Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rohmat Nurba’i

NIM : 1511022072

Mata Kuliah : Penulisan ilmiah

Tugas Parafrase

Tugas 1 :

Naskah asli :

Keuntungan operasi inverter PWM sebagai teknik konversi dibandingkan dengan jenis-jenis inverter
lainnya dapat dilihat dari rendahnya distorsi harmonik pada tegangan keluaran inverter PWM. Proses
pembangkitan sinyal PWM menjadi salah satu faktor penentu unjuk kerja sistem secara keseluruhan.

Hasil Parafrase : Operasi inverter PWM memiliki keuntungan lebih untuk digunakan sebagai teknik
konversi apabila dibandingkan dengan inverter-inverter jenis lainnya karena menghasilkan distorsi
harmonik yang rendah pada tegangan keluaran inverter PWM. Salah satu yang menjadi faktor penentu
kerja sistem secara keseluruhan adalah pada proses pembangkitan sinyal PWM.

Tugas 2 :

Naskah asli :

Sinyal PWM dapat dibangkitkan secara analog, digital atau kombinasi keduanya. Pembangkitan secara
analog lebih sederhana dalam hal rangkaian tetapi sangat rentan terhadap derau. Pembangkitan secara
digital dapat menghasilkan sinyal PWM lebih baik karena tidak terpengaruh oleh derau tetapi mempunyai
tingkat kerumitan lebih tinggi dibanding cara analog.

Hasil parafrase : Pembangkitan sinyal PWM dapat dilakukan dengan secara analog, digital atau kombinasi
keduanya. Dalam hal rangkaian pembangkitan secara analog memang lebih sederhana tetapi sangat
rentan terhadap noise. Hasil yang diperoleh dari pembangkitan secara digital hasilnya lebih baik sebab
tidak terpengaruh oleh noise akan tetapi mempunyai tingkat kerumitan yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan cara analog.

Tugas 3 :

Naskah asli :

Selama ini pengendalian inverter PWM secara digital dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler
atau Digital Signal Processing (DSP). Penggunaan mikrokontroler menguntungkan dalam hal fleksibelitas,
reabilitas dan harga yang murah, tetapi mempunyai keterbatasan dalam hal jumlah dan waktu
pemrosesan. Beban mikrokontroler menjadi sangat berat jika semua proses dilakukukan mikrokontroler.
Respon sistem juga menjadi lambat karena mikrokontroler harus melakukan penjadwalan terhadap tugas
yang akan dilakukan.
Hasil Parafrase : Pengendalian inverter PWM secara digital biasanya menggunakan mikrokontroler atau
Digital Signal Processing (DSP). Keuntungan yang didapatkan ketika dalam penggunaan adalah dalam hal
fleksibilitas, reabilitas dan harga yang cukup rendah, tetapi memiliki keterbatasan dalam hal jumlah dan
waktu pemrosesan. Apabila semua proses dilakukan mikrokontroler maka akan menyebabkan beban
mikrokontroler akan menjadi sangat berat. Dan juga apabila mikrokontroler harus melaksanakan
penjadwalan terhadap tugas yang akan dilakukan akan mengakibatkan respon sistem menjadi lambat.

Tugas 4 :

Naskah asli :

Tuntutan akan kecepatan operasi dan unjuk kerja pengendali yang handal mendorong untuk
mengimplementasikan sinyal PWM dalam bentuk rangkian logika perangkat keras (hardware logic).
Operasi dalam bentuk perangkat keras ini mempunyai kecepatan lebih tinggi dibanding operasi yang
dilakukan secara perangkat lunak oleh mikrokontroler, karena operasi dengan perangkat lunak
membutuhkan waktu untuk menerjemahkan perintah-perintah pemrograman. Selain itu lebar data yang
dapat diproses juga terbatas oleh kemampuan mikrokontroler.

Hasil parafrase :

Hal yang mendorong supaya mengimplimentasikan sinyal PWM dalam bentuk rangkaian logika perangkat
keras (hardware logic) yaitu karena tuntutan akan kecepatan operasi dan unjuk kerja pengendali yang
handal. Dalam hal kecepatan operasi dalam bentuk perangkat keras memiliki kecepatan yang lebih tinggi
jika dibandingkan dengan operasi menggunakan perangkat lunak dikarenakan operasi dengan perangkat
lunak membutuhkan waktu yanng cukup lama untuk menerjemahkan perintah-perintah pemrograman.
Selain daripada itu lebar data yang bisa diproses juga terbatas oleh kemampuan yang dimiliki dari
mikrokontroler.

Anda mungkin juga menyukai