2. MOTIVASI DIRI
MODUL PELATIHAN
PENINGKATAN
KAPABILITAS MANAJERIAL
KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
DAFTAR ISI
Halaman
I. Deskripsi Materi 3
V. Latihan 20
VI. Evaluasi/Penilaian 22
@ FEM IPB 2021 Tim Pelatihan dan Peningkatan Kapabilitas Manajerial Kepala SMK Berbasis Industri
Kerjasama antara:
DIREKTORAT KEMITRAAN DAN PENYELARASAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
dan
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
[ MOTIVASI DIRI ] 2
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
I. DESKRIPSI MATERI
Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan membangun visi, tujuan
dan nilai-nilai melalui proses belajar terus menerus tentang diri dan lingkungannya
serta mengaktualisasikan kepemimpinan wirausaha yang dibutuhkan SMK dalam
menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis. Mata diklat mengenai motivasi diri
(self motivation) memberikan gambaran tentang pentingnya motivasi diri bagi
seorang pemimpin, bagaimana hubungan kepemimpinan dengan motivasi dan
implementasi motivasi diri bagi pemimpin dalam organisasi.
[ MOTIVASI DIRI ] 3
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
[ MOTIVASI DIRI ] 4
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
[ MOTIVASI DIRI ] 5
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
[ MOTIVASI DIRI ] 6
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
Selain itu kita juga mengenal teori motivasi yang dikemukakan Abraham
Maslow. Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi
kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri) (Hamner dan Organ 2005).
Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan
yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang.
Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini adalah kebutuhan yang telah dipenuhi
memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang
cukup untuk pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak
mempunyai daya intensitasnya lagi. Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya,
kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian
kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan,
kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya yang lebih kecil.
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar
yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan, minum,
perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman.
[ MOTIVASI DIRI ] 7
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
Kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa
aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja,
jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat
mereka tidak lagi bekerja.
3. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi
yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan
kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik,
rekreasibersama dan sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas
prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta
efektifitas kerja seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.
Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang
sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan,
keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Kebutuhan aktualisasi diri
cenderung memiliki potensi yang meningkat, karena orang mengaktualisasikan
perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri
senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.
[ MOTIVASI DIRI ] 8
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
Sementara teori motivasi Herzberg yang dikenal dengan teori dua faktor
mengungkapkan bagaimana seorang pemimpin mampu mengendalikan faktor-
faktor yang menghasilkan kepuasan dan ketidakpuasan kerja (Herzberg
2006).Ternyata faktor yang memengaruhi seseorang dalam organisasi adalah
motivasi. Motivasi sebagai faktor sumber kepuasan kerja adalah prestasi,
promosi,penghargaan dan tanggung jawab. Sementara faktor lingkungan kerja
sebagaisumber ketidakpuasan kerja yang bersumber dari kondisi kerja, hubungan
dengan rekan kerja, teknik pengawasan dan gaji. Faktor ini tidak akan
menimbulkanmotivasi, tetapi justru menjadikan faktor motivasi tidak berfungsi
atau menghasilkan hal yang negatif.
[ MOTIVASI DIRI ] 9
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
[ MOTIVASI DIRI ] 10
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
[ MOTIVASI DIRI ] 11
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
1. Sehat; menjaga kebutuhan fisik dan memberikan energi baik sangat diperlukan
untuk dapat tetap termotivasi. Oleh karena itu seorang pemimpin harus istirahat
cukup dan makan makanan sehat.
2. Jaringan; berada di sekitar orang lain yang termotivasi (passionate) akan
membantu menjaga tingkat motivasi agar tetap tinggi. Cara yang dapat dilakukan
adalah dengan mengikuti konferensi, seminar, atau kelompok diskusi lainnya.
3. Fokus; tetap fokus pada tujuan dan selalu ingat alasan ingin mencapainya.
4. Kembali ke awal; kebanyakan pemimpin yang memiliki motivasi diri mempunyai
rutinitas atau rangkaian kebiasaan tertentu yang mereka lakukan setiap hari, seperti
membaca materi yang menginspirasi untuk jangka waktu tertentu. Temukan
kebiasaan mana yang paling sesuai dan lakukan setiap hari.
5. Bersenang-senang; temukan cara menyenangkan diri untuk menjaga tingkat
motivasi diri misalnya dengan bersantai sejenak.
Randy Franzier dalam artikelnya menuliskan bahwa motivasi diri penting bagi
seorang pemimpin karena hal-hal berikut diantaranya:
1. Produktivitas. Kurangnya motivasi memengaruhi produktivitas diri dan tim.
Ketika orang lain melihat Anda semangat dalam menyelesaikan tugas, maka
mereka akan termotivasi untuk bekerja lebih keras.
2. Kepercayaan. Seringkali saat memeriksa pekerjaan yang sudah selesai dari daftar
tugas menghasilkan kepercayaan diri. Seperti yang diungkapkan Aristoteles bahwa
“kegembiraan terletak pada hasil akhir” meskipun dalam prosesnya terdapat
rintangan.
3. Mengurangi stres. Ketika kurang motivasi seringkali menimbulkan pikiran negatif
yang membebani dan menciptakan stres. Jika ini terjadi maka cara tercepat yang
perlu dilakukan untuk menggantikan sikap negatif tersebut adalah kekuatan positif.
4. Hidup tanpa penyesalan. Evaluasi diri perlu dilakukan di penghujung hari.
Tanyakan pada diri apakah ada sesuatu yang dikatakan, lakukan, atau hindari yang
tidak diharapkan untuk dilakukan? Mulailah hari berikutnya dengan motivasi
untuk berbuat lebih baik
5. Kemajuan dalam karir. Motivasi diri seorang pemimpin biasanya diukur dari hasil
motivasi itu sendiri. Misalnya untuk mencapai tujuan, maka harus bergerak ke
depan, menaiki anak tangga kesuksesan dan mendorong rasa lelah yang akhirnya
akan bermanfaat saat sampai di tujuan.
[ MOTIVASI DIRI ] 12
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
[ MOTIVASI DIRI ] 13
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
[ MOTIVASI DIRI ] 14
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
iv. Meeting tools. Sering orang lupa bahwa mekanisme meeting akan
mempercepat proses dan progres. Namun agenda harus ada a ground rules
untuk setiap meeting agar tidak bicara ke sana ke mari, tetapi fokus. Meeting
harus mereview apa-apa yang diputuskan dalam meeting sebelumnya dan
setelah meeting harus ada action items yang harus dilakukan berikutnya.
v. Check progress. Kelemahan kita adalah dalam mendokumentasikan segala
kejadian, sehingga sering lupa atau lemah dalam melakukan penelusuran
sejauh mana progres telah berlangsung. Oleh karena itu, dalam check
progress perlu kepemilikan data perkembangan setiap aktivitas. PDCA
(Plan, Do, Check, Action) adalah alat yang layak dilakukan.
vi. Share progress. Di perusahaan Roll Royce terdapat tradisi a 15-minute
weekly buddles (berkerumun mojok sebentar) di setiap unit kerja guna
memberikan informasi perkembangan bagi para karyawan yang tidak terlibat
dalam tim kerja. Tujuannya adalah updating information tentang kinerja
perusahaan dan untuk memperkuat employees engagement. Dengan share
progress ini, maka para karyawan akan semakin tinggi komitmen kerjanya
dan bersemangat.
Di luar semua itu, apabila terdapat karyawan yang memang tidak senapas dengan
irama kerja sebagai anggota tim, maka darah segar perlu dimasukkan, daripada
terus menahan darah lama yang lama-lama akan beku, dan tidak lagi mampu
membuat sesuatu yang beda atau kinerja yang selalu meningkat. Kalau salah satu
anggota sudah tidak berbuat apa-apa lagi, jangan ragu lakukan tindakan tegas,
kalau perlu “Dorong orang itu ke luar halaman” kata Jim Collin.
f. Seorang pemimpin harus mengambil posisi sebagai bawahan dan melihat sesuatu
dari sudut pandang bawahan. Pemimpin harus berempati dengan mereka saat
masa-masa sulit sekalipun. Berempati dengan masalah pribadi membuat mereka
lebih kuat secara mental dan emosional.Pekerjaan yang bermakna dan menantang
yang diselesaikan menanamkan rasa pencapaian diantara bawahan. Pemimpin
harus membuat bawahan mereka merasa bahwa mereka melakukan pekerjaan
penting yang diperlukan untuk kesejahteraan dan kesuksesan organisasi. Aspek
motivasi ini mendorong mereka untuk mencapai tujuan.
Orang cenderung termotivasi melihat dan bergaul dengan orang-orang yang
penuh gairah (passionate), meski orang-orang tersebut mungkin bukan orang-orang
qualifed atau the most knowledgeable dalam sesuatu bidang atau pekerjaan. Hal itu
karena soal enthusiastic attitudes, yakni membuat orang berpikir dan memimpikan
sesuatu yang ingin dicapai atau berani mengambil risiko dalam pekerjaannya.
Dengan antusiasme, orang-orang akan selalu membuat segala sesuatu menjadi lebih
baik, sehingga akan mendorong orang lebih baik dan membuat pekerjaan lebih
menyenangkan. Antusiasme, menurut Santosa (2010) sebagai semangat yang
membara. Orang-orang yang antusias adalah orang-orang yang penuh optimisme,
karena disana ada keyakinan untuk sesuatu hal yang bisa dan pasti bisa diselesaikan
[ MOTIVASI DIRI ] 15
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
atau didapatkan. Mereka terus bergerak, tak kenal lelah, tak ada formula menyerah
bagi mereka, sehingga tidak ada satu pun kemajuan menakjubkan untuk diraih tanpa
antusiasme. Karena itu teruslah bangun dan kobarkan bara antusiasme kalau kita
ingin mendapatkan sesuatu yang menakjubkan dalam hidup, karier, atau dalam
keinginan mewujudkan mimpi- mimpi. Optimisme. Orang yang optimis adalah
orang yang memiliki pikiran dan keyakinan optimis sejak dari awal. Bagi mereka
everything is impossible until it's possible. Seorang pelayar sejati akan selalu
berpendirian bahwa dia tidak dapat mengubah arah angin, akan tetapi dia bisa
menyesuaikan layar kapal untuk menuju tujuan akhir. Seseorang yang hidup penuh
optimisme selalu saja menemukan jalan dan apabila ada hambatan selalu bisa
menyesuaikan situasi. Energi. Orang yang antusias selalu optimis, dan optimisme
selalu menimbulkan energi, dan energy is vibratorial power, yakni kekuatan yang
terus bergetar dan selalu bergetar sepanjang jalan menuju akhir perjalanan, akhir dari
cita-cita yang kita impikan. Energi adalah mata uang yang fundamental yang dapat
kita belanjakan untuk mendapatkan high performance. Energi adalah kekuatan
tersembunyi, tidak kelihatan, tetapi dapat dirasakan. Apa yang kita rasakan ketika
energi timbul adalah gairah, muka cerah, dan sumringah.
Secara umum untuk memotivasi bawahan terlebih dahulu perlu melihat
kebutuhan (need) bawahan. Kita bisa bicara motivasi dengan menggunakan model
Maslow (Hierarchy of Needs), David McClelland (nAch), Herzberg (Hygiene and
Motivators), Alderfer (ERG), dan sebagainya. Namun mungkin itu rumit. Lebih baik
bicara secara umum saja, meski ada titik singgung dengan semua model tersebut.
Orang-orang atau para bawahan sebenarnya termotivasi dengan sendirinya apabila
kita dapat menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang membuat mereka senang
dan nyaman sehingga tanpa disadari akan bekerja dengan produkif. Secara umum
bawahan akan termotivasi karena beberapa faktor, diantaranya:
1. Pekerjaan yang menarik dan menantang. Tidak ada bawahan yang tidak
terergugah minat dan semangat kerjanya apabila diberikan pekeriaan yang
menarik dan selalu membuatnya aktif, sehingga ada perasaan tumbuh dan
berkembang. Bawahan tidak akan membelanjakan tenaga dan pikirannya untuk
mendapatkan pekerjaan yang biasa-biasa saja. Sesuatu yang dipikirkan biasa akan
direspon secara biasa-biasa pula.
2. Suasana yang memberikan trust (kepercayaan). Salah satu ungkapan untuk
memberikan kepercayaan kepada bawahan adalah memberikan tahu mereka dan
selalu memberian kesempatan mengetahui tentang segala sesuatu yang terjadi di
perusahaan, sehingga terbentuk suasana yang saling percaya. Kalau bawahan
tidak diberi tahu tentang perkembangan perusahaan, mereka akan merasa tidak
dipercaya. Suasana saling percaya adalah suasana yang efektif untuk membentuk
tim kerja yang kuat.
3. Membuat bawahan secara personal bertanggung jawab pada hasil. Ini cara yang
powerfull untuk membangun kompetensi dan meningkatkan percaya diri kepada
[ MOTIVASI DIRI ] 16
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
bawahan. Cobalah berikan kepada bawahan pekerjaan atau tugas yang menantang
kemampuannya, kemudian beri dukungan ketika ia mengerjakannya. Semakin
tertantang, akan semakin membuat ia bergairah, kreatif, dan produktif.
4. Tumbuh dan berkembang. Banyak atau semua bawahan sadar bahwa dalam
bekerja yang diharapkan adalah adanya growth and promotion, baik dalam karir
ataupun kehidupan pribadi dan keluarganya. Seseorang bawahan mengetahui
bahwa uang akan mengikutinya selama ia mampu menunjukkan kontribusi yang
luar biasa kepada perusahaan.
5. Penilaian kerja terhadap para bawahan hendaknya merupakan bagian dari proses
untuk memotivasi para bawahan. Alat dan metode penilaian, mengomunikasikan
proses dan hasil penilaian, dan terbukanya kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang karena penilaian kerja adalah hal-hal yang antara lain selalu terkait
dengan sejauh mana penilaian berdampak kepada motivasi kerja. Dalam tahap
tertentu uang memang menjadi motivasi, tapi uang bukan segalanya, sifatnya
hanya mengurangi atau meniadakan keluhan memberikan kepuasan kerja. Tugas
yang memberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang. Tak kurang-kurangnya
seseorang bawahan yang tetap betah bekerja dengan gaji relatif rendah ia
mendapatkan manfaat atas kemajuan dan meningkatnya skills dan competencies
setiap mengerjakan tugas. Uang menjadi nomor dua karena ia sadar.
Salah satu the Art of Motivation adalah Press the Right Buttons kata Morey
Stettner dalam Skills for new managers. Ibarat kita menghadapi mesin komputer,
disana banyak tombol yang harus ditekan untuk mendapatkan tampilan layar sesuai
yang kita harapkan. Menekan tombol yang salah (the wrong button) akan lain
hasilnya. Tidak ada cara tunggal untuk memotivasi para bawahan, karena bawahan
masing-masing berbeda. Motivation begins with Empathy. Untuk bisa berempati,
perlu ada jawaban atas pertanyaan: "kalau saya menjadi bawahan, masalah apa saja
yang paling banyak saya hadapi?" Untuk mendapat jawaban atas pertanyaan
tersebut, bertemulah dengan bawahan Anda, lantas ngobrol dan dengarkan dengan
penuh perhatian atas komentar bawahan Anda tentang hal tersebut. Tidak perlu
waktu lama, Anda akan mendapat jawaban atas pertanyaan Anda.
What motives do people have. Apa yang dicari atau menjadi motif bawahan
dalam bekerja? Paling tidak, menurut Stettner, Anda akan menemukan 6 (enam)
motif yang dimiliki oleh bawahan, yakni attainment (meningkatkan skills), power
(memiliki pengaruh), belonging (rasa memiliki), independence (kebebasan dalam
berkreasi), respect (penghargaan), dan equity (keadilan dan tidak ada bias dari
pimpinan). Jarang sekali satu orang memerlukan keenam motif tersebut. Mungkin
hanya satu atau beberapa saja yang menjadi motif seseorang dalam bekerja karena
bawahan datang dengan latar belakang yang berbeda. Sebagai seorang pemimpin,
kalau Anda sering bertemu dan berbicara bersama bawahan, maka akan segera
menemukan salah satu atau beberapa motif yang dimiliki oleh masing-masing dari
bawahan Anda.
[ MOTIVASI DIRI ] 17
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
Dalam lingkungan kerja selalu saja ada penghalang yang membuat seseorang
bawahan menjadi de-inspire atau disempower. Bawahan yang kehilangan harapan
adalah bawahan yang sering disebut despair yakni merasa powerless to change
events atau ketika mereka lose sense of purpose in life. Kalau itu yang terjadi, maka
bisa menjadi penyak menular bagi bawahan yang lain. Bawahan yang mengalami
desperation (despaired people) akan mengalami ketakutan dan melakukan kompetisi
yang tidak sehat, sementara yang ada dalam suasana inspiration akan selalu
memunculkan hope and teamwork. Jalan terbaik bagi pimpinan untuk meningkatkan
inspirasi adalah bangun emosi positif dan visi yang menantang, dan jelaskan secara
teratur tentang expectations, clarification on success, measurement to success.
Dengan demikian akan selalu ada tantangan untuk terus bergerak dan mengalirnya
energi positif dalam bekerja.
Menurut Hadiatmojo (2012) bawahan yang terinspirasi tidak perlu ditakut-
takuti atau diiming-imingi sesuatu dalam menyelesaikan pekerjaan, mereka sudah
self-motivated dan tidak terpengaruh kepada faktor eksternal (seperti diiming- imingi
sesuatu untuk mencapai hasil tertentu). Oleh karena itu, mencetak bawahan yang
memiliki inspirasi adalah cara untuk maintain long-term motivation, dan cara itu akan
menjalar secara positif kepada orang- orang lain di perusahaan, menggusur despired
people, yang tidak mau kerja dan suka mencari-cari kesalahan. Untuk mengubah
orang-orang yang ada dalam desperation menjadi inspiration adalah memberikan
hope in the future karena mereka sesungguhnya ingin strive for something meaningful
in life.
Pada umumnya, karyawan akan bersemangat dan termotivasi dan akan lebih
committed to work, paling tidak ada tiga hal berikut:
1. The objective is Clear, sehingga apa yang hendak dikerjakan dapat dipahami,
Specific (untuk jenis dan sifat pekerjaannya) dan Attainable (untuk
menghindarkan seseorang frustrasi), Apabila hal-hal tersebut tidak terpenuhi,
maka boleh jadi teriadi saling lempar dan saling tuding, manakala ada sesuatu
masalah, dan akan memunculkan kambing hitam.
2. The objecive is Accepted, agar kita bisa menikmati pekerjaan sejak awal dan tidak
ada blame di kemudian hari. Prinsip penyusunan goals setting yang selama ini
banyak dilakukan di perusahaan sebenarnya adalah proses untuk membuat
objective is accepted karena selalu terjadi pembahasan yang mendalam antara
atasan dan bawahan.
3. The objective is Rewarding, dalam arti hasil pekerjaan akan memberikan manfaat
bagi karyawan, baik secara finansial maupun nonfinansial, dan berdampak pada
socially rewarding, seperti tumbuhnya business networking/relationships,
kesempatan mendapatkan refreshing course di dalam maupun di luar negeri, dan
sejenisnya.
Kita perlu mengembangkan sikap positif, bahwa pekerjaan bukanlah beban,
akan tetapi sebuah kesempatan untuk berkembang, meningkatkan kualias diri,
[ MOTIVASI DIRI ] 18
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
[ MOTIVASI DIRI ] 19
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
VI. LATIHAN
2. Mengapa seorang pemimpin perlu memiliki motivasi diri? Berikan contoh pada
organisasi yang Anda pimpin!
[ MOTIVASI DIRI ] 20
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
4. Tindakan apa yang Anda lakukan ketika mengetahui bahwa terdapat bawahan
Anda yang kinerjanya mulai menurun?
[ MOTIVASI DIRI ] 21
MODUL PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
V. EVALUASI / PENILAIAN
Skor Penilaian
Nomor Soal Total
50 60 70 80 90 100
1
2
3
4
5
Jumlah Nilai
[ MOTIVASI DIRI ] 22
MODULPELATIHANPENINGKATANKAPABILITASPEMIMPINIALKEPALASMKBERBASISINDUSTRI