Anda di halaman 1dari 4

FISIOLOGI SEKRESI EMPEDU

Secara fisiologi, empedu dihasilkan oleh hepatosit dan sel-sel duktus


sebanyak 500-1500 mL/ hari. Sekresi aktif garam empedu ke dalam canaliculus
bilier dipengaruhi oleh volume empedu. Na+ dan air mengalir secara pasif untuk
meningkatkan isoosmolaritas. Lechitin dan kolesterol memasuki canaliculus pada
laju tertentu yang berhubungan dengan output garam empedu. Bilirubin dan
sejumlah anion organik lainnya (esterogen, sulfobromopthalen, dll) secara aktif
disekresikan oleh hepatosit melalui sistem transport yang berbeda dengan garam
empedu. Diantara makan, empedu disimpan di vesica biliaris, dimana empedu
terkonsentrasi pada hingga 20%/ jam. Na+ dan HCO3- atau Cl- secara aktif
ditransport dari lumennya selama absorpsi.1
Ada tiga faktor yang meregulasi aliran empedu yaitu : sekresi hepatik,
kontraksi vesica biliaris, dan tahanan spincter choledochal. Dalam keadaan puasa,
tekanan di ductus choledocus adalah 5-10 cm H2O dan empedu yang dihasilkan di
hati disimpan di dalam vesica biliaris. Setelah makan, vesica biliaris berkontraksi,
spincter relaksasi dan empedu di alirkan ke dalam duodenum dengan adanya
tekanan di dalam duktus yang terjadi secara intermiten yang melebihi tahanan
spincter. Saat berkontraksi, tekanan di dalam vesica biliaris mencapai 25 cm H2O
dan di dalam ductus choledocus mencapai 15-20 cm H2O. Cholecystokonin
(CCK) adalah stimulus utama untuk berkontraksinya vesica biliaris dan relaksasi
spincter. CCK dilepaskan ke dalam aliran darah dari mukosa usus halus.1
Gambar 3. Fisiologi Pengeluaran Empedu1
. Komposisi Empedu
Tabel 1. Komposisi empedu2
Komponen Dari Hati Dari Kandung Empedu
Air 97,5 gm % 95 gm %
Garam Empedu 1,1 gm % 6 gm %
Bilirubin 0,04 gm % 0,3 gm %
Kolesterol 0,1 gm % 0,3 – 0,9 gm %
Asam Lemak 0,12 gm % 0,3 – 1,2 gm %
Lecithin 0,04 gm % 0,3 gm %
Elektrolit - -

1. Garam Empedu
Asam empedu berasal dari kolesterol. Asam empedu dari hati ada dua
macam yaitu : Asam Deoxycholat dan Asam Cholat.
Fungsi garam empedu adalah :3
a. Menurunkan tegangan permukaan dari partikel lemak yang terdapat dalam
makanan, sehingga partikel lemak yang besar dapat dipecah menjadi
partikel-partikel kecil untuk dapat dicerna lebih lanjut.
b. Membantu absorbsi asam lemak, monoglycerid, kolesterol dan vitamin
yang larut dalam lemak.
Garam empedu yang masuk ke dalam lumen usus oleh kerja kuman-
kuman usus dirubah menjadi deoxycholat dan lithocholat. Sebagian besar (90
%) garam empedu dalam lumen usus akan diabsorbsi kembali oleh mukosa
usus sedangkan sisanya akan dikeluarkan bersama feses dalam bentuk
lithocholat. Absorbsi garam empedu tersebut terjadi disegmen distal dari ilium.
Sehingga bila ada gangguan pada daerah tersebut misalnya oleh karena radang
atau reseksi maka absorbsi garam empedu akan terganggu.2,3

2. Bilirubin
Hemoglobin yang terlepas dari eritrosit akan pecah menjadi heme dan
globin. Heme bersatu membentuk rantai dengan empat inti pyrole menjadi
bilverdin yang segera berubah menjadi bilirubin bebas. Zat ini di dalam plasma
terikat erat oleh albumin. Sebagian bilirubin bebas diikat oleh zat lain
(konjugasi) yaitu 80 % oleh glukuronide. Bila terjadi pemecahan sel darah
merah berlebihan misalnya pada malaria maka bilirubin yang terbentuk sangat
banyak.2
1. Soedoyo A. Tumor Pankreas. Dalam: Padmomartono S. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Jakarta: Pusat Penerbitan, 2007. h. 492-494.
2. Bardiman S. Tumor Pankreas. Dalam: Bardiman S. Kumpulan kuliah hepatologi,
penyakit pankreas, kandung empedu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya;
2008. h. 599-603.
3. Mark H. Cancer of Pankreas. In: Michele F. Merck manual of medical information. US:
Home edition, 2004.p. 704-705.

Anda mungkin juga menyukai