yang
lebih besar. Ada kemudahan, penghargaan, dan sedikit upaya dalam
menyelesaikan berbagai hal. Pekerjaan mengalir tanpa rintangan diantara
tim dan bagian. Setiap orang merasa senang dan bangga dengan setiap aspek
organisasi misalnya, mereka berbicara secara terbuka,saling merenungkan
gagasan satu sama lain, dan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
bagian-bagian di sekitar mereka. Banyak energi yang mengisi organisasi ini
setiap hari, yang merampungkan pekerjaan dalam jumlah besar, dan yang
membawa kegembiraan dalam bekerja.
V. LATIHAN
Skor Penilaian
Nomor Soal Total
50 60 70 80 90 100
1
2
3
4
5
Jumlah Nilai