Anda di halaman 1dari 3

Ummi Asri Widiastuti 07/12/2019

Fiqh Munakahat

MENCINTAI SEBELUM MEMINANG

1. Diantara fitrah yang diciptakan oleh Allah adalah kecenderungan laki-laki pada wanita
dan begitu pula sebaliknya. Untuk mensyariatkan hal tersebut, satu-satunya jalan yang
lurus yaitu pernikahan.
2. Maka diantaranya, laki-laki mengajukan lamaran dan meminang seorang perempuan.
Atau boleh juga perempuan yang mengajukan diri untuk dipinang. Meskipun ini tidak
biasa di Indonesia, tapi contoh konkritnya adalah bunda Khadijah terhadap Nabi
Muhammad.
3. Kecenderungan tersebut, apakah boleh? Bab ini tidak bisa ditawar. Yang penting hanya
di hati, jangan diwujudkan dalam tingkah laku, yang tahu hanya Allah SWT.
- Jatuh cinta boleh, yang tidak boleh menampakkannya dalam perilaku. Juga tidak
boleh mengorbankan aqidah kita.
- Lebih baik tidak naksir dulu sebelum menikah, agar menentramkan.
4. Ada juga kisah sahabat dimana ia tidak memiliki kecenderungan sama sekali terhadap
beberapa orang yang melamarnya, kemudian meminta bantuan pada Abdurrahman untuk
memilihkan salah satuya.

MEMILIH PASANGAN

1. Perempuan dinikahi karena 4 hal :


a. Kecantikannya
b. Nasabnya
c. Hartanya
d. Agamanya
- Merupakan upaya terpenting bagi individu muslim. Sebab keluarga
interaksinya terus menerus (24/7), apabila sakinah maka tidak akan terjadi
kebosanan.
- Kalau suami tidak paham agama, maka ini menjadi siksa dunia.
- Proses perawata, pendidikan batin anak-anak, semua dilalui di rumah.
- Upaya menciptakan sakinah, ketentraman, dll dimulai dari memilih pasangan.
- Sifat perempuan yang shalihah berpuncak pada ketaatan. Menjaga fikroh
sebagai wanita dan ibu.
- Cakap dalam mengurus keluarga. Karena masalahnya berkaitan dengan halal
haram.
- Menjaga harta rumah tangga (tidak boros dan tidak kikir).
- Keluarga da’i : kerja, syuro, dakwah, mukhoyyam qur’an, dll membutuhkan
biaya yang lebih besar.
- Selain agama, sifatnya sementara dan bisa habis. Apabila agama, seseorang
akan terlindungi oleh kemaksiatan dan dosa.
- Agama akan menghindarikan seseorang dari perselisihan dengan pasangan.
Karena agama telah menjaganya.
- Wanita yang paham agama tidak akan didzolimi dan menzolimi;
- Urusan berumah tangga adalah ridho Allah, bukan ridho suami. Kalau suami
tidak paham agama, maka tidak ada keikhlasan dalam bekerja dan beraktivitas
karena merasa dirinya yang paling lelah.
- Rasulullah tidak pernah diam di rumah, Beliau membantu pekerjaan istrinya.
- Jika istri mencari ridho Allah, maka ia tidak akan membenci suaminya.
- Wanita yang baik agamanya akan mendapatkan cinta, suami, anak-anak, dan
orang-orang yang tinggal di rumahnya.
- Wanita yang beragama akan menjadi istri yang membantu suami dalam
ketaatan dan kekhusyukan beragama.
- Wanita yang beragama akan menyumbangkan ketaatan dan kesetiaannya bagi
masyarakat muslim.
- Dakwah adalah soal barokah, maka jangan sampai tidak memiliki cita-cita
keluarga da’i.
- Memberikan hak dan kewajiban secara proporsional sehingga tidak akan
saling menzolimi.

#QnA
1. Apabila seorang wanita tidak baik kecantikan, harta, dan nasabnya, akan tetapi
hanya agamanya yang baik. Itu bagaimana, Ummi?
- Hadisnya: tidak rugi seseorang yang istokhoroh dan musyawarah.
2. Apabila agamanya baik tapi nasabnya tidak, bagaimana?
- Hadisnya : jangan kau ambil rumput hijau yang hidup di samping tempat sampah.
- Pertimbangannya : sekuat apa kita, istikhorohlah. Sejauh apa dominasi keluarga
terhadap anak lelaki tersebut.
- Agama : aqidah, ibadah, akhlak. Merupakan satu kesatuan dan tidak bisa dipecah-
pecah.
3. Apabila akan menikah, haruskah kita membuka aib/masa lalu?
- Sesuatu yang sudah ditutup Allah, maka jangan dibuka.
- Ini adalah bab penerimaan, ketika memutuskan untuk menikah, maka kita siap untuk
menerima apapun masa lalu suami.

Anda mungkin juga menyukai