Anda di halaman 1dari 5

5 Teknologi Perkantoran Canggih yg Dapat Lipat Gandakan

Omset Bisnis Anda


By Admin|December 5th, 2018|Artificial Intelligence, Augmented Reality, Interactive Software, Virtual
Reality

Pemanfaatan teknologi perkantoran adalah upaya untuk menggunakan teknologi dengan tujuan
mempermudah pekerjaan karyawan di kantor, sehingga bisa bekerja lebih efisien dan dapat fokus untuk
lebih berpikir. Seperti contohnya memikirkan strategi untuk pengembangan, analisa data, research and
development, dan melakukan pekerjaan yang membutuhkan kreatifitas seperti membuat konsep dan
desain.

Contoh teknologi perkantoran yang selama ini kita ketahui adalah komputer sehari-hari untuk mengolah
data, mesin emboss dan hotprint yang biasa digunakan di percetakan, hingga HRIS yang dapat
membantu HR dalam manage karyawannya. Tetapi, jika digali lebih jauh lagi, untuk di zaman modern ini
masih banyak teknologi canggih lainnya yang belum banyak digunakan sebagai teknologi perkantoran di
Indonesia. Padahal teknologi-teknologi tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan omset
perusahaan hingga berkali-kali lipat apabila bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Berikut, adalah 5 teknologi perkantoran yang canggih dan belum banyak dimanfaatkan di Indonesia.

1. Augmented Reality (AR)

Bagi yang sudah terbiasa bermain game AR seperti Pokemon Go pasti sudah tidak asing lagi dengan
teknologi yang satu ini.

Gimana, bermain game AR itu asik kan?

Perusahaan cerdas mengambil tidakan cepat dalam menanggapi kepopuleran AR ini. Alih-alih hanya
memanfaatkannya sebagai media hiburan semata, mereka memanfaatkan AR sebagai teknologi di
perkantoran.

Apa saja sih yang bisa dilakukan AR di kantor Anda?


Banyak sekali. Mulai dari AR marketing untuk mendukung kesuksesan dalam marketing dan campaign,
hingga membantu dalam mempercepat, mempermudah dan menjadikan pekerjaan di sektor produksi
lebih efisien, semua bisa dilakukan oleh AR.

Contoh AR untuk marketing adalah seperti yang dilakukan oleh MU Weber dengan AR photo booth nya.

Tantangan bagi marketing adalah dalam mengumpulkan leads (prospek) untuk kemudian dikonversi
menjadi customer.

Karena kekuatan augmented reality adalah menarik engagement dengan keunikan dan kecanggihan
teknologinya, maka tugas marketing akan menjadi lebih mudah. Hanya tinggal follow up leads untuk
kemudian dikonversi menjadi customer.

Namun kemudian satu lagi tantangan muncul, yaitu harus menjelaskan berulang-ulang kali kepada calon
customer tentang keunggulan dan segala sesuatunya tentang produk yang dimiliki. Di sini, peran AR
sebagai media untuk mengedukasi akanlah sangat penting. Calon pelanggan hanya tinggal diarahkan ke
sebuah aplikasi AR yang dapat di download melalui smartphonenya, untuk bisa mengakses aplikasi AR
yang didalamnya menjelaskan tentang deskripsi, keunggulan dan cara menggunakan produk.

Untuk di sektor produksi sendiri, di Indonesia masihlah terbilang sangat jarang. Salah satu contoh
perusahaan yang berhasil memanfaatkannya di bagian produksi adalah Toyota. Bagaimana tidak, dalam
pengukuran ketebalan saja, dari yang tadinya membutuhkan 2 orang dan menghabiskan waktu
sepanjang hari, dengan AR, hanya dibutuhkan satu orang saja dan hanya menghabiskan waktu 2 jam
saja, luar biasa sekali kan?

Manfaat lainnya yang bisa dirasakan adalah di bidang arsitektur, alih-alih harus menunggu hasil render
untuk bisa mengetahui hasil design, dengan AR, cukup dengan mengenakan headset AR untuk bisa
melihat hasil design bangunan secara realtime dan dari segala perspektif tanpa harus merendernya
terlebih dahulu, efisiensi waktu pengerjaanpun bisa meningkat hingga berkali-kali lipat.
Jika dilihat dari benefitnya dalam jangka panjang, penggunaan AR di bagian produksi jelas dapat sangat
menguntungkan bagi perusahaan.

2. Virtual Reality (VR)

VR pada dasarnya menggunakan konsep yang hampir sama dengan AR. Hanya bedanya adalah, jika AR
menambahkan objek virtual ke dunia nyata, maka VR menarik penggunanya ke dunia virtual.

Dalam manfaatnya juga sebagai teknologi perkantoran hampir sama dengan AR, perbedaannya terletak
pada pengalaman dan sensasi yang dirasakan oleh pengguna. Jika Augmented Reality dapat menarik
engagement secara langsung pada pandangan pertama, Virtual Reality memerlukan penggunanya untuk
mengenakan headset VR. Namun sensasi yang diberikan lebih dalam dan kuat, karena pengguna dapat
merasakan sensasi virtual sepenuhnya, sejauh mata memandang, sehingga cocok sebagai brand
activation dan sarana untuk pelatihan yang aman dan efisien.

Contoh penggunaan VR untuk brand activation adalah Flying Simulato Jet VR dari MLD.

Sementara contoh perusahaan yang berhasil memanfaatkan teknologi VR untuk pelatihan adalah
Walmart. Di luar kebutuhan perkantoran sendiri, sebetulnya masih ada banyak contoh pemanfaatan VR
sebagai media pelatihan, seperti pelatihan keselamatan kerja, pemadam kebakaran, pengendalian
pesawat tempur dan banyak lagi.

3. Interactive Software

Tidak seperti AR dan VR yang memiliki manfaat yang besar sebagai teknologi perkantoran, fungsi
Interactive Software lebih ke penggunaan dalam event dan branding. Walau tidak sekuat AR dalam
menarik engagement, tetapi penerapannya di event-event sebagai sarana edukasi dan branding masih
layak untuk dipertimbangkan karena dalam pengembangan dan biaya yang dibutuhkan terbilang lebih
ringan dibanding AR. Di dalam kantor sendiri, bisa di manfaatkan sebagai media branding dengan
memasangnya di lobi kantor, untuk memberikan kesan “WAH” kepada tamu yang datang berkunjung.
Sebagai alternatif, bisa ditambahkan Kiosk atau direktori interaktif sebagai media bagi pengunjung untuk
menggali informasi tentang perusahaan.
Interactive software terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Interactive Wall

2. Interactive Floor

3. Interactive Glass

4. Artificial Intelligence (AI)

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan
meningkatkan omset perusahaan.

Dengan menerapkan teknologi AI yang tepat, keuntungan yang dapat diraih oleh bisnis Anda antara lain:

menghemat waktu dan uang dengan mengotomatisasi proses dan tugas rutin

meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional

membuat keputusan bisnis lebih cepat berdasarkan output dari teknologi kognitif

hindari kesalahan akibat ‘keteledoran manusia’, selama sistemnya dikelola dengan baik dan sempurna

menggunakan wawasan untuk memprediksi preferensi pelanggan dan menawarkan pengalaman yang
lebih baik dan personal

menggali sejumlah besar data untuk menghasilkan lead berkualitas dan menumbuhkan basis pelanggan
Anda

dapat menghemat biaya, dengan mengoptimalkan bisnis, tenaga kerja atau produk Anda

meningkatkan pendapatan dengan mengidentifikasi dan memaksimalkan peluang penjualan

mengembangkan keahlian dengan memungkinkan analisis dan menawarkan saran dan dukungan yang
cerdas

5. Microchip, Teknologi Perkantoran Terbaru Dari Swedia


Di film-film fiksi ilmiah, sering kali kita melihat orang-orang yang ditanamkan microchip ke dalam
tubuhnya. Di Swedia, teknologi ini menjadi nyata.

Alih-alih menggunakan ID card, karyawan di salah satu perusahaan besar di Swedia menggunakan
microchip yang ditanamkan ke dalam tubuhnya untuk membuka pintu dan menggunakan mesin printer.

Baca juga: Pelatihan Virtual Reality: Media Pelatihan Kekinian Untuk Perusahaan Kekinian

Tidak bisa di pungkiri, untuk saat ini perusahaan-perusahaan harus benar-benar melek akan teknologi
jika tidak ingin tertinggal dan bisa mengungguli kompetitor. Terutama di masa depan nanti, ketika
segalanya menjadi serba teknologi dan kebanyakan pekerjaan konvensional yang biasa kita lakukan saat
ini akan dianggap usang.

MonsterAR selalu bersemangat untuk membawa teknologi-teknologi canggih dan terbaru ke


perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk perusahaan Anda. Kunjungi Contact Us untuk terhubung
dengan kami, atau klik di sini untuk melihat company profile kami.

Share to Care

FacebookTwitterLinkedinWhatsappPinterestEmail

Anda mungkin juga menyukai