PATI
e-mail : rs_mb@yahoo.com
1
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MITRA BANGSA PATI
Nomor:
Tentang
Menimbang: 1. bahwa Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki
peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
2. bahwa Rumah Sakit harus mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, akuntabel, dan transparan kepada
masyarakat, khususnya bagi jaminan keselamatan pasien (patient
safety );
3. bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan keperawatan yang
bermutu dan profesional perlu didukung ketersediaan
sumberdaya pemberi pelayanan kesehatan di RS Mitra Bangsa
Pati;
4. bahwa RS Mitra Bangsa Pati sebagai institusi yang bergerak
dibidang pelayanan kesehatan harus didukung sumberdaya
pemberi pelayanan kesehatan yang kompeten sesuai bidang
tugasnya;
5. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas,
perlu ditetapkan dengan surat keputusan Direktur RS Mitra
Bangsa Pati.
2
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Pati
Pada tanggal :
Direktur,
Tembusan :
3
KATA PENGANTAR
Ba’da salam dan bahagia. semoga rahmat dan hidayah Allah S.W.T
senantiasa tercurah kepada kita semua Amin.
Indonesia menempatkan para lanjut usia ( Lansia ) pada posisi yang
dihormati, bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di
masyarakat, tetapi juga karena lansia tergolong dalam kelompok yang rentan.
Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan khusus
dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur
dalam pasal dalam UU Nomer 39 Tahun 1999.
Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan pelayanan Khusus di
rumah sakit berupa “Pelayanan Geriatri”.
Buku Panduan Pelayanan Geriatri Rumah Sakit Mitra Bangsa ini
diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak
para lansia.
Kami tidak mungkin lepas dari khilaf dan salah, untuk itu kritik dan saran
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini.
Semoga upaya kita mendapatkan rahmat, hidayah, dan ridho dari Allah
SWT. Amin.
Pati,
Penyusun
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 5
A.........................LATAR BELAKANG................................... 5
B.........................PENGERTIAN..............................................
............................5
A.........................PELAYANA GERIATRI............................... 10
1.....................Batasan pelayanan........................................ 10
2.....................Alur Pelayanan Geriatri............................... 12
3.....................Pelayanan Geriatri di RS Mitra Bangsa Pati
.......................13
4.....................Jenis Pelayanan Geriatri.............................. 13
5.....................Assesment Geriatri........................................ 15
6.....................Yang perlu Mendapatkan Pelayanan Geriatri
.......................15
7.....................Prinsip-prinsip Pelayanan Geriatri............. 16
8.....................Kriteria Pelayanan Geriatri......................... 16
5
9.....................Tata Laksana Assesment Lansia.................. 16
10...................Tujuan Assesment Lansia............................. 16
11...................Proses Assesment Lansia.............................. 17
B.........................GERIATRIC GIANTS.................................. 28
1.....................Sindroma Serebral........................................ 28
2.....................Konfusio dan Dimentia................................. 29
3.....................Gangguan Otonom........................................ 30
4.....................Inkontinensia.................................................
.......................30
5.....................Jatuh ( The True Geriatric Giant ).............. 31
6.....................Kelainan Pada Tulang Belakang.................. 33
7.....................Dekubitus.......................................................
.......................33
BAB V. DOKUMENTASI..................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PENGERTIAN
1. Gerontologi : cabang ilmu yang membahas atau menangani tentang
proses penuaan atau masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.
2. Pasien Geriatri : orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki
penyakit lebih dari 2 /majemuk/ multipatologi akibat gangguan fungsi
jasmani dan rohani dan atau kondisi sosial yang bermasalah.
3. Konsep pengertian secara bertingkat dari mundurnya kemandirian
lansia yaitu:
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau kelainan, baik
psikologik, fisiologik,maupun struktur atau fungsi anatomik.
7
b. Disabilitas adalah semua retriksi atau kekurangan dalam kemampuan
untuk melakukan kegiatan yang dianggap dapat dilakukan oleh orang
normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan sesorang sebagai akibat
impairment/ disabilitas sehingga membatasinya untuk melaksanakan
peranan hidup secara normal (berhubungan erat dengan usia, jenis
kelamin, dan faktor- faktor sosial budaya).
4. Asesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk
menilai aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita usia
lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan yang rasional.
5. Tim Geriatri adalah suatu tim miltidisipliner, interdisiplin untuk
menangani masalah kesehatan usia lanjut.Tim ini minimal terdiri atas
dokter geriatris atau internis / dokter umum yang dilatih juga dokter
spesialis psikologis, perawat yang telah mendapatkan pelatihan geriatri,
fisioterapi, nutrisionis, dan farmasi.
8
BAB II
RUANG LINGKUP
9
BAB III
KEBIJAKAN
10
BAB IV
TATALAKSANA
A. PELAYANAN GERIATRI
1. Batasan Pelayanan
Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan
pendekatan interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta aspek sosial dan psikologik pada pasien usia
lanjut.
Pelayanan Geriatri Tingkat sederhana adalah suatu bentuk pelayanan
geriatri yang mempunyai kegiatan pelayanan rawat jalan. Pelayanan
tersebut diberikan oleh Tim Terpadu Geriatri yang minimal terdiri dari:
- Dokter Spesialis Penyakit Dalam.
- Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit
pasien Geriatri.
- Dokter .
- Perawat.
- Apoteker.
- Fisioterapis.
- Tenaga gizi.
Pelayanan tingkat sederhana ini sesuai dengan pelayanan dan
ketenagaan di Rumah Sakit Mitra Bangsa.
11
Pasien lanjut usia
Pendaftaran
Poliklinik
Asesmen geriatri
komprehensif oleh tim
terpadu geriatri
Penunjang
Poli spesialis penyakit lain Klinik geriatri
Laboratorium / Rontgen
Farmasi
Kasir
Pulang
12
DENAH RUANG POLI GERIATRI
G
B D
E
C
F F
H
I
K
L J
Keterangan :
A : Wastafel
B : Stetoskop
C : Light Box
D : Kursi dokter
E : Meja dokter
F : kursi tunggu
G : Almari
H : Bed Pasien
I : EKG
J : Pengukur TB
K : Timbang BB
13
L : Pintu Masuk
Fasilitas Peralatan :
Kursi dokter : 1
Meja dokter : 1
Kursi Pasien : 2s
Almari : 1
Bed Pasien : 1
EKG : 1
Stetoskop : 1
Light Box : 1
Timbang BB : 1
Pengukur TB : 1s
Stetoskop : 1
Termometer : 1
Spigmonanometer : 1
Reflek Hammer : 1
14
masyarakat, puskesmas, maupun antar klinik. Tenaganya terdiri dari
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan perawat.
15
-Tergantung : tidak dapat melakukan sendiri/ dengan bantuan.
5. Continence
-Mandiri : dapat mengontrol buang air besar dan kecil.
-Tergantung : tidak dapat mengontrol sebagianatau seluruhnya
dengan bantuan manual atau kateter.
6. Feeding
-Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan
memasukkan ke dalam mulut (tidak termasuk kemampuan
memotong daging-daging dan menyiapkan makanan seperti
mengoleskan mentega pada roti).
-Tergantung : memerlukan bantuan untuk makan atau tidak dapat
makan sendiri secara parenteral.
Dari kemampuan melaksanakan 6 aktivitas dasar tersebut di atas,
kemudian diklasifikasikan menjadi 7 tahapan yang disebut sesuai
dengan aktivitas yang dikerjakan sendiri, atau juga disebut index katz
yang secara berurutan adalah sebagai berikut :
1. Index katz A : mandiri untuk 6 aktivitas.
2. Index katz B : mandiri untuk 5 aktivitas.
3. Index katz C : mandiri kecuali bathing dan 1 fungsi lain.
4. Index katz D : mandiri, kecuali bathing, dressing, dan 1fungsi
lain.
5. Index katz E : mandiri kecuali bathing, dressing, toiletting dan 1
fungsi lain.
6. Index katz F : mandiri kecuali bathing, dressing, toiletting,
transfering dan 1 fungsi lain.
7. Index katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas.
5. Assesment Geriarti
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk
menilai aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita usia
lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan yang rasional. Assesmen ini bersifat tidak sekedar multidisiplin
tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas
pelayanan kesehatan.
16
- Mengalami penurunan daya ingat (memory) dini atau gangguan tingkah
laku (behavior) dini.
- Masalah kesehatan lain seperti osteoporosis, penyakit parkinson,
arthritris, gangguan berkemih (inkontinensia urine), atau gangguan buang
air besar
17
c. Untuk mengetahui sumber daya sosial ekonomi dan
lingkungan yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan penderita
tersebut.
Kondisi Lingkungan/rumah:
Lantai licin/ tidak.
Penerangan cukup/tidak.
Jarak kamar mandi dengan kamar pasien.
Riwayat pekerjaan:.............
b. Riwayat kesehatan
Keluhan yang diarsakan saat ini:
( ) Nyeri Dada ( ) Pusing ( ) Batuk ( ) Panas ( ) Sesak
( ) Gatal ( ) Diare ( ) Jantung Berdebar ( ) Nyeri Sendi
( ) Penglihatan kabur ( ) Lain-lain.....
Apa keluhan yang anda rasakan dalam 3 bulan terakhir:
( ) Nyeri Dada ( ) Pusing ( ) Batuk ( ) Panas ( ) Sesak
( ) Gatal ( ) Diare ( ) Jantung Berdebar ( ) Nyeri Sendi
( ) Penglihatan kabur ( ) Lain-lain.....
Penyakit saat ini:
( ) Sesak Nafas/PPOM ( ) Nyeri Sendi ( ) Diare ( )Penyakit Kulit
( ) Jantung ( ) Mata ( ) DM ( ) HT ( ) Lain-lain......
Status gizi:
- Sehari makan berapa kali............
18
- Habis berapa porsi.............
- Makan sendiri/dengan bantuan..........
c. Status Fisiologi
Postur Tulang Belakang Lansia:
( ) Tegap ( ) Membungkuk ( ) Kifosis ( ) Skoliosis ( ) Lordosis
Tanda-tanda vital
( ) Suhu ( ) Tekanan Darah ( ) Nadi ( ) Respirasi ( ) Berat Badan
( ) Tinggi Badan ( ) IMT
Status Gizi
- Sehari makan berapa kali......
- Habis berapa porsi.......
- Makan sendiri/dengan bantuan.....
3. Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Jika ya jelaskan :..............................
19
5. Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu jelaskan:..............................
6. Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak
7. Dada
Bentuk dada : normal chest/ barrel chest/pigeon
chest/lainya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
Iclus cordis : .............................
8. Abdomen
Bentuk : dislend/flat/lainnya
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Bising usus : ada/tidak,frekuensi.......kali/menit
Massa : ya/tidak,regio
9. Genetalia
Keberaihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hermia : ya/tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1-5)
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : melawan grafitasi dengan sokongan
3 : melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Rentang gerak : maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak, jelaskan........................
Tremor : ya/tidak
20
Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak
Alat bantu : ya/tidak, jelaskan....................
No Aspek Penilaian Keteragan Nilai
1 Berdiri dengan postur
normal
2 Berdiri dengan postur
normal (mata tertutup)
3 Bediri dengan satu kaki Kana:
Kiri :
4 Berdiri, fleksi trunk, dan
berdiri ke posisi netral
5 Berdiri lateral, dan fleksi
trunk
6 Berjalan, tempatkan salah
satu tumit di depan jari
kaki yang lain
7 Berjalan sepanjang garis
lurus
8 Berjalan mengikuti tanda
gambar pada lantai
9 Berjalan mundur
10 Berjalan mengikuti
lingkaran
11 Berjalan denga tumity
12 Berjalan dengan ujung kaki
Jumlah
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebershan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : kering/lembab
Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan...................
21
3: Sedikit bantuan (untuk keseimbangan) 28-41 : Sedikit bantuan (untuk
keseimbangan)
22
: tidak merokok
Kebiasaan minum alkohol : ( ) tidak pernah ( ) Sering
Minum kopi : ( ) 1 gelas/hari
: ( ) 2 Gelas/hari
: ( ) lebih dari 3 gelas/hari
23
Jenis minuman : - Air putih
: - Teh
: - Kopi
: - Susu
: - Lainnya,.................
Pola Kebiasaan Tidur
Jumlah Waktu Tidur : < 4 jam
: 4-6 jam
: > 6 jam
Gangguan tidur berupa : - Insomnia
: - Sering terbangun
: - Sulit mengawali
: - Tidak ada gangguan
Penggunaan waktu luang ketika tidur: - Santai
: - Diam saja
: - Ketrampilan
: - Kegiatan keagamaan
Pola Eliminasi BAB
Frekuwensi BAB : 1 kali sehari
: 2 kali sehari
: Lainnya,.....................
Konsisitensi : Encer
: Keras
: Lembek
Gangguan BAB : Inkontinensia alvi
: Konstipasi
: Diare
: Tidak ada
Pola BAK
Frekuwensi BAK : 1-3 kali sehari
: 4-6 kali sehari
: > 6 kali sehari
Warna Urine : Kuning
: Jernih
: Putih jernih
: Kuning keruh
Gangguan BAK : Inkontinensia Urine
: Retensi Urine
Pola Aktivitas
Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan:
Membantu kegiatan dapur
Berkebun
Pekerjaan rumah tangga
Keterampilan tangan
Pola Pemenuhan Kebersihan Diri
Mandi : 1 kali sehari
24
: 2 kali sehari
: 3 kali sehari
: 4 kali sehari
: < 1 kali sehari
Memakai sabun mandin: ( ) ya ( ) tidak
Sikat gigi : 1 kali sehari
: 2 kali sehari
: tidak pernah, alasan,..........
Menggunakan pasta gigi : ( ) ya ( ) tidak
Kebiasaan berganti pakaian bersih : 1 kali sehari
: < 1 kali sehari
: tidak ganti
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
1 Makan 5 10 Frekuwensi
Jumlah
jenis
2 Minum 5 10 Frekuwensi
Jumlah
Jenis
6 Mandi 5 15 Frekuwensi
25
datar
9 Menggunakan 5 10
pakaian
Warna:
13 Rekreasi/pemanfaat 5 10 Jenis:
an waktu luang Frekuwensi
:
Jumlah
Interprestasi :
: Ketergantungan Total
65-125 : Ketergantungan Sebagian
130 : Mandiri
Kesimpulan :,.................................................................................
.........................................................................................................
B. GERIATRIC GIANTS
Penampilan suatu penyakit pada usia lanjut sering berbeda dengan usia
muda. Harus dapat dibedakan, apakah kelainan yang terjadi berkenaan dengan
bertambahnya usia atau memang ada suatu proses patologi sebagai
penyebabnya. Beberapa problema klinik dari penyakit pada lansia yang sering
dijumpai disebut “GERIATRIC GIANTS” yang terdiri dari :
1. Sindroma Serebral
Dengan adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia
lanjut, dapat dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat rentan
terhadap perubahan-perubahan, baik perubahan posisi tubuh maupun
faktor lain, misalnya berkaitan dengan tekanan darah seperti fungsi
26
jantung, bahkan fungsi otak yang berkaitan dengan pengaturan tekanan
darah (sistem otonom).
2. Konfusio dan Dimentia
Konfusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi kognitif
yang ditandai oleh memburuknya secara mendadak derajat kesadaran dan
kewaspadaan dan terganggunya proses berfikir yang berakibat terjadinya
disorientasi.
Gambaran klasik penderita konfusio yaitu:
a. Derajat kesadaran menurun, misalnya sulit untuk tetap bangun
saat diperiksa.
b. Gangguan persepsi, antara lain ilusi, delusi, halusinasi, dan mis
intrepretasi.
c. Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia,
tetapi siang hari teratur.
d. Aktivitas spikomotor meningkat atau menurun.
e. Disorientasi waktu, tempat, dan orang.
f. Gangguan memori.
Dimentia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi
intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi sehari-hari.
Secara garis besar dementia pada usia lanjut dapat dikategorikan dalam 4
(empat) golongan yaitu:
a. Dementia degeneratif primer 50-60%
b. Dementia multi-infark 10-20%
c. Dementia yang reversibel atau sebagian reversibel 20-30%
d. Gangguan lain (terutama neurologik) 5-10%
Pemeriksaan Portabel Status Mental ( AMT : Abreviated Mental
Test)
Daftar Pertanyaan Penilaian
1. Tanggal berapakah hari ini? (bulan,tahun) 0-2 kesalahan= baik
2. Hari apakah hari ini?
3. Apakah nama tempat ini? 3-4 kesalahan= gangguan
4. Berapa nomor telepon bapak/ibu? (bila tidak intelek ringan
ada telepon, jalan apakah rumah 5-7 kesalahan= gangguan
bapak/ibu?) intelek sedang.
5. Berapa umur bapak/ibu? 8-10 kesalhan= gangguan
6. Kapan bapak/ibu lahir? intelektual berat
7. Siapakah nama gubernur kita?
(walikota/camat) Bila penderita tidak pernah
8. Siapakah nama gubernur sebelum ini? sekolah, nilai kesalahan
9. Siapakah nam gadis ibu anda? diperbolehkan +1 dari nilai
10. Hitung mundur 3-3, dimulai dari 20.
diatas.
Bila penderita sekolah
27
lebih dari SMA kesalahan
yang diperbolehkan -1 dari
atas.
28
a. Kecelakaan : merupakan penyebab jatuh yang utama;
b. Nyeri kepala dan atau vertigo;
c. Hipotensi Orthostatic;
d. Obat-obatan;
e. Proses penyakit spesifik;
f.Idiopatik;
g. Sinkope.
Kecelakaan pada lansia :
a. Alat-alat atau perlengkapan yang sudah tua , tidak stabil, atau
tergeletak dibawah;
b. Tempat tidur atau wc yang rendah/jongkok
c. Tempat berpegangan yang tidak kuat/tidak mudah dipegang;
Lantai yang tidak datar, baik ada trapnya atau
menurun;
Karpet yang tidak dilem dengan baik, keset
yang tebal/menekuk pinggirnya , dan benda-benda alas lantai
yang licin atau mudah tergeser.
Lantai yang licin atau basah;
Penerangan yang tidak baik (kurang atau
menyilaukan);
Ala bant jalan yang tidk tepat ukuran, berat,
maupun cara pengunaannya.
Faktor-faktor situsional yang mungkin mempresipitasi jauh antara lain :
a. Aktivitas;
Sebagian besar jatuh terjadi pada saat lansia
melakukan aktivitas biasa seperti berjalan, naik atau turun
tangga, dan menganti posisi.
b. Lingkungan;
Sekitar 70% lansia jatuh di rumah 10% tejadi
di tangga, dengan kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak
bandingkan saat naik tangga.
c. Penyaki Akut;
Pencegahan Jatuh:
Ada 3 usaha pokok untuk pencegahan ini, antara lain :
a. Identifikasi Faktor Risiko;
Perlu dilakukan asesmen keadaan sensorik, neurologik,
muskuloskeletal dan penyakit sistematik yang sering
mendasari/menyebabka jatuh, juga keadaan lingkungan, obat-
obatan dan alat bantu jalan.
b. Penilaian Keseimbangan Gaya Berjalan;
Setiap lansia harus dievalusi keseimbangan badannya dalam
melakukan gerakan pindah tempat, pindah posisi, juga gaya
berjalan, dan kekuatan otot ekremitas bawah lansia.
c. Mengatur/mengatasi Faktor Situasional.
29
Faktor situasional yang bersifat seranan akut dapat dicegah
dengan pemeriksaa rutin kesehatan lansia, bahaya lingkungan
dapat dicegah dengan perbaikan lngkunan, aktivitas fisikdapat
dibatasi sesuai kondisi kesehatn lansia.
6. Kelainan Pada Tulang Belakang
Penyakit tulang dan patah tulang merupakan salah satu dari sindroma
geriatrik. Dengan bertambahnya usia terdapat peningkatan hilang tulang
secara linear. Hilang tulang ini lebh nyata pada wanita dibanding pria.
7. Dekubitus
Dekuitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jarigan di bawah kulit,
bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya perkenaan
pada suatu era seacara terus menerus, sehingga mengakibatkan gangguan
sirkulasi darah setempat.
Area yang bisa terjadi dekubitus adala tempat diatas tonjolan tulang dan
tidak dilindungi cukup dengan lemak subkutan, misalnya: daerah sakrum,
daerah trokanter mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah
tumit, dan siku.
Karakteristik penampilan klinis dari dekubitus dapat dibagi sebagai
berikut:
Derajat I : Reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis,
kemerahan/eritema indurasi atau lecet;
Derajat II : Reaksi yang lebih mencapai seluruh dermis hingga
lapisan lapisan lemak subkutan. Tampak sebagai ulkus yang dangkal,
dengan tepi yang jelas dan perubahan warna pigmen kulit;
Derajat III : Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan lemak
subkutan dan menggaung, berbatasan dengan fascia dari otot-otot.
Sudah mulai didapat infeksi dengan jaringan nekrotik yang berbau;
Derajat IV : Perluasan ulkus menembus otot, sehingga tampak
tulang di daerah ulkus yang dapat mengakibatkan infeksi pada tulang
atau sendi.
30
Pengelolaan Dekubitus
a. Dekubitus Derajat I :
Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis: kulit yang
kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi
lotion, kemudian dimassage 2-3 kali/hari.
b. Dekubitus Derajat II :
Terjadi ulkus yang dangkal : perawatan luka harus memperhatikan
syarat-syarat aseptik dan antiseptik. Daerah bersangkutan digesek
denga es dan dihembus dengan udara hangat bergantian untuk
merangsang sirkulasi. Dapat diberikan salep topikal, mungkin juga
merangsang tumbuhnya jaringan muda/granulasi. Pegantian balut dan
salep ini jangan terlalu sering karena malah dapat merusak
pertumbuhan jaringan yang diharapkan.
c. Dekubitus Derajat III :
Usahakan luka selalu bersih dan eksudat, diusahakan dapat mengalir
keluar. Balut jangan terlalu tebal da sebaiknya transparan sehingga
permeabel untuk masuknya udara/oksigen dan penguapan.
d. Dekubitus Derajat IV :
Semua langkah-langkah diatas tetap dikerjakan dan jaringan nekrotik
yang ada harus dibersihkan, sebab akan menghalangi pertumbuhan
jaringan/epitelisasi. Beberapa preparat enzim coba diberikan untuk
usaha ini, dengan tujuan mengurangi perdarahan. Setelah jaringan
nekrotik dibuang dan luka bersih, penyembuhan luka secara alami
dapat diharapkan. Beberapa usaha mempercepat antara lain dengan
memberikan oksigenasi pada daera luka, tindakan dengan ultrasono
untuk membuka sumbatan-subatan pembuluh darah dan sampai
transplantasi kulit setempat.
Skor norton untuk mengukur resiko dekubitus.
Nama Penderita Skor Tanggal
31
Ambulan 4
Ambulan dengan
bantuan 3
Hanya bisa duduk
tiduran 2
1
Mobilitas :
Bergerak Bebas 4
Sedikit Terbatas 3
Sangat Terbatas 2
Tidak Bisa Bergerak
1
Inkontinensia :
Tidak 4
Kadang-kadang 3
Sering Inkontinensia 2
Urine
Inkontinensia Alvi
dan Urine
1
Skor total
Skor total < 1
BAB IV
DOKUMENTASI
32
DAFTAR PUSTAKA
Allender, J.A,. & Spradley, B.W (2005). Community Health Nursing Promoting
and Protecting the Public Health. (6 th ed), philadelpia : Lippincott
Williams & Wilkins.
33
Anderson, E.T., & Mc. Farland, J. (2000). Community as Partner Teory and
Practice in Nursing. (3 th ed). Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins.
Ervin, N.F, (2002). Advanced Community Health Nursing Practice:
Population Focused Care. New Jersey: Prentice Hell.
Stanhoppe, M. & Lancaster. (2005). Community and Public Health Nursing.
(5rd ed). St. Louis: Mosby-Year Book Inc.
Darmojo R.Boedhi dan Martono. (2004). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut).(edisi ke 3). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
34