Anda di halaman 1dari 14

1.

PSAK 18: AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT


PURNAKARYA
Program manfaat purnakarya kadang dikenal dengan berbagai istilah, seperti
program pensiun. tunjangan hari tua, atau program manfaat purnakarya. Pernyataan ini
menganggap program manfaat purnakarya sebagai suatu entitas pelaporan yang terpisah
dari pemberi kerja peserta dalam program tersebut.
Pernyataan ini tidak mengatur imbalan kerja dalam bentuk lain, seperti kewajiban
pemberian pesangon, perjanjian kompensasi yang ditangguhkan, tunjangan cuti jangka
panjang, program pensiun dini atau pemutusan kontrak kerja khusus, tunjangan kesehatan
dan kesejahteraan, atau program bonus. Jaminan sosial pemerintah juga diluar lingkup
Pernyataan ini. Berikut ini adalah istilah yang digunakan dalam pernyataan ini:
a. Pendanaan adalah pengalihan aset kepada entitas (dana) yang terpisah dari entitas
pemberi kerja untuk memenuhi kewajiban masa depan untuk pembayaran manfaat
purnakarya.
b. Program imbalan pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang
dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditentukan dengan mengacu pada suatu
formula yang biasanya didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau masa
kerja. Dalam program ini termasuk program imbalan pasti yang diatur dalam
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
c. Program iuran pasti adalah program manfaat purnakarya yang mana jumlah yang
dibayarkan sebagai manfaat purnakarya dientukan oleh iuran ke suatu dana
bersama pendapatan investasi selanjutnya. Dalam program ini termasuk program
iuran pasti yang diatur dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
d. Program manfaat purnakarya adalah pengaturan yang mana entitas menyediakan
manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah berhenti bekerja (baik
dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika manfaat tersebut, atau iuran
kepada program manfaat purnakarya, dapat ditentukan atau diestimasi sebelum
masa purnakarya berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam dokumen atau praktik
entitas.
Istilah-istilah berikut ini juga digunakan untuk tujuan Pernyataan ini:
a. Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya adalah aset dari program manfaat
purnakarya dikurangi liabilitas selain nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya
yang dijanjikan.
1
b. Manfaat telah menjadi hak (vested benefits) adalah manfaat, hak atas manfaat,
dalam ketentuan dari program manfaat purnakarya yang tidak bergantung pada
kelangsungan ikatan kerja.
c. Nilai kini aktuaria dari manfaat purnakarya terjanji adalah nilai kini dari
pembayaran yang diperkirakan oleh program manfaat purnakarya kepada
karyawan masih bekerja dan yang sudah tidak bekerja, yang dapat diatribusikan
pada jasa yang telah diberikan
1.1 Program Iuran Pasti
Laporan keuangan program iuran pasti mencakup laporan aset neto tersedia untuk
manfaat purnakarya dan deskripsi mengenai kebijakan pendanaan. Dalam program iuran
pasti, jumlah manfaat masa depan yang diterima oleh peserta ditentukan dari jumlah iuran
yang dibayarkan pemberi kerja, peserta atau keduanya dan efisiensi kegiatan operasional
serta pendapatan investasi atas dana purnakarya tersebut. Kewajiban pemberi kerja
biasanya diselesaikan melalui iurannya kepada dana purnakarya. Bantuan aktuaris
biasanya tidak diperlukan walaupun kadang-kadang digunakan untuk mengestimasi
manfaat purnakarya yang akan diterima peserta berdasarkan iuran kini dan perbedaan
tingkat iuran di masa depan serta pendapatan investasi.
Peserta berkepentingan mengetahui kegiatan program purnakarya karena secara
langsung mempengaruhi tingkat manfaat purnakarya yang akan diterima di masa depan.
Peserta berkepentingan mengetahui apakah iuran telah diterima dan pengendalian yang
tepat telah dilakukan untuk melindungi hak-hak penerima manfaat purnakarya. Pemberi
kerja berkepentingan pada kegiatan operasional yang efisien dan wajar atas program
purnakarya.
Tujuan pelaporan program iuran pasti adalah memberikan informasi secara
periodik mengenai penyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasinya. Tujuan
tersebut lazimnya dapat dipenuhi dengan menyusun laporan, antara lain terdiri atas:
a. Deskripsi atas aktivitas signifikan program manfaat purnakarya selama suatu
periode pelaporan dan dampak setiap perubahan yang terkait dengan program,
serta keanggotaan dan syarat dan ketentuannya.
b. Pelaporan kinerja transaksi dan investasi selama periode dan posisi keuangan
program purnakarya pada akhir periode pelaporan.
c. Deskripsi atas kebijakan investasi.

2
1.2 Program Manfaat Pasti
Dalam paragraf 17, laporan keuangan program imbalan pasti mencakup:
a. Laporan yang menyajikan: 1) aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya; 2) nilai
kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang membedakan antara manfaat
telah menjadi hak (vested benefits) dan manfaat belum menjadi hak (nonvested
benefits); 3) surplus atau defisit.
b. Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya termasuk salah satu dari: 1)
catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji,
yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi
hak; 2) acuan atas informasi aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
disertakan dalam laporan aktuaris jika penilaian aktuaria belum disajikan pada
tanggal pelaporan keuangan, penilaian terakhir digunakan sebagai dasar
penyusunan dan tanggal penilaian diungkapkan.
Untuk tujuan paragraf 17, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji harus
didasarkan pada manfaat purnakarya terjanji dalam persyaratan program manfaat
purnakarya atas jasa yang diberikan sampai tanggal manfaat purnakarya menggunakan
tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi dengan mengungkapkan dasar yang digunakan.
Dampak setiap perubahan asumsi aktuaris yang mempunyai dampak signifikan pada nilai
kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji juga diungkapkan.
Laporan keuangan menjelaskan hubungan antara nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji dengan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, dan kebijakan
untuk pendanaan kewajiban manfaat purnakarya. Tujuan pelaporan program manfaat
purnakarya adalah memberikan informasi secara periodik tentang sumber daya keuangan
dan kegiatan dari program manfaat purnakarya yang berguna untuk menilai hubungan
antara akumulasi sumber daya dan manfaat program selama jangka waktu.
1.2.1 Nilai Kini Aktuarisasi dari Manfaat Purnakarya Terjanji
Nilai kini dari pembayaran yang diperkirakan oleh program manfaat purnakarya
yang dapat dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan tingkat gaji kini atau proyek
gaji proyeksi sampai dengan waktu purnakarya peserta. Nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji yang berdasarkan gaji kini, diungkapkan dalam laporan keuangan
program manfaat purnakarya untuk menunjukkan kewajiban manfaat yang diterima pada
tanggal pelaporan keuangan. Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji
berdasarkan proyeksi gaji diungkapkan untuk menunjukkan besarnya kewajiban potensial
3
dengan dasar kelangsungan usaha sebagai dasar umum untuk pendanaan. Sebagai
tambahan atas pengungkapan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji,
penjelasan memadai juga dibutuhkan untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas dalam
konteks bagaimana menyajikan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
Penjelasan tersebut dapat berbentuk informasi tentang kecukupan pendanaan masa depan
program manfaat purnakarya dan kebijakan pendanaan berdasarkan proyeksi gaji. Hal ini
dimasukkan dalam laporan keuangan atau laporan aktuaris.
1.2.2 Penilaian Aktuaris
Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan, penilaian
terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan dan
tanggal penilaian tersebut diungkapkan.
1.2.3 Isi Laporan Keuangan
Pada program imbalan pasti, informasi disajikan dalam salah satu format berikut,
yang mencerminkan perbedaan praktik pengungkapan dan penyajian informasi aktuaris:
a. Suatu laporan dimasukkan dalam laporan keuangan yang memperlihatkan aset neto
tersedia untuk manfaat purnakarya, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya
terjanji, dan hasil surplus atau defisit. Laporan keuangan program manfaat
purnakarya juga berisi laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat
purnakarya dan perubahan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
Laporan keuangan dapat disertai laporan aktuaris terpisah yang mendukung nilai
kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
b. Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
dan laporan perubahan aset tersedia untuk manfaat purnakarya. Nilai kini aktuaria
atas manfaat purnakarya terjanji diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan dapat juga disertai laporan aktuaris yang mendukung nilai kini
aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
c. Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
dan laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dengan nilai
kini aktuaria dari manfaat purnakarya terjanji yang terdapat dalam laporan aktuaris
terpisah. Pada setiap bentuk laporan wali amanat yang bersifat laporan manajemen
atau direksi dan laporan investasi dapat dilampirkan dalam laporan keuangan.

4
1.3 Program Purnakarya
1.3.1 Penilaian Aset Program Purnakarya
Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada kasus
surat berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi
program purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka
pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat digunakan.
Dalam kasus efek yang diperdagangkan pada nilai wajar biasanya menggunakan
nilai pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat
berharga pada tanggal pelaporan dan kinerja investasi selama periode tersebut. Surat-surat
berharga yang nilai jatuh temponya sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk
membayar manfaat purnakarya, atau bagian yang spesifik dari setiap program purnakarya,
dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat pengembalian yang tetap.
Investasi program purnakarya yang dimiliki namun tidak memungkinkan menggunakan
nilai wajar, misalnya seluruh kepemilikkan entitas, maka perlu diungkapkan mengapa nilai
wajar tidak bisa digunakan. Sepanjang investasi dicatat pada jumlah selain nilai pasar atau
nilai wajar,maka nilai wajarnya biasanya juga diungkapkan. Aset yang digunakan untuk
operasional dicatat sesuai dengan PSAK yang relevan.
1.3.2 Pengungkapan
Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti atau
iuran pasti, berisi informasi berikut ini:
a. Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.
b. Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan.
c. Penjelasan mengenai program manfaat purnakarya dan dampak setiap perubahan
program manfaat purnakarya selama periode.
Laporan keuangan yang disusun oleh program manfaat purnakarya mencakup hal
berikut, jika dapat diterapkan:
a. Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya yang mengungkapkan aset
pada akhir periode bersangkutan sesuai klasifikasinya, dasar penilaian aset, rincian
setiap investasi tunggal yang melebihi 5% dari aset neto tersedia untuk manfaat
purnakarya atau 5% untuk setiap kelas atau jenis surat berharga, rincian setiap
investasi pemberi kerja, dan liabilitas kecuali nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji.

5
b. Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya menyajikan hal-
hal seperti iuran pemberi kerja, iuran karyawan, pendapatan investasi seperti bunga
dan deviden, pendapatan lain-lain, manfaat yang dibayarkan dan terutang (analisis,
misalnya purnakarya, kematiandan cacat, serta pembayaran secara lumpsum),
beban administrasi, beban lain, pajak penghasilan, laba rugi pelepasan investasi
dan perubahan nilai investasi dan pengalihan dari dan untuk program purnakarya
lain.
c. Deskripsi mengenai kebijakan pendanaan.
d. Untuk program manfaat pasti, nilai kini aktuaria atas manfaat terjanji yang
membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi hak
berdasarkan manfaat terjanji sesuai program persyaratan purnakarya, jasa yang
diberikan pada tanggal pelaporan dan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat
gaji proyeksi.
e. Untuk program manfaat pasti, penjelasan signifikan mengenai asumsi aktuaris
yang dibuat dan metode yang digunakan untuk menghitung nilai kini aktuaria atas
manfaat purnakarya terjanji.
Pelaporan program manfaat purnakarya berisi penjelasan atas program purnakarya,
komponen laporan keuangan atau laporan keuangan tersendiri. Laporan tersebut berisi hal-
hal berikut ini:
a. Nama pemberi kerja dan kelompok karyawan yang menjadi peserta program
manfaat purnakarya.
b. Jumlah peserta yang menerima manfaat purnakarya dan jumlah peserta lain yang
diklasifikasikan dengan tepat.
c. Jenis program purnakarya, program iuran pasti atau program manfaat pasti.
d. Catatan untuk mengetahui apakah peserta mempunyai kontribusi pada program
purnakarya.
e. Penjelasan kewajiban manfaat purnakarya kepada peserta.
f. Penjelasan persyaratan penghentian setiap program purnakarya.
g. Perubahan dalam huruf 1) sampai 6) pada periode pelaporan tercakup dalam
laporan. Hal yang biasa dilakukan adalah mengacu dokumen lain yang tersedia
untuk pengguna laporan keuangan dimana program purnakarya telah dijelaskan
dan hanya memasukkan informasi setelah tanggal neraca.

6
1.4 Tanggal Efektif
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2012.

2. PSAK NO. 53 TENTANG PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM


PSAK 53 (revisi 2010): “Pembayaran Berbasis Saham” secara jelas membagi
transaksi pembayaran berbasis saham, sedangkan PSAK 53 (revisi 1998): “Kompensasi
Berbasis Saham” tidak memberikan batasan yang jelas hanya mengatur tentang transaksi
pembayaran berbasis saham.
Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur pelaporan keuangan entitas yang
melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. Secara khusus, pernyataan ini
mempersyaratkan entitas untuk menyajikan dalam laporan laba rugi dan laporan posisi
keuangan dampak transaksi pembayaran berbasis saham, termasuk biaya yang
berhubungan dengan transaksi pemberian opsi saham kepada karyawan.
2.1 Ruang Lingkup
Entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk akuntansi seluruh transaksi
pembayaran berbasis saham, apakah entitas dapat mengidentifikasikan secara khusus
beberapa atau seluruh barang dan jasa yang diterima, termasuk:
a. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas,
b. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas, dan
c. Transaksi di mana entitas menerima atau memperoleh barang atau jasa dan syarat
perjanjiannya memberikan pilihan kepada entitas atau pemasok barang atau jasa
mengenai penyelesaian transaksi apakah dengan kas (atau aset lain) atau dengan
penerbitan instrumen ekuitas kecuali seperti yang tercantum dalam paragraf
selanjutnya.
2.2 Pengakuan
Entitas harus mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham pada saat memperoleh barang atau pada saat jasa
diterima. Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai ekuitas terkait jika barang atau jasa
diterima dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen
ekuitas, atau kenaikan nilai liabilitas jika barang atau jasa diperoleh dalam transaksi
pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas. Ketika barang atau jasa yang
diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham tidak memenuhi

7
kualifikasi pengakuan sebagai aset, maka barang atau jasa tersebut harus diakui sebagai
beban.
2.3 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Ekuitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen
ekuitas, entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan ekuitas
terkait, secara langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai
wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal. Jika entitas tidak dapat mengestimasi
nilai wajar barang atau jasa yang diterima secara andal, maka entitas harus mengukur nilai
barang dan jasa tersebut, dan kenaikan ekuitas terkait, secara tidak langsung, dengan
mengacu pada nilai wajar instrument ekuitas yang diberikan. Nilai wajar instrumen
ekuitas tersebut harus diukur pada tanggal pemberian.
2.4 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Kas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, entitas
harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai
wajar liabilitas. Sampai dengan liabilitas tersebut diselesaikan, entitas harus mengukur
kembali nilai wajar liabilitas pada setiap akhir periode pelaporan dan pada tanggal
penyelesaian, dimana setiap perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada
periode tersebut.
Entitas harus mengakui jasa yang diterima, dan liabilitas untuk membayar jasa
tersebut, pada saat karyawan memberikan jasa. Liabilitas harus diukur, pada setiap awal
dan setiap akhir periode pelaporan sampai dengan diselesaikan, sebesar nilai wajar hak
atas kenaikan harga saham, dengan menerapkan model penetapan harga opsi (option
pricing model), dengan mempertimbangkan syarat dan ketentuan pemberian hak atas
kenaikan harga saham, dan sejauh mana karyawan telah menyerahkan jasa sampai dengan
tanggal pengukuran tersebut.
2.5 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Pilihan Kas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian
memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan
transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan
instrumen ekuitas, maka entitas harus mengakui transaksi tersebut atau komponen
transaksi tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas,
jika dan sepanjang, entitas telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas

8
atau aset lain, atau sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan diselesaikan
instrumen ekuitas jika dan sepanjang, tidak terdapat liabilitas yang timbul.
2.5.1 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Persyaratan Pengaturan
yang Memberikan Pilihan Penyelesaian kepada Pihak Lawan
Jika entitas memberi hak kepada pihak lawan transaksi untuk memilih apakah
transaksi pembayaran berbasis saham akan diselesaikan dengan kas atau dengan
menerbitkan instrumen ekuitas, maka entitas telah memberi instrumen keuangan majemuk,
yang meliputi komponen utang (yaitu hak pihak lawan transaksi untuk meminta
pembayaran dengan kas) dan komponen ekuitas (yaitu hak pihak lawan transaksi untuk
meminta pembayaran dengan instrumen ekuitas). Untuk transaksi dengan pihak selain
karyawan, dimana nilai wajar barang atau jasa yang diterima diukur secara langsung,
entitas harus mengukur komponen ekuitas dari instrumen keuangan majemuk sebesar
perbedaan antara nilai wajar barang atau jasa yang diterima dan nilai wajar komponen
utang, pada tanggal saat barang atau jasa diterima.
Untuk transaksi lainnya, termasuk transaksi dengan karyawan, entitas harus
mengukur nilai wajar instrumen keuangan majemuk pada tanggal pengukuran, dengan
mempertimbangkan syarat dan ketentuan dimana hak atas kas atau instrumen ekuitas
diberikan.
2.5.2 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Persyaratan Pengaturan
yang Memberikan Pilihan Penyelesaian kepada Entitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjiannya
memberikan entitas dengan pilihan apakah akan diselesaikan dengan kas atau dengan
menerbitkan instrumen ekuitas, entitas harus menentukan apakah entitas memiliki
kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan kas dan menghitung transaksi pembayaran
berbasis saham secara benar. Entitas memiliki kewajiban kini untuk menyelesaikan
dengan kas jika pilihan penyelesaian dengan instrumen ekuitas tidak memiliki aspek
komersial (misalnya, karena entitas tersebut dilarang secara hukum untuk menerbitkan
saham), atau entitas memiliki praktik dimasa lalu atau kebijakan tertulis mengenai
penyelesaian dengan kas, atau secara umum menyelesaikan dengan kas jika pihak lawan
transaksi meminta penyelesaian dengan kas.
Jika entitas memiliki kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan kas, entitas
harus menghitung transaksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk transaksi
pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas. Jika tidak ada kewajiban
9
tersebut, entitas harus menghitung transaksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas
2.6 Pembayaran Berbasis Saham antara Kelompok Entitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas, dalam
laporan keuangan tersendiri atau individu, entitas yang menerima barang atau jasa harus
mengukur barang atau jasa yang diterima sebagai diselesaikan dengan instrumen ekuitas
atau diselesaikan dengan kas dengan menilai:
a. sifat dari penghargaan yang diberikan; dan
b. kepemilikan hak dan kewajiban.
Jumlah yang diakui oleh entitas yang menerima barang atau jasa dapat
membedakan dari jumlah yang diakui oleh kelompok entitas lain yang menunaikan
transaksi kompensasi berbasis saham. Entitas yang menerima barang atau jasa harus
mengukur barang atau jasa yang diterima sebagai transaksi pembayaran berbasis saham
dengan penyelesaian instrumen ekuitas jika:
a. penghargaan yang diberikan adalah dari instrumen ekuitas, atau
b. entitas tidak memiliki kewajiban untuk menunaikan transaksi pembayaran berbasis
saham.
Entitas kemudian harus mengukur kembali transaksi pembayaran berbasis saham
dengan penyelesaian instrumen ekuitas hanya untuk perubahan dalam kondisi vesting non
pasar sesuai. Dalam keadaan lain, entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur
barang atau jasa tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan kas. Entitas yang menyelesaikan transaksi pembayaran berbasis saham ketika
entitas lain dalam kelompok yang menerima barang atau jasa harus mengakui transaksi
tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen
ekuitas hanya jika transaksi ini diselesaikan dalam instrumen ekuitas dari entitas. Jika
sebaliknya, transaksi harus diakui sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan kas.
2.7 Pengungkapan
Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk memahami bagaimana nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau
nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu periode yang telah ditentukan.
Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk memahami sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam
10
suatu periode. Untuk memberi gambaran implementasi tersebut, entitas harus
mengungkapkan sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut:
a. Penjelasan mengenai setiap jenis perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada
pada suatu periode, termasuk syarat dan ketentuan umum setiap perjanjian, seperti
kondisi vesting, jangka waktu maksimum atas opsi yang diberikan, dan metode
penyelesaian (misalnya dengan kas atau ekuitas).
b. Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi saham untuk setiap kelompok
opsi saham berikut ini: (i) opsi yang beredar pada awal periode; (ii) opsi yang
diberikan dalam suatu periode; (iii) opsi yang hangus dalam suatu periode; (iv)
opsi yang dieksekusi dalam suatu periode; (v) opsi yang telah jatuh tempo dalam
suatu periode; (vi) opsi yang beredar pada akhir periode; dan (vii) opsi yang dapat
dieksekusi pada akhir periode.
c. Untuk opsi saham yang dieksekusi dalam suatu periode, rata-rata tertimbang harga
saham pada tanggal eksekusi. Jika opsi dieksekusi secara berkala selama periode
tersebut, sebagai alternatif, entitas dapat mengungkapkan rata-rata tertimbang
harga saham selama periode tersebut.
d. Untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode, kisaran harga eksekusi dan
rata-rata tertimbang sisa umur kontrak. Jika kisaran harga eksekusi sangat besar,
opsi yang beredar harus dibagi ke dalam beberapa kisaran yang dapat digunakan
untuk menilai waktu dan jumlah tambahan saham yang dapat diterbitkan dan kas
yang dapat diterima pada saat eksekusi opsi tersebut.
2.8 Tanggal Efektif
Entitas menerapkan PSAK ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2012. Penerapan dini diperkenankan.

11
SIMPULAN

PSAK 18 “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” menganggap


program manfaat purnakarya sebagai suatu entitas pelaporan yang terpisah dari pemberi
kerja peserta dalam program tersebut.
Laporan keuangan program iuran pasti mencakup laporan aset neto tersedia untuk
manfaat purnakarya dan deskripsi mengenai kebijakan pendanaan. Dalam program iuran
pasti, jumlah manfaat masa depan yang diterima oleh peserta ditentukan dari jumlah iuran
yang dibayarkan pemberi kerja, peserta atau keduanya dan efisiensi kegiatan operasional
serta pendapatan investasi atas dana purnakarya tersebut.
Tujuan pelaporan program manfaat purnakarya adalah memberikan informasi
secara periodik tentang sumber daya keuangan dan kegiatan dari program manfaat
purnakarya yang berguna untuk menilai hubungan antara akumulasi sumber daya dan
manfaat program selama jangka waktu.
Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada kasus
surat berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi
program purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka
pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat digunakan.
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2012.
PSAK 53 “Pembayaran Berbasis Saham” mempersyaratkan entitas untuk
menyajikan dalam laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan dampak transaksi
pembayaran berbasis saham, termasuk biaya yang berhubungan dengan transaksi
pemberian opsi saham kepada karyawan. Entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk
akuntansi seluruh transaksi pembayaran berbasis saham, apakah entitas dapat
mengidentifikasikan secara khusus beberapa atau seluruh barang dan jasa yang diterima
Entitas harus mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham pada saat memperoleh barang atau pada saat jasa
diterima, serta kenaikan nilai ekuitas terkait jika barang atau jasa diterima dalam transaksi
pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, atau kenaikan
nilai liabilitas jika barang atau jasa diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham
yang diselesaikan dengan kas.

12
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen
ekuitas, entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan ekuitas
terkait, secara langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai
wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, entitas
harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai
wajar liabilitas.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian
memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan
transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan
instrumen ekuitas, maka entitas harus mengakui transaksi tersebut atau komponen
transaksi tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas.
Transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian memberikan pilihan
kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan transaksi dibedakan
menjadi transaksi pembayaran berbasis saham dengan persyaratan pengaturan yang
memberikan pilihan penyelesaian kepada pihak lawan dan transaksi pembayaran berbasis
saham dengan persyaratan pengaturan yang memberikan pilihan penyelesaian kepada
entitas.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas, dalam
laporan keuangan tersendiri atau individu, entitas yang menerima barang atau jasa harus
mengukur barang atau jasa yang diterima sebagai diselesaikan dengan instrumen ekuitas
atau diselesaikan dengan kas dengan menilai sifat dari penghargaan yang diberikan dan
kepemilikan hak dan kewajiban.
Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk memahami bagaimana nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau
nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu periode yang telah ditentukan,
serta sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam suatu
periode. Entitas menerapkan PSAK ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2012.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan per Efektif 1 Januari 2015.
Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai