PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan teknik elektromedik yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan,
telah mengalami perkembangan yang pesat baik dari sisi keilmuan maupun teknologi
rekayasa pada bidang kedokteran/kesehatan seiring dan sejalan dengan era globalisasi.
Teknisi Elektromedik sebagai profesi kesehatan dituntut untuk melaksanakan tugas
dan fungsinya secara profesional, efektif dan efisien. Klien secara penuh mempercayakan
masalahnya untuk mendapatkan pelayanan teknik elektromedik yang bermutu dan
bertanggung jawab. Teknik elektromedik sebagai profesi mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan ruang lingkup
kegiatannya. Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus
dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh tenaga kerja yang profesional.
B. PEMBAHASAN MASALAH
Penyusun makalah menjelaskan tentang :
1
BAB II
PEMBAHASAN
Elektromedis merupakan salah satu jenis tenaga kesehatan yang berwenang untuk
menyelenggarakan atau menjalankan pelayanan di bidang kesehatan. Setiap tenaga kesehatan
dalam menyelenggarakan atau menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan wajib
memiliki izin. Maka ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang izin dan
penyelenggaraan praktik elektromedis. Peraturan Menteri Kesehatan tentang izin dan
penyelenggaraan praktik elektromedis tercantum dalam Permenkes No. 45 Tahun 2015 Pasal
1, yaitu:
1. Elektromedis adalah setiap orang yang telah lulus dari pendidikan Teknik
Elektromedik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
6. Surat Tanda Registrasi Elektromedis yang selanjutnya disingkat STR-E adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh konsil tenaga kesehatan kepada Elektromedis yang telah
teregistrasi.
2
7. Surat Izin Praktik Elektromedis yang selanjutnya disingkat SIP-E adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada Elektromedis sebagai
pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik.
8. Standar Profesi Elektromedis yang selanjutnya disebut standar profesi adalah batasan
kemampuan minimal berupa pengetahuan, keterampilan,dan perilaku profesional
yang harus dikuasai dan dimiliki oleh Elektromedis untuk dapat melakukan kegiatan
profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh Organisasi Profesi.
10. Pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.
Oleh sebab itu anggota profesi teknisi elektromedik memandang perlu menyusun rumusan-
rumusan sebagai petunjuk dengan harapan dapat menjadi ikatan moral bagi anggota-
anggotanya. , dapat melakukan tanggung jawabnya sebagai teknisi elektromedis, Tanggung
jawab organisasi profesi: Menghargai hubungan multidisiplioner dengan profesi lain.
Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kewajiban Teknisi Elektromedik Terhadap
Pasien/Klien, Kewajiban Teknisi Elektromedik Terhadap Teman Sejawat, Tidak bersikap
diskriminatif dalam memberikan pelayanan teknik elektromedik kepada siapapun yang
membutuhkan:, Menjaga rahasia klien yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk
kepentingan hukum/pengadilan, Menghargai hak dan martabat individu. Menghargai hak
dan martabat individu sebagai landasan dalam pelayanan profesional.
3
Hubungan yang terjadi antar teknisi elektromedik dengan klien didasari sikap saling
percaya dan menghargai hak masing-masing, selain itu hak teknisi elektromedis, hak profesi
Organisasi Ikatan Ahli Teknik Elektromedik Indonesia(IKATEMI), Kewajiban Teknisi
Elektromedis Terhadap Diri Sendiri
C. STANDAR PROFESI ELEKTROMEDIK
3. Memiliki mekanisme kontrol terhadap tingkah laku anggotanya melalui kode etik yang
dibuat oleh organisasi profesi dan diterima sebagai kewajiban untuk dipatuhi.
Ketiga esensi tersebut ada pada profesi keteknisian elektromedis
4
1. Mampu melakukan penempatan dan penyimpanan alat Elektromedik dengan
memilih metode sesuai jenis dan fungsi alat, persyaratan teknis, lingkungan,
aktivitas ruangan pelayanan, klasifikasi dan pengkodeannya, perencanaan
penyimpanan alat dalam kondisi yang terpelihara dan aman.
2. Mampu melakukan pemasangan/instalasi alat Elektromedik, dengan bekerja sama
dengan profesi lainnya dalam perencanaan pra instalasi, uji fungsi, uji coba,
pengukuran/kalibrasi serta menerapkan konsep keselamatan kerja, dan menetapkan
kelengkapan perangkat serta menilai tingkat keberhasilan
3. Mampu melakukan penggunaan alat Elektromedik pada sarana pelayanan
kesehatan dengan metode identifikasi fungsi, spesifikasi alat, prinsip dan sistem
kerja, dan bagian-bagiannya, dalam kondisi sesuai dengan standard operation
procedure(SOP).
4. Mampu melakukan pemeliharaan alat Elektromedik dengan metode membuat
jadwal, melaksanakan, mencatatdan menyampaikan hasil pemeliharaan
terencana/berkala (preventif, kuratif dan korektif).
5. Mampu melakukan perbaikan alat Elektromedik dengan metode identifikasi fungsi,
operational, serta menganalisis perbaikan sesuai norma yang berlaku, uji fungsi
dan pengukuran, serta membuat laporan hasil perbaikan.
6. Mampu melakukan pemindahan dan pemasangan ulang alat Elektromedik dengan
metode identifikasi alat Elektromedik dan tindak lanjutnya, dalam kondisi teruji
dan terukur serta ters
7. tandar sesuai dengan prosedur.
8. Mampu melakukan pencatatan alat Elektromedik dengan metode pencatatan data
riwayat dan menyusun kode/klasifikasi alat Elektromedik dalam bentuk laporan
yang dapat dipertanggungjawabkan
9. Mampu melakukan perencanaan pemeliharaan alat Elektromedik dengan metode
menganalisis fungsi alat Elektromedik, sehingga tersusunannya dokumen
pemeliharaan preventif dan korektif dan membuat laporan hasil pemeliharaan
sesuai prosedur.
10. Mampu melakukan analisis teknis alat Elektromedik dengan metode
mengumpulkan, mengidentifikasi, merumuskan, membandingkan data teknis dan
menganalisis sistem/rangkaian alat Elektromedik dalam kondisi terukur, serta
menetapkan alat laik pakai
11. Mampu melakukan sales engineering alat Elektromedik dengan metode
penguasaan spesifikasi alat dan memecahkan masalah sesuai kondisi serta
5
melakukan pendekatan dan mempengaruhi pelanggan dan terwujud interpersonal
dalam mengorganisasi dan mengelola waktu
12. Mampu melakukan kajian alat Elektromedik dengan metode mengumpulkan ,
merumuskan, mengidentifikasi data alat Elektromedik, menilai tingkat ekonomis,
menilai tingkat kaberhasilan fungsi keandalan menghitung beban kerja alat
secara optimal dalam rangka perencanaan pengadaan alat Elektromedik
13. Mampu melakukan pengadaan alat Elektromedik dengan metode membandingkan
spesifikasi, seleksi, administrasi, dan mampu merencanakan pengadaan
menentukan pengadaan alat Elektromedik, dalam kondisi teruji dan terkalibrasi
sesuai unjuk kerja.
14. Mampu melaksanakan uji produksi alat Elektromedik dengan metode Pengamatan,
membandingkan performa produk alat Elektromedik terhadap standar yang
berlaku dan koreksi penyimpangan produk dalam kondisi teruji dan terstandar.
15. Mampu melakukan pengukuran/kalibrasi alat Elektromedik dengan metode
menganalisis prosedur perbaikan pengukuran/kalibrasi alat Elektromedik sesuai
norma-norma keselamatan kerja dalam kondisi teruji dan terkalibrasi serta mampu
menunjukan hasil perbaikan alat.
2. STANDARD PELAYANAN ELETROMEDIK
Pada hakekatnya pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan
nasional berupaya menyelenggarakan kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar mendapatkan kesehatan yang optimal. Untuk
mewujudkan hal tersebut dibutuhkan upaya yang menyeluruh meliputi peningkatan
mutu dan aksesibilitas terhadap fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan
lainnya.
Fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya dibuat untuk
menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, aman dan bermanfaat bagi
masyarakat. Dalam hal ini dibutuhkan dukungan sumberdaya, seperti halnya
tersedianya peralatan kesehatan khususnya peralatan elektromedik. Perkembangan
teknologi dibidang kesehatan memacu perkembangan teknologi dibidang peralatan
elektromedik. Teknologi peralatan yang makin canggih membutuhkan pengelolaan
yang tepat agar fungsi, keamanan, dan keselamatan serta dapat dimanfaatkan secara
efektif dan efisien.
Agar pengelolaan peralatan elektromedik terwujud dengan baik, pengelolaan
peralatan tersebut harus sesuai dengan standar pelayanan elektromedis berdasarkan
6
Permenkes RI No. 65 Tahun 2016 Pasal 2. Pengaturan Standar Pelayanan
Elektromedik bertujuan untuk:
a. memberikan acuan dan pengembangan elektromedik yang bermutu oleh
elektromedis di fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan lainnya;
b. memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi elektromedis dalam
menyelenggarakan pelayanan elektromedik;
c. melindungi klien sebagai penerima pelayanan elektromedik; dan
d. menjamin persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai alat
elektromedik.
Ruang lingkup pelayanan elektromedik meliputi kegiatan analisa kebutuhan
terhadap usulan klien, melakukan pertimbangan teknis dalam proses pembelian,
pemasangan/instalasi, pemantauan fungsi, pengujian dan atau kalibrasi, pemeliharaan,
perbaikan, kajian teknis dalam penghapusan, pengendalian mutu peralatan
Elektromedik. Pelayanan elektromedik diselenggarakan dan diatur demi
berlangsungnya pelayanan elektromedis yang efisien, aman, dan bermutu
Dalam melakukan pelayanan elektromedis ada serangkaian pelayanan
elektromedis yang harus di lewati. Berikut ini alur pelayanan elektomedis secara
umum.
7
Pemeliharaan merupakan kegiatan yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik dan selalu
dalam keadaan siap pakai secara optimal. Dengan melakukan pemeliharaan dapat
mempertahankan kinerja alat pada kondisi tertentu yaitu kondisi terbaik sesuai tujuan
pengunaannya/spesifikasi pembuatnya yang dilaksanakan secara berkala.
Pemeliharaan peralatan elektromedik dapat dibagi menjadi dua kategori utama
yaitu inspeksi dan pemeliharaan terencana. Inspeksi dan pemeliharaan terencana
mencakup semua kegiatan terjadwal yang memastikan fungsi peralatan dan mencegah
kerusakan atau kegagalan, termasuk melakukan inspeksi kinerja dan keselamatan yang
memverifikasi fungsionalitas dan penggunaan yang aman dari peralatan medis.
a. Pemeliharaan Terencana
Pemeliharaan terencana adalah langkah-langkah pencegahan untuk
mengembalikan kinerja alat kondisi tertentu yaitu kondisi terbaik sesuai tujuan
pengunaannya/spesifikasi pembuatnya yang dilaksanakan secara berkala
(harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan). Pemeliharaan
terencana mengacu pada kegiatan yang dijadwalkan dilakukan untuk
memperpanjang umur perangkat dan mencegah kerusakan yaitu dengan cara
mengkalibrasi, penggantian suku cadang, pelumasan dan pembersihan pada
peralatan.
b. Inspeksi atau Pemeriksaan
Inspeksi atau pemeriksaan dapat dilakukan sebagai kegiatan yang
berdiri send iri dan dalam hubungannya dengan pelaksanaan pemeliharaan
terencana untuk memastikan peralatan berfungsi dengan baik dan aman.
Inspeksi merupakan langkah-langkah untuk menilai fungsi alat mulai dari
kelengkapan asesoris, faktor fisik, keamanan, kinerja dan fungsi alat.
Perbaikan merupakan kegiatan untuk mengembalikan kondisi dan fungsi
dari suatu alat elektromedik yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada
kondisi semula, perbaikan memungkinkan untuk terjadinya penggantian suku
cadang dengan beberapa alternatif terhadap mutu suku cadang.
8
3. STANDAR PENDIDKAN ELEKTROMEDIK
Pendidikan Teknisi Elektromedis dikembangkan melalui jalur vokasional, yaitu
pendidikan Diploma II, pendidikan Diploma III dan pendidikan Diploma IV serta
mempersiapkan pendidikan lanjutan untuk spesialis I dan spesialis II. Sedangkan
untuk jalur akademik, yaitu pendidikan Sarjana, S1, S2 dan S3 (Doktor/PhD)
terkonsentrasi pada perguruan tinggi atau universitas, institut di bawah pengelolaan
Departemen Pendidikan Nasional. Namun demikian, dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan di bidang teknik elektromedik/biomedika persiapannya
sudah dilakukan baik penyusunan kompetensi, kurikulum sampai pada naskah
akademik.
9
Jenjang dan Kualifikasi
Ketiga esensi tersebut ada pada profesi keteknisian elektromedis. Profesi keteknisian
elektromedis adalah suatu pekerjaan teknisi elektromedis yang dilaksanakan
berdasarkan ilmu, kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan berjenjang, dan
kode etik yang bersifat melayani masyarakat.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Standar profesi merupakan pedoman baku yang harus dipatuhi dan dipakai dalam
melaksanakan tugas profesi yang benar dan baik. Standar profesi merupakan kemampuan
akademik profesional minimal seorang teknisi elektromedis yang mencakup tiga hal :
knowledge, skill, and professional attitude, spesialis konsultan. Tenaga kerja teknik
elektromedik merupakan tenaga kerja yang professional karena memerlukan teknik khusus
dan pembelajaran yang lama untuk menguasainya serta memenuhi syarat-syarat
profesionalisme.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://atem.ac.id/ver1.1/index.php?option=com_content&view=article&id=15:profesi-
atem&catid=15:tem&Itemid=22
http://www.hukor.depkes.go.id/?art=25&set=0
http://www.poltekkesjkt2.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=86&Itemi
d=93&limitstart=2
http://elektromedik.blogspot.com/2014/03/teknisi-elektromedik.html
http://atem.ac.id/ver1.1/index.php?option=com_content&view=article&id=15:profesi-atem&catid=3:aktivitas&Itemid=16
12