NIM : A2M023098
2024
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan
mungkin masih banyak kekeliruan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
kritik serta saran dari teman-teman pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
terjadi di bawah bimbingan kedua orang tua kandung dan orang lain, tetapi
Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat
ini berorientasi pada pembentukan anak sebagai manusia yang utuh. Kualitas
anak didik menjadi unggul tidak hanya dalam aspek kognitif, namun juga
1
pembelajaran yang utama adalah menetukan kemampuan apa yang akan diubah
Pendidikan tidak lagi hanya sebatas pemberian pengetahuan teoritis, tetapi juga
Tahun 1990). Salah satu tujuan pendidikan di SMK adalah membantu peserta
2
perkembangan ekonomi dan industri, (5) mendorong dan meningkatkan
kualitas masyarakat.
globalisasi ini. Dunia kerja saat ini membutuhkan individu yang tidak hanya
memiliki pengetahuan dan keahlian teknis, tetapi juga mampu bekerja sama,
berkomunikasi dengan baik, berpikir kritis, dan kreatif. Salah satu pendekatan
yang dapat diterapkan dalam konteks ini adalah model Project Based Learning
masalah, kerja sama tim, dan kreativitas. Terkait dengan latar belakang masalah
REJANG LEBONG”.
B. Identifikasi masalah
dapat di identifikasikan :
objektif.
3
3. Orang tua mungkin tidak memahami PjBL dan manfaatnya bagi siswa.
C. Rumusan Masalah
proposal ini:
D. Batasan Masalah
terarah, terfokus dan tidak melenceng dari topik permasalahan. Pada penelitian
ini difokuskan pada penerapan model project based learning dalam Penerapan
model project based learning untuk meningkatkan keterampilan soft skill dan
kewirausahaan
E. Tujuan
PjBL
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dihasilkan;
masyarakat;
gagasan.
sangat penting dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Karena model PBL itu sangat berpengaruh baik bagi perkembangan
pada mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Siswa karena konsep
5
dari model Problem Based Learning ini lebih terfokuskan untuk
masalah, kemampuan siswa untuk berpikir kreatif, analitis, sistematis dan logis
1. Kemandirian belajar
Sang guru atau orangtua tidak harus selalu mendampingi anak dalam
belajar. Sebab sang anak bisa dibiarkan sendiri untuk belajar secara
adalah mendorong siswa agar lebih aktif dalam belajar. Belajar tidak harus
diberikan materi pelajaran oleh guru. Tapi murid pun bisa belajar sendiri
6
Sang murid akan dibiasakan untuk bersikap mandiri dalam memecahkan
setiap masalah.
Setiap permasalahan yang ada maka setiap peserta didik akan aktif
4. Dunia praktis
dalam segi teori. Dan ini sangat cocok diterapkan pada Sekolah Mengeah
baik dengan orang lain dalam mengatasi masalah yang ada secara
bersama-sama.
Soft skill adalah kemampuan yang dimiliki oleh Peserta Didik secara
atau berinteraksi dengan individu lain, dan semacamnya. Dalam hal ini, soft
skill adalah karakter bawaan dari indovidu itu sendiri. Di era yang terus
hard skill, tetapi juga soft skill. Kebutuhan akan soft skill semakin vital dalam
8
Tantangan dalam mengendalikan emosi dan pikiran:
Oleh karena itu, individu yang memiliki soft skill yang mumpuni akan terlihat
Produk Kreatif dan Kewirausahaan Siswa yang mana sangat diperlukan pada
beradaptasi dengan situasi baru dan belajar hal-hal baru dengan mudah.
untuk membangun hubungan yang kuat dan positif dengan orang lain.
9
Menjadi pemimpin yang efektif: Soft skill seperti kepemimpinan dan
lain.
Baca buku dan artikel: Banyak sumber daya yang tersedia untuk
membantu Anda untuk berlatih soft skill dan belajar dari orang lain.
D. Hakikat Kewirausahaan
10
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu keinginan sampai
penciptaan usaha baru pada kondisi yang penuh resiko. Kewirausahaan pada
hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak serta jiwa seseorang yang memiliki
kreatif. Kreatifitas adalah berpikir sesuatu yang baru, inovatif adalah bertindak
untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh
Keunikan.
dalam perilaku yang menjadi dasar tujuan, kiat, siasat, tenaga penggerak,
baru.
11
Kegigihan: Pantang menyerah dan terus berusaha mencapai tujuan.
kegagalan.
masyarakat.
pendidikan.
2. Tekad yang Kuat dan Kerja Keras adalah Faktor pendorong yang kedua
adalah tekad yang kuat dan kerja keras. Seorang wirausahawan yang
12
Tekad ini juga harus disertai dengan kerja keras dan semangat yang
tinggi.
kesempatan dan peluang. Dalam setiap tantangan bisnis akan selalu ada
masalah yang dihadapi. Di setiap solusi pasti peluang, peluang ada jika
kurang berhasil.
13
menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan
tidak lancar.
14
Sikap dan jiwa kewirausahaan adalah faktor penting dalam perkembangan
mereka untuk masa depan yang dinamis dan beragam. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa sikap dan jiwa kewirausahaan sangat penting bagi
siswa:
yang dihadapi, bukan hanya bergantung pada arahan atau solusi yang
sudah ada.
sejak dini, siswa dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada
menciptakan bisnis baru, tetapi juga tentang menciptakan nilai bagi diri
untuk mengambil kendali atas kehidupan dan karier mereka sendiri. Ini
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Suharsimi Arikunto (2006: 152) studi kasus adalah pendekatan yang dilakukan
17
Tempat penelitian yaitu di Smk Negeri 6 Rejang Lebong, Yang akan
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
Arikunto (2006: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggambarkan suatu proses yang dinamis yang meliputi aspek
18
yang berurutan dalam satu siklus ke siklus berikutnya. Dalam hal ini peneliti
ini dilakukan proses perbaikan secara terus menerus atau tindakan berulang
(siklus). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dengan 2 kali
pertemuan pada setiap siklusnya. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan,
SIKLUS I
a. Perencanaan
Based Learning
belajar siswa.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
2) Kegiatan Inti
kehidupan sehari-hari.
guru.
20
c) Siswa bekerjasama dengan bertukar ide dalam penyelesaian
soal.
3) Kegiatan Akhir
dipelajari.
c. Pengamatan
pembelajaran.
d. Refleksi
SIKLUS I
Pada tahap ini hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan
SIKLUS II
diinginkan. Data hasil belajar akan diambil setelah dilakukan tes hasil belajar
1. Observasi
2. Tes
Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam
menggunakan metode tes peneliti instrument berupa tes atau soal-soal tes.
Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang masing-masing mengukur
satu jenis variabel. Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
dipelajari siswa dengan standar hasil belajar yang sesuai dengan KKM.
3. Dokumentasi
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada di sekolah yang akan
F. Instrumen Penelitian
pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi untuk guru dan
siswa.
Lebong.
Analisis data kuantitatif ini dihitung dengan menggunakan rumus statistik yaitu
sebagai berikut:
P = f / N × 100%
Keterangan:
p = Angka persentase
24
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
P = ∑X / n × 100%
Keterangan:
P = Persentase
n = Jumlah data
X = Rata-rata nilai
H. . Indikator Keberhasilan
siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dari siklus ke
siklus. Target yang ingin dicapai pada indikator ini adalah peningkatan hasil
mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Siswa dengan nilai ≥75
mencapai 75%
25
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Cet. 10, (Jakarta : PT. Raja
Bumi Aksara,2003 )
Suharsimi Arikunto et.al, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2006)
26