Anda di halaman 1dari 7

NAMA : UMAR

NIM : 10414019

DOSEN : DR. SALMON PRIAJI MARTANA

SUKU MAYA
ARSITEKTUR PRA MODERN
Suku maya
Peradaban bangsa Maya berawal pada periode Pra-klasik, yang berkembang
pada Periode Klasik (sekitar 250 M sampai 900 M), dan berlanjut sampai
periode Pos-Klasik sampai kedatangan bangsa Spanyol di Yucatan. Pada
zaman keemasannya, negeri Maya adalah salah satu negeri terpadat dan
berbudaya paling dinamis di dunia.
Peradaban Maya memiliki banyak kesamaan dengan peradaban
Mesoamerika yang lain, hal ini disebabkan tingginya interaksi dan difusi
budaya yang terjadi pada wilayah tersebut. Produk budaya seperti tulisan,
epigrafi, dan kalender tidak sendirinya dihasilkan Maya–namun kebudayaan
mereka sungguh tinggi.
Pengaruh Maya dapat ditemukan sejauh Mexico Tengah, lebih dari 1000
kilometer dari pusat negeri Maya. Peradaban di luar Maya juga
mempengaruhi peradaban Maya, dimana ditemukan di seni tradisional Maya
dan arsitekturnya. Pengaruh ini didapat dari hasil pertukaran budaya serta
perdagangan tanpa adanya penundukan eksternal.
Kepercayaan suku maya banyak menyembah dewa-dewa { politheisme},
seperti dewa laut , dewa matahari , dewa hujan, dan dewa musim
semi.mereka juga mengenal upacara pemujaan yang mengorbankan nyawa
manusia. Karena mereka percaya bahwa matahari harus makan jantung dan
darh manusia untuk menentukan kelangsunagn hidup di dunia.

bangsa Maya tinggal di Amerika Tengah yang sekarang ini, bekas


peninggalan sejarah yang misterius berada di dalam hutan belantara yang
terpencil dan sepi, sekalipun begitu, ada beberapa orang yang mengetahui,
bahwa bangsa Maya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan bangsa
Tiongkok dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan batu
raksasa dan karya seni bangsa Maya yang mahatinggi, jauh melebihi
kehebatan teknologi masa kini.
Penemuan bangsa maya ini dimulai pada saat Bangsa Spanyol masuk ke
Amerika Selatan pada abad ke-16, dengan status agresor mereka menjajah
daratan yang asli ini. Penduduk Amerika Tengah dan Selatan ketika itu hidup
sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya menghadapi
kapal dan meriam kuat bangsa Spanyol. Dan dengan cepat, bangsa Spanyol
menyebarkan agama mereka ke tempat tersebut, dua orang misionaris yang
melihat kepercayaan takhayul dan ilmu sihir penduduk setempat, segera
membakar tempat tersebut, mengakibatkan buku kuno yang disembunyikan
semuanya terbakar musnah.

Tidak disangka bahwa buku-buku tersebut adalah buku kuno yang mencatat
pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa Maya yang telah lama
menghilang, di dalamnya tercatat secara terperinci tingkat ilmu pengetahuan
dan budaya mereka yang mahatinggi pada masa itu.
Arsitektur bangsa maya
Piramida bangsa Maya dapat dikatakan merupakan bangunan piramida
kedua yang terkenal setelah piramida di Mesir. Kedua jenis bangunan
piramida ini terlihat tidak begitu sama, warna piramida Mesir adalah kuning
keemasan, sebuah piramida bersudut empat yang berbentuk kerucut, agak
terkikis setelah berabad-abad tertiup angin dan diterpa hujan. Piramida Maya
lebih rendah sedikit, disusun dari bebatuan raksasa yang berwarna abu-abu
dan putih, tidak semuanya berbentuk kerucut, di puncaknya ada sebuah
balairung untuk memuja dewa. Di sekeliling piramida Maya masing-masing
memiliki 4 tangga, setiap tangga memiliki 91 undakan, secara total 4 buah
tangga ditambah satu undakan bagian paling atas adalah berjumlah 365
undakan (91 x 4 + 1 = 365), tepat merupakan jumlah hari dalam satu tahun.

Bangsa Maya sangat memperhatikan ilmu perbintangan, baik di dalam


maupun di luar bangunan semuanya adalah angka yang berhubungan
dengan hukum peredaran benda langit. Selain jumlah undakan tangga, pada
4 bagian piramida masing-masing terdapat 52 buah relief 4 sudut,
menandakan satu abad bangsa Maya adalah 52 tahun.
Observatorium astronomi bangsa Maya juga memiliki bentuk bangunan yang
sangat spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional
maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan
observatorium masa kini, sebagai contoh misalnya menara pengamat
observatorium Kainuoka, di atas teras yang indah dan sangat besar pada
menara tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke
teras. Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga
merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar,
pada bagian atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola,
kubah ini dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk
menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah
tepat mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur
hubungan dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya
berhubungan dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim
semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas
bulan.

Menara pengamat observatorium Kainuoka ini adalah peninggalan terbesar


dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang
serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan
bulan.

Chichén Itzá, merupakan komplek yang terdiri atas candi-candi termasuk


didalamnya Piramida Kukulcan, kuil Jaguar dan patung Chac Mool serta

bangunan Seribu Tiang.


Dahulu, komplek Chichen Itza merupakan simbol pemujaan dan ilmu
pengetahuan. Chichen Itza didirikan bersama oleh Quetzalcoatl seorang raja
dari suku Toltec dan suku Maya. Sebelumnya, raja Quetzalcoatl tiba di
semenanjung Yukatan bersama pasukannya dimana suku Maya telah lebih
dahulu bermukim ditempat itu.

Dari sisi arsitektur, terjadi perubahan gaya arsitektur secara bertahap, diawali
dengan gaya Puuc, kemudian perpaduan dengan gaya Uxmal dan mencapai
puncaknya dengan apa yang disebut gaya Mayan Toltec. Gaya arsitektur ini
memiliki kesamaan dengan arsitektur di Tula, ibukota Toltecs kuno,
dibandingkan dengan arsitektur Indonesia seperti Candi Borobudur yang
dibangun dengan bentuk piramida berundak 10 lantai sesuai dengan konsep
10 tataran penyempurnaan kebajikan untuk merealisasi Kebuddhaan. Enam
lantai candi berbentuk teras bujursangkar; empat lantai berbentuk teras
lingkar. Candi ini memiliki 504 arca Buddha yang terletak dalam 432 relung di
teras bujursangkar dan 72 stupa berlubang di teras lingkar.

Candi Borobudur berbentuk seperti bujursangkar dengan ukuran 123 x 123


meter, dan didirikan dengan menggunakan bukit alami sebagai pondasinya.
Tinggi bangunan candi tanpa mahkota stupa utama adalah 34,5 meter. Jika
dipasang mahkota stupa utamanya, tingginya menjadi 42 meter.

Pada bagian teras bujursangkar terdapat 2.672 pahatan relief yang terdiri dari
1.212 relief dekoratif, dan 1.460 relief kisah. Relief kisah ini meliputi 160 relief
tersembunyi Mahakarmawibhangga yang ada di balik kaki candi. Kaki candi
yang lebar dibuat dari 13.000 meter kubik batu untuk mengokohkan struktur
candi agar tidak longsor.

Pada dinding luar, serta dinding dalam galeri tingkat pertama dan kedua
terpahat 720 relief kisah Jataka dan Awadana, yang mengisahkan mengenai
kelahiran lampau Buddha.

Pada dinding dalam galeri tingkat pertama juga terpahat 120 relief kisah
Lalitawistara, yang mengisahkan riwayat hidup Buddha Gautama.
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih
dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup
oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi.
Pada bagian kaki asli yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 160 panel
ceritaKarmawibhangga yang kini tersembunyi.
DAFTAR PUSTAKA
http://husna2012.blogspot.co.id/

http://www.fadlie.web.id/

https://arsiteknews.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai