Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI PANGGUL

ASUHAN KEBIDANAN PERSAINAN DAN BBL


Dosen Pembimbing : Murti Ani, SST, M.Kes

Disusun Kelompok 1 :

1. Ayu Alifah Angraeni P1337424618016

2. Intan Nur Sholikah P1337424618017

3. Ardiana Rizky Dwi Nugraeni P1337424618037

4. Noviana Serly Marcilina P1337424618039

5. Nenti Setya Pri Agustin P1337424618040

6. Budi Prihandini P1337424618046

7. Nabila Safitri P1337424618047

8. Friskilia Rosita P1337424618048

9. Naura Hulwa P1337424618050

10. Galuh Lalitadhira Anindita P1337424618051

11. Annisa Novita Damayanti P1337424618053

12. Valestin Isabela Majid P1337424618054

13. Lailatul Maksumah P1337424618055

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


Anatomi Panggul

Panggul adalah sebenarnya sebuah cincin tulang yang ditemukan di antara tulang
punggung dan tungkai bawah dalam tubuh. Ini melindungi organ bagian dalam panggul
dan isi rongga perut. Otot kaki, otot punggung, dan otot perut melekat pada panggul. Pada
proses persalinan, jalur keluarnya janin dari rahim dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
panggul wanita. Anatomi panggul merupakan salah satu faktor penentu apakah proses
persalinan dapat dilakukan secara normal atau tidak.
Ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan panggul pada awal kehamilan untuk
mendapatkan penilaian bentuk panggul. Sebagian wanita memiliki bentuk panggul yang
kurang sesuai untuk melahirkan normal. Meski begitu, bukan berarti cara melahirkan
normal melalui vagina tidak mungkin untuk dilakukan. Bentuk panggul memberikan
informasi tambahan terhadap risiko terjadi hambatan dalam proses melahirkan.
Selain itu, gumpalan jaringan lunak abnormal di dalam panggul dapat menutup
jalur lahir bayi. Jaringan abnormal yang paling umum adalah mioma atau fibroid uterus,
yaitu massa yang muncul dari jaringan rahim. Kebanyakan pertumbuhan mioma ini tidak
menyebabkan masalah karena sebagian besar ditemukan pada bagian atas rahim. Namun,
bila mioma terdapat pada panggul bagian bawah, jalur lahir bayi dapat tertutup. Evaluasi
ukuran dan posisi fibroid atau gumpalan lain pada jaringan lunak di dalam panggul dapat
dilakukan melalui USG panggul. Pemeriksaan ini dapat membantu memutuskan apakah
seorang wanita memungkinkan untuk melahirkan secara normal melalui vagina.

Organ-organ yang terdapat dalam panggul, yaitu :


Panggul (pelvis) terdiri dari :
bagian keras yang dibentuk oleh tulang
bagian yang lunak yang dibentuk oleh otot - otot dan ligamenta.
Panggul bagian keras atau tulang - tulang panggul, merupakan suatu corong.
Bagian atas yang lebar disebut : panggul besar (pelvis major), yang mendukung isi perut.
Panggul besar tak mempunyai arti penting dalam ilmu kebidanan, tetapi kadang ukuran
dan bentuknya dapat memberikan gambaran mengenai ukuran panggul kecil.
Bagian bawah atau panggul kecil (pelvis minor) menjadi wadah alat kandungan dan
menentukan bentuk jalan lahir.
Dalam ilmu kebidanan, panggul yang dimaksud adalah "Panggul Kecil"

Tulang Panggul, terdiri dari 4 buah tulang :

2 tulang pangkal paha (os coxae)


1 tulang kelangkang (os sacrum) : mulai dari L5 atau promontorium
1 tulang tungging (os coccygis)
Tulang pangkal paha (os coxae) : terdiri atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama
lain pada acetabulum (cawan untuk kepala tulang paha / caput femoris).
Ketiga tulang itu adalah :
tulang usus (os ilium) : tulang terbesar dari panggul an membentuk bagian atas an
belakang dari panggul.
Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut
crista iliaca.

Ujung depan maupun belakang dari crista iliaca menonjol dan disebut
spina iliaca anterior superior (s.i.a.s) dan spina iliaca posterior superior.
Sedikit dibawah s.i.a.s terdapat tonjolan tulang lagi, yaitu : spina iliaca anterior inferior,
sedangkan sebelah bawah s.i.a.s terdapat spina iliaca posterior inferior (s.i.p.i).

Dibawah s.i.p.i terdapat tekik yang disebut


incisura ishiadica major.
Pada os ilium terdapat lajur yaitu linea innominata (linea terminalis) yang menjadi batas
antara panggul besar dan panggul kecil.
tulang duduk (os ischium) : terdapat di sebelah bawah dari tulang usus. Pinggir belakang
yang berduri adalah spina ishiadica.
Di bawah spina ishiadica terdapat incisura ishiadica minor.
Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kita
kalau kita duduk, dan disebut tuber ishiadium.
tulang kemaluan (os pubis) : terdapat di sebelah bawah dan depan dari tulang usus. tulang
ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang dinamakan foramen
obturatorium.
Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior
ossis pubis.
Sedangkan yang berhubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis
Ramus inferior kiri dan kanan membentuk arcus pubis.

Perhubungan tulang pangkal paha :


Tulang pangkal paha berhubungan dengan tulang kelangkang dengan perantaraan
persendian articulatio sacroiliaca dan berhubungan pula dengan jaringan pengikat yang
dari tulang kelangkang ke tulang usus maupun tulang duduk.
a. Dari permukaan belakang tulang kelangkang ke tulang usus disebut
lig. sacro iliaca posterior, dan dari permukaan depan tulang kelangkang disebut:
lig. sacro iliaca anterior
lig. ilio lumbalis
lig. sacro iliaca anterossea
b. Dari tulang kelangkang ke spina ishiadica adalah lig. sacro spinosum.
c. Dari tulang kelangkang ke tuber ishiadica adalah lig. sacro tuberosum.
Tulang pangkal paha kiri dan kanan dihubungkan oleh symphysis pubis.
Tulang Kelangkang (os sacrum) : berbentuk segitiga (melebar di atas dan meruncingkan
ke bawah).

Terletak di sebelah belakang antara kedua pangkal paha. Tulang ini terdiri dari 5 ruas
tulang yang senyawa.
Permukaan depannya cekung dari atas ke bawah maupun dari samping ke samping.
Kiri dan kanan dari garis tengah nampak lima buah lubang yang disebut :
foramina sacralia anteriora
Lubang ini dilalui urat - urat saraf yang akan membentuk plexus sacralis dan pembuluh
darah kecil.
Plexus sacralis ini menopang tungkai, oleh karena itu terkadang penderita merasa nyeri
atau kejang di kaki, jika plexus sacralis ini tertekan waktu kepala bayi turun ke dalam
rongga panggul. Permukaan belakang tulang kelangkang gelembung dan kasar.
Di garis tengahnya terdapat deretan cuat - cuat duri, ialah ; crista sacralis.
Ke atas tulang kelangkang berhubungan dengan ruas ke-5 tulang pinggang.
Bagian atas dari sacrum yang mengadakan perhubunngan ini menonjol ke depan dan
disebut : promontorium.
Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tungkal paha dengan
perantaraan articulatio sacro iliaca an ke bawah dengan tulang tungging.

Tulang Tungging (os coccygis) : berbentuk segitiga dan terdiri atas 3 - 5 ruas yang bersatu.
Pada persalinan ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran
pintu bawah panggul bertambah besar.
Panggul Kecil

Untuk menentukan tempat bagian depan anak dalam panggul, maka ditentukan 4 bidang
yaitu :
pintu atas panggul

bidang luas panggul

bidang sempit panggul


pintu bawah panggul
I. Pintu atas panggul : batas atas dari panggul kecil. Bentuknya bulat.
Batas - batasnya adalah :
Promontorium, sayap sacrum, linea inominata, ramus superior ossis pubis, dan pinggir
atas symphisis.
II. Bidang luas panggul : bidang dengan ukuran yang terbesar.
Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm.
Karena tidak ada ukuran kecil, bidang ini tiak menimbulkan kesukaran dalam
persalinan.
III. Bidang sempit panggul (bidang tengah panggul) : bidang dengan ukuran yang terkecil.
Bidang ini terdapat di setinggi pinggir bawah symphisis, kedua spina ishiadica dan
memotong sacrum 1 - 2 cm, di atas ujung sacrum.
Ukuran muka belakang 11,5 cm , ukuran melintang 10 cm dan diameter sagitalis
posterior adalah dari sacrum ke pertengahan antara spina ishiadica 5 cm.
Bidang ini paling sulit penilaiannya alam ilmu kebianan, karena ukurannya yang paling
kecil, lagipula sulit untuk mengukurnya.
Kesempitan pintu bawah panggul biasanya disertai dengan kesempitan bidang sempit
panggul.
IV. Pintu bawah panggul : terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama, ialah garis yang
menghubungkan kedua tuber ishiadicum kiri dan kanan.
Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum, sisinya adalah ligamentum
sacro tuberosum kiri dan kanan. Segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis.
Bidang Hodge untuk menentukan berapa jauhnya bagian depan anak turun ke dalam
rongga panggul, maka Hodge menentukan beberapa bidang khayalan dalam panggul :

HI : sama dengan pintu atas panggul.


H II : sejajar H I melalui pinggir bawah symphisis.
H III : sejajar H I melalui spina ishiadica.
H IV : sejajar dengan H I melalui ujung os coccygis.
Bagian lunak dari panggul
Terdiri dari otot - otot dan ligamenta yang meluputi dinding panggul sebelah dlam dan
yang menutupi panggul sebelah bawah, yang menutupi panggul dari bawah membentuk
dasar panggul dan disebut : diafragma pelvis
Diafragma pelvis dari dalam keluar terdiri atas :
Pars muscularis, yaitu musculus levator ani.
Pars membranacea, yaitu diafragma urogenitale.
Musculus levator ani : letaknya agak ke belakang dan merupakan suatu sekat yang
ditembus oleh rectum. M. levator ani kiri an kanan terdiri atas 3 bagian.
Dari depan ke belakang dapat dikenal :
musc. pubo coccygeus : dari os pubis ke septum anococcygeum.
musc. ilio coccygeus : dari arcus tendineus m. levator ani ke os coccygis dan septum
anococcygeum.
musc. (ischio) coccygeus : dari spina ishiadica ke pinggir sacrum dan os coccygis.
Antara m. pubo coccygeus kiri dan kanan terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut
hiatus urogenitalis, yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenitale; sekat ini
menutupi pintu bawah panggul di sebelah depan dan pada wanita, sekat ini ditembus oleh
urethra dan vagina.
Diafragma pelvis ini menahan genitalia interna pada tempatnya.
Jika otot - otot rusak atau lemah, misalnya karena persalinan yang sering dan berturut -
turut maka kemungkinan genitalia interna akan turun (prolaps).
Daerah perineum : merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul.
Daerah ini terdiri dari 2 bagian :
Regio analis di sebelah belakang : disini terdapat m. sphincter ani externus yang
mengelilingi anus.
Regio urogenitalis terdapat :
m. bulbo cavernosus, yang mengelilingi vulva
m. ischio cavernosus
m. transversus perinei superficialis
Bentuk Panggul

Pembagian bentuk panggul didasarkan atas bentuk segmen posterior dan anterior dari
p.a.p.
Segmen posterior adalah bagian yang terdapat di belakang dari diameter transversa p.a.p,
sedangkan segmen anteriornya bagian yang terdapat di depan garis tersebut.
CALDWELL - MOLOY mengemukakan 4 bentuk dasar panggul, yaitu :
Panggul gynecoid
Panggul android
Panggul anthropoid
Panggul bplatypelloid (flat) / panggul picak / panggul monyet

a. Panggul gynecoid
Bentuk ini adalah yang khas pada wanita. Diameter sagitalis posterior hanya sedikit
lebih pendek dari diameter sagitalis anterior. Batas samping segmen posterior membulat
dan segmen anterior juga membulat dan luas. Diameter transversa kira - kira sama
panjangnya dengan diameter antero posterior hingga bentuk p.a.p mendekati bentuk
lingkaran (bulat).
dinding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak menonjol, diameter inter spinalis
10 cm atau lebih. Incicura ishiadica major bulat. Sarum sejajar dengan symphisis engan
konkavitas yang normal.
arcus pubis luas.

b. Panggul android
Diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagitalis anterior. Batas
samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudut yang runcing dengan
pinggir samping segmen anterior. Segmen anterior sempit dan membentuk segitiga.
Dinding samping panggul convergent, spina ischiadica menonjol, arcus pubis sempit.
Incisura ischiadica sempit dan alam. Sacrum letaknya ke depan, hingga diameter antero
posterior sempit pada p.a.p maupun p.b.p . Bentuk sacrum lurus, kurang melengkung,
sedangkan ujungnya meninjol ke depan.

c. Panggul anthropoid
Diameter antero posterior dari p.a.p lebih besar dari diameter transversa hingga bentuk
p.a.p lonjong ke depan. Bentuk segmen anterior sempit dan runcing. Incisura ischiadica
major luas. Dinding samping convergent, sacrum letaknya agak ke belakang, hingga
ukuran antero posterioi besar pada semua bidang panggul. Sacrum biasanya mempunyai
6 ruas, hingga panggul anthropoid lebih dalam dari panggul - panggul lain.

d. Panggul platypelloid
Bentuk ini sebenarnya panggul gynecoid yang picak; diameter antero posterior kecil,
diameter transversa biasa. Segmen anterior lebar. Sacrum melengkung. Incisura
ischiadica lebar.

Perbedaan Anatomi Panggul Wanita dan Pria :


Bentuk anatomi panggul pria memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bentuk tulang panggul normal pada pria disebut tipe android.
Ukurannya lebih kecil, sempit, dan lebih tinggi dibandingkan panggul wanita.
Kurva tulang sacrum pada pria lebih ramping.
Menaungi usus besar, kandung kemih, testis, penis, dan prostat.
Sedangkan anatomi panggul wanita bercirikan:
Bentuk tulang panggul yang umum pada wanita adalah tipe ginekoid.
Rongga panggul berbentuk oval, lebih dangkal, dan lebih lebar dari pada panggul pria.
Berfungsi sebagai tempat pergerakan dan menyediakan ruang yang cukup untuk
perkembangan janin. Rongga ini juga berfungsi sebagai jalan lahir bayi ketika dilahirkan.
Kurva sakrum wanita cenderung lebih lebar.
Menaungi vagina, serviks, atau mulut rahim, rahim, indung telur (ovarium), tuba fallopi
atau saluran telur, usus besar, kandung kemih, dan saluran kemih.

Kondisi Klinis yang Terkait Anatomi Panggul


Terdapat beberapa kondisi klinis atau penyakit yang dapat mempengaruhi panggul, di
antaranya adalah:
1. Patah tulang panggul (fraktur panggul)
Sebagian besar fraktur panggul disebabkan oleh benturan langsung atau benturan
melalui tulang paha. Fraktur panggul sering merupakan akibat dari kecelakaan
kendaraan bermotor, terutama kecelakaan sepeda motor. Patah tulang panggul juga
dapat terjadi saat terjatuh dari ketinggian.
2. Penyakit radang panggul
Radang panggul disebabkan oleh infeksi pada organ-organ sistem reproduksi wanita.
Salah satu gejalanya adalah nyeri pada perut bagian bawah dan area panggul. Radang
panggul bisa menyebabkan masalah infertilitas atau sulit hamil.

3. Prolaps organ panggul


Prolaps organ panggul terjadi ketika otot-otot di panggul wanita tidak dapat lagi
mendukung organ di dalamnya, seperti kandung kemih, rahim, atau rektum. Akibatnya,
satu atau lebih dari organ-organ tersebut menekan vagina hingga menimbulkan
tonjolan. Pada kasus yang lebih berat, organ tersebut bahkan bisa turun hingga keluar
dari vagina.
4. Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi dinding bagian dalam rahim
(endometrium) mulai tumbuh di luar rahim. Endometriosis dapat menyebabkan
komplikasi seperti infertilitas atau kanker ovarium.
5. Gangguan otot dasar panggul
Otot dasar panggul terletak di antara tulang ekor dan tulang pubis. Otot ini bertugas
menumpu usus, kandung kemih, rahim dan vagina. Ketika otot dasar panggul melemah,
organ dalam tersebut tidak bekerja sepenuhnya dan membuat tubuh tidak mampu
mengontrol keluarnya urine, feses, atau gas (kentut) dengan baik.
Kondisi ini seringkali menimbulkan beberapa tanda gejala seperti konstipasi, buang air
kecil atau besar terasa kurang tuntas, nyeri saat BAK atau BAB, dan inkontinensia urine
atau feses.
6. Tumor panggul
Tumor panggul bisa terjadi di leher rahim, rahim, jaringan sekitar rahim (adneksa),
usus, kandung kemih, saluran kemih, otot atau tulang. Biasanya tumor panggul dapat
terdeteksi sebagai massa atau jaringan abnormal pada area panggul. Kondisi ini dapat
dideteksi dengan pemeriksaan fisik panggul dan penunjang seperti USG.

Memahami anatomi panggul beserta fungsinya bisa menjadi langkah awal untuk
menjaga kesehatan panggul. Lakukan konsultasi dan pemeriksaan panggul ke dokter
spesialis kandungan jika timbul gejala atau keluhan yang berkaitan dengan area
panggul, seperti nyeri panggul atau perdarahan di luar masa menstruasi.

Anda mungkin juga menyukai