Anda di halaman 1dari 25

Kajian Fikih Nikah Peduli Muslimah

Ustadz Muhammad Abu Rivai, S.H.

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Belum menikah di usia 34 tahun (saya seorang PNS, berkarir, dan pendidikan S2).
2. Saya akhwat yang bekerja dan mandiri secara finansial. Yang saya khawatirkan
apakah ketika saya menikah nanti saya akan merasa tidak bergantung kepada
suami secara finansial.
3. Jika nanti saya harus resign dari pekerjaan saya.
4. Jika nanti saya tidak bisa menyesuaikan diri dengan suami. Atau jika
menemukan suami yang tidak sama visi dan misinya. Sementara saya terdesak
oleh usia.

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Bagaimana sikap calon mempelai baik laki-laki maupun perempuan, jika sudah berusaha mendakwahkan
pernikahan baik dari akad maupun walimah agar bisa sesuai syar'i tp orang tua dan keluarga kedua belah
pihak menolak dengan alasan bertolakan dengan adat dan budaya pada umumnya?
2. Bagaimana sikap seorang wanita jika dipaksa oleh ayahnya untuk ikut hadir dalam akadnya dengan
memakai baju adat jawa, memakai riasan dan disuruh membaca Al-Quran saat akan melangsungkan ijab
qobul? Sedangkan calon suaminya sudah memberi permintaan supaya tidak perlu menuruti dengan hadir dalam
akad dan tidak perlu menuruti kemauan ayah untuk membaca Al-Quran dengan alasan tidak sesuai syar'i dan
khawatir akan menjadi fitnah saat tamu melihat calon istrinya dan mendengar suaranya saat membaca Al-Quran
juga dikhawatirkan menjadi riya.
3. Setelah akad suaminya ingin istrinya untuk memakai cadar dan hijab syar'i mengingat keluarga memaksa si istri
untuk memakai baju adat dengan riasan wajah dan walimah yang tidak sesuai syar'i. Suami ingin menjaga
istrinya agar tidak memfitnah para tamu undangan namun resikonya akan banyak kecaman dari keluarga
besar kedua belah pihak bahkan mungkin mengancam keselamatan kedua mempelai.
4. Bagaimana sikap kedua mempelai yang dipaksa untuk melakukan prosesi sungkeman padahal mempelai
tidak mau melakukannya. Sudah mencoba mendakwahkannya ke keluarga besar namun tanggapannya justru
ancaman bahwa akan didzalimi secara fisik. Calon pengantin laki-laki sudah tegas mengatakan pada calon
mempelai wanita bahwa mereka tidak akan melakukan sungkem sekalipun diancam untuk dibunuh sekalipun
karena sungkeman adalah perbuatan syirik.
@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Apa yg harus dilakukan sebagai anak perempuan yang meminta izin kepada ortunya untuk menikah, tapi
ortunya ketika ditanya seperti kurang mengizinkan sedangkan si anak sudah merasa mampu lahir dan
batin?
2. Saya dikenalkan dengan seorang pria, lalu saya istikharah di awal masa kenalan itu, dan alhamdulillah
didekatkan. Hubungan semakin baik, orang tua sudah saling mengenal tapi kemudian pria tersebut susah
dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya. Hubungan saya dengan pria tersebut sudah menjauh.
Apakah itu pertanda jawaban dari istikharah yang saya lakukan bahwa pria tersebut yang selalu saya
doakan di setiap sholat istikharah itu tidak baik buat saya? Saya selalu meminta petunjuk kepada Allah di
istikharah apakah dia baik buat saya atau tidak. Saya melakukan sholat istikharah juga dilakukan secara
berulang-ulang.
3. Setelah melakukan sholat istikaharah bagaimana cara mengetahui bahwa org tersebut adalah jodoh
saya?
4. Misalkan ada lelaki yg berniat menikahi saya tapi dia belum mengenal sunnah, bertauhid tapi masih
mengambil ilmu dari ustadz yang mana saja. Selain itu, dia berakhlak juga maksdnya dia orang yang baik
tingkah lakunya. Dan ketika saya istikharah, semakin hari semakin diperlancar. Apa yang harus saya
lakukan? Menerima lamarannya atau bersabar menunggu yang sudah kenal sunnah tapi belum tahu
kapan datangnya?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Bagaimana cara memperbaiki diri agar menjadi orang yang tidak pencemburu
dan mudah curigaan?
2. Saat kita telah mempunyai calon, tapi dari orang tua laki-laki tidak menyukai
orang yang bukan berasal dari daerahnya, itu bagaimana?
3. Apakah boleh meyakinkan orang tua calon laki-laki untuk membuktikan bahwa
orang yang berasal dari selain daerahnya juga bisa menjadi pasangan anaknya?
4. Jika menikah, apakah seorang istri full mengikuti permintaan suaminya
termasuk untuk pindah ke daerahnya?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Apa ketika memilih pasangan, kita perlu merinci visi misi keluarga yang ingin kita
bangun? Ada yang mengatakan, tidak perlu merinci terlalu rinci kriteria seperti apa
yang kita mau karena nantinya dianggap terlalu selektif.
2. Apakah akhawat harus mencari ikhwan yang 'lebih' dalam hal ilmu dan
pengalaman menimba ilmu agama? Bagaimana jika dihadapkan dengan ikhwan
yang baru belajar tetapi akhlaknya baik?
3. Penjelasan seputar talak dan jatuhnya talak.
4. Penjelasan seputar berhubungan intim yang terlarang dan yang dibolehkan.

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Apa indikator kesiapan seorang akhawat dikatakan siap untuk menikah?
2. Bagaimana cara menyiapkan mental agar mencapai pernikahan berkah?
3. Bagaimana cara berbaktinya seorang perempuan kepada orangtuanya
sedangkan bakti utamanya ditujukan pada suaminya?
4. Apa alasan penolakan ajakan taaruf seorang ikhwan kepada akhawat yang
diperbolehkan dalam islam?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Apakah ilmu-ilmu yang diperlukan untuk pernikahan sesuai prioritas?
2. Bagaimana mengukur mahar yang tidak memberatkan bagi pasangan?
3. Dalam pesta walimatul ursy jika harus memilih antara tetap syar'i atau
mengikuti adat dan orang tua lebih mendukung?
4. Bagaimana cara mengetahui baik buruk agama dan akhlak seorang laki-laki?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Saya terlalu takut menikah, mungkin malas untuk menjalin hubungan asmara
dengan lawan jenis
2. Saya tidak terlalu tertarik untuk membicarakan ttg pernikahan padahal usia
sudah 24 tahun.

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Ana masih single, dan ana punya prinsip tidak mencari jodoh. Ana hanya meminta jodoh pilihan dari
Allah dan agar dimudahkan untuk bertemu kemudian bersatu. Ikhtiar yang ana lakukan adalah
memantaskan diri. Apakah ini salah? Karena ketika ana minta disegerakan menikah kadang Allah
memberi sinyal-sinyal jodoh, seperti ada yang menawarkan untuk dikenalkan. Tapi ana tetap teguh dengan
prinsip ana. Ana tidak mau mencari. Kalau memang ada yang mau, silahkan datang ke rumah temui orang
tua ana, meskipun hanya sekedar ta'aruf.
2. Bagaimana kalau ada ikhwan yang tidak satu manhaj datang melamar. Kemudian dia mau belajar
manhaj salaf ini agar ana mau menerimanya? Karena dari hati ana sendiri, ana enggan menerimanya,
karena tujuan dia belajar manhaj ini agar ana menerimanya, tapi ana tidak tahu apa sebenarnya yang ada
di hatinya dan kelak akan seperti apa dia setelah belajar manhaj ini.
3. Jika kelak ana sudah menikah, bagaimana ana memberikan pengertian kepada orang tua ana bahwa
ana harus mendahulukan suami ana dibandingkan dengan orang tua ana sendiri. Bagaimana
menjelaskan tanpa menyakitinya?
4. Dalam menyikapi masalah, kadang ana lebih suka diam. Bukan untuk menghindari atau
memperpanjang masalah atau tidak mau menyelesaikan dengan segera. Ana hanya butuh waktu untuk
berpikir. Kemudian baru ana selesaikan. Bagaimana jika kelak ada masalah dengan suami, bolehkah
ana melakukan ini atau lebih baik mengalah?
@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Kalau misal kita sudah menanyakan kesediaan seorang ikhwan untuk berproses
dengan kita, dan ikhwan itu menjanjikan akan memberi jawabannya pada tanggal 20
misalnya. Tapi ternyata sampai setengah bulan lewat dari tanggal yang dijanjikan,
ikhwan itu belum juga memberikan jawaban. Sementara itu, ada pula ikhwan lain
yang juga menunggu jawaban kita apakah kita mau berproses dengannya atau
tidak. Apa yg seharusnya kita lakukan? Apakah kita boleh menagih janji ikhwan
pertama seperti yang telah disebutkan?
2. Apakah kita boleh melafadzkan doa istikharah secara terus menerus dr sejak
awal kita berproses dg seorg ikhwan sampai ikhwan itu memberikan jawabannya?
bahkan sampai terjadi akad nikah misalnya?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Bagaimana cara berdakwah yang lemah lembut kepada suami?
2. Bila suami kurang akur dengan kedua orang tua saya, maka sebaiknya saya
bagaimana?
3. Bagaimana menjembatani latar belakang pola asuh saya dan suami yang sangat
berbeda?
4. Bagaimana saya mengajak suami dan anak-anak untuk mengikuti sunnah? Hal
yang sederhana misalnya suami dan anak-anak masih suka mendengarkan musik,
maka bagaimanakah dakwah yang baik kepada mereka?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Bagaimana caranya agar diri ini lebih siap dalam menghadapi pernikahan? Karena jujur saja, saya
ingin menyegerakan, tpi ketika ada yang mengajak serius, mendadak saya tidak berani.
2. Apabila ada yang mengajak serius, tapi ibu tidak merestui, bagaimana seharusnya saya bersikap?
Walaupun sudah mencoba meyakinkan ibu namun tidak membuahkan hasil.
3. Apakah yang harus dilakukan ketika keinginan orang tua sering tidak sejalan dengan kondisi
kita? Misalnya, orang tua lebih menyetujui jika berpasangan dengan seseorang dengan jenis
pekerjaan tertentu. Tetapi kondisi yang sedang terjadi, orang yang ingin menyeriusi kita tidak
masuk dalam kriteria yang orang tua kita inginkan.
4. Bagaimana jika kita menjadikan orang yang cuek sebagai pasangan ketika kita memiliki kemungkinan
untuk menjalani LDM? Yang mana sikapnya penuh perhatian ketika dekat tapi sangat cuek ketika
jarak jauh.

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Bagaimana cara menghormati suami yang lebih muda dari kita?
2. Bolehkah mensyaratkan tidak poligami pada saat ta'aruf?
3. Cara lamaran yang sesuai syari'at?
4. Bolehkah kita mengeluarkan uang pemberian suami untuk sadekah tanpa izin?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Seorang laki-laki sudah fitrahnya menjadi seorang pembimbing dan ingin dihargai
kepemimpinannya. Misalkan, seorang suami kondisi bacaan Al-Qur'annya masih ada
kesalahan-kesalahan yang fatal, bagaimana cara yang tepat/bahasa yang baik untuk
mengajarkan/membetulkan bacaannya agar tidak menyinggungnya?
2. Kapan seseorang dikatakan sudah siap menikah? *dlm pandangan islam
3. Apakah salah jika seorang istri yang berpemikiran jika dia harus mempercantik diri di
hadapan suami, maka suaminya dituntut untuk berpenampilan sesuai dengan selera
istrinya?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Trauma terhadap perceraian orang tua, takut berdampak pada masa depan jika memiliki
pasangan, terkait trust issue, takut dikecewakan.
2. Merasa sulit sekali menemukan partner jangka panjang yang bisa diajak diskusi, yang
visioner, kriteria pasangan hidup terlalu detil dan cukup tinggi.
3. Merasa setahun terakhir ini butuh untuk segera menikah karena takut semakin terjerumus
dosa zina hati pada yang bukan mahrom. Hidup sendirian di perantauan kadang terasa sepi
dan butuh suami untuk berkeluh-kesah.
4. Menaruh harapan pada seorang ikhwan, mencoba memendamnya. Tapi terkadang hati
merasa sedih sekali, takut berdosa. Tidak tahu harus ikhtiar seperti apa karena takut
kecewa.

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Apakah tanda/indikasi yang menunjukkan bahwa kita benar-benar siap menikah?
2. Apakah hal paling dasar yang harus dipersiapkan sebelum memutuskan untuk
menikah?
3. Adakah batasan waktu antara khitbah dan ijab? Misal paling lama sekian bulan. Jika
seorang ikhwan melamar, dan kita menerima, namun kita meminta untuk diberi waktu
sebelum menikah kira-kira satu tahun, apakah waktu ini terlalu lama?
4. Apa hal paling penting yang harus dibina dalam hubungan rumah tangga agar bisa
menjadi keluarga sakinah mawwadah warrahmah?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
▪ Bagaimana hukumnya jika pasangan suami istri telah bercerai dan dinyatakan sah
oleh pengadilan. Namun, mantan suami mengatakan tidak pernah menceraikan
istrinya secara agama. Sedangkan saat ini masing-masing dari mereka sudah
menikah lagi. Bagaimanakah hukumnya?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Takut dan overthinking tidak bisa baik untuk suami nantinya
2. Saya sedang menjalani proses taaruf, batasan-batasan yang perlu dijaga dan
pertanyaan-pertanyaan apa yang sekiranya krusial harus ditanyakan kepada
beliau?
3. Apakah tidak apa-apa jika menanyakan mengenai finansialnya?
4. Saya masih bingung target-target setelah menikah nantinya

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Sulit klimaks untuk wanita.
2. Tidak terangsang.
3. Apakah termasuk adanya sihir dalam rumah tangga?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Tidak pernah cocok dengan mertua.
2. Terkadang suami tidak pernah melakukan pembelaan ketika mertua menyalahkan saya
pada perbuatan yang tidak saya lakukan.
3. Hingga saat ini (sudah 5 tahun menikah) kami belum dikaruniai buah hati.
4. Saya pernah berbuat kesalahan yang fatal kepada suami. Hingga saat ini, suami belum
bisa lupa. Apa yang harus saya lakukan?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Bagaimana solusi buat suami yang belum memenuhi hak istri, belum sepenuhnya
memberi nafkah, dan belum mau untuk bekerja?
2. Bagaimana kalau seorang suami belum bisa jadi imam yang baik buat rumah tangganya?
Contohnya, istri sholat 5 waktu tapi suami tidak sholat, padahal sama-sama muslim
3. Jika seorang istri ditinggal suaminya bekerja ke luar negeri hingga berbulan-bulan,
bagaimana caranya agar istri dapat terhindar dari fitnah selama ditinggal suami?
4. Bagaimana sikap seorang istri jika suami tiba-tiba berubah sikap seperti menjauh dan
tidak seperti biasanya?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Saya merasa kesulitan untuk menikah. Kira-kira apa yang menjadi penghalang seseorang
untuk menikah?
2. Pertanyaan apa saja yang bisa diajukan kepada calon pasangan (batasan-batasan
pertanyaan yang boleh diajukan) dan hal-hal sensitif apa saja dari ikhwan yang sebaiknya
dihindari ketika masa-masa ta'aruf?
3. Usaha apa saja yang bisa dilakukan ketika menyukai seseorang?
4. Apa yang bisa membuat kita yakin bahwa dia adalah pasangan kita?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Kalau dalam islam kan istri setelah menikah harus ikut suami, bagaimana jika istri
berkeinginan untuk tetap tinggal bersama orang tua dengan tujuan untuk menemani
dan menjaga orang tua?
2. Bagaimana tanggapan terkait menikah beda harakah?
3. Apakah salah jika timbul keinginan untuk tidak menikah karena seringnya timbul rasa
kecewa?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah
1. Apakah boleh menolak seseorang yang hendak melamar dengan alasan perbedaan
dalam visi dan misi walaupun orang yang melamarnya itu baik akhlak dan agamanya?
2. Bagaimana cara ikhtiar sekaligus pasrah dengan takdir Allah dalam hal mencari
pasangan? Apakah jika seseorang sudah ikhtiar lalu belum mendapatkan hasil dia pasrah
menunggu saja atau dia perlu ikhtiar lagi?
3. Apa sajakah patokan yang dimaksud dengan sekufu dalam hal pasangan?
4. Bagaimana cara mengetahui jawaban dari istikharah yang kita lakukan?

@peduli.muslimah | @sahabatpedulimuslimah

Anda mungkin juga menyukai