Setiap keluarga itu berbeda, sehingga memiliki tantangan yang berbeda-beda. Maka kita harus belajar dan terus menyiapkan diri. Masing-masing keluarga pun punya tahapan-tahapan yang berbeda. Ada tantangan yang harus diselesaikan.
Family Life Cycle
a. Masa Pengantin Baru/Romantic Love
Masa-masa adaptasi, mengenal satu sama lain, dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan pasangan. Pasangan memperlihatkan kasih sayang sehingga konflik sangat sedikit terjadi Tantangan - Masa-masa perjuangan untuk memperoleh kemandirian pribadi dan ekonomi keluarga - Perkembangan karir - Belajar mengenal pasangan lebih dekat; membuka diri secara hati dan fisik - Kesanggupan memulai kehidupan keluarga secara mandiri - Mengelola pengalihan perhatian akibat hubungan perkawinan; jika sebelumnya perhatian fokus keluarga, maka saat ini harus focus pada suami b. Family with Child - Masa beradaptasi menjadi ayah-ibu baru. Ini merupakan “tugas perkembangan” yang harus dituntaskan. - Melakukan pembagian tugas terkait pengasuhan anak - Tantangan mengelola finansial dengan baik - Tantangan untuk menyeimbangkan perkawinan dan karir dengan tugas dan peran sebagai orang tua awal - Mempertahankan keintiman dalam komunikasi c. Family With School Age Children - Membantu anak bersosialisasi dengan lingkungan baru - Tantangan untuk mengelola aktivitas, antara keluarga, karir, dan sekolah anak - Tantangan untuk tetap mempertahankan keintiman pasangan - Kesanggupan untuk mengelola keuangan keluarga d. Family with Teenagers - Mendampingi anak memasuki masa “baligh” dan menyiapkan mereka beralih dari masa ketergantungan pada kemandirian - Keluarga menghadapi tantangan perihal kemandirian dan kebebasan (autonomy and independence) - Tugas menjadi “sahabat” bagi anak 1. Perlu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan anak remaja 2. Mendengarkan dan mencurahkan afeksi pada anak
Persiapan Menuju Pernikahan
1. Persiapan Jasadiyah a. Kebugaran – tubuh kita masih mampu melakukan banyak hal, bagaimana kita menikmati waktu luang dengan aktivitas-aktivitas yang kita bisa enjoy. Jika kita melakukan aktivitas rutin, kemudian melakukan sesuatu di spare waktu, jika kita masih nyaman, maka itu artinya kita memiliki kebugaran. Akhwat harus bersiap dalam segala kondisi Cara merawatnya adalah; - Melakukan aktivitas fisik secara rutin dan terukur Olahraga. Jika tidak mampu, maka lakukan aktivitas fisik lain seperti bebersih, naik turun tangga, menyapu, mencuci, dll. - Salah satu manfaat olahraga adalah anti aging - Makanan – makan beraneka ragam makanan, apapun (healthy life) - Pre-marital check up; genetika (tidak wajib), general check up (kondisi fisik secara keseluruhan dan organ reproduksi) - Imunisasi 2. Finansial a. Tiap keluarga memiliki kecenderungan yang berbeda-beda, ada yang seluruhnya dipegang istri, adapula yang keseluruhan dalam keluarga dikelola oleh suami. Hal seperti ini perlu dikomunikasikan pra-pasca menikah. 3. Rukhiyah//Spiritual a. Jika sisi rukhiyah lemah, maka keinginan untuk menikah menjadi simpang siur dan gamang.
Indikator siap menikah:
1. Senantiasa berproses sembari berikhtiar untuk menggenap
2. Apabila sudah datang muncul itmi’nan, maka menikahlah 3. Secara emosi, dorongan untuk menikah jauh lebih kuat 4. Jika daya dukung mencukupi (keluarga 5. Finansial, jika sudah mulai berpikir untuk mandiri finansial 6. Kemampuan mengelola keuangan dengan baik