LAPORAN PENUGASAN
JUDUL:
OPTIMALISASI PERAN POLSUBSEKTOR BAGI KEGIATAN PUBLIK GUNA
MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA DALAM RANGKA TERPELIHARANYA
STABILITAS KAMTIBMAS
POKJAR IV
1. NANA EDI SUGITO, S.H. 11. NOVIA INDRA, S.H.
2. ARIS SETIYONO, S.H. 12. SUGENG SUMANTO, S.E., M.H.
3. JAMALUDDIN SAHO, S.HI, M.H. 13. I MADE ADI SURYAWAN, S.H.
4. MUHAMAD NURKHOLIS, S.H. 14. HERU SETIAWAN, S.H., M.H.
5. TATANG ARENA, S.H. 15. RIZAL ANTONI, S.H.
6. FIRMAN SONTAMA, S.Sos 16. YORIT EKA THRESIA, S.H.
7. HASAN ARIYANTO, M.PSI 17. ROBIN KUMBARAYUDA,S.SOS
8. ABUBAKAR MUSTAFA, S.H. 18. NAJAMUDDIN, S.PD.
9. CATUR SULISTYANTOMO, S.E. 19. M. HASAN SETYABUDY, S.I.P., M.H.
10. ROSMERI, S.H. 20 DHARMAWATY
1. Latar belakang
2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis merumuskan
bahwa belum optimalnya peran Polsubsektor dalam meningkatkan pelayanan
prima dalam rangka terpeliharanya stabilitas Kamtibmas.
3. Pokok Persoalan
Merujuk pada permasalahan diatas, maka pokok-pokok persoalan yang
akan dibahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut
a. Bagaimana kemampuan peran Polsubsektor dalam meningkatkan
pelayanan prima ?
b. Bagaimana metode pelayanan prima guna meningkatkan kepercayaan
masyarakat ?
4. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup penulisan naskah Kelompok ini tentang optimalisasi
peran Polsubsektor bagi kegiatan publik guna memberikan pelayanan prima
dalam rangka terpeliharanya stabilitas kamtibmas dibatasi hanya pada tugas di
tingkat KOD.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kesederhanaan
Kesederhanaan adalah prosedur dan tata cara pelayanan dilakukan
dengan cara yang mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami
dan mudah dilaksanakan. Kesederhanaan tidak berarti mengabaikan atau
mempermudah sesuatu atau mencari jalan pintas untuk mempercepat
penyelesaian masalah.
d. Komitmen Kapolri
Untuk mewujudkan visi dan misinya Kapolri menyusun strategi dan
komitmen yang salah satunya adalah mewujudkan pelayanan prima Polri
kepada masyarakat dengan lebih mudah, cepat, nyaman dan humanis.Hal
ini untuk memperkuat dan mendorong terwujudnya pelayanan prima yang
dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri
400.000 357.197
352.936 140 140
336.652 150 129
350.000
300.000
100
250.000
200.000 50
2015 2016 2017 2015 2016 2017
SUMUT 39.867
METRO JAYA 34.767
JAWA TIMUR
JAWA BARAT 25.183 34.598
SULSEL
SUMSEL 15.728 21.616
SUMBAR 13.205
JAWA TENGAH
12.033
LAMPUNG
SULTENG 11.089
JAMBI 10.240
KALTIM 9.531
ACEH 9.149
N TB
SULUT 8.885
D IY 8.132
RIAU 7.981
PAPUA
N TT 7.251
KALSEL 6.869
KALBAR 6.785
BENGKULU 6.729
BANTEN
6.578
KEPULAUAN RIAU
6.020
BALI
GORONTALO 4.867
MALUKU 3.692
SULTRA 3.673
KALTENG
3.589
PAPUA BARAT
3.099
BABEL
SULBAR 3.086
MALUKU UTARA 2.866
2.699
2.284
Dari statistic diatas telihat bahwa jumlah kejahatan (crime total) dan tingkat
risiko terkena kejahatan (crime rate) hanya menggambarkan peristiwa kejahatan
secara umum. Angka kejahatan tersebut dapat lebih bermanfaat khususnya
dalam menggambarkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat
(Kamtibmas) dan tingkat kerawanan suatu wilayah apabila dilihat secara lebih
detail. Publikasi ini mengelompokkan jenis kejahatan berdasarkan beberapa
kriteria, yakni:
1. Target dari kejadian kejahatan (orang, harta benda, ketertiban umum, Negara,
dan sebagainya).
2. Tingkat keseriusan kejahatan (kejahatan terhadap nyawa, kejahatan terhadap
fisik, kejahatan terhadap hak milik/barang, dan sebagainya).
3. Bagaimana kejahatan tersebut dilakukan (kejahatan terhadap hak/milik
dengan penggunaan kekerasan, kejahatan terhadap hak milik/barang tanpa
kekerasan, dan sebagainya).
1) Internal.
a)) Dengan belum adanya timbal balik yang saling mendukung
dalam memberikan pelayanan, mengakibatkan kurang
terciptanya sinergitas sehingga melebarkan jarak antara
pimpinan dan bawahan.
b)) Dengan tidak ada ketegasan dari pimpinan akan berdampak
pada kurang percayanya atas kepemimpinannya sehingga
lebih tampak jelas kurang profesional dan proporsional dalam
mengemban amanat UU.
c)) Dengan tidak adanya transparansi, akan menumbuhkan
ketidak percayaan.
d)) Dengan tidak adanya pemenuhan tanggung jawab akan
mengakibatkan tidak terpenuhinya rasa keadilan dan
kepastian hukum sesuai yang diharapkan.
2) Eksternal.
a)) Dengan masih belum optimalnya pelayanan sesuai program
revitalisasi, akan berdampak pada tidak terpenuhinya
keinginan dan kepuasan masyarakat atas kinerja Polri sesuai
program-program yang telah ditetapkan oleh pimpinan.
b)) Dengan masih optimalnya upaya pelayanan yang diberikan
akan berdampak pada berkurangnya kepuasan masyarakat
atas kinerja Polri sesuai standar mutu pelayanan yang
dipersyaratkan dalam Undang-Undang.
c)) Dengan masih kurang proaktifnya dalam merespon masalah
yang dihadapi, sehingga deteksi dini terhadap permasalahan
yang dapat menimbulkan gangguan tidak dapat diatasi dengan
baik.
d)) Dengan masih kurangnya kepekaan dan respons dalam
mengatasi pelanggaran hukum mengakibatkan pencegahan
terhadap masalah pelanggaran tidak dapat diatasi dengan baik
dan tentunya akan berdampak pada terganggunya Kamtibmas
1. Simpulan
a. Tindak pidana yang terjadi disetiap wilayah di Indonesia masih cukup
tinggi seiring dengan pertumbuhan dan kepadatan penduduk menjadi
factor yang mempengaruhi kurang optimalnya peran Polsubsektor dalam
memberikan pelayanan prima, oleh sebab itu perlu upaya-upaya antara
lain menempatkan anggota berdasarkan job discriptions, pemberdayaan
anggota secara optimal dan pengawasan untuk meningkatkan kinerja
anggota.
b. Selama ini metode penyelenggaraan kegiatan pada fungsi Polsubsektor
belum dapat memberikan kontribusi sebagaimana diharapkan, oleh
sebab itu perlu upaya-upaya lebih optimal agar mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat dengan meningkatkan kepedulian,
proaktif, transparan, akuntabel, sehingga diharapkan tingkat kepuasan
masyarakat terpenuhi dan visi misi Polri sebagai insan bhayangkara yang
Promoter dapat tercapai.
2. Rekomendasi
a. Mengusulkan kepada satuan atas untuk menambah kekurangan personil
yang berdinas di Polsubsektor agar sesuai dan memenuhi DSP secara
proporsional ,sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat lebih
optimal.
b. Anggota yang berdinas di polsubsektor sebaiknya adalah anggota yang
bertempat tinggal diwilayah dimana polsubsektor itu berada, sehingga
Tugas dan tanggung jawab dapat di Optimalkan karena sudah hapal
dengan wilayah.
c. Perlu disosialisasikan tentang pemahanan pelayanan prima sesuai Visi
Kapolri , Program prioritas dan komitmen untuk memperkuat dan
mendorong terwujudnya pelayanan prima yang dapat dirasakan langsung
manfaatnya oleh masyarakat untuk dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat.
d. Perlunya penambahan Polsubsektor sesuai dengan perkembangan
wilayah dan otonomi daerah sehingga mudah berhubungan dengan
masyarakat dengan mengutamakan pelayanan yang mudah.
POKJAR IV